BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

sehingga mempunyai ciri-ciri dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar-gencarnya

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mengedepankan dethronement of GNP, pengentasan garis kemiskinan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam dan

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari atau disebut masyarakat miskin dan

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

DAMPAK RESTRUKTURISASI INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN JAWA BARAT (ANALISIS INPUT-OUTPUT)

BAB I PENDAHULUAN. kecil merupakan bagian dari dunia usaha nasional yang. mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi

BAB 1 PENDAHULUAN. transformasi struktur ekonomi di banyak Negara. Sebagai obat, industrialisasi. ketimpangan dan pengangguran (Kuncoro, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. atau kontribusi dari masing-masing sektor perekonomian. Pada tahap-tahap

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan

Analisis Isu-Isu Strategis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan perhatian utama semua negara terutama

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Industri pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha kecil yang berkembang pada

Kata Kunci: Modal, Tingkat Upah, Penyerapan Tenaga Kerja, Produksi DAFTAR ISI...

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, untuk terciptanya

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai peranan yang sangat penting

I. PENDAHULUAN. utama. Industrialisisasi dimasa sekarang tidak dapat terlepas dari usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

I. PENDAHULUAN. setiap negara yang ada di dunia untuk berlomba lomba meningkatkan daya

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGUSAHA AIR MINUM ISI ULANG

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam. secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Tengah memiliki luas wilayah sebesar 4.789,82 Km 2 yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (UMi), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM) dan Usaha Besar (UB) berdasarkan ketiga alat ukur ini berbeda di setiap negara.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya dalam jangka panjang akan berdampak terhadap perubahan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional merupakan cerminan keberhasilan pembangunan. perlu dilaksanakan demi kehidupan manusia yang layak.

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.

BAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur.

I. PENDAHULUAN. Ketika krisis melanda Indonesia sejak tahun 1997 usaha kecil berperan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian saat ini Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB I PENDAHULUAN. diikuti dengan adanya perubahan struktur ekonomi. Salah satu sektor di bidang

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

I. PENDAHULUAN. (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran.

2015 PENGARUH KREATIVITAS, INOVASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor

BAB I PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pembangunan seringkali dianggap sama dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan salah satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkatan hidup yang lebih maju. Perekonomian Indonesia telah mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri dalam perekonomian mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin (leading sector). Dalam perkembangannya, sektor industri di Indonesia menunjukkan adanya sifat dualisme. Dualisme ini muncul karena industrialisasi berbasis pasar modal besar dan teknologi tinggi, namun kurang berdasar atas kekuatan ekonomi rakyat (Mudrajat Kuncoro,2005: 2). Seperti yang terjadi di Negara Taiwan, perekonomian Taiwan dapat tumbuh pesat karena ditopang oleh sejumlah usaha kecil dan menengah yang disebut community based industry. Perkembangan industri modern di Taiwan yang sukses menembus pasar global ternyata ditopang oleh kontribusi usaha kecil dan menengah yang dinamik. Keterkaitan yang erat antara si besar dan si kecil lewat program subcontracting terbukti mampu meenciptakan sinergi yang menopang perekonomian Taiwan. Begitu pula di Indonesia, pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diarahkan kepada pencapaian sasaran menghilangkan kemiskinan, mewujudkan kemandirian masyarakat yang mampu menjadi subyek pembangunan 1

dan mampu memerankan diri dalam pembangunan, mampu menjamin keberlangsungan pembangunan berkelanjutan dengan secara terus menerus dengan daya yang ada yang semakin bertambah kuat serta tidak bergantung kepada pihak lain, tetapi memiliki kepercayaan diri untuk melangsungkan hidup dan perkembangannya. Pada akhirnya diharapkan akan dicapai kesejahteraan rakyat yang dilandasi oleh fondasi ekonomi yang kuat (Abdoel Fattah,2008;391).Perbaikan fondasi ekonomi dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat dapat dilakukan dengan peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja baru sehingga mendorong perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja. Pertumbuhan dan perkembangan industri kecil mendorong terciptanya kegiatan kreatif yang mengembangkan potensi sub sektorindustri kreatif. Di era ekonomi kreatif, jika kita ingin maju kita harus melengkapi kemampuan teknologi kita (high-tech) dengan hasrat untuk mencapai hight-concept dan hight- touch (Moelyono,2010).Pemanfaatan teknologi maju pada UKM bukan hanya pada pengelolaan faktor-faktor produksi, namun juga pada pemasaran produk yang dihasilkannya. Salah satu wujud pemasaran dengan pemanfaatan teknologi maju adalah dengan media internet atau yang lebih dikenal dengan media e-commerce. Keberadaan usaha kecil dan usaha rumah tangga di Indonesia termasuk di dalamnya UKM juga memainkan peranan penting dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha dan mendukung pendapatan rumah tangga. Atas dasar potensi dan karakteristik tersebut, maka pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah dinilai masih strategis dan sangat penting dalam mendukung 2

