Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET ATIE DI PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CITY HOME CENTRE DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PT SENTOSA WISATA GLOBAL CABANG PONTIANAK

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

Leo Sugiarto Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... iv

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PELAYANAN, ATMOSFIR DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI TOKO POJOK BADAS

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 KEBIJAKAN FAKTOR-FAKTOR STORE ATMOSPHERE PADA TOKO BEST COMPUTER DI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif korelasional antara dua variabel

III. METODE PENELITIAN. perusahaan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian causal effect. Penelitian causal effect

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada

PENGARUH LETAK LOKASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI INDOMARET KECAMATAN GROBOGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI RAHAP PUTRA SWALAYAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

SKRIPSI PENGARUH STORE ATMOSPHERE (SUASANA TOKO) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA PADANG

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB I PENDAHULUAN. bahkan menyebutkan bahwa pendidikan merupakan aset besar bagi masa depan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Jaman era globalisasi sekarang ini, tingkat kesibukan dalam bekerja semakin

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan mengajukan pertanyaan pada responden. Metode survei dalam

PENGARUH HARGA, KUALITAS P RODUK DAN SUASANA TOKO TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA SWALAYAN KOPTAN JASA TIRTA KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

III. METODE PENELITIAN. tentang variabel-variabel yang diteliti yang selanjutnya mencoba untuk menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

Gunadarma Tagline. Loo

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH KEPERCAYAAN, HARGA DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK VIA LAZADA (Studi Kasus Konsumen Lazada di Tangerang)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu penabung Bank Bukopin Cabang Pembantu Ungaran.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL BISMO KEDIRI TAHUN 2016 ARTIKEL ILMIAH

: WiwinWintarsih NPM : Pembimbing : Christina Wulandari, SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis, menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

Fahri Abdul Rosyid, Pipin Sukandi. Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, Bandung

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR. iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA WARNET DI PURWOREJO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DESAIN ATMOSFER TOKO TERHADAP TANGGAPAN EMOSIONAL KONSUMEN ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET ATIE DI PONTIANAK Reno Prayogo Email: mw_17@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya dharma Pontianak ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan penerapan store atmosphere serta mengetahui apakah terdapat pengaruh elemen store atmosphere yang terdiri dari eksterior, interior dan pramuniaga terhadap minat membeli konsumen. Bentuk penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja di Minimarket Atie Pontianak. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive random sampling dan jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan kriteria konsumen yang datang berbelanja dan bersedia untuk mengisi kuesioner. Teknik analisis data kualitatif dengan skala Likert dan analisis data kuantitatif berupa analisis regresi berganda dengan menggunakan software spss 17. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel eksterior, pramuniaga terhadap minat membeli konsumen dan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel interior terhadap minat membeli konsumen. KATA KUNCI: Pengaruh Store Atmosphere PENDAHULUAN Pertumbuhan bisnis ritel di Pontianak telah mengalami perkembangan cukup pesat. Seperti halnya yang terjadi pada industri ritel nasional dimana perkembangan sejumlah ritel di Indonesia terus bertambah secara pesat seperti supermarket, hypermarket, minimarket, dan ritel lainnya yang terus bermunculan. Sejalannnya dengan berkembangnya bisnis ritel, semakin banyak juga produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta memberikan kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan suatu bisnis adalah menciptakan rasa puas pada pelanggan, salah satunya dengan cara menciptakan store atmosphere yang berbeda-beda sehingga menarik pelanggan untuk masuk membeli barang ataupun jasa. Di era globalisasi ini, kebutuhan masyarakat tidak hanya terfokus pada produk atau jasa di dalam suatu bisnis. Keinginan pelanggan berkembang seiring dengan waktu sehingga ketertarikannya terhadap pembelian produk atau jasa berubah. Pelanggan ingin suatu tempat usaha atau bisnis ritel dipengaruhi oleh latar atau penempatan produk sehingga memudahkannya untuk mengambil barang yang ingin dibeli. 2663

