Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN DAN MERAIH SASARAN DIATAS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DI

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG

BAB IV ANALISIS DATA. menguji analisis paired sample T-test yaitu untuk mengetahui seberapa signifikan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN BESAR SAMPEL

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PERISTIWA ALAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP NILAI RELIGIUS DAN RASA INGIN TAHU SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi, Pekantoran dan Pemasaran, dan 3 jurusan di

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE EARTH DAN MEDIA KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : AZHAR KHOIRUDDIN

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

Oleh YULIYANTO A

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari.

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

STUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR. Oleh :

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

HASIL BELAJAR IPS TERPADU MODEL PBL DAN PJBL DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR

LAMPIRAN 1 Besar Sampel. Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95 % tail Z1- = 1,96 dan untuk power test 80%, Z1-β = 0,84.

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

Jurnal. The Improving Students Mathematics To The Aljabar Factoritation By Using Auditory Intellectually Repetition (Air) Mode By Resitation Method

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

E_JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) NURSYAMSI

BAB IV ANALISIS DATA. Yaitu pengaruh Bimbingan Konseling Islam melalui Client Centered Therapy untuk. Df = N - nr

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

Oleh MOCH. RIZKI FAUZI NPM :

Oleh : Reny Antasi A

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan. Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan

LAMPIRAN 1 Penelitian Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

JURNAL OLEH : FADILLAH PARAMUDITASARI Dibimbing oleh: 1. Dr. ANDRI PITOYO, M.Pd. 2. MUHAMAD BASORI, S.Pd.I., M.Pd

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB IV HASIL PENELITIAN

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

BAB IV ANALISIS DATA. kuantitatif adalah menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan

PENGARUH MOTIVASI, FASILITAS DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 1 BAYANG E-JURNAL

BAB IV ANALISIS DATA. menguji analisis dengan statisctic product moment dan uji data correlation.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

Keywords: Interest in learning, Learning, Discipline and readiness Study

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU SISWA KELAS XI SMA NEGERI TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. 1 Dalam artian,

LAMPIRAN I SURAT KEPUTUSAN KOMISI ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA - RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

ARTIKEL ILMIAH. Oleh : MAYA SARI LIDYAWATI NPM:

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 WADASLINTANG

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X ANTARA MENGGUNAKAN POST-TEST DAN TIDAK DI SMA N 1 RUMBIA. Martini*, Yarmaidi**, Rosana***

HASIL BELAJAR IPS TERPADU MODEL TPS DAN TGT DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

RME INFLUENCE LEARNING MODEL SUPPORTED GROUP WORK METHOD TO QUICKLY NUMERACY SKILLS USING ARITHMATIC OPERATIONS MIXTURE OF

Agtamy Kartika Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

Ho merupakan hipotesa awal sedangkan merupakan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja 2. Rumus One sample t-test

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMK PLUS UMAR ZAHID SEMELO BANDAR KEDUNGMULYO JOMBANG Mochammad Habibi Setyo Wicaksono SMK Plus Umar Zahid Semelo Bandar Kedungmulyo Jombang Model pembelajaran demonstrasi baik digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Dalam penyampaian model pembelajaran yang didemonstrasikan melalui prosedur yang benar dapat dengan cepat dimengerti dan dipahami oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran demonstrasi terhadap motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa kelas X Jurusan TKJ di SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang tahun pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan mean motivasi siswa dengan diterapkan model pembelajaran demonstrasi sebesar 78.7931 = 78.79 dan mean motivasi siswa tanpa diterapkan model pembelajaran demonstrasi sebesar 68.2759 = 68.27. Selain itu, diperoleh juga nilai probabilitas sebesar 0.00 karena nilai probabilitas < taraf signifikan (α) yang ditetapkan, dengan keterangan angka 0.00 < 0.05 maka Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alte rnatif (Ha) diterima. Dengan demikian disimpulkan ada pengaruh model pembelajaran demonstrasi terhadap motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa kelas X Jurusan TKJ SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang Tahun 2011/2012. Kata Kunci: Demonstrasi, Motivasi Siswa. Good demonstration model of learning used in teaching process especially on physical exercise and health education. In teaching learning of demonstration model with right procedure, it makes students more understand. This study aimed to clarify the effect of demonstration teaching model to student s motivation in physical exercise and health education at Class X TKJ SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang Academic Year 2011/2012. The results showed the mean of student s motivation with applied in demonstration teaching model of 78.7931 = 78.79 and mean of student s motivation without applied demonstration teaching model of 68.2759 = 68.27. In addition, the probability value obtained also at midnight because the probability value <significance level (α) set, with a description of the numbers 00:00 <0.05 then the null hypothesis (Ho) is rejected and the alternative hypothesis (Ha) is accepted. In other words, there was an effect of demonstration teaching model to student s motivation in physical exercise and health education at Class X TKJ SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang Academic Year 2011/2012. Keywords: Demonstration, Student Motivation. PENDAHULUAN Sekolah sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal, memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses pembelajaran. Pendidikan mempunyai fungsi dan tujuan yang harus diperhatikan sesuai pada UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan 117