perekonomian nasional. Peran strategis tersebut antara lain :1) dengan jumlah yang banyak, UKM berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat; 2) UKM merupakan pelaku ekonomi utama yang berinteraksi langsung dengan konsumen; 3) mempunyai implikasi langsung untuk meredam persoalan- persoalan yang berdimensi sosial politik, terbukti pada waktu krisis UKM memegang peranan penting dalam kegiatan dan distribusi (Anonymous,2006). Urata (2000: 48) telah mengamati perkembangan UKM di Indonesia menegaskan bahwa UKM memainkan beberapa peranan penting di Indonesia. Beberapa peranan itu adalah : 1) UKM pemain utama dalam kegiatan ekonomi di Indonesia; 2) penyedia kesempatan kerja; 3) pemain penting dalam pembangunan ekonomi lokal dan pengembangan masyarakat; 4) penciptaan pasar dan inovasi melalui fleksibelitas dan sensitivitasnya serta keterkaitan dinamis antar kegiatan perusahaan; 5)memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekspor non migas. Sementara itu, Tambunan (2001: 60) menyebutkan bahwa UKM juga mampu mereduksi ketimpangan pendapatan (reducing income inequality) terutama di negara-negara berkembang. Perkembangan UKM di Indonesia juga terjadi di Denpasar. Ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah unit usaha maupun jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap sepaanjang tahun 2005 2009. Tabel 1.1 menyajikan data perkembangan industri formal yang ada di Kota Denpasar sepanjang tahun 2005 2009. 3

Tabel 1.1 Perkembangan Industri Formal di Kota Denpasar Tahun 2006-2009 No. Jenis Usaha Tahun 2006 2007 2008 2009 I. Unit Usaha A. Usaha Kecil 2.131 2.251 2.288 2.320 B. Usaha Menengah 733 750 759 764 C. Usaha Besar 160 164 169 173 JUMLAH 3.024 3.165 3.216 3.257 PENINGKATAN 4,66 1,61 1,27 II. Tenaga Kerja A. Usaha Kecil 19.740 20.484 20.910 23.177 B. Usaha Menengah 7.521 7.958 8.317 8.378 C. Usaha Besar 4.954 5.228 5.549 5.750 Jumlah 32.215 33.670 34.776 37.305 Peningkatan 4,52 3,28 7,27 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar,2010 Data pada Tabel 1.1 dapat diinterpretasikan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peranan yang sangat penting bagi kegiatan perekonomian di Kota Denpasar. Secara umum kegiatan perindustrian di Kota Denpasar mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Dari tabel tersebut dapat dilihat jumlah usaha kecil dan menengah di Kota Denpasar lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah industri besar yang ada di Kota Denpasar. Pada tahun 2005 tercatat sebanyak 2.901 unit usaha kecil dan menengah yang ada di Kota Denpasar, 2.131 unit usaha pada tahun 2006, 2.251 unit usaha pada tahun 2007, 2.288 unit usaha pada tahun 2008 dan 2.320 unit usaha pada tahun 2009. Begitu pula dengan kesempatan kerja yang mampu ditawarkan, usaha kecil dan menengah memiliki kesempatan kerja yang berpotensi menyerap tenaga kerja lebih banyak jika dibandingkan dengan yang mampu diserap oleh industri besar. Sudah tumbuhnya minat berwirausaha di 4

masyarakat Kota Denpasar diharapkan berdampak positif terhadap upaya peningkatan dan penguatan ekonomi lokal. Pertumbuhan jumlah usaha baik kecil, menengah maupun besar dalam suatu wilayah tentunya akan menyebabkan peningkatan pada nilai produk dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah. Gambaran seluruh nilai produk dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah tercermin dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kota Denpasar disajikan pada Tabel 1.2 di bawah ini. Tabel 1.2 PDRB Kota Denpasar terhadap PDRB Provinsi Bali Atas Dasar harga Berlaku 2006-2010 Tahun PDRB (juta rupiah) Peningkatan (%) 2006 7.000.481,89 2007 7.942.655,08 13,46 2008 9.404.703,89 18,41 2009 10.720.957,11 14,00 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010 Tabel 1.2 menunjukkan bahwa PDRB di Kota Denpasar sepanjang tahun 2006 2009 selalu mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2007 2008 yaitu 18, 41 persen. Rasio peningkatan PDRB tahun 2006 2007 adalah sebesar 13,46 persen dan tahun 2008 2009 yaitu 14 persen. Perbandingan antara pertumbuhan unit usaha khususnya UKM dengan PDRB di Kota Denpasar disajikan pada Gambar 1.1 di bawah ini. 5

