BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan metode survei. Sugiyono (2010: 8) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian yakni pada

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan.

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti,

Transkripsi:

36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. BNI Life Insurance Jakarta yang beralamat di BNI Life Tower, 21 st -23 rd Floor, The Landmark Center Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 12910 untuk Divisi Klaim dan Provider Relation terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai bulan Juli 2015. Peneliti memilih untuk melakukan penelitian pada PT. BNI Life Insurance Divisi Klaim dan Provider Relation dikarenakan perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan asuransi yang sedang berkembang di Indonesia dan memiliki pengaruh yang sangat besar di dunia perasuransian di Indonesia. Selain itu peneliti juga memutuskan untuk melakukan penelitian pada Divisi Klaim dan Provider Relation dikarenakan Divisi ini merupakan salah satu Divisi dengan tingkat turnover yang cukup tinggi di PT. BNI Life Insurance Jakarta. B. Desain penelitian Design penelitian merupakan sebuah proses yang dilakukan dalam merencanakan dan melaksanakan proses penelitian untuk memperoleh gambaran yang sesuai mengenai keputusan dari perusahaan dalam memutuskan pengembangan sumber daya manusia dalam mengelola sebuat kepemimpinan dan mengendalikan stress pada PT. BNI Life

37 Insurance Divisi Klaim dan Provider Relation. Desain penelitian itu sendiri merupakan sebuah rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian yang nantinya akan sangat berguna bagi berbagai pihak yang terlibat dalam proses penelitian dikarenakan langkah dalam melakukan penelitian mengacu pada desain penelitian yang telah dibuat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal yaitu metode yang menganalisa hubungan yang bersifat sebab akibat.penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) yaitu Kepemimpinan (XI) dan Stress (X2) terhadap variabel terikat (dependent variabel) yaitu turnover karyawan (Y). Penelitian ini memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistic yang bertujuan untuk mengetahui apakah kepemimpinan dan stress mempengaruhi turnover karyawan. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Variabel adalah suatu faktor yang diidentifikasikan dalam sebuah penelitian. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas atau yang biasanya disebut sebagai variabel prediktor merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat (Dependent variabel) dan memiliki hubungan positif dan negatif.

38 b. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat atau dependent variable adalah variabel yang dipengauhi oleh variabel bebas. 2. Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain yaitu: a. Kepemimpinan (Variabel X1) dan Stress (Variabel X2), merupakan variabel independen (variabel bebas). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). b. Turnover Intention (Variabel Y), merupakan variabel dependen (variabel terikat). Variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Definisi operasionalisasi variabel ini diharapkan dapat membantu penelitian dalam hal pengukuran suatu variabel sehingga dapat diketahui baik buruknya pengukuran tersebut. Adapun definisi operasional yang dipergunakan adalah : a. Kepemimpinan (X1) Menurut Thohah (2003) bahwa kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan.

39 b. Stress (X2) Menurut Fathoni (2006:176) menyatakan bahwa stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. c. Turnover Intention (Y) Menurut Harter, Schmidt dan Hayes (2002) bahwa sehubungan dengan munculnya turnover intention, karyawan yang memiliki kepuasan kerja akan lebih produktif, memberikan kontribusi terhadap sasaran dan tujuan organisasi dan pada umumnya memiliki keinginan yang rendah untuk keluar dari perusahaan. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Kepemimpinan (X1) Variabel Dimensi Indikator Skala Kemampuan pimpinan dalam 1. Pemimpin memberikan pengarahan dengan jelas kepada bawahan mengayomi Kepemimpinan (XI) 2.Pemimpin membuat keputusan terhadap permasalahan yang dihadapi bawahan 3.Pemimpin selalu berdiskusi dengan bawahan dalam menyelesaikan Ordinal

40 masalah yang sedang dihadapi Karakteristik kepemimpinan 1.Pimpinan memberikan bimbingan kepada bawahan dalam menyelesaikan tugas 2..Pimpinan mewawancarai bawahan dalam membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. 3.Pimpinan memberikan imbalan kepada bawahan yang dapat Kepemimpinan (XI) Karakteristik menyelesaikan tugasnya dengan baik. 1.Pimpinan memiliki ketegasan Ordinal pimpinan dalam bekerja 2.Pimpinan memiliki pengetahuan yang luas 3.Pemimpin memiliki keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif SumberThoha (2003), Hidayat (2005), Siagian (2003)

41 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Stress (X2) Variabel Dimensi Indikator Skala Permasalahan pribadi dengan pimpinan atau dengan rekan kerja 1.Terdapat hubungan yang kurang harmonis dengan pimpinan atau dengan rekan kerja. 2.Pekerjaan yang diberikan seringkali tidak dapat Stress (X2) Masalah keluarga diselesaikan dengan maksimal 1.Perusahaan tidak Ordinal memberikan izin kepada kayawan untuk keluar dari kantor. Kompensasi yang tidak sesuai 1.Pemberian upah yang tidak sesuai dengan bidangnya. 2.Pemotongan upah lembur yang tidak sesuai dengan target penyelesaian pekerjaan.

