PROSEDUR PENJUALAN UNIT PRIMER PADA KOPERASI PT. SUZUKI MANUFACTURING PLANT CAKUNG Nama : Errika Muharrani NPM : 42211478 Pembimbing : Dr. MISDIYONO
PENDAHULUAN Latar Belakang Koperasi mempunyai tujuan untuk mensejahterakan karyawan dan anggotannya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Dalam pasal 33 ayat 1 bunyinya Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Hubungan antara anggota koperasi satu sama lain menentukan satu keluarga untuk kekeluargaan. Hal ini dipertegas dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Koperasi, yang menyatakan bahwa : Koperasi sebagai gerakan rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Sifat-sifat koperasi yaitu koperasi merupakan organisasi perekonomian, anggota koperasi memiliki cita-cita dasar yang sama, cita-cita ingin mewujudkan secara bersama-sama, dan koperasi memiliki watak sosial. Koperasi terdiri dari beberapa unit yaitu, unit primer, unit sekunder dan unit simpan pinjam. Penulis tertarik salah satunya dari jenis unit koperasi itu adalah penjualan unit primer
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kerja Praktik Hasil yang diperoleh selama melakukan kerja praktik di PT. Suzuki Manufacturing adalah mengetahui prosedur penjualan unit primer pada PT. Suzuki Manufacturing Plant Cakung. Penjelasan Prosedur Penjualan Tunai Penjelasan prosedur penjualan tunai adalah Penjualan barang dengan menerima pembayaran Kas atau secara tunai dari pelanggan pada saat terjadinya penjualan (Agus Arwani,. 2008) Prosedur penjualan tunai adalah metode dan langkah langkah untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis. Di koperasi PT. Suzuki Manufacturing Plant Cakung ada satu jenis usaha untuk melayani pembelian bahan pokok dengan sistem piutang primer Piutang adalah timbul ketika sebuah koperasi menjual barang secara kredit dan berhak atas penerimaan kas di masa mendatang, prosesnya dimulai dari pengambilan keputusan untuk memberikan kredit kepada karyawan.
Fungsi fungsi yang terikat a. Fungsi penjualan b. Fungsi kas c. Fungsi gudang d. Fungsi pengiriman e. Fungsi akutansi Jaringan Prosedur Yang Membentuk Prosedur Penjualan Tunai a. Prosedur order penjualan b. Prosedur penerimaan kas c. Prosedur penyerahan barang d. Prosedur pencatatan penjualan tunai Dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai a. Faktur penjualan tunai b. Bon pengambilan barang c. Bukti setor ke bank d. Kartu persediaan barang e. Master barang
Prosedur Penjualan Tunai
Prosedur Penjualan Tunai jjb
PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Kerja Praktik di Koperasi PT. Suzuki Manufacturing Plant Cakung Bagian penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli dalam melakukan pembayaran ke bagian keuangan, serta memungkinkan bagian gudang untuk menyiapkan dan menyerahkan barang ke pembeli setelah pembeli melakukan pembayaran. Pada saat kasir memberikan faktur kepada karyawan membuat pengecekan tanggal jatuh tempo untuk data pembayaran nanti akan di input pada pemotongan payroll dan setelah itu pemotongan payroll akan ditransfer ke bank lalu dari bank akan ditransfer ke koperasi.
PEMBAHASAN Analisis Prosedur Penjualan Tunai di Koperasi PT. Suzuki Manufacturing Plant Cakung Pengawasan intern dalam prosedur manajemen penjualan tunai PT. Suzuki Manufacturing Plant Cakung Kelebihan yang dimliki oleh pengawasan intern PT. Suzuki Manufacturing adalah sebagai berikut : Setiap fungsi sudah mempunyai dokumen dokumen seperti faktur penjualan tunai dan bukti sektor dari bank yang disimpan sebagai arsip Adanya transaksi penjualan tunai yang meliputi fungsi kas, fungsi penjualan dan fungsi akutansi Penyerahan barang dan pencatatan kedalam buku jurnal sudah dilakukan dengan benar oleh bagian keuangan dengan cara memberi tanda pada faktur penjualan tunai Kekurangan prosedur pengawasan intern PT. Suzuki Manufacturing Plant Cakung : Sistem komputerisasinya masih memakai software yang lama. Terkadang payroll (pada saat potongan gaji) salah input, maka akan terjadi salah pemotongan payroll pada karyawan.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada slide sebelumnya, prosedur penjualan tunai di Koperasi PT. Suzuki Manufacturing International Plant Cakung telah memenuhi kriteria pengendalian intern yaitu : 1. Fungsi penjualan sudah mempunyai dokumen dokumen yang disimpan jadi arsip, penyerahan barang dan pencatatan ke dalam buku jurnal sudah input dengan benar, cara memberi tanda faktur penjualan tunai dan didalam faktur penjualan tunai sudah tercetak nomor secara berurut yang dipertanggung jawabkan pada bagian penjualan. 2. Prosedur di koperasi penjualan tunai PT. Suzuki Manufacturing juga memiliki kekurangan dalam sistem komputerisasinya karena masih memakai software lama, seperti kesalahan menginput pemotongan payroll. Maka terjadi salah pemotongan payroll pada karyawan.