Oleh: IMA NUR FITRIANA A

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

NASKAH PUBLIKASI. Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

OKI ERFANA SULISTYARINI A

RICKY CAHYO PAMUNGKAS A

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS, MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTISIPATIF. Suparmi¹, John Sabari².

Keywords: STAD, Social Skill, Civic Education

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Reny Antasi A

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Diajukan Oleh : INTAN NOKA DEWI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament Dengan Alat Bantu Game Puzzle

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

PENINGKATAAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) (PTK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Penerapan Metode Problem Posing (Pramudita Rahmanto) 1

Nenden Tiara Ardani* & Setuju** & ABTRACT

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL STAD DI SMKN 1 BAGOR NGANJUK

PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

SKRIPSI. Oleh : MARETTA ENGGAR KUSUMANINGTYAS K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2015

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Oleh: Hanum Rosidah Fitrotunzaqiyah , Universitas Negeri Yogyakarta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

454 Penerapan Model Pembelajaran

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

PENERAPAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

ABSTRACT. Keywords: Cooperative, Two Stay Two Stray, Learning Outcomes.

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

ABSTRACT. Keywords: Cooperative, Listening Team, Learning Outcomes

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Disusun Oleh : I Gede Surata,SPd. NIP : Guru Praktek Tata Boga PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

ABSTRAK. Kata kunci Metode Talking Stick, Hasil belajar

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

Diajukan Oleh: YUNI SETYO PURBANINGSIH A

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION OUTDOOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SDN BANDUNGREJOSARI 2 MALANG

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

Transkripsi:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: IMA NUR FITRIANA A210130161 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Abstrak Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui metode pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan jenis data kualitatif, yaitu data yang berbentuk data dan kalimat. Subjek penelitian adalah kelas VII D SMP Negeri 2 Jatinom yang berjumlah 31 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Prosedur dalam penelitian ini ada empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Student Teams Achievement Division (STAD) efektif dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VII D SMP N 2 Jatinom tahun ajaran 2016/2017. Hal ini dibuktikan sebelum adanya tindakan, prosentase keaktifan belajar siswa hanya sebesar 23,65%, sedangkan setelah adanya tindakan siklus I keaktifan belajar siswa terlihat mengalami peningkatan mencapai 58,60% dan setelah tindakan siklus II keaktifan belajar siswa secara keseluruhan mengalami peningkatan hingga mencapai 82,23%. Kata Kunci: Keaktifan, Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Abstract This research of class action aims to improve students' learning activeness in social science subjects through Student Teams Achievement Division (STAD) learning method. This research of class action is a type of qualitative data, it is the data in the form of data and sentences. The subjects of the study were class VII D SMP Negeri 2 Jatinom which amounted to 31 students. Methods of data collection using observation methods, interviews, field notes and documentation. There are four stages in this study procedures, there are action planning, action implementation, observation, reflection. Data analysis techniques used consist of data reduction, data presentation, and data verification. The results of this study indicate that the application of Student Teams Achievement Division (STAD) can effectively improve students' learning activity in social science subjects class VII D SMP N 2 Jatinom academic year 2016/2017. This is evidenced before the action, the percentage of students 'learning activity is only 23.65%, reaching 58.60% and after the II cycle action, students' learning activity and overall increased to 82.23%. Keywords: Activity, Learning Method Student Teams Achievement Division (STAD) 1. PENDAHULUAN Pendidikan berperan penting dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia agar tidak tertinggal dengan 1

negara lain. Saat ini Indonesia masih dihadapkan oleh beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan. Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan meningkatkan sarana dan prasarana, perubahan kurikulum, proses belajar mengajar, peningkatan kualitas guru dan sebagainya. Hal ini karena pendidikan dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan suatu bangsa dalam pemeliharaan dan perbaikan kehidupan masyarakat. Dalam perkembangannya, pendidikan dijadikan sebagai usaha untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai masyarakat dan kebudayaan agar menjadi dewasa dan mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi. Sebagaiamana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dari rumusan tersebut pendidikan merupakan faktor penting dalam penunjang kehidupan dan dijadikan sebagai ujung tombak dalam pembangunan peradaban. Sumber daya yang unggul dapat mengantarkan bangsa menjadi maju dan kompetitif di tengah-tengah arus globalisasi. Pada kenyataannya masih ada beberapa hambatan yang dihadapi dalam dunia pendidikan. Salah satu hambatan yang dihadapi di dalam dunia pendidikan saat ini yaitu masih lemahnya proses pembelajaran Erma (dalam Apriliana Rejeki, 2012:136). Proses pembelajaran berkaitan dengan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari tingkat penguasaan materi, pencapaian pemahaman, serta prestasi belajar siswa dalam setiap mata pelajaran yang mereka ikuti. Semakin tinggi keberhasilan proses pembelajaran maka didukung dengan semakin tingginya tingkat penguasaan materi, pemahaman, serta prestasi belajar siswa dalam suatu mata pelajaran. Cara yang tepat untuk meningkatkan penguasaan materi, pemahaman, serta prestasi belajar 2

