2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman alam, budaya, dan seni yang khas di pulau Bali tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Sapta Nirwandar selaku Wakil

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional. Jumlah kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

dari laut serta karangnya sampai kepada keindahan panorama gunung yang masyarakat lokal sampai kepada tradisi adat istiadat masyarakat Bali.

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. Tanah Lot merupakan salah satu daya tarik wisata (DTW) di Bali yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia dan melebihi perkembangan pariwisata dunia

ARAHAN BENTUK, KEGIATAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PANTAI PARANGTRITIS. Oleh : MIRA RACHMI ADIYANTI L2D

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bagi negara-negara di dunia termasuk Indonesia, industri

BAB I PENDAHULUAN. yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa (goods and service)

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Fajriasari, 2013

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan yang berkunjung di obyek wisata yang bersangkutan. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN kepulauan yang berlokasi disepanjang khatulistiwa di Asia Tenggara yang

BAB I PENDAHULUAN. tempat ke tempat lain yang bertujuan untuk bersenang-senang. Di setiap pelosok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mengandalkan sektor pariwisata untuk membantu pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB I PENDAHULUAN. antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan budaya tradisional, keindahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam dan menarik untuk di kembangkan sebagai obyek dan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan lima pulau besar yang dimiliki serta pulau-pulau kecil yang tersebar dari

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi, juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor. sektor Migas, sektor Batubara, dan Kelapa Sawit.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Molinda Hotmauly, 2014

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Denpasar, Juli 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata terus dikembangkan dan menjadi program pembangunan nasional Sumber : World Tourism Organization (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk membantu menangani masalah perekonomian dunia. Perkembangan

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Wini Suciani,2014

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam programnya Wonderful of Indonesia yang diharapkan memenuhi

2016 PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN LOKALTERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN KOTA DI KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

RESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam sehingga banyak sekali objek wisata di Indonesia yang patut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan destinasi wisata yang sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan kondisi tanah dan iklim yang beragam, sehingga keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Destinasi pariwisata merupakan daya tarik bagi kedatangan wisatawan.

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dengan cepat. Pariwisata merupakan industri baru yang mampu

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Penelitian yang dilakukan oleh World Tourism Organizatioan (WTO)

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

2 Pada tahun 2010, Provinsi Bangka Belitung menyelenggarakan Tahun Kunjungan Bangka Belitung yang disebut dengan Visit Babel Archipelago 2010 untuk me

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata di Kota Padang sangat penting dikarenakan Kota Padang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Pariwisata dunia berdasarkan data yang dikeluarkan oleh UNWTO, World Tourism barometer pada tahun 2014 bahwa wilayah Asia Pasifik merupakan daerah yang mengalami pertumbuhan pariwisata paling tinggi dibandingkan dengan negara di bagian Afrika dan Eropa yaitu mengalami kenaikan lebih dari 6%, negara bagian afrika 6%, dan negara bagian eropa sebesar 5%. Pada wilayah Asia Pasifik yang mendominasi pertumbuhan tertinggi di bidang pariwisata adalah negara bagian Asia Tenggara yang mengalami kenaikan sebesar 10% dimana pada pada wilayah tersebut terdapat Negara Indonesia yang menjadi salah satu tujuan wisata di mata dunia. Berdasarkan laporan The World Travel & Tourism Council (WWTC), Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan pariwisata paling bagus di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya atau yang tergabung dalam negara bagian ASEAN. WWTC memperkirakan pada 2014, Indonesia berpeluang mencapai pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 14,2 % dan wisatawan nusantara (wisnus) sebesar 6,3 %. Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian diperkirakan bisa mencapai 8,1 persen. Menurut data The Travel and Tourism Competitiveness Index yang dilansir World Economic Forum (WEF) 2014, Negara Indonesia menonjol di kategori budaya, warisan sejarah, kekayaan dan keindahan alam. Indonesia juga diuntungkan oleh semakin meningkatnya minat wisatawan terhadap perjalanan wisata alam budaya Trend wisata alam budaya menjadi peluang bagi Indonesia untuk lebih mengintegrasikan ekonomi kreatif berbasis budaya sebagai daya tarik pariwisata untuk lebih mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, terutama bagi usaha skala kecil dan menengah. (www.kompas.com, Selasa 16 September 2014, 21:30)

