BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat

BAB III METODE PENELITIAN. dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain Riset Tujuan Penelitian. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO

PENETAPAN PRIORITAS PRORGAM PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN METODE ANALITYC HYERARCY PROCES (AHP) DI PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

INTEGRASI SISTEM PENJUALAN MELALUI WEBSITE DAN APLIKASI MOBILE BERDASARKAN 7C S FRAMEWORK (Studi: CV Alam Organik Makmur)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMANFAATAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DENGAN PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

AHP (Analytical Hierarchy Process)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK REKOMENDASI TEMPAT KOST PADA APLIKASI KOST ONLINE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. mendefinisikan secara sistematis mengenai nilai dari variabel-variabel yang diteliti.

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

DARTAR ISI Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

BAB III METODOLOGI.

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

III. METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PROMOSI KENAIKAN JABATAN DI PT. XYZ

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

III. METODE PENELITIAN

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

Penyebaran Kuisioner

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan

STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI JABATAN UNDERWRITING STAFF PADA PT ASURANSI MSIG INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

BAB 3 PEMECAHAN MASALAH

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

LAMPIRAN 1 DAFTAR PUBLIKASI ILMIAH PENULIS (TESIS) Bagoes Maulana. Pembimbing: Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, Prof. Dr. Tulus

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN LOKASI CABANG BARU USAHA CLOTHING MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Strategi Pemilihan Sistem Operasi Untuk Personal Computer

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan Fokus penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur tepatnya Kota

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS PENENTUAN RATING RISIKO PROYEK PT. XYZ METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP)

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

Analytic Hierarchy Process

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini, jenis desain yang digunakan bersifat penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam mengarahkan tipe penelitian tersebut, mencari ide-ide atas hubungan-hubungan baru dan tidak membutuhkan sebuah hipotesis. Dalam studi ini, penelitian deskriptif mengidentifikasi tingkat kepentingan sub-kriteria yang terdapat pada kriteria 7Cs desain customer interface, yaitu context, content, community, customization, communication, connection dan commerce. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat role model bagi objek penelitian berdasarkan model website pesaing. Menurut Sekaran (2006:135), Cross sectional study adalah suatu penelitian di mana data yang dikumpulkan hanya sekali, mungkin selama satu periode per hari, per minggu, atau per bulan dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian. 48

49 Menurut Sekaran (2006), Time horizon yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah cross-section,yaitu suatu penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tabel. 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian Metode Unit Analisis Penelitian Time Horizon T-1 Eksploratif Survey Individu T-2 Eksploratif Survey Individu T-3 Eksploratif Survey Individu T-4 Eksploratif Survey Individu T-5 Eksploratif Survey Individu T-6 Eksploratif Survey Individu T-7 Eksploratif Survey Individu Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Sumber : Peneliti, 2012

50 Keterangan : 1. Untuk menentukan prioritas klasifikasi dan alternatif pilihan pada kriteria Context untuk Luxina berdasarkan hasil perbandingan. 2. Untuk menentukan prioritas klasifikasi dan alternatif pilihan pada kriteria Content untuk Luxina berdasarkan hasil perbandingan. 3. Untuk menentukan prioritas klasifikasi dan alternatif pilihan pada kriteria Community untuk Luxina berdasarkan hasil perbandingan. 4. Untuk menentukan prioritas klasifikasi dan alternatif pilihan pada kriteria customization untuk Luxina berdasarkan hasil perbandingan. 5. Untuk menentukan prioritas klasifikasi dan alternatif pilihan pada kriteria communication untuk Luxina berdasarkan hasil perbandingan. 6. Untuk menentukan prioritas klasifikasi dan alternatif pilihan pada kriteria connection untuk Luxina berdasarkan hasil perbandingan. 7. Untuk menentukan prioritas klasifikasi dan alternatif pilihan pada kriteria Commerce untuk Luxina berdasarkan hasil perbandingan.. 3.2 Jenis dan Sumber data Penelitian Sumber data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Menurut Sekaran (2006), data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai objek penelitian. Data primer berupa informasi yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung, data