42 Masalah keluarga 1.Sulit mendapatkan izin dari pimpinan apabila mengalami permasalahan dalam keluarga Beban pekerjaan yang terlalu banyak dan berlebihan 1.Banyaknya peraturan yang membuat karyawan merasa Stress (X2) tertekan dalam bekerja 2.Target penyelesaian klaim diberikan hanya untuk 3 hari kerja 3.Kejenuhan terhadap rutinitas pekerjaan Pemimpin bersikap kurang adil dalam pembagian tugas kepada bawahan Ordinal Sumber: Fathoni (2006)

43 Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Turnover Karyawan (Y) Variabel Dimensi Indikator Skala Tingkat absensi yang tinggi 1.Karyawan sering tidak masuk kerja. Faktor situasi kerja 1.Lingkungan dan rekan kerja Turnover (Y) yang cenderung tidak nyaman dan membuat cepat lelah serta bosan. 2.Lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan. 3. Pemimpin selalu peduli dengan keadaan bawahan. Ordinal Faktor Personal 1.Tingkat keahlian diutamakan di perusahaan. Faktor Perusahaan 1.Jenjang karier yang jelas dari perusahaan. 2. Beban pekerjaan yang tidak sesuai dengan upah yang diberikan.

44 Turnover Faktor Perusahaan 3.Peluang pekerjaan dengan Ordinal (Y) upah yang lebih menarik dari perusahaan lain Sumber: Harter, Schmidt dan Hayes (2002), Mobley et al (1986) dalam Rodly (2012) D. Pengukuran Variabel Jenis pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala ordinal yaitu skala yang didasarkan pada urutan/jenjang/tingkatan yang tidak memiliki arti mutlak. Data hanya menunjukkan hasil yang lebih tinggi atau yang lebih rendah. Dalam hal ini kode urutan memiliki arti. Skala ordinal digunakan untuk mengukur sikap pendapatan dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial. Dengan skala ordinal maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan tolak ukur dalam menyusun itemitem instrument yang dapat berupa pertanyaan (Sugiono 2009: 132). Skala ordinal memungkinkan penulis untuk mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi ataupun sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama.

45 Hal ini dijelaskan oleh Hasan (2006: 14) bahwa skala ordinal adalah suatu skala dimana penomoran objek / kategori disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ketingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama. Ciri-ciri dari skala ordinal adalah : 1. Kategori data tidak disusun secara logis. 2. Kategori data bersifat saling lepas (suatu objek hanya masuk pada satu kelompok saja). 3. Kategori data disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki. E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT. BNI Life Insurance Divisi Klaim dan Provider Relation yang berjumlah 56 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

46 Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010). Menurut pendapat Roscue dalam buku Sugiyono (2010) memberikan saran saran tentang ukuran sampel untuk penelitian diantaranya Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Dengan menggunakan dasar dari penjelasan teori-teori diatas maka penulis memutuskan untuk menjadikan semua anggota populasi menjadi sampel yang berjumlah 56 orang. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah sampel jenuh dikarenakan jumlah sampel yang sedikit, mudah untuk dilakukan, sampel berada pada lingkungan yang sama dan pengambilan sampel tidak memerlukan adanya biaya yang tinggi. F. Tekhnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010). Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden penelitian, agar peneliti memperoleh data lapangan/empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

47 Alasan penulis menggunakan metode kuesioner adalah : 1. Responden memiliki kebebasan dan keleluasaan dalam mengungkap informasi yang diperlukan. 2. Responden merupakan individu yang paling mengerti tentang dirinya sendiri sehingga diharapkan penulis akan mendapatkan data yang lengkap dan benar, hal ini dkarenakan materi yang diajukan bersifat pribadi. 3. Lebih menghemat waktu, biaya dan tenaga dalam proses penelitian. 4. Kuesioner dianalisa dengan memberikan nilai dari hasil kuesioner berdasarkan skala ordinal dengan bobot lima nilai. Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu model pertanyaan dikuemana pertanyaan tersebut telah tersedia jawaban, sehingga responden hanya memilih alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya. Pertanyaan tertutup tersebut menerangkan tanggapan responden terhadap variabel kepemimpinan, stress dan turnover karyawan.

