KAJIAN KONSENTRASI SITOKININ (CPPU) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BULBIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN ZAT PENGATUR TUMBUH DAN DOSIS PUPUK MAJEMUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) ASAL UMBI TAHUN KE DUA

KAJIAN KONSENTRASI CPPU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA SUMBER BIBIT PORANG (Amorphophallus onchophyllus).

REGENERASI TANAMAN SENGON (Albizia falcataria) MELALUI MULTIPLIKASI TUNAS AKSILAR DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI ZPT DAN AIR KELAPA SKRIPSI.

PENGARUH PENGGUNAAN DOSIS PUPUK UREA DAN DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI ( Brassica chinensis L.

PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea, L.) SKRIPSI

TANAMAN PORANG Karakter, Manfaat dan Budidaya

PENGARUH SUMBER DAN KONSENTRASI NUTRISI TAMBAHAN TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hutan. Kegiatan budidaya tersebut diperkirakan akan dapat membawa keuntungan

PENGARUH BENTUK DAN DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) LOKAL MADURA SKRIPSI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2014

PENGARUH PANJANG STEK PUCUK DAUN DAN KONSENTRASI KINGTONE-F TERHADAP INDUKSI BIBIT TANAMAN SANSIVEIRA (Sansiveira trifasciata, L) SKRIPSI.

PERTUMBUHAN EMBRIO KELAPA KOPYOR (Cocos nucifera L.) PADA BERBAGAI MODIFIKASI MEDIA KULTUR IN-VITRO SKRIPSI

MODUL DISEMINASI. BUDIDAYA DAN PENGEMBANGAN PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) SEBAGAI SALAH SATU POTENSI BAHAN BAKU LOKAL

PENGARUH BAP DAN GA 3 TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS TANAMAN SINGKONG GAJAH (Manihot esculenta Crantz) MELALUI KULTUR MERISTEM

PENGARUH AGENSIA HAYATI PSEUDOMONAD FLUORESEN TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT LAYU (Fusarium sp.) DAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

KAJIAN KOMPOSISI MEDIA UTAMA DAN PENAMBAHAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae). SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

SKRIPSI. Oleh : AGUNG DHARMAWAN PUTRA NPM : Kepada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL U N I V E R S I T A S J E M B E R FAKULTAS PERTANIAN

RESPON VARIETAS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN PADA FASE PERTUMBUHAN VEGETATIF

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

KATA PENGANTAR. Tanam Vertikultur Tanaman Bawang Merah yang merupakan hasil dari

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

Disusun Oleh : NYOTO WASIS NPM : PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2014

penghujan sehingga mendukung pertumbuhan tanaman. Penyiraman dilakukan digunakan 80%. Pada umur 1-2 MST dilakukan penyulaman pada benih-benih

PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH (CPPU) PADA TANAMAN PORANG (Amorphophallus Onchophyllus) DI KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

PELAKSANAAN PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

TINJAUAN PUSTAKA Botani

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

EFEKTIVITAS PESTISIDA NABATI (MIMBA, GADUNG, LAOS DAN SERAI), TERHADAP HAMA PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.) SKRIPSI

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Suweg

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIP DAN VARIETAS JAGUNG DENGAN METODE PENGENDALIAN GULMA YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh:

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. C. Rancangan Penelitian dan Analisis Data

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

III. METODE PENELITIAN. Serdang Bedagai dengan ketinggian tempat kira-kira 14 m dari permukaan laut, topografi datar

SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI

KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

KADAR KLOROFIL DAN PERTUMBUHAN WHEATGRASS PADA BERBAGAI MACAM MEDIA TANAM DAN VOLUME PENYIRAMAN YANG BERBEDA SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

PENDAHULUAN. ton. Data produksi gula 2013 hanya mencapai ton dengan luas wilayah. penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu (BPS, 2013).

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI UMUR SEDANG DENGAN PERLAKUAN AGENSIA HAYATI DI DATARAN MENENGAH ENDEMIK PENYAKIT KARAT DAUN

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983)

PENGARUH PEMBERIAN URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT APLIKASI MAGNESIUM DALAM DOLOMIT PADA TANAH BERKADAR NATRIUM TINGGI

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

PENGARUH DIAMETER PANGKAL TANGKAI DAUN PADA ENTRES TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS KAKO ABSTRAK

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR. Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Nursid Sumaatmadja, 1997:11).

