Maximum Power Point Tracking (MPPT) Pada Variable Speed Wind Turbine (VSWT) Dengan Permanent Magnet Synchronous Generator

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pemodelan Sistem Turbin Angin. menggunakan software MATLAB SIMULINK. Turbin Angin Tersusun

Desain Maximum Power Point Tracking untuk Turbin Angin Menggunakan Modified Perturb & Observe (P&O) Berdasarkan Prediksi Kecepatan Angin

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Novitasari, et al., Optimalisasi Daya Output Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin...

Dimana ρ = kerapatan udara (biasanya 1.22 kg/m 3 ) λ = tip-speed ratio β = pitch angle (dalam derajat) Cp = koefisien daya dari wind turbine

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

PEMODELAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN 1kW BERBANTUAN SIMULINK MATLAB

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

Maximum Power Point Tracking (MPPT) Pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Buck-Boost Converter

Optimalisasi Daya Pembangkit Listrik Tenaga Angin Turbin Sumbu Horizontal dengan Menggunakan Metode Maximum Power Point Tracker

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBANGKIT LISRIK TENAGA ANGIN. Nama : M. Beny Djaufani ( ) Ardhians A. W. ( Benny Kurnia ( Iqbally M.

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDU PENGARAH ALIRAN (GUIDE VANE) TERHADAP DAYA PADA TURBIN SAVONIUS SKRIPSI

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Energi Angin

E =Fu... (1) F = ρav(v-u) BAB II TEORI DASAR. 2.1 Energi Angin. Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin

PENGATURAN PITCH ANGLE TURBIN ANGIN BERBASIS KENDALI LOGIKA FUZZY (Aplikasi Pada Data Angin Daerah Medan Tuntungan dan sekitarnya)

BAB II LANDASAN TEORI

Desain Sistem Kontrol Pitch Angle Wind Turbine Horizontal Axis Menggunakan Firefly Algorithm

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

Optimasi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Maximum Power Point Tracker (MPPT) dengan Metode Gradient Approximation

SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik EKAWIRA K NAPITUPULU NIM

Desain Boosting MPPT Tiga Level untuk Distributed Generation Tiga Fasa Presented by: Hafizh Hardika Kurniawan

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik

BAB II TEORI DASAR. sering disebut sebagai Sistem Konversi Energi Angin (SKEA).

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

TUGAS AKHIR - TE

STUDI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB) DI SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. energi listrik yang ada di Indonesia. Dengan meningkatnya kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SKRIPSI IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN MENGGUNAKAN METODE PERTURB AND OBSERVE

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

TUGAS AKHIR TE

SEKILAS TEK.MESIN 1994 FT, 2010 FST

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

STUDI EKSPERIMENTAL SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK PADA VERTICAL AXIS WIND TURBINE

Bab IV Analisis dan Pengujian

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sumber energi utama yang dikonversi menjadi energi listrik

BAB II LANDASAN SISTEM

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KARAKTERISTIK RANCANGAN AWAL ROTOR TURBIN ANGIN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;

PENGGUNAAN TEKNOLOGI MPPT (MAXIMUM POWER POINT TRACKER) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB)

ANALISA GENERATOR 3 PHASA TIPE MAGNET PERMANEN DENGAN PENGGERAK MULA TURBIN ANGIN PROPELLER 3 BLADE UNTUK PLTB

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

ANALISA PENGARUH SUDUT PITCH, UNTUK MEMPEROLEH DAYA OPTIMAL TURBIN ANGIN LPN-SKEA 50 KW PADA BEBERAPA KONDISI KECEPATAN ANGIN

KONTROL DAYA DENGAN VARIASI KECEPATAN PADA DOUBLE-FED INDUCTION GENERATOR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KINCIR ANGIN TIPE HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE (HAWT) UNTUK DAERAH PANTAI SELATAN JAWA

Sistem MPPT Untuk PV dan Inverter Tiga Fasa yang Terhubung Jala-Jala Menggunakan Voltage-Oriented Control

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH JUMLAH BLADE DAN VARIASI PANJANG CHORD TERHADAP PERFORMANSI TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL (TASH)

PERFORMANSI TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN EMPAT SUDU UNTUK MENGGERAKKAN POMPA SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaturan Output Generator Induksi dengan Static Synchronous Compensator (STATCOM) pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin

PENGATURAN KONVERTER DC-DC BIDIRECTIONAL DENGAN MPPT BERBASIS MODIFIED PERTURBATION AND OBSERVATION PADA SISTEM TURBIN ANGIN

1 BAB I PENDAHULUAN. listrik. Di Indonesia sejauh ini, sebagian besar kebutuhan energi listrik masih disuplai

KONTROL KECEPATAN TURBIN ANGIN DENGAN DAYA-SENDIRI

OPTIMASI DAYA TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN VARIASI CELAH DAN PERUBAHAN JUMLAH SUDU

Pengembangan Model Generator Angin Tipe Phasor untuk Keluaran Daya dengan Kapasitas 5-15 kw

