BAB 1 PENDAHULUAN 3, , ,59. 14,16 Rata-rata ,29 8,85

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN... BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB 1 PENDAHULUAN. Didasari keinginan yang kuat bagi terciptanya kemakmuran masyarakat luas, maka

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini


Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung obyek-obyek wisata pantai di Gunung Kidul Mancanegara (Man) dan Nusantara (Nus)

BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan kebugaran merupakan suatu program yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua

PUSAT PERTUNJUKAN DAN INTERAKSI KOMUNITAS MUSIK KAUM MUDA DI YOGYAKARTA

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS DIPONEGORO. MALL DENGAN KONSEP CITY WALK DI YOGYAKARTA Dengan Penekanan Desain Green Architecture TUGAS AKHIR

Mereka pun sering mewakili Indonesia sebagai duta negara ke mancanegara untuk memamerkan karya dan keahlian seni pahat mereka. 1 Dalam membuat suatu M

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan satu atau lebih kegiatan fisik, yang bertujuan meningkatkan

TUGAS AKHIR BIOSKOP DI SINGARAJA KABUPATEN BULELENG-BALI STUDI AKUSTIK RUANG PERTUNJUKAN FILM BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Kabupaten Malinau beragama Kristen yang menyebar di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelayakan

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

DESAIN RUANG PERPUSTAKAAN Oleh : Wanda Listiani, S.Sos 1 dan Novalinda, ST 2

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB III METODOLOGI. Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: dan Googlemaps, 2009) Peta Kota Bandung Tanpa Skala.

SARANA KEBUGARAN DAN RELAKSASI DI MANADO ARSITEKTUR LANSEKAP SENSASI NATURAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era

Bandar Udara Intemasional sebagai pusat bisnis 1

Persepsi Masyarakat terhadap Suasana pada Bangunan Kolonial yang Berfungsi sebagai Fasilitas Publik

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

BAB II. KAJIAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta sebagai kota pelajar,kota pariwisata dan kota budaya yang

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan. pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB III METODOLOGI. Hospital. Tapak berupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISLAMIC CENTER DI TUBAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SIMBOLISM YANG BERFILOSOFI ISLAM LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. selalu harus diikuti sesuai dengan peningkatan konsumsi. Pariwisata adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Marina Central Place di Jakarta Utara (Sebagai Lokasi Sentral Bisnis dan Wisata Berbasis Mixed Use Area)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hotel Resort Bintang 3 di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Penekanan Desain pada Arsitektur Hemat Energi BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ingin disampaikan kepada masyarakat luas tentang sebuah gambaran, gagasan,

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

OPTIMASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONFIGURASI TOWER DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1. Judul. 2. Pengertian Judul COMPUTER CENTRE

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

APARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera

BAB.I PENDAHULUAN. karena semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang industri baik dari

2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA

melodi dan keharmonisan dari nada dan suara yang disusun '). Seni

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Purwokerto adalah ibukota kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Bertambahnya jumlah fasilitas perekonomian dan pendidikan yang ada di Kota Purwokerto dari waktu ke waktu, merupakan salah satu faktor pemicu perkembangan secara fisik kota Purwokerto pada masa sekarang ini. 1 Dalam dunia Pendidikan, buku memiliki peranan yang penting yaitu sebagai sumber informasi. Baik informasi yang bersifat umum hingga informasi yang bersifat khusus. Selain hal tersebut, kegiatan membaca buku atau bahan bacaan lain juga dapat dianggap sebagai hiburan atau kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang. Status kota Purwokerto sebagai kota pendidikan dapat dilihat dari pertambahan jumlah mahasiswa yang ada di kota Purwokerto dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang ada, terdapat peningkatan jumlah mahasiswa di kota Purwokerto sebanyak 8,85 % tiap tahun dengan persentase kelulusan mahsiswa sebesar 19,29 % tiap tahunnya. Tabel 1.1. Jumlah Mahsiswa dan Jumlah Kelulusan di Kota Purwokerto Dari Tahun Ke Tahun. Jumlah % % Pertambahan Tahun Mahasiswa Kelulusan Kelulusan Jumlah Mahasiswa 2003 35663 6936 19,45 3,54 2002 32540 6131 18,84 2001 20044 3927 19,59 14,16 Rata-rata 29416 5665 19,29 8,85 Sumber : BPS, Kabupaten Banyumas Dalam Angka 2003 Di kota Purwokerto juga terdapat sebuah perpustakaan umum yaitu Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyumas. Dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung perpustakaan daerah tiap bulan dalam setahun, 1 Evaluasi Dan Revisi Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kota Purwokerto Tahun 2001, Pemerintah Kabupaten Banyumas. Hlm II-4. 1

