STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK

DOKUMENTASI KEMUNCULAN INDIKATOR KOMPETENSI SIKAP DALAM RPP : INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

LEMBAR PENILAIAN DIRI

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

EFEFEKTIFITAS LAYANAN INFROMASI DAMPAK NEGATIF PELANGGARAN DISIPLIN DISERTAI MEDIA SPANDUK TERGADAP PENGEMBANGAN DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 15 PALU

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di

CONTOH INSTRUMEN BESERTA RUBRIK PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

Lampiran B.5 HASIL ANALISIS OBSERVASI KOMPETENSI SIKAP DALAM PEMBELAJARAN

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam bekerja sama memenemukan dan memahami keteraturan atom, unsur dan molekul.

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

HASIL ANALISIS OBSERVASI KOMPETENSI SIKAP DALAM PEMBELAJARAN. Kemunculan Indikator Sikap Sikap. X dianut. Maha Esa c. Menghormati pemeluk agama

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

BAB V PEMBAHASAN. terurai, maka dalam pembahasan ini akan disajikan sesuai dengan permasalahan

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK ESTER MANEMBO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan bahwa secara garis besar guru SMP Se-Kecamatan Wonosari

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan ISSN Vol. 1, No. 1, Juni 2017

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI I STABAT TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam memajukan bangsa, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masayarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mampu mendidik anak mereka secara sempurna, karena pendidikan merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Partono 1 Tri Minarni 2

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 2 Januari-Juni 2018

BAB I PENDAHULUAN. Masalah, b) Rumusan Masalah, c) Tujuan Penelitian, d) Manfaat Penelitian, e)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014

PERAN PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER KEPRIBADIAN SISWA STUDI DI SMP TRI BHAKTI NAGREG

KUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT

Lampiran 2 Indikator Penelitian Nomer item Jumlah

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

TANGGAPAN SISWA KELAS I, II TERHADAP DISIPLIN SEKOLAH DI SMA PERINTIS SUNGAI SIRIH TAHUN PELAJARAN 2003/2004

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 18 BANDA ACEH. Zainidar Aslianda, Israwati, Nurhaidah

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

ANGKET RESPONDEN. 1. Identitas Responden Nama :.. Kelas :.. Jenis Kelamin : Usia :..

MENGEMBANGKAN TANGGUNG JAWAB PADA ANAK C3.2.SPOT.010

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

ABSTRAK. Kata Kunci: penerapan, pendidikan budi pekerti, boarding school

Hasil Wawancara dengan Siswa. 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas?

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. di kenal dengan pendidikan civic. Demikian pula masa Presiden Soeharto,

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB IV ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AT-TAHLIYATU WA AT-TARGÎB FI AT-TARBIYATU WA AT-TAHDÎB KARYA SAYYID MUHAMMAD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

MATERI PK GURU BAGI CALON TIM PAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Di dalam bab ini akan dibahas tentang pembahasan hasil penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari semua

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang harus dimiliki masyarakat agar bisa bersaing adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

Transkripsi:

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU DRS. AHMAD EDDISON, M.Si. Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Riau E-mail: ahmadeddison@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pelanggaran dan kenakalan siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pekanbaru. Banyak informasi didapat dari guru agama, PKn dan BK yang menyatakan banyak sekali siswa yang kurang atau rendahnya etika dan sopan santunnya terhadap guru maupun teman-temannya. Apalagi peneliti secara langsung mengadakan observasi di sekolah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi nilai-nilai budi pekerti siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pekanbaru serta mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini sebesar 387 orang (keseluruhan siswa kelas VIII) dengan mengambil 10%, jadi sampel sebanyak 40 orang siswa dan 2 orang guru mapel. Pengambilan data dilakukan dengan teknik angket, observasi, dan wawancara. Dalam memperoleh data dari angket yang disebarkan kepada responden dalam bentuk persentase menggunakan rumus: P = F/N x 100%. Hasil penelitian diketahui bahwa implementasi nilai-nilai budi pekerti siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pekanbaru yaitu sering 62,98%, kadang-kadang 32,96%, dan tidak pernah 4,05%. Sedangkan dari wawancara guru mata pelajaran disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai budi pekerti banyak disampaikan dalam pelajaran dan saat jam pembinaan setiap hari sabtu. Memang banyak faktor penghambat yang dirasakan oleh guru mata pelajaran, tetapi para guru sudah cukup baik dalam menyampaikan nilai-nilai budi pekerti untuk diterapkan di lingkungan sekolah seperti slogan 3S yaitu (senyum, sapa, salam). Jadi, implementasi nilai-nilai budi pekerti siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pekanbaru masih cukup baik yaitu sebanyak 62,98% menurut tolak ukur pendapat Sutrisno Hadi, sehingga hipotesis yang diajukan ditolak. Kata kunci: implementasi, nilai-nilai budi pekerti. A. PENDAHULUAN Sebagian kalangan beranggapan bahwa krisis moral dan akhlak banyak ditentukan oleh kebijakan manjemen pendidikan, yaitu muatan mata pelajaran pendidikan budi pekerti yang dimuat dalam kurikulum satuan pendidikan dirasakan dangkal dan pembelajaran budi pekerti terhadap anak didik dianggap tidak efektif, selain keteladanan guru juga cukup memberi arti bagi terbentuknya perilaku anak didik. Seperti dinyatakan bahwa pendidikan budi pekerti itu sendiri lebih merupakan suatu sistem nilai yang menjadi pedoman perilaku peserta didik (siswa) di mana saja berada. Pendidikan pada hakekat- Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 1

nya adalah berusaha untuk mewujudkan budi pekerti yang baik bagi setiap orang, karena pendidikan itu tertuju kepada pembentukan nilai, sedangkan pengajaran tertuju kepada pembentukan akal atau intelektual. Pada jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP), pola berpikir anak sudah mampu untuk diajak memahami dan melihat nilai-nilai budi pekerti berdasarkan tanggung jawab serta dasar pemikirannya. Pada jenjang pendidikan menengah semakin terbuka kemungkinan untuk menawarkan nilainilai budi pekerti agar dapat menjadi manusia yang baik dan dapat menjadi kebanggaan. Mengingat pentingnya peranan sekolah dalam proses menciptakan peserta didik yang memiliki budi pekerti luhur, maka perlu adanya suri teladan dari seluruh elemen yang ada di sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, siswa dan penjaga sekolah dalam mempraktikkan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Sekolah SMP Negeri 21 Pekanbaru merupakan sekolah negeri yang ada di sekitar Jalan Arengka. Pada dasarnya sekolah SMP Negeri 21 Pekanbaru adalah sekolah yang disiplin, tertib dan memiliki lingkungan yang bersih dan hijau. Namun kenyataannya di lapangan, SMP Negeri 21 Pekanbaru juga masih kurang dalam pelaksanaan dan penerapan nilai-nilai budi pekerti bagi siswa-siswanya. Untuk mengetahui tentang Implementasi nilai-nilai budi pekerti di SMP Negeri 21 Pekanbaru dengan memperhatikan gejala-gejala yang timbul dan tidak terlepas dari fenomena di lapangan, maka oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul yaitu Studi tentang Implementasi Nilai-nilai Budi Pekerti Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 21 Pekanbaru. Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang dibahas adalah bagaimanakah implementasi nilainilai budi pekerti siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pekanbaru. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah implementasi nilai-nilai budi pekerti siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pekanbaru. B. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 2

Negeri 21 Pekanbaru. Penelitian ini dilakukankan pada bulan Mei 2013 sampai dengan penelitian ini selesai. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pekanbaru yang berjumlah 387 orang. Berdasarkan populasi di atas, maka dalam menentukan sampel, penulis berpedoman kepada pendapat dari Suharsimi Arikunto yaitu: apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 2002:112). Berdasarkan penjelasan populasi di atas, dari total 387 siswa maka sampel yang akan diambil dari 10% berjumlah 40 orang siswa. Adapun teknik pengumpulan data yang tepat yaitu sebagai berikut: angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini diperoleh dari objek yang diteliti yaitu siswa SMP Negeri 21 Pekanbaru. Untuk mencari persentase diperlukan rumus persentase yang mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (1992:33) sebagai berikut: x 100% Keterangan: P = Persentase yang dicari F = Frekuensi N = Jumlah responden Persentase dimaksudkan untuk status yang dipersentasekan, dan disajikan tetap berupa angka persentase. Setelah ditemukan persentasenya lalu ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Sebagaimana yang dikemukan oleh (Hadi, 1999:226) sebagai berikut: 1. Sebesar 66,67-100% = Baik 2. Sebesar 33,34%-66,66 = Cukup Baik 3. Sebesar 0%-33,33% = Kurang Baik Artinya setelah menemukan angka-angka persentase, selanjutnya dapat menjadi tolak ukur dari implementasi nilai-nilai budi pekerti siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pekanbaru dengan hasil yaitu baik, cukup baik, dan kurang baik. C. HASIL PEMBAHASAN Setelah peneliti menyebarkan angket dan mengadakan wawancara kepada 40 orang siswa dan 2 orang guru mapel. Peneliti mendapatkan hasil tentang penerapan atau pelaksanaan nilai-nilai budi pekerti Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 3

siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 yaitu sebagai berikut: Pekanbaru pada tahun ajaran 2012/2013, 1. Meyakini Adanya Tuhan YME dan Selalu Menaati Ajaran-Nya Tabel 1: Meyakini Kebesaran Tuhan YME dan Selalu Menaati Ajaran-Nya Sangat Yakin 38 95 Yakin 2 5 Kurang Yakin - - Jumlah 40 100 yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 1 di kan yaitu siswa sangat yakin terhadap Tuhan YME yakni 38 orang (95%), siswa atas dapat disimpulkan bahwa jawaban siswa adalah sangat yakin yang yakin yakni 2 orang (30 %), sedangkan siswa yang kurang yakin dengan jumlah persentase 90% dari 40 responden. Tabel 2: Mengikuti Kegiatan Keagamaan Alternatif F P (%) Sering 22 55 Kadang-kadang 18 45 Tidak pernah - - pernah yakni tidak ada (0%). Dari kan yaitu siswa yang sering mengikuti kegiatan keagamaan yakni 22 orang (55%), Tabel 2 di atas dapat disimpulkan siswa yang kadang-kadang yakni 18 orang (30%), sedangkan siswa yang tidak 55% dari 40 responden. Tabel 3: Berbuat Baik terhadap Sesama Sering 26 65 Kadang-kadang 14 35 siswa yang kadang-kadang yakni kan yaitu siswa sering berbuat baik terhadap sesama yakni 26 orang (65%), 14 orang (35%), sedangkan siswa yang tidak pernah yakni tidak ada Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 4

dengan jumlah persentase 65% dari (0%). Dari Tabel 3 di atas dapat disimpulkan sering 40 responden. Tabel 4: Memperingati Hari Besar Keagamaan Sering 32 80 Kadang-kadang 8 20 Tidak pernah - - pernah yakni tidak ada (0%). Dari kan yaitu siswa sering memperingati hari besar keagamaan yakni 32 orang (80%), siswa yang kadang-kadang yakni 8 orang (20%), sedangkan siswa yang tidak Tabel 4 di atas dapat disimpulkan 80% dari 40 responden. 2. Taat pada Ajaran Agama Tabel 5: Berdoa Sebelum dan Sesudah Melakukan Kegiatan Sering 18 45 Kadang-kadang 20 50 Tidak pernah 2 5 yaitu siswa sering berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan yakni 18 orang (45%), siswa yang kadang-kadang yakni 20 orang (50%), sedangkan siswa yang tidak pernah yakni 2 orang (5%). Dari Tabel 5 di atas dapat adalah kadang-kadang dengan jumlah persentase 50% dari 40 responden. 3. Memiliki Toleransi Tabel 6: Menghargai Perbedaan Agama dan Suku dalam Pertemanan Sering 30 75 Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 5