Namun dari data yang terkumpul dan dari fenomena yang dilihat oleh penulis belumlah cukup untuk mengatakan bahwa seseorang berminat untuk berbelanja dikarenakan suasana toko. Maka dari itu penulis ingin membuktikan apakah suasana toko memang memberikan pengaruh terhadap minat membeli seorang konsumen sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Membeli Konsumen pada Minimarket Atie di Pontianak Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan store atmosphere terhadap minat membeli kembali konsumen serta untuk mengetahui pengaruh store atmosphere terhadap minat membeli konsumen pada Minimarket Atie di Pontianak. KAJIAN TEORITIS Dalam perusahaan ritel saat ini, terdapat banyak pesaing yang menggunakan teknik-teknik pemasaran baik itu dalam segi produk maupun jasa, oleh karena itu banyak persepsi-persepsi yang dipublikasikan sehingga dalam pemasaran setiap teknik pemasaran mempunyai keunggulan tersendiri. Menurut Assauri (2011:81), konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kebutuhan konsumen menurut Assauri (2011:90-91) adalah pemakai produk yang dipasarkan, sedangkan langganan adalah pembeli atau calon pembeli yang membeli kembali produk yang pernah dibelinya. Konsumen atau langganan mempunyai kebutuhan untuk kelangsungan hidup dirinya atau organisasinya. Kebutuhan konsumen/langganan ini merupakan dasar atau landasan pelaksanaan kegiatan pemasaran. Pengertian ritel menurut Sopiah dan Sihabudin (2008:3) secara umum, pelayanan bisnis ritel meliputi seberapa cepat kita melayani, kenyamanan yang diberikan, kemudahan lokasi, harga yang wajar dan bersaing, sampai kepada pengetahuan pramuniaga. Dalam merancang tata letak produk dalam toko, kita harus mempertimbangkan aspek-aspek yang berpengaruh. Dalam merancang tata letak minimarket harus startegis. Menurut Amir (2005: 107-115) Beberapa hal penting untuk dicermati: pengaturan toko, klasifikasi dari 2664

barang dagangan, alokasi tempat bagi setiap departemen, denah sebagai model, tonjolkan yang laris manis, tata cahaya, dan musik. Sementara menurut Utami (2006:217) suasana toko merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik, serta aroma yang secara menyeluruh menciptakan citra dalam benak konsumen. Melalui suasana toko yang sengaja diciptakan, ritel berupaya untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan layanan, harga maupun ketersediaan barang dagangan yang bersifat Fashionable. Ketersediaan barang dalam suatu tempat usaha juga sangat berpengaruh terhadap pembelian konsumen, seperti yang kita ketahui, menurut Alma (2011: 97) konsumen memiliki motif dalam melakukan pembelian, yaitu: 1. Primary buying motive, yaitu motif untuk membeli yang sebenarnya. Misalnya, kalau orang ingin makan maka ia akan mencari nasi. 2. Selective buying motive, yaitu pemilihan terhadap barang, ini berdasarkan ratio, misalnya apakah ada keuntungan bila membeli karcis. Seperti seseorang ingin pergi ke Jakarta cukup membeli karcis kereta api kelas ekonomi, tidak perlu kelas eksekutif. 3. Patronage buying motive, ini adalah selective buying motive yang ditunjukan kepada tempat atau toko tertentu. Pemilihan ini bisa timbul karena layanan yang memuaskan, tempatnya dekat, dan ketersediaan barangnya lengkap. Namun menurut Assauri (2011: 76), yaitu: 1. Konsumen mempunyai kecenderungan normal untuk tidak melakukan pembelian produk yang tidak penting (not essential). 2. Konsumen dapat didorong atau dirangsang untuk membeli lebih banyak melalui berbagai peralatan atau usaha-usaha yang mendorong pembelian. 3. Tugas organisasi adalah untuk mengorganisasi bagian yang berorientasi pada penjualan sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan/membina langganan. Menurut Utami (2008: 53) Targeting atau pembidikan adalah proses untuk menetapkan segmen pasar tertentu dari berbagai segmen yang ada di masyarakat sebagai sasaran program pemasaran perusahaan ritel. Menurut Berman dan Evans dalam Sujana (2005: 16) store condition (kondisi lingkungan dan interior dalam toko) dipengaruhi oleh lokasi toko, efektivitas penanganan barang, open hour (jam buka toko), dan tingkat harga yang bersaing. Sedangkan menurut Sopiah dan Sihabudin (2008:16): 2665

