BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing variabel yang terdapat dalam penelitian. Perusahaan yang memenuhi kriteria dari penelitian ini sebanyak 40 sampel. Berikut hasil analisis deskriptif yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation EPS 40 1,62 44,24 9,9275 8,87249 NPM 40 12,24 44,61 24,1537 7,21415 DPR 40,00 24,78 2,5250 6,20766 Rit 40 -,41 1,39,2253,49954 Valid N (listwise) 40 43

44 Dari output statistik deskriptif pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa: 1. N = 40 berarti jumlah data yang diolah dalam penelitian ini adalah 40 sampel yang terdiri dari 10 perusahaan yang dijadikan sampel selama 4 tahun yang terdiri dari data variabel EPS, NPM, DPR dan Return Saham. 2. EPS mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 9,9275 dan nilai standar deviasi sebesar 8,87249, EPS minimum sebesar 1,62 pada PT. International Nickel Indonesia Tbk pada tahun 2009. EPS maximum sebesar 44,24 yaitu pada PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk pada tahun 2011. 3. Net Profit Margin mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 24,1537 dan nilai standar deviasi sebesar 7,21415, Net Profit Margin minimum sebesar 12,24 pada PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk pada tahun 2010. Net Profit Margin maximum sebesar 44,61 pada PT. PP London Sumatera Tbk pada tahun 2011. 4. DPR mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 2,5250 dan nilai standar deviasi sebesar 6,20766, DPR minimum sebesar 0,00 pada PT. International Nickel Indonesia Tbk tahun 2008, 2011 dan PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk tahun 2008. DPR maximum sebesar 24,78 pada PT. Alam Sutera Realty Tbk pada tahun 2010. 5. Return Saham mempunyai mean atau nilai rata-rata sebesar 0,2253 dan nilai standar deviasi sebesar 0,49954. Return Saham minimum sebesar -0,41 pada PT. International Nickel Indonesia Tbk, PT. PP London Sumatera Tbk, PT. Tambang Batubara Bukit Asam, PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, PT.

45 Unilever Indonesia Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk tahun 2011. Return Saham maximum sebesar 1,39 pada PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk tahun 2008. B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov Smirnov Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan membandingkann Asymptotic Significance dengan alpha 0.05. apabila nilai signifikannya lebih besar dari 0.05 maka data terdistribusi secara normal, sedangkan jika nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05 maka data tidak terdistribusi secara normal. Hasil ouput SPSS pengujian normalitas disajikan berikut ini : Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Mean.0000000 Parameters a,,b Std. Deviation.43831406 Most Extreme Differences Absolute.094 Positive.094 Negative -.086 Kolmogorov-Smirnov Z.595 Asymp. Sig. (2-tailed).871 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

46 Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, terlihat bahwa nilai signifikan 0.871 lebih besar atau diatas 0.05. Hal ini megindikasikan bahwa data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Model regresi yang baik seharusnya tidak ada multikolinearitas antar variabel independen. Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolonieritas adalah apabila nilai tolerance diatas 0.10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model (Constant) Tolerance VIF EPS.936 1.068 NPM.909 1.101 DPR.928 1.077 a. Dependent Variable: Rit Hasil uji multikolonearitas pada tabel 4.3 terlihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 dan VIF juga menunjukan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki lebih

47 dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan model regresi yang diajukan bebas atau tidak ada multikolonieritas. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t, pada kesalahan pengganggu pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.480 a.230.166.45621 1.842 a. Predictors: (Constant), DPR, EPS, NPM b. Dependent Variable: Rit Hasil pengujian pada tabel 4.4 menunjukan nilai statistik Durbin-Watson sebesar 1,842, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan signifikan 5%, jumlah sampel (n) 40, batas bawah (dl) 1,3384 dan batas atas (du) 1,6589 dan jumlah variabel independen satu (k=3). Nilai DW 1,842 jika tidak terjadi

