BAB II KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATERI USAHA DAN ENERGI. berarti keliru, kekhilafan, sesuatu yang salah, perbuatan salah.

dokumen-dokumen yang mirip
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

FIsika USAHA DAN ENERGI

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

USAHA DAN ENERGI. W = = F. s

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS


K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB V USAHA DAN ENERGI

Mahasiswa memahami konsep tentang usaha energi, jenis energi, prinsi usaha dan energi serta daya

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

BAB VI Usaha dan Energi

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB USAHA DAN ENERGI

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

Uji Kompetensi Semester 1

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

Pendahuluan. dari energi: Bentuk. Energi satu ke bentuk yang lain. mekanik. kimia elektromagnet Inti. saat ini. Fokus

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

BAB VI USAHA DAN ENERGI

Antiremed Kelas 10 FISIKA

USAHA. Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Semester/ tahun Ajaran : A. Petunjuk Belajar

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA

BAHAN AJAR. Konsep Usaha

Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB II IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI METODE CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) TERMODIFIKASI PADA MATERI USAHA DAN ENERGI

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

(Bab 5) Usaha dan Energi

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha.

d r 5. KERJA DAN ENERGI F r r r 5.1 Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

KERJA DAN ENERGI. r r. kx untuk pegas yang teregang atau ditekan, di mana. du dx. F x

USAHA (KERJA) DAN ENERGI. untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

Antiremed Kelas 11 FISIKA

ENERGI DAN MOMENTUM. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius

Antiremed Kelas 11 FISIKA

MOMENTUM DAN IMPULS MOMENTUM DAN IMPULS. Pengertian Momentum dan Impuls

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

LEMBAR PENILAIAN. Kompetensi Inti Teknik Bentuk Instrumen. Tes Uraian Portofolio. Tes Tertulis. Pedoman Observasi Sikap Spiritual

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja.

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS

Xpedia Fisika. Soal Mekanika

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

Antiremed Kelas 11 FISIKA

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN

1. a.) Dalam gerak parabola. Gerak benda dibagi menjadi gerak vertical dan gerak horizontal. Berikut adalah persamaan pada gerak horizontalnya.

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Home» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

03. Sebuah kereta kecil bermassa 30 kg didorong ke atas pada bidang miring yang ditunjukan dengan gaya F hingga ketinggian 5 m.

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Hukum Newton dan Penerapannya 1

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3

Fisika Dasar I (FI-321)

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

GERAK HARMONIK SEDERHANA

Pembahasan Soal Gravitasi Newton Fisika SMA Kelas X

Fisika Dasar. Kerja dan Energi. r r 22:50:19. Kerja disimbolkan dengan lambang W memiliki satuan Internasional A B

BESARAN VEKTOR B A B B A B

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO )

Transkripsi:

BAB II KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATERI USAHA DAN ENERGI A. Kesalahan Siswa Menurut Poerwadarminta (2003 : 1012) salah berarti tidak sebagaimana mestinya, tidak betul, tidak benar, keliru, sedangkan kesalahan berarti keliru, kekhilafan, sesuatu yang salah, perbuatan salah.filsafat konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan itu dibentuk (dikonstruksi) oleh siswa sendiri dalan kontak dengan lingkungan, tantangan, dan bahaya yang dipelajari (Suparno, 2005). Oleh karena siswa sendiri yang mengkonstruksi pengetahuannya, maka tidak mustahil dapat terjadi kesalahan. Menurut Fredette dan Clement kesalahan adalah suatu kejadian atau tingkah laku yang cukup signifikan dapat diamati berada dari kejadian atau tingkah laku yang diharapkan (Astuti, 2007 : 13). Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal fisika akan terus berlanjut jika tidak dicegah dan diperbaiki sedini mungkin. Oleh karena itu, guru harus tanggap terhadap respon siswa yang salah. Apabila kesalahan siswa dibiarkan atau terus berlanjut dan tidak diperbaiki oleh jawaban yang benar maka kemungkinan besar siswa akan mengulanginya kembali. Jadi kesalahan yang dilakukan siswa harus segera diatasi. Untuk mengatasinya Wanhar (2008 : 34) menyarankan agar dalam menyelesaikan soal-soal fisika untuk menempuh langkah-langkah berikut : 8

