BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. nasional juga turut melema. Kondisi yang justru berkebalikan dengan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendorong masyarakat mencari dana untuk mendirikan suatu usaha. 1. yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank atau perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan di

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan/tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN. dasar kepercayaan. Bank dalam pendanaan operasionalnya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan dalam menunjang dan memback up,kegiatan perekonomian.perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat di perbankan syariah ini belum memadai bila dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti halnya bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan keuangan mereka sehari-hari.bank dijadikan sebagai tempat. melakukan pembayaran, atau melakukan penagihan.

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk menentukan keberhasilan bisnis ini 1. Yang dimaksud dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dalam bidang perbankkan syariah. Pemberlakuan UU Perbankkan No.

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan adanya bank yang melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. di indonesia setelah di berlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN 66. Aksara, 2001, h.1. 1 Mansur, Ekonomi Islam, Salatiga :STAIN Salatiga Press, 2009, h.

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mencari pekerjaan dengan penghasilan sesuai harapan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia mondren sekarang ini peranan perbankan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. note. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara signifikan pada akhir-akhir ini, baik itu lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu lembaga yang memiliki kemampuan gabungan dari kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. macam kalangan dalam menempatkan dananya secara aman. Di sisi lain, bank

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadikan manusia dengan berbagai naluri, di antaranya naluri hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari peranan bank selaku pemberi layanan perbankan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang dapat bertahan dalam persaingan adalah perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan-kelebihannya dibandingkan produk pesaing. seluas mungkin kepada masyarakat atau nasabah. Promosi merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, Perbankan Syariah di Indonesia. mengalami perkembangan yang cukup pesat dan signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. terpenuhi. Perkembangan pertumbuhan ekonomi di era globalisasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. melayani kebutuhan masyarakat melalui jasa-jasanya. 1 Perbankan syariah. Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke masyarakat serta memberikannya jasa bank lainnya. 1 Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang kekurangan dana yang dalam menjalankan aktivitasnya harus sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Ekonomi, 2005, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari ah, Cet. III, 2 Ibid. h. 96.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia, dunia bisnis merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk membantu kegiatan-kegiatan ekonomi. Bank dikenal

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang sering dipermasalahkan dan merupakan kendala utama adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat disuatu negara khususnya diindonesia memiliki kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

BAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya kegiatan ekonomi tersebut maka pada akhirnya manusia membutuhkan suatu institusi yang berfungsi sebagai intermediasi dengan tujuan untuk mempertemukan antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, yang mana institusi tersebut diberi nama bank. 1 Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi perantara bagi orang yang memiliki kelebihan dana dan orang yang kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi, terutama dalam membiayai aktivitas yang berhubungan dengan uang. Bank menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. 2 Bank juga disebut sebagai lembaga perantara keuangan atau Financial Intermediary. Sebagai lembaga perantara keuangan, artinya bank menjebatani kebutuhan dua nasabah yang berbeda, satu pihak merupakan nasabah yang memiliki dana dan pihak lainnya 1 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002), Cet. Ke-1, h. 114. 2 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 25. 1

2 merupakan nasabah yang membutuhkan dana. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan atau kredit. 3 Berdasarkan prinsip kerjanya, bank terbagi dua yaitu bank yang memakai prinsip konvensional dan bank yang memakai prinsip syari ah. 4 Akhir-akhir ini kita bisa lihat pada dunia perbankan di negara kita, perbankan yang berlandaskan syari ah muncul sebagai dinamika perkembangan bank konvensional. Di negara kita hadir sebagai gebrakan awal, yaitu Bank Muamalat Indonesia bank yang berlandaskan syari ah. Memang dinegara kita landasan hukum bank syari ah masih lemah tentang landasan hukumnya. Hal tersebut jelas-jelas terpapar dalam undang-undang No. 7 Tahun 1992, tetapi hal tersebut bukan sebagai halangan perkembangan bank syari ah, namun tetap merupakan tonggak penting bagi keberadaan bank syari ah di negara kita Indonesia. Undang-undang No. 7 Tahun 1992 akhirnya tergerus akan kemajuan bank syari ah yang semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, pemerintah merevisinya sehingga menjadi undang-undang No. 10 Tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut kedudukan bank syari ah di Indonesia secara hukum mulai menjadi kuat. 5 Krisis ekonomi pada tahun 1998 menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip konvensional mengalami liquidasi, hal ini mendorong 3 Ismail, Manajemen Perbankan, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010), Cet. Ke- 1, h. 8. 4 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2000), Cet. Ke-1, h. 31. 5 Amir Machmud-Rukmana, Bank Syari ah Teori, Kebijakan dan Studi Empiris Di Indonesia, (Jakarta : Erlangga, 2010), h. 6.