siswa dengan menigkatkan keaktifan belajar siswa serta penggunaan metode mengajar guru yang lebih inovatif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:31), aktif artinya giat atau berusaha. Keaktifan diartikan sebagai kegiatan atau kesibukan. Maksudnya keaktifan merupakan suatu kegiatan yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan dalam pembelajaran yaitu suatu kegiatan siswa saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran baik di dalam atau luar kelas yang dapat menunjang keberhasilan dan prestasinya dalam suatu pelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar ada empat yaitu faktor siswa, faktor guru, faktor sarana prasarana dan faktor lainnya yang mempengaruhi keaktifan belajar. Berbagai riset telah membuktikan bahwa diperlukan adanya metode agar proses pembelajaran menarik sehingga siswa dapat aktif, kreatif dan menerima materi pelajaran dengan baik serta termotivasi untuk belajar. Dewi (dalam Ngalimun 2016:2), strategi pembelajaran adalah sebagian perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Salah satu strategi yang dimaksud yaitu pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Wulandari (dalam Slavin, 2012:136) mengungkapkan bahwa salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana adalah Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dan merupakan metode yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Metode STAD menurut peneliti adalah model yang paling cocok digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar karena terdapat aktivitas belajar dan interaksi diantara siswa secara individu dan kelompok. Metode ini merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota setiap kelompok 4-6 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Keunggulan dari metode ini adalah adanya kerjasama dalam kelompok dan dalam menentukan keberhasilan kelompok tergantung keberhasilan individu, 3

sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang lain. Diharapkan siswa lebih dapat memahami materi pelajaran dengan mudah, aktif, efektif, menyenangkan dan prestasi belajar siswa dapat meningkat sehingga mencapai hasil yang memuaskan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas VII SMP NEGERI 2 JATINOM Tahun Ajaran 2016/2017. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru dan peneliti. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Jatinom. Siswa yang menjadi subjek penerima tindakan ini yaitu siswa kelas VII D yang berjumlah 31 siswa. Sementara itu, guru yang menjadi subjek pelaku tindakan ini adalah Dra. Azimatun Fatqiyah. Waktu penelitian 3 bulan dimulai dari 2 Februari 2017 sampai 2 Mei 2017. Pelaksanaan penelitian ini tanggal 20 Maret 2017 sampai dengan 30 Maret 2017. Dalam penelitian metode pengumpulan data terdiri dari: 1) wawancara untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan. 2) observasi untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar IPS setelah dilaksanakan penelitian menggunakan metode pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dan mengeamati perubahan yang terjadi pada guru, siswa serta situasi kelas setelah digunakannya pembelajaran tersebut. 3) catatan lapangan berupa catatan pengamatan terhadap aktivitas, kegiatan dan permasalahan yang terjadi di kelas VII D saat proses pembelajaran berlangsung. 4) tugas kelompok dilakukan dengan cara pemberian soal yang dilakukan secara kelompok untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa. 5) dokumentasi yaitu berupa RPP, daftar nama siswa, pedoman observasi, catatan lapangan, dan foto proses penelitian berlangsung. 4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN No 1 Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh siswa kelas VII D SMP N 2 Jatinom dalam 2 siklus, setiap siklus mempunyai 4 tahap yaitu: 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi tindakan, dan 4) Refleksi tindakan. Berikut ini adalah pembahasan hasil penelitian sebelum tindakan yang dilakukan di kelas VII D SMPN 2 Jatinom ditemukan bahwa tingkat keaktifan belajar siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain faktor siswa, guru, sarana dan prasarana, dan faktor lainnya yang mempengaruhi keaktifan belajar. Proses pembelajaran sebekum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih pasif dalam proses pembelajaran. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa kelas VII D masih rendah yaitu hanya 23,65%. Hal ini jauh dari yang diharapkan sehingga diperlukan tindakan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa mencapai 70%. Untuk mencapai target yang diharapkan sehingga diperlukan tindakan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Peneliti memilih strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Pada siklus I keaktifan belajar siswa terlihat sebanyak 58,60% dan pada siklus II menjadi sebanyak 82,23%. Berdasarkan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian mengenai keaktifan belajar siswa meningkat.peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Indikator Keaktifan Siswa Tabel 1.1 Data Peningkatan Keaktifan Siswa dengan Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada Sebelum Tindakan (31 siswa) 6 siswa (19,35%) Pertemuan 1 (31 siswa) 8 siswa (25,80%) Siklus I Setelah Tindakan Siklus II Pertemuan Pertemuan Pertemuan 2 1 2 (31 siswa) (31 siswa) (31 siswa) 13 siswa (41,93%) 22 siswa (70,96%) 25 siswa (80,64%) 5