yaitu siswa sering menghargai perbedaan agama dan suku dalam pertemanan yakni 30 orang (75%), siswa pernah yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 6 di atas dapat disimpulkan yang kadang-kadang yakni 10 orang 75% dari 40 responden. (25%), sedangkan siswa yang tidak Tabel 7: Hidup Rukun dalam Lingkungan Sering 32 80 Kadang-kadang 8 20 pernah yakni tidak ada (0%). Dari kan yaitu siswa sering hidup rukun dalam lingkungan yakni 32 orang (80%), siswa yang kadang-kadang yakni 8 orang (2%), sedangkan siswa yang tidak 4. Memiliki Rasa Menghargai Diri Sendiri Tabel 8: Menyadari Kekurangan dan Kelebihan Diri Sendiri Sering 30 75 yaitu siswa sering menyadari kekurangan dan kelebihan diri sendiri yakni 30 orang (75%), siswa yang kadang-kadang yakni 10 orang (25%), sedangkan siswa yang tidak pernah Tabel 7 di atas dapat disimpulkan 80% dari 40 responden. yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 8 di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban siswa adalah sering dengan jumlah persentase 75% dari 40 responden. Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 6

Tabel 9: Membiasakan Diri Berpikir Positif Sering 24 60 Kadang-kadang 16 40 pernah yakni tidak ada (0%). Dari kan yaitu siswa sering membiasakan diri berpikir positif yakni 24 orang (60%), siswa yang kadang-kadang yakni 16 orang (40%), sedangkan siswa yang tidak 5. Tumbuhnya Disiplin Diri Tabel 10: Datang ke Sekolah Tepat Waktu Sering 30 75 Tidak pernah - - yaitu siswa sering terhadap datang ke sekolah tepat waktu yakni 30 orang (75%), siswa yang kadang-kadang yakni Tabel 9 di atas dapat disimpulkan 60% dari 40 responden. tidak pernah yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 10 di atas dapat 10 orang (25 %), sedangkan siswa yang persentase 75% dari 40 responden. Tabel 11: Berpakaian Rapi Sering 27 67,5 Kadang-kadang 13 32,5 Tidak pernah - - yaitu siswa sering berpakaian rapi yakni 27 orang (67,5%), siswa yang kadang-kadang yakni 13 orang (32,5 %), sedangkan siswa yang tidak pernah yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 11 di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban siswa adalah sering Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 7

dengan jumlah persentase 67,5% dari 40 responden. Tabel 12: Memelihara Kebersihan Lingkungan Sekolah Sering 14 35 Kadang-kadang 26 65 yaitu siswa sering memelihara kebersihan lingkungan sekolah yakni 14 orang (35%), siswa yang kadang-kadang yakni 26 orang 65%), sedangkan siswa yang tidak pernah yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 12 di atas dapat adalah kadang-kadang dengan jumlah persentase 65% dari 40 responden. 6. Berkembangnya Etos Kerja (Belajar) Tabel 13: Mempelajari Kembali di Rumah Apa yang Didapat atau Dipelajari di Sekolah Sering 12 30 Kadang-kadang 28 70 yaitu siswa sering mempelajari kembali di rumah apa yang didapat atau dipelajari disekolah yakni 12 orang (30%), pernah yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 13 di atas dapat disimpulkan siswa yang kadang-kadang yakni 28 70% dari 40 responden. orang (70%), sedangkan siswa yang tidak Tabel 14: Tidak Menunda Mengerjakan PR Sering 20 50 Kadang-kadang 12 30 Tidak Pernah 8 20 Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 8

yaitu siswa sering tidak menunda mengerjakan PR yakni 20 orang (50%), siswa yang kadang-kadang yakni 12 pernah yakni 8 orang (20%). Dari Tabel 14 di atas dapat disimpulkan orang (30%), sedangkan siswa yang tidak 50% dari 40 responden. 7. Memiliki Rasa Tanggung Jawab Tabel 15: Menyerahkan Tugas Sekolah Tepat Waktu Sering 12 30 Tidak Pernah 18 45 tidak pernah yakni 18 orang kan yaitu siswa sering menyerahkan tugas sekolah tepat waktu yakni 12 orang (30%), siswa yang kadang-kadang yakni 10 orang (25%), sedangkan siswa yang (45%). Dari Tabel 15 di atas dapat adalah tidak pernah dengan jumlah persentase 45% dari 40 responden. Tabel 16: Tidak Mencontek dalam Membuat Tugas Sering 14 35 Kadang-kadang 16 40 Tidak Pernah 10 25 pernah yakni 10 orang (25%). Dari yaitu siswa sering menunda Tabel 16 di atas dapat disimpulkan mengerjakan PR yakni 14 orang (35%), siswa yang kadang-kadang yakni 16 kadang-kadang dengan jumlah orang (40%), sedangkan siswa yang tidak persentase 40% dari 40 responden. 8. Memiliki Rasa Keterbukaan Tabel 17: Berani Mengemukakan Gagasan atau Pendapat Sering 28 70 Kadang-kadang 12 30 Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 9

