BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya. Perubahan-perubahan tersebut juga turut serta

dokumen-dokumen yang mirip
KONTROL SOSIAL ORANG TUA TERHADAP DAMPAK PERMAINAN PLAYSTATION

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. dalam suatu masyarakat akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan,

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS. Tamanagung merupakan daerah dataran dengan luas Ha atau 3.06

Muhammad Yamin 1. Kata Kunci: Kontrol Sosial, Dampak Penggunaan Smartphone, Anak Usia Sekolah

A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. dengan rumusan masalah bahwa permainan playstation telah membawa. maupun prestasi pada anak usia sekolah sebelum dan sesudah gemar

KONTROL SOSIAL ORANG TUA TERHADAP DAMPAK PERMAINAN PLAYSTATION

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Lampiran 1. Peta Lokasi. Gambar (1.1). Peta Kabupaten Magelang. Gambar (1.2). Peta Wilayah Dusun Nglawisan-Ngrancah

BAB. I PENDAHULUAN. manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan, kedisiplinan, kemandirian

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuju masa dewasa. Pada masa remaja banyak sekali permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang sehingga mendorong diperolehnya temuan-temuan baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses belajar mengajar adalah suatu hal penting yang menjadi kunci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Ditinjau dari sudut perkembangan manusia, kebutuhan untuk

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. station. Anak-anak, remaja, bahkan sampai dewasa sangat menyenangi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seseorang yang terlahir ke dunia pada dasarnya dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dunia telah mengalami perkembangan dan kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semakin canggih. Permainan yang dahulu tradisonal, kini sudah beralih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komputer sehingga orang tua juga merasa ingin memberikan pembelajaran kepada

BAB I PENDAHULUAN. selesaikan dalam waktu yang singkat dengan bantuan internet. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi telah berkembang sangat cepat hingga

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu serta memajukan daya pikir manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Bermain berasal dari kata dasar main, yakni merupakan sebuah hiburan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bermain merupakan hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setelah kebutuhan primer. Salah satu perkembangan teknologi

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. lihat di kota-kota besar, tidak terkecuali juga kota-kota kecil, banyak sekali game

2015 PENERAPAN NILAI-NILAI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, maupun masyarakat. Menurut Walgito (2001:71) dorongan atau motif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ungkapan bahwa banyaknya pelajar yang tidak berpikir sering kita. yang diajarkan oleh guru mereka (Hassoubah, 2004:9).

BAB I PENDAHULUAN. Republika Minggu, 09 Desember 2007 Anak SD sudah menghisap rokok karena ditemukan beberapa rokok pada sakunya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala

BAB I PENDAHULUAN. program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. massa, di antaranya pengaruh media komputer atau internet. Ditambah lagi

PAPER KOMPUTER DAN MASYARAKAT DALAM DUNIA BISNIS DAN PERKANTORAN

I. PENDAHULUAN. Dampak perkembangan teknologi di antaranya adalah perkembangan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. hingga remaja lebih suka menggunakan gadget untuk bermain game daripada

BAB I PENDAHULUAN. maka Pemerintah Kota Metro sejak tahun 2010 telah mencanangkan Program

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara di dunia termasuk Indonesia, di mana modernisasi sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salina Mayo Safitri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup (GBHN 1973).

BAB I PENDAHULUAN. transformasi nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Salah satu produk teknologi

BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN. A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan

BAB 1 PENDAHULUAN. Siswa-siswi yang sedang berada di tingkat pendidikan SMA. seringkali menjadi kekhawatiran bagi orang tua dan guru, karena

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Zaman sudah semakin berkembang, ditandai dengan era teknologi saat ini. Dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi. Hal itu juga membuat kemajuan yang cukup signifikan. pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika. Permasalahan ini relevan dengan bukti empiris yang. membaca atau mengerjakan soal-soal yang ada di dalamnya.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan berbagai aktivitas yang rutin dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN. Permainan melalui jaringan internet ini disebut game online. Game online

