VARIABILITAS RUANG SIFAT HIDROLIKA TANAH DI LERENG BERHUTAN SUB DAS CIPEUREU HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI FINNY NOVIANTINY DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
VARIABILITAS RUANG SIFAT HIDROLIKA TANAH DI LERENG BERHUTAN SUB DAS CIPEUREU HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI FINNY NOVIANTINY E14070014 Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
RINGKASAN FINNY NOVIANTINY. Variabilitas Ruang Sifat Hidrolika Tanah di Lereng Berhutan Sub DAS Cipeureu Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi. Dibimbing oleh HENDRAYANTO. Secara teoritis, sifat fisik tanah di lereng berhutan bervariasi secara vertikal maupun horizontal, mulai dari puncak sampai kaki lereng, selama terjadinya proses erosi. Variasi sifat tanah menyebabkan perbedaan sifat hidrolika tanah. Menurut Klute (1986) Sifat hidrolika tanah yang menentukan pergerakan air di dalam tanah baik jenuh maupun tidak jenuh adalah konduktivitas hidrolika tanah dan fungsi retensi air tanah. Sifat hidrolika tanah ini bervariasi menurut ruang (Hendrayanto 1999, Kosugi 1996, Mallants et al. 1993) dan variasi sifat hidrolika tanah menurut ruang akan mempengaruhi perilaku aliran air di dalam tanah. Variasi ruang sifat hidrolika tanah dapat dianalisis menggunakan pendekatan semivariogram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas ruang sifat hidrolika tanah dan dampaknya terhadap penyimpanan dan pengaliran air secara vertikal satu dimensi di dalam tanah, di lereng berhutan. Informasi tersebut dapat dijadikan data dasar sebagai masukan bagi simulasi pengelolaan lahan di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Contoh tanah diambil di enam plot, di lereng berhutan, dari puncak sampai kaki lereng. Di setiap plot, diambil sembilan contoh tanah dari kedalaman yang berbeda. Kurva retensi air tanah (SWRC) diukur dari contoh tanah tersebut. Pengukuran SWRC dilakukan oleh Universitas Kyoto, Jepang (Kosugi et al. 2009). Sifat hidrolika tanah dianalisis menggunakan parameter model Lognormal (LN) dari fungsi retensi air tanah dan koduktivitas hidrolika tanah Kosugi (1996), dan variabilitas ruang sifat hidrolika tanah dianalisis menggunakan analisis ragam dan semivariogram. Pengaruh sifat hidrolika tanah terhadap aliran air dalam tanah diselesaikan dengan menggunakan aliran air satu dimensi secara vertikal berdasarkan Persamaan Richard (1931) dan penyelesaian numeriknya menggunakan software HYDRUS 1D 4.14 (Simunek et al. 2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum sifat hidrolika tanah di lereng berhutan Sub DAS Cipeureu HPGW bervariasi menurut ruang (arah vertikal dan horizontal). Analisis ragam dan semivariogram menunjukkan bahwa dua parameter sifat hidrolika tanah model LN, yaitu porositas efektif tanah ( ) dan simpangan baku dari distribusi radius pori ( ) bervariasi menurut ruang, namun konduktivitas hidrolika tanah jenuh (Ks) dan median distribusi radius pori ( ) tidak. Variabilitas sifat hidrolika tanah bersifat acak atau tidak beraturan dari puncak sampai kaki lereng ataupun sebaliknya. Variabilitas sifat hidrolika tanah berpengaruh terhadap variasi aliran air di lereng berhutan. Pada umumnya, fluks pada arah vertikal di puncak lereng sampai kaki lereng memiliki kecenderungan yang sama, yaitu lapisan atas tanah memberikan respon pengaliran air yang lebih cepat dibandingkan lapisan tengah dan lapisan bawah. Namun kecepatan respon masing-masing posisi lereng terhadap aliran air berbeda. Urutan respon pengaliran air di setiap posisi lereng adalah: bagian bawah lereng (Plot 4) > puncak lereng (plot 1) > bagian bawah lereng (plot 5) > bagian atas lereng (plot 2) > pertengahan lereng (plot 3) > kaki lereng (plot 6). Kata kunci: Variabilitas ruang, sifat hidrolika tanah, aliran air
