III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pelajaran 2012/2013 selama 2 bulan yakni november-desember, dari kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada penelitian ini, peneliti

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDEKATAN KETERAPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 SEUNUDDON ACEH UTARA

MODUL PRAKTIKUM Statistik Inferens (MIK 411)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Univ. Muhammadiyah Mataram (

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Transkripsi:

6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 3 Bukit Kemuig Tahu Pelajara 0/0. Populasi peelitia ii adalah seluruh kelas VII yag terdiri dari 4 kelas yaitu VII-A, VII-B, VII-C da VII-D dega distribusi kelas sebagai berikut. Tabel 3. Distribusi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Bukit Kemuig No. Kelas Jumlah peserta didik VII-A 39 VII-B 39 3 VII-C 38 4 VII-D 39 Jumlah populasi 55 Sumber : Dokumetasi SMP N 3 Bukit Kemuig Tahu Ajara 0/0 Pegambila sampel dilakuka dega cara purposive samplig, yaitu dega megambil dua kelas dega kemampua awal yag relatif sama. Tahap-tahap pegambila sampel ii sebagai berikut.. Mecari data awal (ilai rapor semester gajil) dari guru kelas VII.. Meghitug rata-rata ilai rapor semester gajil utuk setiap kelas. 3. Meetuka kelas dega ilai rata-rata kelas yag sama atau hampir sama. Kemudia kelas tersebut dikategorika sebagai kelas eksperime da kelas kotrol.

7 4. Megaalisis ilai rata-rata kelas tersebut dega uji kesamaa dua rata-rata utuk megetahui kemampua awal siswa. Setelah medapatka ilai rapor semester gajil siswa diperoleh ilai rata-rata setiap kelas sebagai berikut. Tabel 3. Rata-rata Nilai Matematika Siswa Pada Raport Semester Gajil Tahu Pelajara 0/0. No. Kelas Nilai Rata-rata VII-A 64,9 VII-B 65,33 3 VII-C 68,66 4 VII-D 65,46 Berdasarka ilai rata-rata tersebut, sampel peelitia ii adalah kelas VII-B sebagai kelas kotrol da kelas VII-D sebagai kelas eksperime. Data kedua kelas kemudia diaalisis da dididapat kelompok sampel yaitu kelas kotrol da kelas eksperime memiliki kemampua awal yag sama. Aalisis lebih legkap terdapat pada lampira C.- C.4. B. Desai Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia eksperime semu ( quasi eksperimet). Desai yag diguaka adalah posttest oly cotrol desig. Pada peelitia ii, diberika perlakua kepada kelompok eksperime da kemudia membadigka hasilya dega kelompok kotrol yag tidak diberika perlakua. Posttest oly cotrol desig meurut Furcha (98: 368) adalah sebagai berikut. Tabel 3.3. Posttest oly Cotrol Desig Kelas Perlakua Posttest E X Y K X Y

8 Keteraga: E : kelas eksperime K : kelas kotrol X : perlakua pada kelas eksperime dega megguaka pembelajara kooperatif tipe NHT X : perlakua pada kelas kotrol dega megguaka pembelajara kovesioal Y : Skor posttest pada kelas eksperime Y : Skor posttest pada kelas kotrol Adapu lagkah-lagkah dalam peelitia ii :. Observasi sekolah, melihat jumlah kelas yag ada, jumlah siswa, karakteristik siswa, serta cara megajar guru matematika.. Merecaaa peelitia a. Membuat Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP) b. Meyusu Lembar Keja Siswa (LKS) yag aka diberika kepada siswa pada saat diskusi kelompok. c. Meyiapka istrume peelitia dega terlebih dahulu membuat kisikisi posttest sesuai dega idikator pembelajara da idikator pemahama kosep, kemudia membuat soal esai beserta peyelesaia da atura peskoraya. d. Meyiapka lembar aktivitas bertaya siswa. 3. Melakuka validasi istrume. 4. Melakuka ujicoba istrume tes 5. Melakuka perbaika istrume 6. Melaksaaka perlakua pada kelas eksperime