1. Atmosphere toko dibangun melalui lima alat indera manusia, yaitu mata, telinga, hidung, alat untuk menyentuk (tangan/kulit), dan lidah(untuk rasa). 2. Interior dan eksterior toko dengan desain dan penggunaan warna yang serasi, serta permainan lampu yang apik bisa menstilmulis mata pengunjung toko. 3. Penggunaan wangi-wangian yang cocok bisa dirasakan pengunjung sebagai atmosphere yang menyenangkan. Musik yang cocok dengan suasana dan selera pengunjung akan memanjakan pengunjung toko. Pengunjung toko akan merasa betah berada di dalam toko. 4. Konsumen lebih menyukai toko yang memberikan kesempatan seluasluasnya kepada pengunjung toko untuk tidak sekedar melihat-lihat barang yang ada di toko saja, tetapi juga menyentuk barang-barang yang ada didalam toko. Dengan begitu, konsumen akan merasa lebih puas. 5. Konsumen akan merasa lebih puas lagi jika diberi kesempatan untuk mencicipi (jika yang dijual berupa makanan atau minuman) atau diizinkan mencoba pakaian sebelum membeli. Kondisi saat ini sangat menuntut perusahaan dalam meningkatkan pelayanan kepada konsumen yang membeli barang maupun jasa, dengan pelayanan yang memuaskan maka konsumen akan datang kembali keperusahaan tersebut sebagai pelanggan tetap, dengan memanfaatkan kondisi tersebut maka perusahaan dapat meningkatkan penjualan. Menurut Utami (2008: 58-59) loyalitas konsumen bearti kesetiaan konsumen untuk berbelanja di lokasi ritel tertentu. METODE PENELITIAN Bentuk penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan menyebarkan kuesioner kepada konsumen Minimarket untuk dijawab. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja di Minimarket Atie Pontianak. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive random sampling, dengan sampel sebanyak 100 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan variabel Y adalah minat membeli dan variabel X adalah elemen store atmosphere yang terdiri dari eksterior, interior, dan pelayanan serta penulis menggunakan software SPSS atau Statistical Product and Service Solution versi 17. PEMBAHASAN 1. Analisis Penerapan Store Atmosphere terhadap minat membeli kembali konsumen pada Minimarket Atie di Pontianak 2666

Perusahaan diwajibkan membuat kebijakan-kebijakan dalam mengolah store atmosphere di dalam toko dengan tepat guna membuat konsumen merasa lebih nyaman dan tertarik pada minimarket Atie di Pontianak. Di bawah ini akan diuraikan kebijakan-kebijakan penerapan store atmosphere yang telah dilakukan oleh Minimarket Atie di Pontianak: a. Eksterior Kebijakan penerapan store atmosphere yang dilakukan oleh Minimarket Atie di Pontianak dari segi eksterior yaitu Minimarket Atie mempunyai bentuk bangunan yang minimalis serta warna bangunan yang terlihat menarik. Desain papan nama juga sangat menarik dan tulisannya terlihat jelas sehingga memudahkan kita untuk menemukan toko tersebut. Adapun produk yang di jual oleh Minimarket Atie diletakkan di bagian luar toko, salah satunya adalah air galon dan kulkas yang diletakkan di samping pintu masuk Minimarket. Kemudian baru-baru ini Minimarket Atie di Pontianak memindahkan penjualan bakery ke tempat khusus. b. Interior Dari segi interior, kebijakan penerapan store atmosphere yang telah dilakukan perusahaan adalah Minimarket Atie di Pontianak menyediakan papan penunjuk barang yang jelas serta tata letak penyusunan barang yang sesuai dengan klasifikasi untuk mencegah produk agar tidak bercampur dengan produk lain yang tidak sejenis sehingga memudahkan konsumen dalam pencarian kategori barang. Selain itu desain meja kasir yang memudahkan pembayaran, serta sirkulasi udara yang sejuk. c. Pelayanan Terakhir dilihat dari segi pelayanan yang telah diterapkan oleh minimarket dalam kebijakan store atmosphere adalah Minimarket Atie di Pontianak menyediakan pelayanan yang memadai dengan kapasitas tenaga kerja sebanyak 7 orang yang meliputi bagian kasir, pramuniaga, dan gudang. Minimarket Atie di Pontianak selalu menjaga agar pelayanan kepada konsumen selalu ramah dan berusaha agar konsumen puas dengan pelayanannya. 2. Analisis Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Membeli Konsumen pada Minimarket Atie di Pontianak 2667