48 autokorelasi du < d < 4 du dalam perhitungan ini 1,6589 < 1,842 < 4 1,6589 = 1,6589 < 1,842 < 2,3411. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau tidak terdapat gejala autokorelasi. 4. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah satu model regresi ada kesamaan atau ketidaksamaan variasi. Gejala residual yang tidak sama ini disebut dengan gejala heteroskedastisitas ini adalah uji glejser dilakukan dengan meregresikan semua variabel independen dari model regresi dengan nilai mutlak residualnya. Apabila hasil signifikannya diatas 0.05 dari setiap variabel independennya, maka model regresi tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar). Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas menurut Ghozali (2006:125) dapat dilihat dari grafik scatterplot antara nilai yang diprediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedatisitas.tabel 4.5 menunjukkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji glejser diperoleh sebagai berikut :

49 Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant),541,133 4,059,000 EPS,002,004,087,537,594 NPM -,007,005 -,222-1,360,182 DPR -,009,006 -,242-1,496,143 a. Dependent Variable: ABS_RES_1 Gambar 4.1 Dari tabel 4.5

50 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolute residual (AbsRes). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 persen. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Dari gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang mengandung heteroskedastisitas sebab, titik pada grafik tersebut menyebar dan tidak membentuk pola. C. Uji Hipotesis 1. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 < R < 1). Semakin besar koefisien determinasinya, maka semakin besar variasi variabel independenya mempengaruhi variabel dependennya.

51 Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.480 a.230.166.45621 a. Predictors: (Constant), DPR, EPS, NPM b. Dependent Variable: Rit Dari Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa angka koefisien determinasi atau Adjusted R Square adalah sebesar 0,166 atau 16,6% artinya pengaruh EPS, NPM, dan DPR terhadap Retrun Saham sebesar 16,6% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (EPS, NPM, dan DPR) mampu menjelaskan sebesar 16,6% variasi variabel dependen (Retrun Saham). Sedangkan sisanya yaitu (100% - 16,6% = 83.4%) dijelaskan atau dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 2. Uji Regresi Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk menunjukan pengaruh EPS, NPM, dan DPR terhadap Return Saham secara bersama-sama. Berikut ini adalah hasil pengolahan data dengan program SPSS 20.0:

52 Tabel 4.7 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.239 3.746 3.586.023 a Residual 7.493 36.208 Total 9.732 39 a. Predictors: (Constant), DPR, EPS, NPM b. Dependent Variable: Rit Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara simultan variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai sig 0,023 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan EPS, NPM, dan DPR secara silmutan dapat berpengaruh terhadap return saham secara signifikan. 3. Uji Regresi Parsial (Uji t) Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial, variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan tingkat signifikansi, masing-masing variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen, jika mempunyai tingkat signifikansi < 0.05. Hasil uji T dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini :

53 Tabel 4.8 Uji Statistik t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant).599.259 2.316.026 EPS.007.009.121.801.429 NPM -.022.011 -.315-2.056.047 DPR.034.012.424 2.791.008 a. Dependent Variable: Rit Berdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : a. EPS (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,429 berarti lebih besar dari 0.05, maka Ha ditolak dan Ho diterima, dengan kata lain EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. b. Net Profit Margin (X2) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,047 berarti lebih kecil dari 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain Net Profit Margin berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. c. DPR (X3) memiliki nilai signifikasi sebesar 0,008 berarti lebih kecil dari 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain DPR berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

54 4. Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.9 Uji Analisis Regresi Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant).599.259 EPS.007.009.121 NPM -.022.011 -.315 DPR.034.012.424 a. Dependent Variable: Rit yaitu: Berdasarkan tabel 4.9 dapat disimpulkan model regresi yang dapat dibentuk, Return Saham = 0.599 + 0,007 Earning Per Share 0.022 Net Profit Margin + 0.034 Dividend Payout Ratio + e Dari hasil regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa : a) Konstanta sebesar 0,599 artinya jika EPS (X1), Net Profit Margin (X2), DPR (X3) nilainya 0, maka Return Saham perusahaan (Y) nilainya adalah 0,599. b) Koefisien regresi EPS (X1) sebesar 0,007 artinya pada variabel EPS terdapat hubungan positif dengan Return Saham perusahaan. Hal ini menunjukkan setiap kenaikkan 1 persen dari EPS akan meningkatkan Return Saham perusahaan yang diterima sebesar nilai koefisiennya.