9 7. Megadaka postest pada kelas eksperime da kelas kotrol 8. Megaalisis data 9. Membuat kesimpula Sebelum kegiata pembelajara dilakuka, siswa pada kelas eksperime da kotrol dibagi mejadi delapa kelompok kecil yag heteroge. Pembagia kelompok berdasarka hasil tes ulaga akhir semester gajil tahu ajara 0-0. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pelaksaaa pembelajara sesuai dega Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP) yag telah disusu. Uruta pembelajara di masig-masig kelas: a. Kegiata Awal. Meyampaika tujua pembelajara.. Apersepsi utuk meggali materi kemampua prasyarat siswa megeai materi yag aka dibahas melalui taya jawab. b. Kegiata Iti. Megelompokka siswa kemudia memberika Number Card (kartu omor) yag berbeda utuk setiap siswa dalam kelompok.. Guru membagika LKS kepada setiap kelompok kemudia memita setiap siswa mediskusi LKS. 3. Guru mematau jalaya diskusi da memberika bimbiga jika dibutuhka. Siswa meyatuka pedapatya terhadap jawaba pertayaa itu da meyakika tiap aggota dalam timya megetahui jawaba tim. 4. Guru memilih satu omor da memita semua siswa dega omor tersebut utuk megagkat taga da memotivasi beberapa kelompok utuk mempresetasika hasil diskusi kelompok. 5. Memotivasi siswa lai utuk meaggapi presetasi.

30 6. Memita setiap kelompok megumpulka hasil kerja kelompokya. 7. Membimbig siswa utuk membahas jawaba hasil diskusi. c. Kegiata Peutup ) Membuat kesimpula dari materi yag telah dipelajari. ) Guru memberika PR da megiformasika materi yag aka dibahas pada pertemua berikutya. C. Data Peelitia Data dalam peelitia ii adalah. Data aktivitas bertaya siswa dilihat dari bayakya siswa yag aktif bertaya. Data ii diperoleh dari hasil pegamata selama proses pembelajara.. Data pemahama kosep matematis siswa diperoleh melalui post-test pada akhir pembelajara setelah peelitia dilaksaaka. D. Tekik da Alat Pegumpula Data Tekik pegumpula data dalam peelitia ii adalah dega megguaka observasi da tes.. Observasi Observasi dilakuka utuk megamati aktivitas bertaya siswa selama pembelajara berlagsug. Data aktivitas bertaya ii diperoleh dega melakuka pegamata megguaka lembar observasi. Lembar observasi bertaya siswa berbetuk daftar ama siswa da bayakya pertayaa yag pada kolom yag disediaka. Lembar ii diguaka oleh observer utuk megamati

3 aktivitas bertaya atara siswa dega siswa, da atara siswa dega guru selama pembelajara, yag berkaita dega materi pelajara. Siswa dikategorika aktif bertaya apabila megajuka miimal tiga pertayaa yag berhubuga dega materi yag sedag dipelajari.. Tes Tekik ii diguaka utuk memperoleh data pemahama kosep matematis siswa yag diperoleh dari tes yag diberika pada akhir tahapa pembelajara dega megguaka tes betuk uraia. Tes yag diberika berupa tes formatif pada pokok bahasa garis da sudut. E. Istrume Peelitia Istrume yag diguaka dalam peelitia ii berupa tes pemahama kosep matematis da lembar observasi.. Tes Pemahama Kosep Matematis Siswa Tes pemahama kosep disusu berdasarka idikator pemahama kosep matematis. Peragkat tes terdiri dari soal esai. Setiap soal memiliki satu atau lebih idikator pemahama kosep matematis. Peyusua peragkat tes dilakuka dega lagkah sebagai berikut:. Melakuka pembatasa materi yag diujika.. Meetuka tipe soal. 3. Meetuka jumlah butir soal. 4. Meetuka waktu megerjaka soal. 5. Membuat kisi-kisi soal berdasarka idikator pembelajara yag igi dicapai. 6. Meuliska petujuk megerjaka soal, kuci jawaba, da peetua skor.