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. BAHAN DAN METODE

G3K2 G1K1 G2K3 G2K2. 20cm. Ulangan 2 20cm G3K3 G3K1 G3K2. Ulangan 3 20cm. 20cm G1K1 G1K3 G1K2

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

Transkripsi:

KAJIAN KONSENTRASI SITOKININ (CPPU) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BULBIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) SKRIPSI Diajukan Oleh : DIAN AYUNING RAKHMAWATI NPM : 1025010040 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR S U R A B A Y A 2014

KAJIAN KONSENTRASI SITOKININ (CPPU) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BULBIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Program Studi : Agroteknologi Diajukan Oleh : DIAN AYUNING RAKHMAWATI NPM : 1025010040 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR S U R A B A Y A 2014

Skripsi yang Berjudul : KAJIAN KONSENTRASI SITOKININ (CPPU) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BULBIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) Disusun oleh : Dian Ayuning Rakhmawati NPM : 1025010040 Telah Ujian dan Diterima Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur pada Tanggal 17 Januari 2014 Menyetujui, Pembimbing : Tim Penguji : 1. Pembimbing Utama 1. DR. IR. RAMDAN HIDAYAT, MS. DR. IR. RAMDAN HIDAYAT, MS 2. Pembimbing Pendamping 2. IR. DJARWATININGSIH, MP IR. DJARWATININGSIH, MP. 3. 4. DR. IR. NORA AUGUSTIEN, MP IR. AGUS SULISTYONO, MP. Mengetahui : Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi DR. IR. RAMDAN HIDAYAT, MS IR. MULYADI, MS

Telah Direvisi Tanggal :... 2014 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping DR. IR. RAMDAN HIDAYAT, MS. IR. DJARWATININGSIH, MP.

Skripsi yang Berjudul : KAJIAN KONSENTRASI SITOKININ (CPPU) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BULBIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) Disusun oleh : Dian Ayuning Rakhamawati NPM : 1025010040 Menyetujui, Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Dr.Ir. Ramdan Hidayat, MS Ir. Djarwatiningsih, MP Mengetahui : Ketua Program Studi Agroteknologi Ir. Mulyadi, MS.

KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia- Nya penulisan skripsi ini telah dapat diselesaikan. Skripsi yang berjudul KAJIAN KONSENTRASI SITOKININ (CPPU) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BULBIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) ini ditulis untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pertanian Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Dr. Ir. Ramdan Hidayat, MS., selaku Dosen Pembimbing Utama dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional UPN Veteran Jawa Timur. 2. Ir. Djarwatiningsih, MP., selaku Dosen Pembimbing Pendamping. 3. Ir. Mulyadi, MS., selaku Ketua Program Studi Agroteknologi. 4. Kedua orang tua yang telah memberikan do a, ridha, dan segala dukungannya. 5. Adikku tersayang, Bagus Andreawan atas semangat dan dukungannya. 6. Arif Satrio, dan Silta Reslita Br Ginting yang selalu membantu dalam penyelesaian penelitian ini. 7. Teman-teman dari Perhiptani, Racana Panglima Sudirman-R.A. Kartini, Fakultas Pertanian, dan semua teman-teman yang telah membantu dan memberikan semangat. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surabaya, Januari 2014 vi Penulis

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR x xiii I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Porang... 4 B. Cara Perkembangbiakan Tanaman Porang... 5 1. Perkembangbiakan dengan Bulbil atau Katak... 5 2. Perkembangbiakan dengan Biji/Buah... 6 3. Perkembangbiakan dengan Umbi... 6 4. Perkembangbiakan secara Kultur Jaringan... 6 C. Syarat Tumbuh Tanaman Porang... 7 1. Keadaan Iklim... 7 2. Keadaan Tanah... 7 3. Kondisi Lingkungan... 7 D. Budidaya Tanaman Porang... 8 1. Persiapan Lahan... 8 a. Pada Lahan Datar... 8 b. Pada Lahan Miring... 8 2. Penanaman... 8 3. Pemeliharaan Tanaman... 8 a. Penyulaman... 9 b. Pengairan... 9 c. Penyiangan... 9 vii