Bravo s Jurnal bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang Sisdiknas, 2003: 5-6).Dalam meningkatkan mutu pendidikan, tentu tidak lepas dari bagaimana peranan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah tersebut. Untuk mencapai tujuan pembelajaran maka guru harus dapat menciptakan suatu situasi kondisi belajar yang kondusif sehingga motivasi dan keaktifan belajar siswa lebih meningkat. Salah satu cara yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan tercapainya tujuan pembelajaran yaitu guru harus melaksanakan usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar siswa melakukan aktifitas belajar dengan baik. Untuk memenuhi harapan tersebut banyak faktor yang harus diperhatikan. Seperti latar belakang keluarga, motivasi, kurikulum, metode belajar, disiplin belajar, kualitas tenaga pendidik, media pendidikan, lingkungan dan evaluasi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan, hasil belajar dan mutu lulusan proses pembelajaran harus berjalan dengan baik. Guru sebagai pendidik harus mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan di kelas kepada siswa. Seorang guru harus memprioritaskan proses pengembangan sistem pembelajaran. Dalam hal ini model pembelajaran demonstrasi baik digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Dalam penyampaian materi pembelajaran dari hal-hal yang didemonstrasikan dan melalui prosedur yang benar dapat dengan cepat dimengerti dan dipahami oleh siswa. Dengan demikian, dari model pembelajaran demonstrasi dan model pembelajaran ceramah yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran lari jarak pendek hasilnya akan berbeda. Berkenaan dengan hal di atas, menarik minat peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Motivasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan jasmani Olahraga dan kesehatan pada Siswa Kelas X Jurusan TKJ SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang Tahun Pelajaran 2011/2012. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, adakah pengaruh model pembelajaran demonstrasi terhadap motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa kelas X Jurusan TKJ SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang tahun Pelajaran 2011/2012. Pada penelitian tentang pengaruh Model Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Motivasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan jasmani Olahraga dan kesehatan ini, akan dibahas tinjauan pustaka yang meliputi pengertian belajar, pengertian pembelajaran, pengertian pembelajaran demonstrasi, pengertian motivasi siswa. Menurut Hamalik (2008: 154), belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan sebelumnya. Menurut Purwanto (2000, 102), belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan. Good and Brophy (dalam Uno: 2011, 15) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang dalam memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri (belajar). 118

Pembelajaran (instruction) adalah suatu usaha untuk membuat siswa belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan siswa. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajaran (instruksional) adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif dengan kondisi tertentu (Miarso, 2004: 528). Dengan demikian, inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya (Warsita, 2008: 85). Metode pembelajaran demontrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Meskipun demikian murid-murid perlu juga mendapatkan waktu yang cukup lama untuk memperhatikan sesuatu yang didemonstrasikan itu. Dalam demonstrasi, terutama dalam mengembangkan sikap-sikap, guru perlu merencanakan pendekatan secara lebih berhati-hati dan ia memerlukan kecakapan untuk mengarahkan motivasi dan berpikir siswa. Dalam hal ini ada dua macam demonstrasi, yaitu : (1) demonstrasi formal dan (2) demonstrasi informal. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan metode demonstrasi dalam belajar dan mengajar ialah metode yang digunakan oleh seorang guru atau orang luar yang sengaja didatangkan atau murid sekali pun untuk mempertunjukkan gerakangerakan suatu proses dengan prosedur yang benar disertai keterangan-keterangan kepada seluruh dunia. Dalam metode demonstrasi murid mengamati dengan teliti dan seksama serta dengan penuh perhatian dan partisipasi. (Sagala, 2011: 210-211) Motivasi berasal dari kata motif, di artikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi dapat di artikan sebagai daya yang telah menjadi aktif. motif menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Istilah motif (motive) dan motivasi pada mulanya menjadi topik dalam psikologi yang kemudian meluas ke bidang-bidang lain seperti dalam bidang pendidikan dan manajemen. Motif (motive) berasal dari akar kata bahasa latin movere, yang kemudian menjadi motion, yang artinya gerak atau dorongan untuk bergerak. Jadi motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif atau hal menjadi motif. Tegasnya, motivasi adalah motif atau hal yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan terasa sangat mendesak.kata motif, di artikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat di katakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat di artikan suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. METODE Dilihat dari cara penelitian, maka dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan (Arikunto, 2006: 3). Faktor-faktor lain yang mengganggu tersebut seperti fasilitas belajar (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, atau media pembelajaran), kesiapan belajar siswa dan kondisi fisik siswa pada saat mengerjakan tes. 119