3 7. Meulis butir soal. 8. Megujicobaka istrume. 9. Megaalisis validitas, reliabilitas, daya beda da tigkat kesukara. 0.Memilih item soal yag sudah teruji. Adapu pedoma peskora tes pemahama kosep disajika pada tabel berikut: Tabel 3.4. Pedoma Peskora Tes Pemahama Kosep No Idikator Keteraga Skor. Meyataka ulag suatu kosep. Megklasifikasi objek meurut sifat tertetu sesuai dega kosepya Tabel 3.4 (Lajuta) a. Tidak mejawab 0 b. Meyataka ulag suatu kosep tetapi salah c. Meyataka ulag suatu kosep dega bear a. Tidak mejawab 0 b. Megklasifikasi objek meurut sifat tertetu tetapi tidak sesuai dega kosepya c. Megklasifikasi objek meurut sifat No Idikator Keteraga Skor 3. Memberi cotoh da o cotoh tertetu sesuai dega kosepya a. Tidak mejawab 0 b. Memberi cotoh da o cotoh tetapi salah c. Memberi cotoh da o cotoh dega bear 4. Meyataka kosep dalam berbagai betuk represetasi matematika 5. Megembagka syarat perlu da syarat cukup suatu kosep 6. Megguaka, memafaatka da a. Tidak mejawab 0 b. Meyajika kosep dalam betuk represetasi matematika tetapi salah c. Meyajika kosep dalam betuk represetasi matematika dega bear a. Tidak mejawab 0 b. Megembagka syarat perlu atau cukup dari suatu kosep tetapi salah c. Megembagka syarat perlu da syarat cukup dari suatu kosep dega bear a. Tidak mejawab 0 Megguaka, memafatka, da

33 memilih prosedur atau operasi tertetu 7. Megaplikasika kosep memilih prosedur tetapi salah c. Megguaka, memafaatka, da memilih prosedur dega bear a. Tidak mejawab 0 b. Megaplikasika kosep tetapi tidak tepat c. Megaplikasika kosep dega tepat Sumber: Sartika, 0: Dalam peelitia ii, validitas yag diguaka adalah validitas isi. Validitas isi dari tes pemahama kosep matematis ii dapat diketahui dega cara membadigka isi yag terkadug dalam tes pemahama kosep matematis dega idikator pembelajara yag telah ditetuka. Soal tes dikosultasika dega dose pembimbig terlebih dahulu kemudia dikosultasika kepada guru mata pelajara matematika kelas VII. Dega asumsi bahwa guru mata pelajara matematika kelas VIII SMPN 3 Bukit Kemuig megetahui dega bear kurikulum SMP maka validitas istrume tes ii didasarka pada peilaia guru mata pelajara matematika. Tes yag dikategorika valid adalah yag telah diyataka sesuai dega kompetesi dasar da idikator yag diukur berdasarka peilaia guru mitra. Dega demikia valid atau tidakya tes ii didasarka pada judgmet guru tersebut. Guru tersebut meyataka butir-butir tes telah sesuai dega kompetesi dasar da idikator yag aka diukur sehigga tes tersebut dikategorika valid. Selai itu, uji validitas istrume juga diaalisis dega megguaka SPSS. d. Uji Reliabilitas Istrume Dalam peelitia ii, pegujia reliabilitas istrume dega megguaka rumus Alpha sebagai berikut.

34 k b k t r Keteraga : r : koefisie reliabilitas istrume (tes) k : bayakya item : jumlah varias dari tiap-tiap item tes t b : varias total (Arikuto, 006: 95) Harga r yag diperoleh diimplemetasika dega ideks reliabilitas. Suatu tes dikataka baik apabila koefisie reliabilitasya sama dega atau lebih besar dari 0,70 ( Selai itu, reliabilitas istrume juga diaalisis dega megguaka SPSS 7.0. e. Tigkat kesukara (TK) Tigkat kesukara diguaka utuk meetuka derajat kesukara suatu butir soal. Masmud (009) megugkapka bahwa utuk meghitug tigkat kesukara suatu butir soal diguaka rumus berikut. = Keteraga: TK = Tigkat Kesukara B N = Jumlah skor semua siswa utuk masig-masig soal = Jumlah siswa Utuk megiterpretasi tigkat kesukara suatu butir soal diguaka kriteria ideks kesukara sebagai berikut. Tabel 3.5 Iterpretasi Nilai Tigkat Kesukara