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap informasi sangat mendukung sistem pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan sebagai sebuah genre atau jenis permainan, sebuah mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak sering diidentikkan dengan dunia bermain, sebuah dunia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

Suramnya Masa Kini Sinopsis

I. PENDAHULUAN. kepribadian dan dalam konteks sosial (Santrock, 2003). Menurut Mappiare ( Ali, 2012) mengatakan bahwa masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga dibandingkan dengan di tempat bekerja. Dapatlah diibaratkan bahwa

BAB I. 1.1 Latar Belakang. untuk berinteraksi dengan individu lain, dan hal ini telah dimulai semenjak

BAB 1 PENDAHULUAN. dan siswa dibandingkan dengan cara belajar mengajar yang konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini memiliki banyak peran dan dampaknya dalam berbagai bidang,

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menurutnya akan menyalahi aturan yang dibuat oelh orang tuanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang karena manusia cenderung memiliki sifat untuk terus

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi dan modernisasi membawa perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dan segala peradaban serta kebudayaannya. Perubahan-perubahan tersebut juga turut serta memberikan dampak yang besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Saat ini, di Indonesia dapat dirasakan betapa besarnya pengaruh kemajuan teknologi terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Teknologi informasi merupakan salah satu hal yang tidak akan terlepas dari kehidupan manusia. Teknologi informasi telah ada sejak berabad-abad yang lalu dan hingga kini masih terus berkembang. Tanpa adanya teknologi informasi, manusia akan kesulitan untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi. Teknologi informasi dan komunikasi memegang banyak peranan dan membawa dampak bagi berbagai bidang kehidupan, termasuk pada bidang hiburan. Dewasa ini, teknologi informasi telah berkembang begitu pesat, contohnya seperti game, handphone, musik, video, internet, dan sebagainya. Perkembangan teknologi sebagai bagian dari perkembangan peradaban manusia tercermin dalam berbagai kehidupan manusia, termasuk dalam kegiatan bermain dan juga alat permainannya. Permainan adalah hal yang pastinya sangat disukai oleh anak-anak. Dulu, biasanya anak-anak memainkan permainan tradisional, namun saat ini anak-anak lebih menyukai permainan yang modern, salah satunya adalah playstation. 1

2 Playstation adalah jenis permainan elektronik yang dilengkapi dengan gambar atau visual berupa video (console game). Playstation atau PS ini pertama kali dikeluarkan di Jepang pada tahun 1994 oleh perusahaan Sony. Sejak saat itu, playstation langsung menjadi permainan favorit anakanak (http://www.anneahira.com/pengaruh-playstation.htm. Diakses pada tanggal 7 Desember 2013 pukul 13.00). Teknologi bukanlah sesuatu yang mutlak bermanfaat, namun teknologi tetap memiliki sisi buruk, begitu pula dengan playstation. Sebagai salah satu media bermain anak, playstation memiliki dampak positif dan dampak negatif, terutama bagi anak-anak usia sekolah yang biasanya merupakan golongan yang paling sering kecanduan bermain playstation. Namun, pengaruh playstation pada anak lebih cenderung ke arah yang negatif. Bermain playstation memang merupakan suatu hal yang menyenangkan dan dapat menjadi ajang hiburan atau refreshing bagi anak, namun dampak negatif yang dapat timbul dari permainan tersebut juga harus disikapi dengan sebagaimana mestinya. Dalam hal ini, keluarga terutama orang tua memiliki peran yang amat penting dalam mengantisipasi dan mengatasi berbagai dampak negatif yang dapat timbul dari kebiasaan anak bermain playstation. Keluarga termasuk agen kontrol sosial yang seharusnya mampu mengawasi anak-anak mereka dalam setiap aktivitasnya. Keluarga merupakan pranata sosial yang sangat penting artinya bagi kehidupan sosial dalam setiap masyarakat. Betapa tidak, para warga masyarakat menghabiskan paling banyak waktunya dalam keluarga