a. Analisis Deskriptif Dalam analisis deskriptif ini akan dikaji bagaimana respon dari kosumen yang berbelanja di Minimarket Atie di Pontianak melalui kuesioner pada setiap indikator dari pertanyaan yang di ajukan. Setelah itu akan dilakukan perhitungan variabel store atmosphere dengan cara menentukan terlebih dahulu lebar interval skor, dengan menghitung skor tertinggi dan terendah dari butir-butir pertanyaan. Kemudian dapat diketahui rentang nilai masing-masing item untuk kategori tiap jenjang, yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah kemudian dibagi tingkatan pembagian kelas interval yang diharapkan. Analisis tanggapan responden terhadap variabel: 1) Eksterior: a) Pada tanggapan responden terhadap desain luar bangunan yang menarik, dari hasil rata-rata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 3,76. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori setuju. Hal ini membuktikan responden setuju bahwa desain luar bangunan Minimarket Atie di Pontianak terlihat menarik oleh konsumen. b) Pada tanggapan responden terhadap bahwa pintu masuk Minimarket Atie di Pontianak yang dekat dengan area parkir sehingga memudahkan untuk keluar masuk, dari hasil rata-rata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 3,76. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori sangat setuju. c) Pada tanggapan terhadap Minimarket Atie yang memiliki fasilitas parkir yang cukup luas sehingga memudahkan konsumen memarkirkan kendaraan dan dilengkapi dengan kamera pengawas, dari hasil rata-rata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 3,80. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori setuju. d) Pada tanggapan responden terhadap warna bangunan Minimarket Atie di Pontianak menarik perhatian konsumen, Dari hasil rata-rata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 3,71. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori setuju. 2) Interior 2668

a) Pada tanggapan responden terhadap klasifikasi tata letak produk Minimarket Atie di Pontianak yang tertata rapi, dari hasil rata-rata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 3,85. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori setuju. b) Pada tanggapan responden terhadap Desain meja kasir yang memudahkan konsumen untuk melakukan pembayaran, dari hasil ratarata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 3,85. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori setuju. c) Pada tanggapan responden terhadap jarak lorong rak Minimarket Atie di Pontianak yang tidak sempit, dari hasil rata-rata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 3,84. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori setuju. d) Pada tanggapan responden terhadap pencahayaan dan sirkulasi udara ruangan Minimarket Atie di Pontianak yang memadai, dari hasil rata-rata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 3,80. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori setuju. 3) Pelayanan a) Pada tanggapan responden terhadap karyawan pada Minimarket Atie di Pontianak melayani dengan ramah dan sopan, dari hasil rata-rata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 3,85. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori setuju. b) Pada tanggapan responden terhadap karyawan pada Minimarket Atie di Pontianak dapat memberikan informasi produk yang konsumen butuhkan, dari hasil rata-rata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 3,90. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori setuju. c) Pada tanggapan responden terhadap kehandalan kasir dalam menghitung transaksi, dari hasil rata-rata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 4,01. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori setuju. 2669

d) Pada tanggapan responden terhadap Kesediaan karyawan dalam menanggapi keluhan konsumen, dari hasil rata-rata total nilai jawaban responden yang didapat adalah sebesar 3,85. Angka ini berada pada rentang 3,40-4,19, ini termasuk dalam kategori setuju b. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data 1) Pengujian Validitas Masing-masing butir pertanyaan dalam penelitian ini memiliki nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel yaitu dengan nilai sebesar 0,195 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Hasil uji validitas dapat dilihat uraiannya sebagai berikut: a) Untuk variabel Eksterior (X 1 ) Masing-masing indikator akan dijabarkan yaitu indikator dengan kode x1 rhitung sebesar 0,782, x2 sebesar 0,740, x3 sebesar 0,719, x4 sebesar 0,745. b) Untuk variabel Eksterior (X 2 ) Masing-masing indikator akan dijabarkan yaitu indikator dengan kode x1 rhitung sebesar 0,679, x2 sebesar 0,792, x3 sebesar 0,853 x4 sebesar 0,844. c) Untuk variabel Pelayanan (X 3 ) Masing-masing indikator akan dijabarkan yaitu indikator dengan kode x1 rhitung sebesar 0,805, x2 sebesar 0,799, x3 sebesar 0,809, x4 sebesar 0,845. d) Untuk variabel Minat Membeli (Y) Masing-masing indikator akan dijabarkan yaitu indikator dengan kode x1 rhitung sebesar 0,755, x2 sebesar 0,736, x3 sebesar 0,736, x19 sebesar 0,773. 2) Pengujian Reliabilitas Pengujian reliabilitas menunjukkan nilai Alpha lebih besar daripada r tabel sebesar 0,195 sehingga dapat disimpulkan bahwa reliabilitas yang dicapai oleh masing-masing variabel bebas maupun variabel terikat pada penelitian ini dinyatakan reliabel. c. Pengujian Signifikansi Hipotesis 1) Uji F Nilai koefisien determinasi (R 2 ) yang diperoleh adalah sebesar 0,637 atau 63,70 persen. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kontribusi variabel terikat 2670