35 Besarya TK Kurag dari 0, Iterpretasi Sagat Sukar 0,0-0,39 Sukar 0,4 0,8 Sedag Lebih dari 0,8 Mudah (Masmud,009) f. Daya Pembeda (DP) Utuk meghitug daya pembeda, terlebih dahulu diurutka dari siswa yag memperoleh ilai tertiggi sampai siswa yag memperoleh ilai teredah. Kemudia diambil 0% siswa yag memperoleh ilai tertiggi (disebut kelompok atas) da 0% siswa yag memperoleh ilai teredah (disebut kelompok bawah). Utuk meghitug daya beda diguaka rumus: DP = Keteraga : U = jumlah skor kelompok atas L = jumlah skor kelompok bawah N = jumlah siswa kelompok atas/bawah. Hasil perhituga daya pembeda diiterpretasi berdasarka klasifikasi yag tertera dalam tabel berikut. Tabel 3.6 Iterpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Iterpretasi 0,00 0,9 Buruk 0,0-0,39 Cukup 0,40-0,69 Baik 0,70-,00 Sagat Baik Bertada egatif Buruk sekali (Masmud,009)

Hasil rekapitulasi tes uji coba yag mecakup validitas, reliabilitas, daya pembeda, tigkat kesukara tertera pada tabel 3.7. 36 Tabel 3.7 Rekapitulasi hasil tes uji coba No. Soal Validitas Reliabilitas Daya Pembeda ( DP) Tigkat Kesukara (TK). Valid 0,438 (Baik) 0,58 (Sedag). a Valid 0,563 (Baik) 0,6 (Sedag) b Valid 0,438 (Baik) 0,68 (Sedag) 3. a Valid 0,438 (Baik) 0,7 (Sedag) 0,853 b Valid 0,688 (Baik) 0,33 (Sukar) c Valid 0,83 (Sagat Baik) 0,64 (Sedag) d Valid 0,750 (Sagat baik) 0,34 (Sukar) e Tidak Valid 0,063 (Buruk) 0,04 (Sagat Sukar) Tabel 3.7 (Lajuta) 4. a Valid 0,500 (Baik) 0,58 (Sedag) b Valid 0,563 (Baik) 0,47 (Sedag) 5. a Valid 0,688 (Baik) 0,4 (Sedag) b Valid 0,375 (Baik) 0,3 (Sukar) 6. c Valid 0,563 (Baik) 0,8 (Sukar) a Valid 0,688 (Baik) 0,4 (Sedag) Dari tabel rekapitulasi hasil tes uji coba di atas, butir soal omor 3.e dikategorika tidak valid, mempuyai daya pembeda 0,06 dega iterpretasi sagat buruk da tigkat kesukara 0,04 dega iterpretasi terlalu sukar. Karea butir soal omor 3.e dihilagka, maka didapatka reliabilitas hasil tes uji coba 0,859 dega iterpretasi reliabilitas tiggi. Oleh sebab itu, butir soal omor 3.e tidak dipakai utuk soal uji tes pemahama kosep yag aka diujika pada kelas eksperime da kelas kotrol. Aalisis lebih legkap terdapat pada lampira C.5- C.4.. Lembar Observasi

37 Lembar observasi aktivitas bertaya siswa yag berbetuk daftar ama siswa da bayakya pertayaa yag diajuka selama pembelajara dega memberika tada cheklis ( Lembar ii diguaka oleh observer utuk megamati aktivitas bertaya siswa atara: siswa dega siswa da siswa dega guru selama pembelajara yag berkaita dega materi megguaka pembelajara kooperatif tipe NHT. F. Tekik Aalisis Data da Pegujia Hipotesis. Aalisis data tahap awal Aalisis data awal diguaka utuk megetahui keadaa awal sampel apakah berasal dari keadaa yag sepada atau sama. Data yag diguaka adalah ilai raport matematika kelas VII semester gajil 0/0. Data selegkapya dapat dilihat pada lampira C. Pada tahap ii aalisis yag dilakuka sebagai berikut. a. Uji Normalitas Uji Normalitas dalam peelitia ii megguaka uji Chi-Kuadrat. Uji Chi Kuadrat meurut Sudjaa (005: 73) adalah sebagai berikut. a. Hipotesis Ho: sampel berasal dari populasi yag berdistribusi ormal H: sampel tidak berasal dari populasi yag berdistribusi ormal b. c. Statistik uji