d. Pemupukan... 10 e. Pengendalian OPT... 10 4. Panen... 10 5. Hasil Tanaman Porang... 11 E. Ritme Pertumbuhan Tanaman Porang... 11 F. Bulbil sebagai Alat Perkembangbiakan Tanaman Porang.. 11 G. Peranan Zat Pengatur Tumbuh Sitokinin terhadap Pertumbuhan Tanaman... 12 H. Hipotesis... 14 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat... 15 B. Bahan dan Alat... 15 C. Metode Penelitian... 15 D. Pelaksanaan Penelitian... 17 1. Persiapan Media... 17 2. Pemilihan Bibit... 17 3. Pemberian CPPU... 18 4. Penanaman Bulbil... 20 5. Pemeliharaan... 21 a. Penyiraman... 21 b. Pengendalian Gulma... 21 c. Pengendalian Hama dan Penyakit... 21 d. Pemupukan... 21 e. Pendangiran dan Pembumbunan... 22 f. Panen... 22 E. Pengamatan... 23 F. Analisa Ragam dan Uji Lanjutan... 23 viii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 24 A. Hasil 1. Saat Pecah Tunas (HST)... 24 2. Tinggi Tanaman (Cm)... 25 3. Diameter Batang (mm)... 26 4. Lebar Kanopi (Cm)... 28 5. Jumlah Batang (Batang)... 29 6. Jumlah Bulbil Teminal dan Aksilar (Bulbil)... 31 7. Diameter Bulbil Terminal (mm)... 32 B. Pembahasan 1. Perlakuan Kombinasi... 33 2. Perlakuan Konsentrasi Sitokinin (CPPU)... 34 3. Perlakuan Sumber Bibit Bulbil... 35 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 38 B. Saran... 38 DAFTAR PUSTAKA... 39 LAMPIRAN... 41 ix

KAJIAN KONSENTRASI SITOKININ (CPPU) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BULBIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus onchophyllus) (DIAN AYUNING RAKHMAWATI, 1025010040) Dibimbing oleh : Dr. Ir. Ramdan Hidayat, MS. Dan Ir. Djarwatiningsih, MP. RINGKASAN Porang atau iles-iles (Amorphophallus onchophyllus) merupakan tumbuhan semak yang memiliki tinggi 100 150 cm, batang tegak, lunak, batang halus berwarna hijau atau hitam belang-belang (totol-totol) putih. Tanaman porang berguna untuk keperluan industri dan juga dapat dipergunakan sebagai pengganti agar-agar, sebagai bahan pembuat negatif film, isolator dan seluloid karena sifatnya yang mirip selulosa. Perkembangbiakan tanaman porang, selain menggunakan umbi, juga dapat menggunakan bulbil. Bulbil pada tanaman porang terbagi menjadi 2, yaitu bulbil terminal dan bulbil aksilar. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian UPN Veteran Jawa Timur pada bulan Agustus 2013-Januari 2014. Penelitian ini merupakan rancangan percobaan faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan diulang sebanyak 4 kali. Faktor I yaitu konsentrasi CPPU (K) yang terdiri dari 4 level : 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 40ppm. Sedangkan faktor II yaitu jenis sumber bulbil (S), yang terdiri dari 2 level : sumber bulbil terminal dan aksilar. Parameter pengamatan yaitu saat pecah tunas (HST), tinggi tanaman (Cm), diameter batang (mm), lebar kanopi daun (Cm),jumlah batang (batang), jumlah bulbil terminal dan aksilar (bulbil), dan diameter bulbil terminal (mm). Data pengamatan yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan anova. Apabila hasilnya menunjukkan perbedaan nyata, maka dilakukan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi yang nyata antara pengaruh konsentrasi sitokinin (CPPU) terhadap pertumbuhan dan perkembangan dua sumber bibit bulbil tanaman porang. Namun, faktor tunggal konsentrasi CPPU berpengaruh nyata terhadap saat pecah tunas, tinggi tanaman, diameter batang, lebar kanopi, dan jumlah batang tanaman porang. Perlakuan konsentrasi CPPU 40 ppm (K3) memberikan pertumbuhan dan perkembangan terbaik dibandingkan dengan kontrol, perlakuan K1, dan K2. Sumber bibit bulbil memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, lebar kanopi, jumlah batang, dan jumlah bulbil tanaman porang. Sumber bibit bulbil terminal (S1) memberikan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibandingkan dengan bibit yang berasal dari bulbil aksilar.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman porang atau iles-iles merupakan tumbuhan semak (herba) perdu yang memiliki tinggi 100 150 cm, batang tegak, lunak, dan halus berwarna hijau atau hitam belang-belang (totol-totol) putih. Batang tunggal bercabang menjadi tiga batang sekunder dan akan bercabang lagi sekaligus menjadi tangkai daun. Pada setiap ketiak akan tumbuh bulbil/katak berwarna coklat kehitam-hitaman. Sifat khas tanaman yang menghasilkan umbi ini, yaitu memiliki toleransi tinggi terhadap lingkungan yang ternaungi. Tanaman porang digunakan untuk keperluan industri, antara lain : mengkilapkan kain, perekat kertas, cat kain katun, wool dan bahan imitasi yang memiliki sifat lebih baik dari amilum serta harganya yang lebih murah. Selain itu, bahan ini juga dapat dipergunakan sebagai pengganti agar-agar, sebagai bahan pembuat negatif film, isolator dan seluloid karena sifatnya yang mirip selulosa. Beberapa tahun terakhir, kebutuhan porang sangat besar. Besarnya kebutuhan ini tidak diimbangi dengan kegiatan budidaya yang intensif. Upaya untuk melakukan budidaya porang yang intensif tentu harus ditunjang dengan dengan ketersediaan bibit. Selain dapat dikembangbiakkan dengan menggunakan umbi batang dan biji, tanaman porang juga dapat diperbanyak dengan menggunakan umbi generatif yang tumbuh pada pangkal daun dan ketiak daun (bulbil). Bulbil pada tanaman porang terdiri dari dua macam, yaitu bulbil terminal yang tumbuh dari ujung batang atau pangkal percabangan daun dan bulbil aksilar yang tumbuh di ketiak cabang daun. Secara umum, bulbil berwarna coklat gelap keabuan dengan tonjolan-tonjolan mata tunas dalam jumlah banyak. Mata tunas tersebut akan tumbuh menjadi tanaman. 1