51 ini didapat dari interview, observasi website perusahaan dan penyebaran kuesioner kepada para pengambil keputusan (decision maker) atas website Luxina by Best Life, hal ini sehubungan dengan informasi yang diperlukan untuk penelitian ini. Menurut Sugiyono (2006), data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen. Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan catatan catatan yang berhubungan dengan penelitian, selain itu peneliti mempergunakan data yang diperoleh dari internet. Data sekunder yang digunakan untuk penelitian adalah data pengunjung website Luxina by Best Life, profil perusahaan Best Life Indonesia, literatur, jurnal, dan artikel ilmiah yang terkait penelitian. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam keseluruhan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Studi Pustaka (Library Research) Peneliti menggunakan beberapa referensi berupa buku, jurnal, maupun artikel dari media elektronik. Informasi tersebut berhubungan dengan variablevariable penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. b. Penelitian Lapangan (Field Research) Dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data melalui interview dan kuesioner.

52 Interview dilakukan untuk mengetahui goal perusahaan terhadap website yang sedang dikembangkan. Dari hasil wawancara, peneliti akan menemukan goals perusahaan dan dapat membuat formulasi strategi 7Cs customer interface selanjutnya terhadap website. Dalam proses wawancara, peneliti mengembangkan beberapa pertanyaan berdasarkan kriteria 7Cs pada penelitian ini. Kuesioner digunakan dalam pengumpulan data dari responden dan peneliti menyusun format pertanyaan yang telah diatur sedemikian rupa untuk mengidentifikasi tingkat kepentingan sub-kriteria dari masing-masing kriteria yang terdapat pada 7Cs desain customer interface dan melihat role model bagi masing-masing kriteria atas website pesaing kepada responden secara tertulis. Dalam penelitian ini kuesioner ini dibuat menggunakan skala pengukuran AHP. Tabel 3.2 Bobot Penilaian AHP Skala Definisi dari Importance 1 Sama pentingnya (equal Importance) 3 Sedikit Lebih Penting (slightly more important) 5 Jelas Lebih Penting (Materially more importance) 7 Sangat Jelas Penting (Significantly more Importance) 9 Mutlak Lebih Penting (absolutely more Importance)

53 2,4,6,8 Ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan (compromise value) 3.4 Teknik Pengambilan Sampel Sumber : (Saaty, 1993) Pada penerapan metode AHP yang diutamakan adalah kualitas data dari responden, dan tidak tergantung pada kuantitasnya(saaty, 1993). Oleh karena itu, penilaian AHP memerlukan pakar sebagai responden dalam pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif. Para pakar disini merupakan orang-orang kompeten yang benar-benar menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan atau benar-benar mengetahui informasi yang dibutuhkan. Untuk jumlah responden dalam metode AHP tidak memiliki perumusan tertentu, namun hanya ada batas minimum yaitu dua orang responden(saaty, 1993). Penentuan sample dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Observasi lapangan dilakukan di Best Life Indonesia. Pemilihan dengan tujuan tertentu menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria mewakili setiap bidang keahlian dan diprioritaskan kepada pakar yang disyaratkan untuk menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process) cukup beberapa orang (Saaty, 1993). Para pakar tersebut adalah para decision maker Luxina yaitu Chief in Editor, Redaktur Senior, Redaktur Pelaksana, Product Developer, dan divisi Pemasaran. Penentuan penentuan sample adalah para manajerial Best Life Indonesia, mereka dinilai mengenal pasar luxury Indonesia. Sehingga dapat memberikan penilaian terhadap pengambilan keputusan terhadap Luxina.