yaitu siswa sering mengemukakan gagasan atau pendapat yakni 28 orang (70%), siswa yang kadang-kadang yakni 12 orang (30%), sedangkan siswa yang tidak pernah yakni tidak ada (0%). Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Tabel 18: Menghargai Pendapat Teman Sering 15 37,5 Kadang-kadang 25 62,5 yaitu siswa sering menghargai pendapat teman yakni 15 orang (37,5%), siswa yang kadang-kadang yakni 25 orang (62,5%), sedangkan siswa yang tidak pernah yakni tidak ada (0%). Dari 9. Mampu Mengendalikan Diri Tabel 19: Berbicara tidak Menyinggung Perasaan Orang Lain Sering 30 75 yaitu siswa sering berbicara tidak menyinggung persaan orang lain yakni 30 orang (75%), siswa yang kadang-kadang yakni 10 orang (25%), sedangkan siswa jawaban siswa dari pertanyaan pernahkah kamu mengemukakan gagasan atau pendapat adalah 70% dari 40 responden. Tabel 18 di atas dapat disimpulkan kadang-kadang dengan jumlah persentase 62,5% dari 40 responden. yang tidak pernah yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 19 di atas dapat persentase 75% dari 40 responden. Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 10

Tabel 20: Menahan Kemarahan dan tidak Berperilaku Egois Sering 28 70 Kadang-kadang 12 30 pernah yakni tidak ada (0%). Dari kan siswa sering menahan kemarahan dan tidak berperilaku egois yakni 28 orang (70%), siswa kadang-kadang yakni 12 Tabel di atas dapat disimpulkan orang (30%), sedangkan siswa yang tidak 70% dari 40 responden. 10. Mampu Berpikir Positif Tabel 21: Berinteraksi dengan Guru secara Baik Sering 25 62,5 Kadang-kadang 15 37,5 yang tidak pernah yakni tidak ada kan yaitu siswa sering berinteraksi dengan guru secara baik yakni 25 orang (62,5%), siswa yang kadang-kadang yakni 15 orang (37,5%), sedangkan siswa (0%). Dari Tabel 21 di atas dapat persentase 62,5% dari 40 responden. Tabel 22: Tidak Melakukan Hal-hal yang Negatif Sering 15 37,5 Kadang-kadang 12 30 Tidak Pernah 13 32,5 yang tidak pernah yakni 13 yaitu siswa sering tidak melakukan (32,5%). Dari Tabel 22 di atas dapat hal-hal yang negatif yakni 15 orang (37,5%), siswa yang kadang-kadang yakni 12 orang (30%), sedangkan siswa persentase 37,5% dari 40 responden. Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 11

11. Tumbuhnya Potensi Diri Tabel 23: Aktif dalam Mengikuti Kegiatan Sering 34 85 Kadang-kadang 6 15 pernah yakni tidak ada (0%). Dari kan yaitu siswa sering aktif dalam mengikuti kegiatan yakni 34 orang (85%), Tabel 23 di atas dapat disimpulkan siswa yang kadang-kadang yakni 6 orang (15%), sedangkan siswa yang tidak 85% dari 40 responden. Tabel 24: Mengembangkan Minat dan Bakat yang Dimiliki Sering 28 70 Tidak Pernah 2 5 tidak pernah yakni 2 orang (5%). kan siswa sering mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki yakni 28 orang (70%), siswa yang kadang-kadang yakni 10 orang (25%), sedangkan siswa yang 12. Tumbuhnya Rasa Cinta Tanah Air dan Kasih Sayang Tabel 25: Menunjukkan Sikap Rela Berkorban Sering 12 30 Kadang-kadang 25 62,5 Tidak Pernah 3 7,5 yaitu siswa sering menunjukkan sikap rela berkorban yakni 12 orang (30%), siswa yang kadang-kadang yakni Dari Tabel 24 di atas dapat persentase 70% dari 40 responden. 25 orang (62,5%), sedangkan siswa yang tidak pernah yakni 3 orang (7,5%). Dari Tabel 25 di atas dapat Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 12