3 para pelaku perbankan menjalankan prinsip kerjanya yang tidak hanya berdasarkan prinsip konvensional tetapi juga berdasarkan prinsip syari ah. 6 Salah satunya Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk kuantan, bank yang pada awalnya memakai prinsip konvensional ini juga menjalankan prinsip kerja berdasarkan syari ah. Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan memperkenalkan produk pembiayaan murabahah ini kepada masyarakat disekitar Teluk Kuantan melalui Pelaksana Marketing Mikro atau Pelaksana Marketing Support. Produk pembiayaan murabahah ini sangat diminati oleh masyarakat karena produk pembiayaan murabahah yang ditawarkan oleh Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan juga memiliki keunggulan dibanding produk pembiayaan yang lain. Karena produk pembiayaan murabahah tersebut selain memiliki syarat dan ketentuan pengajuan pembiayaan yang relatif lebih mudah serta margin yang ditawarkan relatif cukup rendah. Pada tahun 2013 PT. Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan memiliki nasabah pembiayaan murabahah berjumlah 190 nasabah dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 501 nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa hadirnya produk pembiayaan murabahah pada PT. Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan tersebut mendapat respon yang positif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar Teluk Kuantan karena dengan hadirnya produk tersebut diharapkan 6 Said Sa ad Marthon, Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi Global, (Jakarta : Zikrul Hakim, 2004), Cet. Ke-1, h. 124.

4 dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonominya baik untuk pengembangan usaha atapun yang lainnya. Sebagai wujud kepedulian PT. Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan terhadap masyarakat yang memiliki ekonomi lemah dan memiliki niat dalam pengembangan usaha pertanian dan usaha dagang kemudian dengan hadirnya produk pembiayaan murabahah dengan prinsip syari ah pada Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan memberikan solusi dalam pemenuhan kebutuhan pembiayaan tersebut. Berawal dari kondisi di atas, merupakan suatu hal yang menarik untuk ditelaah, diteliti dan dicermati faktor apa sajakah yang mempengaruhi keputusan masyarakat muslim di Teluk Kuantan untuk menggunakan bank syariah. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi, maka dalam penelitian ini memfokuskan pada variabel produk, harga, promosi, tempat. Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini mengambil judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MEMILIH PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK RIAU KEPRI SYARIAH CABANG PEMBANTU TELUK KUANTAN. B. Batasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian adalah nasabah funding dan nasabah lending yang bertransaksi di Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembatu Teluk Kuantan.

5 C. Rumusan Masalah 1. Faktor apa yang mempengaruhi nasabah memilih pembiayaan murabahah di Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan? 2. Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah memilih pembiayaan murabahah di Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui Faktor apa yang mempengaruhi nasabah memilih pembiayaan murabahah di Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan. b. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan Ekonomi Islam Terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah memilih pembiayaan murabahah di Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian lanjutan atau penelitian yang berkelanjutan. b. Pihak perbankan, dapat dijadikan informasi bagi manajemen bank khususnya dalam menarik minat nasabah.

6 c. Mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan dalam ekonomi, yaitu teori lokasi, pelayanan, religius stimulus, reputasi, profit sharing serta promosi terhadap nasabah yang bertransaksi di Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan. d. Memberikan kontribusi kepada para praktisi perbankan, terutama terkait dengan manajemen pemasaran. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan yang berkedudukan di Jl. Jendral Sudirman Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. 2. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek penelitian ini adalah karyawan serta nasabah pada Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan. b. Objek penelitian ini adalah proses pembiayaan murabahah di Bank Riau Kepri Syariah cabang pembantu Teluk Kuantan, manfaat dari pembiayaan murabahah bagi bank dan nasabah, faktor apa yang mempengaruhi nasabah memilih pembiayaan murabahah di Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan. 3. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian dan dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah nasabah Bank Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan yang berjumlah 190