54 Data diolah dengan menggunakan Metode AHP dengan langkah analisis sebagaimana diuraikan pada metodologi. 3.5 Metode Analisis Menurut Istijanto (2009), analisis merupakan tindakan mengolah data hingga menjadi informasi yang bermanfaat dalam menjawab masalah riset. Pemilihan metode analisis ini harus sesuai dengan jenis riset yang dijalankan. Kegiatan yang penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data maka dapat diketahui makna dari data yang berhasil dikumpulkan. Oleh karena itu, hasil penelitian pun akan segera diketahui. Pengolahan data ini adalah menggunakan metode analisis AHP (Analytical Hierarcial Process). Tahap awal yang dilakukan adalah menentukan prioritas pada sub-kriteria 7Cs untuk menyusun strategi formulasi desain customer interface, tahapan subkriteria ini disusun berdasarkan literatur yang menjadi bahan refrensi penelitian. Tahap selanjutnya adalah pembuatan hierarki alternatif yang juga disusun berdasarkan wawancara dengan pihak Best Life Indonesia. Kuesioner diberikan untuk mengetahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat pada struktur hierarki sub-kriteria. Setelah hasil kuesioner didapat diketahui pembobotan setiap elemen pada tingkat hirarki sub-kriteria dan alternatif, data ini akan diolah dengan menggunakan AHP.

55 3.6 Bentuk Hierarki Kriteria dan Alternatif 7Cs Customer Interface CONTEXT FUNGSIONAL AESTHETICS INTEGRASI LUXINA ROBB-REPORT LUXURY INSIDER Gambar 3.1 Hierarki Context Sumber : Peneliti Hierarki ini bertujuan untuk membuat perbandingan berpasangan pada AHP yang nantinya akan diberikan pembobotan. Pada kriteria context, ditentukan kriteria nya seperti fungsional, estetika dan integrasi. Masing-masing kriteria tersebut dipasangkan dengan alternatif yang telah ditentukan, yaitu Luxina, Robb Report dan Luxury insider. Lalu, cara membaca perbandingan berpasangan tersebut adalah dengan membaca perkriteria yang dipasangkan pada setiap alternatif. Kriteria fungsional dipasangkan dengan Luxina, Robb-report dan Luxury insider. Sama

56 halnya untuk aestethic dan integrasi, keduanya masing-masing dipsangakan dengan Luxina, Robb Report dan Luxury Insider. CONTENT PRODUCT DOMINANT INFORMATION DOMINANT SERVICE DOMINANT LUXINA ROBB-REPORT LUXURY INSIDER Gambar 3.2 Hierarki Content Sumber : Peneliti Hierarki ini bertujuan untuk membuat perbandingan berpasangan pada AHP yang nantinya akan diberikan pembobotan. Pada kriteria content, ditentukan kriteria nya seperti product-dominan,information-dominant, dan service dominant. Masingmasing kriteria tersebut dipasangkan dengan alternatif yang telah ditentukan, yaitu Luxina, Robb Report dan Luxury insider. Lalu, cara membaca perbandingan berpasangan tersebut adalah dengan membaca perkriteria yang dipasangkan pada setiap alternatif. Kriteria product-dominant dipasangkan dengan Luxina, Robb-report dan Luxury insider. Sama halnya untuk information-dominant, dan service dominant,

57 keduanya masing-masing dipsangakan dengan Luxina, Robb Report dan Luxury Insider. COMMUNITY NONEXISTENT LIMITED STRONG LUXINA ROBB-REPORT LUXURY INSIDER Gambar 3.3 Hierarki Community Sumber : Peneliti Hierarki ini bertujuan untuk membuat perbandingan berpasangan pada AHP yang nantinya akan diberikan pembobotan. Pada kriteria community, ditentukan kriteria nya seperti nonexistent, limited dan strong. Masing-masing kriteria tersebut dipasangkan dengan alternatif yang telah ditentukan, yaitu Luxina, Robb Report dan Luxury insider. Lalu, cara membaca perbandingan berpasangan tersebut adalah dengan membaca perkriteria yang dipasangkan pada setiap alternatif. Kriteria nonexistent dipasangkan dengan Luxina, Robb-report dan Luxury insider. Sama halnya untuk, limited dan strong, keduanya masing-masing dipsangkan dengan Luxina, Robb Report dan Luxury Insider

