Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

EVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ

1 Pedahuluan. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Dinamis Vol. II, No. 6, Januari 2010 ISSN

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

PERBAIKAN PROSES IRAT BAMBU DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI UKM ALIFA CRAFT WEDDING SOUVENIR KASONGAN,BANTUL

MODUL 10 REBA. 1. Video postur kerja operator perakitan

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

BAB V HASIL DAN ANALISA

Perbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer

Redesain Alat Pemipihan Biji Melinjo Dengan Pendekatan Metode Antropometri Di UD. SARTIKA

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

Metode dan Pengukuran Kerja

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PENGANGKUTAN BUAH KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA)

19/03/2013. Apa Itu RULA? Contoh RULA Worksheet. Klasifikasi Skor RULA. Penghitungan Skor RULA. Contoh Kasus

BAB I PENDAHULUAN I-1

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR MENGGUNAKAN METODE RULA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Analisis Penentuan Sikap Kerja yang Ergonomis di Area Loading Ramp pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Luwu Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PEMBUAT BATAKO DI GORONTALO

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen

BAB II LANDASAN TEORI

POSTUR KERJA. 1. Video postur kerja operator perakitan 2. Foto hasil screencapture postur kerja

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DAN PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING KARYAWAN TOKO MEGA MAS ELEKTRONIK MAKASSAR.

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,

PERBAIKAN METODE KERJA BERDASAR RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI DAN FABRIKASI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Gambar. Postur Batang Tubuh REBA Tabel. Skor Batang Tubuh REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan Posisi normal 1

Analisa Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS dan RULA

KAJIAN POSTUR KERJA PADA PENGRAJIN TENUN SONGKET PANDAI SIKEK

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).

RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS)

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MEREDUKSI ISSUE ERGONOMICS BACKBONE PAIN PADA PROSES WELDING NUT

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

LAMPIRAN Kajian risiko cummulative..., Dieta Febriyanti, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

C.6. Perancangan Alat Bantu Kerja Pada Pekerjaan Manual Material Handling...

Gambar 3. 1 Flowchart Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA

Penentuan Tingkat Resiko Kerja Dengan Menggunakan Score Reba

USULAN PERBAIKAN POSTUR KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDER DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASESSMENT

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

PROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN PABRIK P R O G R A M D I P L O M A IV F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja

ANALISIS POSTUR KERJA PEKERJA PROSES PENGESAHAN BATU AKIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak

KATA PENGANTAR. berkat dan karunia-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X

Transkripsi:

ANALISA POSTUR KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) PADA PEKERJA BAGIAN MOTHER PLANT DEPARTEMEN NURSERY PT. TOBA PULP LESTARI, TBK PORSEA Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk 1,2 Jurusan Teknik Industri FakultasTeknik Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Aceh Email : cutitha@unimal.ac.id Abstrak PT. Toba Pulp Lestari, TBK Porsea adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan bubur kertas. Produk yang dihasilkan adalah pulp dan kertas. Masalah yang dihadapi perusahaan tepatnya pekerja pada mother plant departemen nursery adalah postur kerja yang tidak ergonomis seperti membungkuk, berdiri dan berjalan secara repetitif ketika mengangkat potongan tanaman eucalyptus dan dilakukan dalam waktu yang lama. Analisis awal dilakukan terhadap pekerja dan hasilnya adalah keluhan rasa sakit pada bagian leher, bahu, punggung, pinggang, tangan, lutut, betis dan kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perbaikan postur kerja sehingga pekerja dapat bekerja secara optimal sehingga jumlah produksi meningkat. Analisa postur kerja dilakukan dengan menggunakan metode Rappid Upper Limb Assessment (RULA). Hasil analisa menunjukkan skor RULA yang diperoleh adalah 5 dengan level resiko sedang dan level tindakan 2, artinya diperlukan adanya tindakan segera untuk mengurangi keluhan rasa sakit dan nyeri pada pekerja. Kata kunci: Ergonomi, Postur Kerja, Rapid Upper Limb Assessment Pendahuluan Postur kerja adalah salah satu aspek penting yang perlu di perhatikan dalam dunia industri ketika operator melakukanpekerjaannya.untuk mendapatkan postur kerja yang benar sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja seorang operator, kitamemerlukan suatu metode untuk mengatur posisi kerja operatortersebut. Postur kerja yang keliru sering diakibatkan oleh pekerjaan dengan beban yang berat dan perancangan alat yang tidak ergonomis sehingga kinerja operator menurun. Postur kerja yang tidak ergonomis misalnya postur kerja berdiri, membungkuk, mengangkat dan mengangkut beban dalam durasi waktu yang lama dan repetitive[1]. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan pulp dengan area distribusinya dalam dan luar negeri. Penelitian ini dilakukan pada pekerja di bagian pengambilan copiea eucalyptus dengan memotong menggunakan gunting dengan postur kerja dalam keadaan membungkuk. Kondisi postur kerja yang tidak ergonomis di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk di Departemen Nursery di bagian Mother Plant. Postur kerja pekerja tersebut adalah bungkuk, berdiri dan berjalan secara repetitif untuk mengangkat potongan dari tanaman eucalyptus. Keluhan rasa sakit pada bagian tubuh sudah dirasakan oleh para karyawan berupa rasa sakit pada leher, bahu, punggung, pinggang, tangan, lutut, betis dan kaki postur kerja tersebut dapat mengakibatkan cidera,. Hal ini dapat berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan, sehingga sering pula karyawan pada bagian tersebut yang tidak masuk kerja dan harus digantikan oleh karyawan yang lain.salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah 23

