BAB VII PENUTUP. disesuaikan dengan tujuan khusus pada penelitian. Berikut penjelasannya: 1. Karakteristik Perawat di RSUD Petala Bumi Tahun 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. disesuaikan dengan tujuan khusus pada penelitian. Berikut penjelasannya :

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. disesuaikan dengan tujuan khusus pada penelitian. Berikut penjelasannya :

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan walau belum memenuhi standar. 2. Persepsi perawat terhadap motivasi lebih dari separuh memiliki motivasi

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan mutu pelayanan keperawatan adalah. ditemukan permasalahan terkait mutu pelayanan keperawatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan

No. Responden : Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Caring merupakan unsur sentral dalam keperawatan. Menurut Potter & Perry (2005),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan saran dalam CSI (Customer Satification Indeks) rawat inap

BAB I PENDAHULUAN.

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan pada. Saudara/saudari di RSU Kardinah Kota Tegal, oleh :

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan sumber pemberi jasa pelayanan kesehatan. Saat ini

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi sangat penting untuk proses keperawatan. Perawat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya

Sistem yang digunakan di RSUD Simo Boyolali berbeda antara dokter spesialis, dokter umum dan perawat. Untuk insentif dokter spesialis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya manusia yang memiliki peran vital dalam. memberikan pelayanan di rumah sakit adalah perawat yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3)

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

KUESIONER PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman : DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1945, yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua

Summary FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RS TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO. Abstrak

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB V HASIL PENELITIAN


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keperawatan. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan salah satu bagian terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. asuhan yang bersifat humanistik, profesional, dan holistik berdasarkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pada kesembuhan pasien, dalam berkomunikasi dengan pasien. dokter dan perawat menjadikan dirinya secara terapeutik dengan

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Muhammadiyah Yogyakarta sudah sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2009?

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang simpulan. yang menjawab tujuan penelitian yang telah dirumuskan,

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dipengaruhi oleh pertumbuhan lembaga pelayanan dan praktik

1 KUESIONER PENELITIAN UNTUK PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN. Bagi sebagian besar pasien, masuk rumah sakit karena sakitnya dan harus

Analisis Kinerja RSUD Rantauprapat Kab. Labuhanbatu Berdasarkan Balanced Scorecard

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Responden pada umumnya pada kelompok umur 18 tahun, lebih dari

PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN STROKE DI RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. (Rachmawati, 2008). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini menjelaskan kesimpulan dari temuan penelitian yang telah dilakukan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh beberapa

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

b. Mayoritas responden dalam penelitian ini berumur tahun, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian terhadap karakteristik konsumen, manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. kiat keperawatan. Berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

BAB 1 : PENDAHULUAN (1, 2)

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan keperawatan. Berdasarkan UU

Petunjuk Pengisian : Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi tempat bekerja Saudara saat ini.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB 1 PENDAHULUAN. karena menurunnya produktivitas sebagai efek stres karyawan. The Seventh

BAB I PENDAHULUAN. berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan secara lebih merata. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peranan komunikasi menjadi lebih penting dalam pemberian asuhan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia (Potter & Perry, 2009). American Nurses Association

BAB I PENDAHULUAN. penduduk agar dapat terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu perlu

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN KATEGORI MODERATE CARE DI RUANG PERAWATAN KELAS VIP KELAS I DAN KELAS II DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan kinerja tim multidisiplin

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

BAB 1 PENDAHULUAN. bermutu merupakan asuhan manusiawi yang diberikan kepada pasien, memenuhi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan. Keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien merasakan komunikasi yang sedang berjalan tidak efektif karena kesalahan

BAB I PENDAHULUAN. dan kebutuhan pelayanan kesehatan secara maksimal dan global (Yani 2001

BAB VI PENUTUP. 1. Karakteristik responden yang memberikan kontribusi pada penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria

PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PERAWAT PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

Transkripsi:

BAB VII PENUTUP Bab ini menjelaskan kesimpulan temuan penelitian yang telah dilakukan dan saran terkait hasil temuan tersebut. Kesimpulan dan saran yang peneliti sampaikan disesuaikan dengan tujuan khusus pada penelitian. Berikut penjelasannya: A. Kesimpulan 1. Karakteristik Perawat di RSUD Petala Bumi Tahun 2016 a. Sebagian besar perawat berada pada kelompok umur Dewasa Awal (26 35 tahun) dan jenis kelamin perempuan. b. Lebih dari separuh perawat adalah DIII Keperawatan, Status Kepegawaian Non PNS, dan lama kerja kurang dari 5 tahun. 2. Kemampuan komunikasi interpersonal perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Petala Bumi Tahun 2016 Hasil penelitian didapatkan kemampuan komunikasi perawat secara komposit berada pada kategori kurang. Berdasarkan penilaian pasien sebagian besar kemampuan komunikasi baik sedangkan penilaian perawat sejawat dan tenaga kesehatan lain, lebih separuh perawat baik. a. Berdasarkan aspek keterbukaan, sebagian besar kemampuan perawat memperkenalkan diri adalah kurang, lebih dari separuh perawat menunjukkan siap untuk berkomunikasi. b. Berdasarkan aspek empati kemampuan komunikasi interpersonal perawat mayoritas baik.