58 CUSTOMIZATION GENERIC MODERATE HIGHLY LUXINA ROBB-REPORT LUXURY INSIDER Gambar 3.4 Hierarki Customization Sumber : Peneliti Hierarki ini bertujuan untuk membuat perbandingan berpasangan pada AHP yang nantinya akan diberikan pembobotan. Pada kriteria customization, ditentukan kriteria nya seperti generic, moderate dan highly. Masing-masing kriteria tersebut dipasangkan dengan alternatif yang telah ditentukan, yaitu Luxina, Robb Report dan Luxury insider. Lalu, cara membaca perbandingan berpasangan tersebut adalah dengan membaca perkriteria yang dipasangkan pada setiap alternatif. Kriteria generic dipasangkan dengan Luxina, Robb-report dan Luxury insider. Sama halnya untuk moderate dan highly, keduanya masing-masing dipsangkan dengan Luxina, Robb Report dan Luxury Insider.

59 COMMUNICATION BROADCAST INTERACTIVE INTEGRASI LUXINA ROBB-REPORT LUXURY INSIDER Gambar 3.5 Hierarki Communication Sumber : Peneliti Hierarki ini bertujuan untuk membuat perbandingan berpasangan pada AHP yang nantinya akan diberikan pembobotan. Pada kriteria communication, ditentukan kriteria nya seperti broadcast, interactive dan interation. Masing-masing kriteria tersebut dipasangkan dengan alternatif yang telah ditentukan, yaitu Luxina, Robb Report dan Luxury insider. Lalu, cara membaca perbandingan berpasangan tersebut adalah dengan membaca perkriteria yang dipasangkan pada setiap alternatif. Kriteria broadcast dipasangkan dengan Luxina, Robb-report dan Luxury insider. Sama halnya untuk moderate dan highly, keduanya masing-masing dipsangkan dengan Luxina, Robb Report dan Luxury Insider.

60 CONNECTION PORTAL DESTINASI HUB LUXINA ROBB-REPORT LUXURY INSIDER Gambar 3.6 Hierarki Connection Sumber : Peneliti Hierarki ini bertujuan untuk membuat perbandingan berpasangan pada AHP yang nantinya akan diberikan pembobotan. Pada kriteria connection, ditentukan kriteria nya seperti generic, moderate dan highly. Masing-masing kriteria tersebut dipasangkan dengan alternatif yang telah ditentukan, yaitu Luxina, Robb Report dan Luxury insider. Lalu, cara membaca perbandingan berpasangan tersebut adalah dengan membaca perkriteria yang dipasangkan pada setiap alternatif. Kriteria generic dipasangkan dengan Luxina, Robb-report dan Luxury insider. Sama halnya

61 untuk moderate dan highly, keduanya masing-masing dipsangkan dengan Luxina, Robb Report dan Luxury Insider. COMMERCE LOW MEDIUM HIGH LUXINA ROBB-REPORT LUXURY INSIDER Gambar 3.7 Hierarki Commerce Sumber : Peneliti Hierarki ini bertujuan untuk membuat perbandingan berpasangan pada AHP yang nantinya akan diberikan pembobotan. Pada kriteria commerce, ditentukan kriteria nya seperti low, medium dan high. Masing-masing kriteria tersebut dipasangkan dengan alternatif yang telah ditentukan, yaitu Luxina, Robb Report dan Luxury insider. Lalu, cara membaca perbandingan berpasangan tersebut adalah dengan membaca perkriteria yang dipasangkan pada setiap alternatif. Kriteria low dipasangkan dengan Luxina, Robb-report dan Luxury insider. Sama halnya untuk

62 medium dan high, keduanya masing-masing dipsangkan dengan Luxina, Robb Report dan Luxury Insider. 3.7 Perhitungan Menggunakan 123ahp.com 123ahp.com merupakan salah satu alat hitung AHP secara online. Dengan perhitungan instan 123ahp.com membantu memberikan hasil akurat sesuai dengan perhitungan manual yang biasanya dilakukan menggunakan program excel dan expert choice. Prinsip kerja 123ahp.com yang memudahkan dan tepat membuat peneliti memilih ini sebagai alat bantu identifikasi pengolahan data.