memperbaiki metode kerja yaitu postur kerja yang tidak ergonomis. Ergonomi Ergonomi merupakan suatu studi tentang aspek-aspek manusia di dalam suatu lingkungan kerja, dimana suatu fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi satu sama lain. Manusia merupakan salah satu faktor utama dalam hal perancangan, karena segala sesuatu yang berkaitan dengan perancangan akan berpusat kepada manusia itu sendiri. Salah satu aspek kajian ergonomi yang sangat berkaitan dengan perancangan produk berdasarkan dimensi tubuh manusia adalah antropometri. Antropometri berisi kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia (ukuran, bentuk, dan kekuatan), dari data tersebut dapat digunakan dalam hal perancangan produk sehingga dapat menciptakan suatu lingkungan kerja yang efisien, nyaman, aman, sehat, dan efektif [1][2] Kemampuan kerja fisik adalah suatu kemampuan fungsional seseorang untuk mampu melakukan pekerjaan tertentu yang memerlukan aktifitas otot pada periode waktu tertentu. Lamanya waktu beraktifitas dapat bervariasi antara beberapa detik sampai beberapa jam. Menurut Hairy dan Genaidy bahwa komponen kemampuan kerja fisik dan kesegaran jasmani seseorang ditentukan oleh keluhan otot, ketahanan otot dan ketahanan kardiovaskuler [3][4][5]. Performansi atau tampilan seorang sangat tergantung kepada rasio dan besarnya tuntutan tugas dengan besarnya kemampuan yang bersangkutan. Dengan demikian, apabila: 1. Bila rasio tuntutan tugas lebih besar dari pada kemampuan seorang atau kapasitas kerjanya,maka akan terjadi penampilan akhir berupa : ketidak nyamanan, overstress, kelelahan, kecelakaan, cedera, rasa sakit, penyakit, dan tidak produktif. 2. Sebaliknya, bila tuntutan tugas lebih rendah dari pada kemampuan seorang atau kapasitas kerjanya, maka akan terjadi penampilan akhir berupa : understress,kebosanan, kejemuan, kelesuan, sakit dan tidak produktif. 3. Agar penampilan menjadi optimal maka perlu adanya keseimbangan dinamis antara tuntutan tugas dengan kemampuan yang dimiliki sehingga tercapai kondisi dan lingkungan yang sehat,aman, nyaman, dan produktif. Untuk mencapai tujuan ergonomi seperti yang telah dikemukakan, maka perlu keserasian antara pekerja dan pekerjaanya, sehinggan pekerja dapat bekerja sesuai dengan kemampuan, kebolehan dan keterbatasannya. Secara umum kemampuan, kebolehan dan keterbatasanya. Secara umum kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu : umur, jenis kelamin, pendidikan, keterampilan, budaya, tingkah laku, kebiasaan, dan kemampuan beradaptasi [6][7][8]. Metodologi Penelitian 24

