BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C18 BKM /UP - UP. Pinjaman Bergulir. PNPM Mandiri Perkotaan

PANDUAN PENDAMPINGAN OPTIMALISASI KINERJA PENGELOLAAN DANA BERGULIR (PDB)

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dasar hukum dari Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN WAWANCARA. A. Wawancara Kepada Koordinator BKM Rukun Makmur pada tanggal 14

BAB III GAMBARAN UMUM. Gambaran Umum Unit Pengelola Keuangan (UPK) Di Kelurahan. Gumawang Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Departemen Dalam Negeri, Program Penanggulangan

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

KEORGANISASIAN & PENGAWASAN KEUANGAN UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemiskinan dan pengangguran. PNPM Mandiri difokuskan pada program

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

Lis Djuniar dan Welly. Universitas Muhammadiyah Palembang

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia

yang transparan dan mudah diukur oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK), PMU dan PNPM Mandiri Perkotaan. Indicator utama untuk melihat kinerja pinjaman be

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakan yang

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

PINJAMAN BERGULIR PE T U N J U K T E K N I S BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN

INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR WILAYAH-1 ( IDB ) Status Data : Agustus '11

PEDOMAN TEKNIS KEORGANISASIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, beberapa studi telah menunjukkan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

V. EVALUASI PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP DI KELURAHAN TANJUNG BALAI KARIMUN

Bab 4. Pengelolaan Dana Pinjaman Bergulir oleh UPK-BKM

BAB I PENDAHULUAN. mangadakan salah satu program adalahprogram Nasional Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Program Unit Pengelola Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari Surya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM. laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. A. Proses Penyaluran Dana Bergulir BPLM Di Kabupaten Kulon Progo

I. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

ANALISIS PELAKSANAAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) MAKMUR SENTOSA KELURAHAN CEPU KABUPATEN BLORA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Melalui Program Nasional Pemerdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah mencapai tujuan organisasi. Jika tiap-tiap individu berperilaku atau bekerja

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

ANALISIS KINERJA PINJAMAN DANA BERGULIRPASCA ALIH KELOLA PROGRAM PNPM KE PROGRAM KOTAKU DI PROVINSI BENGKULU. Fraternesi

A. MEKANISME PENGELOLAAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT DI UPK PNPM MANDIRI PEDESAAN KEC. SEMANDING KAB. TUBAN

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK)

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PADA PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

Dalam rangka mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusah

BAB I PENDAHULUAN. sebutan Millenium Development Goals (MDGs) yang memuat 8 program

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

ORIENTASI PEMBERDAYAAN LKM BAPEMAS JATIM 2015 OLEH : Dr. OYONG LISA CMA

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

Seleksi pemilihan lokasi sasaran adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

PENGARUH KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) DAN PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH TERHADAP PINJAMAN BERMASALAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

Agus Taufik H. Dosen STIE PGRI Dewantara Jombang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. oleh RAHMATIKA PROGRAM STUDI MANAJEMEN

ANGGARAN RUMAH TANGGA

EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN DANA BERGULIR P2KP (STUDI KASUS PADA KELURAHAN PANCORAN MAS-DEPOK, JAWA BARAT)

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Anwar Ramli Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar. Keywords: fund repayment, national community empowerment program

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

EFFEKTIVITAS PENYALURAN DAN MONITORING PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA PALEMBANG

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

BAB III PINJAMAN BERGULIR DALAM KERANGKA PROGAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM-MP)

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Pedoman penelusuran data dan informasi tentang gambaran umum obyek penelitian

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENDETEKSI DAN MENCEGAH KECURANGAN (FRAUD) (Studi Kasus Pada PNPM Mandiri Perkotaan Kecamatan Kalianget)

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010

Transkripsi:

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

1. Pengertian 1 2. Pengelola Bergulir 2 3. Penerima Manfaat Bergulir 2 4. Ketentuan Umum Bergulir 2 5. Tahapan Pemberian 3 6. Proses Pelayanan Bergulir 6 7. Bagaimana UPK mengelola Bergulir agar kinerjanya dan kewenangannya 8 8. Indikator Pengukuran Kinerja bergulir 9 9. Manfaat kinerja Bergulir yang baik 11 10. Penanganan Bermasalah 12 Daftar Isi i

PINJAMAN BERGULIR PNPM Mandiri ( Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri berkomitmen untuk menanggulangi kemiskinan yang ada dengan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan infrastruktur, sosial dan ekonomi (tridaya). Guna mendorong masyarakat dalam membangun modal sosial di tiga kegiatan tersebut PNPM Mandiri memberikan bantuan dana ke masyarakat yang dikenal dengan dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) yang disalurkan melalui LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat). Sebagian dana BLM tersebut dapat dipergunakan sebagai modal pemberian pinjaman kepada masyarakat miskin yang dikenal dengan nama Bergulir. Dana BLM merupakan aset masyarakat yang harus dikelola secara transparan dan bertanggung jawab, sehingga kedepan diharapkan dana BLM akan menjadi dana abadi bagi masyarakat kelurahan/desa dalam penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan. Untuk memeperjelas pemahaman tentang Bergulir, berikut disajikan sekelumit informasi tentang kegiatan Bergulir yang dilayani di UPK (Unit Pengelola Keuangan) LKM. Bergulir adalah berasal dari modal stimulan Dana BLM yang disalurkan oleh UPK kepada masyarakat miskin di kelurahan/desa sebagai salah satu program yang disediakan oleh PNPM Mandiri untuk 1. Pengertian

meningkatkan kesejahteraan mereka. Program Bergulir merupakan salah satu pilihan masyarakat dari berbagai alternatif kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan. 2. Pengelolaan Bergulir 3. Penerima Manfaat Bergulir Bergulir dikelola oleh UPK LKM yang telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditentukan dalam siklus pembentukan LKM / UPK. Penerima manfaat Bergulir ini pada dasarnya adalah seluruh warga miskin yang tercantum dalam PJM LKM (Program Jangka Menengah LKM) yang diidentifikasi melalui PS (Pemetaan Swadaya). Bergulir harus dimanfaatkan untuk kepentingan produktif yang dpaat meningkatkan pendapatan dan atau kesejahteraan mereka. 4. Ketentuan Umum Bergulir Untuk dapat memperoleh Bergulir, perlu diketahui terlebih dahulu ketentuan umum Bergulir yaitu : a. Peminjam adalah mereka yang tergabung dalam KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang terdiri dari 5 orang atau lebih. b. KSM calon peminjam disyaratkan memiliki anggota minimum 30 % wanita dan minimum 30 % anggotanya adalah warga masyarakat yang miskin yang ada dalam daftar PS. c. Para anggota KSM tersebut telah memiliki usaha atau memulai usaha baru. d. Para anggota KSM tersebut bersedia

menanggung renteng (menanggung besama sama) terhadap pembayaran anggota lain yang menunggak. e. Para anggota KSM tersebut telah memiliki simpanan, baik dititipkan di UPK atau di Lembaga Keuangan Resmi (Bank, Koperasi dll) di lokasi tersebut. f. Besar awal Rp. 500.000,- per anggota, dan pinjaman berikutnya maksimal Rp. 2.000.000,- per anggota tergantung kelancaran pembayaran dan keadaan keuangan UPK serta perkembangan usaha anggota KSM. g. Jasa ditentukan oleh LKM sebesar 1,5 % - 3 % per bulan dihitung dari pokok mula-mula. h. Jangka waktu pinjaman maksimal 1 tahun. i. Pembayaran angsuran maksimal dilakukan bulanan.(harian, mingguan, 2 mingguan dan atau bulanan). j. Apabila pinjaman telah mencapai Rp. 2.000.000,- berturut-turut maksimal selama 4(empat) kali pinjaman, bila masih memerlukan pinjaman dengan jumlah yang lebih tinggi difasilitasi lewat program chaneling. Tahapan dalam proses pemberian pinjaman di UPK,terdiri dari : a. Tahap Permohonan Pada tahap ini Ketua KSM mengajukan permohonan pinjaman ke UPK dengan 5. Tahapan Pemberian