63 Gambar 3.8 123ahp.com 3.8 Cara Kerja 123ahp.com Pada halaman awal terdapat fitur new calculation, dari new calculation kita bisa memulai perhitungan. Ada baiknya melakukan registrasi/login terlebih dulu, karena dengan melakukan login kita dapat bebas menentukan berapa banyak alternatif dan kriteria yang ingin kita miliki dalam perhitungan. Apabila tidak login, maka untuk pilihan alternatif dan kriteria akan terbatas. Gambar 3. 9 Langkah awal perhitungan

64 Langkah awal perhitungan adalah menentukan/masukan alternatif dan kriteria yang dimiliki pada kolom-kolom yang ada. Kita dapat menyesuaikan jumlah banyaknya kolom, tergantung pada banyaknya alternatif dan kriteria pilihan. Setelah menentukan jenis alternatif dan kriteria, klik tombol next pada pojok bawah kanan. Gambar 3.10 Langkah kedua pengerjaan pada 123ahp.com Setelah menentukan alternatif dan kriteria, maka 123ahp.com akan melakukan matriks pair-wise comparison. Yang pertama akan dihitung adalah kriteria, masukan bobot pilihan pada salah satu nomor yang ada, sesuai prinsip kerja AHP, maka hanya diijinkan memilih satu nomor pada tiap bar.

65 Gambar 3.11 Langkah ketiga pengerjaan di 123ahp.com Lalu setelah memeberi bobot pada kriteria, selanjutnya dilakukan pembobotan terhadap masing kriteria berdasarkan alternatif yang ada. Gambar diatas merupakan langkah penilaian alternatif terhadap kriteria fungsional.

66 Gambar 3.12 Langkah keempat pengerjaan di 123ahp.com Setelah melakukan pembobotan alteratif terhadap kriteria fungsional, dilanjutkan dengan pembobotan alternatif terhadap kriteria aesthetics.

67 Gambar 3.13 Langkah kelima pengerjaan di 123ahp.com Setelah melakukan pembobotan alteratif terhadap kriteria integrasi, dilanjutkan dengan pembobotan alternatif terhadap kriteria integrasi.

68 Gambar 3.14 Contoh Hasil perhitungan Gambar diatas merupakan hasil hitung kriteria dan alternatif yang sudah dilakukan. Gambar diatas tidak menggambarkan jelas tiap komponen yang ada pada AHP seperti CI, CR dan nilai lamda (eigen value). Pada gambar ini hanya dihasilkan nilai hitung secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk mengetahui hasil yang detail atas setiap perhitungan maka, klik tombol intermediate steps pada bagian kanan bawah.

Gambar 3.15 Contoh Hasil intermediate step 123ahp.com 69

70 Pada gambar intermediate diatas, dijelaskan nilai CI, CR dan eigen value, nilai normalisasi kriteria pun sudah dihitung dan dapat dilihat pada gambar 3.16 diatas. 3.9 Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan pemecahan masalah pada penelitian ini adalah dengan membuat kerangka strategi perusahaan dari hasil in-depth interview dengan para decison maker. Setelah itu peneliti menyebar kuesioner kepada para decision maker Best Life Indonesia yang juga merupakan decision maker website Luxina by Best Life. Kuesioner berisi butir-butir pertanyaan mengenai klasifikasi masing-masing C pada 7Cs yang tepat bagi website Luxina by Best Life yang dikomparasikan dengan website yang dinilai sebagai website pesaing, yaitu website Robb Report (www.robbreport.com) dan website Luxury Insider (www.luxury-insider.com). Hasil dari kuesioner akan diolah menggunakan metode analisis Analytical Hierarcial Process (AHP). Hasil dari pengolahan data ini akan berupa peringkat dari masingmasing pasang klasifikasi C dan pada alternatif website. Klasifikasi dengan nilai tertinggi akan menjadi pilihan untuk dijadikan kerangka dalam menentukan klasifikasi yang dapat diterapkan pada website Luxina.