7 orang. Sampel adalah merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci 7. Untuk menentukan ukuran sampel, penulis memakai teori Slovin dengan rumus: n N 1 n.e 2 n = ukuran sampel (? ) N = ukuran populasi (190 orang) E = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan 8. (10 %) 190 190 190 n 65,52 66 2 1 190. 0,1 1 1,9 2,9 Jadi penulis mengambil sampel pada penelitian ini berjumlah 66 orang dari populasi. Adapun metodologi yang penulis gunakan untuk memilih dan mengambil anggota-anggota populasi untuk digunakan sebagai sampel yang representative (mewakili) adalah Accidental Sampling; metode ini merupakan prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses 9. 4. Sumber Data a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari wawancara dengan karyawan di Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk 7 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008) h. 162 8 Ibid, h. 180 9 Ibid, h. 174

8 Kuantan dan dengan nasabah-nasabah Bank Riau Kepri Syariah yang berkaitan dengan judul penelitian. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari literatur kepustakaan seperti buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan di lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai subjek penelitian. Bentuk pengamatan yang penulis lakukan adalah secara langsung, sehingga penulis dapat mangamati langsung segala aspek yang terjadi di lapangan. b. Wawancara, yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak antara pewancara dengan koresponden. 10 Wawancara yang penulis lakukan adalah wawancara terbuka (open interview), dimana informan tidak merasa dirinya sedang diwawancarai sehingga informasi yang didapat benar-benar murni tanpa rekayasa. c. Metode Dokumentasi, merupakan cara pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan-catatan suatu peristiwa yang ditinggalkan baik tertulis maupun tidak tertulis. d. Angket, teknik ini merupakan alat pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Diharapkan dengan menyebarkan daftar 10 Saifudin Anwar,Metode Penelitian,(Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar,2001),h. 125

9 pertanyaan kepada setiap responden, peneliti dapat menghimpun data yang relevan dengan tujuan penelitian dan memiliki tingkat reabilitas serta validitas yang tinggi. 11 6. Metode Analisa Data Setelah data yang memiliki keterkaitan dapat penulis kumpulkan, maka penulis selanjutnya mengumpulkan data-data tersebut dengan menggunakan metode kualitatif yaitu menganalisa data dengan jalan mengklasifikasikan data-data berdasarkan persamaan jenis dari data tersebut, dan kemudian diuraikan antara data satu dengan data yang lainnya sehingga diperoleh gambaran yang utuh tentang masalah yang diteliti. 7. Metode Penulisan a. Metode induktif, yaitu mengumpulkan data-data yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti, kemudian data tersebut dianalisa dan diambil kesimpulan secara umum. b. Metode deduktif, yaitu pengumpulan data-data yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti, kemudian data tersebut dianalisa dan diambil kesimpulan secara khusus. c. Metode deskriptif, yaitu menggambarkan secara tepat masalah yang diteliti sesuai dengan yang diperoleh, kemudian dianalisa sesuai dengan masalah tersebut. 11 Muhammad, op.cit, h.150

10 F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Pada bagian ini, dipaparkan tentang Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II : TINJAUAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN Pada bab ini berisikan Gambaran Umum Perusahaan yang berisi tentang Sejarah Singkat Perusahaan, Visi Dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi. BAB III : KERANGKA TEORITIS Pada bab ini berisikan pengertian pemasaran, bauran pemasaran, pengertian pembiayaan, pengertian murabahah, dasar hukum murabahah, jenis-jenis pembiayaan, rukun dan syarat murabahah, tata cara pelaksanaan pembiayaan murabahah, murabahah dalam fatwa DSN No:04/DSN- MUI/IV/2000, pembiayaan murabahah menurut ekonomi islam pada Bank Riau Kepri Syariah. BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini berisikan proses pembiayaan murabahah di Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan, Faktor apa yang mempengaruhi nasabah memilih pembiayaan murabahah di Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan. Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam terhadap

11 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah memilih BAB V : PENUTUP pembiayaan murabahah di Bank Riau Kepri Syariah Cabang Pembantu Teluk Kuantan Bagian ini merupakan bagian penutup yang berisikan kesimpulan penulis terhadap masalah-masalah yang ada dan saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi bank tersebut.