SUMMARY FINNY NOVIANTINY. Spatial Variability of Soil Hydraulic Properties on A Forested Hill Slope Sub Watershed Cipeureu Gunung Walat Educational Forest, Sukabumi. Supervised by HENDRAYANTO. Theoretically, physical soil properties of forested hill slope varies vertically as well as horizontally, from crest to footslope, due to soil erosion process. Variation in soil proporties cause the soil hydraulic properties are different. Klute (1986) mentioned that soil hydraulic properties that determine water movement in the soil, both saturated and unsaturated are soil hydraulic conductivity and soil water retention function. This soil hydraulic properties is vary spatially (Hendrayanto 1999, Kosugi 1996, Mallants et al., 1993) and spatial variation of soil hydraulic properties affect the water flow behavior in the soil. Spatial variation of soil hydraulic properties could be analyzed by using semivariogram approach. The purpose of this research are to know the spatial variability of soil hydraulic properties and their impact on water storage and one dimensional vertically water flow in the soil of a forested hillslope. Such information can be used as basic data as input for the simulation of land management in Gunung Walat Educational Forest (GWEF). Soil samples were taken from six points, in a forested slope, from crest to footslope. At each point, nine soil samples from difference depths were taken. Soil water retention curves (SWRC) were measured from those samples. SWRC measurements were conducted in Kyoto University, Japan (Kosugi et al., 2009). Soil hydraulic properties were analized by using Lognormal (LN) model parameters of soil water retention and soil hydraulic conductivity functions Kosugi (1996), and spatial variability of soil hydrualic properties were analyzed using variance and semivariogram analyses. The effect of soil hydraulic properties on soil water flow were solved by using one dimensional vertically water flow based on Richard equation (1931) and numerical solution was done by using Hydrus 1D 4.14 software (Simunek et al., 2008). The results show that in general, the hydraulic properties of soil on a forested hillslope in Sub Watershed Cipeureu GWEF vary spatially (vertical and horizontal direction). Analyses of variances and semivariogram showed that two parameters of soil hydraulic properties of LN model, those are soil effective porosity ( ) and standard deviation of pore radius distribution ( ) are vary spatially, but not for the saturated soil hydraulic conductivity (Ks) and the median of pore radius distribution ( ). The variation of soil hydraulic properties are random or not sequences from the crest to the footslope or vice versa. The variability of soil hydraulic properties give an affect on the variation of water flow in forested hill slope. Generally, flux in the vertical direction at the crest to footslope have the same trends, the top layer of soil water flux responded more quickly than the middle and bottom layers. However, the response rate of each slope position of the water flow are different. The sequence of the response of water flux at each position of the slope is: the lower slope (plot 4) > crest (plot 1) > lower slope (plot 5) > upper slope (plot 2) > mid-slope (plot 3) > footslope (plot 6). Keyword: Spatial variability, soil hydraulic properties, water movement
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Variabilitas Ruang Sifat Hidrolika Tanah di Lereng Berhutan Sub DAS Cipeureu Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Februari 2012 Finny Noviantiny NRP E14070014
Judul skripsi Nama NRP : Variabilitas Ruang Sifat Hidrolika Tanah di Lereng Berhutan Sub DAS Cipeureu Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi : Finny Noviantiny : E14070014 Menyetujui: Dosen Pembimbing, Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr NIP 19611126 1986011 001 Mengetahui: Ketua Departemen Manajemen Hutan, Dr. Ir. Didik Suhardjito, MS NIP. 19630401 199403 1 001 Tanggal Lulus:
KATA PENGANTAR Penulis memanjatkan puji dan syukur ke-hadirat Allah SWT atas segala curahan rahmat dan kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Variabilitas Ruang Sifat Hidrolika Tanah di Lereng Berhutan Sub DAS Cipeureu Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas ruang sifat-sifat hidrolika tanah di lereng berhutan serta mengetahui dampaknya terhadap penyimpanan dan pengaliran air secara vertikal satu dimensi di dalam tanah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak Hutan Pendidikan Gunung Walat sebagai masukan bagi simulasi pengelolaan lahan di Hutan Pendidikan Gunung Walat. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermafaat bagi pembaca. Bogor, Februari 2012 Penulis
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Karawang, Jawa Barat pada tanggal 21 November 1989 sebagai anak ketiga dari lima bersaudaraa pasangan Bapak Zainal Arifin dan Ibu Siti Jubaedah. Pendidikann penulis dimulai dari TK Jamiatul Falah tahun 1994 1995, MI Al-Wathiyyah tahun 1995 2001, MTS Al-Ahliyah tahun 2001 2004, dan SMA Negeri 1 Cikampek tahun 2004 2007. Pada tahun 2007 penulis diterima sebagai mahasiswaa Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama masa pendidikan, penulis menjadi pengurus Departemen Keprofesian Forest Management Student Club (FMSC) periode 2008 2009 dan 2009 2010, pengurus organisasi mahasiswa daerah Karawang (Panatayuda Karawang), serta aktif dalam berbagai kepanitiaan FMSC dan kegiatan akademik kampus. Selain itu penulis dipercaya sebagai asisten praktikum mata kuliah Inventarisasi Sumber Daya Hutan tahun 2010, Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan Wilayah tahun 2011, dan Hidrologi Hutan tahun 2011. Penulis juga mengikuti Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) di Papandayan-Sancang Timur tahun 2009, Praktekk Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi tahun 2010, dan Praktekk Kerja Lapang (PKL) di PT. Austral Byna, Kalimantan Tengah tahun 2011. Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Variabilitas Ruang Sifat Hidrolika Tanah di Lereng Berhutan Sub DAS Cipeureu Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi dibimbing oleh Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr.
UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu dalam pembuatan proposal, pelaksanaan penelitian, dan penulisan skripsi. Rasa terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr selaku dosen pembimbing yang telah memberikan ilmu, arahan, masukan, nasehat, pengertian, dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 2. Keluarga tercinta, Ayahanda Zainal Arifin, Ibunda Siti Jubaedah, Kakakku Shinta Arifianty, Wishnu Dwi Arifianto, dan Tris Prasetyo Budi serta Adik dan keponakanku Adithya Rifany, Geta Zakia Arianty, dan Rheandra Ajeng Pramesti yang selalu memberikan doa, dukungan, nasehat, dan motivasi hingga saat ini. 3. Keluarga besar Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi yang telah mendukung dan membantu dalam pelaksanaan penelitian. 4. Bapak Uus, Popi P, Hangga P, Maria H, Choerudin, dan Ana S yang telah banyak membantu penulis selama mengolah data. 5. Sahabat-sahabatku, Nurul A, Novi M, Yanti F, Ria M, Sri M, Dwi Ratna P, Tri R, Novia I, Bayu S, Davauziar, dan Putu Aria yang telah memberikan kebersamaan, doa, dan semangat yang tiada henti. 6. Teman-teman kosan Wisma Tanjung Atas, atas kebersamaannya selama ini. 7. Teman-teman kelompok PKL atas kebersamaan dan pengalaman selama di Kalimantan. 8. Teman-teman seperjuangan di bagian Hidrologi Hutan, Soni SB, Hilhamsyah PH, Nina IK, Rangga W, Yayat SH, Yuliatno BS, Rian S, Rahma AI, Dinda T, dan Andri R atas bantuan, dukungan dan semangatnya. 9. Teman-teman seperjuangan Manajemen Hutan angkatan 44 atas kebersamaan selama penulis menjalankan studi di Fahutan.