2 siswa atau guru pada saat tidak mengerti Siswa melaksanakan diskusi kelompok, seperti: - Mengungkapkan ide 9 siswa (29,03%) 10 siswa (32,26%) 12 siswa (38,71%) 23 siswa (74,19%) 23 siswa (74,19%) - Membuat rangkuman 12 siswa (38,71%) 21 siswa (67,74%) 24 siswa (77,42%) 24 siswa (77,42%) 26 siswa (83,87%) - Membuat kesimpulan 8 siswa (25,81%) 9 siswa (29,03%) 12 siswa (38,71%) 16 siswa (51,61%) 22 siswa (70,97%) 3 - Presentasi Siswa aktif menjawab kuis/pertanyaan dari guru PROSENTASE KEAKTIFAN 5 siswa (16,13%) 4 siswa (12,90%) 16 siswa (51,61) 11 siswa (35,49%) 31 siswa (100%) 17 siswa (54,84%) 31 siswa (100%) 20 siswa (64,52%) 31 siswa (100%) 26 siswa (83,87%) 23,65% 40,32% 58,60% 73,12% 82,23% Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa meningkat sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti dan guru IPS. Penerapan metode pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPS menunjukkan hasil yang menggembirakan, hal ini terlihat dari hasil keaktifan belajar siswa pada siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan yaitu sebesar 82,23%. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan pada kelas VII D SMPN 2 Jatinom tahun ajaran 2016/2017, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terjadinya peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIID tahun ajaran 2016/2017 melalui metode pembelajaran STAD pada pada pokok bahasan tentang perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam serta peninggalan-peninggalannya. 6

Hal ini dapat dilihat dari indikator berikut ini: 4.1 Keberanian siswa bertanya kepada siswa atau guru pada saat tidak mengerti Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum adanya tindakan jumlah siswa yang berani bertanya kepada siswa atau guru pada saat tidak mengerti sebanyak 6 siswa (19,35%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 1 tercatat sebanyak 8 siswa (25,80%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 2 tercatat sebanyak 13 siswa (41,93%), setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 1 tercatat sebanyak 22 siswa (70,96%) dan setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 2 tercatat sebanyak 25 siswa (80,64%). 4.2 Keaktifan siswa melaksanakan diskusi kelompok seperti mengungkapkan ide, membuat rangkuman, membuat kesimpulan dan presentasi di depan kelas Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum adanya tindakan jumlah siswa yang berani mengungkapkan ide dalam diskusi kelompok sebanyak 9 siswa (29,03%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 1 tercatat sebanyak 10 siswa (32,26%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 2 tercatat sebanyak 12 siswa (38,71%), setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 1 tercatat sebanyak 23 siswa (74,19%) dan setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 2 tercatat sebanyak 23 siswa (74,19%). Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum adanya tindakan jumlah siswa yang membuat rangkuman dalam diskusi kelompok sebanyak 12 siswa (38,71%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 1 tercatat sebanyak 21 siswa (67,74%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 2 tercatat sebanyak 24 siswa (77,42%), setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 1 tercatat sebanyak 24 siswa (77,42%) dan setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 2 tercatat sebanyak 26 siswa (83,87%). Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum adanya tindakan jumlah siswa yang membuat kesimpulan dalam diskusi kelompok sebanyak 8 siswa (25,81%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 1 7

tercatat sebanyak 9 siswa (29,03%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 2 tercatat sebanyak 12 siswa (38,71%), setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 1 tercatat sebanyak 16 siswa (51,61%) dan setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 2 tercatat sebanyak 22 siswa (70,97%). Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum adanya tindakan jumlah siswa yang berani melakukan presentasi di depan kelas dalam diskusi kelompok sebanyak 5 siswa (16,13%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 1 tercatat sebanyak 16 siswa (51,61%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 2 tercatat sebanyak 31 siswa (100%), setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 1 tercatat sebanyak 31 siswa (100%) dan setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 2 tercatat sebanyak 31 siswa (100%). 4.3 Keaktifan siswa aktif menjawab kuis/pertanyaan dari guru Hasil tindakan yang diperoleh, menyatakan bahwa sebelum adanya tindakan jumlah siswa yang aktif menjawab kuis/pertanyaan dari guru sebanyak 4 siswa (12,90%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 1 tercatat sebanyak 11 siswa (35,48%), setelah dilakukan Siklus I Pertemuan 2 tercatat sebanyak 17 siswa (54,84%), setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 1 tercatat sebanyak 20 siswa (64,52%) dan setelah dilakukan Siklus II Pertemuan 2 tercatat sebanyak 26 siswa (83,87%). DAFTAR PUSTAKA Dewi, Intan Noka. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X AK/PM SMK Muhammadiyah Delanggu Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi keempat. 2008. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20. Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. 8

Wulandari, Erma & Sukirno. 2012. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantu Media Monopoli Dalam Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol X No 1. Diakses pada 15 Januari 2017, dari http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/926 9