PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PANTAI CERMIN Rizki Rizalul Fikri 1, Rina Febriana 2, Ratulani Juwita 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat rizkirizalulfikri@gmail.com ABSTRACT This research is an experimental research with random research design on the subject. The population of this research were students of class VIII SMPN 3 Pantai Cermin Lesson 2016/2017. The sampling technique was done randomly, with class VIII.B as the experimental class and class VIII.A as the control class. The research instrument was the final test. The test form used was a form of description with test reliability and. It was mean the question is declared reliable because. The data analysis technique used was one party t test. The result of data analysis was known that both samples are normal distribution and homogeneous variance at the significant level. The hypothesis test result obtained and 1,68 meant then the hypothesis accepted. So it can be concluded that the results of learning mathematics of students whose learning using the active learning strategy of The Learning Cell type better than the students mathematics learning results given by conventional learning in class VIII SMPN 3 Pantai Cermin. Keywords: Active Learning, The Learning Cell, Learning Outcomes PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu ilmu yang fungsi dan aplikasinya diperlukan untuk banyak persoalan kehidupan, diantaranya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 8 sampai 13 Agustus 2016, proses pembelajaran cenderung terpusat pada guru sehingga membuat kurang optimalnya kemampuan berfikir siswa, siswa tidak dibiasakan berdiskusi, pola belajar lebih bersifat menghafal. Selain itu, siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan kurang berinisiatif untuk mempelajari sendiri pelajaran yang akan dipelajari, seperti belajar secara berpasangan. Aktivitas siswa hanya mencatat, mendengar, dan hanya sedikit siswa yang berdiskusi
atau bertanya. Akibatnya, pada saat guru memberikan tugas banyak siswa yang tidak bisa mengerjakannya. Berdasarkan Wawancara dengan guru matematika SMPN 3 Pantai Cermin pada kelas VIII yaitu hasil belajar matematika siswa masih rendah, pola belajar siswa masih cenderung bersifat menghafal, sehingga mengakibatkan siswa cepat lupa dengan materi pembelajaran yang diterimanya. Pada proses pembelajaran matematika, siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan hanya beberapa siswa yang berani mengeluarkan pendapat. Siswa malu bertanya secara langsung kepada guru, walaupun sudah diberikan kesempatan untuk bertanya. Siswa beranggapan matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan. Hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas VIII SMPN 3 Pantai Cermin, diperoleh informasi bahwa siswa kurang suka dengan pelajaran matematika, proses pembelajaran cenderung satu arah, proses pembelajaran membosankan dan pembelajaran yang dilakukan tidak adanya variasi dalam pembelajaran, sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran tergantung pada keaktifan proses pembelajaran. Salah satu variabel yang mempengaruhi keaktifan proses pembelajaran adalah strategi dan metode pembelajaran yang digunakan guru. Guru sebagai faktor yang menentukan dalam pencapaian hasil belajar siswa bukan sekedar menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga bertanggung jawab menciptakan kondisi proses pembelajaran yang efektif sehingga dapat melibatkan siswa secara aktif. Banyak usaha yang telah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa, seperti diadakannya remedial dan selama proses belajar guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab, tapi pada kenyataannya siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan pada setiap pembelajaran cenderung orang yang sama. Akibatnya hasil belajar yang diperoleh siswa relatif rendah. Melihat kondisi yang demikian sudah saatnya guru matematika memilih dan menerapkan suatu model
pembelajaran, yang dapat mengaktifkan siswa belajar. Salah satunya The Learning Cell. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2016/ 2017 pada tanggal 8 April 2017 sampai dengan 17 Mei 2017 di SMPN 3 Pantai Cermin. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP N 3 Pantai Cermin. Teknik pengambilan sampel dilaksanakan secara acak yang merujuk kepada Arikunto (2010:181) bahwa penentuan kelas eksperimen dan kontrol dapat dilakukan secara acak jika populasi homogen sebaliknya jika populasi tidak homogen dilakukan secara non acak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes akhir dengan soal yang berbentuk essay. Untuk hipotesis uji yang digunakan adalah uji t. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data hasil belajar matematis siswa melalui tes akhir yang diberikan pada kelas sampel diperoleh perhitungan rata-rata (x), simpangan baku (S), skor tertinggi ( x maks ), dan skor terendah x ). ( min Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.Hasil Perhitungan Nilai Tes Akhir hasil belajar Siswa Kelas Sampel Kelas x S Eksperimen 70,00 13,23 93 40 Kontrol 61,64 11,59 85 46 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa kelas kontrol. Hal ini berarti siswa dikelas eksperimen sudah bisa memahami konsep tentang materi yang diajarkan dengan baik. Sedangkan simpangan baku kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan simpangan baku kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memiliki keragaman yang besar sehingga menyebabkan nilai siswa tersebar jauh dari nilai rata-rata kelas. Selain itu, jika dilihat dari nilai maksimum dan minimum yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematis siswa menggunakan Strategi