2 Indonesia memiliki beberapa tempat pariwisata dari Sabang sampai Merauke, sehingga Indonesia memiliki sumber daya alam dan budaya yang menjadikan Indonesia berpotensi sebagai destinasi pariwisata dunia, karena keanekaragaman tempat wisata dan budaya yang dimiliki, serta sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia membuat Indonesia berkembang tiap tahun dari aspek pariwisata. berikut ini adalah perkembangan wisatawan mancanegara pada tahun 2012 hingga 2014 pada tabel 1.1 di bawah ini. TABEL 1.1 STATISTIK KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA TAHUN 2012-2014 Tahun Wisman Rata-Rata Pengeluaran Per Orang (USD) Rata-Rata Lama Tinggal (Hari) Penerimaan Devisa (Juta USD) 2012 8.044.462 1133.81 7,70 9.120,89 2013 8.802.129 1142.24 7,65 10.054,15 2014 9.435.411 1156.20 7,19 11.004,60 Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2015 Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signigikan. kenaikan jumlah pengunjung wisatawan mancanegara terbanyak terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 9.435.441 wisatawan mancanegara dengan menerima devisa negara sebanyak 11.004,60 juta USD. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2014 mengalami kenaikan secara signifikan dan hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mampu menarik wisatawan mancanegara untuk datang mengunjungi Indonesia. Pemerintah Indonesia perlu memperhatikan dan menjaga sektor-sektor pariwisata dengan baik agar mampu menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia dimana setiap tahunnya akan meningkat dalam jumlah kunjungan dan mempengaruhi kenaikan devisa negara bagi Indonesia. khususnya pada Provinsi Bali yang menjadi barometer pariwisata Indonesia sehingga wisatawan mancanegara (Wisman) akan sering berkunjung ke Bali

3 dibandingkan ke tempat-tempat destinasi lainnya di Indonesia. Data berikut ini adalah jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang dapat dilihat pada tabel 1.2 di bawah ini. TABEL 1.2 STATISTIK PERKEMBANGAN WISMAN DAN WISNUS DI PROVINSI BALI TAHUN 2012-2014 Tahun Wisman 2012 2.892.019 2013 3.278.598 2014 3.731.735 sumber : Hasil Survei Dinas Pariwisata Bali, 2015 Tabel 1.2 di atas menerangkan bahwa terdapat peningkatan jumlah kunjungan yang signifikan terhadap wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke provinsi Bali dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Peningkatan jumlah yang signifikan dan terbanyak wisatawan ke Provinsi Bali berada pada tahun 2014 yaitu sebesar 3.731.735. Jumlah wisatawan mancanegara ke Provinsi Bali perlu dikembangkan lagi oleh pemerintah provinsi Bali agar menjadi pedoman dan tuntunan untuk meningkatkan pendapatan dan menghasilkan keuntungan bagi pemerintah provinsi Bali, khususnya kabupaten Tabanan, Bali. Maka dari itu, Dinas Provinsi Bali khususnya pada bidang kepariwisataan perlu membuat strategi dan pertahanan untuk membuat pariwisata Bali lebih berkembang dan terjaga. Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia dimana menjadi barometer pariwisata Indonesia yang sudah dikenal oleh dunia karena keunikan budaya yang dimiliki serta keanekaragaman tempat-tempat wisata alam maupun wisata buatan manusia yang dapat dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Bali dikenal oleh pariwisata dunia adalah surga bagi para wisatawan, dikarenakan tempat-tempat wisata yang indah serta keunikan budaya masyarakat Bali yang masih terjaga dengan lestari oleh masyarakat atau penduduknya. hal ini, Bali sepenuhnya memliki potensial di bidang pariwisata

4 yang dapat meningkatkan devisa bagi negara Indonesia. Berikut tabel 1.3 adalah 3 besar nama tempat-tempat wisata di Bali sesuai urutan kunjungan terbanyak oleh wisman 2012 sampai 2014. TABEL 1.3 DATA 3 BESAR KUNJUNGAN WISMAN PADA DAYA TARIK WISATA DI BALI TAHUN 2012-2014 No Nama DTW Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 Tanah Lot 927.644 890.412 772.870 2 Bedugul 604.682 658.945 698.076 3 Uluwatu 512.365 624.065 670.453 sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2015 Tabel 1.3 di atas daya tarik wisata Tanah Lot mendominasi kunjungan wisatawan terbanyak selama 3 tahun berturut-turut dibandingkan dengan tempat-tempat wisata lainnya yang berada di Bali. kunjungan wisatawan di daya tarik wisata Tanah Lot terbanyak pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya yaitu sebesar 927.644 yang terdiri dari wisatawan mancanegara. kemudian pada tahun 2013, mengalami penurunan jumlah pengunjung wisatawan mancanegara yaitu sebanyak 890.412 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan lagi yaitu pada jumlah 772.870. Penurunan jumlah wisman di daya tarik wisata Tanah Lot menjadi pertimbangan bagi Manajemen Operasional Daya Tarik Wisata Tanah Lot dan CV. Ari Jasa Wisata dimana sebagai badan organisasi yang mengelola daya tarik wisata tersebut di bawah naungan pemerintah daerah khususnya kecamatan Kediri, serta dibawah pengawasan dinas pariwisata kabupaten Tabanan, Bali. Hal ini menjadi pertimbangan bagi Manajemen Operasional Daya Tarik Wisata Tanah Lot untuk dapat mempertahankan dan menaikkan lagi jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke daya tarik wisata tersebut pada tahun 2015 dan seterusnya,

