BAB I. Laporan Praktikum 1

dokumen-dokumen yang mirip
LABORATORIUM KONSTRUKSI DASAR (Sumber : Teknik Konstruksi Bangunan Gedung, AG. Thamrin, 2008)

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

PENGUKURAN WATERPASS

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN


BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

PENGERTIAN PHYTAGORAS

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

SMP kelas 9 - MATEMATIKA BAB 20. PYTHAGORASLatihan Soal km. 225 km. 250 km. 280 km

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

Unit 4 KONSEP DASAR TRIGONOMETRI. R. Edy Ambar Roostanto. Pendahuluan

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT

HARGA SATUAN UPAH KERJA HARGA BAHAN JUMLAH

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

JAWABAN SOAL POST-TEST. No Keterangan Skor 1. Ada diketahui :

BAB I KONSEP PENILAIAN

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG STAKE OUT DAN MONITORING

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

MODUL III WATERPASS MEMANJANG DAN MELINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA TENGAH 2010 BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

Sri Rahaju dan Sri Wilarso Budi R

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB IV TINJAUAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKAN CITTA GRAHA KEDOYA SELATAN

Jenis dan Profile Pondasi Sumuran dengan dinding tanah (khusus untuk tanah yang kering). Pondasi sumuran dengan dinding anyaman bambu. Pondasi Sumuran

Sifat-Sifat Bangun Datar

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PERSIAPAN

Menemukan Dalil Pythagoras

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

Soal Babak Penyisihan MIC LOGIKA 2011

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

BERITA ACARA PENJELASAN (AANWIJZING) NOMOR : 06.B/ULP POKJA 1 / V/ 2012

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1 PENGUKURAN JARAK LANGSUNG PADA AREA MENDATAR, MIRING, DAN TERHALANG

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

SETYONINGRUM. N. Untuk Kelas VIII SMP dan MTS

TEOREMA PYTHAGORAS. Contoh Hitunglah nilai kuadrat bilangan-bilangan berikut

TIM PENYUSUN LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH DENGAN WATERPASS MEI 2014

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1986 Matematika

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

PERENCANAAN DAN PENERAPAN SISTEM STRUKTUR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan secara matematis untuk meratakan kesalahan (koreksi), kemudian

Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

A. Pasangan Dinding Batu Bata

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

BAB 1 STRUKTUR DAN KONSTRUKSI

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

-penyusunan jadwal pelaksanaan (disepakai bersama),terutama dalam kaitan prestasi untuk opname dan keperluan pembayaran

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 2002

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

DINDING DINDING BATU BUATAN

PREDIKSI UN MATEMATIKA SMP

Pematokan/Stake out adalah memindahkan atau mentransfer titik-titik yang ada dipeta perencanaan kelapangan (permukaan bumi).

ANALISA PEKERJAAN. KELOMPOK PERSIAPAN 1. Analisa Pembersihan lapangan /M2 UPAH : 0,1000 Pekerja Rp. Rp. 0,0500 Mandor Rp. Rp. Rp.

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

Pengenalan RISHA. oleh: Edi Nur BBB - BPL

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

BAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK

SD kelas 5 - MATEMATIKA BAB 6. BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANGLatihan Soal 6.2

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

MakALAH TEOREMA PYTHAGORAS

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

Transkripsi:

BAB I A. Teori Dasar Sebelum dilakukan pekerjaan penggalian tanah untuk pondasi, maka dilakukan terlebih dahulu pekerjaan pemasangan papan Bouwplank. Bouwplank adalah pembatas yang digunakan untuk menentukan wilayah kerja dalam sebuah pembuatan bangunan.bouwplank yang dibangun dengan cara tiang pancang dari kayu balok, papan, dan benang berdasarkan tata letak dan ukuran yang tercantum. Bouwplank juga berfungsi untuk membuat titik-titik as bangunan sesuai dengan gambar denah bangunan yang diperlukan untuk penentuan jalur/arah pondasi dan juga sebagai dasar ukuran tinggi, level, peil penentuan ketinggian lantai dengan permukaan jalan. Adapun Syarat-syarat membuat bouwplank 1. Berjarak cukup dari rencana pekerjaan galian, diusahakan posisi bouwplank tidak terganggu atau tidak goyang akibat pelaksanaan pekerjaan galian pondasi. 2. Maka Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah/terlepas. 3. Papan Bouwplank harus bisa dipakai untuk posisi pemasangan paku pengikat benang 4. Sisi permukaan atas bouwplank harus terletak satu bidang datar dengan papan bouwplank lainnya dan waterpass. 5. Garis benang yang dipasang pada bouwplank merupakan as (garis tengah) dari rencana pemasangan pondasi dan dinding batu bata, jadi harus benarbenar sejajar dan siku. 6. Letak pemasangan papan bouwplank harus seragam disarankan harus menghadap kedalam bangunan semua. 1

B. Langkah-langkah Pembuatan Bouwplank 1. Membuat Garis Siku-siku Langkah pertama untuk membuat bouwplank adalah membuat garis siku pada lahan dibelakang gedung D9 Universitas Negeri Malang. Untuk membuat garis siku-siku di lapangan banyak dilakukan dengan memanfaatkan dalil pythagoras, yaitu perbandingan sisi miring (BC) dengan sisi datar (AC) dan sisi tegak (AB) dengan angka perbandingan AC : AB : BC = 3 : 4 : 5 sebagai berikut : Membuat Garis Siku-siku Untuk mengontrol hasil pekerjaan dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: Kontrol Garis Siku-siku a. Menarik garis dari titik B sejajar dengan AC (BD), b. Menarik garis dari titik C sejajar dengan AB (CD), c. Perpotongan dua buah garis BD dengan CD berpotongan di titik D, dan akan membentuk bidang segi empat d. Jarak diagonal BC harus sama panjang dengan AD, e. Bila jarak diagonal antara BC dengan AD belum sama panjang, maka garis 2

yang menghubungkan titik CAB belum membentuk siku-siku, dan pekerjaan pengukuran harus diulangi sampai jarak diagonal BC dengan AD sama panjang. 2. Pemasangan bouwplank disudut pertemuan dinding Titik-titik pada papan bangunan yang menunjukkan dinding tembok dapat dijelaskan dengan tanda dari paku yang juga berfungsi untuk menarik benang sebagai sumbu tembok. Untuk menghindarkan kesalahan yang disebabkan letaknya paku, pada kedudukan paku diberi tanda panah dengan cat/meni. Bidang atas bouwplank harus diketam rata agar bidang atas papan dapat membentuk bidang datar (bidang waterpas). Bidang atas papan bangunan biasanya dipasang pada kedudukan ± 0,00 sebagai duga lantai. Sudut pertemuan papan bouwplank harus benar-benar siku, karena hal tersebut sebagai acuan untuk kesikuan pertemuan dinding. Pemasangan Bouwplank di Sudut/Pertemuan Dinding Tujuan pembuatan bowplank adalah untuk menentukan wilayah pekerjaan dan untuk memastikan agar perletakan bangunan dan ukuran-ukuran bangunan, terutama pondasi serasi, sejajar, dan tepat dengan apa yang direncanakan C. Tujuan 1.Mengenali dan mampu memilih lokasi untuk bangunan 2.Mampu membuaat bouwplank 3.Mampu membuat garis siku 4.Mampu mengukur kedataran papan bangunan menggunakan waterpas 5.Menguasai cara menentukan as dinding dan kolom bangunan 6.Menguasai cara menentukan lebar pondasi dan lebar galian pondasi 7.Mengetahui tentang keselamatan kerja. 3

BAB II ALAT DAN BAHAN A. Alat : Palu kecil Palu besar Selang air Ø 0,5 cm Rol meter Tang Unting-unting Meteran Patok besi B. Bahan: Patok besar dan patok kecil dengan panjang 100 cm Papan dengan panjang 100 cm Benang nilon Paku kaso 4

