BAB I PENDAHULUAN. selalu harus diikuti sesuai dengan peningkatan konsumsi. Pariwisata adalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Dalam kacamata perhitungan ekonomis, peningkatan penghasilan selalu harus diikuti sesuai dengan peningkatan konsumsi. Pariwisata adalah salah satu mata rantai konsumsi yang diciptakan untuk mengimbangi peningkatan penghasilan tersebut. Sesungguhnya pariwisata adalah sarana untuk menyerap kembali modal untuk diproduksi lebih lanjut dan seterusnya begitu. ( Spillane, 1994: 18). Berwisata atau yang lebih akrab disebut rekreasi merupakan kebutuhan tersier manusia. Tentunya setelah bekerja orang perlu istirahat sejenak untuk mengumpulkan kembali tenaganya, melihat sekitar, dan kemudian bekerja kembali dengan sejumlah energi dan kreativitas yang baru. Wisata adalah bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dsb); bertamasya; piknik. ( KBBI, 1991: 1130) Menurut Undang-Undang RI No. 9 th 1990 tentang Kepariwisataan - Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. - Kawasan Pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. I - 1

2 Pariwisata merupakan salah satu pemasukan bagi pendapatan daerah. bagi Indonesia, industri pariwisata merupakan peluang yang tidak dapat dilepaskan begitu saja. Pariwisata telah tumbuh menjadi sebuah industri yang sangat menguntungkan dan memiliki prospek yang sangat cerah di kemudian hari bagi sebuah pembangunan Nasional. ( Spillane, 1994: 19 ) Pengembangan adalah cara atau perbuatan mengembangkan, dalam arti menjadikan besar/ berkembang. ( KBBI, 1991: 473) Suatu daerah yang memiliki potensi wisata sebagai sumber daya alamnya, bisa dikembangkan menjadi obyek wisata yang menarik. Pengembangan kepariwisataan bisa menjadi salah wujud pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Sesuai perkembangan, kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata dapat memberikan kehidupan yang standar kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata. ( Marpaung, H.,H. Bahar, 2002: 19). Pengembangan kawasan wisata bisa juga ditempuh dengan penambahan fasilitas wisata. Kawasan Pelabuhan ini sudah memiliki banyak kegiatan, namun sayangnya tidak didukung dengan fasilitas penunjangnya. Karenanya perlu ditambahkan fasilitas penunjang wisata, seperti fasilitas wisata, area parkir, kafe, kantor, tempat istirahat, area perdagangan. ( Chiara, 1990 : 1333 ) I - 2

3 Pengembangan kawasan wisata pantai ini memiliki dampak secara sosial, ekonomi dan arsitektural bagi masyarakat Banyuwangi secara umum dan masyarakat sekitar pelabuhan secara khusus. Secara sosial bisa memperbaiki citra kawasan yang biasanya dianggap negatif menjadi positif dan memberikan hiburan, secara ekonomi mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar pelabuhan, secara arsitektural memberikan public space yang mampu mewadahi kegiatan rekreasi bagi masyarakat. I.2 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana mengembangkan Kawasan Wisata Pantai Pelabuhan Penangkapan Ikan di Banyuwangi, Jawa Timur, yang dapat mewadahi berbagai kegiatan yang telah ada, seperti pemasaran ikan dan kegiatan rekreasi. 2. Pengembangan kawasan tersebut dilakukan dengan menambah fasilitas rekreasi. 3. Desain bangunan dititikberatkan pada penggunaan unsur alam. I.3 TUJUAN Pengembangan kegiatan pantai sebagai wadah pemasaran ikan. Pengembangan pantai sebagai obyek rekreasi. Merancang yang menitikberatkan pada penggunaan unsur alam. I - 3

4 I.4 SASARAN - Mengkaitkan dua kegiatan besar yang ada di kawasan, yaitu wisata dan pelabuhan penangkapan ikan - Memanfaatkan unsur alam sebagai elemen desain bangunan. I.5 LINGKUP PEMBAHASAN Pengembangan kawasan meliputi kawasan wisata pantai yang terletak di Pelabuhan Penangkapan Ikan Banyuwangi. Pengembangan dilakukan pada kegiatan wisata dan rekreasi pantai dengan penambahan fasilitas wisata. Prinsip-prinsip desain bangunan dititikberatkan pada penggunaan unsur alam. I.6 METODE Mencari Data - Wawancara Ditujukan kepada pengelola pelabuhan dan para pedagang di sekitar pelabuhan. - Observasi Pengamatan langsung pada Pelabuhan Penangkapan Ikan Banyuwangi. - Studi Literatur Mempelajari buku-buku tentang Pelabuhan Penangkapan Ikan, Wisata Pantai, Struktur bangunan di pantai. - Studi Banding Melihat langsung kawasan sejenis yang ada di kota lain I - 4

5 Menganalisis Data - Kuantitatif Metode ini dilakukan dengan menganalisa potensi wisata yang ada, menjumlah pengunjung berdasarkan waktu dan mendata fasilitas wisata yang ada. - Kualitatif Metode ini menganalisa hasil dari analisa kuantitatif. Hasil akhirnya adalah mencapai kesimpulan bahwa dipandang perlu untuk melakukan pengembangan kawasan wisata pantai. I.7 METODE PENGEMBANGAN Menggunakan prinsip-prinsip pengembangan Kawasan Pantai yang menggunakan unsur alam pada desain bangunan. I.8 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I Pendahuluan Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode dan sistematika penulisan tentang pengembangan kawasan wisata pantai. BAB II Tinjauan Kawasan Pantai Pelabuhan Penangkapan Ikan di Banyuwangi Berisi tinjauan eksisting Kabupaten Banyuwangi, Kawasan Pelabuhan Penangkapan Ikan beserta potensi, jenis kegiatan dan fasilitas yang ada. I - 5

6 BAB III Tinjauan TeoritisWisata Pantai dan Pelabuhan Penangkapan Ikan Berisi tentang teori-teori citra kota, jenis-jenis wisata, wisata pantai, contoh karya arsitektur yang ber-integrasi dengan alam. BAB IV Analisis Menuju Konsep Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Pelabuhan Penangkapan Ikan Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep pengembangan kawasan wisata pantai, melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi Pelabuhan Penangkapan Ikan Banyuwangi. BAB V Konsep Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Pelabuhan Mengungkapkan konsep-konsep yang akan ditransformasikan dalam perancangan fisik arsitektural kawasan pantai. I - 6