48 Kuesioner dianalisis dengan memberikan skor pada setiap jawaban kuesioner yang berupa kata-kata dan dengan skor sebagai berikut : Tabel 3.4 Instrumen Skala Likert Jawaban Skor Sangat setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak setuju (TS) 2 Sangat tidak setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2010) Yang disebut dengan Skala Likert. Dimana skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010). Jawaban setiap item instrumen mempunyai tingkatan dari sangat positif sampai sangat negatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dalam hal ini, data primer penulis dapatkan melalui kuesioner. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh para responden yaitu karyawan PT. BNI Life Insurance Divisi Klaim dan Provider Relation.

49 G. Metode Analisis Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah metode kuantitatif, Sugiono (2012:23). Dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.metode ini digunakan apabila masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktik atau antara rencana dengan pelaksanaan.oleh karena itu berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan stress terhadap turnover karyawan. 1. Statistik Deskriptif Menurut Basuki (2010:110) bahwa mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktifitas, objek, proses dan manusia dimana penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kategori survey pengalaman. Menurut Basuki (2010:113), survey pengalaman yaitu survey yang mengumpulkan dan mensintetiskan pengalaman spesialis dan atau praktisi dalam bidang tertentu dimana penelitian ini dilakukan pengukuran Pengaruh Kepemimpinan dan Stress terhadap Turnover Karyawan.

50 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Menurut Priyatno (2010) Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Atau jika melakukan penilaian langsung terhadap koefisien korelasi, bisa digunakan batas minimal korelasi 0,30 (Priyatno, 2010). Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dan Corrected Item-Total Correlation.

51 b. Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2010:221), Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Jika data tersebut memang sudah benar dan sesuai dengan kenyataan, maka hasil yang didapatkan akan tetap sama walaupun penghitungan dilakukan berulang kali. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan tertentu dikarenakan reliabel mengandung arti dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Tabel 3.5 Interprestasi Nilai r* ) Besarnya nilai r 0,80 < r 11 1,00 0,60 < r 11 0,80 0,40 < r 11 0,60 0,20 < r 11 0,40 0,00 < r 11 0,20 Interprestasi Reliabilitas Sangat Tinggi Reliabilitas Tinggi Reliabilitas Cukup Reliabilitas Rendah Reliabilitas Sangat Rendah Sumber : Arikunto (2006:276)

52 3. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi. Uji asumsi klasik terdiri dari: a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval atau pun rasio. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal (Priyatno, 2010). b. Uji Multikolonieritas Multikolinearitas adalah keadaan di mana terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan di antaranya: dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi, dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r 2 ) dengan nilai determinasi

53 secara serentak (R 2 ) dan dengan melihat nilai Eigenvalue dan Condition Index. Menurut Santoso dalam Duwi Priyatno (2010), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel lainnya. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,maka disebut homoskedastisitas dan jikaberbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2011). Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisisnya adalah: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

54 b. Jika tidak ada pola yang jelas,serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1,X2...Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing masing variabel independen berhubungan positif atau negatif (Priyatno, 2010). Bentuk persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a +b x + b x + e Keterangan: Y = Variabel dependen (turnover karyawan) X 1, X 2 = Kepemimpinan (X 1 ), Stress (X 2 ) a = Konstanta (nilai Y apabila X 1, X 2 = 0) b 1,b 2 = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) e = Tingkat Kesalahan

55 5. Uji Hipotesis a) Uji F (Uji Simultan) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (Priyatno, 2010). Kriteria pengujiannya adalah dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel. F hitung didapatkan dari hasil output SPSS dan dapat dilihat pada output ANOVA dari hasil analisis regresi linier berganda & F tabel dicari pada taraf signifikansi atau α = 5% (0,05), df 1 (jumlah variabel-1), dan df 2 = n-k-1 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). a. Jika F hitung <F tabel, maka variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Jika F hitung >F tabel, maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. b) Uji t (Uji Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel bebas secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Priyatno, 2010). Kriteria pengujiannya adalah dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel. T hitung didapatkan dari hasil output SPSS dan t tabel dicari pada taraf signifikasi atau α = 5% dengan uji 2 sisi (0,025) dan derajat kebebasan df = n-k-1 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen).

56 c. Jika t hitung < t tabel, maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. d. Jika t hitung > t tabel, maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.