Secara sistematis pola pemecahan masalah dalam penelitian ini digambarkan dalam flowchart berikut: Gambar 1. Flowchart Penelitian Petunjuk Tambahan 25

Data Postur Kerja Tabel 1 Postur Kerja pada Pemotongan Pucuk Eucalyptus Postur kerja yang akan dipilih untuk dinilai adalah postur kerja yang lebih sering dilakukan selama siklus kerja, atau postur kerja yang menjadi postur utama ketika pekerja sedang bekerja. Elemen yang paling sering dan paling lama dilakukan oleh pekerja adalah melakukan pekerjaan menggunakan gunting untuk pemotongan pucuk Eucalyptus. Postur kerja yang akan diteliti adalah postur kerja untuk elemen kegiatan menyusun untuk memotong pucuk Eucalyptus. Postur kerja pada elemen kegiatan menyusun pemotongan pucuk Eucalyptus terdiri atas beberapa jenis postur, yaitu bungkuk, dan berdiri. Kedua postur kerja tersebut dilakukan oleh para pekerja secara berulang ulang sesuai dengan kondisi mother plant yang akan dilakukan oleh pekerja. Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan adalah menghitung seberapa besar resiko kerja yang akan dialami oleh pekerja ketika melaksanakan pekerjaannya menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Angka yang diperoleh dari setiap skor penilaian berdasarkan pada pendugaan bahwa postur kerja yang dilakukan berkisar pada sudut yang terbentuk selama bekerja pada setiap elemen kerja yang dilakukan pekerja. Penilaian Postur Kerja Postur kerja yang dijadikan sebagai bahan penelitian yaitu kondisi dari postur tubuh pekerja saat melakukan aktivitas dengan posisi pungggung membungkuk, kedua kaki berdiri lurus, lengan bawak menekuk dan lengan bawah melakukan aktivitas berulang-ulang, leher menunduk, dapat dilihat seperti Gambar 2. Penilaian Postur Tubuh Grup A Gambar 2. Perhitungan Sudut Postur Kerja 26

Postur Tubuh Bagian Atas ( Upper Arm ) Lengan atas membentuk sudut 80 0 dengan skor = 3. Postur lengan atas mempunyai sudut seperti pada gambar 3. Gambar 3. Perhitungan Sudut Postur Kerja Lengan Atas Postur Tubuh Dengan Bagian Lengan Bawah (Lower Arm) Lengan bawah membentuk sudut 120 0 dengan skor = 2. Postur lengan bawah mempunyai sudut seperti pada gambar 4. Gambar 4Perhitungan Sudut Postur Kerja Lengan Bawah Postur Tubuh Bagian Pergelangan Tangan ( Wrist ) Pergelangan tangan membentuk sudut 40 0 dengan skor = 2. Putaran pergelangan tangan berada digaris tengah dengan skor = 1 Postur lengan bawah mempunyai sudut seperti pada gambar 5. Gambar 5 Perhitungan Sudut Postur Kerja Pergelangan Tangan Penilaian postur tubuh grup A dapat dilihat pada tabel 2 27

Tabel 2Skor Grup A Postur Bungkuk Upper Arm Lower Arm Wrist 1 2 3 4 Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 1 2 2 2 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 5 1 2 3 3 3 4 4 5 5 3 2 2 3 3 3 4 4 5 5 3 2 3 3 4 4 4 5 5 1 3 4 4 4 4 4 5 5 4 2 3 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 5 5 5 6 6 1 5 5 5 5 5 6 6 7 5 2 5 6 6 6 6 7 7 7 3 6 6 6 7 7 7 7 8 1 7 7 7 7 7 8 8 9 6 2 7 8 8 8 8 9 9 9 3 9 9 9 9 9 9 9 9 Skor postur tubuh grup A berdasarkan tabel 2 adalah = 2 Skor aktifitas Aktifitas dilakukan berulang ulang /2 jam kerja dengan skor =1 Skor beban Beban < 2 Kg dengan skor = 0 Total skor untuk grup A adalah 2+1+0 =3 Postur Tubuh Grup B Postur Tubuh Bagian Leher ( Neck ) Leher membentuk sudut 50 0 dengan skor =3. Postur lengan bawah mempunyai sudut seperti pada gambar 6 Gambar 6 Perhitungan Sudut Postur Kerja Leher Postur Tubuh Bagian Batang Tubuh ( Trunk ) 28