c. Berdasarkan aspek positif, sebagian besar kemampuan komunikasi interpersonal perawat baik. Terdapat kesenjangan antara kemampuan perawat mengucapkan terima kasih dan senang bekerjasama menurut pasien mayoritas baik sedangkan menurut sejawat dan tenaga kesehatan lain lebih dari separuh yang berada pada kategori baik. d. Berdasarkan aspek suportif, kemampuan komunikasi interpersonal perawat kurang baik. Hanya separuh perawat bersedia memberi reward saat berinteraksi kepada sejawat dan tenaga kesehatan lain. e. Berdasarkan aspek kesetaraan mayoritas kemampuan komunikasi interpersonal perawat baik. 2. Kenyamanan proses interaksi dalam pelayanan keperawatan di RSUD Petala Bumi Tahun 2016 Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenyamanan pasien, perawat sejawat dan tenaga kesehatan lain berada pada kategori kurang. a. Hasil penelitian kenyamanan pasien dalam proses interaksi lebih dari separuh berada pada kategori nyaman. b. Hasil penelitian kenyamanan perawat sejawat dalam proses interaksi adalah lebih dari separuh berada pada kategori nyaman. c. Hasil penelitian kenyamanan tenaga kesehatan lainnya dalam proses interaksi adalah lebih dari separuh berada pada kategori nyaman.

3. Kepuasan proses interaksi dalam pelayanan keperawatan di RSUD Petala Bumi Tahun 2016 Hasil penelitian menunjukkan kepuasan rata rata pasien, perawat sejawat dan tenaga kesehatan lain selama proses interaksi dengan perawat pelaksana berada pada kategori kurang puas. a. Hasil penelitian kepuasan pasien dalam proses interaksi lebih dari separuh pasien berada pada kategori puas. b. Hasil penelitian kepuasan perawat sejawat dalam proses interaksi adalah lebih dari separuh berada pada kategori puas. c. Hasil penelitian kepuasan tenaga kesehatan lain dalam proses interaksi adalah lebih dari separuh berada pada kategori puas. 4. Hubungan kemampuan komunikasi interpersonal perawat dengan Kenyamanan Proses Interaksi dalam pelayanan keperawatan di RSUD Petala Bumi Tahun 2016 Ada hubungan kemampuan komunikasi interpersonal perawat dengan kenyamanan proses interaksi pelayanan keperawatan secara komposit. 5. Hubungan kemampuan komunikasi interpersonal perawat dengan kepuasan proses interaksi dalam pelayanan keperawatan Ada hubungan kemampuan komunikasi interpersonal perawat dengan kepuasan proses interaksi dalam pelayanan keperawatan secara komposit.

B. Saran 1. Bagi Rumah Sakit RSUD Petala Bumi a. Kemampuan komunikasi interpersonal perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Petala Bumi Tahun 2016 1) Diharapkan RSUD Petala bumi menambahkan kebijakan terkait Komunikasi Efektif agar setiap perawat diwajibkan menyebutkan identitasnya kepada pasien sebelum melakukan tindakan sehingga pasien mudah menyampaikan informasi dan keluhannya. 2) Diharapkan Kepala Ruangan Instalasi Rawat Inap RSUD Petala Bumi melakukan supervisi rutin sekali dalam sebulan terhadap komunikasi perawat pelaksana khususnya aspek keterbukaan dan aspek suportif perawat yang masih kurang. 3) Perlunya seminar, workshop atau pelatihan khusus komunikasi perawat tidak hanya terapeutik kepada pasien, tetapi juga kepada sejawat dan tenaga kesehatan lain diikuti oleh seluruh perawat pelaksana bertujuan menciptakan lingkungan kerja kondusif. b. Kenyamanan Proses Interaksi dalam Pelayanan Keperawatan di RSUD Petala Bumi Perlunya upaya sosialisasi bahwa kenyamanan tidak hanya bebas nyeri dan rasa ketidaknyamanan fisik tetapi merupakan wujud kesejahteraan psikologis pasien, perawat maupun tenaga kesehatan lain bertujuan meminimalisir kemunduran kerja perawat di RSUD Petala Bumi. c. Kepuasan Proses Interaksi dalam pelayanan keperawatan di RSUD Petala Bumi 1) Perlunya upaya peningkatan penghargaan kepada perawat dengan

memberi apresiasi kepada perawat yang mampu memberikan kepuasan dalam pelayanan keperawatan di RSUD Petala Bumi. 2) Pembinaan hubungan interpersonal antar tim pemberi pelayanan keperawatan dengan mengadakan kegiatan bersama secara periodik 2 kali setahun meningkatkan kekeluargaan, berdampak kepada peningkatan kekompakkan tim memberikan pelayanan keperawatan di RSUD Petala Bumi. 2. Bagi Institusi Pendidikan a. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai informasi ilmiah manajemen sumber daya manusia keperawatan dalam pengembangan kompetensi komunikasi untuk menciptakan kenyamanan dan kepuasan proses interaksi dalam pelayanan keperawatan. b. Sebaiknya institusi pendidikan menambahkan mata kuliah komunikasi interpersonal perawat dalam kurikulum institusi untuk meningkatkan kemampuan membina hubungan interpersonal dalam proses interaksi di pelayanan keperawatan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, maka peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian terkait yaitu: a. Melakukan penelitian quasi eksperimen terkait Program Pelatihan Komunikasi Interpersonal khusus perawat selama 6 hari dan menggali

lebih lanjut dampak dari pelatihan terhadap peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal perawat setelah 6 bulan berikutnya. b. Melakukan Studi Komparatif Kemampuan Komunikasi Interpersonal Tenaga Kesehatan di RSUD Petala Bumi. c. Melakukan perbandingan beberapa rumah sakit milik pemerintah dan swasta terkait komunikasi, kenyamanan dan kepuasan dalam proses interaksi pelayanan keperawatan guna mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi kenyamanan dan kepuasan selain dari komunikasi pasien, perawat sejawat dan tenaga kesehatan lain.