iv DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang... 1 1.2 Tujuan... 3 1.3 Manfaat Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aliran Air dalam Tanah... 4 2.2 Sifat hidrolika Tanah... 4 2.2.1 Fungsi Retensi Air Tanah... 5 2.2.2 Fungsi Konduktivitas Hidrolika Tanah... 6 2.2.3 Model-Model Sifat Hidrolika Tanah... 7 2.3 Variabilitas Sifat Tanah... 9 2.4 Semivariogram... 11 2.5 Proses yang Terjadi pada Suatu Lereng... 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 15 3.2 Alat dan Bahan... 16 3.3 Pengumpulan Data... 16 3.3.1 Jenis Data... 16 3.3.2 Metode Pengumpulan Data... 16 3.3.2.1 Data Curah Hujan... 16 3.3.2.2 Data Kadar Air, Retensi Air Tanah, dan Konduktivitas Hidrolika Tanah Jenuh... 16 3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data... 20 3.4.1 Sifat Hidrolika Tanah Tidak Jenuh... 20 3.4.2 Analisis Variabilitas Sifat Hidrolika Tanah... 21
v 3.4.2.1 Analisis Ragam (Anova)... 21 3.4.2.2 Analisis Semivariogram... 21 3.4.3 Aliran Air dalam Tanah Satu Dimensi... 22 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Letak dan Luas Areal... 23 4.2 Topografi dan Iklim... 23 4.3 Tanah dan Hidrologi... 23 4.4 Vegetasi dan Fauna... 24 4.5 Penduduk Sekitar... 25 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Sifat Hidrolika Tanah... 26 5.1.1 Kurva Retensi Air Tanah... 26 5.1.2 Kurva Fungsi K( )... 34 5.2 Variabilitas Sifat Hidrolika Tanah di Lereng Berhutan... 38 5.2.1 Porositas Efektif Tanah ( s r)... 38 5.2.2 Simpangan Baku dari Distribusi Radius Pori ( )... 41 5.2.3 Median Distribusi Radius Pori (log (- ))... 43 5.2.4 Konduktivitas Hidrolika Tanah Jenuh (Ks)... 45 5.3 Hubungan φm dan σ terhadap Struktur Tanah... 46 5.4 Aliran Air dalam Tanah Satu Dimensi... 48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 54 5.2 Saran... 55 DAFTAR PUSTAKA... 56 LAMPIRAN... 59
DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Informasi kemiringan lereng di puncak sampai kaki lereng... 17 2. Parameter sifat hidrolika tanah berdasarkan model LN di puncak sampai kaki lereng... 29 3. Kadar air gravitasi, kadar air tersedia, dan kadar air pada titik layu permanen di masing-masing posisi lereng... 31 4. Kadar air gravitasi, kadar air tersedia, dan kadar air pada titik layu permanen di masing-masing kedalaman... 32 5. Nilai porositas efektif tanah (cm 3 /cm 3 )... 39 6. Nilai simpangan baku dari distribusi radius pori... 41 7. Nilai median distribusi radius pori (cmh 2 O)... 43 8. Nilai konduktivitas hidrolika tanah jenuh (cm/detik)... 45 9. Klasifikasi struktur tanah di lokasi penelitian berdasarkan nilai dan... 47 10. Curah hujan di Hutan Pendidikan Gunung Walat tanggal 16 sampai 23 November 2010 yang digunakan dalam simulasi aliran air... 48 11. Fluks total di puncak lereng sampai kaki lereng... 53
DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Komponen semivariogram... 12 2. Peta lokasi penelitian... 15 3. Lokasi plot contoh tanah di lereng berhutan... 17 4. Skema pengambilan contoh tanah (sisi penampang melintang tanah).. 18 5. Kurva retensi air tanah hasil pengukuran (observasi) dan model LN (estimasi) di (a) plot 1, puncak lereng, (b) plot 2, bagian atas lereng, (c) plot 3, pertengahan lereng, (d) plot 4, bagian bawah lereng, (e) plot 5, bagian bawah lereng, (f) plot 6, kaki lereng... 