BAB III A. Gambar kerja B. Prosedur kerja 1. Tanamkan secara dipancang deretan patok-patok menurut kedudukan A dan B sebagai dasar pengukuran bangunan. 2. Pancangkan deretan patok-patok menurut kedudukan C dan D yang dibuat tegak lurus terhadap patok A sampai B dengan menggunakan perbandingan dalil pythagoras (3:4:5). 3. Dengan cara yang sama, pancangkan deretan patok-patok menurut patok E dan F kemudian G dan H. 4. Pada tiap-tiap patok tersebut dibuat datar / sama semua ketinggiannya dengan cara. Patok A di ukur ketinggiannya menggunakan selang yang berisi air. Kemudian diberi tanda garis dimana seberapa ketinggian air tersebut. Kemudian catat ketinggian air tersebut dan samakan dengan patok-patok yang lain. Agar semua patok datar.. 5. Tentukan letaknya titik-titik sumbu dinding tembok pada papan bouwplank, lalu tancapkan paku dan beri tanda dengan cat atau meni. 6. Berikut gambar rencana pemasangan bouwplank. 5

7. Kemudian buat titik A1 dan E1 menggunakan paku. Pasang benang dari kedua titik tersebut. Ukur berapa panjang dari A1 E1. 8. Setelah itu, buat titik A6 dan E6 menggunakan paku. Pasang benang dari kedua titik tersebut. Ukur berapa panjang dari A6 E6. 9. Selanjutnya buat diagonal dari A6 E6 menggunakan benang. Hitung apakah panjang garis diagonal A6-E6 = akar garis kuadrat A1-E1 + kuadrat garis A6-E6. 10. Berikut gambar setelah prosedur diatas. 6

11. Jika hasilnya sesuai maka benang sudah siku. Kemudian bisa dimulai membuat garis untuk tiap-tiap ruangan yang sudah disusun sebelumnya pada denah. 12. Berikut gambar susunan ruangan denah rumah. C. Hasil Panjang ukuran dari titik A1-E1, A6-E6 adalah 7,49 meter. Panjang ukuran dari titik A1-A6, E1-E6 adalah 7,69 meter. Diagonal titik A6-E1 adalah 10,72 meter. Diagonal titik E6-A1 adalah 10,72 meter. Ketinggian air pada titik A1,E1,A6,E6 adalah 60 cm Papan 1-2 dan 3-4 dan papan yang lain nya semua nya datar dan waterpass Diagonal titik A6-E1 dan E6-A1 memenuhi syarat dan siku. 3.4. Pembahasan Dari data hasil praktikum terdapat beberapa kesalahan dan ketepatan dalam pembuatan bouwplank. Diantaranya diagonal silang antara titk A6-E1 dan E6-A1 harus sama, dalam hal ini terjadi kesalahan pada kedua diagonal tersebut. 7

Maka harus mengulangi lagi agar diagonalnya sama dan siku. Sebab jika tidak siku, bangunan akan terlihat miring / tidak simetris. 8

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil praktikum kali ini yaitu kesalahan yang terdapat pada pengukuran antara papan menggunakan waterpas/selang air banyak yang salah, keselisihan salah yaitu 1 cm lebih. Maka dari itu pembuatan bouwplank membutuhkan ketelitian dalam pengukurannya agar mendapatkan hasil sesuai keinginan dan sesuai prosedur kerja yang telah ditentukan. B. Saran Dari praktikum di atas kami sampaikan yaitu pada pembuatan bouwplank bahan yang digunakan haruslah yang berkualitas supaya mahasiswa tidak mengeluh, seperti patok yang digunakan, karena patok yang digunakan tidak terlalu kuat maka patok tidak akan tertancap dalam ditanah. dan terjadinya tingkat siku pada pertemuan antar benang. 9

LAMPIRAN 1. Daftar Gambar alat dan bahan 2. Denah 10

3. Prosedur kerja 11

12

13