BAB III METODE PENELITIAN. Hopkins,1993). Langkah-langkahnya terdiri dari tahap perencanaan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 1 Sukabanjar menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. pengamatan, dan refleksi (Aunurrahman, dkk., 2009: 3-7).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitia tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan classroom action risech (Kemiss;

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas IV SD Negeri 3 Metro Pusat Semester I tahun pelajaran 2009/2010.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

III. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran Kelas yang dijadikan subjek

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun ajaran 2012/2013 menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari menggunakan metode tindakan yang difokuskan pada situasi kelas yang lebih dikenal dengan classroom action research Kemmis dan Taggart (dalam Hopkins,1993). Langkah-langkahnya terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun langkahnya dapat digambarkan sebagai berikut : Identifikasi Masalah Perencanaan Refleksi Tindakan Pengamatan Perencanaan Refleksi Perubahan Pengamatan Tindakan Gambar 2. Bagan Penelitian Tindakan Kelas

24 B. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester I tahun pelajaran 20012/2013 selama satu bulan yaitu pada bulan Juli 2012. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Rejosari kecamatan Pringsewu. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari Tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 31 orang siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. D. Prosedur Penelitian 1. Rencana Perbaikan Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan untuk mengatasi rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menitikberatkan kepada ketrampilan mengajar yang bervariasi selama perbaikan pembelajaran. Rencana tersebut dilakukan dalam 3 siklus. Siklus pertama bertitik tolak pada hasil observasi kelas pada mata pelajaran tersebut, dengan melalukan tatap muka yang menyajikan pembelajaran secara umum. Pada saat pembelajaran ini diadakan juga pengumpulan data aktivitas dan hasil belajar siswa.

25 Dari hasil di atas dijadikan landasan rencana perbaikan pertama sekaligus menetapkan tujuan perbaikan pembelajaran setelah rencana tersusun, lalu melakukan tatap muka dalam kegiatan ini dilakukan juga pencatatan dan pengumpulan data selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah itu melakukan rencana untuk perbaikan pembelajaran siklus kedua. Dalam kegiatan perbaikan ini kegiatan yang dilakukan sama dengan kegiatan pertama. Begitu juga dengan siklus yang ketiga. 2. Prosedur Pelaksanaan a. Jumlah Siklus Perbaikan Pembelajaran Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini ada tiga siklus, setiap pelaksanaan perbaikan memuat hal-hal berikut : 1) Merencanakan a) Menganalisis silabus/ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. b) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. c) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas. d) Membuat lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. 2) Melaksanakan Setelah melakukan perencanaan, diadakan pelaksanaan yang merupakan kegiatan pengelolaan proses pembelajaran dikelas dengan menerapkan model pembelajaran demonstrasi, secara garis besar prosedur yang dilakukan adalah pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

26 a) Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan diawali dengan memotivasi siswa dan membangun suasana belajar yang penuh semangat, melakukan apersepsi dengan cara memberikan pertanyaan ataupun permasalahan yang berkaitan dengan konsep/materi yang akan diberikan, dan menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan indikator ketuntasan belajar siswa. b) Kegiatan Inti (1) Penyajian materi Penyajian materi yaitu guru mendemonstrasikan melalui alat peraga, bagian-bagian tubuh yang berperan sebagai alat pernafasan. Membangun pengetahuan siswa tentang istilahistilah diafragma, gelambir, pleura, bronkus, alveolus. (2) Belajar dalam kelompok Siswa mengerjakan lembar pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan oleh guru dengan berdiskusi secara berkelompok. Membahas hasil diskusi siswa. (3) Penutup Setelah kegiatan inti selesai, guru menegaskan kembali konsep-konsep yang penting dalam mengarahkan siswa pada indikator pembelajaran yang belum tercapai kurang optimal. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama.

27 3) Pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa yang meliputi aktif dalam diskusi, bertanya pada guru, menjawab pertanyaan, memperhatikan penjelasan guru, antusias pada saat mengikuti pembelajaran, dan dapat bekerjasama dengan baik. 4) Merefleksikan Pada tahap ini dilakukan analisis kelemahan dan kelebihan guru saat penerapan model pembelajaran demontrasi. Hasil analisis data dijadikan sebagai bahan untuk membuat perencanaan tindakan baru jika pembelajaran belum berhasil pada tahap berikutnya. Secara garis besar langkah-langkah dalam penelitian ini adalah: Siklus I Siklus II Siklus III Orientasi lapangan dan kajian teori Rencana Refleksi II Perbaikan Perencanaan II Tindakan dan observasi 1 Tindakan dan observasi II Tindakan dan observasi III Refleksi I Perbaikan Perencanaan I Refleksi III Gambar 3. Bagan Langkah Penelitian Tiap Siklus

28 b. Langkah-Langkah Pelaksanaan Dalam pelaksanaan pembelajaran langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1) Siklus I Siklus I dilaksanakan dengan waktu 4 x 35 menit yang terbagi menjadi dua kali pertemuan. a) Pertemuan 1 (2 x 35 menit) (1) Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. (2) Membagi siswa menjadi 5 kelompok. (3) Membangun pengetahuan awal siswa tentang bagian tubuh yang berperan sebagai alat pernafasan. (4) Mendemonstrasikan melalui alat peraga, bagian-bagian tubuh yang berperan sebagai alat pernafasan. (5) Membangun pengetahuan siswa tentang istilah-istilah diafragma, gelambir, pleura, bronkus, alveolus. (6) Siswa mengerjakan lembar pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan oleh guru dengan berdiskusi secara berkelompok. (7) Membahas hasil diskusi siswa. (8) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama.