banyaknya jumlah peminjam dan banyaknya jumlah buku yang dipinjam, dapat dikatakan bahwa fasilitas ini tergolong fasilitas yang diminati oleh masyarakat Kabupaten Banyumas; khususnya oleh masyarakat di kota Purwokerto. Hal ini dapat dilihat melalui tabel berikut ini. Tabel 1.2. Jumlah Pengunjung, Peminjam dan jumlah buku yang dipinjam di Perpustakaan Daerah tahun 2006 Bulan Jumlah Jumlah Jumlah Buku Pengunjung Peminjam Yang Dipinjam Januari 5248 2840 5358 Februari 3303 1757 5415 Maret 7720 5039 8476 April 7478 4721 8400 Mei 7855 4921 12118 Juni 11849 8610 14644 Juli 11069 8623 15129 Agustus 11527 7763 13187 September 10479 7869 13753 Oktober 8831 6049 10412 November 12362 7674 12932 Desember 11190 7296 12746 Rata-rata 9075,92 6096,83 11047,50 Sumber : Laporan Bulanan Perpusda Kab. Banyumas 2006 Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada masyarakat di Kota Purwokerto sebagai responden 2, diperoleh keterangan dari seluruh responden (100%) akan adanya minat yang tinggi untuk membaca buku atau bahan bacaan lain dengan bermacam alasan. Pernyataan tersebut didukung dengan perbandingan rata-rata jumlah pengunjung dan peminjam di Perpustakaan Daerah Kab Banyumas, yaitu 67,2 % dari jumlah rata-rata pengunjung perpustakaan merupakan peminjam buku. Dari penyebaran kuesioner tersebut diperoleh juga keterangan akan adanya kesulitan untuk mendapatkan buku / bahan bacaan lain yang diinginkan, terutama buku/bahan bacaan yang bersifat pengetahuan (buku pelajaran, teori, ensiklopedi, dll). Mengingat status kota Purwokerto sebagai kota pendidikan, maka kondisi ini tergolong ironis karena pernyataan ini datang dari 66,7 % responden yang notabene berstatus 2 Kuesioner dibagikan kepada 30 orang responden dengan komposisi sebagai berikut: Mahasiswa = 20 orang. Karyawan / pegawai = 10 orang. 2

sebagai pelajar / mahasiswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keberadaan Perpustakaan Daerah Kab. Banyumas di kota Purwokerto belum dapat mendukung citra kota Purwokerto sebagai kota pendidikan Berdasarkan kondisi tersebut, dapat dikatakan bahwa fasilitas pusat buku yang direncanakan ini merupakan fasilitas yang potensial dalam bidang perekonomian. Diharapkan dengan adamya fasilitas pusat buku yang direncanakan ini, dapat memperkuat citra kota Purwokerto sebagai kota Pendidikan dan sekaligus dapat berperan sebagai fasilitas perekonomian yang diminati masyarakat kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas serta wilayah-wilayah lain di sekitarnya. 1.1.1 TINJAUAN TENTANG PUSAT BUKU Pusat dalam Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yaitu: 1 Pusar; puser; 2 Titik yang ditengah-tengah benar; 3 Tempat yang letaknya di bagian tengah; 4 Pokok pangkal atau yang jadi pumpunan (berbagai-bagai hal, urusan, dsb); 5 orang yang membawahkan berbagai bagian; orang yang menjadi pumpunan dari bagian-bagian. 3 Dari beberapa definisi tersebut, kata Pusat dapat pula dirtikan sebagai sesuatu benda atau hal di mana benda atau hal lain merujuk kepadanya. Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e- book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan komputer dan internet (jika aksesnya online). 4 Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka Pusat Buku dapat diartikan sebagai sebuah tempat di mana orang-orang akan merujuk kepada tempat tersebut untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan buku. Sebagai sarana pendukung potensi pendidikan dan sekaligus sebagai fasilitas komersial di Kota Purwokerto, maka Pusat Buku yang 3 Tim Penyusunan Kamus dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 1997. 4 http://id.wikipedia.org/wiki/buku 3

