PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

P R O F I L KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2016

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN MOJOKERTO T A H U N

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN I - 1

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BAB I PENDAHULUANN. Sukabumi Tahun menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai dengan tahun RKPD tahun

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN MOJOKERTO T A H U N

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

DAFTAR ISI RPJMD KABUPATEN PONOROGO TAHUN

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lingga

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

h2009f PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

Oleh : ERINA WULANSARI [ ]

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2014

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KATA PENGANTAR

disampaikan oleh: Dr. H. Asli Nuryadin Kepala BAPPEDA Kota Samarinda

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2014

RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 1

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 16 TAHUN 2015 TANGGAL 27 Mei 2015 DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR ISI.. i DAFTAR GAMBAR. iii DAFTAR TABEL.. iv DAFTAR GRAFIK vi DAFTAR USULAN KEGIATAN TAHUN 2015 vii BAB I PENDAHULUAN Bab I - 1 1.1 LATAR BELAKANG.. Bab I - 1 1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN.. Bab I - 3 1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN Bab I - 5 1.4 SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD Bab I - 13 1.5 MAKSUD DAN TUJUAN Bab I - 15 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Bab II - 1 2.1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Bab II - 1 2.1.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI Bab II - 1 2.1.1.1 ASPEK GEOGRAFI Bab II - 1 2.1.1.1.1 KARAKTERISTIK LOKASI DAN WILAYAH.. Bab II - 1 2.1.1.1.2 POTENSI PENGEMBANGAN Bab II - 11 2.1.1.2 ASPEK DEMOGRAFI. Bab II - 13 2.1.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT... Bab II - 16 2.1.2.1 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM). Bab II - 16 2.1.2.2 PRODUK DOMESTIK REGIONAL Bab II - 26 BRUTO (PDRB) 2.1.3 ASPEK PELAYANAN UMUM. Bab II - 29 FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB. Bab II - 29 2.1.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH Bab II - 57 2.1.4.1 FOKUS KEMAMPUAN EKONOMI DAERAH... Bab II - 57 2.1.4.2 FOKUS IKLIM BERINVESTASI Bab II - 66 I

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN Bab II - 68 KEGIATAN RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD... 2.3 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH. Bab II - 89 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Bab III - 1 3.1 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH. Bab III - 1 3.1.1 KONDISI EKONOMI DAERAH TAHUN 2011 Bab III - 1 DAN PERKIRAAN TAHUN 2014... 3.1.2 TANTANGAN DAN PROSPEK Bab III - 4 PEREKONOMIAN DAERAH TAHUN 2014 DAN TAHUN 2015... 3.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Bab III - 6 3.2.1 PROYEKSI KEUANGAN DAERAH DAN Bab III - 6 KERANGKA PENDANAAN.. 3.2.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Bab III - 8 3.2.2.1 ARAH KEBIJAKAN PENDAPATAN Bab III - 8 DAERAH. 3.2.2.2 ARAH KEBIJAKAN BELANJA Bab III - 9 DAERAH 3.2.2.3 ARAH KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH. Bab III - 11 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Bab IV - 1 4.1 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Bab IV - 1 4.2 PRIORITAS DAN PEMBANGUNAN.. Bab IV - 2 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH... Bab V - 1 BAB VI PENUTUP. Bab VI - 1 II

DAFTAR TABEL TABEL HALAMAN 2.1 Jumlah Desa dan Kelurahan Tiap Kecamatan Th. 2015.. Bab II - 2 2.2 Tinggi dan Luas Daerah Menurut Kecamatan... Bab II - 3 2.3 Luas Lahan berdasarkan Ketinggian Dari Permukaan Bab II - 4 Laut... 2.4 Kemiringan Lahan... Bab II - 5 2.5 Struktur dan Karakteristik Tanah... Bab II - 6 2.6 Jenis Jaringan Irigasi, Panjang Saluran dan Areal Sawah Bab II - 7 Irigasi... 2.7 Target dan Realisasi Kondisi Irigasi Tahun 2013 & 2014 Bab II - 8 2.8 Sungai Besar di Kabupaten Mojokerto Bab II - 8 2.9 Daftar Panjang Sungai di Kabupaten Mojokerto. Bab II - 9 2.10 Jumlah Penduduk Tahun 2012-2014. Bab II - 13 2.11 Jumlah Penduduk Kabupaten Mojokerto Menurut Jenis Bab II - 14 Kelamin Per Kecamatan Tahun 2014. 2.12 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun Bab II - 15 2013.... 2.13 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Mojokerto. Bab II - 16 2.14 Status / Indikator Kinerja Pembangunan Bidang Bab II - 18 Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2012-2014.. 2.15 Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012-2014.. Bab II - 22 2.16 Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2012 2014... Bab II - 22 2.17 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011 2013... Bab II - 24 2.18 Lowongan Kerja, Pencari Kerja dan Penempatan Tenaga Bab II - 25 Kerja. 2.19 PDRB Tahun 2011 2013 Bab II - 26 2.20 Sumbangan Tiap Sektor Tahun 2011 2013. Bab II - 27 2.21 Pendapatan Regional Per Kapita Tahun 2011 2013... Bab II - 28 2.22 Rasio Jumlah Guru Terhadap Jumlah Murid. Bab II - 30 2.23 Rasio Jumlah Kelas Terhadap Murid.. Bab II - 31 2.24 Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah Bab II - 32 Sakit per Kecamatan 2.25 Jumlah Tenaga Medis, Paramedis dan Kunjungan ke Bab II - 33 Puskesmas 2.26 Jumlah Penduduk yang memanfaatkan RSUD dan Bab II - 34 Puskesmas 2.27 Kondisi Jalan Aspal Kabupaten Mojokerto (Km). Bab II - 35 2.28 Jenis, Jumlah dan Panjang Jembatan Kabupaten Bab II - 37 Mojokerto.... 2.29 Jumlah LPJU Kabupaten Mojokerto Bab II - 38 2.30 Luas Irigasi Teknis Tahun 2011 2013 Bab II - 39 2.31 Penataan Ruang Bab II - 40 2.32 Perkembangan Jumlah Koperasi.. Bab II - 44 2.33 Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif. Bab II - 45 2.34 Perkembangan Usaha Kecil Bab II - 46 iii

2.35 Perkembangan Usaha Menengah Bab II - 47 2.36 Jumlah Produk Hukum Bab II - 49 2.37 Jumlah Keluarga Miskin. Bab II - 50 2.38 Jumlah PMKS yang dibantu.. Bab II - 53 2.39 Jumlah Perpustakaan dan Pengunjung Bab II - 54 2.40 Jumlah Buku Perpustakaan Bab II - 55 2.41 Jumlah Judul Buku Perpustakaan Bab II - 56 2.42 Data Industri Tahun 2012-2014 Bab II - 57 2.43 Luas Tanam Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012-2014 (Ha) 2.44 Luas Panen Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012-2014 (Ha) Bab II - 60 Bab II - 61 2.45 Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012-2014 Bab II - 61 (Kw/Ha) 2.46 Produksi Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012-2014 (Ton) Bab II - 62. 2.47 Produksi Daging dan Telur. Bab II - 63 2.48 Keamanan dan Ketertiban Umum Tahun 2012 2014 Bab II - 67 2.49 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai Bab II - 68 dengan Tahun Berjalan Kabupaten Mojokerto. 2.50 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah.. Bab II - 94 2.51 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional/Provinsi dan Lingkungan Eksternal Lainnya. Bab II - 106 3.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011 2013.. Bab III - 1 3.2 PDRB Tahun 2011 2013 Bab III - 3 3.3 Sumbangan Tiap Sektor Tahun 2011 2013. Bab III - 3 3.4 Pendapatan Regional Per Kapita Tahun 2011 2013... Bab III - 4 3.5 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Bab III - 7 Mojokerto Tahun 2013 s.d Tahun 2017. 3.6 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2013 s.d Tahun 2017. Bab III - 10 3.7 Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2013 s.d Tahun 2017 Bab III - 11 4.1 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan Bab IV - 1 4.2 Prioritas Pembangunan Daerah... Bab IV - 2 4.3 Penjelasan Program Pembangunan Daerah. Bab IV - 15 5.1 Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Program Kegiatan SKPD Kabupaten Mojokerto Tahun 2013. Bab. V - 2 - iv

DAFTAR GRAFIK GRAFIK HALAMAN 2.1 Tren Peningkatan Jumlah Penduduk. Bab II - 13 2.2 Indeks Pembangunan Manusia. Bab II - 17 2.3 Status / Indikator Kinerja Pembangunan Bidang Bab II - 21 Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2012-2014.. 2.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012-2014.. Bab II - 23 2.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2012-2014 Bab II - 23 2.6 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012 2014.. Bab II - 24 2.7 Lowongan Kerja, Pencari Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja.. Bab II - 26 2.8 Tren Kenaikan PDRB Bab II - 27 2.9 Komposisi Sumbangan Sektor PDRB Tahun 2013.. Bab II - 28 2.10 Tren Peningkatan Pendapatan Regional Per Kapita... Bab II - 29 2.11 Perkembangan Kondisi Jalan Kabupaten Mojokerto. Bab II - 36 2.12 Perkembangan Jenis, Jumlah dan Panjang Jembatan Kabupaten Mojokerto.. Bab II - 37 2.13 Perkembangan Jumlah LPJU Kabupaten Mojokerto. Bab II - 38 2.14 Perkembangan Luas Irigasi Teknis.. Bab II - 39 2.15 Perkembangan Jumlah Koperasi.. Bab II - 45 2.16 Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif. Bab II - 46 2.17 Perkembangan Jumlah Usaha Kecil Bab II - 47 2.18 Perkembangan Jumlah Usaha Menengah. Bab II - 48 2.19 Jumlah Keluarga Miskin Bab II - 50 2.20 Jumlah PMKS yang dibantu.. Bab II - 53 2.21 Jumlah Pengunjung Perpustakaan. Bab II - 55 2.22 Jumlah Buku Perpustakaan. Bab II - 56 2.23 Luas Tanam Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012- Bab II - 61 2014 2.24 Luas Panen Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012- Bab II - 62 2014.. 2.25 Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012- Bab II - 63 2014 (Kw/Ha).. 2.26 Produksi Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012-2014 Bab II - 65 (Ton).. 2.27 Perkembangan Produksi Daging dan Telur.. Bab II - 66 - V

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 16 TAHUN 2015 TANGGAL 27 Mei 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mojokerto dan mengacu pada RPJMD Provinsi dan RPJM Nasional. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 adalah dokumen perencanaan tahunan daerah yang merupakan rencana pembangunan tahun pertama dalam masa transisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 2020 dan juga periodisasi ke tiga dalam tahapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Mojokerto Tahun 2005 2025. Pada periode Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2020, kebijakan pembangunan yang diamanatkan dalam RPJPD adalah : ditujukan untuk lebih Memantapkan Pembangunan Kabupaten Mojokerto secara Menyeluruh dan Terpadu dengan Menekankan kepada Percepatan, Pemerataan Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. RKPD Kabupaten Mojokerto penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan pada tahun sebelumnya dan mengakomodasikan, mempertimbangkan berbagai Kebijakan Provinsi dan Nasional serta penjaringan aspirasi secara bertahap melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang secara partisipatif dilakukan mulai dari Tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Forum SKPD yang selanjutnya diformulasikan melalui Musrenbang Kabupaten Mojokerto. Jadi RKPD disusun dengan berdasarkan pola kombinasi pendekatan secara terpadu yaitu RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 1

pendekatan secara teknokratis, demokratis, partisipatif, politis, bottom up, dan top down process. Perencanaan adalah suatu proses untuk menetukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan Pembangunan Daerah menuntut pertimbangan secara seksama, sistematis dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Rencana Pembangunan Nasional dan Provinsi Jawa Timur. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun. Sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah, RKPD memuat Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah, Program Prioritas Pembangunan Daerah dan Rencana Kerja, Pendanaan dan Prakiraan maju dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pembangunan yang mempunyai dampak besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan sesuai dengan, Kebijakan dan Program Pembangunan dengan sasaran yang terukur; 2. Pembangunan yang sifatnya mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan; 3. Pembangunan yang realistis untuk dilaksanakan sesuai kemampuan anggaran pemerintah daerah; 4. Pembangunan didasarkan pada skala prioritas, bertahap dan konsisten secara terpadu; 5. Pembangunan yang terintegrasi dengan Pembangunan Nasional dan Pembangunan Pemerintah Provinsi. Pembangunan daerah harus mengupayakan peningkatan pendapatan masyarakat, mewujudkan ekonomi kerakyatan, RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 2

meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta dapat mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, transparansi dan dapat dipertanggungjawabkan (accountable). Dalam melaksanakan pembangunan daerah perlu diaplikasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai landasan operasional pelaksanaan pembangunan di daerah setiap tahunnya. Dengan demikian RKPD merupakan pedoman bagi penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang didahului dengan pembuatan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang disepakati oleh Kepala Daerah dan DPRD. 1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN Dasar Hukum Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 adalah : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 3

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Re publik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E); 12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Mojokerto Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2008 Nomor 15); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Mojokerto Tahun 2012-2032. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 4

1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN Penyusunan RKPD Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 yang merupakan rencana pembangunan tahun pertama dalam masa transisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020, mengacu pada RPJPD Kabupaten Mojokerto Tahun 2005-2025, RPJMN dan RPJMD Propinsi Jawa Timur. RKPD juga disusun dengan tetap memperhatikan hasil kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya, situasi dan kondisi yang berkembang, isu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan RKPD serta mempertimbangkan sinergitas antar sektor, antar wilayah dan penjaringan aspirasi secara bertahap melalui musrenbang desa/kelurahan, forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten. Selain itu dokumen perencanaan lain juga diperhatikan khususnya RTRW Kabupaten Mojokerto. RPJPD dan RTRW Kabupaten Mojokerto dijabarkan sebagai berikut: 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Mojokerto Tahun 2005-2025. Untuk mencapai sasaran pokok RPJPD Kabupaten Mojokerto secara bertahap, pembangunan jangka panjang membutuhkan tahapan dan skala prioritas yang akan menjadi agenda dalam RPJM Daerah. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua harus berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya dalam rangka mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang. Setiap sasaran pokok dalam 6 (enam) misi pembangunan jangka panjang dapat ditetapkan prioritasnya dalam masingmasing tahapan. Prioritas masing-masing misi dapat dijabarkan menjadi prioritas utama. Prioritas utama menggambarkan makna strategis dan urgensi permasalahan. Berdasarkan pelaksanaan dan pencapaian hasil pembangunan serta sebagai wujud keberlanjutan RPJPD, maka RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 5

pada RPJMD ke-3 (2016-2020) ini ditujukan untuk memantapkan pembangunan Kabupaten Mojokerto secara menyeluruh dan terpadu dengan menekankan kepada percepatan, pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kondisi perekonomian Kabupaten Mojokerto yang semakin maju dan kompetitif yang ditandai dengan kuatnya struktur ekonomi daerah yang berbasis pada sektor industri, jasa, pariwisata, koperasi, usaha mikro, usaha kecil dan menengah yang didukung oleh sektor pertanian yang handal akan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat berkembang lebih cepat. Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan semakin mantap yang diwujudkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan secara bijak. Kesejahteraan masyarakat terus membaik tercermin dari meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Perkembangan ini juga didorong oleh menguatnya pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi serta meningkatnya kualitas sumber daya manusia. 2. RTRW Kabupaten Mojokerto. RTRW disusun sebagai alat operasionalisasi pelaksanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Mojokerto dan menjadi pedoman untuk : a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan antar sektor e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah daerah/atau masyarakat f. Penyusunan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup g. Penataan ruang kawasan strategis kabupaten h. Penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kabupaten. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 6

Tujuan penataan ruang adalah mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Mojokerto sebagai basis tanaman pangan regional, industri, perdagangan dan jasa, serta pariwisata yang berdaya saing dan memperhatikan keberlanjutan terhadap lingkungan hidup serta pemerataan pembangunan. Untuk itu perlu adanya kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah di Kabupaten Mojokerto yang dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan. Kebijakan/arah tindakannya dilakukan dengan strategi Penataan Ruang meliputi: 1. Mengembangkan pusat agropolitan untuk mendorong pertumbuhan kawasan perdesaan; 2. Mengoptimalkan fungsi kawasan pertanian; 3. Menekan pengurangan luasan lahan sawah beririgasi teknis; 4. Mempertahankan luasan kawasan pertanian secara ketat serta meningkatkan produktivitas lahan pertanian; dan 5. Reklamasi bekas tambang batuan. b. Kebijakan Pengembangan Kawasan Industri, Perdagangan dan Jasa serta Kegiatan Pariwisata yang mendukung sektor pertanian. Kebijakan/arah tindakannya dilakukan dengan strategi Penataan Ruang meliputi : 1. Mengembangkan pariwisata religi, alam, dan buatan; 2. Mengendalikan perkembangan industri dengan titik berat pada industri pendukung dan pengolahan hasil pertanian; 3. Memantapkan peran dan meningkatkan kegiatan perdagangan tradisional dengan membatasi pertumbuhan pasar modern hanya dipusat ibu kota kecamatan; 4. Menyelaraskan kegiatan perdagangan tradisional dan modern; dan 5. Mengendalikan perkembangan kegiatan di sekitar kawasan perdagangan dan jasa. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 7

c. Kebijakan Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan secara berimbang antara Wilayah Utara dan Selatan. Kebijakan/arah tindakannya dilakukan dengan strategi Penataan Ruang meliputi : 1. Memantapkan, meningkatkan, dan mengendalikan perkembangan kegiatan di wilayah Selatan; 2. Meningkatkan kegiatan di wilayah utara dan mengembangkan potensi yang belum berkembang optimal; 3. Mengembangkan sistem pusat kegiatan secara hirarkis melalui penentuan PKLp, PPK, dan PPL, terintegrasi dengan PKL yang sudah ditentukan dalam RTRW provinsi; 4. Memantapkan fungsi pusat kegiatan dan menetapkan wilayah pelayanan sesuai potensi, permasalahan, dan prospeknya; dan 5. Mengembangkan sarana sosial ekonomi sesuai standar pelayanan minimal dan fungsi pusat kegiatan. d. Kebijakan Pelaksanaan Mitigasi dan Pengembangan Manajemen risiko pada Kawasan Rawan Bencana. Kebijakan/arah tindakannya dilakukan dengan strategi Penataan Ruang meliputi : 1. Menetapkan zona bahaya dan zona aman pada kawasan rawan bencana letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir dan kekeringan; 2. Mengembangkan sistem pencegahan dan kesiapsiagaan sesuai sifat dan jenis bencana, serta karakteristik wilayah; 3. Mengembangkan sistem mitigasi bencana baik struktural maupun non struktural dalam penanganan bencana; dan 4. Meningkatkan sistem penanganan darurat bencana dan pasca bencana. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 8

e. Kebijakan Pengembangan Interkoneksi Prasarana dan Sarana Lokal terhadap Prasarana dan Sarana Nasional, Regional, dan Lokal untuk mendukung Potensi Wilayah. Kebijakan/arah tindakannya dilakukan dengan strategi Penataan Ruang meliputi : 1. Meningkatkan sistem transportasi yang menghubungkan wilayah Utara dan Selatan; 2. Mengembangkan sistem transportasi terpadu antara transportasi jalan dan kereta api; 3. Menata sistem transportasi yang meningkatkan kemudahan keterhubungan antara transportasi lokal dengan simpul-simpul transportasi regional, nasional, dan internasional; 4. Mengembangkan sistem transportasi yang menjangkau tiap bagian wilayah dan yang menghubungkan kawasan perdesaan-perkotaan; 5. Mengembangkan prasarana dan sarana pengangkutan barang dari dan ke sentra produksi dan pusat pemasaran; 6. Mengembangkan prasarana dan sarana pengangkutan barang dari dan ke pusat pemasaran dan wilayah pelayanannya; 7. Mengembangkan prasarana dan sarana transportasi yang memudahkan bagi distribusi hasil pertanian dan sektor lainnya; 8. Mengembangkan prasarana dan sarana transportasi yang memudahkan pencapaian menuju dan dari daerah tujuan wisata; 9. Menetapkan jalan sesuai dengan fungsi, kapasitas, dan tingkat pelayanannya; 10. Mengembangkan prasarana transportasi kereta api untuk keperluan penyelenggaraan pergerakan komuter; 11. Memanfaatkan kembali akses jalur kereta api yang sudah mati; dan 12. Mengembangan jalur kereta api double track. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 9

f. Kebijakan Peningkatan Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Jaringan Prasarana Telekomunikasi, Energi, dan Sumber Daya Air yang dapat mendukung peningkatan dan pemerataan pelayanan masyarakat, serta pelestarian lingkungan. Kebijakan/arah tindakannya dilakukan dengan strategi Penataan Ruang meliputi : 1. Meningkatkan ketersediaan energi listrik dan pemerataan pelayanan sesuai standar pelayanan minimal; 2. Meningkatkan pelayanan telekomunikasi kepada masyarakat, dengan prioritas pelayanan pada wilayah yang memiliki potensi tumbuhnya kegiatan ekonomi baru, dan wilayah yang secara geografis rendah aksesibilitasnya; 3. Menjaga keseimbangan ketersediaan air dengan optimasi penggunaan air baku irigasi, air minum, serta memelihara daerah air sungai; 4. Mengendalikan pencemaran terkait dengan perlindungan mutu air tanah dan udara; 5. Meningkatkan cakupan wilayah pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan SPAM bukan jaringan perpipaan di perkotaan dan perdesaan; 6. Mengembangkan dan mengoptimalkan sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan; 7. Mengembangkan, meningkatkan dan menangani sanitasi lingkungan untuk permukiman dengan sanitasi individual dan/atau sistem komunal di wilayah perkotaan dan perdesaan; 8. Mengembangkan, meningkatkan dan menangani sistem pengolahan limbah khususnya industri kecil dan rumah tangga; dan 9. Melakukan pembangunan sistem drainase yang terpadu dengan pembangunan prasarana lainnya. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 10

g. Kebijakan Pemulihan Kawasan Lindung yang telah beralih fungsi dan pencegahan meluasnya alih fungsi kawasan lindung. Kebijakan/arah tindakannya dilakukan dengan strategi Penataan Ruang meliputi : 1. Meningkatkan luasan kawasan hutan lindung; 2. Mengendalikan fungsi hutan lindung; 3. Meningkatkan nilai ekonomi kawasan lindung setempat; 4. Meningkatkan nilai ekonomi kawasan lindung tanpa mengabaikan fungsi perlindungan melalui kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan; 5. Mengatur pola penggunaan lahan di sekitar kawasan lindung; 6. Mengembangkan program pengelolaan hutan bersama masyarakat dengan konsep berkelanjutan; 7. Meningkatkan kerja sama antarwilayah dalam pengelolaan kawasan hutan lindung; 8. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi pengelolaan kawasan lindung; 9. Meningkatkan kawasan RTH perkotaan; 10. Mengembangkan hutan rakyat lestari sebagai penyangga fungsi kawasan lindung dan hutan kawasan; 11. Meningkatkan peran serta petani sekitar hutan melalui wadah LMDH dalam pelestarian sumber daya alam; dan 12. Mencegah degradasi sumber daya alam pada kawasan lindung dan hutan kawasan. h. Kebijakan Pengembangan dan Peningkatan Fungsi Kawasan Budi Daya untuk mendukung perekonomian wilayah sesuai daya dukung lingkungan. Kebijakan/arah tindakannya dilakukan dengan strategi Penataan Ruang meliputi : 1. Mempertahankan dan mengendalikan perubahan fungsi lahan sawah beririgasi teknis sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan; RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 11