3 dibandingkan dengan di tempat kerja misalnya, dan keluarga adalah wadah di mana sejak dini para warga masyarakat dikondisikan dan dipersiapkan untuk kelak dapat melakukan peranan-peranannya dalam dunia orang dewasa. Dapat diibaratkan bahwa keluarga adalah jembatan yang menghubungkan individu yang berkembang dengan kehidupan sosial di mana ia sebagai orang dewasa kelak harus melakukan peranannya (Khairuddin, 1992: 284). Pada anak usia sekolah, keluarga menjadi agen sosialisasi utama disamping lembaga pendidikan. Orang tua dan anggota keluarga lainnya merupakan signifficant other bagi anak, dan orang tua lah yang menjadi role model bagi seorang anak dalam membentuk perilakunya. Self anak dibentuk dan berkembang melalui interaksi dengan signifficant othernya (Zamroni, 1992: 37). Para individu yang berkembang, yang dilahirkan dalam keluarga, harus mengalami proses belajar sehingga akan mengambil alih nilai-nilai yang umum berlaku dalam kelompoknya. Dari dalam masyarakat umum, ia diharapkan akan memiliki sifat-sifat yang menurut sekitarnya dimiliki oleh seorang pria atau wanita dewasa (Khairuddin, 1992: 285). Setiap orang tua mempunyai kewajiban untuk mengajarkan pada anak-anaknya tentang kehidupan. Walaupun pada dasarnya setiap orang memahami tentang apa yang diinginkan masyarakatnya, namun ada perbedaan yang substansial tentang pengertian akan jalan yang benar dalam hidup. Apa yang dianggap benar atau tidak baik oleh seseorang akan bergantung dari kedudukannya di dalam masyarakat (George Ritzer dalam Zamroni, 1992: 36).

4 Sebagaimana yang kita ketahui, proses sosialisasi dalam keluarga tidak semuanya mengalami keberhasilan, tentu ada yang mengalami kegagalan dalam proses sosialisasi yang dapat mengakibatkan seorang anak menjadi tidak faham dan dapat melanggar norma-norma yang ada dalam masyarakat. Pelanggaran norma yang dilakukan oleh anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang ada di sekitarnya. Apabila lingkungan sosial tersebut memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosialnya secara matang. Sebaliknya, apabila lingkungan sosial itu kurang kondusif, misalnya perlakuan orang tua yang keras, sering memarahi anak, acuh tak acuh, tidak memberikan bimbingan dengan benar, teladan yang baik, dan pengajaran atau pembiasaan terhadap anak dalam menerapkan norma-norma, baik agama maupun tatakrama; maka perkembangan sosial anak tidak akan berkembang secara matang (Yusuf, 2001: 125). Dampak negatif dari permainan playstation pada anak usia sekolah terkait dengan bagaimana kontrol sosial orang tua di dalamnya. Peneliti melihat bahwa dampak negatif dari permainan tersebut telah dirasakan oleh sebagian warga masyarakat Dusun Nglawisan. Beberapa kali peneliti mendengar para orang tua yang saling bercerita dengan tetangganya, mengeluhkan perilaku negatif anak mereka akibat kecanduan bermain playstation. Ada yang bercerita anaknya menjadi lupa waktu, sepulang dari sekolah langsung menuju ke rental playstation hingga sore hari, malas belajar, malas mengerjakan tugas sekolah, dan sebagainya. Ada pula orang tua yang menceritakan anaknya menjadi sering berbohong dan berperilaku