adalah kadang-kadang dengan jumlah Tabel 26: Mengikuti Kegiatan Upacara Bendera Sering 38 95 Kadang-kadang 2 5 yaitu siswa sering mengikuti kegiatan upacara bendera yang dimiliki yakni 38 orang (95%), siswa yang persentase 62,5% dari 40 responden. yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 26 di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban siswa adalah sering dengan jumlah persentase 95% dari kadang-kadang yakni 2 orang (5%), 40 responden. sedangkan siswa yang tidak pernah Tabel 27: Membantu Orang Lain Tanpa Pamrih Sering 30 75 yang tidak pernah yakni tidak ada kan yaitu siswa sering membantu orang lain tanpa pamrih yang dimiliki yakni 30 orang (75%), siswa kadang-kadang yakni 10 orang (25%), sedangkan siswa (0%). Dari Tabel 27 di atas dapat persentase 75% dari 40 responden. 13. Memiliki Kebersamaan dan Gotong-royong Tabel 28: Mengikuti Kegiatan Belajar Kelompok Sering 15 37,5 Kadang-kadang 20 50 Tidak Pernah 5 12,5 (37,5%), siswa yang kadang- kan yaitu siswa sering menunjukkan sikap rela berkorban yakni 15 orang kadang yakni 20 orang (50%), sedangkan siswa yang tidak pernah Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 13

yakni 5 orang (12,5%). Dari Tabel 28 di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban siswa adalah kadang-kadang dengan jumlah persentase 50% dari 40 responden. Tabel 29: Melakukan Kegiatan Gotong Royong Membersihkan Lingkungan Sekolah Sering 33 82,5 Kadang-kadang 7 17,5 yang tidak pernah yakni tidak ada kan yaitu siswa sering Melakukan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah yakni 33 orang (82,5%), siswa yang kadang-kadang (0%). Dari Tabel 29 di atas dapat persentase 82,5% dari 40 responden. yakni 7 orang (17,5%), sedangkan siswa Tabel 30: Melakukan Musyawarah dalam Memecahkan Masalah Sering 18 45 Kadang-kadang 22 55 Dari Tabel 30 di atas dapat kan yaitu siswa sering membantu orang lain tanpa pamrih yang dimiliki yakni 18 orang (55%), siswa yang kadang-kadang yakni 22 orang (55%), sedangkan siswa yang tidak pernah yakni tidak ada (0%). 14. Memiliki Rasa Kesetiakawanan Tabel 31: Mampu Memberi dan Meminta Maaf Sering 30 75 adalah kadang-kadang dengan jumlah persentase 55% dari 40 responden. Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 14

yaitu siswa sering memberi dan meminta maaf yakni 30 orang (75%), siswa yang kadang-kadang yakni 10 pernah yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 31 di atas dapat disimpulkan orang (25%), sedangkan siswa yang tidak 75% dari 40 responden. Tabel 32: Mampu Berlaku Adil dan Membela yang Benar Sering 26 65 Kadang-kadang 14 35 yaitu siswa sering berlaku adil dan membela yang benar yakni 26 orang (65%), siswa yang kadang-kadang yakni tidak pernah yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 32 di atas dapat 14 orang (35%), sedangkan siswa yang persentase 65% dari 40 responden. 15. Memiliki Sikap Hormat-menghormati Tabel 33: Membiasakan Diri untuk Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Muda Sering 30 75 yang tidak pernah yakni tidak ada kan yaitu siswa sering membiasakan diri untuk menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang muda yakni 30 orang (75%), siswa yang kadang-kadang yakni 10 orang (25%), sedangkan siswa (0%). Dari Tabel 33 di atas dapat persentase 75% dari 40 responden. Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 15