2. Meningkatkan produktivitas, diversifikasi tanaman, pengolahan hasil pertanian dan perikanan; 3. Mengembangkan sistem pemasaran hasil pertanian sampai ekspor; 4. Mengembangkan kegiatan pertambangan yang ramah lingkungan; 5. Mengembangkan kegiatan industri terutama diarahkan pada industri pendukung pertanian dan perikanan yang ramah lingkungan; 6. Mengembangkan dan meningkatan kegiatan pariwisata alam, buatan, dan sejarah secara terintegrasi; dan 7. Mengembangkan permukiman yang nyaman, aman, dan seimbang serta mempertimbangkan daya dukung lingkungan. i. Kebijakan Penentuan Kawasan Strategis yang mendukung pengembangan sektor ekonomi potensial, pengembangan wilayah Utara, dan daya dukung lingkungan hidup. Dan Kebijakan/arah tindakannya dilakukan dengan strategi Penataan Ruang meliputi : 1. Mendorong pengembangan sentra ekonomi agropolitan di wilayah selatan serta perdagangan dan jasa di wilayah tengah; 2. Mendorong pengembangan kawasan industri dan permukiman di wilayah utara; 3. Mendorong pengembangan pariwisata terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan kawasan bersejarah dan potensi alam; 4. Mendorong pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat di daerah sulit air dan kekeringan; 6. Mengendalikan kegiatan pertambangan batuan; dan 7. Mengendalikan kualitas lingkungan hidup. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 12

j. Kebijakan Peningkatan Fungsi Kawasan untuk Pertahanan dan Keamanan Negara. Kebijakan/arah tindakannya dilakukan dengan strategi Penataan Ruang meliputi : 1. Mendukung kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan negara; 2. Mengembangkan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan negara; 3. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional dengan kawasan budi daya terbangun; dan 4. Membantu memelihara dan menjaga aset-aset Pertahanan/TNI. Penyusunan RKPD ditujukan sebagai upaya untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dengan perencanaan pembangunan provinsi dan nasional. RKPD Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 menjadi acuan bagi daerah dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), yang s elanjutnya digunakan sebagai pedoman dalam proses penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Mojokerto Tahun Anggaran 2016. RKPD Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 juga menjadi acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam penyempurnaan Rencana Kerja (Renja) SKPD Tahun 2016. 1.4 SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD Penyusunan RKPD Kabupaten Mojokerto Tahun 2016, disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum Penyusunan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 13

1.3 Hubungan Antar Dokumen 1.4 Sistematika Dokumen RKPD 1.5 Maksud dan Tujuan BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.1.3 Aspek Pelayanan Umum 2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD 2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.3.1 Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah 2.3.2 Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2015 dan Perkiraaan Tahun 2016 3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah 3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah 3.2.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 14

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan 4.2. Prioritas dan Pembangunan BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB VI PENUTUP 1.5 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Penyusunan RKPD Kabupaten Mojokerto adalah : 1. Memberikan arah pembangunan dalam jangka 1 (satu) tahun 2. Untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku pembangunan di Kabupaten Mojokerto 3. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada tahun anggaran Sedangkan tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Mojokerto adalah : 1. Sebagai acuan bagi Daerah dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman dalam proses penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Mojokerto Tahun Anggaran 2016; 2. Menjadi acuan bagi seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD); 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan (planning), penganggaran (budgetting), pelaksanaan (executing), serta pengendalian dan evaluasi (Monitoring and evaluating) pembangunan yang terukur; 4. Menyelaraskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah Kabupaten Mojokerto dengan arah, kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan daerah Provinsi maupun Pusat. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab I - 15

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1.1 Aspek Geografi Kondisi Geografis Daerah Luas dan Batas Wilayah Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur, dimana luas wilayah seluruhnya adalah 97.546,97Ha atau sekitar 2,09% dari luas Provinsi Jawa Timur. Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Mojokertodari tahun ke tahun terhitung dinamis, artinya selalu mengalami peralihan fungsi, misalnya lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi lahan pemukiman, pekarangan, bangunan dan lahan industri serta sebagian lagi dialihkan menjadi jalan. Kabupaten Mojokerto memiliki batas-batas administratif sebagai berikut : - Sebelah Utara - Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik - Sebelah Timur - Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan - Sebelah Selatan - Kota Batu dan Kabupaten Malang - Sebelah Barat - Kabupaten Jombang - Sedangkan ditengah-tengah terdapat wilayah Kota Mojokerto. 2.1.1.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah Letak dan Kondisi Geografis Secara geografis posisi wilayah Kabupaten Mojokerto terletak antara 111 20 13 s/d 111 40 47 Bujur Timur dan antara 7 18 35 s/d 7 47 Lintang Selatan yang merupakan bagian integral dalam wilayah Provinsi Jawa Timur. Secara administratif Kabupaten Mojokerto masuk Wilayah Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Bojonegoro, sedangkan secara spatial Tata Ruang Jawa Timur adalah masuk dalam RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -1

kawasan pengembangan Gerbang Kertosusila. Kabupaten Mojokerto terdiri atas 18 Kecamatan, 299 Desa dan 5 Kelurahan dengan perincian berikut ini : Tabel 2.1 Jumlah Desa dan Kelurahan tiap Kecamatan Tahun 2015 Jumlah No. Kecamatan Kelurahan Desa 1. Trowulan - 2. Sooko - 3. Puri - 4. Bangsal - 16 15 16 17 5. Mojoanyar - 6. Gedeg - 14 12 7. Kemlagi - 8. Dawarblandong - 9. Jetis - 10. Mojosari 5 11. Ngoro - 12. Pungging - 13. Kutorejo - 14. Dlanggu - 15. Jatirejo - 16. Gondang - 17. Pacet - 20 18 16 14 19 19 17 16 19 18 20 18. Trawas - 13 Jumlah 5 299 Sumber Data: Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -2

Topografi Berdasarkan struktur tanahnya, wilayah Kabupaten Mojokerto cenderung cekung ditengah-tengah dan tinggi di bagian selatan dan utara. Bagian selatan merupakan wilayah pegunungan dengan karakter tanah yang subur dan produktif untuk pengembangan sektor pertanian/perkebunan/kehutanan, yaitu meliputi Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang, dan Jatirejo. Bagian tengah merupakan wilayah dataran sedang, sedangkan bagian utara merupakan daerah perbukitan kapur yang bergelombang dengan karakter tanah yang cenderung kering dan kurang subur. No. Tabel 2.2 Tinggi dan Luas Daerah Menurut Kecamatan Kecamatan Tinggi Rata-Rata dari Permukaan Laut (m) Luas Daerah*) (Km2) 1. Jatirejo 140 8.510,99 2. Gondang 240 11.337,42 3. Pacet 470 9.832,02 4. Trawas 600 6.594,29 5. Ngoro 120 6.902,95 6. Pungging 100 4.476,28 7. Kutorejo 170 4.629,53 8. Mojosari 100 3.044,38 9. Bangsal 60 2.373,70 10. Mojoanyar 54 2.479,67 11. Dlanggu 120 3.736,10 12. Puri 70 3.781,25 13. Trowulan 60 4.647,14 14. Sooko 64 2.497,32 15. Gedeg 36 2.662,46 16. Kemlagi 52 5.848,19 17. Jetis 60 6.065,33 18. Dawarblandong 75 8.127,95 Kab. Mojokerto 84 97.546,97 Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 )* tanpa Hutan Negara RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -3

Sekitar 30%a dari keseluruhan wilayah Kabupaten Mojokerto, tingkat kemiringan tanahnya lebih dari 15 derajat, sedangkan sisanya merupakan wilayah dataran sedang dengan tingkat kemiringan kurang dari 15 derajat. Pada umumnya tingkat ketinggian wilayah di Kabupaten Mojokerto rata-rata berada kurang dari 500 meter diatas permukaan laut, dan secara spesifik hanya Kecamatan Trawas yang merupakan daerah terluas yang memiliki daerah dengan ketinggian lebih dari 600 meter diatas permukaan laut. Ketinggian Lahan Berdasarkan ketinggian lahan, wilayah Kabupaten Mojokerto terletak antara 15 sampai dengan di atas 500 meter dari permukaan laut. Ketinggian lahan dari permukaan laut merupakan salah satu faktor yang menentukan jenis peruntukannya, oleh karena itu ketinggian lahan merupakan salah satu penentu dalam memetakan dan kemudian menetapkan wilayah tanah usaha. Adapun luas daerah Kabupaten Mojokerto berdasarkan ketinggian tempat adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Luas Lahan Berdasarkan Ketinggian No. Ketinggian Tempat (meter) Luas Ha % 1. 2. 0 500 90.952,68 93,24 500 1000 6.594,29 6,76 Total 97.546,97 100,00 Sumber Data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -4

Ketinggian 0 500 meter di atas permukaan laut, merupakan daerah datar dan sedikit sekali daerah yang bergelombang dengan penggunaan lahan usaha pertanian/persawahan, meliputi hampir seluruh kecamatan; Ketinggian 500 1000 meter dari permukaan laut, merupakan daerah yang relatif bergelombang dan berbukit. Daerah ini juga merupakan daerah persawahan dan tegal, dan yang termasuk dalam ketinggian ini hanya Kecamatan Trawas. Kemiringan Lahan Kabupaten Mojokerto mempunyai bentang kemiringan lahan yang bervariasi, yang terdiri dari : 1) Daerah landai dan bergelombang meliputi 48,78 % dari luas wilayah; 2) Daerah berbukit dengan kemiringan sampai 15 0 meliputi 22,63% dari luas wilayah; 3) Daerah pegunungan dengan kemiringan antara 15 0 40 0 meliputi 8,69% dari luas wilayah; 4) Daerah pegunungan dengan kemiringan lebih dari 40 0 meliputi 19,90% dari luas wilayah. Berdasarkan kemiringan tanah, luas tanah di wilayah Kabupaten Mojokerto terbagi menjadi 4 (empat) kelompok kemiringan, yaitu : Tabel 2.4 Kemiringan Lahan No. Kemiringan Luas Ha % 1. 0 0 2 0 47.591,30 48,78 2. 2 0 15 0 22.072,00 22,63 3. 15 0 40 0 8.474,00 8,69 4. Di atas 40 0 19.409,67 19,90 Total 97.546,97 100,00 Sumber Data : BPN Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -5

Geologi a. Struktur dan Karakteristik Tanah di wilayah Kabupaten Mojokerto ditinjau dari struktur geologi, unsur batuan pembentuk serta luasnya adalah sebagai berikut: Tabel 2.5 Struktur dan Karakteristik Tanah No. Batuan Pembentuk (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hasil Gunung berapi tak teruraikan Hasil Gunung berapi kwarter muda Hasil Gunung berapi kwarter tua Aluvium, facies gunung berapi Aluvium Pleistosen, facies sedimen Pleistosen, facies gunung berapi 1,80 3,13 4,28 84,52 4,02 1,44 0,81 Total 100,00 Sumber data : BPN Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar batuan pembentuk yang mempengaruhi struktur dan karakter tanah merupakan endapan aluvium, secara umum kondisi tersebut merupakan lahan subur atau potensial bagi kegiatan usaha pertanian, serta jenis batuan pembentuk tersebut akan memberikan berbagai macam bahan dan berbagai macam jenis tanah. b. Tekstur tanah Tekstur tanah di Wilayah Kabupaten Mojokerto digolongkan menjadi 2 (dua)macam, yaitu : 1) Tekstur Halus, tekstur tanah yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Mojokerto yaitu seluas 26.405,4 Ha atau 27,24% dari luas wilayah keseluruhan yang tersebar merata kecuali Kecamatan Dlanggu, Gondang, Pacet, Kutorejo, Mojosari dan Trawas; RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -6

2) Tekstur Sedang, seluas 70.530,6 Ha atau 72,76% dari luas wilayah Kabupaten Mojokerto, yang tersebar merata kecuali Kecamatan Gedeg dan Kemlagi. Hidrologi Pola tata air sangat ditentukan oleh besarnya curah hujan, jumlah mata air atau sumber air dan pola aliran sungai serta bendungan. Jumlah mata air mencapai 161 buah, dari jumlah tersebut yang berfungsi sebanyak 153 mata air. Debit air tersebut rata-rata maksimum 19,42 liter/detik dan debit rata-rata minimum 7,60 liter/detik. Mata air tersebut sebagian besar sebarannya terdapat di wilayah Kabupaten Mojokerto bagian selatan. Kondisi tersebut menimbulkan konsekwensi logis pada jenis jaringan irigasi panjang saluran serta pemanfaatannya untuk areal persawahan. Disamping itu kondisi irigasi yang ada di Kabupaten Mojokerto secara umum dapat dipantau dari data yang tersaji pada tabel berikut ini : Daerah Irigasi (DI) Tabel 2.6 Jenis Jaringan Irigasi Panjang Saluran dan Areal Sawah Irigasi Jumlah DI Tahun 2013 Tahun 2014 Panjang Saluran (m) Areal Luas Sawah Irigasi (Ha) Jumlah DI Panjang Saluran (m) Areal Luas Sawah Irigasi Teknis 374 273.883 298.21 373 273.883 295.08 Semi Teknis - - - - - - Sederhana - - - - - - Jumlah 374 273.883 298.21 373 273.883 295.08 Sumber data : Dinas PU Pengairan Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 (Ha) RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -7

Tabel 2.7 Target dan Realisasi Kondisi Irigasi Tahun 2013 dan 2014 Kondisi Tahun 2013 Tahun 2014 Target (m) Realisasi (m) % Target Realisasi (m) % Baik 505.093 90.916 18 2.463,89 2.463,89 100 Sedang 157.841 12.627 8 - - - Rusak 44.198 28.726 65 - - - Jumlah 707.129 132.269 91 2.463,89 2.463,89 100 Sumber data : Dinas PU Pengairan Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Selain itu, Kabupaten Mojokerto mempunyai sungai natural sebanyak 61 buah yang sudah mempunyai nama, disamping masih banyak juga saluran tersier maupun kuarter yang belum memiliki nama. Sungai besar yang melewati wilayah Kabupaten Mojokerto diantaranya adalah Sungai Brantas dengan debit air 10.031 liter/detik dan Sungai Marmoyo dengan debit 262 liter/detik. Sungai-sungai besar yang ada di Wilayah Kabupaten Mojokerto selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: No. Nama Sungai Tabel 2.8 Sungai Besar di Kabupaten Mojokerto Hulu Muara 1. Sungai Brantas Kabupaten Jombang Kecamatan Sooko, Jetis, Ngoro 2. Kali Porong Kabupaten Mojokerto Kecamatan Mojoanyar, Bangsal, Mojosari, Pungging, Ngoro 3. Kali Surabaya Kabupaten Mojokerto Kecamatan Jetis Sumber Data : Dinas PU Pengairan Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -8

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. Tabel 2.9 Daftar Panjang Sungai di Kabupaten Mojokerto Nama Sungai Panjang Sungai (Km) Sungai Sadar 22,202 Sungai Cemporat 5,500 Sungai Kintelan 13,182 Sungai Gayaman 3,622 Sungai Bangsal 13,125 Sungai Judeg 12,500 Sungai Bangsal II 5,555 Sungai Tekuk 14,433 Sungai Sumber Ngrayung 6,056 Sungai Sumber Glogok 8,906 Sungai Sumber Wonosari 2,506 SungaiSumber Kembar 6,345 Sungai Sumber Wonodadi 7,445 Sungai Gembolo 31,631 Sungai Cumpleng 14,982 Sungai Made 12,414 Sungai Bulu Kidul 3,480 Sungai Jubel 12,595 Sungai Sumber Pasinan 9,666 Sungai Sumber Kali Urip 3,708 Sungai Kanigoro 4,000 Sungai Sumber Pandokan 2,500 Sungai Janjing 14,378 Sungai Jurang Jero 3,258 Sungai Sumber Towo 7,775 Sungai Kukuhan 4,025 Sungai Porong 28,290 Sungai Curah Klengkeng 10,120 Sungai Curah Panggul 4,350 Sungai Kletak 1,744 Sungai Dlundung 5,085 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -9

32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. Sungai Brantas Sungai Brangkal Sungai Jurang Cetot Sungai Coban Sungai Buteh Sungai Manting Sungai Sumber Winong Sungai Landean 19,550 14,890 33,625 11,400 2,900 13,050 15,000 13,700 40. Sungai Klarah 6,250 41. Sungai Galuh 13,117 42. Sungai Klopo 6,074 43. Sungai Pikatan 22,319 44. Sungai Kromong 14,240 45. Sungai Surabaya/Mas 7,500 46. Sungai Marmoyo 20,450 47. Sungai Asin 5,100 48. Sungai Kwangen 7,200 49. Sungai Kedung Saro 13,350 50. Sungai Sidoringin 4,900 51. Sungai Gedeg 4,000 52. Sungai Wonoayu 10,350 53. Sungai Kedung Sumur 6,650 54. Sungai Sumber Waru 5,700 55. Sungai Polaman 2,300 56. Sungai Curah Ngoro 2,500 57. Sungai Curah Jedong 2,500 58. Sungai Curah Lapangan 2,950 59. Sungai Landak 2.250 60. Sungai Landak II 2,450 61. Sungai Curah Wates 3,225 Sumber data : Dinas PU Pengairan Kab. Mojokerto, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -10

2.1.1.1.2 Potensi Pengembangan 1. Industri Kabupaten Mojokerto dilihat dari posisi geografis merupakan wilayah yang potensi untuk pengembangan industri disebabkan : a. Kemudahan akses tranportasi ekport import karena berdekatan dengan akses tranportasi Udara (Bandara Udara Juanda) dan Laut (Pelabuhan Tanjung Perak) serta akses darat yaitu adanya pembangunan Tol Sumo (Surabaya Mojokerto) dan persiapan pembangunan Tol Moker (Mojokerto - Kertosono). b. Penyediaan kawasan peruntukan industri yang cukup luas dan mudah terjangkau antara lain : - Kawasan industri di Kecamatan Ngoro ± 500 ha; - Kawasan industri di Kecamatan Jetis, Kecamatan Kemlagi dan Kecamatan Dawarblandong ± 10.000 ha; - Kawasan industri di Kecamatan Mojoanyar ± 500 ha. c. Penyediaan kawasan peruntukan industri di luar kawasan industri tersebar di kecamatan lainnya. 2. Infrastuktur Dalam menunjang pengembangan kawasan industri di Kabupaten Mojokerto perlu didukung dengan fasilitas penunjangnya utamanya berupa pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan terutama yang menghubungkan akses pada kawasan industri. Selain itu pembangunan jalan juga difokuskan pada akses menuju daerah wisata sehingga dapat mengembangkan serta meningkatkan pariwisata Kabupaten Mojokerto dan pembangunan jalan lingkungan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. 3. Pendidikan Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan oleh industriindustri yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto melakukan pembangunan SDM dengan melalui penyediaan Sarana Prasarana pendidikan dengan menitikberatkan pada RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -11

pengembangan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. Pemerintah Kabupaten Mojokerto antara lain dengan membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di beberapa lokasi kecamatan sesuai dengan kebutuhan tenaga yang dibutuhkan oleh industri yang ada diwilayah Kabupaten Mojokerto. 4. Kesehatan Kesehatan merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan manusia, karena itu Pemerintah Kabupaten Mojokerto menitikberatkan pula dalam pengembangan di bidang kesehatan. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, direncanakan Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto menambah pelayanannya dengan fasilitas rawat inap yang perlu didukung dengan fasilitas penunjang rawat inapnya baik sarana prasarana maupun paramedis. 5. Pariwisata Kabupaten Mojokerto memiliki potensi pariwisata yang apabila dikelola dengan benar dapat menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah pada Kabupaten Mojokerto cukup besar. Potensi tersebut antara lain obyek wisata Petirtaan Jolotundo Trawas, Air Terjun Coban Canggu, Air Terjun Dlundung Trawas, Wana Wisata dan Kolam Air Panas Padusan Pacet, dan Ekowisata Waduk Tanjungan Kemlagi. Pemerintah Kabupaten Mojokerto berencana untuk meningkatkan sarana dan prasarana pada semua obyek wisata yang ada untuk menjamin kenyamanan pengunjung, sehingga dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan untuk datang ke obyek-obyek wisata tersebut. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -12

2.1.1.2 Demografi a. Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto Tahun 2014 sebanyak 1.186.497 jiwa yang terdiri dari laki-laki 597.463 jiwa dan perempuan 589.034 jiwa. Dari data yang ada, pertumbuhan penduduk rata-rata dalam 3 tahun terakhir mencapai 4,00%. Jumlah penduduk dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut: Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Tahun 2012-2014 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Jumlah Penduduk 1.143.747 1.162.630 1.186.497 Laki 575.435 585.135 597.463 Perempuan 568.312 577.495 589.034 Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel tersebut dapat digambarkan tren peningkatan jumlah penduduk sebagaimana grafik berikut : Grafik 2.1 Tren Peningkatan Jumlah penduduk RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -13