38 = ( ) Keteraga: = frekuesi harapa = frekuesi yag diharapka = bayakya pegamata d. Keputusa uji Terima H0 jika dega taraf = taraf yata utuk pegujia. Setelah dilakuka perhituga (lampira C.), utuk kelas eksperime didapat ilai = 4,89 dega = 5% da dk = 3, dari tabel chi kuadrat diperoleh = 7,8. Karea < maka berdasarka kriteria pegujia data pada kelas eksperime berdistribusi ormal. Utuk kelas kotrol didapat ilai = 4,470 dega = 5% da dk = 4, dari tabel chi kuadrat diperoleh = 9,49. Karea data terletak pada daerah peerimaa H0 ( < ), maka data pada kelas kotrol juga berdistribusi ormal. b. Uji Kesamaa Dua Varia (Homogeitas) Utuk meguji homogeitas dilakuka lagkah-lagkah sebagai berikut. a. Hipotesis Ho: = (variasi populasi homoge) H: (variasi populasi tidak homoge) b. 0 % c. Statistik uji =

d. Kriteria uji : tolak Ho jika (, ) dega (, ) didapat dari 39 daftar distribusi F dega peluag da derajat kebebasa v da v (Sudjaa,005: 50). Dari perhituga (lampira C.3), diperoleh Fhitug =,38, dega = 0 %, da v= v= 38. Dari daftar distribusi F didapat =,79. Karea ilai F hitug F (, ), maka berdasarka kriteria pegujia Ho diterima yag berarti varias kedua kelompok tidak berbeda secara sigifika/homoge. c. Uji Kesamaa Dua Rata-rata Utuk meguji hipotesis tersebut di atas diguaka uji-t. Adapu uji-t meurut Sudjaa (005: 39) sebagai berikut : ) Hipotesis uji H0 : H : ) Taraf sigifikasi : = 5 % 3) Statistik uji t ; s x x s s s dega : x x s s = rata-rata sampel ke- = rata-rata sampel ke- = variasi sampel ke- = variasi sampel ke- = ukura sampel ke-

40 = ukura sampel ke- 4) Keputusa uji Terima H0 jika t t t, dimaa t didapat dari daftar distribusi t dega dk = ( + ) da peluag ( ½ ). Utuk harga-harga t laiya H0 ditolak. Setelah dilakuka perhituga (lampira C.4) diperoleh thitug = 0,39, dega = 5% da dk = 76, dari tabel distribusi t didapat ttabel =,00, karea t berada pada daerah peerimaa H0, maka dapat disimpulka bahwa rata-rata kemampua awal siswa pada sampel pertama sama dega rata-rata kemampua awal siswa pada sampel kedua.. Aalisis Data Tahap Akhir a. Data Aktivitas Bertaya Siswa Siswa dikategorika aktif bertaya apabila megajuka miimal tiga pertayaa yag berhubuga dega materi yag sedag dipelajari. Dari data hasil observasi, dihitug persetase siswa aktif bertaya. Persetase siswa yag aktif bertaya dihitug megguaka rumus: A A i 00% Keteraga : A = persetase siswa yag aktif bertaya A i = jumlah siswa yag aktif bertaya = jumlah seluruh siswa