menggunakan formulir permohonan (form PB-02) yang dilampiri dengan: Berita acara pembentukan KSM Aturan Main Formuli pengajuan pinjaman (form PB.01) masing-masing anggota KSM calon peminjam yang telah ditandatangani suami/istri Surat Kuasa pencairan tabungan anggota KSM (form PB.05) b. Tahap Pemeriksaan Permohonan Tahap ini dilakukan oleh petugas UPK, bertujuan untuk memeriksa kelayakan calon peminjam (KSM dan anggota KSM), baik secara administratif maupun kunjungan ketempat usaha calon peminjam (anggota KSM) agar pinjaman yang diberikan tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai ketentuan yang berlaku. c. Tahap Putusan Pejabat pemutus adalah Manajer UPK, dalam memberikan putusan persetujuan/ ditolak permohonan pinjaman tersebut didasarkan pada rekomendasi petugas dan Pengawas atas hasil pemeriksaan administratif dan lapangan. d. Tahap Pencairan Pencairan pinjaman didasarkan putusan Manajer UPK, kelengkapan yang harus

dipenuhi pada saat pencairan adalah : Dokumen Surat Perjanjian Bergulir (form PB.03) yang diisi lengkap dan ditandatangani pengurus dan anggota KSM peminjam. Bukti Kas Keluar (Model 1B) yang ditandatangani pengurus UPK. Kartu KSM (model UPK-04A dan 04B). e. Tahap Pembayaran Kembali Pada prinsipnya pinjaman harus dibayar kembali sesuai kesepakatan saat perjanjian pinjaman ditanda tangani. Ketua KSM menampung setoran (pokok, jasa, dan tabungan) dari masing-masing anggota KSM peminjam untuk disetorkan ke UPK. Ketua KSM wajib mengingatkan anggotanya atas kewajiban angsuran, dan apabila terdapat tunggakan maka ketua dan anggota KSM peminjam wajib menanggung bersama (tanggung renteng). Bukti setoran menggunakan formulir model 1A. f. Tahap Pembinaan Tahap ini bertujuan agar pinjaman bergulir yang telah disalurkan kepada KSM (anggota KSM) bermanfaat dan dikelola dengan baik dan pinjaman tersebut dikembalikan sesuai yang diperjanjikan sehingga

dana terseut dapat digulirkan kembali kepada masyarakat yang belum terlayani sebelumnya. Disaming itu agar UPK tetap tumbuh secara berkelanjutan (sustain). 6. Proses Pelayanan Bergulir Alur/proses pelayanan Bergulir sejak permohonan s/d pencairan/realisasi sebagai beriku : (1) Anggota KSM menyerahkan ke Pengurus KSM formpermohonan pinjaman (PB.01) yang telah ditandatangani suami/istri. (2) Pengurus pinjaman mengisi dan menandatangani form PB.02 (pengajuan pinjaman) dan menyerahkan form tersebut beserta lampirannya ke petugas UPK. (3) Petugas UPK meneliti Form PB.02 beserta lampirannya, mencatat pada register permohonan pinjaman kemudian menyerahkan ke Manajer UPK untuk diteliti. (4) Manajer UPK meneliti kelengkapan barkas pengajuan pinjaman dan memberikan disposisi untuk diperksa ke lapangan oleh petugas UPK. (5) Petugas UPK melakukan pemeriksaan ke tempat tinggal dan usaha KSM/anggota untuk mempeoleh gambaran layak tidaknya diberikan pinjaman. (6) Petugas UPK menganalisis dan memberikan rekomendasi atas hasil pemeriksaan lapangan. (7) Manajer UPK berdasarkan hasil pemeriksaan, analisis dan rekomendasi petugas UPK memutus, menyetujui atau