akan dirancang, direncanakan untuk mewadahi beberapa kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan informasi melalui berbagai macam media terutama Buku. Oleh karena itu, beberapa fasilitas yang akan disediakan pada Pusat Buku ini antara lain : a. Perpustakaan ilmu pengetahuan b. Perpustakaan umum. c. Tempat jual beli buku (Book Store) d. Internet Cafe. 1.1.2 TINJAUAN TENTANG KENYAMANAN DALAM RUANG. Kenyamanan adalah segala sesuatu yang memperlihatkan penggunaan ruang secara harmonis, baik dari segi bentuk, tekstur, warna, aroma, suara, bunyi, cahaya, atau lainnya. Hubungan yang harmonis dimaksud adalah keteraturan, dinamis, dan keragaman yang saling mendukung terhadap penciptaan ruang bagi manusia. Sehingga mempunyai nilai keseluruhan yang mengandung keindahan. (J.O. Simond, 1997, Landscape Architecture). 5 Kenyamanan dapat pula diartikan sebagai kenikmatan atau kepuasan manusia dalam melaksanakan kegiatannya (Albert Rutledge, Anatomy of Park). 6 Kenikmatan (comfort) di dalam rumah (bangunan) datang dari keadaan dan pengaturan fisik rumah. Dapat juga itu datang dari penghayatan seseorang yang lebih menyentuh senar-senar jiwa manusia (psikologis). 7 Berdasarkan ketiga definisi tentang kenyamanan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya terdapat 2 faktor yang mempengaruhi tercapainya kenyamanan pada manusia, yaitu: a. Faktor-faktor fisik. Yaitu faktor-faktor yang ditentukan berdasarkan kebutuhan jasmani manusia. 5 Hakim, MT. IALI, Ir. Rustam dan Ir. Hardi Utomo, MS, IAI. KOMPONEN PERANCANGAN ARSITEKTUR LANSEKAP. Prinsip Unsur dan Aplikasi Disain. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2004. Hlm.185 6 Ibid,- Hlm. 185. 7 Mangunwijaya, Y.B. Pengantar Fisika Bangunan. Jakarta : Djambatan. Hlm. 91. 4

b. Faktor-faktor Psikologis. Yaitu faktor-faktor yang ditentukan berdasarkan kebutuhan jiwani manusia. Berkaitan dengan kenyamanan secara Fisik, ada lima hal yang perlu kita perhatikan dalam bangunan, yaitu: 8 a. Soal sengat dan silau sinar matahari. b. Soal kalor dan suhu. c. Soal kelembaban dan pergantian hawa-udara. d. Soal gangguan bunyi. e. Soal cahaya terang. Karena adanya hubungan antara manusia dan lingkungannya. Setelah manusia menginderakan obyek-obyek yang ada di lingkungannya, ia memproses hasil penginderaannya itu dan timbul makna tentang obyekobyek tersebut pada diri manusia bersangkutan yang dinamakan sebagai persepsi. 9 Secara psikologis, kenyamanan seseorang sangat bergantung pada persepsi orang tersebut terhadap suatu tempat atau suatu obyek tertentu. Dengan demikian, kenyamanan psikologis dalam sebuah bangunan dapat dicapai dengan cara mengatur jumlah dan jenis rangsang yang mungkin dan dapat diterima indera manusia pada tempat dan waktu tertentu (dalam hal ini dalam sebuah bangunan); sehingga pada akhirnya dapat timbul persepsi yang dapat diterima (disukai) manusia terhadap tempat tersebut. I.2. RUMUSAN MASALAH Bagaimana merancang Bangunan Pusat Buku di Purwokerto, Jawa Tengah yang mampu memberikan kenyamanan ruang, bagi pengunjung? I.3. TUJUAN Merancang Bangunan Pusat Buku di Purwokerto, Jawa Tengah yang mampu memberikan kenyamanan ruang, bagi pengunjung 8 Ibid,- Hlm. 93. 9 Sarwono, Sarlitto Wirawan, Psikologi Lingkungan. Jakarta : Grasindo. 1992. Hlm. 47. 5