5 tidak baik. Ada anak yang sering berbohong ketika hendak pergi bermain playstation. Mereka berpamitan kepada orang tuanya hendak mengerjakan tugas sekolah, namun ternyata pergi ke rental playstation. Selain itu, ada pula anak yang berbohong meminta uang kepada orang tuanya dengan berbagai alasan seperti membeli buku, membeli peralatan untuk tugas sekolah, padahal uang tersebut hanya digunakan untuk bermain playstation. Parahnya lagi, terkadang anak tersebut marah ketika ketahuan berbohong. Ada pula beberapa anak yang nekat mengambil uang milik keluarganya hanya untuk bermain playstation. Pada dasarnya, kemunculan berbagai dampak negatif dari permainan playstation tersebut tidak dapat terlepas dari peran orang tua dan keluarga. Adanya perbedaan sikap orang tua dalam mengontrol anakanaknya menjadi salah satu faktor yang turut menyumbang munculnya dampak-dampak negatif yang tidak diharapkan. Ada orang tua yang sungguh-sungguh mengontrol anaknya, namun ada juga orang tua yang cenderung masa bodoh dan malas mengontrol anaknya dalam bermain playstation. Kontrol sosial orang tua menjadi salah satu hal yang amat penting terkait dampak permainan playstation pada anak usia sekolah. Tepat atau tidaknya perlakuan orang tua dalam mengontrol aktivitas bermain anak-anak mereka sedikit banyak akan mempengaruhi dampak yang akan muncul pada anak-anak tersebut. Dari sini lah peneliti tertarik untuk menggali lebih dalam bagaimana sebenarnya kontrol sosial orang tua terhadap dampak permainan playstation pada anak usia sekolah di Dusun Nglawisan tersebut.

6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah yang terkait dengan penelitian antara lain : 1. Adanya dampak globalisasi dan IPTEK yang turut merambah bidang permainan dan alat permainan anak. 2. Banyaknya anak usia sekolah yang kecanduan bermain playstation. 3. Munculnya dampak-dampak negatif yang dirasakan oleh para orang tua dari anak-anak usia sekolah yang gemar bermain playstation. 4. Adanya perbedaan kontrol sosial orang tua dalam mengantisipasi dan mengatasi dampak negatif permainan playstation pada anak usia sekolah. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah melalui beberapa uraian di atas, maka dalam hal ini permasalahan yang dikaji perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan untuk memfokuskan perhatian pada penelitian agar diperoleh kesimpulan yang benar dan mendalam pada aspek yang diteliti. Cakupan masalah dibatasi pada kontrol sosial orang tua terhadap dampak permainan playstation pada anak usia sekolah di Dusun Nglawisan, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perilaku anak-anak usia sekolah di Dusun Nglawisan yang gemar bermain playstation? 2. Apa sajakah dampak permainan playstation pada anak usia sekolah di Dusun Nglawisan?

7 3. Bagaimana kontrol sosial orang tua terhadap dampak permainan playstation pada anak usia sekolah di Dusun Nglawisan? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pola perilaku anak-anak usia sekolah di Dusun Nglawisan yang gemar bermain playstation. 2. Untuk mengetahui apa saja dampak permainan playstation pada anak usia sekolah di Dusun Nglawisan. 3. Untuk mengetahui bagaimana kontrol orang tua terhadap anak-anak usia sekolah di Dusun Nglawisan yang gemar bermain playstation. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat positif bagi seluruh pihak. Adapun manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kontrol sosial orang tua terhadap dampak permainan playstation pada anak usia sekolah di Dusun Nglawisan. b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan dan bagi pengembangan ilmu sosiologi terutama mengenai kontrol sosial orang tua terhadap dampak permainan playstation bagi anak usia sekolah.

8 c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi bacaan serta menambah referensi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan. b. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan menambah wawasan mengenai kontrol sosial orang tua terhadap dampak permainan playstation pada anak usia sekolah di Dusun Nglawisan. c. Bagi Masyarakat Umum Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai kontrol sosial orang tua terhadap dampak permainan playstation pada anak usia sekolah di Dusun Nglawisan, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. d. Bagi Peneliti 1) Penelitian ini digunakan untuk memenuhi syarat dalam rangka menyelesaikan studi guna memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta.

9 2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal pengalaman untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan selama duduk di bangku kuliah ke dalam dunia nyata.