4 Aalisis utuk data aktivitas bertaya siswa utuk peelitia ii adalah aalisis deskriptif. Meurut Arikuto ( 007: 34 ) aalisis deskriptif dimaksudka utuk megumpulka iformasi megeai status suatu gejala yag ada, yaitu keadaa gejala meurut apa adaya pada saat peelitia dilakuka. Tujuaya adalah utuk meggambarka apa adaya tetag suatu varibel, gejala atau keaadaa, da variabel yag dimaksud dalam peelitia ii yaitu aktivitas bertaya siswa. b. Data Pemahama Kosep Matematis Siswa Data hasil tes akhir yag diperoleh diguaka sebagai dasar dalam meguji hipotesis peelitia. Sebelum dilakuka pegujia hipotesis terlebih dahulu dilakuka uji prasyarat, yaitu uji ormalitas da uji homogeitas varias. Adapu lagkah-lagkah da rumus yag diguaka Sebagai berikut.. Uji Normalitas Lagkah-lagkah pegujia ormalitas sama dega lagkah-lagkah uji ormalitas pada aalisis data awal. Selai megguaka uji Chi-kuadrat, uji ormalitas juga dilakuka dega megguaka statistik SPSS dega kriteria uji yaitu data berdistribusi ormal jika ilai sigifikasi yag diperoleh lebih dari. Aalisis lebih legkap terdapat pada lampira C. C... Uji Kesamaa Dua Varia (Homogeitas) Lagkah-lagkah pegujia homogeitas sama dega lagkah-lagkah uji homogeitas pada aalisis data awal. Selai itu, uji homogeitas juga dilakuka dega SPSS dega kriteria uji yaitu data berdistribusi homoge jika ilai

4 sigifikasi yag diperoleh l. Aalisis lebih legkap terdapat pada lampira C.3. c. Uji Hipotesis Data Pemahama Kosep Apabila data yag diperoleh ormal da homoge maka statistik yag diguaka dalam pegujia hipotesis adalah uji kesamaa rata-rata dega uji t. a. Hipotesis H0 : (rata-rata pemahama kosep matematis siswa yag belajar dega pembelajaraa kooperatif tipe NHT sama dega rata-rata pemahama kosep matematis siswa yag belajar dega megguaka pembelajara kovesioal). H : (rata-rata pemahama kosep matematis siswa yag belajar dega pembelajaraa kooperatif tipe NHT tidak sama dega rata-rata pemahama kosep matematis siswa yag belajar dega megguaka pembelajara kovesioal). b. Statistik yag diguaka utuk uji ii adalah: = + Dega s s keteraga: s = skor rata-rata posttest dari kelas eksperime = skor rata-rata posttest dari kelas kotrol

43 = bayakya subyek kelas eksperime = bayakya subyek kelas kotrol = varias kelompok eksperime = varias kelompok kotrol = varias gabuga Kriteria uji adalah terima Ho jika t <t hitug < t, utuk harga t laiya tolak Ho atau terima H (Sudjaa, 005: 39). Jika terima H, pegujia dilajutka dega hipotesis sebagai berikut. Hx= < Hy = > Kriteria uji : tolak Hx jika. Apabila data yag diperoleh ormal, tetapi tidak homoge maka diguaka statis- kut. - = ( / ) + ( / ) Dega kriteria pegujia adalah : terima H0 jika < < Keteraga: w = / w = / t = t(-, ( - ) t = t(-, ( - ) dega taraf sigifika sigifika = 5% da utuk harga t laiya H0 ditolak. Jika terima H, pegujia dilajutka dega hipotesis : Hx= <

44 Hy = > Kriteria uji : tolak Hx jika Apabila data yag diperoleh tidak ormal maka aka diguaka uji oparametrik. Uji yag diguaka adalah Uji Ma-Whitey. Bila sampel pertama da kedua diyataka dega da, maka lagkah-lagkah pegujiaya sebagai berikut: Gabugka kedua sampel idepede da beri jejag pada tiap aggotaya mulai dari ilai pegamata tekecil sampai ilai pegamata terbesar. Hituglah jumlah jejag masig-masig bagi sampel pertama da kedua da otasika dega R da R. Statistik uji :. U= + ( ). U= + ( ) Dari dua ilai U tersebut yag diguaka adalah ilai U yag lebih kecil. Nilai yag lebih besar ditadai dega. Bila atau keduaya sama atau lebih dari 0, diguaka pedekata kurva ormal, dega mea : E(U) = Stadar deviasi : = ( ) Nilai stadar dihitug dega Z = ( )

45 Kriteria pegambila keputusa : Terima H0 apabila Tolak H0 apabila < atau > Jika terima H dilakuka uji, dega hipotesis : Ha : <. Hb : > Kriteria uji : tolak Ha jika >