BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA (STUDI KASUS PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan dan kinerja perusahaan, baik perusahaan kecil. mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Laba (penghasilan bersih) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

I. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dalam lalu lintas pembayaran, sehingga kinerja bank merupakan

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang

MANFAAT INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. terlihat semakin meningkat dengan pesat. Hal itu ditandai dengan berdirinya

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat bisnis, akuntansi dikenal sebagai bahasa. Hal ini

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. berlandasan pada Al-Qur an dan Hadist Nabi SAW. Atau dapat disimpulkan

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Outlook Perbankan Syariah 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. nasabahpun juga semakin meningkat. syariah menerapkan sistem bagi hasil berdasarkan prinsip Profit Sharing

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup pesat, hal ini terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember 2003 terdapat 2 Bank Umum Syariah dan 8 Unit Usaha Syariah dengan total asset lebih dari 7,8 triliun rupiah (belum termasuk BPRS). Sedangkan pada Desember 2007 di Indonesia terdapat 3 Bank Umum Syariah dan 26 Unit Usaha Syariah dengan total asset perbankan syariah di Indonesia sebesar lebih dari 36 triliunrupiah (belum termasuk BPRS). Hal ini merupakan pencapaian prestasi yang membanggakan bagi perbankan syariah di Indonesia, karena dalam waktu empat tahun perkembangan perbankan syariah sangat pesat (lebih dari 400%). Bank syariah dengan umur yang masih muda namun memiliki prestasi yang sangat bagus, bahkan Bank Indonesia menargetkan pangsa pasar perbankan syariah pada akhir tahun 2008 sebesar 5% dari pangsa pasar perbankan nasional. Pada tahun 2011 diperkirakan akan menjadi 6,3% sampai 6,7% (per Desember 2011). Ketatnya persaingan antar bank syariah maupun dengan bank konvensional, membuat bank syariah dituntut untuk memiliki kinerja yang bagus agar dapat bersaing dalam memperebutkan pasar perbankan nasional di Indonesia. Selain itu BI juga semakin memperketat dalam pengaturan dan pengawasan perbankan nasional. Karena BI tidak ingin mengulangi peristiwa di awal krisis ekonomi pada tahun 1997 dimana banyak bank dilikuidasi karena kinerjanya tidak sehat, yang pada akhirnya merugikan masyarakat. 14

15 Salah satu penilaian kinerja yang dapat dilakukan adalah dengan menilai kinerja keuangan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank. Karena kinerja keuangan dapat menunjukkan kualitas bank melalui penghitungan rasio keuangannya. Untuk menghitung rasio keuangan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan bank yang dipublikasikan secara berkala. Menghadapi perkembangan dunia usaha perbankan yang dinamis, maka bank dalam menciptakan produk dan jasa perbankan harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Masyarakat selalu menginginkan suatu produk atau jasa yang dapat memperlancar segala keperluan mereka dengan sarana yang lebih banyak dan praktis serta didukung dengan adanya pelayanan yang lebih baik dan cepat. Informasi yang dibutuhkan pasar sebagai potensial user dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan bukan hanya informasi produk tetapi juga berbagai hal yang terkait dengan perusahaan. Salah satu informasi tersebut adalah kondisi keuangan atau yang sering disebut sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi keuangan yang bersumber dari intern perusahaan. Laporan keuangan perusahaan keuangan melaporkan kinerja masa lalu dan menunjukkan posisi keuangan mutakhir. Laporan keuangan memiliki tujuan utama untuk memberikan informasi yang relevan pada pihak-pihak di luar perusahaan. Informasi yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam dengan melakukan analisis laporan keuangan. Hubungan satu pos dengan pos lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan. Salah satu

16 teknik dalam analisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Rasio keuangan memberikan gambaran informasi yang sederhana mengenai hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya sehingga memudahkan dan mempercepat dalam menilai kesehatan dan kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan bank adalah penelitian ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu bank dalam menghasilkan laba. Pelaporan keuangan modern memfokuskan pada penyediaan ukuran laba sebagai indikator kinerja perusahaan. Tujuan dari setiap perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari hasil operasional perusahaan yang berbentuk laba yang dapat dilihat dari laporan laba. Adam Smith dalam Sinta (2005) mendefinisikan laba sebagai jumlah yang dapat dikonsumsi tanpa menggerogoti modal. Sir John Hicks dalam Sinta (2005) memperluas hal ini dengan mengatakan bahwa laba adalah jumlah yang dapat dikonsumsi seseorang selama periode waktu tertentu. Menurut Nurjanti dan Erni (2003), laba sebagai suatu pengukuran kinerja dan bagian dari laporan keuangan perusahaan yang merefleksikan telah terjadinya proses peningkatan atau penurunan ekuitas dari berbagai sumber transaksi kecuali transaksi dengan pemegang saham dalam suatu periode tertentu konsep laba sama halnya dengan pendapatan bersih (net income), yaitu memasukkan hampir seluruh kejadian yang tercakup dalam pendapatan bersih dengan penekanan pada periode sekarang (present), sehingga dapat dilakukan suatu penelitian dalam memprediksi perubahan laba dengan menggunakan rasio keuangan.