5 karena dilihat dari data kunjungan daya tarik wisata Tanah Lot menjadi destinasi favorit bagi wisman karena nilai budaya yang terkandung pada atraksi wisata yang ditawarkan yaitu berupa Pura Tanah Lot, keindahan alam, dan atraksi kesenian budaya Bali. Tanah Lot adalah sebuah nama pura yang terletak di kabupaten Tabanan, sekitar 20 km dari Denpasar. Tanah Lot dalam bahasa Bali berarti Tanah di tengah lautan, dan posisi Pura Tanah Lot menjorok ke tengah laut, serta dikelilingi bongkahan batu karang. Selain sebagai pusat spiritual dan budaya bagi umat Hindu, Tanah Lot memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan daya tarik wisata lainnya yang ada di Bali, seperti keindahan alam, adanya ular suci, terdapatnya pentas budaya tari kecak dan tari barong, serta tempat dimananya acara religi atau pelaksanaan upacara keagamaan umat hindu di Bali yaitu hari raya galungan dan kuningan. Keunikan di daya tarik wisata Tanah Lot adalah adanya atraksi wisata yang meliputi 3 faktor yaitu faktor alam yang meliputi keindahan laut, faktor budaya yang meliputi Sebuah bangunan pura di tengah laut dan pertunjukkan kesenian budaya, serta faktor religi yang meliputi upacara Hari Raya Galungan dan kuningan bagi umat hindu di Bali. Dari ketiga faktor tersebut menjadikan suatu daya tarik yang dimiliki oleh Pura Tanah Lot sebagai salah satu tempat destinasi wisata bagi wisatawan mancanegara. Bali tidak hanya memiliki Tanah Lot saja, ada beberapa pura lainnya yang menjadi destinasi wisata di bali yang menjadi pesaing bagi daya tarik wisata Tanah Lot. berikut adalah tabel 1.4 nama-nama daya tarik wisata sejenis di Bali yang menjadi destinasi wisata. TABEL 1.4 DATA DAYA TARIK WISATA PURA DAN JENIS DAYA TARIK WISATA DI BALI No Nama Daya Tarik Wisata Pura Jenis Daya Tarik Wisata 1 Pura Tanah Lot, Desa Beraban, Tabanan 2 Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Badung 3 Pura Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Klungkung Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2015 Alam, Budaya, Religi Alam, Budaya, Religi Alam, Budaya, Religi

6 Tabel 1.4 di atas dapat dilihat bahwa Bali memiliki daya tarik wisata yang berupa pura dimana mengandung unsur alam, budaya, dan religi, sehingga berpotensi menjadi suatu daya tarik wisata untuk dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Dilihat dari tabel 1.4 di atas, daya tarik wisata berupa pura yang berpotensi untuk dikunjungi wisatawan adalah Pura Luhur Uluwaru, Pura Goa Lawag, dan Pura Tanah Lot. namun dari ketiga pura tersebut, yang paling berpotensi menjadi daya tarik wisata adalah Pura Tanah lot, karena memiliki keindahan dan nilai budaya yang kental dibandingkan pura-pura lainnya. namun, jika dibandingkan kedua daya tarik wisata tersebut, Tanah Lot yang lebih mendominasi jumlah kunjungan. hal ini dibuktikan dengan adanya data statistik yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Bali. Daya tarik wisata Tanah Lot adalah daya tarik wisata terfavorit di Pulau Bali. untuk itu, manajemen pengelola daya tarik wisata Tanah Lot terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun. Setiap tahunnya, pihak manajemen pengelola daya tarik wisata Tanah Lot menargetkan jumlah pengunjung yang relatif berbeda namun meningkat dalam jumlah target pengunjung, karena sebagai acuan untuk mengembangkan daya tarik wisata Tanah Lot di mata wisatawan mancaneraga secara luas. Menurut data yang diperoleh, jumlah wisatawan mancanegara mengalami penurunan setiap tahunnya, untuk itu pengelola melakukan berbagai progam-progam wisata berbasis budaya seperti pentas seni dan kegiatan upacara keagamaan yag berunsurkan budaya untuk menarik wisatawan mancanegara agar berkunjung ke wisata alam Tanah lot. Tabel 1.6 di bawah ini adalah data statistik jumlah pengunjung dari tahun 2012 sampai tahun 2014 pada wisatawan mancanegara. TABEL 1.5 TINGKAT PERTUMBUHAN WISATAWAN MANCANEGARA KE DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT, BALI PADA Tahun TAHUN 2012 2014 Jumlah Wisman 2012 927.644 2013 890.412