ANALISA PERUBAHAN SUDU TERHADAP DAYA TURBIN ANGIN TIPE HORIZONTAL DI LABORATORIUM TEKNIK LISTRIK POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISA

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

PENGARUH VARIASI JUMLAH BLADE TERHADAP AERODINAMIK PERFORMAN PADA RANCANGAN KINCIR ANGIN 300 Watt

BAB 4 PENGUJIAN, DATA DAN ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Memanfaatkan Kecepatan Angin Rendah

Karakterisasi Turbin Angin Poros Horizontal Dengan Variasi Bingkai Sudu Flat Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

II. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi

SIMULASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN MENGGUNAKAN DOUBLY FED INDUCTION GENERATOR (DFIG) DENGAN BACK-TO-BACK CONVERTER

DESAIN DAN IMPLEMENTASI TEST BENCH TURBIN ANGIN UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK TURBIN ANGIN

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

BAB II LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

Tabel Hasil Pengujian. Kecepatan angin ( km/jam ) Putaran Turbin Angin (rpm) Tingkat Suara (db)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL TIGA SUDU BERDIAMETER 3,5 METER. Adi Andriyanto

DESAIN DAN UJI UNJUK KERJA KINCIR ANGIN ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS TUGAS AKHIR

Transkripsi:

Maximum Power Point Tracking (MPPT) Pada Variable Speed Wind Turbine (VSWT) Dengan Permanent Magnet Synchronous Generator (PMSG) menggunakan Switch Mode Rectifier (SMR) Armaditya T.M.S. 2210 105 019 Dosen Pembimbing : Heri Suryoatmojo, ST., MT., Ph.D. Ir. Teguh Yuwono

GAMBARAN PRESENTASI PENDAHULUAN DASAR PEMIKIRAN PEMODELAN SISTEM ANALISA SISTEM DAN HASIL KESIMPULAN

LATAR BELAKANG : Peningkatan kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat Sulitnya listrik di daerah terpencil Kebutuhan energi terbarukan untuk menggantikan energi tak terbarukan Turbin angin membutuhkan kontroler untuk menghasilkan daya maksimum

PERMASALAHAN : Bagaimana membuat kontroler yang digunakan dalam sistem yang terseksitasi sendiri, dengan mengatur duty cycle IGBT untuk memperoleh daya maksimumnya.

BATASAN MASALAH : Digunakan pitch angle maksimum untuk memperoleh daya maksimum dari turbin angin. Digunakan SMR sebagai pengaturan daya maksimumnya akibat fluktuasi angin. Untuk desain di sisi inverter sampai ke grid tidak akan dibahas. Kecepatan generator digunakan untuk MPPT di sisi generatornya. Performa MPPT yang akan dibahas dalam tugas akhir ini

TUJUAN : Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik turbin angin, dan MPPT menggunakan SMR. Menganalisis sistem VSWT-PMSG dengan menggunakan dan tanpa menggunakan MPPT. Mengetahui karakteristik daya dan kecepatan rotor dari turbin angin terhadap kecepatan angin.

BLOK SISTEM KESELURUHAN

Turbin Angin Turbin Angin adalah sistem konversi energi angin untuk menghasilkan energi listrik dengan proses pengubahan energi angin menjadi putaran mekanis rotor dan selanjutnya menjadi energi listrik melalui sebuah generator

Kurva daya mekanik terhadap kecepatan putar rotor turbin angin pada dua kecepatan angin V 1 dan V 2 Daya (Watt) P 2 max V 1 <V 2 P 1 max V 1 V 2 ω (rad/s)

Karakteristik Turbin Angin P aero 1 2 R 2 b C p ( ) v wind 3 Paero ρ Rb Cp Vwind = Daya mekanik (watt) = kerapatan udara (1.225 kg/m3) = jari jari blade (m) = Koefisien daya = kecepatan angin (m/s)

λ β C 1 -C 8 R b ω wt tip speed ratio blade pitch angle (derajat) konstanta empiris jari-jari turbin (m) kecepatan putar turbin (rad/s)

Karakteristik Tip Speed Ratio terhadap Cp

Pemodelan Turbin Angin di Matlab

Kurva Karakteristik Turbin Angin Di Matlab Turbine Power Characteristics (Pitch angle beta = 0 deg) Turbine output power (pu of nominal mechanical power) Max. power at base wind speed (12 m/s) and beta = 0 deg 1 12 m/s 0.8 10.8 m/s 0.6 9.6 m/s 0.4 8.4 m/s 0.2 7.2 m/s 6 m/s 1 pu 0-0.2-0.4 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 Turbine speed (pu of nominal generator speed)

PMSG Ns = (120 f)/p Ns = Kecepatan Sinkron (rpm) f = Frekuensi (Hz) P = Jumlah kutub