Perkembangan penduduk Kebupaten Mojokerto laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Berikut data jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto menurut jenis kelamin untuk tiap kecamatan. Tabel 2.11 Jumlah Penduduk Kabupaten Mojokerto Menurut Jenis Kelamin No. Kecamatan Per Kecamatan Tahun 2014 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk 1. Jatirejo 23.267 22.685 45.952 2. Gondang 22.987 22.732 45.719 3. Pacet 30.761 30.580 61.341 4. Trawas 16.065 16.071 32.136 5. Ngoro 42.507 42.644 82.151 6. Pungging 40.343 39.871 80.214 7. Kutorejo 34.401 33.516 67.917 8. Mojosari 42.136 41.152 83.288 9. Dlanggu 30.156 29.897 80.053 10. Bangsal 27.677 26.981 54.658 11. Puri 40.922 40.309 81.231 12. Trowulan 41.086 40.157 81.243 13. Sooko 40.794 39.993 80.787 14. Gedeg 31.858 31.471 83.329 15. Kemlagi 31.952 31.939 83.891 16. Jetis 45.995 44.759 90.754 17. Dawarblandong 27.554 27.936 55.490 18. Mojoanyar 27.002 26.341 53.343 Jumlah 597.463 589.034 1.186.497 Sumber data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Mojokerto, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -14

b. Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto yang cukup besar, di satu sisi merupakan modal dasar pembangunan yang cukup potensial, namun disisi lain juga mengandung permasalahan yang cukup krusial apabila pertumbuhannya tidak dikendalikan. Salah satu langkah antisipasi untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang begitu cepat adalah menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih berpartisipasi secara aktif dalam peningkatan dan pemantapan program Keluarga Berencana (KB) yang lebih intensif. Persentase pertumbuhan penduduk Kabupaten Mojokerto Tahun 2014 adalah sebesar 2,05% per tahun. c. Mata Pencaharian Berdasarkan struktur mata pencaharian maka penduduk Kabupaten Mojokerto didominasi pekerja dibidang Industri yang pada Tahun 2013 mencapai jumlah 149.714 jiwa, diikuti dengan penduduk bermata pencaharian dibidang perdagangan, rumah makan/restoran/warung/catering dan jasa akomodasi (hotel dan penginapan lainnya) berjumlah 118.884 jiwa, dan selanjutnya penduduk bermata pencaharian pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan yang pada Tahun 2013 mencapai jumlah 107.862 jiwa. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto menurut struktur mata pencaharian adalah sebagai berikut: Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2013 No. Mata Pencaharian Tahun 2013 Satuan 1. Pertanian, kehutanan, 107.862 Orang perkebunan, peternakan dan perikanan 2. Industri 149.714 Orang 3. Konstruksi 34.200 Orang 4. Perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi 118.884 Orang RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -15

5. Transportasi, pergudangan dan komunikasi 6. Lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan, jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan 7. Pertambangan dan penggalian, listrik, gas dan air minum 25.321 Orang 84.591 Orang 1.021 Orang Jumlah 521.593 Orang Sumber Data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek kesejahteraan masyarakat secara umum dapat didekati melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 2.1.2.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pada dasarnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Indeks (HDI) mencakup 3 (tiga) komponen yang dianggap mendasar bagi manusia dan secara operasional mudah dihitung untuk menghasilkan suatu aturan yang merefleksikan upaya pembangunan manusia. Ketiga aspek tersebut berkaitan dengan harapan hidup (longevity), pendidikan (knowledge) dan standar hidup layak (decent living). IPM mengukur pencapaian rata-rata suatu wilayah dalam 3 (tiga) dimensi dasar pembangunan manusia : a) Hidup sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran b) Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar, menengah, atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga) c) Standar kehidupan yang layak dengan GDP ( Gross Domestic Product) / Produk Domestik Bruto per Kapita dalam paritas kekuatan beli/paritas daya beli (purchasing power parity) RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -16

Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berkisar antara 0 100, menurut Skala Internasional IPM yang bergolong Tinggi adalah lebih dari 80, skala IPM Menengah Atas adalah 66,00 79,99; Skala Menengah Bawah antara 50,00 65,99; sedangkan Indeks Pembangunan Manusia Skala Rendah adalah kurang dari 50,00. Dalam 3 (tiga) tahun terakhir IPM Kabupaten Mojokerto adalah sebagai berikut : Tabel 2.13 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Mojokerto Keterangan 2011 2012 2013 1. Indeks Kesehatan 75,70 76,07 76,88 2. Indeks Pendidikan 80,14 80,43 81,24 3. Indeks Daya Beli 65,82 66,76 67,65 IPM 73,89 74,42 75,26 Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa IPM Kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan yang pada Tahun 2013 mencapai angka 75,26. IPM tersebut pada konteks regional Jawa Timur ternyata masih diatas rata-rata IPM Jawa Timur. Selanjutnya tren peningkatan IPM Kabupaten Mojokerto dapat digambarkan sebagaimana grafik berikut : Grafik 2.2 Indeks Pembangunan Manusia 2011 2012 2013 6. Sumber Data : BPS Kabupaten Mojokerto RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -17

Beberapa urusan yang terkait dengan IPM dapat disampaikan sebagai berikut : a) Status Pembangunan Bidang Kesehatan Faktor kesehatan menjadi satu dari tiga indikator penting penunjang pembangunan manusia karena tingkat produktifitas manusia bisa tergali optimal bila kondisi kesehatan tubuhnya maksimal. Status pembangunan bidang kesehatan dapat diwakili dengan indikator Angka Kematian Bayi, Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Ibu Melahirkan, Angka Lahir Mati, Angka Kematian Balita dan Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan. Indikator tersebut dalam 3 tahun terakhir adalah sebagaimana berikut : Tabel 2.14 Status / Indikator Kinerja Pembangunan Bidang Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2012 2014 No. U R A I A N Satuan 2012 2013 2014 1. Angka Kematian bayi 2. Angka Harapan Hidup 3. Angka Kematian Ibu Melahirkan 4. Angka Lahir Mati 5. Angka Kematian Balita 6. Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Promil 10,95 7,85 7,68 Tahun 70,42 70,64 71,13 Per 100.000 KH 116,89 133,95 90,68 Promil 5,81 4,06 3,55 Promil 10,95 8,83 2,30 Persen 86,57 87,99 88,29 Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Mojokerto, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -18

Dari tabel tersebut dapat diketahui hal-hal sebagai berikut : 1) Angka Kematian Bayi. Angka Kematian Bayi / AKB (0 1 tahun) pada tahun 2014 sebesar 7,68 per 1.000 kelahiran hidup, angka tersebut lebih rendah apabila dibandingkan tahun 2013, sebagaimana terlihat pada tabel 2.14 bahwa pada tahun 2013 AKB mencapai 7,85 per 1.000 kelahiran hidup, jumlah bayi yang meninggal pada tahun 2014 sebanyak 127 bayi. Dari total 127 kematian bayi, penyebab terbesar atau 34,85% disebabkan karena asfiksia, disusul kasus lainnya yaitu kongenital, infeksi, pnuemonia, diare dan lain-lain. Bila dilihat dari umur kematian bayi, terbanyak ada pada usia 0 7 hari yaitu sebesar 78,79 %, 8 28 hari sebesar 12,12% dan 29 hari 1 tahun sebesar 9,09%. 2) Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup (AHH) sangat berkaitan erat dengan keberhasilan pembangunan sosial ekonomi suatu wilayah. Semakin tinggi AHH mengindikasikan pembangunan sosial ekonomi di wilayah tersebut semakin maju. Dari tabel 2.14 dapat diketahui Angka Harapan hidup meningkat pada setiap tahunnya hingga mencapai angka 71.13 pada Tahun 2014. 3) Angka Kematian Ibu Melahirkan Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) pada tahun 2014 sebesar 90,68 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah kasus kematian 15 orang, angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013, dimana pada tahun 2013 AKI sebesar 133,95 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah kasus kematian 22 orang. Secara umum penyebab kematian ibu melahirkan karena faktor usia resiko tinggi. Dari 15 kasus kematian ibu, 8 kejadian terjadi pada ibu karena pada saat peristiwa kehamilan, dan 7 kejadian pada saat masa nifas. Realisasi angka kematian ibu melahirkan selama 3 tahun mengalami fluktuasi. Untuk tahun 2013 angka KIB mencapai 133,95 per 100.000 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -19

kelahiran hidup. Angka tersebut merupakan angka KIB tertinggi selama 3 (tiga) tahun tera khir, sebagaimana pada tabel 2.14. 4) Angka Lahir Mati Dalam 3 tahun terakhir Angka Lahir Mati menunjukkan angka yang relatif kecil dan menunjukkan tren yang menurun. Pada Tahun 2014 angka kematian umum tercatat 3,55 promil. Hal ini menggambarkan perkembangan derajat kesehatan masyarakat ataupun sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan, sebagaimana pada tabel 2.14. 5) Angka Kematian Balita (AKBa) Angka kematian balita menunjukkan tren yang menurun dalam kurun waktu 3 tahun dari tahun 2012 sampai tahun 2014. Angka kematian neonatal (AKN) merupakan penyumbang terbesar AKBa, ini mengakibatkan kematian neonatal semakin besar dari tahun ke tahun jika dibandingkan dengan seluruh kematian balita, sebagaimana pada tabel 2.14. 6) Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Tenaga persalinan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Persalinan tersebut menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya. Pada 3 tahun terakhir persalinan yang ditolong tenaga medis mengalami peningkatan, sebagaimana pada tabel 2.14. Dari Status/Indikator Kinerja Pembangunan Bidang Kesehatan tersebut maka tren perkembangannya dapat dilihat pada grafik berikut : RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -20

Grafik 2.3 b) Status Pembangunan Bidang Pendidikan Tingkat pendidikan merupakan determinan yang sangat urgen dalam penentuan tingkat kualitas hidup manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat, semakin baik pula kualitas sumber daya yang dimilikinya. Pemerataan kesempatan memperoleh akses pendidikan, peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan serta peningkatan peranan kelembagaan dan kepedulian masyarakat dalam RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -21

pelaksanaan pendidikan Tahun 2014, cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada indikator berikut : Tabel 2.15 Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012 2014 No. Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1. APM SD/ MI 99,83 99,85 99,85 2. APM SLTP/MTS 94,60 94,64 95,30 3. APM SLTA/MA/SMK 71,30 71,50 72,00 Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Mojokerto, Tahun 2015 Demikian juga untuk APM tahun 2014 jenjang SD/MI tidak mengalami perubahan dari tahun 2013 sebesar 99,85, jenjang SMP/MTs meningkat sebesar 95,30 dari tahun 2013 sebesar 94,64, dan jenjang SMA/SMK/MA juga meningkat sebesar 72,00 dari tahun 2013 sebesar 71,50. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih tergolong tinggi. Meskipun tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan adalah tinggi, tetapi masih harus terus ditingkatkan. No Tabel 2.16 Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2012-2014 Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 PAUD - 82,50 82,50 2 APK SD/MI 104,94 105,21 105,21 3 APK SLTP/MTs 97,02 97,30 97,30 4 APK SLTA/MA/SMK 75,03 75,20 76 Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel 2.16 tampak bahwa terdapat sedikit kenaikan APK tahun 2014 pada jenjang SMA/SMK/MA sebesar 76 dari tahun 2013 sebesar 75,20, sedangkan pada jenjang lainnya tetap tidak ada perubahan dari tahun 2013, sehingga tingkat kesadaran RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -22

masyarakat akan pentingnya pendidikan adalah tinggi dan masih harus terus ditingkatkan. Tren peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) pada berbagai jenjang dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 2.4 Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012 2014 Grafik 2.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2012 2014 c) Status pembangunan Bidang Ekonomi dan Ketenagakerjaan Seringkali angka pertumbuhan ekonomi dijadikan ukuran keberhasilan pembangunan pada suatu wilayah. Semakin tinggi RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -23

angka pertumbuhan ekonomi maka dimaknai semakin berhasil pemerintahan dalam melaksanakan program-program pembangunan. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang tinggi identik dengan sebuah prestasi. Tapi pada hakikatnya tidak demikian, pembangunan ekonomi yang berkualitas yang harus menjadi tujuan utama dan tidak hanya tinggi secara kuantitas. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dari perkembangan PDRB atas dasar harga konstan. Sehingga angka pertumbuhan tidak dipengaruhi oleh faktor perubahan harga, atau dapat diartikan riil disebabkan oleh kenaikan atau penurunan produksi (output) dari seluruh sektor ekonomi. Tabel 2.17 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011-2013 Tahun 2011 2012 2013 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 7,03 7,21 6,92 Sumber Data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2014 Grafik 2.6 Laju Pertumbuhan Ekonomi Grafik di atas memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto terus membaik selama beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto tahun 2011 mencapai 7,03 persen, melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional. Selama tahun 2012 perekonomian Kabupaten RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -24

Mojokerto cukup stabil sehingga mampu tumbuh sebesar 7,21 persen. Hal ini dapat terjadi akibat kebijakan pemerintah daerah di bidang investasi, pengembangan infrastruktur, serta regulasi di bidang ekonomi lainnya. Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto kembali melambat mencapai 6,92 persen. Penurunan output beberapa sektor ekonomi akibat dari gejolak ekonomi global dan faktor internal disinyalir sebagai penyebab melambatnya pertumbuhan tersebut. Namun Kabupaten Mojokerto termasuk satu dari sekian banyak wilayah di Jawa Timur yang pertumbuhan ekonominya di atas angka pertumbuhan Jawa Timur, sebuah capaian yang menggembirakan, tetapi masih harus tetap melakukan pembenahan di beberapa aspek pada masa mendatang. Ketenagakerjaan Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan peran sertanya dalam pembangunan serta peningkatan perlindungan tenaga kerja dan keluarganya sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Dari aspek lowongan kerja, pencari kerja dan penempatan tenaga kerja dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.18 Lowongan Kerja, Pencari Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja No URAIAN Tahun Tahun Tahun 2012 2013 2014 1. Lowongan kerja 1.789 4.043 4.100 2. Pencari kerja terdaftar 2.496 3.906 4,256 3. Penempatan tenaga kerja 1.590 3.389 3.618 Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Mojokerto, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -25

Grafik 2.7 Lowongan Kerja, Pencari Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah lowongan kerja, pencari kerja terdaftar dan penempatan tenaga kerja dari Tahun 2012 hingga Tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kebutuhan lapangan / pasar kerja yang ada di Kabupaten Mojokerto maupun pada wilayah Regional Jawa Timur. 2.1.2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sejak Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2013, PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan setiap tahunnya. Demikian juga PDRB atas dasar harga berlaku juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.19 PDRB Tahun 2011 2013 Tahun Produk Domestik Regional Bruto (Jutaan) Harga Konstan Harga Berlaku 2011 8.457.102,89 20.763.894,94 2012*) 9.066.494,89 23.639.285,94 2013**) 9.693.791,99 26.931.526,59 Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2014 Catatan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -26

Tren Peningkatan PDRB dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 2.8 Tren Kenaikan PDRB berikut: Sumbangan tiap sektor PDRB secara terperinci adalah sebagai Tabel 2.20 Sumbangan Tiap Sektor Tahun 2011-2013 Sektor 2011*) 2012*) 2013**) 1. Industri Pengolahan 35,27 35,04 34,89 2. Perdagangan, Hotel dan Restoran 28,38 28,52 28,74 3. Pertanian 19,52 19,53 19,30 4. Jasa-jasa 8,24 8,13 8,06 5. Pengangkutan dan Komunikasi 2,78 2,82 2,84 6. Bangunan 1,81 1,86 1,93 7. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,88 2,02 2,17 8. Pertambangan dan Penggalian 1,28 1,28 1,28 9. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,84 0,80 0,80 Total 100% 100% 100% Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto, Per Januari 2013 Catatan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara Secara umum sumbangan sektor PDRB yang paling dominan adalah dari sektor industri pengolahan yang pada Tahun 2013 mencapai angka 34,89 % selanjutnya diikuti oleh sektor perdagangan, RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -27

hotel dan restoran yang mencapai angka 28,74 % dan sektor pertanian yang mencapai angka 19,30 %. Komposisi sumbangan sektor PDRB pada Tahun 2013 dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 2.9 Komposisi Sumbangan Sektor PDRB Tahun 2013 Selanjutnya untuk mengetahui tingkat kemakmuran penduduk maka dipergunakan pendekatan pendapatan regional per kapita. Untuk memperoleh nilai riil indikator pendapatan regional per kapita maka dipergunakan angka pendapatan regional per kapita atas dasar harga konstan, hal ini untuk menghilangkan pengaruh tingkat perubahan harga barang dan jasa (inflasi / deflasi) yang terjadi pada tahun berjalan. Pendapatan regional per kapita Kabupaten Mojokerto dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.21 Pendapatan Regional Per Kapita Tahun 2011 2013 Pendapatan Regional Per Kapita (jutaan) Tahun ADHB ADHK 2011*) 16.981.708,94 6.916.624,28 2012*) 18.882.801,61 7.242.216,40 2013**) 21.351.685,68 7.685.371,97 Sumber Data: BPS Kabupaten Mojokerto Catatan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -28

Dari tabel dapat diketahui bahwa pendapatan regional per kapita atas dasar harga konstan dari Tahun 2011 mengalami peningkatan hingga pada Tahun 2013. Grafik 2.10 Tren Peningkatan Pendapatan Regional Per Kapita 2.1.3 Aspek Pelayanan Umum Fokus Layanan Urusan Wajib a. Pendidikan Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan hidup sehingga mendorong tegaknya pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Selain ketersediaan guru berkualitas dan berkeahlian yang cukup, ketersediaan sarana yang layak merupakan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -29

modal dasar agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Indikator kinerja yang digunakan adalah : (1) Rasio jumlah guru terhadap jumlah murid Target nasional berdasarkan standar ideal indikator pemerataan pendidikan yang diterbitkan Kementerian Pendidikan Nasional adalah SD/MI sebesar 1:40, SMP/MTs sebesar 1:21 dan SMA/MA/SMK sebesar 1:21. Perkembangan rasio jumlah guru dan murid pada masing-masing jenjang pendidikan Tahun 2012 2014 adalah sebagai berikut : No 1 2 3 Tabel 2.22 Rasio Jumlah Guru terhadap Jumlah Murid Uraian SD/MI/PAKET A SMP/MTs/PAKET B SMA/MA/SMK/PAKET C Tahun 2012 2013 2014 1/13 1/11 1/10 1/12 1/11 1/12 Sumber Data : Dinas Pendidikan Kab. Mojokerto, Tahun 2015 1/10 1/13 1/14 Rasio tersebut menunjukkan bahwa jumlah ketersediaan guru baik pada jenjang SD/MI/PAKET A, SMP/MTs/PAKET B maupun jenjang SMA/MA/SMK/PAKET C telah mencukupi dibandingkan dengan jumlah murid yang ada. (2) Rasio jumlah kelas terhadap murid Standar Nasional berdasarkan Standar Ideal Indikator Pemerataan Pendidikan yang diterbitkan Kementerian Pendidikan Nasional adalah SD/MI/PAKET A sebesar 1 : 40, SMP/MTs/PAKET B sebesar 1 : 40 dan SMA/MA/SMK/PAKET C sebesar 1 : 40 Perbandingan Jumlah Kelas terhadap murid pada masing-masing Jenjang Pendidikan untuk Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014 adalah sebagaimana tabel berikut ini : RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -30

No 1 2 3 Tabel 2.23 Rasio Jumlah Kelas terhadap Murid Uraian SD/MI/PAKET A SMP/MTs/PAKET B SMA/MA/SMK/PAKET C Tahun 2012 2013 2014 1/23 1/21 1/35 1/23 1/29 1/28 Sumber Data : Dinas Pendidikan Kab. Mojokerto, Tahun 2015 1/19 1/30 1/32 Berdasarkan rasio tersebut terlihat bahwa jumlah murid pada semua jenjang pendidikan telah tertampung pada kelas yang tersedia. b. Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud drajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat yang hidup dengan perilaku sehat dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah yang dirumuskan sebagai visi Indonesia Sehat 2015. (1) Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah Sakit per Kecamatan Disamping kualitas pelayanan yang baik, maka ketersediaan dan pemerataan prasarana sarana pusat pelayanan kesehatan juga sangat diperlukan. Dalam 3 tahun terakhir semua kecamatan di Kabupaten Mojokerto telah tersedia pusat pelayanan kesehatan baik berupa puskesmas dan puskesmas pembantu, serta tersedia pula 2 RSUD dan 10 Rumah Sakit swasta yang melayani wilayah Kabupaten Mojokerto. Jumlah puskesmas, puskesmas pembantu dan rumah sakit dapat dilihat pada tabel berikut : RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -31

No Kecamatan Tabel 2.24 Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah Sakit per Kecamatan Jumlah Tahun 2012 Puskesmas Puskesmas Pembantu Rumah sakit Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 JATIREJO 1 1 1 4 4 4 - - - 2 GONDANG 1 1 1 4 4 4 - - - 3 PACET 2 2 2 3 3 3 1 1 1 4 TRAWAS 1 1 1 2 2 2 - - - 5 NGORO 2 2 2 4 4 4 2 2 2 6 PUNGGING 2 2 2 3 3 3 - - - 7 KUTOREJO 2 2 2 3 3 3 - - - 8 MOJOSARI 2 2 2 3 3 3 3 3 3 9 DLANGGU 1 1 1 3 3 3 - - - 10 BANGSAL 1 1 1 2 2 2 1 1 1 11 PURI 1 1 1 3 3 3 - - - 12 TROWULAN 2 2 2 3 3 3 - - - 13 SOOKO 1 1 1 3 3 3 1 1 1 14 GEDEG 2 2 2 3 3 3 3 3 2 15 KEMLAGI 2 2 2 3 3 3 - - - 16 JETIS 2 2 2 3 3 3 - - - 17 DAWARBLANDONG 1 1 1 3 3 3 - - - 18 MOJOANYAR 1 1 1 3 3 3-1 1 Jumlah 27 27 27 55 55 55 12 12 11 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -32

(2) Jumlah tenaga medis dan paramedis Jumlah tenaga medis dan paramedis dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.25 Jumlah Tenaga Medis Paramedis dan Kunjungan ke Puskesmas No Tenaga Medis/Paramedis/ Kunjungan ke Puskesmas Tahun 2012 Jumlah Tahun 2013 Tahun 2014 1 Dokter spesialis 2 - - 2 Dokter umum 40 39 47 3 Dokter gigi 34 31 31 4 Ahli gizi 11 15 30 5 Bidan 301 275 385 6 Perawat 157 137 617 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 (3) Jumlah penduduk yang memanfaatkan RSUD dan puskesmas Pemanfaatan pusat pelayanan kesehatan oleh masyarakat dalam berobat adalah berbanding linier dengan kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan kesehatannya. Dalam 3 tahun terakhir jumlah kunjungan pada pusat pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut : RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -33