Gambar 1.1 Perbandingan pertumbuhan UKM dan PDRB Kota Denpasar Periode tahun 2006 2009 20,00 18,00 16,00 14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00 2006 2007 2008 2009 Pertumbuhan UKM Pertumbuhan PDRB Sumber: data sekunder, 2012(diolah) Berdasarkan Gambar 1.1 dapat diketahui adanya pola yang serupa antara pergerakan pertumbuhan jumlah UKM dengan PDRB Kota Denpasar. Ini dapat mengindikasikan bahwa UKM juga mampu mereduksi ketimpangan pendapatan (reducing income inequality) terutama yang terjadi di Kota Denpasar. Struktur tenaga kerja di Kota Denpasar pada tahun 2010 masih terkonsentrasi pada tiga sektor. Sektor perdagangan, hotel dan restoran masih mendominasi penyerapan tenaga kerja di Kota Denpasar dan mencapai 43,2 persen. Selain PHR, sektor yang menyerap tenaga kerja cukup tinggi adalah sektor jasa- jasa sebesar 24,45 persen, dan industri 13,94 persen. Cukup tingginya penyerapan tenaga kerja pada tiga sektor tersebut bisa dikatakan Usaha Kecil dan Mikro di Kota Denpasar merupakan salah satu yang memiliki peranan yang cukup penting dalam penyerapan tenaga kerja di Kota Denpasar. Persentase tenaga kerja menurut sektor lapangan usaha di Kota Denpasar disajikan pada Tabel 1.3. 6

Tabel 1.3 Persentase Tenaga Kerja menurut Sektor Lapangan Usaha di Kota Denpasar 2010 No. Sektor Lapangan Usaha Persentase (%) 1. Pertanian 0,88 2. Penggalian 0,00 3. Industri 13,94 4. Listrik, Gas dan Air Minum 0,09 5. Bangunan/ konstruksi 4,21 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 43,26 7. Angkutan dan Komunikasi 8,23 8. Keuangan 4,93 9. Jasa- jasa 24,45 Total 100 Sumber: Denpasar Dalam Angka 2011 Tantangan yang dihadapi pengusaha UKM saat ini sangatlah berat karena persaingan semakin ketat disebabkan oleh masuknya produk- produk luar negeri khususnya Cina dan Korea. Menurut Suarjaya (2007:1), pemberdayaan UKM masih bergelut pada masalah- masalah klasik seperti kesulitan akses terhadap pemodalan, pasar, teknologi dan informasi. Masalah rendahnya kualitas SDM UKM, masalah belum optimalnya fungsi lembaga pemberdayaan UKM dan masalah iklim usaha yang belum sepenuhnya berpihak kepada UKM. Namun dengan berbagai keterbatasan yang ada, UKM masih diharapkan mampu menjadi andalan perekonomian Indonesia. Di era globalisasi, teknologi informasi adalah hal yang penting dalam bidang perdagangan, teknologi informasi tersebut lebih dikenal dengan nama Electronic Commerce atau E-Commerce. Aplikasi ini dapat diakses via internet, penerbitan dan pengiklanan electronic dan masih banyak lagi. E-Commerce sudah menjadi bagian dari sektor bisnis, E-Commerce juga sudah memberikan manfaat seperti; menumbuhkan bisnis- bisnis baru, meningkatkan hasil penjualan, biaya 7

operasional yang rendah, birokrasi yang singkat dan msih banyak lagi (Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2008:1). Pemerintah Kota Denpasar menyadari E-Commerce sebagai salah satu langkah untuk mengantisipasi meningkatnya kompetisi E-Booming khususnya untuk bisnis kecil dan menengah di Kota Denpasar, sekaligus untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Ide ini berawal dari Wali Kota Denpasar, Bapak IB Rai Dharma Wijaya Mantra yaitu bagaimana menjadikan E- Commerce sebagai bagian dari E-Government untuk konsumen dengan menunjukkan profil dari pengrajin- pengrajin dan juga komoditi produk lokal. Hal tersebut dapat membantu konsumen yang membutuhkan banyak informasi mengenai profil usaha. Secara umum tujuan pembentukan web site ini antara lain. 1) Sebagai sarana promosi bagi profil usaha dan produk unggulan yang dimiliki Kota Denpasar. 2) Memperluas pangsa pasar produk- produk unggulan Kota Denpasar. 3) Memperkenalkan kepada masyarakat khususnya para pengusaha kecil dan menengah pentingnya penguasaan teknologi informasi bagi kemajuan usahanya. Berikut disajikan jumlah UKM yang terdaftar sebagai anggota E-Commerce di Kota Denpasar. 8