Batang tubuh membentuk sudut 67 0 dengan skor = 4. Postur leher mempunyai sudut seperti pada Gambar 7 Gambar 7Perhitungan Sudut Postur Kerja Bagian Batang Tubuh Postur Tubuh Bagian Kaki (Legs) Kaki berada pada posisi normal/seimbang dengan skor = 1 Penilaian postur tubuh grup B dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3.Skor Grup B Trunk Postur Score Trunk Postur Score 1 2 3 4 5 6 Neck Legs Legs Legs Legs Legs Legs 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7 2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7 3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7 4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8 5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 6 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 Skor postur tubuh grup B berdasarkan tabel 3.Adalah = 5 Skor Aktivitas Aktifitas dilakukan berulang ulang, lebih dari 4 kali /menit dengan skor =1 Skor Beban Beban <2 Kg dengan skor = 0 Total skor untuk grup B adalah 5+1+0=6 Hasil nilai skor grup A dan nilai skor grup B dikombinasikan sebagai skor akhir, dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4Skor Grup C Postur Bungkuk Score Score Group B group A 1 2 3 4 5 6 7+ 1 1 2 3 4 5 6 7 2 2 2 3 4 4 5 6 3 3 3 3 4 4 5 6 4 3 3 3 4 5 6 6 5 4 4 4 5 6 7 7 6 4 4 5 6 6 7 7 7 5 5 6 6 7 7 7 8 5 5 6 7 7 7 7 Skor akhir kegiatan menyusun semen kedalam truk pada PT. Toba Pulp Lestari dengan postur membungkuk berdasarkan tabel 4 = 5 Berdasarkan tabel tersebut, 29

level resiko kegiatan menyusun semen kedalam truk dengan postur membungkuk termasuk level sedang dan harus dilakukan tindakan dalam waktu dekat. Analisa dan Evaluasi Analisa Postur Kerja Berdasarkan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) Analisis postur kerja bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi postur kerja saat ini perlu adanya perbaikan atau tidak serta mengetahui level tindakan yang harus dilakukan. Setelah dilakukan perhitungan postur tubuh pekerja Mother Plant dengan menggunakan metode RULA diperoleh skor sebesar 5 dengan level tindakan 2 yaitu sedang sehingga perlu tindakan perbaikan untuk postur tubuh pekerja bagian Mother Plant saat ini. Dari hasil pengolahan data postur kerja pada operator bagian Mother Plant di PT. Toba Pulp Lestari dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA), makadapat dilakukan analisa terhadap permasalahan yang ada, yaitu : a. Postur tubuh aktivitas di Mother Plant Skor akhir penilaian postur kerja pada bagian Mother Plant di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah 5. Berdasarkan skor tersebut maka levelresiko dari kegiatan tersebut berada pada kategori level sedang dandiperlukan tindakan perbaikan postur kerja dalam waktu dekat. Postur kerja pada saat produksi Mother Plant cenderung membungkuk dan hal itu berbahaya bagi kesehatan pekerjar itu sendiri karena dapat menyebabkan cidera jika tidak diperbaiki dalam waktu dekat. Apalagi operator pada bagian produksi Mother Plant tersebut melakukan aktivitas untuk 8 jam setiap harinya dengan menggunakan alat bantu gunting untuk pemotongan Coupies Eucalyptussehingga para pekerja harus membungkuk dalam kondisi yang tidak ergonomis sehingga dapat berakibat fatal bagi operator. b. Postur tubuh saat menggunting Coupies Aktivitas meletakkan Mother Plant ini dilakukan oleh operator dengan membungkuk dengan posisi yang lancip, karena Mother Plant yang sudah siap diproduksi harus diletakkan dan disusun dengan rapi di tanah oleh operator sehingga posisi membungkuk yang dilakukan dengan berulang-ulang ini tidak dapat dihindari oleh operator. Hasil penilaian postur kerja dengan metode RULA dengan level tindakan dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5Nilai level tindakan setelah dilakukan perhitungan Skor RULA Skor RULA Level Resiko Level Tindakan Tindakan 5 Sedang 2 Perlu Tindakan Skor untuk grup A yaitu : 1. Kode RULA adalah: Postur tubuh bagian lengan atas (upper arm) : 3 Postur tubuh bagian lengan bawah (lower arm) : 2 Postur tubuh bagian pergelangan tangan (wrist) : 2 Putaran pergelangan tangan (wrist twist) : 1 Skor total A setelah ditambah beban adalah : 3 Nilai tabel A = 3 Nilai skor perubahan = 1 30