Tabel 2.26 Jumlah Penduduk yang memanfaatkan RSUD dan Puskesmas No 1 2 3 4 5 Indikator Kunjungan ke RSUD Prof. Dr. Soekandar Kunjungan ke RSUD RA. Basuni Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Prof. Dr. Soekandar (%) Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD RA. Basuni (%) Kunjungan ke puskesmas (kali/tahun) Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Jumlah Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 76.313 95.928 72.414 37.183 37.875 32.664 88,7 67,87 53,4 63,7 67,1 44,5 570.495 289.815 429.548 Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Kabupaten Mojokerto pemerintah daerah selalu berupaya untuk mengembangkan sarana pelayanan kesehatan, baik dari segi kuantitas maupun pengembangan kualitas pelayanan agar tercipta pelayanan prima di setiap institusi pelayanan kesehatan. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat pemanfaatan pusat pelayanan kesehatan oleh masyarakat ternyata cukup tinggi. Dalam Tahun 2014 jumlah kunjungan ke RSUD Prof. Dr. Soekandar mengalami penurunan kunjungan mencapai angka 72.414 kunjungan dibandingkan Tahun 2013, sedangkan pada RSUD RA Basuni tingkat kunjungan mencapai angka 32.664 kunjungan di Tahun 2014. Dari standar BOR yang ditetapkan untuk setiap rumah sakit sebesar 75 % - 85 %, maka RSUD Prof. Dr. Soekandar angka BOR termasuk cukup, sedangkan untuk RSUD RA Basuni masih relatif rendah karena RSUD tersebut relatif RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -34

baru dibangun dengan berbagai keterbatasan prasarana dan sarananya. Kunjungan terhadap puskesmas dalam Tahun 2014 mencapai angka 429.548 kunjungan yang berarti 35 % jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto Tahun 2014 telah memanfaatkan puskesmas sebagai pelayanan kesehatan. c. Pekerjaan Umum Pada dasarnya urusan Pekerjaan Umum dengan dukungan infrastruktur berupa sarana dan prasarana fasilitas jalan/jembatan serta jaringan irigasi turut berperan dalam keberhasilan pembangunan bidang ekonomi di suatu daerah. Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, prasarana dan sarana dasar permukiman merupakan modal penting masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonominya. Sedangkan pengembangan prasarana irigasi ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan dan penyediaan air untuk kepentingan persawahan. (1) Kondisi Jalan dan Jembatan Untuk memenuhi kebutuhan prasarana perhubungan maka Pemerintah Kabupaten harus menyediakan Jalan dan Jembatan Tingkat Kabupaten untuk prasarana lalu lintas. Panjang Jalan Kabupaten mencapai 1.053.995 Km dan secara keseluruhan telah berkonstruksi aspal. Kondisi jalan dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat sebagaimana tabel berikut: Tabel 2.27 Kondisi Jalan Aspal Kabupaten Mojokerto (Km) Tahun Tahun Tahun No Kondisi 2012 2013 2014 1 Baik 165.69 469.908 603.004 2 Sedang 584.545 328.469 311.469 3 Rusak 303.76 255.618 139.522 Jumlah 1.053.99 1.053.995 1.053.995 Sumber data : Dinas PU Bina Marga, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -35

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa pada Tahun 2014 sebagian besar jalan kabupaten yaitu 603,004 Km adalah berkondisi baik dari Total Panjang Jalan Kabupaten. Perkembangan Kondisi Jalan Kabupaten dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 2.11 Perkembangan Kondisi Jalan Kabupaten Mojokerto Dengan dilewatinya Jalan Kabupaten oleh kendaraan yang sejak awal pembangunannya tidak disiapkan untuk kapasitas kendaraan yang cukup tinggi maka tingkat kerusakan jalan semakin tinggi. Untuk itu Pemerintah Kabupaten terus berupaya untuk memperbaiki kondisi jalan yang ada sehingga kondisi jalan dapat normal kembali. Kondisi Jenis, Jumlah dan Panjang Jembatan yang ada di Kabupaten Mojokerto dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -36

Tabel 2.28 Jenis, Jumlah dan Panjang Jembatan Jenis Jembatan Jembatan Beton Tahun 2013 Tahun 2014 Jumlah (buah) Panjang (m) Jumlah (buah) Panjang (m) 275 2.753,6 275 2.753,6 Jembatan Besi 12 595 12 595 Jembatan Kayu - - - - Total 287 3.348,60 287 3.348,60 Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kab. Mojokerto, Tahun 2015 Pada tahun 2013, prasarana jembatan yang menjadi kewenangan Kabupaten Mojokerto berjumlah 287 buah jembatan dan panjang total 3.348,60 meter sedangkan pada tahun 2014 tidak ada perubahan jumlah jembatan dan panjang jembatan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 tidak terdapat pembangunan jembatan baru. Grafik 2.12 Perkembangan Jenis, Jumlah dan Panjang Jembatan Kabupaten Mojokerto (2) Ketersediaan LPJU bagi masyarakat Untuk menyediakan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan khususnya pada malam hari maka diperlukan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -37

Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU). Sampai dengan Tahun 2014 LPJU yang sudah dicukupi adalah pada beberapa jalan kolektor primer dan sekunder serta pusat-pusat ibukota kecamatan. Jumlah LPJU dalam 3 tahun terakhir adalah sebagaimana tabel berikut : No Tabel 2.29 Jumlah LPJU Kabupaten Mojokerto Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 Jumlah LPJU 2.845 3.057 3.057 Sumber Data : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel diketahui bahwa secara kuantitatif jumlah LPJU memang masih belum memadai, Tahun 2014 dianggarkan untuk pengadaan LPJU sebanyak 16.000 unit tetapi tidak diserap karena gagal lelang, pengadaan LPJU itu dilaksanakan secara E-Purchasing oleh ULP, RUP penyedia menyatakan tidak mempunyai ketersediaan barang sesuai pesananan sampai dengan akhir desember 2014. Perkembangan jumlah LPJU dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 2.13 Perkembangan jumlah LPJU Kabupaten Mojokerto RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -38

(3) Luas areal dengan irigasi teknis Sejak Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014 Luas Daerah Irigasi Teknis yang ada relatif tetap. Luas Daerah Irigasi Teknis dapat dilihat pada tabel berikut : No Tabel 2.30 Luas Irigasi Teknis Tahun 2012-2014 Tahun Tahun Tahun Indikator 2012 2013 2014 1 Luas Irigasi Teknis (Ha) 30.017 29.821 29.508 Sumber data : Dinas PU Pengairan Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel dapat diketahui bahwa luas lahan pertanian yang terlayani irigasi secara teknis adalah sebesar 29.508 Ha dengan perkembangan yang relatif tetap bahkan menurun di tahun terakhir. Perkembangan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 2.14 Perkembangan luas Irigasi Teknis d. Penataan Ruang Urusan Penataan Ruang di Kabupaten Mojokerto diselenggarakan oleh dua SKPD yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang (PU -CKTR). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah lingkup tugasnya adalah penyusunan rencana tata ruang yang bersifat makro mulai dari Rencana Umum RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -39

Tata Ruang wilayah sampai dengan Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan dengan peraturan zonasinya. Sedangkan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang lingkup tugasnya meliputi penyusunan rencana tata ruang yang bersifat operasional yaitu rencana tata bangunan dan lingkungan. Jumlah RDTRK Untuk menjaga keseimbangan peruntukan ruang daerah perlu disusun dokumen penataan ruang. Dokumen ini disusun sebagai acuan masyarakat dalam melakukan aktivitas pemanfaatan lahan dan ruang di suatu wilayah. Di tingkat kecamatan peruntukan ruang ditetapkan dalam dokumen Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan (RDTRK). Dokumen ini menetapkan seca2ra spesifik peruntukan lahan di wilayah kecamatan. Tabel 2.31 Penataan Ruang No. Uraian Satuan 2013 2014 2015 1. Penyusunan Raperda RDTR Dokumen 4 2 1 2. Finalisasi Raperda RDTRK Dokumen 0 4 6 3. Jumlah MBR Penerima Program BSPS 4. Jumlah MBR Penerima Program Bedah Rumah Unit 999 285 - Unit 600 484 28 5. Luas Wilayah Industri Ha 14.153.32 14153.32 14153.32 Sumber Data : Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang serta BAPPEDA Kab. Mojokerto, Tahun 2015 1) Jumlah Dokumen Penyusunan Raperda RDTR (Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perkotaan) Kecamatan Ngoro. Output dari kegiatan ini adalah Buku Raperda RDTRK yang terdiri dari Materi Teknis, Peta Blok Peraturan Zonasi dan Draft Raperda RDTR. Capaian kegiatan ini pada tahun 2015 adalah berupa 1 bendel yang terdiri dari Dokumen Materi Teknis, Raperda RDTR, Peta Blok Zonasi. Sedangkan pada tahun 2014 capaian kegiatan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -40

adalah 2 Bendel Dokumen Materi Teknis, Raperda RDTR, Peta Blok Zonasi Kecamatan Pungging dan Gedeg. 2) Kegiatan Finalisasi Raperda RDTR (Rencana Det ail Tata Ruang Wilayah Perkotaan) Kecamatan Pungging dan Gedeg. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Penyusunan RDTR Kecamatan Pungging dan Gedeg pada Tahun Anggaran 2014. Output dari kegiatan ini adalah Persetujuan Substansi dari Gubernur untuk syarat disahkan menjadi PERDA, setelah sebelumnya Materi Teknis, Raperda RDTR dan Peta diasistensikan kepada Tim Ahli (Tim BKPRD Provinsi Jawa Timur, Badan Informasi Geospasial) 3) Jumlah MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) Penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Capaian penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya tahun 2014 sekitar 99,3% atau 0,7% lebih rendah dari target tahun 2014 dan naik 8.2% jika dibandingkan realisasi tahun 2013 sebesar 91.1%. Hal ini dikarenakan 2 (dua) orang MBR penerima BSPS Tahun Anggaran 2014 diantaranya meninggal dunia dan tidak berkenan menerima bantuan BSPS. Sehingga 2 unit rumah batal menerima bantuan BSPS. 4) Kegiatan Finalisasi Raperda RDTR (Rencana Det ail Tata Ruang Wilayah Perkotaan) Kecamatan Pungging dan Gedeg. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Penyusunan RDTR Kecamatan Pungging dan Gedeg pada Tahun Anggaran 2014. Output dari kegiatan ini adalah Persetujuan Substansi dari Gubernur untuk syarat disahkan menjadi PERDA, setelah sebelumnya Materi Teknis, Raperda RDTR dan Peta diasistensikan kepada Tim Ahli (Tim BKPRD Provinsi Jawa Timur, Badan Informasi Geospasial) 5) Jumlah MBR (Masyarakat Berpeng hasilan Rendah) Penerima Bedah Rumah Capaian MBR penerima Bedah Rumah tahun 2014 sekitar 96.8% atau 3.2% sedikit lebih rendah dari target tahun 2014 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -41

dan turun 3.2% jika dibandingkan realisasi tahun 2013. Hal ini dikarenakan 16 MBR penerima Bantuan Bedah Rumah pada Tahun Anggaran 2014 diantaranya meninggal dunia, merantau atau tidak sesuai dengan nama yang tertera di SK Bupati Mojokerto, sedangkan Tahun 2015 bantuan sosial bedah rumah hanya sebanyak 28 unit. 6) Luas Wilayah Industri Luas wilayah industri tahun 2015 mencapai 14.158,32 Ha atau sama jika dibandingkan dengan tahun 2013 dan tahun 2014. e. Perencanaan Pembangunan Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urusan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan daerah mengikuti sistem dan mekanisme yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Konstruksi sistem perencanaan pembangunan daerah ini disusun dalam era desentralisasi. Sejalan dengan perubahan paradigma perencanaan pembangunan, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah telah mengakomodasi redesign sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan di daerah. Perencanaan pembangunan daerah yang dilaksanakan di Kabupaten Mojokerto meliputi perencanaan umum (RPJPD, RPJMD, dan RKPD) dan perencanaan yang bersifat khusus misalnya Perencanaan Tata Ruang, Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya, dan Bidang Fisik dan Prasarana. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -42

(1) Jumlah dokumen yang telah disusun sesuai dengan ketentuan perundang-undangan terkait perencanaan adalah : Dalam rangka pencapaian efektivitas perencanaan pembangunan daerah serta menindaklanjuti ketentuan yang mengatur perencanaan pembangunan daerah, telah disusun beberapa dokumen perencanaan pembangunan Adapun sampai dengan Tahun 2015 dokumen perencanaan yang dihasilkan adalah: - Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025 dalam Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 15 Tahun 2008; - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mojokerto Tahun 2011-2015 dalam Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 8 Tahun 2011; - Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Mojokerto Tahun 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015 dalam Peraturan Bupati Mojokerto; - Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Mojokerto Tahun 2011-2015 yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Bappeda guna menjabarkan RPJMD Kabupaten Mojokerto sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; - Rencana Kerja Bappeda Kabupaten Mojokerto Tahun 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015 yang ditetapkan setiap tahun oleh Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto dalam menjabarkan RKPD Kabupaten sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dilaksanakan dengan pendekatan politik, teknokratik, partisipatif dan top down-bottom up. Implementasi pendekatan tersebut dipertemukan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) yang melibatkan peran serta masyarakat dan stakeholder pembangunan. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -43

f. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Aktifitas usaha Koperasi dan UMKM bergerak di hampir seluruh jenis lapangan usaha dan berperan sebagai pelaku utama pembengunan di setiap sektor dan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, upaya pemberdayaan koperasi dan UMKM akan berdampak ada perluasan lapangan kerja, dan peningkatan aktifitas perekonomian di pedesaan maupun perkotaan, terutama di kalangan masyarakat miskin. (1) Jumlah Koperasi yang ada Jumlah koperasi yang ada selama tiga tahun meningkat sebesar 111.78 %, yaitu dari jumlah koperasi Tahun 2012 sebanyak 801 unit menjadi 835 unit di Tahun 2014. Perkembangan jumlah koperasi dalam 3 tahun terakhir adalah sebagaimana tabel berikut : No Tabel 2.32 Perkembangan Jumlah Koperasi Tahun Tahun Indikator 2012 2013 Tahun 2014 1 Jumlah Koperasi 801 815 835 Sumber data : Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa disamping Jumlah Koperasi yang cukup banyak (pada Tahun 201 4 mencapai 835 koperasi), maka peningkatannyapun relatif besar. Perkembangan jumlah koperasi dapat dilihat pada grafik berikut: RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -44

Grafik 2.15 Perkembangan Jumlah Koperasi (2) Jumlah Koperasi yang Aktif Jumlah koperasi yang aktif selama tiga tahun terakhir adalah cukup tinggi yang pada Tahun 2014 mencapai 700 unit koperasi atau sebanyak 117,06 % dari total jumlah koperasi di kabupaten. Perkembangan jumlah koperasi sehat sejak Tahun 2012 hingga Tahun 2014 dapat dilihat sebagaimana tabel berikut : Tabel 2.33 Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif No Indikator Tahun Tahun Tahun 2012 2013 2014 1 Jumlah Koperasi Aktif (unit) 658 650 700 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif dapat dilihat pada grafik berikut: RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -45

Grafik 2.16 Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif (3) Jumlah Usaha Kecil Selama tiga tahun jumlah usaha kecil meningkat dari Tahun 2012 sebanyak 18.101 unit pada Tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 53 unit kemudian pada Tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi sebanyak 154.360 unit. Perkembangan jumlah usaha kecil selama tiga tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini : No 1 Indikator Jumlah usaha kecil (unit) Tabel 2.34 Perkembangan Usaha Kecil Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 18.101 53 154.360 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Perkembangan Jumlah Usaha Kecil 3 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut: RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -46

Grafik 2.17 Perkembangan Jumlah Usaha Kecil (4) Jumlah Usaha Menengah Pada Tahun 2012 jumlah usaha menengah sebanyak 1.571 mengalami peningkatan Tahun 2013 menjadi 32.600, Tahun 2014 terus mengalami peningkatan menjadi 155.411. Perkembangan jumlah usaha menengah selama 3 tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.35 Perkembangan Usaha Menengah No Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 Jumlah Usaha Menengah 1.571 32.600 155.411 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Perkembangan Jumlah Usaha Menengah selama 3 tahun dapat dilihat pada grafik berikut : RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -47

Grafik 2.18 Perkembangan Jumlah Usaha Menengah g. Pemerintahan umum (1) Jumlah produk hukum yang ditetapkan Pembangunan Hukum di Kabupaten Mojokerto secara umum telah dilaksanakan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih, pembangunan hukum yang dilaksanakan pada tahun 2014 dititikberatkan untuk melaksanakan pembentukan beberapa produk hukum daerah dalam rangka penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundangundangan yang lebih tinggi sebagaimana telah dituangkan dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda). Capaian penyelenggaraan pemerintahan dalam bidang pembangunan hukum tahun 2012 dan 2014 seperti terlihat pada tabel berikut : Jumlah Produk Hukum yang dihasilkan selama Tahun 2012 2014 adalah sebagai berikut : RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -48

No Produk Hukum Tabel 2.36 Jumlah Produk Hukum Tahun 2012 2013 2014 1 Peraturan Daerah 16 17 6 2 Peraturan Bupati 85 82 68 3 Keputusan Bupati 1.264 1.238 1.001 4 Instruksi Bupati - - - 5 Peraturan / perjanjian / Keputusan Bersama 37 19 40 Sumber: Bagian Hukum Setda Kab. Mojokerto, Tahun 2015 (2) Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) h. Sosial Untuk mengukur akuntabilitas pelayanan kepada masyarakat maka setiap SKPD harus memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM). SPM mer upakan acuan bagi SKPD dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya SPM tersebut diharapkan pelayanan pada SKPD dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Urusan sosial diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kesejahteran sosial. Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial diprioritaskan kepada mereka yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial, kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, keterpencilan, ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, korban bencana, korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. (1) Jumlah Penduduk Miskin Untuk menilai tingkat perlindungan sosial kepada masyarakat maka perlu dilakukan upaya pengentasan kemiskinan di masyarakat. Data Rumah Tangga Miskin (RTM) RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -49

di Kabupaten Mojokerto pada Tahun 2014 sebesar 110.010 Rumah Tangga Miskin (RTM). Perkembangan jumlah keluarga miskin Tahun 2012 hingga Tahun 2014 adalah sebagaimana pada tabel berikut : Tabel 2.37 Jumlah Keluarga Miskin No Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 Jumlah Keluarga Miskin (RTM) Sumber : BPS dan Bappeda Kab. Mojokerto 110.010 110.010 110.010 Catatan : Data RTM dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) terakhir tahun 2011 dan akan dilakukan lagi pada tahun 2015. Grafik 2.19 Jumlah Keluarga Miskin Terhadap Jumlah Penduduk Miskin, maka beberapa program yang dilaksanakan untuk penuntasan kemiskinan antara lain adalah : Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) Program Pelayanan Pondok Kesehatan Desa (PONKESDES) Program Penanggulangan Kurang Energi Protein (Kep), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (Gaky), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -50

Program PMT Pemulihan Balita Gizi Buruk Program Pembangunan jamban keluarga Program Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS, TB Paru dan Kusta Program Penerbitan Surat Pernyataan Miskin Program Kesehatan Masyarakat Miskin (Jamkesda) Program Bedah Rumah/RTLH Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Program Penunjang Kegiatan Peningkatan Kelembagaan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (WISMP II) Program Pengelolaan Sektor Irigasi dan Sumber Daya Air (Water Resources and Irrigation Sector Management Program/WISMP) 2 TNI Manunggal Membangun Desa TMMD Program Penunjang Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Program Fasilitasi Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) Program Bimbingan Ketrampilan Usaha bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi Program Keluarga Harapan (PKH) Program Operasi Razia PSK (Wanita Harapan), Gepeng dan Anjal Program Pemberdayaan fakir miskin Program Pemberdayaan para penyandang cacat Program Pembinaan Eks Penderita Kusta di Sumberglagah Program Pembinaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Program Pemulangan orang terlantar Program Penanggulangan dan Pemberdayaan Pengemis dan Gelandangan Program Peningkatan Kesejahteraan Panti Werdha Program Revitalisasi Pendataan PMKS dan PSKS Program Jaring Pengaman Sosial Operasi Pasar Khusus (JPS OPK) Raskin RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -51

Program PNPM Mandiri Perdesaan Program Pokjanal Posyandu Program Pelatihan Perempuan di Pedesaan dalam Bidang Usaha Ekonomi Produktif Program Pelatihan Peningkatan Ekonomi Korban KDRT Program PNPM Mandiri Perkotaan Program Pengembangan Usaha Kecil Menengah Program Kemitraan Bina Lingkungan/Coporate Sosial Responsibility (CSR) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Program Bantuan Kambing Maskin (2) Jumlah PMKS yang dibantu Untuk menilai perlindungan dan penanganan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat maka pemerintah kabupaten mempunyai tanggungjawab untuk mengurangi jumlah PMKS yang ada. Pengurangan PMKS dilakukan melalui upaya memberdayakan PMKS dan mengurangi faktor penyebab meningkatnya PMKS. Jenis PMKS yang dibantu, diantaranya anak balita terlantar, anak terlantar, anak yang berhadapan dengan hukum, anak jalanan, Anak Dengan Kedisbilitasan (ADK), anak yang menjadi korban tindak kekerasan, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia terlantar, penyandang disabilitas, tuna susila, gelandangan, pengemis, pemulung, kelompok minoritas, bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan (BWBLP), orang dengan HIV/AIDS (ODHA), korban penyalahgunaan NAPZA, korban trafficking, korban tindak kekerasan, pekerja migran bermasalah sosial (PMBS), korban bencana alam, korban bencana sosial, perempuan rawan sosial ekonomi, keluarga fakir miskin, keluarga bermasalah sosial psikologis, dan komunitas adat kecil. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -52

Jumlah PMKS yang dibantu sejak Tahun 2012 s/d. Tahun 2014 adalah sebagaimana data pada tabel 2.38 berikut: Tabel 2.38 Jumlah PMKS yang dibantu No Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 Jumlah PMKS yang dibantu (jiwa) Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 2.841 16.181 78.714 Grafik 2.20 i. Perpustakaan (1) Jumlah Perpustakaan dan Pengunjung Pada tahun 2014 terdapat 2 perpustakaan umum yaitu Perpustakaan Jabon dan Perpustakaan Mojosari, 1 Perpustakaan keliling (MPK/Mobil Perpustakaan Keliling), sedangkan Perpustakaan desa / pos baca sebanyak 47 yang tersebar di desa/kelurahan se Kabupaten Mojokerto. Prosentase perpustakaan desa / pos baca dengan total 304 desa/kelurahan adalah 15,46%, sehingga masih ada 257 desa/kelurahan atau 84,54% yang belum memiliki perpustakaan desa / pos baca. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -53