Swicth Mode Rectifier (SMR) D Vin 1 Vout Rectifier Boost- Converter Lmin = 2.88. 10-4 H Cmin = 7.6.10-6 F

Maximum Power Point Tracking (MPPT) Maksimum Power Point Tracker(MPPT) adalah suatu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan daya keluaran sebagai pembangkitan listrik Metode ini dengan menentukan perbedaan torsi turbin (Tm) dan torsi generator (Tg). Jika kecepatan generator kurang dari kecepatan yang optimal, maka torsi turbin akan lebih besar dari torsi generator, dan kecepatan generator akan dipercepat. Kecepatan generator akan melambat jika kecepatan generator lebih tinggi daripada kecepatan optimalnya. Perbandingan roda gigi ini dimaksudkan agar torsi yang dihasilkan kincir lebih besar daripada torsi generator sehingga putaran generator menjadi lebih cepat.

BLOK MPPT

Algoritma kontrol ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut. 1) Ukur kecepatan generator ωg. 2) Menentukan torsi referensi menggunakan persamaan berikut: 3) Referensi torsi ini kemudian digunakan untuk menghitung arus dc referensi dengan mengukur tegangan keluaran penyearah Vd seperti yang diberikan oleh 4) Error antara arus refrensi DC dengan pengukuran arus aktual diberikan sebagai variasi duty cycle output untuk swicthing pada SMRnya

Hasil Pengujian Dengan Kecepatan Angin Berubah-ubah 6000 12 m/s 5000 Dengan MPPT 11 m/s 4000 Daya (watt) 3000 Tanpa MPPT 10 m/s 2000 9 m/s 8 m/s 1000 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Waktu (sec) x 10 5

Perbandingan Daya Tanpa MPPT dengan Menggunakan MPPT

KESIMPULAN Pemodelan karakteristik sebuah turbin angin dibuat dengan menggambarkan karakteristik daya terhadap kecepatan angin dan kecepatan rotornya. Didapatkan perbedaan antara kapasitas daya yang dihasilkan jika menggunakan MPPT dengan tanpa yang menggunakan MPPT. Kecepatan Angin (m/s) Daya Rata-Rata Dengan MPPT (Watt) Daya Rata-Rata Tanpa MPPT (Watt) 6 285 841 7 395 1258 8 531.2 1790 9 683.1 2721 10 852.9 4006.8 11 1041.2 4577.8 12 1247.4 5276

Dengan metode SMR untuk MPPT turbin angin diperoleh kinerja yang bagus untuk optimisasi daya pada setiap kecepatan angin tertentu. Dengan metode SMR untuk MPPT tubin angin dapat digunakan untuk pembangkit skala kecil yang sistemnya berdiri sendiri.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH..

PERTANYAAN YANG BELUM TERJAWAB 1. Menjelaskan tentang persamaan daya turbin angin? 2. Menjelaskan tentang kurva daya mekanik?dan bagaimana memperoleh daya maksimumnya? 3. Apakah torsi merupakan fungsi dari kecepatan angin? 4. Apakah pengaruh jumlah blade terhadap daya yang dihasilkan? 5. Cara kerja MPPT?

Solusi : 1. Pada persamaan daya turbin angin, daya diperoleh dari fungsi blade atau baling-baling, pitch angle dan kecepatan angin. Daya maksimum yang dapat dihasilkan berbanding lurus pangkat tiga dari kecepatan angin pada nilai koefisien daya maksimum untuk memutar rotor. Daya tinggi jika kecepatan angin juga tinggi.

Solusi : Daya (Watt) P 2 max V 1 <V 2 P 1 max V 1 V 2 ω (rad/s) 2. Karena daya turbin berbanding lurus pangkat tiga dari kecepatan angin, maka nilai daya mekanik sama dengan nol pada saat kecepatan rotor nol, dan akan bernilai nol kembali pada saat kecepatan rotor tinggi ketika melewati nilai daya maksimumnya. Dengan membandingkan beban pada generator listrik dan daya mekanik pada turbin sehingga rotor pada turbin angin akan bekerja pada kecepatan yang sedekat mungkin dengan nilai Pmax. Karena perubahan Pmax berdasarkan pada kecepatan angin, kecepatan rotor juga harus disesuaikan dengan kecepatan angin untuk membuat rotor bekerja secara kontinyu pada daya maksimal

Solusi : 3. Torsi bukan merupakan fungsi dari angin, melainkan angin yang merupakan fungsi dari torsi. Jika kecepatan angin berubah, maka kecepatan rotor berubah dan nilai torsi yang dihasilkan berubah juga,

Solusi : 4. Semakin banyak jumlah baling-baling maka akan semakin cepat putarannya dan daya yang dihasilkan kecil. Karena angin yang di tangkap oleh blade besar/ banyak menyebabkan putaran yang dihasilkan besar/ tinggi dan putaran berbanding lurus dengan daya.