Bravo s Jurnal Peneliti ini membagi sasaran penelitian menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberi perlakuan / dengan diterapkan model pembelajaran demonstrasi dalam pembelajarannya. Kelas kontrol adalah kelas yang tidak diberi perlakuan / tanpa diterapkan model pembelajaran demonstrasi dalam pembelajarannya dan diberikan model pembelajaran yang lain yaitu model pembelajaran ceramah. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 200 6: 130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TKJ SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang Tahun Pelajaran 2011/2012. Karena SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang masih sekolah baru yang mempunyai kelas X dengan 2 rombel dengan total keseluruhan 58 siswa. Jika dilihat dari jenis datanya, maka pada penelitian eksperimen ini termasuk kedalam kategori penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif adalah kegiatan penelitian yang menggunakan angka dalam pengumpulan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan uji t (uji beda) dua sampel berpasangan untuk menjelaskan ada tidaknya Pengaruh Model Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Motivasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada Siswa Kelas X Jurusan TKJ SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang Tahun Pelajaran 2011/2012 memakai Analisis statistik dengan taraf signifikasi 0,05. Untuk mempermudah pengolahan data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan bantuan program komputer SPSS 17. Langkah-langkah melakukan analisis data sabagai berikut: 1. menentukan uji hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha); 2. mencari nilai probabilitas atau sig (p) dengan taraf signifikan (α) 5 %; 3. menentukan diterima atau ditolaknya Ho dan Ha dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Ho diterima, Ha ditolak jika nilai p > α Ho ditolak, Ha diterima jika nilai p < α 4. kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun output atau hasil penghitungan atau pengolahan data dengan menggunakan SPSS 17.00 for Windows dengan metode paired sample T-tes secara lengkap dapat dilihat pada tabel Tabel 4.3. Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Eksperimen 78.7931 29 7.02739 1.30495 Kontrol 68.2759 29 8.15868 1.51503 Tabel 4.3. Paired samples statistics menunjukkan ringkasan dari rata-rata dan standard deviasi dari kedua perbandingan. Untuk kelas yang dengan diterapkan model pembelajaran demonstrasi (kelas eksper imen) nilai rata-rata motivasi siswa adalah 78.7931. Sedangkan untuk kelas yang tanpa diterapkan model pembelajaran demonstrasi (kelas kontrol) nilai rata-rata motivasi siswa adalah 68.2759. Tabel 4.4. Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 Eksperimen & Kontrol 29.009.963 120

Output Paired samples correlations menunjukkan hasil korelasi antara dua buah sampel. Korelasi ditunjukkan dengan angka 0,009 dengan angka probabilitas 0,963 di atas 0,05. Ini berarti bahwa hubungan antara tanpa diterapkan dan dengan diterapkan model pembelajaran demonstrasi adalah sangat lemah dan tidak signifikan. Tabel 4.5. Paired Samples Test (uji t dua sampel berpasangan) Pair 1 Eksperimen Kontrol Mean Paired Differences Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) 10.51721 10.71921 1.99051 6.43987 14.59461 5.284 28.000 Inti dari analisis ini adalah output ketiga yang merupakan tabel Paired Samples Test. Pada tabel ini terlihat bahwa mean sebesar 10.51721 dengan standar deviasi sebesar 10.71921. Nilai Sig (2 -tailed) sebesar P < α (0.000 < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, dan dapat dikatakan bahwa ada Pengaruh Model Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Motivasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada Siswa Kelas X Jurusan TKJ SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang Tahun Pelajaran 2011/2012. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Ada Pengaruh Model Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Motivasi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada Siswa Kelas X Jurusan TKJ SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas (p) < taraf signifikan (α) yang ditetapkan, dengan keterangan angka 0,00 < 0,05 maka Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. 2. Ada selisih nilai Mean (rata-rata) motivasi siswa dengan diterapkan model pembelajaran demonstrasi dan Mean (rata-rata) motivasi siswa tanpa diterapkan model pembelajaran demonstrasi. Sehingga selisih dari rata-rata keduanya adalah 10.52. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran demonstrasi mempunyai tingkat efektifitas yang baik dalam meningkatkan motivasi siswa Jurusan TKJ SMK Plus Umar Zahid Semelo Jombang Tahun Pelajaran 2011/2012. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara. Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang Sisdiknas 2003 (UU RI No. 20 Th. 2003). Jakarta: Sinar Grafika. Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. 121