Tabel 1.4 Data Jumlah UKM yang Terdaftar Sebagai Anggota E- Commerce Kota Denpasar No. Kecamatan Jumlah UKM 1. Denpasar Timur 90 2. Denpasar Barat 68 3. Denpasar Utara 50 4. Denpasar Selatan 55 Total 263 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar 2010 (Data Diolah) Tabel 1.4 menunjukkan, bahwa jumlah UKM yang terdaftar sebagai anggota E-Commerce di masing- masing kecamatan di Kota Denpasar berbedabeda. UKM yang tergabung dalam E-Commerce secara keseluruhan tahun 2008 sebanyak 68 unit usaha dan mengalami kenaikan pada tahun 2009 yaitu menjadi 163 unit usaha dan kembali mengalami peningkatan di tahun 2010 yaitu menjadi 263 unit usaha (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, 2011). Peningkatan tersebut tidak terlepas dari usaha pemerintah yang selalu mencoba secara berkesinambungan agar UKM menggunakan media promosi ini, namun angka tersebut masih jauh lebih kecil dari jumlah UKM yang ada di Kota Denpasar yaitu dari 3.084 unit usaha kecil dan menengah yang terdaftar di Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar hanya 5,28% unit usaha saja yang terdaftar sebagai anggota E-Commerce. Berdasarkan pemaparan di atas maka penelitian terhadap UKM di Kota Denpasar sangat perlu dilakukan. Hal ini karena UKM telah berperan untuk menguatkan perekonomian di Kota Denpasar. Peran UKM ini diindikasikan dengan peningkatan PDRB sepanjang tahun 2006 2009. Terobosan baru yang dilakukan Pemerintah Kota Denpasar dengan menciptakan fasilitas E-Commerce 9

bagi UKM juga sangat menarik untuk dikaji dalam suatu penelitian ilmiah. Karena idealisme yang diusung Pemerintah Kota Denpasar dengan adanya fasilitas tersebut adalah peningkatan peran UKM bagi penguatan perekonomian di Kota Denpasar. Namun di sisi lain masih banyak UKM yang belum terlibat dalam pemanfaatan fasilitas E-Commerce. Karena itu sangat perlu dilakukan penelitian terkait dengan dampak fasilitas E-Commerce bagi UKM yang ada di Kota Denpasar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut. 1) Sejauh mana ketepatan sasaran program E-Commerce (Electronic Commerce) pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Denpasar? 2) Bagaimana dampak program E-Commerce (Electronic Commerce) terhadap peningkatan pendapatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Denpasar? 3) Bagaimana dampak program E-Commerce (Electronic Commerce) terhadap tingkat kesempatan kerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Denpasar? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalah tersebut, yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah. 10

1) Untuk mengetahui sejauh mana ketepatan sasaran program E- Commerce (Electronic Commerce) pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Denpasar. 2) Untuk mengetahui dampak program E-Commerce (Electronic Commerce) terhadap peningkatan pendapatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Denpasar. 3) Untuk mengetahui dampak program E-Commerce (Electronic Commerce) terhadap tingkat kesempatan kerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Denpasar. 1.3.2 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat serta memperkaya ragam penelitian dan mampu menambah pengetahuan dan wawasan khususnya bagi mahasiswa, sehingga dapat menambah referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan untuk membandingkan teori- teori dengan kenyataan di lapangan, khusunya tentang Usaha Kecil dan Menengah (UKM). 2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan masukan dan informasi kepada Pemerintah dan pihak yang berkepentingan dalam mengambil kebijakan mengenai pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di 11

Kota Denpasar dan dalam menentukan kebijakan yang terkait Usaha Kecil dan Menengah. 1.4 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari 5 bab yang memiliki kaitan erat antara satu bab dengan bab yang lainnya. Secara garis besar, isi dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Bab ini memaparkan mengenai latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BabII Kajian Pustaka Bab ini menguraikan teori-teori dan konsep yang mendasari dan mendukung pokok masalah yang diperoleh dari berbagai literatur yang berhubungan dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini juga menguraikan hipotesis yang merupakan jawaban atau dugaan sementara dari permasalahan dalam penelitian ini serta pembahasan hasil penelitian sebelumnya. Bab III Metode Penelitian Bab ini memuat cara pemecahan masalah yang diajukan dalam penelitian ini baik dalam mencari data maupun menganalisa data. Bab ini terdiri dari uraian tentang lokasi dan obyek penelitian, jenis penelitian, sumber data, definisi operasional, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. 12

Bab IV Pembahasan Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum Kota Denpasar, serta analisis hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini memuat kesimpulan yang mencakup seluruh isi skripsi dan saran saran yang dipandang perlu atas simpulan yang relevan dengan pemecahan masalah yang dikemukakan. 13