Tahun 2013 jumlah pengunjung 16.761 orang, sedangkan tahun 2014 sebanyak 22.744 orang, adapun jam layanan perpustakaan Hari Senin - Jum'at pukul 08.00 16.00 WIB, Hari Sabtu pukul 08 12.00 WIB. Apabila melihat data tersebut dapat dikatakan bahwa upaya untuk mempromosikan perpustakaan telah dilakukan dengan berbagai cara namun dikarenakan perubahan pola masyarakat yang masih rendah, masyarakat beranggapan membaca bukan suatu kebutuhan, maka jumlah pengunjung perpustakaan masih jauh dari harapan. Demikian juga dengan animo masyarakat untuk membaca semakin besar dengan ditandainya jumlah buku yang dipinjam semakin banyak. Namun apabila kita melihat peminjam buku kita cukup prihatin karena tidak seimbang dengan jumlah pengunjung hal ini disebabkan karena koleksi buku dirasa sangat kurang terutama buku-buku yang baru, sehingga para pengunjung rata-rata telah membaca koleksi buku dan akhirnya tidak meminjam. Perkembangan Jumlah pengunjung perpustakaan selama 3 tahun terakhir sebagaimana pada tabel 2.39 berikut: Tabel 2.39 Jumlah Perpustakaan dan Pengunjung No Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 Jumlah Perpustakaan 2 Jumlah Pengunjung Perpustakaan (orang) 33 33 50 10.449 16.761 22.744 Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kab. Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel 2.39 dapat diketahui bahwa jumlah perpustakaan dan jumlah pengunjung mengalami peningkatan. Gambaran perkembangan jumlah pengunjung dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik 2.21 berikut: RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -54

Grafik 2.21 Jumlah Perpustakaan dan Pengunjung Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kab. Mojokerto, Tahun 2015 (2) Jumlah buku perpustakaan Jumlah koleksi buku yang ada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah pada tahun 2014 meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 untuk semua jenis buku. Perkembangan jumlah buku perpustakaan selama tiga tahun terakhir adalah sebagaimana pada data tabel 2.40 berikut : Tabel 2.40 Jumlah Buku Perpustakaan No Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 Jumlah buku perpustakaan 23.877 23.877 24.519 Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kab.Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel 2.40 diketahui bahwa jumlah buku perpustakaan mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Perkembangan peningkatan jumlah buku dapat dilihat pada grafik 2.22 berikut : RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -55

Grafik 2.22 Jumlah Buku Perpustakaan Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kab. Mojokerto, Tahun 2015 (3) Jumlah Judul Buku Perpustakaan Realisasi Jumlah Judul Buku Perpustakaan pada Tahun 2014 sebanyak 13.857 Judul, meningkat dibanding Tahun 2012 dan Tahun 2013 yang sebesar 13.546 Judul. Perkembangan Jumlah Judul Buku Perpustakaan selama tiga tahun terakhir adalah sebagaimana pada data tabel 2.41 berikut ini : Tabel 2.41 Jumlah Judul Buku Perpustakaan No Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 Jumlah Judul Buku Perpustakaan 13.546 13.546 13.857 Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kab. Mojokerto, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -56

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah 2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah a. Kondisi Ekonomi Pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah mampu menggambarkan aktivitas ekonomi selama kurun waktu tertentu, tiap daerah memiliki karakteristik tertentu atas hasil produk unggulan yang diharapkan mampu bersaing dan diserap oleh pasar, untuk kemudian ikut menopang pertumbuhan ekonomi wilayah. Kondisi bidang industri dan perdagangan yang menjadi daya saing Kabupaten Mojokerto adalah sebagai berikut : 1. Industri Jumlah perusahaan industri besar dan sedang di Kabupaten Mojokerto pada Tahun 2013 mencapai sejumlah 23.646 perusahaan. Jenis perusahaan dikelompokkan dalam 4 kelompok yaitu : Industri Logam, Elektro dan Aneka; Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan; Sentra Industri Kecil dan Non Sentra Industri Kecil. Jumlah Industri, Jumlah Tenaga Kerja, Nilai Investasi, Nilai Produksi dan Nilai Ekspor pada 3 tahun terakhir dapat dilihat sebagaimana data tabel berikut: Tabel 2.42 Data Industri Tahun 2011-2013 No. URAIAN SAT A. Jumlah Industri 1. Industri Logam Mesin Elektro dan Aneka 2. Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Unit 234 257 265 Unit 450 495 510 3. Sentra Industri Kecil Unit 2.310 2.541 2.617 4. Non Sentra Industri Kecil Unit 17.876 19.664 20.254 JUMLAH 20.870 22.957 23.646 B. Jumlah Tenaga Kerja 1. Industri Logam Mesin Elektro dan Aneka 2. Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Org 9.469 10.226 10.430 Org 42.885 44.315 47.241 3. Sentra Industri Kecil Org 15.440 16.675 17.008 4. Non Sentra Industri Kecil Org 90.112 97.320 99.266 JUMLAH 157.906 170.536 173.945 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -57

C. Nilai Investasi (Juta) 1. Industri Logam Mesin Elektro dan Aneka 2. Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Rp 855.640, 00 Rp 959.849, 00 3. Sentra Industri Kecil Rp 43.630,0 0 4. Non Sentra Industri Kecil Rp 370.026, 20 JUMLAH 2.229.14 5,20 D. Nilai Produksi (Juta) 1. Industri Logam Mesin Elektro dan Aneka 2. Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Rp 2.397.68 5,25 Rp 5.570.33 2,91 3. Sentra Industri Kecil Rp 335.764, 00 4. Non Sentra Industri Kecil Rp 276.441, 69 JUMLAH 8.080.22 3,85 E. Nilai Ekspor (Ribu) 1. Industri Logam Mesin Elektro dan Aneka 2. Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan 983.986 1.023.34 5 1.103.82 6 1.147.97 9 50.175 52.181 425.530 442.551 2.563.51 7 2.661.43 1 6.183.07 0 2.666.05 8 2.741.27 4 6.368.56 2 372.698 383.879 306.850 316.056 9.524.04 8 US $ 12.041.1 61 US $ 72.970.9 82 9.809.77 0 12.161.5 73 73.700.6 92 3. Sentra Industri Kecil US $ 607.056 613.127 4. Non Sentra Industri Kecil US $ 69.034.5 79 69.724.9 25 JUMLAH 154.653. 779 156.200. 317 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Mojokerto, Januari 2014 Dari tabel dapat diketahui masing-masing sebagai berikut : Jumlah Industri secara umum meningkat dalam 3 tahun terakhir. Peningkatan jumlah terbesar pada kelompok jenis Industri Logam Mesin Elektro dan Aneka yang meningkat diikuti dengan kelompok jenis industri kimia, agro dan hasil hutan. Jumlah Tenaga Kerja secara umum meningkat dalam 3 tahun terakhir. Peningkatan jumlah tenaga kerja terbesar pada kelompok jenis industri kimia, agro dan hasil hutan, diikuti dengan kelompok jenis sentra industri kecil. Nilai Investasi Perusahaan Industri pada Tahun 2013 mencapai Rp 2.666.058,00. Dalam 3 tahun terakhir nilai investasi perusahaan industri selalu mengalami peningkatan. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -58

Nilai Produksi Perusahaan Industri pada Tahun 2013 mencapai Rp 9.809.770. Dalam 3 tahun terakhir nilai produksi perusahaan industri mengalami peningkatan. Peningkatan nilai produksi terbesar pada kelompok jenis Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan, diikuti dengan kelompok jenis Sentra Industri. Nilai Ekspor Perusahaan Industri pada Tahun 2013 mencapai US $ 156.200.317,00. Dalam 3 tahun terakhir nilai ekspor perusahaan industri relatif selalu terjadi peningkatan. 2. Industri Kecil Kerajinan Industri Kecil terutama industri kecil kerajinan yang sebagian besar merupakan produk unggulan di Kabupaten Mojokerto jumlahnya cukup banyak dan membentuk sentrasentra industri kecil. Beberapa produk unggulan Kabupaten Mojokerto dan asal kecamatan sebagai sentra produksinya adalah sebagai berikut : 1. Kerajinan Perak/Soasa di Kec. Kemlagi, Kec. Gedeg (Ds. Batan Krajan) 2. Kerajinan Tas Sekolah/Tas Wanita/Dompet di Ds. Kedung Pring Kec. Sooko, Ds. Sawahan Kec. Mojosari 3. Kerajinan Bambu di Kec. Kemlagi, Kec. Dawarblandong 4. Kerajinan Sepatu PUTRA-MANDIRI di Ds. Banjaragung, Dsn. Genengan Kec. Puri 5. Kerajinan Sepatu MEDALI di Ds. Medali Kec. Puri 6. Kerajinan Patung Batu di Ds. Wates Umpak Kec. Trowulan 7. Kerajinan Batik Negi di Ds. Dinoyo Kec. Jatirejo 8. Kerajinan Batik Sentonorejo di Kec. Trowulan 9. Kerajinan Batik Bejijong di Kec. Trowulan 10. Kerajinan Manik-Manik di Ds. Sidoharjo Kec. Gedeg 11. Kerajinan Bros Rajut/Kain Perca di Kec. Mojoanyar 12. Kerajinan Tas Manik-Manik di Kec. jatirejo 13. Pengrajin Aneka Kripik di Ds. Belik Kec. Trawas 14. Pengrajin Aneka Kemiri di Kec. Pacet 15. Tape Ketan Hitam di Ds. Centong Kec. Gondang 16. Kerajinan Gerabah Pot Tanah Liat di Ds. Mlaten Kec. Puri 17. Sepatu Olah Raga/Sepatu Sepak Bola di Ds. Blimbingsari Kec. Sooko 18. Kerajinan Fiberglas di Kec. Trowulan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -59

19. Kerajinan Kayu di Kec. Puri 20. Kerajinan Cor Kuningan di Kec. Trowulan 21. Pisang Cavendis di Kec. Gondang 22. Madu Lebah di Kec. Pacet, Kec. Puri 23. Kerupuk Rambak di Kec. Trowulan, Kec. Bangsal 24. Mangga Gadung di Kec. Puri, Kec. Dlanggu 25. Industri Kacang Mete di Kec. Ngoro 26. Telur Asin, Bebek Asap di Kec. Mojosari, Kec Bangsal 27. Industri Jamur di Kec. Pacet, Kec Trawas b. Pertanian 1. Luas Tanam Pertanian Tanaman Pangan Luas Tanam Pertanian Tanaman Pangan pada beberapa komoditi tanaman pangan dalam 3 tahun terakhir adalah sebagaimana tabel berikut: Tabel 2.43 Luas Tanam Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012-2014 (Ha) No. KOMODITI Tahun Tahun Tahun 2012 2013 2014 1 Padi 49.590 54.899 52.789 2 Jagung 24.916 24.198 22.943 3 Kedele 3.411 3.871 3.538 4 Ubi Kayu 1.500 1.014 1.291 5 Ubi Jalar 2.270 2.131 1.549 6 Kacang Tanah 1.537 1.710 600 7 Kacang Hijau 1.636 1.858 2.728 Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel dapat diketahui bahwa secara umum luas tanam pertanian tanaman pangan untuk berbagai komoditi tanaman pangan jumlahnya berfluktuatif. Hal ini semata-mata menyesuaikan pola tanam terkait dengan musim hujan dan kemarau. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -60

Gambaran perkembangan luas tanam pertanian tanaman pangan per komoditi tanaman pangan dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 2.23 Luas Tanam Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012-2014 2. Luas Panen Pertanian Tanaman Pangan Luas Panen Pertanian Tanaman Pangan dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada data tabel berikut: No. Tabel 2.44 Luas Panen Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012-2014 (Ha) KOMODITI Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 Padi 50.861 54.153 53.504 2 Jagung 23.085 24.532 24.232 3 Kedele 3.428 3.286 3.538 4 Ubi Kayu 1.564 1.359 1.062 5 Ubi Jalar 2.062 2.842 2.496 6 Kacang Tanah 1.547 1.745 1.350 7 Kacang Hijau 1.636-1.549 Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -61

Pada Tahun Anggaran 2014 sumber pangan utama di Kabupaten Mojokerto, seperti padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar mengalami penurunan dibanding tahun 2013, hanya pada komoditas kedelai dan kacang hijau yang mengalami peningkatan produksi. Luas panen kedelai meningkat dari tahun 2013 sebesar 3.286 Ha menjadi sebesar 3.538 Ha pada tahun 2014, terjadi peningkatan 252 Ha. Gambaran perkembangan luas panen pertanian tanaman pangan per komoditi tanaman pangan dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 2.24 Luas Panen Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012-2014 3. Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan Produktifitas pertanian tanaman pangan dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada data tabel berikut: RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -62

No. Tabel 2.45 Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan KOMODITI Tahun 2012-2014 (Kw/Ha) Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 1 Padi 62,72 61.28 62,25 2 Jagung 56,44 59,59 66,57 3 Kedele 13,57 14,25 12,50 4 Ubi Kayu 234,50 166,89 258,34 5 Ubi Jalar 368,59 230,26 248,62 6 Kacang Tanah 13,97 16,33 10,17 7 Kacang Hijau 8,21 - - Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel dapat diketahui bahwa produktifitas pertanian tanaman pangan untuk komoditi padi mengalami kenaikan pada Tahun 2014 mencapai 62,25 Kw/Ha. Untuk komoditi jagung, ubi kayu, ubi jalar juga mengalami peningkatan. untuk komoditi kedele dan kacang tanah mengalami penurunan. Gambaran perkembangan produktifitas pertanian tanaman pangan per komoditi tanaman pangan dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 2.25 Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012-2014 (Kw/Ha) RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -63

4. Produksi Pertanian Tanaman Pangan Produksi Pertanian Tanaman Pangan dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada data tabel berikut: No. Tabel 2.46 Produksi Pertanian Tanaman Pangan KOMODITI Tahun 2012-2014 (Ton) TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 1 Padi 303.350 314.600 315.999 2 Jagung 122.171 138.582 149.583 3 Kedele 4.375 4.437 3.985 4 Ubi Kayu 36.267 21.498 27.628 5 Ubi Jalar 68.623 62.056 54.026 6 Kacang Tanah 2.117 2.719 1.300 7 Kacang Hijau 1.270 - - Sumber Data : Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel dapat diketahui bahwa produksi pertanian tanaman pangan untuk komoditi padi mengalami peningkatan yang pada Tahun 2014 mencapai 315.999 ton. Demikian juga untuk komoditi jagung mengalami peningkatan yang pada Tahun 2014 mencapai 149.583 ton. Gambaran perkembangan produksi pertanian tanaman pangan per komoditi tanaman pangan dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut : RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -64

Grafik 2.26 Produksi Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2012-2014 (Ton) (1) Produksi peternakan No Daging dan Telur Perkembangan produksi daging dan telur selama kurun waktu Tahun 2012 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Indikator 1 Produksi Daging (Kg/tahun) 2 Produksi telur (Kg/tahun) Tabel 2.47 Produksi Daging dan Telur Tahun Tahun Tahun 2012 2013 2014 3.277.000 3.702.200 4.085.000 3.243.000 3.359.000 4.896.844 Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel dapat dilihat bahwa produksi daging dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan yang pada Tahun 2014 mencapai angka 4.085.000 Kg/tahun. Demikian Juga untuk produksi telur mengalami peningkatan pada Tahun 2014 mencapai angka 4.896.844 Kg/tahun. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -65

Gambaran perkembangan produksi daging dan telur dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat sebagaimana grafik berikut : Grafik 2.27 Perkembangan Produksi Daging dan Telur 2.1.4.2 Fokus Iklim Berinvestasi a. Keamanan dan ketertiban umum Masuknya investasi ke daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi keamanan dan ketertiban umum pada daerah tersebut. Situasi yang aman dan kondusif diikuti dengan kondisi tatanan peri kehidupan pada berbagai kegiatan yang tertib akan menarik bagi investor untuk membuka investasi pada daerah tersebut. Secara umum kondisi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Mojokerto dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada data tabel berikut : RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -66

Tabel 2.48 Keamanan dan Ketertiban Umum Tahun 2012 2014 TAHUN JENIS DATA 2012 2013 2014 SATUAN (1) (2) (3) (4) (5) KEAMANAN DAN KETERTIBAN UMUM 1. Jumlah kriminalitas a. Uang Palsu 3 - - Kasus b. Pembunuhan 3 4 - Kasus c. Perkosaan 1 - - Kasus d. Curas 34 14 - Kasus e. Penganiayaan berat - - - Kasus f. Curanmor 80 13 - Kasus g. Narkotika - - - Kasus h. Curat 116 52 - Kasus i. Curhewan 11 8 - Kasus j. Pengrusakan tempat ibadah - - - Kasus k. Penimbunan BBM - - - Kasus l. Unjuk rasa - - - Kasus m. Curwatpon 2 - - Kasus n. Korupsi 1 2 Kasus 2. Kasus pemogokan kerja 2 8 - Kasus 3. Kasus pertikaian antar warga a. Antar etnis - - - Kasus b. Antar wilayah desa 1 - - Kasus c. Antar agama - - - Kasus d. Antar simpatisan parpol - - - Kasus e. Antar pelajar - - - Kasus 4. Unjuk rasa a. Bidang politik 4 7 - Kasus b. Ekonomi - 3 35 Kasus c. Sosial budaya 43 61 - Kasus Sumber data : Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015 Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa secara umum jumlah kriminalitas cenderung menurun/tidak ada dalam setiap tahunnya. Kasus pemogokan kerja jumlahnya tidak ada, walaupun disisi lain hal ini juga menunjukkan dinamika dalam berdemokrasi. Kasus pertikaian antar warga tidak pernah terjadi, hal ini menunjukkan situasi yang kondusif di Kabupaten Mojokerto. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -67

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD Untuk mengetahui hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD sampai dengan tahun berjalan dan realisasi RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan Tabel 2.49 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan Tahun Berjalan Kabupaten Mojokerto Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output) Target Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2015 Realisasi Target Kinerja Hasil Program Dan Keluaran Kegiatan s/d Dengan Tahun 2013 (tahun n-3) Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan Tahun Lalu 2014 (tahun n-2) Target RKPD Tahun 2014 (tahun n-2) Realisasi RKPD Th. 2014 (tahun n-2) Tingkat Realisasi (%) Target Program / Kegiatan RKPD Tahun Berjalan 2015 (tahun n-1) Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD Sampai Dengan Tahun Berjalan Realisasi Capaian Program Dan Kegiatan s/d Tahun 2015 (tahun n-1) Tingkat Capaian Realisasi Target s/d Tahun 2015 (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 I. Kebijakan Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan 1 01 Urusan Pendidikan SKPD Penanggung Jawab 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun APM SD/MI 99,90 99,85 99,85 99,85 100,00 99,90 99,90 100,00 Dinas Pendidikan APM SMP/MTs 94,61 94,64 94,61 95,30 100,73 94,61 94,61 100,00 APK SD/MI 102,32 100,50 102,30 92,50 90,42 102,32 102,32 100,00 APK SMP/MTs 94,88 97,30 94,86 100,50 105,95 94,88 94,88 100,00 Persentase jumlah penduduk usia 99% 99% 99% 99% 100 99% 99% 100,00 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -68

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 > 15 tahun yang melek huruf Jumlah siswa gakin SMP/MTs sasaran bantuan persentase kualitas prasarana dan sarana pendidikan yang memadai (dari SDN/MIN = 501, SMPN/MTsN = 38) 1 01 17 Program Pendidikan Menengah APM SMA/MA/SMK APK SMA/ MA /SMK Persentase SMKN berakreditasi minimal B. (dari 8 sekolah) Persentase SMAN/ MAN yang memiliki laboratorium fisika, kimia, dan biologi. Persentase kualitas prasarana dan sarana pendidikan yang memadai (dari 12 SMAN 28% 30% 26% 25% 96,15 28% 28% 100,00 60% 45% 50% 50% 100 60% 60% 100,00 74,00 70,50 73,95 72,00 97,36 74,00 74,00 100,00 Dinas Pendidikan 77,40 75,20 76,50 97,30 127,19 77,40 77,40 100,00 100% 100% 100% 100% 100 100% 100% 100,00 79% 76% 71% 70% 98,59 79% 79% 100,00 93% 84% 93% 90% 96,77 93% 93% 100,00 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -69

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 dan 2 MAN) Gratis biaya dasar pendidikan 100 % 0% 50 % 0% 0,00 100 % 100 % 100,00 1 01 18 Program Pendidikan Non Formal Persentase buta aksara usia 15 tahun yang terselesaikan Persentase UPT yang telah memiliki TBM 100% 93% 100% 85% 85,00 100% 100% 100,00 Dinas Pendidikan 80% 70% 80% 50% 62,50 80% 80% 100,00 1 01 22 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Persentase guru SD/MI berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMP/MTs berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMAN/MAN berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMKN berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMKN bersertifikat kompetensi 80% 65% 70% 79% 112,86 80% 80% 100,00 Dinas Pendidikan 95% 93% 95% 95% 100,00 95% 95% 100,00 100% 98,50% 100% 97% 97,00 100% 100% 100,00 100% 97% 99% 99% 100,00 100% 100% 100,00 70% 49% 62% 40% 64,52 70% 70% 100,00 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -70

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 01 23 Program Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar SMK 1 02 Urusan Kesehatan 1 02 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1 02 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1 02 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1 02 25 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Persentase SMKN menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta didik yang kontekstual berbasis IT (dari 8 SMKN) Persentase SMKN memiliki bengkel kerja kejuruan Persentase ketersediaan obat dan vaksin Jumlah puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap (dari 27 puskesmas) Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan Persentase balita ditimbang berat badannya Persentase peningkatan kualitas pelayanan puskesmas 70% 60% 65% 47% 72,31 70% 70% 100,00 Dinas Pendidikan 100% 78% 88% 64% 72,73 100% 100% 100,00 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 Dinas Kesehatan 17 puskesmas 16 puskesmas 16 puskesmas 16 puskesmas 100,00 17 puskesmas 17 puskesmas 100,00 Dinas Kesehatan 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 Dinas Kesehatan 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 Dinas Kesehatan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -71

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 dan Pustu (dari 27 puskesmas dan 55 Pustu) Gratis biaya pengobatan di puskesmas 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 1 02 26 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru / Rumah Sakit Mata 1 02 28 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Persentase Peningkatan Pelayanan rumah sakit (standar BLUD dan peningkatan tipe ) Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan Gratis ibu melahirkan di Puskesmas rawat inap 1 02 33 Program Sumber Daya kesehatan Persentase tenaga kesehatan yang profesional dan memenuhi standar kompetensi 1 12 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1 12 15 Program Keluarga Berencana Jumlah peserta KB baru /PB Jumlah peserta KB 100% 50% 50% 50% 100,00 100% 100% 100,00 Dinas Kesehatan 100% 87,99% 96% 88,29% 91,97 100% 100% 100,00 Dinas Kesehatan 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 100 % 100% 100 % 100% 100,00 100 % 100 % 100,00 Dinas Kesehatan 24.597 26.427 24.397 30.931 126,78 24.597 24.597 100,00 BPPKB 187.147 198.850 187.047 197.105 105,38 187.147 187.147 100,00 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -72