yang dijelaskan oleh seluruh variabel bebas secara serempak yang ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah benar-benar nyata dan bukan terjadi karena kebetulan. Berdasarkan perbandingan antara nilai F hitung dan F tabel ternyata nilai F hitung 58,919 jauh lebih besar dari F tabel 2,388 serta nilai probabilitas 0,000 dimana jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda dapat digunakan untuk memprediksi minat membeli konsumen yang dipengaruhi eksterior, interior, dan pelayanan. 2) Uji Parsial (Uji T) a) Pengaruh Variabel Eksterior Terhadap Variabel Minat Membeli Variabel eksterior berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai t hitung sebesar 4,249 pada tingkat signifikansi 0,000. Karena t hitung lebih besar dari t tabel (4,013 > 1,661) dan signifikansi thitung lebih kecil dari taraf kesalahan sebesar lima persen (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara variabel eksterior terhadap variabel minat membeli. b) Pengaruh Variabel Interior Terhadap Variabel Minat Membeli Variabel interior berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai t hitung sebesar 4,595 pada tingkat signifikansi 0,000. Karena t hitung lebih besar dari t tabel (4,595 > 1,661) dan signifikansi thitung lebih kecil dari taraf kesalahan sebesar lima persen (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara variabel interior terhadap variabel minat membeli. c) Pengaruh Variabel Pramuniaga Terhadap Variabel Minat Membeli Variabel pramuniaga berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai t hitung sebesar 4,855 pada tingkat signifikansi 0,000. Karena t hitung lebih besar dari t tabel (4,855 > 1,661) dan signifikansi t hitung lebih kecil dari taraf kesalahan sebesar lima persen (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara variabel pramuniaga terhadap variabel minat membeli. 2671

PENUTUP 1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dari segi eksterior dan pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat membeli konsumen pada Minimarket Atie di Pontianak. Sedangkan dari segi Interior tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat membeli konsumen pada Minimarket Atie di pontianak. 2. Saran dari penulis adalah Minimarket Atie diharapkan untuk memasang kipas angin agar suhu ruangan dalam minimarket tetap terjaga, tata letak barang harus diperbaiki dengan layout yang lebih bervariasi, indikator pelayanan kepada pelangan sudah dalam kategori sangat baik dan harap untuk dipertahankan, untuk perhitungan pembayaran diharapkan sudah dapat menggunakan komputerisasi seperti mesin kasir dan mesin pembayaran untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam transaksi, pemberian pelatihan kepada para karyawan agar mampu memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada pelangan yang berkunjung ke Minimarket Atie, lokasi parkir kendaraan roda dua dan empat sudah diangap baik dan harap dapat di pertahankan. DAFTAR PUSTAKA Alma, H. Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Amir, M. Taufiq. 2005. Majemen Ritel. Jakarta: PPM. Amirullah, dan Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Assauri, Sofjan. 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarata: PT RajaGrafindo Persada. Ma ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Riduwan. 2010. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sopiah & Syihabudin. 2008. Manajemen Bisnis Ritel.Yogyakarta: CV. Andi Offset. Sujana, Asep ST. 2005. Manajemen Ritel Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2672

Utami, Christina Whidya. 2008. Strategi Pemasaran Ritel. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang., Christina Whidya. 2006. Manajemen Ritel. Jakarta: Salemba Empat. Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2673