I.4. SASARAN Melakukan studi tentang bangunan pusat buku, tipologi dan fasilitas yang harus ada. Melakukan studi tentang Kota Purwokerto, Jawa Tengah. Melakukan studi tentang kenyamanan bagi manusia Melakukan studi tentang aspek fisiologis dan aspek psikologis manusia serta implikasinya dalam bangunan Melakukan studi tentang kegiatan pengunjung pada tiap fasilitas yang direncanakan dalam bangunan pusat buku. Melakukan studi tentang bangunan multi fungsi I.5. LINGKUP PEMBAHASAN Bangunan Pusat Buku dibatasi pada tipologi dan tuntutan arsitektural tiap fasilitas yang ada, yaitu Perpustakaan Ilmu Pengetahuan, Perpustakaan Umum, Retail Buku (Book Store), Percetakan Dan Internet Cafe. Kota Purwokerto dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan pemilihan site untuk bangunan tersebut. Kenyamanan bagi manusia dibatasi pada kondisi lingkungan yang diterima manusia baik secara fisiologis maupun secara psikologis. Implikasi aspek psikologis manusia dalam bangunan dibatasi pada pengolahan elemen-elemen bangunan secara arsitektural yaitu : Desain interior bangunan, Pencahayaan (alami dan buatan), Penghawaan (alami dan buatan). Kegiatan pengunjung dibatasi pada kegiatan pengunjung pada tiap-tiap fasilitas yang direncanakan dalam bangunan pusat buku. Bangunan multifungsi dibatasi pada pembagian zona dalam bangunan dan pengaturan service area bagi pengunjung berdasarkan pertimbangan aksesibilitas. 6

I.6. METODE 1.6.1 Metode Mencari Data Kuesioner Diberikan pada masyarakat Kota Purwokerto, Jawa Tengah. Observasi Pengamatan langsung terhadap fasilitas-fasilitas sejenis yang sudah ada. Studi pustaka/literatur Mempelajari buku-buku tentang perpustakan ilmu pengetahuan, perpustakaan umum, retail buku (book store), internet cafe dan percetakaan, serta kenyamanan manusia baik secara fisiologis maupun secara psikologis. 1.6.2 Metode Menganalisis Data Kuantitatif. Temuan dikomunikasikan dalam bentuk angka-angka (numerik), misalnya tabel, penghitungan statistik, dsb. Contoh: Data jumlah penduduk DIY, Data jumlah fasilitas pendidikan. Kualitatif Temuan dikomunikasikan dalam bentuk kata-kata (naratif) Contoh: Teori tentang Persepsi, Teori tentang Warna. Teori Perancangan Kota. 1.6.3 Metode Perancangan Secara psikologis dan fisiologis, pengaturan rangsang bagi indera yang disesuaikan dengan aktifitas dalam ruangan dapat diterapkan melalui pengolahan elemen-elemen interior dalam bangunan. 7

I.7. SISTEMATIKA PENULISAN BAB 1 PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup pembahasan, metode dan sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSAT BUKU DI PURWOKERTO Mengungkapkan potensi kota Purwokerto, Jawa Tengah dan bangunan pusat buku beserta segala fasilitas yang menyertainya. Contoh: Potensi kota Purwokerto sebagai kota pendidikan dengan keberadaan sejumlah perguruan tinggi/lembaga lain yang sudah ada. BAB 3 TINJAUAN TEORITIS BANGUNAN PUSAT BUKU Mengungkapkan desain requirement tiap-tiap fasilitas yang ada di dalam bangunan pusat buku. Contoh: Pencahayaan minimal/ideal 300-850 Lux untuk fasilitas perpustakaan. Perencanaan layout interior yang sesuai dengan dimensi manusia untuk semua fasilitas yang direncanakan. BAB 4 TINJAUAN TEORITIS KENYAMANAN RUANG BAGI PENGUNJUNG Mengungkapkan teori-teori kenyamanan secara psikologis dan fisiologis bagi manusia serta teori-teori tentang pengolahan elemen-elemen interior yang dapat diterapkan pada bangunan pusat buku. Contoh: Kenyamanan merupakan hasil persepsi manusia terhadap sejumlah rangsang yang diterima manusia pada waktu dan tempat tertentu. BAB 5 ANALISIS MENUJU KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANGUNAN PUSAT BUKU 8

Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi atau site tertentu. Contoh: Pengolahan material pada furniture dalam interior bangunan sebagi pembentuk citra nyaman pada bangunan pusat buku. BAB 6 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANGUNAN PUSAT BUKU Mengungkapkan konsep-konsep yang akan ditransformasikan ke dalam rancangan bangunan pusat buku. Contoh: Penggunaan furniture dari material kayu dan batu dalam interior sebagai pembentuk rangsang bagi indera visual dan indera peraba. 9