Tabel 34: Menghormati Guru Sering 26 65 Kadang-kadang 14 35 yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 34 kan yaitu siswa sering menghormati guru yakni 26 orang (65%), siswa yang kadang-kadang yakni 14 orang (35%), sedangkan siswa yang tidak pernah 16. Memiliki Tata Karma dan Sopan Santun Tabel 35: Memberi Salam dan Menjawab Salam dengan Baik Sering 30 75 yaitu siswa sering memberi salam dan menjawab salam dengan baik yakni 30 orang (75%), siswa yang kadang-kadang di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban siswa adalah sering dengan jumlah persentase 65% dari 40 responden. yang tidak pernah yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 35 di atas dapat yakni 10 orang (25%), sedangkan siswa persentase 75% dari 40 responden. Tabel 36: Bersikap dengan Ramah, Lembut dan tidak Berteriak terhadap Guru dan Teman Sering 34 85 Kadang-kadang 6 15 yaitu siswa sering bersikap dengan ramah, lembut, dan tidak berteriak terhadap guru dan teman yakni 34 orang (85%), siswa yang kadang-kadang yakni 6 orang (15%), sedangkan siswa yang tidak pernah yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 36 di atas Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 16

dapat 85% dari 40 responden. adalah 17. Memiliki Rasa Malu Tabel 37: Malu Membuang Sampah Sembarangan Sering 24 60 Kadang-kadang 16 40 tidak pernah yakni tidak ada (0%). yaitu siswa sering malu membuang Dari Tabel 37 di atas dapat sampah sembarangan yakni 24 orang (60%), siswa yang kadang-kadang yakni 16 orang (40%), sedangkan siswa yang persentase 60% dari 40 responden. Tabel 38: Merasa Bersalah Apabila tidak Dapat Menepati Janji Sering 32 80 Kadang-kadang 8 20 yang tidak pernah yakni tidak ada kan yaitu siswa sering merasa malu apabila tidak dapat menepati janji yakni 32 (0%). Dari Tabel 38 di atas dapat orang (80%), siswa yang kadang-kadang yakni 8 orang (20%), sedangkan siswa persentase 80% dari 40 responden. 18. Tumbuhnya Kejujuran Tabel 39: Mengakui Kesalahan Diri Sendiri Sering 24 60 Kadang-kadang 16 40 (60%), siswa yang kadang-kadang kan yaitu siswa sering mengakui kesalahan diri sendiri yakni 24 orang yakni 16 orang (40%), sedangkan siswa yang tidak pernah yakni Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 17

tidak ada (0%). Dari Tabel 39 di atas dapat adalah 60% dari 40 responden. Tabel 40: Berbicara Jujur Sering 22 55 Kadang-kadang 18 45 yakni tidak ada (0%). Dari Tabel 40 kan yaitu siswa sering berbicara jujur yakni 22 orang (55%), siswa yang kadang-kadang yakni 18 orang (45%), sedangkan siswa yang tidak pernah D. PENUTUP Penelitian ini mengambil pokok permasalahan yaitu bagaimanakah implementasi nilai-nilai budi pekerti siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pekanbaru. Berdasarkan penelitian yang penulis dapat di lapangan melalui wawancara dan angket maka hipotesis yang dikemukakan sebelumnya dalam penelitian ini adalah ditolak dengan mengemukakan bahwa implementasi nilainilai budi pekerti siswa kelas VIII di SMP Negeri 21 Pekanbaru berada pada kategori cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan dari data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa responden banyak berada dikategori sering sebesar 62,98%, cukup baik sebesar 32,96% dan tidak pernah sebesar 4,05%. di atas dapat disimpulkan bahwa jawaban siswa adalah sering dengan jumlah persentase 55% dari 40 responden. Oleh sebab itu penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: a. Hendaknya pihak dari SMP Negeri 21 Pekanbaru lebih meningkatkan lagi pendidikan nilainilai budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah. b. Pihak keluarga atau orangtua harus senantiasa memberikan bimbingan motivasi serta pengawasan agar tumbuh kesadaran dalam diri siswa untuk berperilaku yang sesuai dengan ajaran agama, etika dan moral serta pendidikan budi pekerti. Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 18

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1994. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Eddison, Ahmad. 2007. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Cendikia Insani. Haricahyono, Cheepy. 1995. Dimensidimensi Pendidikan Moral. Semarang: IKIP Semarang Press. Ihsan, Fuad. 1996. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Kansil, C.S.T., dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita. Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara. Sumarsono, S., dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hs Jurnal PPKn & Hukum Vol. 10 No. 2 Oktober 2015 19