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 aktif/pa Jumlah peserta KB aktif mandiri 116.318 112.793 116.068 113.548 97,83 116.318 116.318 100,00 1 12 19 Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat pembinaan kesehatan ibu dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat 570 kelompok posyandu 560 kelompok posyandu 560 kelompok posyandu 560 kelompok posyandu 100,00 570 kelompok posyandu 570 kelompok posyandu 100,00 BPPKB 1 17 Urusan kebudayaan 1 17 15 Program Pengembangan Nilai Budaya Jumlah inventarisasi, dan dokumentasi kelompok budaya 24 kelompok 25 kelompok 24 kelompok 25 kelompok 104,17 24 kelompok 24 kelompok 100,00 Disporabudpar Jumlah fasilitasi pergelaran budaya 2 pergelaran 2 pergelaran 2 pergelaran 2 pergelaran 100,00 2 pergelaran 2 pergelaran 100,00 1 17 16 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Jumlah pagelaran budaya daerah 3 pergelaran 10 pergelaran 3 pergelaran 26 pergelaran 866,67 3 pergelaran 3 pergelaran 100,00 Disporabudpar 1 18 Urusan Pemuda dan Olah raga 1 18 16 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 1 18 20 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Jumlah cabor yang aktif Jumlah klub pada semua cabor Jumlah pelatih olahraga pendidikan yang memiliki kompetensi 25 cabor 4 cabor 25 cabor 4 cabor 16,00 25 cabor 25 cabor 100,00 Disporabudpar, KONI 100 club 98 club 100 club 99 club 99,00 100 club 100 club 100,00 45 orang 38 orang 41 orang 41 orang 100,00 45 orang 45 orang 100,00 Disporabudpar RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -73

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah penyelenggara an/ invitasi olahraga 10 kali 4 kali 10 kali 4 kali 40,00 10 kali 10 kali 100,00 1 11 Urusan Pemberdayaan Perempuan 1 11 16 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak II. Kebijakan Peningkatan Kualitas Kehidupan politik dan Penegakan Hukum 1 19 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1 19 15 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 1 19 16 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal 1 19 18 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 1 19 20 Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat 1 19 23 Program Mendukung Proses Penegakan Hukum dan Perlindungan HAM III. Kebijakan Peningkatan Kualitas Aparatur dan jumlah lembaga berbasis gender yang diberdayakan Deteksi situasi keamanan wilayah dan rawan bencana Terpeliharanya trantibmas Jumlah pembinaan wawasan kebangsaan Jumlah Operasi tramtibmas Jumlah pembinaan Kadarkum 190 lembaga 190 lembaga 190 lembaga 194 peta rawan bencana dan laporan situasi keamanan Operasional Pol PP se Kab. Mojokerto peta rawan bencana dan laporan situasi keamanan Operasional Pol PP se Kab. Mojokerto peta rawan bencana dan laporan situasi keamanan Operasional Pol PP se Kab. Mojokerto lembaga peta rawan bencana dan laporan situasi keamanan Operasiona l Pol PP se Kab. Mojokerto 102,11 190 lembaga 100,00 peta rawan bencana dan laporan situasi keamanan 100,00 Operasiona l Pol PP 100,00 se Kab. Mojokerto 190 lembaga 100,00 BPPKB peta rawan bencana dan laporan situasi keamanan Operasional Pol PP se Kab. Mojokerto 100,00 Bakesbangpolin mas, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah 100,00 Bakesbangpolinma s, Satpol PP 100,00 Bakesbangpolinma s, Satpol PP 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 100,00 5 kali 5 kali 100,00 Bakesbangpolinma s, Satpol PP 4 kali 96 kali 4 kali 4 kali 100,00 4 kali 4 kali 100,00 Bag. Hukum, Bakesbangpolinma s, Satpol PP RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -74

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pelayanan Publik 1 20 Urusan Pemerintahan Umum 1 20 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur tersedianya tanah aset Pemerintah Daerah semua SKPD semua SKPD semua SKPD semua SKPD 100,00 semua SKPD semua SKPD 100,00 DPPKA 1 20 17 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Pelatihan, pembinaan dan aplikasi pengelolaan keuangan serta aset daerah semua SKPD semua SKPD semua SKPD semua SKPD 100,00 semua SKPD semua SKPD 100,00 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset 1 20 20 Program Peningkatan Sistem Pengawasan internal dan Pengendalian Pelaksanaan kebijakan KDH Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan semua SKPD semua SKPD semua SKPD semua SKPD 100,00 semua SKPD semua SKPD 100,00 Inspektorat 1 20 21 Program peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 1 20 24 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat 1 20 26 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Jumlah pendidikan fungsional pengawasan Persentase penanganan pengaduan administratif Persentase penerimaan/ penanganan unjuk rasa Penerbitan Perda sesuai kebutuhan aktual 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 100,00 1 kali 1 kali 100,00 Inspektorat 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 Inspektorat, Bakesbangpollin mas 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 100 % 100 % 100 % 100 % 100,00 100 % 100 % 100,00 Setda (Bagian Hukum) 1 20 28 Program Pembinaan Mental Spiritual Jumlah pembinaan keagamaan bagi karyawan 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 100,00 5 kali 5 kali 100,00 Setda (Bag. Kesejahteraan rakyat) RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -75

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Terbantunya TDL pada tempat peribadatan 4671 tempat ibadah 4671 tempat ibadah 4671 tempat ibadah 4671 tempat ibadah 100,00 4671 tempat ibadah 4671 tempat ibadah 100,00 DPPKA 1 20 Program peningkatan Pelayanan Prima 1 21 Urusan Kepegawaian Jumlah jenis pelayanan prima 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 100,00 4 jenis 4 jenis 100,00 BPPT, Dispendukcapil, RS/Puskesmas, Dinas Pendidikan 1 21 15 Program Pendidikan Kedinasan Pendidikan penjejangan dan teknis fungsional 1 21 17 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 1 21 18 Program Peningkatan Disiplin Pegawai dan Kualitas Personil 1 10 Urusan Kependudukan dan catatan sipil 1 10 15 Program penataan Administrasi Kependudukan Pengelolaan administrasi kepegawaian Pengujian kesehatan pegawai/pejab at struktural Peningkatan pembinaan disiplin pegawai melalui pembinaan waskat dan khusus Aplikasi jaringan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) Gratis pengurusan Pendidikan penjejangan/ fungsional semua pegawai Pegawai usia > 40 tahun Pendidikan penjejangan/ fungsional semua pegawai Pegawai usia > 40 tahun Pendidikan penjejangan/ fungsional semua pegawai Pegawai usia > 40 tahun Pendidikan penjejanga n/ fungsional semua pegawai Pegawai usia > 40 tahun semua SKPD semua SKPD semua SKPD semua SKPD - aplikasi SIAK - tidak dipungut retribusi - aplikasi SIAK - tidak dipungut retribusi - aplikasi SIAK - tidak dipungut retribusi - aplikasi SIAK - tidak dipungut retribusi 100,00 Pendidikan penjejanga n/ fungsional 100,00 semua pegawai 100,00 Pegawai usia > 40 tahun 100,00 semua SKPD 100,00 - aplikasi SIAK - tidak dipungut retribusi Pendidikan penjejangan/ fungsional 100,00 BKPP semua pegawai 100,00 BKPP Pegawai usia > 40 tahun 100,00 semua SKPD 100,00 semua SKPD - aplikasi SIAK - tidak dipungut retribusi 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 100,00 Dispendukcapil RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -76

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 22 Urusan Pemberdayaan masyarakat dan desa KTP, KK, Akte kelahiran anak ke 1-2, Akte nikah non muslim IV. 1 22 17 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa 1 22 18 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa 1 22 19 Program Peningkatan Peran Perempuan 1 24 Urusan Kearsipan 1 24 15 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 1 24 17 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kearsipan Kebijakan membangun sistem Jumlah program yang melibatkan partisipasi masyarakat (4 program : PNPM, P3MD, Posyandu, TTG) Terbinanya aparatur desa Jumlah kegiatan yang dilaksanakan organisasi wanita Meningkatnya tertib administrasi kearsipan Kapasitas penyimpanan arsip yang memenuhi syarat 100% 100% 100% 200% (8 program/ keg : PNPM, P3MD, Posyandu, TTG, BBGRM, SIP2DK, Desa Binaan, Pengemban gan Adat) Pembinaan Kades (1 kali) Pembinaan Kades (1 kali) Pembinaan Kades (1 kali) 200,00 100% 100% 100,00 Bapemas - 0,00 Pembinaan Kades (1 kali) Pembinaan Kades (1 kali) 100,00 Bapemas 2 kegiatan 7 kegiatan 2 kegiatan 17 kegiatan 850,00 2 kegiatan 2 kegiatan 100,00 Bapemas 90% 80% 85% 95% 11,76 90% 90% 100,00 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi 100% 60% 100% 60% 60,00 100% 100% 100,00 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -77

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ekonomi kerakyatan yang mampu menggerakkan sendisendi perekonomian berbasis potensi daerah yang unggul, kokoh dan stabil. 1 05 Urusan Penataan Ruang 1 05 15 Program perencanaan Tata Ruang Jumlah rencana tata ruang (RTRW, RUTRK,/RDTR K, RTRK) 1 05 16 Program pemanfaatan Ruang Prosentase Pemanfaatan rencana tata ruang pada setiap perijinan 1 05 17 Program pengendalian Penataan Ruang 1 03 Urusan Pekerjaan Umum Prosentase evaluasi rencana tata ruang 22 dokumen 22 dokumen 22 dokumen 22 dokumen 100,00 22 dokumen 22 dokumen 100,00 Bappeda, DPU Cipta Karya 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 Bappeda, DPU Cipta Karya 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 Bappeda, DPU Cipta Karya 1 03 15 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 1 03 18 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 1 03 24 Program Pengembangan dan Pengelolaan jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya Persentase jalan kabupaten konstruksi aspal (dari 864 km) Persentase jalan kabupaten kondisi baik (dari 864 km) Luas layanan jaringan irigasi teknis (Ha) 99% 96,63% 98% 91,75% 93,62 99% 99% 100,00 DPU Bina Marga 77% 71,58% 76% 86,76% 114,16 77% 77% 100,00 DPU Bina Marga 17.190 Ha 29.821 Ha 17.190 Ha 29.508 Ha 171,66 17.190 Ha 17.190 Ha 100,00 DPU Pengairan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -78

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah jaringan irigasi yang direhabilitasi 20 lokasi 20 lokasi 20 lokasi 20 lokasi 100,00 20 lokasi 20 lokasi 100,00 1 03 26 Program Pengembangan, Pengelolaan dan konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air lainnya 1 03 27 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 1 03 29 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 1 03 30 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Jumlah kumulatif waduk/ embung yang dinormalisasi Jumlah kumulatif sungai yang dinormalisasi Jumlah desa terlayani jaringan PDAM Jumlah pelanggan PDAM Kumulatif jumlah prasarana sanitasi komunal Kebersihan Kota (11 IKK) dan terpeliharanya LPJU (4400 titik LPJU) Kumulatif Penambahan LPJU Jumlah desa status sangat maju dan maju (versi KPDT) RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -79 15 lokasi 1 lokasi 12 lokasi 1 lokasi 8,33 15 lokasi 15 lokasi 100,00 DPU Pengairan 8 sungai 6 sungai 7 sungai 7 sungai 100,00 8 sungai 8 sungai 100,00 80 desa 77 desa 80 desa 80 desa 100,00 80 desa 80 desa 100,00 PDAM, DPU Cipta Karya dan Tata Ruang 15.700 pelanggan 14.700 pelanggan 14.700 pelanggan 14.700 pelanggan 100,00 15.700 pelanggan 15.700 pelanggan 100,00 19 lokasi 13 lokasi 16 lokasi 16 lokasi 100,00 19 lokasi 19 lokasi 100,00 80% 80% 80% 80% 100,00 80% 80% 100,00 DPU Cipta Karya dan Tata Ruang 100 titik 50 titik 100 titik 100 titik 100,00 100 titik 100 titik 100,00 216 desa 215 desa 215 desa 215 desa 100,00 216 desa 216 desa 100,00 DPU Cipta Karya dan Tata Ruang Persentase 74,5% 73,5% 74% 74% 100,00 74,5% 74,5% 100,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 jalan lingkungan konstruksi aspal/paving/ makadam (dari 2484,61 km jalan lingkungan) Persentase pusat permukiman yang mempunyai jalan lingkungan berkualitas baik (dari 1198 dusun/lingkun gan) 100% 80% 90% 90% 100,00 100% 100% 100,00 1 07 Urusan Perhubungan 1 07 16 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 1 07 17 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 2 07 Urusan Perindustrian Persentase Kualitas dan kuantitas rambu lalu lintas, RPPJ, APILL dan marka jalan Persentase Prasarana penunjang LLAJ (halte, guard drill) Ketertiban angkutan umum dan perparkiran 65% 55% 60% 20,1% 33,50 65% 65% 100,00 Dishubkominfo 75% 30% 60% 10,2% 17,00 75% 75% 100,00 se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto 100,00 se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto 100,00 Dishubkominfo 2 07 16 Program pengembangan Industri Kecil dan Menengah Meningkatnya Jumlah pengusaha 70% 40% 60% 50% 83,33 70% 70% 100,00 Disperindag RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 industri kecil dan menengah yang sehat (dari 2790 IKM) 2 07 19 Program Pengembangan Sentrasentra Industri Potensial 2 06 Urusan Perdagangan 2 06 15 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 2 06 16 Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional 2 06 19 Program pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan 2 01 Urusan Pertanian 2 01 15 Program peningkatan Kesejahteraan Petani Peningkatan kualitas sentra industri kecil (pembinaan 5 sentra) Peningkatan pengelolaan pasar (14 pasar) Persentase penanganan pengaduan konsumen Jumlah mengikuti kegiatan promosi pasar regional, nasional, dan internasional Terbina dan tertatanya pedagang kaki lima Kumulatif Jumlah desa penerima program pengembangan usaha agribisnis 80% 40% 70% 50% 71,43 80% 80% 100,00 Disperindag se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto 100,00 se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto 100% 100% 100% 100% 100,00 100% 100% 100,00 100,00 Disperindag 4 kali 5 kali 4 kali 2 kali 50,00 4 kali 4 kali 100,00 Disperindag, Bag.Perekonomia n 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 100,00 1 kali 1 kali 100,00 Disperindag, Bag.Perekonomia n 171 desa 139 desa 156 desa 196 desa 125,64 171 desa 171 desa 100,00 Dinas Pertanian RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -81

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2 01 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Peningkatan prasarana usaha tani 50 lokasi 33 lokasi 50 lokasi 44 lokasi 88,00 50 lokasi 50 lokasi 100,00 Dinas Pertanian 2 01 19 Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan 2 01 22 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 2 02 Urusan kehutanan Produksi padi Jagung kedelai Ketersediaan bahan pangan daerah beras Pembinaan peningkatan usaha ternak Persentase peningkatan jumlah ternak Sapi potong (66.175 ekor) Sapi perah (2.614 ekor) Kambing (156.260 ekor) Ayam potong (1.241.065 ekor) Ayam petelur(275.47 1 ekor) Itik (246.018 ekor) 342.000 ton 159.000 ton 4.500 ton 314.599,91 ton 138.594,48 ton 4.439 ton 334.000 ton 157.000 ton 4.500 ton 322.993,63 ton 146.928,52 ton 3.965,55 ton 194,000 ton 190,000 ton 194,000 ton 194,000 ton se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto 92,80 342.000 ton 159.000 ton 4.500 ton 100,00 194,000 ton 100,00 se Kab. Mojokerto 342.000 ton 159.000 ton 4.500 ton 194,000 ton 100,00 se Kab. Mojokerto 2 % 2% 2 % 2,5% 125,00 2 % 2 % 100,00 100,00 Dinas Pertanian 100,00 Dinas Peternakan dan Perikanan 2 02 16 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Pelestarian penghijauan lahan kritis dan hutan kemasyarakata n RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -82 2 program 2 program 2 program 2 program 100,00 2 program 2 program 100,00 Dinas Hutbun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2 05 Urusan Kelautan dan Perikanan 2 05 20 Program Pengembangan Budidaya Perikanan 1 15 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1 15 15 Program penciptaan Iklim Usaha UKM yang Kondusif 1 15 16 Program pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM 1 15 18 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 2 04 Urusan Pariwisata Pembinaan usaha budidaya ikan (5 lokasi) Operasional Balai Benih Ikan (BBI) Terbinanya kelompok UKM Jumlah sasaran pembinaan kewirausahaan UKM Persentase pembinaan usaha koperasi. (dari 747 koperasi) Persentase koperasi yang menerapkan prinsip akuntabilitas dan pengendalian koperasi. se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto 100,00 se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto 1 balai 1 balai 1 balai 1 balai 100,00 1 balai 1 balai 100,00 se Kab. Mojokerto 10 kelompok se Kab. Mojokerto 10 kelompok se Kab. Mojokerto 10 kelompok se Kab. Mojokerto 10 kelompok 100,00 se Kab. Mojokerto 100,00 10 kelompok se Kab. Mojokerto 10 kelompok 100,00 Dinas Peternakan dan Perikanan 100,00 Dinkop dan UMKM 100,00 Dinkop dan UMKM, Disperindag 100 % 79,75% 90 % 90 % 100,00 100 % 100 % 100,00 Dinkop dan UMKM 60% 79,75% 55% 55% 100,00 60% 60% 100,00 2 04 15 Program pengembangan Pemasaran Pariwisata 2 04 16 Program pengembangan Destinasi Pariwisata Promosi skala regional dan nasional Peningkatan kualitas obyek wisata 4 media promosi 3 media promosi 4 media promosi 8 media promosi 200,00 4 media promosi 4 media promosi 100,00 Disporabudpar 2 lokasi 9 lokasi 2 lokasi 7 lokasi 350,00 2 lokasi 2 lokasi 100,00 Disporabudpar RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -83

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2 04 17 Program Pengembangan Kemitraan 2 03 Urusan Energi Sumber Daya Mineral 2 03 15 Program pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan 2 03 17 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 1 04 Urusan Perumahan 1 04 15 Program Pengembangan Perumahan 1 04 16 Program Lingkungan Sehat Perumahan 1 04 19 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran 1 25 Urusan Komunikasi dan Informatika 1 25 15 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media massa Kumulatif jumlah program kemitraan Pembinaan kegiatan usaha pertambangan Pengembangan energi alternatif terbarukan Pengembangan perumahan baru Kumulatif jumlah desa yang terlayani Prasarana dan Sarana Air Bersih ( PSAB) Jumlah unit PMK Meningkatnya jumlah sarana IT dan jenis media informasi yang digunakan (KIM, Wika FM, Tabloid Majatama, Web) 5 obyek wisata 18 Kecamatan - 5 obyek wisata - 18 Kecamatan - 0,00 5 obyek wisata - 0,00 18 Kecamatan 5 obyek wisata 100,00 Disporabudpar 18 Kecamatan 100,00 Setda (Bagian perekonomian) 1 Lokasi - - - 100,00 1 Lokasi 1 Lokasi 100,00 Bappeda, BLH, Setda (Bagian perekonomian) 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 100,00 1 lokasi 1 lokasi 100,00 DPU Cipta Karya dan Tata Ruang 98 desa 90 desa 94 desa 94 desa 100,00 98 desa 98 desa 100,00 DPU Cipta Karya dan Tata Ruang - - - - - - - - DPU Cipta Karya dan Tata Ruang 4 kelompok 20 kelompok 4 kelompok 20 kelompok 500% 4 kelompok 4 kelompok 100,00 Dishubkominfo RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -84

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 25 18 Program Kerjasama Informasi dengan Media massa 2 08 Urusan Transmigrasi Terjalinnya kerjasama dengan mass media (media cetak dan elektronik) 80% 80% 80% 80% 100% 80% 80% 100,00 Setda (Bag. Humas dan Protokol) 2 08 17 Program Transmigrasi Regional Pembinaan kesiapan peserta transmigrasi 1 08 Urusan Lingkungan Hidup 20 KK 2 KK 20 KK 8 KK = 23 jiwa 40% 20 KK 20 KK 100,00 Disnakertrans 1 08 16 Program Pengendalian pencemaran dan perusakan Lingkungan Hidup Pembinaan peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pelayanan uji lab se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto 100% se Kab. Mojokerto se Kab. Mojokerto 100,00 BLH V. Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan, Perluasan Lapangan Kerja, dan Perbaikan Iklim Ketenagakerjaan 1 14 Urusan Tenaga Kerja 1 14 15 Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja 1 14 16 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Jumlah Tenaga kerja yang memenuhi ketentuan standar kompetensi kerja Adanya sistem informasi lapangan kerja (AKAL, AKAD, AKAN) 170 orang tenaga kerja terlatih 382 orang tenaga kerja terlatih 170 orang tenaga kerja terlatih 158 orang 92,94% 170 orang tenaga kerja terlatih 170 orang tenaga kerja terlatih 100,00 Disnakertrans 100% 100% 100% 80% 80% 100% 100% 100,00 Disnakertrans RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -85

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 14 17 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan VI. Kebijakan Peningkatan Kesalehan Sosial dan Kerukunan Antar Umat Beragama 1 13 Urusan Sosial Pembinaan organisasi ketenagakerjaa n, pembinaan hubungan bipartit,triparti t, dewan pengupahan % perusahaan yang memenuhi norma kerja perempuan dan anak (dari 550 perusahaan) 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 100% 3 kali 3 kali 100,00 Disnakertrans 75% 50,2% 65 % 80% 123,08% 75% 75% 100,00 1 13 15 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS lainnya Persentase jumlah anak terlantar yang berhasil dibina baik di dalam maupun diluar panti 1 13 16 Program Pelayanan dan Persentase Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial PMKS penerima manfaat yang mampu melaksanakan peranan dan fungsi sosial 1 13 20 Program Pembinaan eks Penyandang Penyakit Sosial (eks napi, PSK, narkoba, dan Penyakit Sosial lainnya) Jumlah operasi tramtibmas RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -86 90% 100% 90% 100% 111,11% 90% 90% 100,00 Dinas Sosial 80% 75% 75% 100% 133,33 80% 80% 100,00 Dinas Sosial 3 kali 3 kali 3 kali 4 kali 133,33 3 kali 3 kali 100,00 Dinas Sosial