menolak pengajuan pinjaman KSM: (7a) Ya, Apabila putusan disetujui barkas diserahkan ke petugas UPK untuk dibuatkan kelengkapan persiapan pencairan (realisasi). (7b) Tidak/tolak apabila putusan tolak barkas permohonan dikembalilkan ke KSM ((7b). (8) Petugas UPK mempersiapkan Surat Perjanjian (PB.03), Kartu (), Bukti Kas keluar termasuk pernyataan tanggung renteng dan surat kuasa (apabila rekening tanggung renteng tidak disimpan di UPK), dan menandatangankan surat-surat/form tersebut ke pengurus KSM dan anggota. (9) Petugas UPK menyerahkan barkas pinjaman yang telah ditandatangani KSM untuk diteliti dan ditandatangani Manajer UPK. (10) Manajer UPK setelah meneliti dan menandatangani barkas pinjaman menyerahkan barkas tersebut ke Petugas UPK sedangkan kuitansi (bukti kas keluar) diserahkan ke Kasir. (11) Kasir menyerahkan uang ke pengurus KSM menandatangani bukti kas keluar (rangkap 3) dimana uang bersama tindasan 1 diserahkan ke pengurus KSM dan asli disimpan sebagai bukti transaksi. (12) Kasir menyerahkan bukti uang keluar lembar ke 3 untuk disimpan dalam barkas pinjaman.

Tabel.1 Flow chart Pelayanan Bergulir. 7. Bagaimana UPK Mengelola Bergulir Agar Kinerjanya Baik? Agar UPK bisa mengelola Bergulirnya berkinerja baik, maka perlu melakukan hal-hal sebagai berikut : a. UPK wajib mengelola pembukuannya secara baik dan tertib. b. Petugas UPK wajib mematuhi semua persyaratan pinjaman, prosedur dan tahapan pemberian pinjaman, serta melakukan pemeriksaan (analisa) pinjaman dengan benar dan Manajer UPK harus mengawasi dengan cermat sesuai tugas dan kewenangannya.

c. Petugas UPK harus melakukan kunjungan dan membina hubungan (silaturahmi) yang baik dengan KSM dan anggotanya secara terus menerus (berkelanjutan), agar bisa diketahui permasalahan yang terjadi di anggota KSM secara dini dan dicarikan solusinya. d. Petugas UPK harus memelihara hubungan dan kerjasama dengan relawan, tokoh masyarakat, ulama dan aparat kelurahan/ desa. Diharapkan dengan jalinan komunikasi yang baik akan memudahkan bantuan mereka dalam mengingatkan KSM dan anggotanya terhadap kewajiban membayar pinjamannya serta membantu penagihan terhadap mereka yang menunggak. Indikator utama untuk mengukur kinerja Bergulir antara lain penunggak, tunggakan, tingkat pembayaran kembali, rasio pendapatan dibanding biaya, rasio investasi, jumlah masyarakat miskin dan jumlah wanita yang memperoleh pinjaman. Penjelasan lebih rinci adalah sebagai berikut: a. Penunggak (Loan at Risk) rendah, Rasio ini menunjukkan parbandingan antara jumlah penunggak > 3 bulan/kali angsuran dengan jumlah peminjam aktif yang ada di UPK, semakin rendah nilai rasionya semakin baik kinerja UPK.Kriteria memuaskan apabila LAR <10%. b. Tunggakan (Portfolio at Risk / PAR) rendah, Rasio ini menunjukkan perbandingan antara jumlah pinjaman yang mengadung 8. Indikator Pengukuran Kinerja Bergulir