2 Pertumbuhan tanaman porang tergantung pada musim. Periode tumbuh tanaman ini hanya 4 bulan per tahun. Pada awal musim hujan tanaman ini mulai tumbuh dan menjelang akhir musim hujan mengalami dorman. Dengan demikian, bulbil yang dipanen sejatinya adalah bibit yang tidak bisa langsung ditanam karena bulbil tersebut berada dalam keadaan dormansi. Salah satu upaya yang diharapkan mampu untuk memecah dan mempercepat masa dormansinya tersebut yaitu dengan pemberian zat pengatur tumbuh sitokinin (CPPU). CPPU (1-(2-chloro-4-pyridil)-3-phenylurea) merupakan sitokinin sintetis yang efektif memacu pertumbuhan. Sitokinin adalah zat pengatur tumbuh yang berfungsi dalam mendorong pembentukan sel, merangsang inisiasi dan pertumbuhan tunas. Selain itu, sitokinin juga berfungsi dalam pembentukan organ dan menunda penuaan daun pada berbagai jenis tanaman. CPPU dapat juga berperan sebagai zat pemecah dormansi yang berfungsi memperpendek periode dormansi dengan meningkatkan aktifitas meristem sub-apikal. Berdasarkan hasil penelitian Pranyoto (2013), penggunaan CPPU dengan konsentrasi 10 ppm pada tanaman porang yang dibudidayakan dengan menggunakan bibit umbi mampu memperpanjang masa aktif tumbuhnya sampai 24 hari. B. Tujuan Tujuan dari adanya penelitian ini adalah : 1. Mengetahui interaksi antara konsentrasi sitokinin (CPPU) dengan beberapa sumber bulbil yang terbaik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman porang. 2. Mengetahui kosentrasi sitokinin (CPPU) yang efektif dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman porang.

3 3. Mengetahui jenis sumber bulbil yang terbaik dalam budidaya tanaman porang untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman porang.