26 6. Kurva retensi air tanah model LN rata-rata di (a) puncak kaki lereng, dan (b) kedalaman 2,5 cm kedalaman 100 cm... 29 7. Kurva fungsi K(φ) model LN di (a) puncak lereng, (b) bagian atas lereng, (c) pertengahan lereng, (d) bagian bawah lereng (plot 4), (e) bagian bawah lereng (plot 5), (f) kaki lereng... 35 8. Kurva fungsi K( ) model LN rata-rata di (a) puncak kaki lereng, dan (b) kedalaman 2,5 cm kedalaman 100 cm... 37 9. Distribusi spasial dari porositas efektif tanah ( s r)... 39 10. Semivariogram porositas efektif,, pada (a) kedalaman tanah (arah vertikal), (b) posisi lereng (arah horizontal)... 40 11. Distribusi spasial simpangan baku dari distribusi radius pori ( )... 42 12. Semivariogram simpangan baku dari distribusi radius pori, σ, pada (a) kedalaman tanah (arah vertikal), (b) posisi lereng (arah horizontal)... 42 13. Distribusi spasial dari median distribusi radius pori.... 44 14. Semivariogram median distribusi radius pori, log, pada posisi lereng (arah horizontal)... 44 15. Distribusi spasial dari konduktivitas hidrolika tanah jenuh.... 46 16. Hubungan antara dan model estimasi distribusi lognormal.... 46 17. Aliran air (fluks) saat proses pembasahan di (a) puncak lereng, (b) bagian atas lereng, (c) pertengahan lereng, (d) bagian bawah lereng (plot 4), (e) bagian bawah lereng (plot 5), (f) kaki lereng... 49
DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Retensi air tanah dan konduktivitas hidrolika tanah jenuh (Ks) hasil pengukuran di lereng berhutan HPGW... 59 2. Koordinat plot 1 sampai plot 6... 62 3. Nilai parameter model LN di masing-masing plot... 62 4. Nilai RSS untuk fitting parameter model LN... 65 5. Persamaan model semivariogram untuk setiap parameter sifat hidrolika tanah... 66 6. Hasil analisis semivarian sifat-sifat hidrolika tanah... 66
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahan bervegetasi berperan dalam mengurangi air hujan yang sampai di permukaan tanah mineral. Air hujan yang jatuh di atasnya sebagian akan ditahan oleh bagian-bagian vegetasi, yaitu daun atau batang tanaman, yang kemudian diuapkan dan sebagian lain akan sampai di permukaan tanah mineral. Air yang sampai di permukaan tanah akan bergerak sebagai limpasan (run-off) atau diinfiltrasikan ke dalam tanah. Air yang diinfiltrasikan kemudian akan mengalir ke bagian dalam tanah melalui proses perkolasi. Menurut Arsyad (2010), jumlah air hujan yang ditahan oleh bagian-bagian vegetasi dipengaruhi oleh jenis vegetasi dan curah hujan. Air yang menjadi limpasan permukaan dipengaruhi oleh curah hujan, tipe dan topografi tanah, luas daerah aliran, tanaman/tumbuhan penutup tanah, dan sistem pengelolaan tanah. Sedangkan jumlah air hujan yang diinfiltrasikan terutama dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah, yaitu struktur, tekstur, serta kandungan air tanah. Fenomena aliran air di lereng berhutan sangat penting bagi pengelolaan sumber daya air dan dalam memprediksi kerusakan lereng akibat hujan yang deras (Hendrayanto 1999). Tanah hutan memiliki distribusi radius pori yang khas, sehingga analisis sifat hidrolika tanah hutan diperlukan untuk menentukan perilaku sistem aliran air (Kosugi 1997). Sifat hidrolika tanah yang menentukan pergerakan air di dalam tanah, baik jenuh maupun tidak jenuh adalah