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 13 21 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial VII. Kebijakan Perencanaan pembangunan dan penganggaran yang berbasis kinerja. 1 06 Urusan Perencanaan Pembangunan 1 06 15 Program Pengembangan Data / Informasi 1 06 21 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Pekerja sosial dan tenaga kerja sosial yang kompeten/terl atih Prosentase PMKS penerima manfaat yang mampu berperan dalam penyelanggara an kesejahteraan sosial (dari 80 orang) Tersedianya data dan informasi pembangunan Tersusunnya RKPD Persentase kesesuaian RKPD dengan usulan Musrenbang Persentase kesesuaian antara muatan RKPD dengan 3 tenaga 3 tenaga 3 tenaga 3 tenaga 100 % 3 tenaga 3 tenaga 100,00 80% 100% 75% 100% 100 % 80% 80% 100,00 Dinas Sosial 4 media informasi 4 media informasi 4 media informasi 4 media informasi 100% 4 media informasi 4 media informasi 100,00 Bag. PDE, Bappeda ada ada ada ada 100 % ada ada 100,00 Bappeda 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100,00 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100,00 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -87

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 RPJMD 1 06 22 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 1 06 23 Program Perencanaan Sosial dan Budaya Persentase kesesuaian antara muatan RPJMD dengan visi, misi, dan program Bupati terpilih Terdapatnya Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Perencanaan bidang ekonomi pedesaan Perencanaan bidang sosial budaya 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100,00 ada ada ada ada 100 % ada ada 100,00 ada ada ada ada 100 % ada ada 100,00 ada ada ada ada 100 % ada ada 100,00 tersusun tersusun tersusun tersusun 100 % tersusun tersusun 100,00 Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian, Bappeda Kab. Mojokerto Kab. Mojokerto Kab. Mojokerto Kab. Mojokerto 100% Kab. Mojokerto Kab. Mojokerto 100,00 Bappeda RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -88

2.3 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH Dari hasil evaluasi terhadap kinerja pembangunan, masih ditemukan berbagai permasalahan yang menjadi hambatan dalam mewujudkan target-target yang telah direncanakan. Dari berbagai permasalahan tersebut dirumuskan menjadi 4 rumusan isu strategis 1. Akses, Kualitas dan Kompetensi Pendidikan yang masih Rendah Pendidikan merupakan salah satu gerbang masuk dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena itu pembangunan pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, meningkatkan mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Pembangunan pendidikan juga merupakan salah satu jalan untuk menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kesetaraan gender, pemahaman nilai-nilai budaya dan multikulturalisme, serta meningkatkan keadilan sosial. Kualitas pendidikan yang relatif masih rendah, dan belum mampu memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik, terutama disebabkan belum memadainya kualitas tenaga pendidik; fasilitas belajar mengajar belum tersedia secara memadai; dan biaya operasional pendidikan belum disediakan secara cukup. Isu strategis lainnya dalam pembangunan bidang pendidikan adalah masih lebarnya kesenjangan partisipasi pendidikan; belum meratanya fasilitas pendidikan menengah; masih rendahnya kualitas pendidikan; dan belum efektif dan efisiennya manajemen pendidikan. Pendidikan menjadi faktor pengungkit bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Berbagai upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan secara signifikan telah memperbaiki tingkat pendidikan masyarakat Kabupaten Mojokerto, antara lain tampak dari meningkatnya APM dan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -89

APK pendidikan, juga makin meningkatnya angka melek huruf penduduk usia >15 tahun. Meski demikian pembangunan pendidikan ternyata belum sepenuhnya mampu memberi pelayanan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat, masih terdapat kesenjangan cukup tinggi antar-kelompok masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan miskin, dan antara pedesaan dan perkotaan. Keterbatasan masyarakat miskin mengakses layanan pendidikan dasar, terutama disebabkan tingginya beban biaya pendidikan, baik biaya langsung maupun tidak langsung. Meski SPP untuk pendidikan dasar telah secara resmi dihapuskan oleh Pemerintah, tetapi pada kenyataannya masyarakat tetap harus membayar iuran sekolah. Pengeluaran lain di luar iuran sekolah seperti pembelian buku, alat tulis, seragam, uang transpor, dan uang saku, juga menjadi faktor penghambat bagi masyarakat miskin untuk menyekolahkan anaknya. 2. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang masih kurang. Indikator tingkat keberhasilan kesehatan di Kabupaten Mojokerto dipengaruhi antara lain Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Harapan Hidup (AHH), serta persalinan oleh tenaga kesehatan. Namun di sisi lain, pembangunan kesehatan pada beberapa saat terakhir ini masih menghadapi masalah, yaitu antara lain masih banyaknya peralatan kesehatan yang kurang memadai, ketinggalan zaman, serta prasarana gedung dan sarana penunjang di rumah sakit dan puskesmas yang juga kurang memadai. Untuk itu, peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sangat penting demi peningkatan produktivitas sumber daya manusia, sebab hanya sumber daya manusia yang sehat, yang dapat beraktivitas dan mengembangkan diri. Pembangunan kesehatan merupakan upaya memenuhi salah satu hak dasar sosial, yaitu hak RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -90

masyarakat memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan dasar, rendahnya mutu layanan kesehatan dasar yang disebabkan terbatasnya tenaga kesehatan, kurangnya peralatan, dan sarana kesehatan, kurangnya pemahaman terhadap perilaku hidup sehat, dan kurangnya layanan kesehatan reproduksi, merupakan masalah utama yang menyebabkan rendahnya derajat kesehatan masyarakat miskin. Meski dari tahun ke tahun kualitas kesehatan masyarakat terus meningkat, tetapi disparitas status kesehatan antar-tingkat sosial ekonomi relatif masih cukup tinggi. Selain itu masalah mendapatkan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin adalah kendala biaya, jarak dan transportasi. Isu-isu strategis tiga tahun ke depan dalam pembangunan di bidang kesehatan, antara lain gizi buruk, rendahnya kesadaran masyarakat berperilaku hidup sehat akibat terbatasnya aksesibilitas terhadap sumber air minum yang bersih dan keperluan sanitasi dasar secara konsisten, tingginya penyebaran penyakit tropis dan penyakit serius lainnya, serta penyebaran HIV/AIDS, dan psikotropika (narkotika), terbatasnya jumlah tenaga keperawatan dan kesehatan, serta sarana prasarana kesehatan masyarakat; Optimalisasi pemberian dan pelayanan, serta pengawasan jaminan kesehatan pada masyarakat, dan rendahnya pengawasan dan pengendalian terhadap makanan dan obatobatan. 3. Masih tingginya tingkat pengangguran. Kompleksitas permasalahan ketenagakerjaan secara umum masih ditandai relatif rendahnya kualitas tenaga kerja, baik dari segi pendidikan formal maupun keterampilannya. Akibatnya, tingkat produktivitas tenaga kerja menjadi rendah, sehingga posisi tawar menjadi rendah; tingkat upah yang rendah; sering terjadinya perselisihan hubungan industrial, dan pemutusan hubungan kerja (PHK), serta rendahnya jaminan kesejahteraan purna-kerja. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -91

Pada sisi lain, perkembangan tuntutan pasar kerja dan persaingan industri di pasar global, di mana penggunaan teknologi dan informasi sebagai unggulan di samping faktor ekonomis, menuntut kebutuhan tenaga kerja profesional yang memenuhi standar kualifikasi tenaga kerja berbasis knowledge, skill dan attitude (KSA), serta keterampilan sosial (social skill). Pasar kerja di masa datang juga menuntut adanya jaminan kondisi iklim ketenagakerjaan yang kondusif, harmonis dan dialogis, yang melahirkan suasana hubungan industrial yang ramah, dan adanya kepastian hukum dalam usaha dan investasi. Isu-isu strategis di bidang ketenagakerjaan, transmigrasi dan kependudukan, setidaknya meliputi masalah terbatasnya kesempatan kerja, sehingga jumlah penganggur kaum muda/terdidik terus meningkat; Rendahnya kualitas dan produktivitas sumber daya manusia pencari kerja; Belum optimalnya pengawasan ketenagakerjaan, perlindungan dan kesejahteraan pekerja, serta hubungan industrial. Masyarakat miskin umumnya menghadapi permasalahan terbatasnya kesempatan kerja, terbatasnya peluang mengembangkan usaha, lemahnya perlindungan terhadap aset usaha, perbedaan upah, serta lemahnya perlindungan kerja terutama bagi pekerja anak dan perempuan, seperti buruh migran perempuan dan pembantu rumah tangga. Masyarakat miskin dengan keterbatasan modal, dan kurangnya keterampilan maupun pengetahuan, hanya memiliki sedikit pilihan pekerjaan yang layak, dan terbatas peluangnya untuk mengembangkan usaha. Pilihan lapangan pekerjaan yang terbatas sering menyebabkan mereka terpaksa melakukan pekerjaan yang berisiko tinggi dengan imbalan kurang memadai, dan tidak ada kepastian keberlanjutannya. Penduduk miskin yang umumnya berpendidikan rendah harus bekerja apa saja untuk mempertahankan hidupnya. Kondisi tersebut menyebabkan lemahnya posisi tawar masyarakat miskin, dan tingginya kerentanan terhadap perlakuan yang merugikan. Masyarakat miskin juga harus RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -92

menerima pekerjaan dengan imbalan yang rendah, tanpa sistem kontrak atau dengan sistem kontrak yang sangat rentan terhadap kepastian hubungan kerja yang berkelanjutan. 4. Kurangnya sarana untuk menunjang kegiatan ekonomi. Prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi antara lain meliputi prasarana dan sarana perhubungan, listrik, air bersih, telekomunikasi, perumahan dan permukian, perbankan dan sebagainya. Namun demikian prasarana dasar yang paling berpengaruh secara langsung adalah prasarana perhubungan. Pada saat ini masih banyak permasalahan dalam penyediaan prasarana penunjang kegiatan ekonomi, utamanya sarana infrastruktur. Buruknya kondisi infrastruktur mengakibatkan tingginya biaya transportasi dalam perawatannya. Prasarana yang telah dibangun memerlukan pendanaan untuk pemeliharaan agar dapat mempertahankan tingkat pelayanannya. Selama ini pendanaan pemerintah dalam investasi sarana transportasi masih sangat dominan, padahal kemampuan pemerintah sangat terbatas. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -93

Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Adapun untuk mengetahui permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.50 Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah No. Kriteria / Aspek Urusan Faktor-faktor penentu keberhasilan Permasalahan (1) (2) (3) (4) (5) I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1. Kesejahteraan dan Pemerataan Urusan Pendidikan, Kesehatan, - Adanya pelajar, Pendidikan - Kualitas dan kompetensi Ekonomi Keluarga Berencana dan dan Kesehatan yang pendidikan yang masih Kesejahteraan Sosial, Sosial, Pemberdayaan Masyarakat serta Koperasi dan UKM. terjangkau dan berkualitas. - Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana pendidikan dan tenaga pendidik. - Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana Rumah Sakit dan Puskesmas serta peningkatan tenaga medis dan para medis. - Terciptanya infrastruktur kurang dapat bersaing - Akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang masih kurang memadai - Masih cukup banyaknya jumlah penduduk miskin. - Masih cukup tingginya pengangguran. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -94

(1) (2) (3) (4) (5) perekonomian dan lingkungan sosial yang mantab. 2. Pendidikan Urusan Pendidikan Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana pendidikan dan tenaga pendidik - Kualitas dan kompetensi pendidikan yang masih rendah - Masih adanya sarana prasarana yang kurang memadai baik karena keterbatasan jumlah maupun adanya kerusakan 3. Kesehatan Urusan Kesehatan - Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana puskesmas dan rumah sakit serta meningkatnya tenaga medis dan para medis. - Biaya gratis melahirkan di Puskesmas - Adanya jamkesmas dan jamkesda yang belum dapat diterima oleh semua penduduk miskin - Akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang masih kurang dapat melayani dengan baik dan terjangkau oleh semua penduduk 4. Pemberdayaan Perempuan Urusan Pemberdayaan Perempuan Meningkatnya kualitas hidup perempuan, terutama di bidang - Rendahnya kualitas hidup dan peran RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -95

(1) (2) (3) (4) (5) pendidikan, kesehatan, hukum, perempuan. sosial, politik dan ekonomi serta kesetaraan gender. - Tingginya tidak kekerasan terhadap perempuan dan anak 5. Keluarga Sejahtera dan Keluarga Berencana Urusan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera dan Meningkatnya pembinaan keluarga harmonis untuk Rendahnya kualitas hidup dan peran keluarga menempatkan keluarga sebagai Pilar Utama Pembentukan Moral dan Etika Berkeluarga 6. Sosial Urusan Sosial Memberikan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial Masih banyaknya anak jalanan yang belum terbina dengan mengadakan dan bertambahnya pembinaaan terhadap Eks penduduk miskin serta Penderita Penanggulangan pemberdayaan Kusta. dan anak-anak penduduk yang menyandang PMKS jalanan serta memberikan pelatihan ketrampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan social 7. Tenaga kerja Urusan Tenaga kerja Diadakannya program-program peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja, Banyak tenaga kerja yang belum tertampung dalam kesepakatan kerja. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -96

(1) (2) (3) (4) (5) peningkatan tenaga kerja dan perlindungan pengembangan dan lembaga ketenagakerjaan. 8. Koperasi dan UMKM Urusan Koperasi dan UMKM Mennciptakan dan mengembang-kan usaha skala mikro untuk meningkatkan pendapatan. Masih belum semua koperasi yang mendapatkan pembinaan dalam hal pengelolaannya yang tergolong koperasi kurang sehat. II ASPEK PELAYANAN UMUM 1. Pendidikan Urusan Pendidikan Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana pendidikan dan tenaga pendidik Kualitas dan kompetensi pendidikan yang masih kurang memadai dan terjangkau oleh masyarakat 2. Kesehatan Urusan Kesehatan - Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana puskesmas dan rumah sakit serta meningkatnya tenaga medis dan para medis. - Biaya gratis melahirkan di - Adanya Jamkesmas dan Jamkesda pada penduduk miskin. - Akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang masih kurang. Puskesmas 3. Pekerjaan Umum Urusan Pekerjaan Umum adanya program untuk masalah Pekerjaan Umum antara lain : - Kondisi kelayakan jalan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -97

(1) (2) (3) (4) (5) - Pengembangan wilayah yang masih kurang strategis dan cepat tumbuh. - Pengembangan jalan dan jembatan. - Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi. memadai sesuai kebutuhan - Kerusakan jalan akibat beban muatan lebih. - Lambannya pembangunan prasarana jalan - Pengembangan pengelolaan dan sinkronisasisungai waduk dan SDA lainnya 4. Perumahan Urusan Perumahan adanya program-program dalam - Masih adanya kawasan pengembangan antara lain : perumahan perumahan yang mengalami banjir karena - Pembangunan Intrastruktur Per-desaan. - Pembangunan kelayakan rumah kumuh penduduk tidak berfungsinya drainase - Masih adanya rumah penduduk yang tidak layak huni miskin - Pembangunan Lingkungan sehat perumahan dan peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 5. Penataan Ruang Urusan Penataan Ruang Terwujudnya keserasian perencanaan, penataan dan - Belum optimalnya penggunaan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -98

(1) (2) (3) (4) (5) pengendalian pemanfaatan Rencana Tata Ruang. ruang dalam suatu system pembangunan. - Belum ditetapkannya Peraturan Daerah tentang 6. Perencanaan Pembangunan Urusan Perencanaan Pembangunan Sudah adanya Dokumen Perencanaan baik Jangka Panjang, Menengah dan Tahunan serta terlaksananya RTDRK - Masih adanya usulan dari semua urusan, sector maupun bidang yang belum dapat terintegrasi dan pelaksanaan Musrenbang saling sinergi Desa, Kecamatan, Kabupaten serta Mensikronkan programprogram yang ada di Provinsi maupun Pusat. 7. Perhubungan Urusan Perhubungan Adanya program rehabilitasi dalam pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ serta Belum memadainya fasilitas jalan (Rambu-Rambu Lalu Lintas) yang ada peningkatan pelayanan angkutan 8. Lingkungan Hidup Urusan Lingkungan Hidup Membaiknya sistem pengelolaan lingkungan hidup - Meningkatnya pencemaran air, udara dan tanah. sehingga terciptanya - Masih marak Pertambangan keseimbangan antara aspek Galian C ilegal pemanfaatan lingkungan hidup. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -99

(1) (2) (3) (4) (5) 9. Kependudukan dan Catatan Sipil Urusan Kependudukan dan - Sudah dimulainya - Dalam Tahun ini belum Catatan Sipil administrasi kependudukan dengan sistem NIK dan pembangunan dan pengembangan SIAK Terpadu - Gratis pelayanan kependudukan semua Kecamatan bisa menggunakan Sistem SIAK - Masih adanya penduduk yang belum memiliki kelengkapan kependudukan 10. sosial Urusan Sosial Memberikan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan mengadakan pembinaaan terhadap Eks Penderita Kusta. Penanggulangan dan - Semakin bertambahnya jumlah penduduk miskin. - Masih banyaknya anak jalanan dan eks penderita kusta yang belum terbina pemberdayaan anak-anak jalanan serta memberikan pelatihan ketrampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan social 11. Tenaga Kerja Urusan Tenaga Kerja Diadakannya program-program peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja, Masih banyak tenaga kerja yang belum tertampung dalam kesepakatan kerja. peningkatan tenaga kerja dan perlindungan dan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -100

(1) (2) (3) (4) (5) pengembangan lembaga ketenagakerjaan. 12. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Menciptakan dan mengembangkan usaha skala mikro untuk Masih rendahnya koperasi yang mendapatkan meningkatkan pendapatan. pembinaan dalam hal pengelolaannya yang tergolong koperasi kurang sehat. 13. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Terciptanya kehidupan masyarakat yang aman dan - Belum memadainya fasilitas penerapan damai serta membangun berpolitik yang demokratis. kesadaran masyarakat untuk - masih terbatasnya akses tertib hukum dan tertib sosial penerimaan penyaluran serta pengembangan wawasan aspirasi dari masyarakat kebangsaan. 14. Pemerintahan umum Urusan Otoda, Pemerintahan Umum, Adm Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian - Terdapatnya program-program peningkatan pengelolaan keuangan daerah - Pengawasan Internal dan - Terbatasnya kemampuan anggaran dan masih besarnya jumlah pegawai yang mengakibatkan cukup pengendalian kebijakan pelaksanaan besarnya alokasi anggaran untuk biaya Belanja Tidak - Peningkatan pelayanan prima Langsung (Gaji) terlalu besar. 15. Kepegawaian Urusan Otoda, Pemerintahan Umum, Adm Keuangan Daerah, Sudah dilaksanakan aturan- - Masih adanya tenaga honor RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -101

(1) (2) (3) (4) (5) Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian aturan kepegawaian (Struktur Organisasi) yang belum masuk Data Base. - masih belum terdistribusikannya pegawai sesuai kebutuhan organisasi dan kemampuan pegawai yang dimiliki 16. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Meningkatnya partisipasi masyarakat di Desa melalui pemberdayaan lembaga dan Belum terfasilitasi secara baik semua masyarakat yang terlibat dalam pemberdayaan organisasi serta pengembangan masyarakat desa. kelembagaan ekonomi 17. Komunikasi dan Informatika Urusan Komunikasi dan Informatika Sudah tersedianya alat komunikasi yang modern. Belum dapat dimanfaatkannya semua fasilitasi yang ada secara maksimal. 18. Kearsipan Urusan Kearsipan Sudah diadakannya pelatihan tentang kearsipan Belum dapatnya terakses semua dokumen terarsip secara baik 19. Transmigrasi Urusan Transmigrasi - Adanya penyuluhan pembekalan terhadap transmigrasi lokal dan regional. Belum optimalnya akses fasilitasi program transmigrasi kepada semua penduduk sasaran RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -102

(1) (2) (3) (4) (5) - Terciptanya transmigrasi yang mandiri. III ASPEK DAYA SAING DAERAH 1. Kebudayaan Urusan Kebudayaan - Kabupaten Mojokerto merupakan peninggalan dari kerajaan Mojopahit yang terkenal di macanegara - Banyaknya keanekaragaman budaya yang ada di masyarakat - Belum optimalnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian peninggalan sejarah dan purbakala - Belum optimalnya fasilitasi terhadap pengembangan 2. Pemuda dan Olahraga Urusan Kepemudaan dan Olah Raga - Terdapat pembinaan dan pemasyarakatan olah raga dalam rangka meningkatkan pembibitan olah raga - Meningkatnya peran serta kepemudaan dalam pembanguna sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama keanekaragaman budaya masyarakat setempat Belum semua cabang olahraga dan organisasi kepemudaan mendapatkan bantuan dana yang cukup. 3. Pertanian Urusan Pertanian - Kabupaten merupakan daerah pertanian yang lahannya memadai - sering tidak tercukupinya air terutama di utara Sungai Brantas di musim RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -103

(1) (2) (3) (4) (5) - Ada Peraturan Daerah RTRW kemarau 4. Energi Sumber Daya Mineral Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur tentang kawasan pertanian Adanya peran masyarakat terhadap pengembangan dan pemanfataan potensi sumber energi terbarukan serta pembinaan dan pengawasan pertambangan - Belum adanya Peraturan Daerah LP2B - Masih adanya potensi terbarukan yang belum dimanfaatkan secara optimal - masih adanya perusakan terhadap lingkungan 5. Pariwisata Urusan Pariwisata Kabupaten Mojokerto mempunyai potensi pariwisata yang banyak baik alam maupun buatan, religi maupun sejarah 6. Kelautan dan Perikanan Urusan Kelautan dan Perikanan Adanya pengembangan budidaya perikanan terutama budidaya ikan kolan air tawar, Belum optimalnya pemanfaatan dan pengelolaanpotensi pariwisata yang ada oleh semua pihak terkait Masih terbatasnya kemampuan masyarakat dalam mengelola UPR (usaha perikanan rakyat) 7. Perdagangan Urusan Perdagangan Adanya penguatan lembaga perlindungan konsumen serta pembinaan terhadap pedagang kaki lima - Belum termanfaatkannya sentra perdagangan yang ada dan kurangnya promosi - Belum tertata dan memadai RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -104

(1) (2) (3) (4) (5) sarana dan prasarana pedagang kaki lima 8. Perindustrian Urusan Perindustrian - Banyaknya industri besar, menengah maupun kecil yang menghasilkan produk yang berkualitas - adanya kemudahan dalam mengurus ijin (pelayanan satu atap) - Belum tertanganinya dengan baik dalam hal pengelolaan dan pengawasan produk - masih belum terjangkaunya pembinaan terhadap semua industry yang ada - masih belum memadainya sarana dan prasarana untuk mendukung investasi/perindustrian pada semua kawasan industry yang ada RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -105