7 2014 772.870 Sumber : Operational Management Office of Tanah Lot Bali, 2015 Tabel 1.6 memperlihatkan tingkat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 mengalami penuruanan jumlah kunjungan. hal ini bisa dibuktikan data kunjungan pada tahun 2012 sebanyak 927.644, pada tahun 2013 mengalami penurunan sebanyak 890.412 dan kemudian pada tahun 2014 mengalami penurunan lagi dengan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 772.870. Penurunan jumlah pengunjung di daya tarik wisata Tanah Lot yang mengalami penurunan berdampak terhadap target pencapaian jumlah pengunjung yang sudah ditetapkan oleh pihak manajemen daya tarik wisata Tanah Lot dimana menargetkan pada tahun 2014 jumlah wisatawan mancanegara harus mencapai 900.000 pengunjung wisman namun dalam rekapitulasi pengunjung pada tahun 2014 hanya mencapai 772.870 jumlah wisman dan ini bearti terjadi penurunan lagi. Menurut manajemen pengelola daya tarik wisata Tanah Lot dan CV. Ari Jasa Wisata, kunjungan wisatawan mancanegara mengalami penuruan dipicu karena nilai budaya yang dimiliki oleh daya tarik wisata Pura Tanah Lot dalam atraksi budayanya belum mampu bersaing dengan kompetitor utama di bidang daya tarik wisata yang berbasis budaya di Bali yaitu Pura Uluwatu. Hal yang menjadi barometer Daya Tarik Wisata Pura Tanah Lot adalah bangunan pura yang berada di tengah laut dimana menjadi tempat upacara-upacara keagaaman bagi umat hindu yang dikolaborasikan dengan budaya-budaya asli masyarakat Bali yang tidak setiap hari dilakukan di Pura tersebut, wisatawan mancanegara cenderung sering menikmati keindahan alam saja karena sebenarnya dalam benak wisatawan mancanegara mengunjungi daya tarik wisata Pura Tanah lot adalah untuk melihat bangunan pura dan pelaksanaan upacara-upacara keagamaan hindu bercampur dengan tradisi masyarakat Bali yang memiliki nilai-nilai budaya untuk wisatawan mancanegara. Maka dari itu, Manajemen Operasional Daya Tarik Wisata Tanah Lot dan CV. Ari Jasa Wisata berusaha untuk mengedepankan nilai-nilai budaya yang terkandung pada daya tarik wisata

8 Tanah Lot tetap terjaga dan lestari sehingga dapat menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung, namun dalam kenyataannya setiap tahunnya dari tahun 2012 sampai 2014 jumlah wisatawan mancanegara semakin menurun. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka diperlukan penelitian dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang menurun pada daya tarik wisata Tanah Lot tentang nilai budaya yang terkandung dalam daya tarik wisata Tanah Lot tersebut terhadap keputusan berkunjung wisatawan mancanegara, sehingga dapat diketahui penyebab penurunan jumlah wisatawan mancanegara pada tiga tahun terakhir. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana Cultural Value pada daya tarik wisata Pura Tanah Lot Bali. 2. Bagaimana keputusan berkunjung pada daya tarik wisata Pura Tanah Lot Bali. 3. Bagaimana pengaruh Cultural Value terhadap keputusan berkunjung pada daya tarik wisata Pura Tanah Lot Bali 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil temuan mengenai : 1. Cultural Value pada daya tarik wisata Pura Tanah Lot Bali. 2. Keputusan wisman untuk mengunjungi daya tarik wisata Pura Tanah Lot Bali. 3. Pengaruh Cultural Value terhadap keputusan berkunjung pada daya tarik wisata Pura Tanah Lot Bali 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoristis Hasil penelitian diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen pemasaran pariwisata khususnya dalam memanfaatkan nilai budaya atau Cultural Value pada suatu daya tarik wisata sehingga menjadi acuan

9 untuk membuat strategi pemasaran pariwisata yang menjadi salah satu daya tarik wisman untuk berkunjung ke daya tarik wisata tersebut 2. Kegunaan Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan terus oleh pihak Manajeman Operasional Daya Tarik Wisata Pura Tanah Lot dan C.V Ari Jasa Wisata sebagai acuan atau langkah instansi pemerintah daerah khurusnya di Kecamatan Kediri yang di bawah pengawasan Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan dalam bidang pariwisata untuk memanfaatkan nilai-nilai budaya yang ada di dalam daya tarik wisata Tanah lot sehingga dapat mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara. Kemudian diharapkan penelitian ini dapat dijadikan motivasi bagi Manajeman Operasional Daya Tarik Wisata Tanah Lot yang dikelola oleh pemerintah daerah kecamatan Kediri dan CV. Ari Jasa Wisata dalam pengawasan Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan yang menjadi sasaran obyek penelitian dalam meneliti nilai budaya Bali pada daya tarik wisata tersebut.