konduktivitas hidrolika tanah dan fungsi retensi air tanah (Klute 1986). Fungsi retensi air tanah menjelaskan kemampuan tanah dalam menyimpan air, sedangkan konduktivitas hidrolika tanah menjelaskan kemampuan tanah dalam melewatkan air (Klute dan Dirksen 1986). Fungsi retensi air tanah terutama dipengaruhi oleh tekstur atau distribusi ukuran partikel tanah, dan struktur atau susunan partikel tanah (Salter & Williams 1965, Richards & Weaver 1994, Reeve et al. 1973, Sharma & Uehara 1968, Croney & Coleman 1954 diacu dalam Klute 1986). Kandungan bahan organik tanah dan komposisi zat terlarut juga berperan dalam menentukan retensi air tanah (Klute 1986). Konduktivitas hidrolika tanah
2 dipengaruhi oleh geometri pori tanah dan sifat fluida di dalam tanah. Tekstur dan struktur tanah menjadi faktor penentu utama dalam geometri pori tanah, sedangkan sifat fluida yang berpengaruh langsung terhadap konduktivitas hidrolika tanah adalah viskositas dan densitas (Klute & Dirksen 1968). Sifat hidrolika tanah bervariasi menurut ruang (Hendrayanto 1999, Kosugi 1996, Mallants et al. 1993). Metode statistika deskriptif dapat digunakan untuk menilai variabilitas berbagai sifat tanah. Tetapi metode tersebut belum memberikan deskripsi yang lengkap mengenai variabilitas sifat tanah yang dimaksud, karena nilai yang diperoleh belum memperhitungkan pengaruh jarak antar pengamatan atau adanya ketergantungan menurut ruang. Adanya kemajuan geostatistik memungkinkan untuk mengukur besarnya ketergantungan berbagai sifat tanah menurut ruang. Salah satu pendekatan geostatistik yang dapat digunakan adalah analisis semivariogram. Menurut Webster dan Oliver (1990), teori semivariogram didasarkan pada konsep peubah teregionalisasi, yaitu peubah yang memperhitungkan variasi sifat tanah yang menyebar secara acak maupun menyebar dengan pola tertentu di dalam suatu ruang, sedangkan metode statistika deskriptif mengasumsikan bahwa variasi sifat tanah menyebar secara acak di dalam satu-satuan pengambilan contoh tanah. Untuk menilai variabilitas spasial sifat hidrolika tanah di lereng berhutan dapat menggunakan analisis semivariogram. Secara teoritis lahan miring akan mengalami erosi yang berbeda di setiap bagiannya, mulai dari bagian puncak (crest) sampai dengan bagian kaki lereng (footslope), sehingga diduga akan terjadi variabilitas sifat fisik tanah yang mempengaruhi sifat hidrolika tanah di lereng berhutan. Selanjunya variabilitas spasial sifat hidrolika tanah akan mempengaruhi perilaku aliran air dalam tanah. Oleh karena itu perlu diketahui variabilitas ruang sifat hidrolika tanah di lereng berhutan dan dampaknya terhadap pengaliran air.
3 1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui variabilitas ruang sifat-sifat hidrolika tanah di lereng berhutan. 2. Mengetahui dampak variabilitas vertikal sifat-sifat hidrolika tanah terhadap penyimpanan dan pengaliran air secara vertikal satu dimensi di dalam tanah, di lereng berhutan. 1.3 Manfaat Penelitian ini memberikan informasi sifat hidrolika tanah, variabilitas ruang sifat hidrolika tanah di Hutan Pendidikan Gunung Walat dan pengaruhnya terhadap aliran air dalam tanah. Informasi ini dapat dijadikan data dasar (data base) sebagai masukan bagi simulasi pengelolaan lahan di Hutan Pendidikan Gunung Walat.