9 1. Kemampuan mengidentifikasi masalah yaitu menuliskan variabel yang diketahui dalam soal, menemukan masalah yang ditanyakan dalam soal, menggambarkan skema atau sistem maksud soal. 2. Kemampuan merencanakan penyelesaian yaitu menentukan rumus yang tepat untuk digunakan, mengubah rumus umum menjadi persamaan yang operasional. 3. Kemampuan melaksanakan rencana yaitu menyelesaikan perhitungan matematis yang benar, mengoprasikan konversi satuan. B. BentukKesalahan Menyelesaikan Soal-Soal Fisika Menurut Nevin dan Onder (2002), ada tiga bentuk kesalahan matematis dalam menyelesaikan soal-soal fisika yaitu : 1. Kesalahan menuliskan rumus apabila dalam menyelesaikan soal siswa tidak dapat menuliskan persamaan atau rumus yang diminta pada soal. Contohnya persamaan W = F.s siswa menulisnya W = F s 2. Kesalahan mengubah sutuan apabila siswa tidak dapat mengubah satuan ke Sistem Internasional (SI). Contohnya satuan perpindahan dalam SI adalah 2m siswa menulis 0,2 cm. 3. Kesalahan operasi hitung apabila siswa salah menghitung. Contohnya 3x3=6 Menurut Sutrisno (dalam Jepisa), ada dua kesalahan yangdapat dibuatsiswa menurut sifatnya, yaitu : 1. Kesalahan sistematis, yaitu kesalahan yang berkaitan satu dengan lainnya.

10 Contohnya: siswa salah dalam menentukan apa yang diketahui dan ditanya dalam soal, sehingga dalam pengerjaannya untuk mencari penyelesaian siswa mengalami kesalahan. 2. Kesalahan acak, yaitu kesalahan-kesalahan yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya. Contohnya: siswa salah dalam menentukan apayang diketahui dan ditanya dari soal, tetapi benar dalam pengerjaannya dan menuliskan kesimpulan jawaban. Adapun jenis jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal menurut teori Nolting (2011), yaitu : 1. Kesalahan konsep adalah kesalahan yang dilakukan karena tidak memahami sifat sifat yang dipaparkan dalam buku teks. 2. Kesalahan kecerobohan adalah kesalahan yang terjadi karena tidak berhati-hati atau tidak teliti dalam pengerjaan soal. 3. Kesalahan memahami soal adalah kesalahan yang dilakukan karenacara memahami soal dengan cara khusus, seperti tidak melengkapi masalah untuklangkah terakhir atau tidak menjawab sebuah soal secara penuh dan hanyamenyelesaikan satu tahap dari dua tahap masalah yang menyebabkan beberapasiswa kehilangan poin. Dengan demikian dalam penelitian ini yang akan dideskripsikan adalah : 1. Kesalahan mengubah satuan 2. Kesalahan menuliskan rumus 3. Kesalahan dalam operasi hitung

11 C. Perbedaan Tingkat Kemampuan Salah satu teori belajar yang dikemukakan oleh (Galton dalam Subana, 2011 : 112). Jika sekelompok anak dikumpulkan secara acak (tanpa dipilih), akan terdapat kelompok-kelompok perbedaan kemampuan, yang kelompok pandai, kelompok sedang, dan kelompok lemah, jika dinyatakan dalam kurva maka kurvanya berbentuk distribusi normal seperti gambar sebagai berikut : 34,13 % 13,59 % 13,59 % 13,59 % 2,28 % 2,28 % -2 SD -1 SD X +1 SD +2 SD Gambar 2.1 Daerah Kurval Normal (Subana, 2012) Menurut Sugiyono (2007 : 147) Maen (X) dan Standar Deviasi (SD) merupakan dua buah ukuran statistik yang dipandang memiliki reliabilitas tinggi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam evalasi hasil belajar anak didik. Salah satunya untuk mengelompokkan anak didik kedalam rangking, yaitu : rangking atas (kelompok anak didik yang tergolong pandai, rangking sedang (kelompok anak didik yang tergolong cukup), dan ranking bawah (kelompok anak didik yang tergolong lemah) dengan dengan menggunakan patokan sebagai berikut :

12 Lebih dari X + 1 SD X + 1 SD dan X - 1 SD Kurang dari X - 1 SD kelompok tinggi kelompok sedang kelompok rendah (Sugiyono, 2007 : 176) Dengan demikian maka: 1) Kelompok tinggi yaitu siswa yang mempunyai nilai lebih dari X + 1 SD 2) Kelompok sedang yaitu siswa yang mempunyai nilai antara X + 1 SD dan X - 1 SD 3) Kelompok rendah yaitu siswa yang mempunyai nilai kurang dari X - 1 SD D. Penelitian Terdahulu Dalam mata pelajaran fisika masih ditemukan siswa melakukan kesalahan ketika menyelesaikan soal-soal, salah satunya materi usaha dan energi. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Endang (2008), tentang miskonsepsi siswa kelas XI SMA Negeri 5 Pontianak tentang usaha memperoleh rata-rata konsepsi siswa yang belum sesuai dengan konsepsi ilmuwan sebesar 77,69% (dari 38 siswa). Adapun rinciannya yaitu: 1. (73,03%) siswa mengalami miskonsepsi tentang usaha dalam fisika. 2. (78,07%) siswa mengalami miskonsepsi tentang usaha oleh gaya terhadap perpindahan.