10 tunggakan > 3 bulan/kali angsuran dengan saldo seluruh pinjaman yang ada di UPK. Semakin rendah nilainya rasionya, semakin baik kinerja UPK. Kriteria memuaskan apabila PAR <10% c. Rasio Pendapatan dibanding biaya dikenal dengan istilah Cost Coverage (CCr), Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pendapatan (tunai) yang diperoleh UPK dibandingkan dengan biaya (tunai) yanag dikeluarkan. Apabila rasio menunjukkan dibawah 100 % berarti pendapatan yang diperoleh UPK tidak dapat menutup biaya yang dikeluarkan (rugi) dan pada akhirnya akan mengurangi modal awal BLM. Kriteria memuaskan apabila CCr > 125%. d. Rasio Investasi (Return on Investment/ ROI) tinggi, ROI adalah perbandingan antara laba yang diperoleh UPK dengan dana BLM yang digunakan untuk dana Berguilir. Semakin tinggi ROI, menunjukkan bahwa UPK telah berhasil menghimpun laba yang semakin besar, dan dapat digunakan untuk pemupukan atas modal awal BLM. Kriteria memuaskan apabila ROI >10. e. Jumlah masyarakat miskin, Mengingat program PNPM Mandiri ini (termasuk kegiatan Bergulirnya) adalah ditujukan untuk menanggulangi kemiskinan, maka semakin banyak

masyarakat miskin yang bisa memperoleh pinjaman melalui Bergulir ini dan semuanya berkinerja baik / lancar berarti kinerja Bergulir semakin baik. Idealnya pemanfaat kegiatan pinjaman bergulir 100% masyarakat miskin yang terdaptar dalam PS2. f. Jumlah penduduk wanita yang memperoleh pinjaman semakin banyak, Salah satu tujuan program PNPM Mandiri adalah tidak membedakan gender dalam partisipasi masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut maka dalam Progra Bergulir ini jumlah wanita yang memperoleh pinjaman juga menjadi indikator keberhasilan. Semakin banyak peminjam wanita yang memperoleh pinjaman, berarti semakin baik kinerja UPK. Partisifasi perempuan dikatakan baik/memuaskan apabila minimal mencapa 30% dari jumlah peminjam aktif. Bergulir yang berkinerja baik, akan membawa manfaat bagi : a. KSM dan anggotanya, mereka akan mendapat akses pinjaman berikutnya. b. Masyarakat miskin di wilayah UPK, mereka akan terbantu kesejahteraannya. c. UPK, akan sustain (berkelanjutan) kegiatannya karena akan terjadi pemupukan modal. d. Petugas UPK, akan meningkat kesejahteraannya, karena dengan kinerja 9. Manfaat Kinerja yang Baik 11

baik, pendapatan UPK meningkat sehingga insentif yang diterima petugas akan lebih baik, serta dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan. e. BKM, bisa merealisir pemberdayaan masyarakat miskin yang diprogramkan dalam PJM Pronangkisnya. f. Pemerintah, baik tingkat kelurahan/desa dan diatasnya, akan merasakan manfaat bahwa masyarakat miskin di wilayahnya - yang kemudian akan terakumulasi ketingkat diatasnya - telah berhasil ditanggulangi dan diberdayakan sampai ke tingkat mandiri. 12 10. Penanganan Bermasalah bermasalah adalah pinjaman yang tidak dapat dikembalikan oleh peminjam (KSM dan anggota KSM peminjam), yang disepakati saat ditandatanganinya perjanjian pinjaman. Untuk menyelesaikan pinjaman bermasalah, UPK dapat melakukan tindakan melalui 2(dua) pendekatan, yaitu: a. Menagih Tunggakan, Melakukan kunjungan penagihan kepada peminjam yang menunggak. b. Menyelamatkan, Apabila terdapat pinjaman bermasalah perlu diselamatkan karena masih mempunyai kemampuan dan kemauan untuk membayar, dapat diselamatkan dengan : Rescheduling (penjadualan ulang). Reconditioning ((pengaturan kembali besar pinjaman tanpa merubah jangka waktu). Restructuring (pengaturan kembali besar dan jangka waktu pinjaman).