17 Lukman Dendawijaya (2003: 115) menjelaskan bahwa, rasio-rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perbankan meliputi (1) Likuiditas (Loan to Deposit Ratio) mampu menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah (deposan) dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. (2) Solvabilitas (Fix Asset Capital Rasio) menggambarkan kesanggupan untuk membayar semua utang dari aktiva yang dimiliki. (3) Profitabilitas (Net Interest Margin) yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan untuk mengukur efektifitas dalam menjalankan operasional suatu bank. Menurut SEBI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005, rasio-rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perbankan meliputi (1) Kualitas aktiva (Aktifitas Produktif Bermasalah dan Non Performing Loan) diperlukan dalam menunjukkan kemampuan suatu bank dalam mengelola total aktiva produktif yang dimiliki, dan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah dari keseluruhan kredit yang diberikan oleh bank. (2) Sensitivitas terhadap Pasar (Interest Rate Risk), mengingat kemampuan bank dalam menghadapi keadaan pasar sangat berpengaruh pada tingkat profitabilitas suatu bank. Rasio IRR untuk mengetahui kemungkinan bunga yang diterima oleh bank lebih kecil dibandingkan dengan bunga yang dibayarkan oleh bank. Martono (2002: 27) menyebutkan rasio Efisiensi/ operasional dapat digunakan untuk mengukur kinerja perbankan. Rasio Efisiensi/ operasional yang dibentuk akibat adanya ketidakpastian mengenai usaha bank, yang

18 berasal dari kemungkinan kerugian dari operasional bank bila terjadi penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional bank dan kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk baru yang diperkenalkan, rasio ini dapat diukur melalui Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi untuk mengukur tingkat biaya operasional yang dikeluarkan bank dalam mendapatkan keuntungan serta digunakan untuk mengukur kinerja manajemen apakah telah menggunakan semua faktor produksi dengan tepat guna dan hasil guna. Penelitian tentang manfaat rasio keuangan perbankan di Indonesia masih jarang dilakukan. Beberapa peneliti menghubungkan rasio keuangan perbankan dengan laba akuntansi perbankan. Penelitian awal dilakukan oleh Freeman, dkk (1982) dalam Nurjanti dan Erni (2003) yang meneliti tentang analisis kandungan prediktif rasio rate of return (ROR) dan menggunakan sampel sebanyak 31 perusahaan selama periode 32 tahun, dan menyimpulkan bahwa rasio rate of return (ROR) memiliki kandungan informasi yang lebih bersifat prediktif terhadap perubahan laba. Zainuddin dan Jogiyanto Hartono (1999) meneliti tentang manfaat rasio keuangan dalam mempredikasi kinerja keuangan (dilihat dari pertumbuhan laba), dengan mengambil sampel perusahaan yang terdaftar di BEJ yang mengeluarkan Laporan Keuangan Tahunan untuk tahun buku 1989-1996, mengambil sampel 15 bank pada tahun buku 1990-1992, dan 22 bank untuk tahun buku 1993-1996. Menggunakan alat analisis AMOS (Anaysis of Moment Structure) dan regresi, diperoleh kesimpulan bahwa construct rasio keuangan capital, assets, management,

19 earning, liquidity signifikan dalam mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan perbankan untuk periode 1 tahun ke depan, sedangkan untuk 2 tahun ke depan ditemukan kenyataan rasio keuangan tingkat individu tidak signifikan. Machfoedz (1994) dalam Luciana dan Winny (2005) menguji kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba yang dilakukan terhadap 68 perusahaan pabrikan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dengan menggunakan 47 rasio yang dikategorikan ke dalam 9 kategori yaitu short term liquidity, long term solvency, profitability, productivity, indebtedness, investment insentiveness, leverage, return on investment dan equity. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya 13 rasio keuangan yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba, dan hanya tiga rasio yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba yaitu Gross Profit Margin (GPM), Net Income to Sales (NIS) dan Net Income to Net Worth (NINW), sedangkan sepuluh rasio lainnya tidak signifikan dalam memprediksi laba. Machfoed juga menemukan bukti empiris bahwa kekuatan prediksi rasio keuangan untuk periode 1 tahun lebih tinggi dibandingkan untuk periode 2 tahun. Ketidakkonsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengaruh beberapa rasio keuangan tertentu terhadap perubahan laba, mendorong untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan,

20 penelitian ini mengambil judul Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba (Studi Kasus pada Perbankan Syariah di Indonesia). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka permasalahan yang dikaji di dalam penelitian ini adalah: Apakah rasio keuangan CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Asset), ROE (Return On Equity), NPF (Non Performing Financing), FDR (Financing Deposit Ratio), BOPO (Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi) berpengaruh terhadap perubahan laba pada Bank Syariah di Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh rasio keuangan CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Asset), ROE (Return On Equity), NPF (Non Performing Financing), FDR (Financing Deposit Ratio), BOPO (Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi) berpengaruh terhadap perubahan laba pada Bank Syariah di Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihakpihak yang membutuhkan informasi mengenai prediksi perubahan laba: 1. Bagi Bank Mandiri Syariah

21 Penelitian ini dapat memberikan masukan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi investor potensial dalam berinvestasi di pasar modal. 3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai rasio-rasio yang merupakan analisis risiko usaha dalam upaya memprediksi perubahan laba dan sebagai latihan untuk menerapkan pembelajaran dari literatur yang ada selama proses perkuliahan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian berikutnya yang mengambil judul yang sama sebagai bahan penelitian. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam hal ini berisi tentang penelitian terdahulu terhadap konsep laba dan perubahan laba,

22 penilaian kinerja keuangan bank, kualitas aktiva, hipotesis, dan teori prediksi perubahan laba terhadap rasio keuangan. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang desain atau kerangka berpikir, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, teknik analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum hasil penelitian dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Dalam bab terakhir ini berisi pemberian kesimpulan dan saran-saran yang diperlukan.