13 3. (85,53%) siswa mengalami miskonsepsi tentang usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya. Penelitian Rodi (2010) tentang deskripsi kesalahan dalam menyelesaikan soal usaha dan energi mengungkapkan rata-rata kesalahan menggunakan konsep sebesar 25,13%, kesalahan menggunakan satuan sebesar 25,13%, kesalahan menggunakan rumus 22,56%, kesalahan memasukkan angka 9,23%, tidak selesai mengerjakan soal 20%, kesalahan dalam mengkonversi satuan 5,13%, dan kesalahan dalam menghitung 1,34%. Rodi (2010) juga menemukan tidak terdapat perbedaan jumlah kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal usahan dan energi anatara kelompok tinggi, sedang dan rendah. Mengacu pada penelitian terdahulu, dalam penelitian tentang usaha dan energi yang dilaksanakan di SMP Negeri Jongkong dengan bentuk penelitian deskripsi jenis survei, jumlah sampel yaitu 40 siswa dan alat pengumpul data yang diungkapkan yaitu tes tertulis esai berjumlah 12 soal dan tes wawancara tidak terstruktur. Adapun yang membedakan dengan penelitian terdahulu yaitu: 1. Tempat dilaksanakan penelitian ini adalah di SMP Negeri Jongkong, sedangkan penelitian rodi (2010) di SMA Negeri 7 Pontianak. 2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi usaha dan energi untuk SMP, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan materi usaha dan energi di SMA. 3. Jumlah populasi dan sampel serta teknik penarikan sampel berbeda.

14 E. Materi Fisika Tentang Usaha dan Energi Menurut Tipler (1998 : 155) usaha diberi definisi yang tepat berbeda dari pengertian sehari-hari yaitu usaha yang dilakukan pada suatu benda oleh sebuah gaya hanya bila titik tangkap gaya bergerak melewati suatu jarak dan ada komponen gaya sepanjang lintasan geraknya, sedangkanmenurut Giancoli (2001 : 173) usaha diberi pengertian yang spesifik untuk mendeskripsikan apa yang dihasilkan oleh gaya ketika ia berkerja pada benda sementara benda tersebut bergerak dalam jarak tertentu. 1. Usaha Yang Dilakukan Oleh Gaya Konstan Menurut Giancoli (2001 : 173) lebih spesifik lagi, usaha yang dilakukan pada sebuah benda oleh gaya yang konstan (konstan dalam hal besar dan arah) didefinisikan sebagai hasil kali besar perpindahan dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahannya. s Gambar 2.2 Perpindahan oleh gaya konstan yang berkerja dalam arah yang sama dengan perpindahannya (Young & Freedman, 2002 : 165). Berdasarkan gamabar 2.2 dapat diperoleh definisi usaha yaitu hasil perkalian titik antara vektor perpindahan dengan komponen vektor perpindahan dengan komponen vektor gaya yang searah perpindahan. Secara matematis dapat dilukis dalam persamaan sebagai berikut :

15 W = F. s... (2.1) (Young & Freedman, 2002 : 165) Keterangan : W = Usaha ( J ) F = Gaya ( N ) s = Perpindahan ( m ) Usaha merupakan besar sekala. Oleh karena itu, usaha hanya memiliki besar dan tidak memupunyai arah. Meskipun gaya dan perpindahan termasuk besaran vektor tetapi usaha merupakan besaran skalar karena diperoleh dari hasil perkalian skalar (Young & Freedman, 2002 : 166). Perkalian skalar antara dua vektor yaitu gaya dan perpindahan dapat ditulis pada persamaan berikut : F. s = F s cos θ... (2.2) F. s = F s cos θ... (2.3) W = F. s cos θ... (2.4) Keterangan : F = besar vektor F (N) s = besar vektor s (m)

16 a. Usaha Positif Usaha bernilai positif apabila gaya mempunyai sebuah komponen dalam arah yang sama dengan perpindahan (Young & Freedman, 2002 :166). Pada saat gaya mempunyai sebuah komponen arah yang searah dengan perpindahan maka sudutnya terletak antara 0 o dan 9 o. Karena θ = 0 o berarti cos θ = 1. Jika dimasukkan pada persamaan (2.6) maka menjadi : W = F. s cos θ W = F. s... (2.5) (Young & Freedmen, 2002 : 166) Keterangan : W = Usaha positif (N.m) F = Gaya (N) s = Perpindahan (m) F θ F x s Gambar 2.3 Gaya konstan F yang berkerja pada sebuah benda dengan sudut θ terhadap perpindahan s, maka usaha yang dilakukan bernilai positif (Tipler, 1998 : 156)

