3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

dokumen-dokumen yang mirip
3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

4. PEMBAHASAN Fermentasi Acar Kubis Putih

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

4. PEMBAHASAN Fermentasi Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : SURYA HADI SAPUTRA H

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh : DONNY SETIADI

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI ORGAN SALURAN PENCERNAAN AYAM SEBAGAI PENGHASIL SENYAWA ANTIMIKROBA

PROBIOTIC POTENCY AND BACTERIOCIN ACTIVITY OF LACTIC ACID BACTERIA FROM AMPEL BAMBOO SHOOTS FERMENTATION IN 2,5% OF SALT CONCENTRATION AT 15 C

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : MELITA DEVIANA SANJOTO

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh: AGATA MEILIAWATI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI FESES BAYI DAN EVALUASI IN VITRO POTENSI PROBIOTIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

TINJAUAN PUSTAKA Bakteri Asam Laktat

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Kemurnian Isolat Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Patogen Indikator Morfologi Sel

POTENSI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI ASINAN REBUNG KUNING BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper) SEBAGAI PROBIOTIK PADA JUS WORTEL

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh: ANASTASIA LAMTARA

I. PENDAHULUAN. Tempoyak durian yang menjadi makanan khas daerah Lampung, merupakan aset daerah yang ternyata memiliki keunikan.

I. PENDAHULUAN. laut maupun ikan air tawar. Menurut Arias dalam Fernandes (2009) ikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

II. METODELOGI PENELITIAN

Tabel 2. Hasil identifikasi Bakteri Asam Asetat pada kultur Kombucha. Gambar

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Pendahuluan Preparasi Kultur Starter.

II. METODELOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : TESYARA DANESH ANGELINA

BAB I PENDAHULUAN. yang aman dan beberapa spesies digunakan sebagai terapi dalam proses

Y ij = µ + B i + ε ij

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

VIABILITY TEST OF LACTIC ACID BACTERIA ISOLATED FROM FERMENTED SAWI PAHIT IN 5% SALT AS STARTER FOR PROBIOTIC COCONUT DRINK SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

SKRIPSI. Disusun oleh: YOGYAKARTA

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

POTENSI PROBIOTIK BAKTERI ASAM LAKTAT ACAR KUBIS PUTIH (Brassica oleracea) SENTRA SUMOWONO, BANDUNGAN YANG DIFERMENTASI DALAM KADAR GARAM 5% DAN 7,5%

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Usus Halus Itik Mojosari (Anas plathyrinchos)

BAB III BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

Teknik Identifikasi Bakteri

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT PADA MANDAI MAKANAN TRADISIONAL NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk) VAR. SALAK, GUNUNG PATI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Kemurnian Bakteri L. plantarum dan Patogen

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

POTENSI PROBIOTIK Lactobacillus YANG DIISOLASI DARI BAKTERI ASAM LAKTAT HASIL FERMENTASI KEFIR GEDONO DAN VIABILITASNYA PADA DAGING AYAM OLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin hari kebutuhan daging sapi semakin meningkat, untuk itu

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

Reaksi BIOKIMIA PADA UJI BAKTERIOLOGI. No UJI BIOKIMIA KETERENGAN. 1. Uji fermentasi karbohidrat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri Asam laktat (BAL) yaitu kelompok bakteri gram positif, katalase

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

KARAKTERISASI SIFAT BIOKIMIA ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIHASILKAN DARI PROSES FERMENTASI WIKAU MAOMBO ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT PADA SAYUR ASIN YANG DIPRODUKSI DENGAN MEDIA AIR KELAPA DAN AIR TAJIN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Media Susu Skim.

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI AEROB PENDEGRADASI SELULOSA DARI SERASAH DAUN Avicennia

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Permasalahan... 4 C. Tujuan penelitian... 5 D. Manfaat penelitian... 5

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

I. PENDAHULUAN. Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan bakteri yang sering digunakan di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri yang bersifat Gram

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Balai Penyelidik dan

BAB III METODA PENELITIAN

Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Rancangan Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Ketahanan Lactobacillus plantarum Terhadap Asam

I. PENDAHULUAN. (Dendrocalamus asper) dan bambu legi (Gigantochloa ater). Keunggulan dari

4 Hasil dan Pembahasan

II. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal

VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIISOLASI DARI FERMENTASI BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) SEBAGAI PROBIOTIK DALAM JUS NANAS

Uji Kosser Sitrat Hidrolisis Lemak Uji Oksidase dan Katalase Hidrolisis Gelatin Motilitas Hidrolisis Kasein Uji H2S Uji Indol Reduksi Nitrat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

Transkripsi:

3. HASIL PENELITIAN 3.1. Fermentasi Asinan Rebung Rebung yang digunakan untuk asinan rebung ialah rebung jenis rebung kuning bambu betung (Dendrocalamus asper) dengan kualitas yang baik (Gambar 5a). Fermentasi untuk menjadi asinan rebung dilakukan dengan penambahan larutan garam 5% dan pada kondisi anaerob. Pada akhir proses fermentasi asinan rebung akan menghasilkan bau asam dan ph berubah menjadi 4,2 (Gambar 5b). (a) (b) Gambar 5. Bahan baku pembuatan asinan rebungrebung kuning bambu betung(dendrocalamus asper) (a)asinan rebung yang digunakan sebagai substrat pertumbuhan bakteri asam laktat dan telah melalui proses fermentasi hingga ph dibawah 4,5 (b). 18

19 3.2. Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dariasinanrebung Bakteri asam laktat diisolasi dari asinan rebung dengan cara ditumbuhkan pada media MRS agar yang mengandung 1% CaCO 3. Adanya bakteri asam laktat ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening disekitar bakteri. Bakteri asam laktat yang didapatkan kemudian dimurnikan pada media yang sama hingga membentuk koloni tunggal (Gambar 6). Zona Bening 1A4 KKoloni Tunggal Gambar 6. Koloni bakteri asam laktat hasil isolasi yang membentuk zona bening dan Koloni tunggal pada isolat 1A4

20 3.3. Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Asinan Rebung Tabel 2. Hasil Tes Biokimia Identifikasi Bakteri Asam Laktat pada Asinan Rebung. Zona bening Pewarnaan Bentuk Bakteri Produksi Gas No Isolat GramSpora Katalase Motilitas 1 1A1 + Ungu Merah Basil - - - B 2 1A2 + Ungu Merah Basil - - - B 3 1A3 + Ungu Merah Basil - - - B 4 1A4 + Ungu Merah Basil - - - B 5 2A1 + Ungu Merah Basil - - + B 6 2A2 + Ungu Merah Basil - - + B 7 2A3 + Ungu Merah Basil - - - B 8 2A4 + Ungu Merah Basil - - - B 9 3A1 + Ungu Merah Basil - - - B 10 3A2 + Ungu Merah Basil - - - B 11 3A3 + Ungu Merah Basil - - - B 12 3A4 + Ungu Merah Basil - - - B 13 4A1 + Ungu Merah Basil - - + B 14 4A2 + Ungu Merah Basil - - - B 15 4A3 + Ungu Merah Basil - - + B 16 4A4 + Ungu Merah Basil - - + B 17 5A1 + Ungu Merah Basil - - - B 18 5A2 + Ungu Merah Basil - - - B 19 5A3 + Ungu Merah Basil - - + B 20 5A4 + Ungu Merah Basil - - + B 21 6A1 + Ungu Merah Basil - - + B 22 6A2 + Ungu Merah Basil - - - B 23 6A3 + Ungu Merah Basil - - + B Keterangan : + = positif / membentuk : - = negatif / tidak membentuk : B = bakteri asam laktat BAL Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa dari 23 isolat bakteri yang diperoleh, semua isolat termasuk dalam bakteri asam laktat karena memiliki ciri-ciri: membentuk zona bening pada media MRS agar yang telah ditambahkan 1% CaCO 3, memiliki bentuk basil, Gram positif, tidak membentuk spora, katalase negatif, non motil, dan bersifat heterofermentatif, atau homofermentatif.

21 3.3.1. Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Bedasarkan Pewarnaan Gram Pengecatan pewarnaan Gram dilakukan pada semua isolat yang membentuk zona bening. Pewarnaan ini dilakukan untuk mengetahui sifat Gram bakteri asam laktat. Bakteri Gram positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna ungu dan bakteri Gram negatif akan berwarna merah muda apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop. Pengamatan pewarnaan Gram bakteri asam laktat dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Hasil pengamatan pewarnaan Gram pada isolat 1A4 dengan mikroskop perbesaran 40 X 10 menunjukkan bakteri Gram positif (sel berwarna ungu). 3.3.2. Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Berdasarkan Pewarnaan Spora Pengecatan spora dilakukan pada semua isolat, pengamatan ini juga dilakukan untuk melihat bentuk sel. Semua isolat yang mengalami pewarnaan endospora dan diamati dibawah mikroskop. Dua puluh tiga isolat diketahui bahwa seluruh isolat tidak berspora dan berbentuk basil/batang. Sel yang tidak berspora ditunjukan dengan hasil pewarnaan spora berwarna merah. Apabila sel berspora maka akan berwarna hijau. Hasil pengecatan spora dapat dilihat pada Gambar 8.