Pembelajaran Akitif Tipe The Learning Cell lebih baik daripada hasil belajar matematis siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 3 Pantai Cermin. Pengujian ' dilakukan dengan uji - t. Berdasarkan ' uji - t yang dilakukan diperoleh dan 1,68 Karena, maka tolak H o, ini berarti terima H 1. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematis siswa menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe The Learning Cell lebih baik daripada hasil belajar matematis siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 3 Pantai Cermin. Proses pembelajaran di kelas eksperimen selama penelitian berlangsung dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe The Learning Cell siswa diminta untuk duduk berpasangan (siswa A dan siswa B) berdasarkan tempat duduknya masing-masing. Guru memberikan bahan ajar berupa foto kopi buku paket kepada setiap siswa. Pasangan (siswa A dan siswa B) disuruh untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran yang ada pada foto kopi buku paket, kemudian menulis pertanyaan yang mereka pahami jawabannya yang berhubungan dengan masalah pokok yang muncul dari bacaan. Siswa A memberikan pertanyaan kepada siswa B, dan siswa B menuliskan jawabannya di lembar jawaban. Setelah mendapatkan jawaban yang telah dikoreksi dan ditambah dengan informasi, giliran siswa B memberikan pertanyaan dan siswa A menuliskan jawabannya dilembar jawaban begitu seterusnya secara bergantian. Guru bergerak dari satu pasangan ke pasangan lainnya sambil memberikan feedback kepada siswa seperti mengecek apa yang ditanya siswa pada setiap pasangan dan menanyakan apakah siswa sudah paham atas jawaban yang diberikan pasangannya. Guru menjelaskan materi yang belum dipahami siswa secara klasikal dan memberikan penguatan. Guru menyuruh siswa mengerjakan latihan dan mempresentasikannya di depan kelas. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi yang telah dipelajari.
Berikut contoh lembar berpasangan yang dikerjakan siswa Gambar 2. Lembar jawaban siswa berkemampuan tinggi kelas eksperimen. Gambar 1. Lembar pasangan siswa Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa kedua siswa sudah bisa membuat pertanyaan tentang volume limas dengan baik, dan juga menjawab pertanyaan dari pasangannya dengan benar. Berikut contoh soal dan lembar jawaban siswa. 3. Jumlah panjang sebuah rusuk kubus A dan sebuah rusuk kubus B adalah. Selisih luas permukaannya adalah 162. Hitunglah volume kedua kubus tersebut. Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi kelas eksperimen sudah mampu menentukan jumlah 2 volume kubus dengan tepat dan benar. Gambar 3. Lembar jawaban siswa berkemampuan tinggi kelas kontrol. Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa siswa yang berkemampuan tinggi kelas kontrol belum menjawab sampai menemukan jumlah 2 volume kubus tersebut. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar matematis siswa menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe the learning cell lebih baik daripada hasil belajar matematis siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 3 Pantai Cermin. Sejalan dengan apa yang sudah dilaksanakan oleh Neti Nur maya (2014), bahwa Hasil yang diperoleh pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif tipe the learning cell berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa: Hasil penelitian dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahawa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe The Learning Cell lebih baik daripada hasil belajar matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran Konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pantai Cermin. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010.Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Maya, Neti Nur. (2014). Pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe the learning cell disertai handout terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VII SMPN 4 Batang Anai. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: STKIP PGRI Sumbar. Silberman, Melvin L. (2009). Active Learning 101 cara belajar siswa aktif. Bandung: Nusamedia. Walpole, Ronald. E. (1992). Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Zaini, Hisyam. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Intan Madani.