55 c) Koefisien regresi NPM (X2) sebesar -0.022 artinya pada variabel Net Profit Margin terdapat hubungan negatif dengan Return Saham perusahaan. Hal ini menunjukkan setiap kenaikann 1 persen dari NPM akan menyebabkan penurunan Return Saham perusahaan yang diterima sebesar nilai koefisiennya. d) Koefisien regresi DPR (X3) sebesar 0.034 artinya pada variabel DPR terdapat hubungan positif dengan Return Saham perusahaan. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan 1 persen dari DPR akan menyebabkan kenaikan Return Saham perusahaan yang diterima sebesar nilai koefisiennya. D. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan unttuk mengetahui seberapa besar pengaruh EPS, NPM, dan DPR terhadap return saham dengan variasi pengaruh sebesar 16,6%. Penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh EPS, NPM, dan DPR yang signifikan secara simultan terhadap Return Saham. Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah EPS, NPM, dan DPR berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap return saham. Hasil pengolahan data terlihat bahwa nilai F = 3,586 dengan probabilitas sebesar 0.023 < 0.05. Nilai probabilitas pengujian yang lebih kecil dari 0.05 menunjukkan bahwa return saham dapat dijelaskan secara signifikan oleh variabel

56 EPS, NPM, dan DPR. Dengan kata lain EPS, NPM, dan DPR secara bersamasama berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa variabel leverage,eps, NPM, dan DPR berpengaruh signifikan terhadap return saham. Artinya perusahaan yang memiliki leverage, EPS, NPM, dan DPR yang bagus secara menyeluruh dapat memberikan pengaruh secara signifikan pada nilai return dari investasi para pemegang saham. 2. Pengaruh EPS, NPM, dan DPR yang signifikan secara parsial terhadap Return saham. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah EPS, NPM, dan DPR berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham. Hal ini menunjukan bahwa variabel EPS (Sig 0,429 > 0,05) cenderung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, Net Profit Margin ( Sig 0,047 < 0.05) cenderung berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, DPR ( Sig 0,008 < 0,05) cenderung berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Berdasarkan penelitian secara parsial variabel EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. I Wayan Adi Suarjaya dan Henny Rahyuda (2013) yang memberikan kesimpulan bahwa EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Tidak adanya pengaruh yang signifikan antara EPS dengan return saham mungkin disebabkan oleh banyaknya variabel-variabel

57 lain yang mempengaruhi return saham dan banyaknya faktor-faktor lain yang tidak dapat dikontrol. Menurut I Wayan Adi Suarjaya dan Henny Rahyuda bahwa EPS yang semakin besar akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak semakin meningkat, dengan meningkatnya laba bersih setelah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan maka total return yang diterima oleh para pemegang saham juga semakin meningkat. Hasil penelitian yang tidak signifikan antara variabel EPS dan return saham disebabkan adanya fluktuasi pada data EPS. Dari hasil penelitian variabel Net Profit Margin diperoleh hasil bahwa variabel Net Profit Margin berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Investor mungkin menganggap dan percaya bahwa Net Profit Margin yang dihasilkan bisa mempengaruhi return saham yang akan diperoleh investor dimasa yang akan datangnya. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian I Wayan Adi Suarjaya dan Henny Rahyuda (2013), dan Dedi Aji Hermawan (2012). Dari hasil penelitian mereka bahwa variabel Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap return saham. Tidak adanya pengaruh pada penelitian sebelumnya itu bisa terjadi karena, Net Profit Margin Pada perusahaan tersebut kecil sehingga return saham yang akan diberikan kecil juga. Dari hasil penelitian variabel DPR diperoleh hasil bahwa variabel DPR berpengaruh secara signifikan terhadap return saham ini sesuai dengan penelitian Artik Estuari (2010). Dividen Payout Ratio (DPR) mencerminkan kebijakan

58 dividen yang diambil perusahaan dalam pembagian dividen. Jika perusahaan mampu membayar dividen secara tunai merupakan sinyal yang baik bagi investor, sedangkan bila perusahaan enggan membayar dividen, merupakan sinyal negatif bagi investor karena perusahaan dianggap membutuhkan dana (Ria Retno 2012:2).