22 Gambar 8. Hasil pengamatan pewarnaan spora menunjukkan isolat 1A4 termasuk bakteri Gram positif dengan mikroskop pada perbesaran 10x100 3.3.3. Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Berdasarkan Aktivitas Katalase Bakteri asam laktat merupakan bakteri yang tidak memiliki enzim katalase. Enzim katalase ialah enzim yang dapat mengkatalisasi atau menguraikan hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) menjadi air dan oksigen. Pengujian pada isolat dilakukan dengan menambahkan beberapa tetes H 2 O 2 pada koloni bakteri asam laktat. Apabila bakteri asam laktat memiliki enzim katalase ditandai dengan terbentuknya gelembung udara pada koloni dan sekitarnya. Berdasarkan Tabel 3 diatas dan Gambar 9 dapat dilihat bahwa 23 isolat tidak memiliki kemampuan menghasilkan enzim katalase (katalase negatif). Tidak terbentuk gelembung udara Gambar 9. Isolat 1A4 tidak memproduksi enzim katalase yang ditunjukkan dengan tidak terbentuknya gelembung gas pada koloni isolat serta pada sekitarnya.

23 3.3.4. Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Berdasarkan Uji Motilitas Pengujan motilitas digunakan untuk mengetahui pergerakan dari bakteri. Bakteri asam laktat merupakan kelompok bakteri yang bersifat non-motil atau tidak bergerak. Bakteri non-motil hanya dapat tumbuh pada daerah di sekitar tusukan, sedangkan bakteri motil tumbuh menyebar pada media agar MRS semi padat. Berdasarkan tabel 3 serta gambar 10 menunjukan bahwa 23 isolat bakteri termasuk dalam kelompok non-motil. 2A1 1A4 Gambar 10. Hasil uji motilitas isolat 2A1 dan 1A4 bersifat non-motilyang ditandai dengan pertumbuhan bakteri di sekitar tusukan. 3.3.5. Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL)Berdasarkan Produksi Gas Pengujian produksi gas pada semua isolat dilakukan untuk mengetahui tipe fermentasi dari bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat memiliki beberapa macam tipe fermentasi. Tipe fermentasi heterofermentatif akan menghasilkan gas pada tabung Durham, sedangkan tipe fermentasi homofermentatif tidak memproduksi gas. Berdasarkan Tabel 3, dari 23 isolat yang diamati, 9 isolat merupakan heterofermentatif dan 14 isolat yang lain merupakan bakteri asam laktat homofermentatif (Gambar 11).

24 Terdapat gelembung gas 2A1 1A4 (a)(b) Gambar 11. Isolat 2A1 menghasilkan gelembung gas pada tabung Durham (bakteri asam laktat dengan tipe fermentasi heterofermentatif)(a), Isolat 1A4 tidak menghasilkan gelembung gas pada tabung Durham (bakteri asam laktat dengan tipe fermentasi homofermentatif)(b). 3.3.6. Identifikasi Genus Bakteri Asam Laktat (BAL) Berdasarkan Kemampuan Pertumbuhan Bakteri pada Berbagai ph, Suhu, dan Kadar NaCl Bakteri asam laktat yang telah didapat dilanjutkan pada penentuan genus dari bakteri asam laktat tersebut. Penentuan genus dilakukan melalui pengujian kemampuan tumbuh bakteri pada berbagai suhu yaitu (10 0 C, 45 0 C, dan 50 0 C), ph (4,4, dan 9,6), serta NaCl (6,5% dan 18%). Kemampuan pertumbuhan dari bakteri ditunjukan dari kekeruhan yang terbentuk pada media (Tabel 3) dan (Gambar 12). Peningkatan kekeruhan dari media diamati berdasarkan nilai absorbansi pada jam ke-24 dan ke-48 (Lampiran 2).