29 b) Pertemuan 2 (2 x 35 menit) (1) Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. (2) Memandu siswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya. (3) Menanyakan kembali ke siswa materi yang baru dipelajari pada pertemuan pertama. (4) Membangun pengetahuan siswa tentang proses pernafasan dada dan proses pernafasan perut. (5) Mendemonstrasikan melalui alat peraga, proses pernafasan dada dan proses pernafasan perut. (6) Siswa mengerjakan lembar pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan oleh guru dengan berdiskusi secara berkelompok. (7) Membahas hasil diskusi siswa. (8) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan kedua. 2) Siklus II Siklus II dilaksanakan dengan waktu 4 x 35 menit yang terbagi menjadi dua kali pertemuan. a) Pertemuan 1 ( 2 x 35 menit) (1) Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.

30 (2) Memandu siswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya. (3) Membangun pengetahuan siswa tentang proses pernafasan pada hewan. (4) Menunjukkan dengan alat peraga, proses pernafasan pada ikan. (5) Siswa mengumpulkan data dengan literatur buku pelajaran tentang pernafasan pada burung, amfibi, reptil, serangga, cacing dan mamalia. (6) Siswa mengerjakan lembar pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan oleh guru dengan berdiskusi secara berkelompok. (7) Membahas hasil diskusi siswa. (8) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama. b) Pertemuan 2 (2 x 35 menit) (1) Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. (2) Memandu siswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya. (3) Menanyakan kembali ke siswa materi yang baru dipelajari pada pertemuan pertama.

31 (4) Membangun pengetahuan siswa tentang proses pernafasan yang terjadi pada burung, reptil, amfibi, ikan, serangga, cacing, dan mamalia. (5) Siswa mengumpulkan data dengan literatur buku pelajaran tentang proses pernafasan pada burung, amfibi, reptil, serangga, cacing dan mamalia. (6) Siswa mengerjakan lembar pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan oleh guru dengan berdiskusi secara berkelompok. (7) Membahas hasil diskusi siswa. (8) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan kedua. 3) Siklus III Siklus III dilaksanakan dengan waktu 2 x 35 menit yang terbagi dalam satu kali pertemuan. a) Pertemuan 1 (2 x 35 menit) (1) Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai. (2) Memandu siswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya. (3) Membangun pengetahuan siswa tentang penyakitpenyakit pada sistem pernafasan manusia. (4) Mendemonstrasikan dengan menggunakan gambargambar tentang gejala penyakit pada sistem pernafasan.

32 (5) Siswa mengumpulkan data dengan literatur buku pelajaran tentang gejala-gejala penyakit pada sistem pernafasan manusia. (6) Siswa mengerjakan lembar pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan oleh guru dengan berdiskusi secara berkelompok. (7) Membahas hasil diskusi siswa. (8) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari. E. Sumber Data Sumber data diperoleh dari hasil observasi dan tes formatif siswa setiap siklus. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan teknik observasi dan tes. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan cara pemberian tes formatif. Dalam melaksanakan tes formatif akan timbul permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian, sehingga perlu dilakukan pengulangan. G. Teknik Analisis Data Untuk analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses pembelajaran, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi bêrupa soal tes tertulis pada alur penelitian tindakan kelas. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana sebagai berikut:

33 1. Analisis Data Aktivitas Siswa a. Persentase Aktivitas Siswa Tiap Pertemuan Persentase aktivitas siswa tiap pertemuan dihitung dengan menggunakan rumus: Persen Aktivitas(%) = Jumlah siswa yang melakukan aktivitas Jumlah siswa sekelas x 100% b. Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Tiap Siklus Rata-rata persentase aktivitas siswa tiap siklus dihitung dengan menggunakan rumus: Rata rata persentase tiap siklus = % pertemuan 1 + % pertemuan 2 2 2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa a. Penilaian rata-rata kelas Nilai rata-rata kelas diperoleh menggunakan rumus: Rata rata = Nilai rata-rata kelas tersebut akan digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran untuk perencanaan pembelajaran siklus selanjutnya. b. Penilaian Ketuntasan Belajar Berdasarkan kereteria ketuntasan minimum (KKM) mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) yang digunakan di SDN 3 Rejosari Kecamatan Pringsewu, siswa dikatakan berhasil apabila memperoleh nilai

34 minimum 68. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar pada alur penelitian tindakan kelas akan dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase (%) = x 100% Sumber data: Buku evaluasi dan pengayaaan SDN 3 Rejosari Kecamatan Pringsewu. H. Indikator Keberhasilan Pembelajaran dalam penelitian ini dikatakan berhasil jika aktivitas belajar siswa meningkat setiap siklus tindakan dan siswa memperoleh nilai mencapai KKM.