2. Skor untuk grup B yaitu : Kode RULA adalah : Postur tubuh bagian leher (Neck) : 3 Postur tubuh bagian batang tubuh (trunk) : 4 Postur tubuh bagian kaki (legs) : 1 Diketahui skor untuk grup B adalah : 6 3. Skor untuk grup C Skor A = 2 Skor B = 6 Pada kolom skor A masukkan kode 6 dan tarik garis kekanan. Kemudian pada baris skor B masuk kan kode 2 dan tarik ke bawah sampai bertemu kode untuk skor A sehingga diketahui skor C adalah 2. Aktivitas memotongcopies Mother Plant ini dilakukan oleh pekerja dengan membungkuk dengan posisi yang lancip, karena dibagian Mother Plant yang dilakukan mengumpulkan Copies dengan tangan kanan memengan gunting dan tangan kiri memegangcopies dan mengumpulkannyakemudian diletakkan dan disusun dengan rapi dibox yang sudah disediakan dalam keadaan membungkuk yang dilakukan dengan berulang-ulang ini tidak dapat dihindari oleh operator. Kesimpulan Berdasarkan perhitungan RULA, Postur kerja pekerja Mother Plant tidak ergonomis. Hasil perhitungan menunjukkan skor RULA yang diperoleh adalah 5 dengan level resiko sedang dan level tindakan 2, hal ini berarti diperlukan adanya tindakan. Sehingga dapat mengurangi keluhan rasa sakit dan nyeri pada anggota tubuh dirasakan pada saat 1 jam/1,5 jam sesudah aktivitas penanaman pohon eucalyptus berakhir. Daftar Pustaka [1] Nurmianto, Eko, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Pertama, ITS Surabaya, 1998 Ratih,S. 2005. Analisa Postur Tubuh Kerja dan Perancangan Kerja berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi dengan Rapid Upper Limb Assesment (RULA) diindustri pembuatan patung primitive bantul. Skripsi. Program Studi Teknik Manajemen Industri Fakultas Muhammadiyah Yogyakarta. [2] Corlett, E. Nala.,Clark, T.S. 1995. The Ergonomics of Beginners, A Quick Reference Guide, London: Taylor dan Francis Ltd. McAtamney, L. & Corlett, E. N. (1993) RULA : a survey method for the investigation of [3] Hairy 1989 & Genaidy 1996 Wignjosoebroto : Pengantar Teknik & Managemen Industri. [4] Pangaribuan, Dina Meliana, Juni 2009, Analia Postur Kerja dengan Metode RULA Pada Pagawai Bagian Pelayanan Perpustakaan USU Medan. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/11935/1/10e00380.pdf. 20 Agustus 2015. 31

[5] Sutalaksana, I. Z., dkk., Teknik Tata Cara Kerja, Bandung : Penerbit ITB, 1982. [6] Manuba, A. 1998. Bunga Rampai Ergonomi Volume 1, Kumpulan Artikel, Universitas Udayana. Denpasar. [7] work- related upper limb disorders, Applied Ergonomics. [8] Sutajaya, I.M. 1997. A Musculoskeletal Disorders and Working Heart Rate Among Batako Worker at Ginanyar Regenci, Bali. 32