25 Tabel 3. Hasil Pengujian Kemampuan Tumbuh Pada Berbagai Suhu, ph dan NaCl Nomor Isolat Suhu ( o C) NaCl (%) ph 10 45 50 6,5 18 4,4 9,6 Genus BAL 1 1A1 + + - + - + - Lactobacillus 2 1A2 + + - + - + - Lactobacillus 3 1A3 + + - + + + - ND 4 1A4 + - - + - + - Lactobacillus 5 2A1 + + - + - + - Lactobacillus 6 2A2 + - - - - + - Lactobacillus 7 2A3 + + - + + + - ND 8 2A4 + + - + - + - Lactobacillus 9 3A1 + + - - - + - Lactobacillus 10 3A2 + + - + - + - Lactobacillus 11 3A3 + + - + - + - Lactobacillus 12 3A4 + + - + + + - ND 13 4A1 + + - + - + - Lactobacillus 14 4A2 + - - + + + - ND 15 4A3 + + - + - + - Lactobacillus 16 4A4 + - - + + + - ND 17 5A1 + + - - - + - Lactobacillus 18 5A2 + + - - + + - ND 19 5A3 + + - + + + + ND 20 5A4 + + - + + + - ND 21 6A1 + + - + - + - Lactobacillus 22 6A2 + - - + + + - ND 23 6A3 + - - + - + - Lactobacillus Keterangan : + = tumbuh : - = tidak tumbuh : ND = not detected Berdasarkan Tabel 3 dapat terlihat bahwa 23 isolat yang diuji kemampuan tumbuh padaberbagai suhu, ph dan NaCl terdapat 14 isolat yang merupakan bakteri asam laktat genus Lactobacillus (Gambar 12). Bakteri asam laktat genus Lactobacillus memiliki ciri-ciri pertumbuhan spesifik yaitu tidak tumbuh pada kadar NaCl 18%, dan pada ph 9,6. Sedangkan 9 isolat bakteri asam laktat yang lain belum dapat teridentifikasi karena kurang sesuai dengan ciri-ciri genus bakteri asam laktat yang lain.

26 Kontrol 2A1 6A1 Kontrol 2A1 6A1 Kontrol 2A1 6A1 (a-i) (a-ii) (a-iii) Kontrol 2A1 6A1 Kontrol 2A1 6A1 (b-i) (b-ii) Kontrol 2A1 6A1 Kontrol 2A1 6A1 (c-i) (c-ii) Gambar 12. Isolat bakteri asam laktat 2A1 dan 6A1 dapat tumbuh pada 10 o C (a-i) dan 45 o C (a-ii) tetapi tidak pada 50 o C (a-iii); tumbuh pada NaCl 6,5% (b-i) dan tidak tumbuh pada NaCl 18% (b-ii); tumbuh pada ph 4,4(c-i), tetapi tidak tumbuh pada ph 9,6 (c-ii).

27 3.4. Aktivitas Antimikroba Bakteri asam laktat yang diperoleh kemudian dilanjutkan pengujian aktivitas antimikroba terhadap bakteri patogen Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan metode difusi sumuran dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 13. Tabel 4. Hasil Pengukuran Zona Bening dari Isolat Bakteri Asam Laktat Terhadap Bakteri PatogenEscherichia coli dan Staphylococcus aureus Nomor Isolat Zona hambat ( mm ) Eschericia coli Staphylococcus aureus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1A1 1A2 1A4 2A1 2A2 2A4 3A1 3A2 3A3 4A1 4A3 5A1 6A1 6A3 10,00 12,00 12,37 15,03 07,56 08,25 10,12 12,74 12,11 10,00 10,26 07,84 06,94 12,72 18,26 17,58 20,83 19,79 18,36 13,23 12,26 18,14 18,21 19,04 15,22 12,05 10,73 17,78 25 20 Zona Bening 15 10 5 Eschericia coli Staphylococcus aureus 0 Isolat Gambar 13. Aktivitas antimikroba isolat bakteri asam laktat terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

28 Berdasarkan Tabel 4 dan Gambar 13 diatas dapat disimpulkan bahwa 14 isolat bakteri asam laktat genus Lactobacillus memiliki kemampuan antimikroba terhadap bakteri patogen Escherechia coli dan Staphylococcus aureus. Bakteri asam laktat yang memiliki kemampuan aktivitas antimikroba paling tinggi ialah pada isolat 1A4 dimana memiliki aktivitas penghambatan pada Staphylococcus aureus sebesar 20,83 mm. Sedangkan isolat yang memiliki aktivitas penghambatan paling besar terhadap Escherichia coli ialah isolat 2A1 sebesar 15,03 mm. Kemudian dari semua isolat dapat terlihat bahwa semua isolat memiliki kemampuan penghambatan terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus lebih baik dari pada bakteri patogen Escherichia coli. Kemampuan aktivitas antimikroba dari isolat bakteri asam laktat dapat terlihat dari terbentuknya zona bening di sekeliling lingkaran sumur (Gambar 14).

29 2A1 (a) 1A4 (b) Gambar 14. Zona hambat isolat bakteri asam laktat yang ditunjukan adanya zona bening terhadap Escherichia coli pada isolat 2A1 (lihat tanda panah) (a)dan zona hambat terhadap Staphylococcus aureus pada isolat 1A4 (lihat tanda panah) (b)