17 b. Usaha Negatif Usaha bernilai negatif apabila gaya mempunyai sebuah komponen yang berlawanan dengan arah perpindahan (Young & Freedman, 2002 : 166). Pada gambar 2.2 pada balok menunjukkan arah gerak benda bergerak kekanan, maka gaya yang melakukan usaha adalah gaya berarah kekiri yaitu gaya gesekan f. Dengan demikian usaha yang dilakukan oleh gaya f terhadap perpindahan benda adalah : W = f s cos θ W = f cos 180 W = f s (-1) W =- f s... (2.6) (Young & Freedman, 2002 : 166) Keterangan : W = Usaha (N.m) f = Gaya gesekan (N) s = Perpindahan (m) 2. Energi Kinetik dan Prinsip Kerja-Energi Aspek yang paling penting dari semua jenis energi, energi total, tetapi sama setelah proses apapun dengan jumlah sebelumnya (Giancoli, 2001 : 178).

18 Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa energi bersifat kekal. Menurut Giancoli (2001 : 178) sebuah benda yang sedang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan usaha. Dengan adanya usaha maka benda tersebut dikatakan mempunyai energi yang disebut energi kinetik. Jika energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh sebuah benda karena gerakannya. Untuk mendapatkan persamaan energi kinetik dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut : V 1 V 2 F tot F tot s Gambar Gambar 2.4 Gaya total konstan F tot mempercepat bis dari laju V 1 sampai V 2 sepanjang Δx (Giancoli, 2001 : 179) Gambar 2.4 dimisalkan sebuah bis dengan massa (m) yang sedang bergerak pada garis lurus dengan kelajuan awal (v 1 ) kemudian untuk mempercepat bis secara beraturan sampai laju v 2, gaya total konstan F tot diberikan padanya dengan arah yang sejajar dengan geraknya sejauh jarak s. Dengan demikian usaha totalnya adalah sebagai berikut : W tot = F tot. s... (2.7) W tot = F tot. s W tot = m. a. s W tot = m. v 2 2 v 1 2 2s. s

19 W tot = 1 2 mv 2 2 1 2 mv 1 2... (2.8) (Giancoli, 2001 : 179) Keterangan : W tot = usaha total (J) m v = massa benda (kg) = kecepatan benda (m/s) menurut Giancoli (2001 : 179) 1 2 mv2 disebut sebagai Energi Kinetik (EK) translasi dari benda, dapat ditulis sebagai berikut : W tot = Ek 2 Ek 1 atau W tot = ΔEk... (2.9) Hubungan antara usaha dan energi kinetik berkerja dua arah. Jika usaha total W yang dilakukan pada benda adalah positif, maka energi kinetik benda bertambah sejumlah W. Apabila usaha total yang dilakukan pada benda negatif, maka energi kinetiknya berkurang sejumlah W. Akan tetapi, jika usaha total yang dilakukan pada benda sebesar nol, energi kinetiknya tetap konstann.energi kinetik merupakan besaran skalar karena bergantung pada massa dan kelajuan partikel (Tipler, 1998 : 158).

20 3. Energi Potensial Usaha yang dilakukan pada suatu sistem tidak menghasilkan perubahan energi kinetik sistem, melainkan disimpan sebagai energi potensial (Tipler, 1998 : 170). Menurut Giancoli (2001 : 182) energi potensial merupakan energi yang dihubungkan dengan gaya-gaya yang bergantung pada posisi atau konfigurasi benda dan lingkungannya. Contoh yang paling umum energi potensial adalah energi potensial gravitasi. Gambar2.5 seseorang memberikan gaya ke atas F = mg untuk mengangkat sebuah batu bata dari y 1 ke y 2 (Giancoli, 2001 : 182) Berdasarkan gambar 2.5 untuk mengangkat sebuah batu vertikal dengan massa (m), gaya ke atas yang memberikan sama dengan beratnya (w). Jadi untuk mengangkat batu tanpa percepatan setinggi h dari posisi y 1 ke y 2 (dipilih arah ke atas positif), orang harus melakukan usaha yang sama dengan hasil kali gaya yang diperlukan keatas dan jarak vertikal h, yaitu : W ext = F s cos θ W ext = m. g. s cos0 o W ext = m. g. s. 1

21 W ext = m. g (y 2 y 1 )... (2.10) (Giancoli, 2001: 183) Keterangan : W = kerja, satuan joule (J) F = gaya, satuan nerton per meter (N/m) m = massa benda, satuan kilogram (kg) g = gaya gravitasi, satuan meter per sekon kuadrat (m/s 2 ) h = ketinggian, satuan meter (m) y 2 = posisi akhir, satuan meter (m) y 1 = posisi awal, satuan meter (m)