No. Tabel 2.51 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional/Provinsi dan Lingkungan Eksternal Lainnya Tingkat Nasional Isu Penting dan Masalah Mendesak Tingkat Provinsi Lingkungan Eksternal Lainnya (Tingkat Kabupaten) (1) (2) (3) (4) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Capaian laju pertumbuhan ekonomi relatif masih rendah Masih tingginya jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan Kurangnnya evaluasi keterkaitan terhadap pelaku dan sumber daya lokal,sehingga masyarakat masih sedikit berperan Kurangnya tenaga kerja yang ahli dan kompeten di bidangnya, sehingga belum siap untuk memasuki pasar kerja Kurangnya pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam Kurangnya tambahan kuantitas dan perbaikan kualitas infrastruktur Kurangnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (ilmu pengetahuan dan teknologi) Masih rendahnya kualitas birokrasi dalam menghadapi era globalisasi Kemajuan demokrasi prosedural belum diikuti peningkatan demokrasi substansial, sehingga kapasitas pemerintah daerah meningkat Masih kurangnya perbaikan sistem penegakan hukum secara konsisten Tingkat Pendidikan Penduduk Relatif Masih Rendah Kesenjangan Partisipasi Pendidikan Relatif Masih Lebar Fasilitas Pendidikan Menengah Belum Merata Kualitas Pendidikan Relatif Masih Rendah Keterbatasan Pendidikan Diniyah dan Pesantren Salafiyah Manajemen Pendidikan Belum Efektif dan Efisien Akses, kualitas dan kompetensi pendidikan yang masih rendah Akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang masih kurang Masih tingginya angka penduduk miskin dan akses terhadap pelayanan sosial dasar Masih tingginya tingkat pengangguran Kurangnya prasarana dan sarana untuk menunjang kegiatan ekonomi Kurang optimalnya pelayanan kepada masyarakat Kurang optimalnya situasi aman RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab II -106

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2016. Seringkali angka pertumbuhan ekonomi dijadikan ukuran keberhasilan pembangunan pada suatu wilayah. Semakin tinggi angka pertumbuhan ekonomi maka dimaknai semakin berhasil pemerintahan dalam melaksanakan program-program pembangunan. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang tinggi identik dengan sebuah prestasi. Tapi pada hakikatnya tidak demikian, pembangunan ekonomi yang berkualitas yang harus menjadi tujuan utama dan tidak hanya tinggi secara kuantitas. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dari perkembangan PDRB atas dasar harga konstan. Sehingga angka pertumbuhan tidak dipengaruhi oleh faktor perubahan harga, atau dapat diartikan riil disebabkan oleh kenaikan atau penurunan produksi (output) dari seluruh sektor ekonomi. Tabel 3.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011-2013 Tahun 2011 2012 2013 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 7,03 7,21 6,92 Sumber Data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2014 Tabel di atas memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto terus membaik selama beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto tahun 2011 mencapai 7,03 persen, melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional. Selama tahun 2012 perekonomian Kabupaten Mojokerto cukup stabil sehingga mampu tumbuh sebesar 7,21 persen. Hal ini dapat terjadi akibat kebijakan pemerintah daerah di bidang investasi, pengembangan infrastruktur, serta regulasi di bidang ekonomi lainnya. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab III - 1

Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto kembali melambat mencapai 6,92 persen. Penurunan output beberapa sektor ekonomi akibat dari gejolak ekonomi global dan faktor internal disinyalir sebagai penyebab melambatnya pertumbuhan tersebut. Namun Kabupaten Mojokerto termasuk satu dari sekian banyak wilayah di Jawa Timur yang pertumbuhan ekonominya di atas angka pertumbuhan Jawa Timur, sebuah capaian yang menggembirakan, tetapi masih harus tetap melakukan pembenahan di beberapa aspek pada masa mendatang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat didefinisikan sebagai total nilai produksi (output) barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah ( region) tertentu dalam waktu tertentu biasanya satu tahun. PDRB atau statistik pendapatan regional merupakan gambaran perkembangan kondisi perekonomian suatu daerah. Sehingga data PDRB ini dapat memberikan gambaran mengenai peranan atau kontribusi masing-masing sektor terhadap jumlah output barang/jasa yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi pada suatu wilayah. Dengan melihat peranan masing-masing sektor dapat diketahui potensi suatu daerah khususnya sektor-sektor produktif mana yang mempunyai peranan besar dalam menunjang pembangunan ekonomi daerah. Pembahasan mengenai pertumbuhan sektoral, tidak bisa lepas dari kontribusi masing-masing sektor terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena pertumbuhan suatu sektor pada dasarnya merupakan rata-rata tertimbang atas kontribusi sektor tersebut terhadap total PDRB. Struktur ekonomi suatu wilayah dapat dilihat dari kontribusi masingmasing sektor ekonomi terhadap pembentukan angka PDRB. Tabel berikut menggambarkan kontribusi masing-masing sektor ekonomi terhadap perkembangan PDRB Kabupaten Mojokerto. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab III - 2

Tabel 3.2 PDRB Tahun 2011 2013 Tahun Produk Domestik Regional Bruto (Jutaan) Harga Konstan Harga Berlaku 2011 8.457.102,89 20.763.894,94 2012*) 9.066.494,89 23.639.285,94 2013**) 9.693.791,99 26.931.526,59 Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2014 Catatan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara Sumbangan tiap sektor PDRB secara terperinci adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Sumbangan Tiap Sektor Tahun 2011-2013 Sektor 2011*) 2012*) 2013**) 1. Industri Pengolahan 35,27 35,04 34,89 2. Perdagangan, Hotel dan Restoran 28,38 28,52 28,74 3. Pertanian 19,52 19,53 19,30 4. Jasa-jasa 8,24 8,13 8,06 5. Pengangkutan dan Komunikasi 6. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2,78 2,82 2,84 1,81 1,86 1,93 7. Bangunan 1,88 2,02 2,17 8. Pertambangan dan Penggalian 1,28 1,28 1,28 9. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,84 0,80 0,80 Total 100% 100% 100% Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto, Per Januari 2013 Catatan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara Secara umum sumbangan sektor PDRB yang paling dominan adalah dari sektor industri pengolahan yang pada RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab III - 3

Tahun 2013 mencapai angka 34,89 % selanjutnya diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai angka 28,74 % dan sektor pertanian yang mencapai angka 19,30 %. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat kemakmuran penduduk maka dipergunakan pendekatan pendapatan regional per kapita. Untuk memperoleh nilai riil indikator pendapatan regional per kapita maka dipergunakan angka pendapatan regional per kapita atas dasar harga konstan, hal ini untuk menghilangkan pengaruh tingkat perubahan harga barang dan jasa (inflasi / deflasi) yang terjadi pada tahun berjalan. Tabel 3.4 Pendapatan Regional Per Kapita Tahun 2011 2013 Pendapatan Regional Per Kapita (jutaan) Tahun ADHB ADHK 2011*) 16.981.708,94 6.916.624,28 2012*) 18.882.801,61 7.242.216,40 2013**) 21.351.685,68 7.685.371,97 Sumber Data: BPS Kabupaten Mojokerto Catatan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Semestara Dari tabel dapat diketahui bahwa pendapatan regional per kapita atas dasar harga konstan dari Tahun 2011 sebesar Rp. 6.916.624,28 mengalami peningkatan hingga Tahun 2013 menjadi Rp. 7.685.371,97. 3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017. 1) Ekonomi Makro Indikator ekonomi makro antara lain mencakup Produk Domestik Bruto/Produk Domestik Regional Bruto, Pertumbuhan Inflasi, Nilai Tukar, Harga Minyak dan Tingkat Suku Bunga. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab III - 4

Kondisi perekonomian di Kabupaten Mojokerto semakin lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi selama 3 tahun yang selalu meningkat setiap tahunnya dan diharapkan pada tahun berikutnya terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto Tahun 2015 dan 2016, jika ditinjau berdasarkan sektor ekonomi diperkirakan tidak banyak mengalami perubahan yang mendasar bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang berkisar antara 6,7 7,2, dimana pertumbuhannya masih akan ditopang oleh tiga sektor pendukung utama yaitu Industri Pengolahan, Perdagangan, Hotel dan Restoran serta Pertanian. Dari sisi moneter, seperti kestabilan nilai tukar rupiah, terkendalinya laju inflasi dan kestabilan tingkat suku bunga perbankan akan mempengaruhi prospek perekonomian di Kabupaten Mojokerto. Meski mengalami gejolak akibat krisis geopolitik di Timur Tengah, dari sisi moneter tidak terjadi perubahan nilai tukar yang ekstrim, namun akan berpengaruh pada meningkatnya laju inflasi. Dengan perkiraan relatif stabilnya nilai tukar rupiah dan suku bunga perbankan serta dukungan kebijakan moneter yang hati-hati, serta laju inflasi rata-rata diperkirakan pada kisaran 6+1 % per tahun, maka prospek ekonomi Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 dan 2017 akan lebih baik dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto pada tahun 2016 dan 2017 diperkirakan melebihi dari target 6,1%. Di bidang perbankan, diharapkan bank di Kabupaten Mojokerto dapat terus meningkatkan dukungannya pada sektor riil dengan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui subsidi bunga dan pinjaman kredit kepada UMKM. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab III - 5

2) Kebijakan Keuangan Tahun Anggaran 2015 Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah mengambil kebijakan keuangan yang berimplikasi terhadap Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Laporan Arus Kas. Dalam rangka meningkatkan pendapatan, Pemerintah Daerah telah mengambil kebijakan-kebijakan sebagai berikut: a) Peningkatan PAD melalui konsep intensifikasi dan ekstensifikasi secara konseptual dan proporsional dengan tidak membebani masyarakat secara berlebihan. b) Perluasan jangkauan dan menambah jenis pelayanan publik yang terkait dengan pelaksanaan pemungutan retribusi daerah. Pada sisi belanja kebijakan keuangan yang diambil oleh Pemerintah Daerah dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Yang pertama, sebagaimana diketahui, bahwa dengan semakin tingginya kompleksitas perkembangan dinamika masyarakat, sangat tinggi pula tuntutan terhadap kegiatan pembangunan. Hal ini menyebabkan ketidak seimbangan antara tuntutan permintaan kebutuhan pembangunan dengan ketersediaan anggaran keuangan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Kedua, daerah dihadapkan pada Pemilu Kepala Daerah, di mana Pemerintah Kabupaten Mojokerto harus mengalokasikan anggaran untuk kegiatan tersebut. Dengan demikian, satu hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya pemerataan pembangunan, serta keseimbangan pemenuhan tuntutan pembangunan. 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan akan menggambarkan perkembangan pendapatan dan proporsi sumber pendapatan. Rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2013-2017 dapat dilihat pada tabel berikut : RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab III - 6

Tabel 3.5 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2013-2017 Jumlah NO Uraian Realisasi Tahun 2013 Realisasi Tahun 2014 Tahun Berjalan 2015 Proyeksi /Target pada Tahun Rencana 2016 Proyeksi /Target pada Tahun 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1.1 Pendapatan asli daerah 1.1.1 Pajak daerah 1.1.2 Retribusi daerah 1.1.3 1.1.4 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah 212.175.5 95.550,00 117.156.8 36.200,00 42.312.80 1.850,00 7.097.435. 500,00 45.608.52 2.000 317.767. 853.534, 00 161.562. 280.000, 00 78.600.1 06.000 4.037.00 0.000 73.568.4 67.534 316.465.4 88.661,00 169.787.29 4.000,00 69.248.342.100 4.037.000. 000 73.392.852.561 324.377.1 25.878 174.031.9 76.350,00 70.979.55 0.653 4.137.925. 000 75.227.67 3.875 332.486.5 54.024 178.382.77 5.759 72.754.039.419 4.241.373. 125 77.108.365.722 1.2 Dana perimbangan 1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam 1.2.2 Dana alokasi umum 1.2.3 Dana alokasi khusus 959.783.1 08.218,00 75.398.72 6.218,00 832.266.6 82.000,00 52.117.70 0.000,00 1.030.20 1.312.84 4,00 62.536.4 13.697,0 0 0,00 12.999.0 60.147,0 0 899.109. 179.000, 00 55.556.6 60.000,0 0 974.644.6 52.844,00 62.536.413.697,00 12.999.060.147,00 899.109.17 9.000,00 999.010.7 69.165 64.099.82 4.039 13.324.03 6.651 921.586.9 08.475 1.023.986. 038.394 65.702.319.640 13.657.137.567 944.626.58 1.187 0,00 0,00 0,00 1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 326.208.4 33.973,00 396.826. 294.192, 00 312.215.7 17.199,00 316.898.9 52.957 321.652.4 37.251 1.3.1 Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.3.2 Dana darurat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.3.3 1.3.4 1.3.5 Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya**) 74.008.74 6.440,00 186.022.3 42.540,00 66.177.34 4.993,00 80.302.5 71.199,0 0 231.913. 146.000, 00 84.610.5 76.993,0 0 80.302.571.199,00 231.913.14 6.000,00 81.507.10 9.767 235.391.8 43.190 82.729.716 413 238.922.72 0.838 0,00 0,00 0,00 1.498.167.137.741, 00 1.744.79 5.460.57 0,00 1.603.325. 858.704,0 0 1.604.286.848.000 Sumber Data: Dinas Pendapatan Kabupaten Mojokerto, Januari 2015 JUMLAH PENDAPATAN DAERAH (1.1 +1.2+1.3) 1.678.125. 029.670 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab III - 7

3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Dalam rangka meningkatkan pendapatan, Pemerintah Daerah telah mengambil kebijakan-kebijakan sebagai berikut: a) Melakukan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kegiatan yang berfungsi selain dapat mendukung peningkatan PAD juga secara langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. b) Mengembangkan dan meningkatkan sektor pariwisata daerah. Hal ini sangat penting karena selain dapat meningkatkan PAD juga mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. c) Peningkatan kinerja dan disiplin aparat yang terlibat secara langsung dalam pengelolaan pendapatan daerah. Kebijakan-kebijakan tersebut diatas ditempuh oleh Pemerintah Daerah karena dilatarbelakangi oleh beberapa hal yaitu: (1). Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat termasuk didalamnya wajib pajak dan retribusi terhadap kewajibannya (2). Sebagian sumber PAD tidak dapat dikuasai dan dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah walaupun obyek tersebut secara geografis terletak di wilayah Kabupaten Mojokerto, sehingga harus melakukan kerjasama dengan pihak lain seperti Kawasan Wisata Air Panas, situs Purbakala. (3). Rendahnya daya saing produksi lokal terhadap produksi luar negeri sehingga mempengaruhi produksi dalam negeri. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab III - 8

3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah Dalam rangka mendukung pemerataan pembangunan dan keseimbangan pemenuhan tuntutan pembangunan, maka perlu diambil langkah-langkah dan kebijakan strategis dalam sisi belanja daerah. Langkah dan kebijakan tersebut antara lain: a) Belanja diarahkan pada program dan kegiatan yang benarbenar merupakan prioritas pembangunan daerah sesuai dengan dokumen perencanaan yang ada. b) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pencapaian target program dan kegiatan melalui perbaikan dalam sisi manajemen. c) Memperbaiki mekanisme pengadaan barang dan jasa, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa sepadan dengan jumlah dan kualitas barang atau jasa tersebut. d) Lebih meningkatkan asas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat dihindari adanya pengeluaran yang sifatnya tidak perlu atau belum menjadi prioritas. e) Untuk pengeluaran yang sifatnya dalam rangka memenuhi kebutuhan yang mendesak dilakukan analisa yang mendalam untuk menilai apakah memang kebutuhan tersebut benar-benar merupakan kebutuhan yang mendesak. f) Pada program dan kegiatan yang termasuk skala besar dan strategis dilakukan penelaahan dan analisa dalam segi waktu pelaksanaan, dalam arti mempertimbangkan waktu yang tepat yang dianggap akan memaksimalkan manfaat dari program atau kegiatan tersebut. Jika berdasarkan pertimbangan dalam berbagai hal perlu dilakukan penundaan atau penjadwalan ulang, maka tidak menutup kemungkinan sebuah program atau kegiatan akan ditunda pelaksanaannya. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab III - 9

NO Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Kabupaten Mojokerto Tahun 2013 2017 dapat dilihat pada tabel berikut: Uraian Tabel 3.6 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2013-2017 Realisasi Tahun 2013 Realisasi Tahun 2014 Jumlah Tahun Berjalan 2015 Proyeksi/ Target pada Tahun Rencana 2016 Proyeksi/ Target pada Tahun 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2.1 Belanja Tidak Langsung 2.1.1 Belanja pegawai 2.1.2 Belanja bunga 858.705.6 66.224,72 755.194.55 1.058,00 1.944.442, 22 1.025.940. 815.053,3 5 856.220.86 7.305,85 1.280.78 5.078.61 9,00 1.020.43 4.292.07 0,00 1.430.722. 011.282,6 5 1.147.988. 578.578,75 1.598.663. 872.750,38 1.291.487.1 50.901,09 0,00 0,00 0,00 0,00 2.1.3 Belanja subsidi 0.00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.1.4 Belanja hibah 2.1.5 Belanja bantuan sosial 23.221.808.000,00 12.580.116.000,00 44.978.075.000,00 10.229.361.000,00 62.324.5 29.500,0 0 8.724.12 0.500,00 65.440.755.975,00 9.160.326. 525,00 68.712.793. 773,75 9.618.342.8 51,25 2.1.6 2.1.7 Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintah Desa* Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa* 2.1.8 Belanja tidak terduga 8.310.915. 529,50 59.396.331.195,00 15.881.615.890,50 98.630.895.857,00 33.014.0 32.744,0 0 155.288. 103.805, 00 0,00-1.000.00 0.000,00 36.315.436.018,40 170.816.91 4.185,50 1.000.000. 000,00 39.946.979. 620,24 187.898.60 5.604,05 1.000.000.0 00,00 2.2 Belanja Langsung 2.2.1 Belanja pegawai 2.2.2 Belanja barang dan jasa 2.2.3 Belanja modal 573.823.4 87.975,76 63.288.687.128,80 280.308.29 7.691,96 230.226.50 3.155,00 688.125.3 67.211,09 30.344.182.971,00 292.311.18 3.619,74 365.470.00 0.620,35 944.908. 867.706, 97 28.078.2 53.600,0 0 388.487. 963.394, 97 528.342. 650.712, 00 1.044.988. 576.163,5 2 29.482.166.280,00 407.912.36 1.564,72 607.594.04 8.318,80 1.157.997. 409.803,57 30.956.274. 594,00 428.307.97 9.642,95 698.733.15 5.566,62 TOTAL JUMLAH BELANJA 1.432.529.1 54.200,48 1.714.066.1 82.264,44 2.225.69 3.946.32 5,97 2.475.710. 587.446,1 7 Sumber Data: BPKA Kabupaten Mojokerto, Januari 2015 2.756.661. 282.553,96 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab III - 10

3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Tabel 3.7 Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2013 2017 Jumlah NO Jenis Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Realisasi Tahun 2013 Realisasi Tahun 2014 Tahun Berjalan 2015 Proyeksi/ Target pada Tahun Rencana 2016 Proyeksi/ Target pada Tahun 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 3.1 Penerimaan pembiayaan 197.211.8 34.451,44 3.1.1 Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SILPA) 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 3.1.3 Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan 197.211.83 4.451,44 0,00 0,00 252.721.6 46.205,52 252.721.64 6.205,52 217.798.5 70.738,97 191.988.87 7.149,00 0,00 25.809.693.589,97 10.000.000. 000,00 10.000.000.0 00,00 10.000.000.000,00 10.000.000. 000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.1.6 Penerimaan piutang daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.2 Pengeluaran pembiayaan 12.834.78 1.748,27 3.2.1 Pembentukan dana cadangan 10.000.000.000,00 3.2.2 Penyertaan modal (Investasi) daerah 1.000.000. 000,00 3.2.3 Pembayaran pokok utang 1.239.705. 036,00 11.113.76 7.123,27 5.113.767. 123,27 6.000.000. 000,00 5.000.000. 000,00 5.000.000. 000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.2.4 Pemberian pinjaman daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 3.2.5 Pengembalian Bunga Dana Cadangan 595.076.71 2,27 0,00 0,00 0,00 0,00 184.377.0 241.607.8 212.798.5 10.000.000. JUMLAH PEMBIAYAAN NETTO 52.703,17 79.082,25 70.738,97 000,00 Sumber Data: BPKA Kabupaten Mojokerto, Januari 2015 10.000.000.000,00 RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab III - 11

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Untuk menjelaskan hubungan visi, misi dan tujuan / sasaran pembangunan yang penjabarannya diuraikan dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan Visi: Terwujudnya Kabupaten Mojokerto yang Mandiri, Demokratis, Adil, Makmur, dan Bermartabat Misi Tujuan Sasaran (1) (2) (3) Misi 1: Mewujudkan SDM yang berkualitas melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan; Misi 2: Mewujudkan Ketertiban, Supremasi Hukum, dan HAM; Misi 3: Mewujudkan Pemerintah Daerah yang efektif, demokratis, bersih, profesional dan adil dalam melayani masyarakat; Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang murah dan berkualitas Penegakan hukum secara adil, konsekuen dan tidak diskriminatif serta peningkatan keamanan dan ketertiban. Pelaksanaan reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana pendidikan, tenaga pendidik. Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana rumah sakit dan puskesmas serta peningkatan tenaga medis dan paramedis yang kompeten. Pembinaan kesadaran hukum. Operasional tramtib dan pencegahan tindak kriminal. Meningkatnya profesionalisme aparatur, pelayanan prima, keterbukaan dan peran serta masyarakat Misi 4: Mewujudkan Ekonomi Daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan; Pemerataan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan Agroindustri, meningkatkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan industri pariwisata. Meningkatnya infrastruktur perekonomian dan lingkungan sosial. Pengembangan usaha agribisnis dan perdagangan. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 1

Misi 5: Mewujudkan Ketahanan Sosial Budaya dalam kerangka Ingtegrasi Nasional, pada tatanan masyarakat yang bermartabat, berahlak mulia, beretika, dan berbudaya luhur berlandaskan Pancasila; Misi 6: Mewujudkan Partisipasi Masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pembangunan; Misi 7: Mewujudkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat Peningkatan kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial Partisipasi masyarakat dalam pembangunan Peningkatan kemampuan APBD dan belanja nonpegawai Muatan pendidikan keimanan dan ketakwaan (imtak) dan ilmu pengetahuan teknologi (iptek) pada sekolah. Terjalin hubungan harmonis dengan organisasi kemasyarakatan keagamaan, tokoh agama dan tokoh masyarakat, sekaligus sosialisasi nilai-nilai keagamaan. Terpeliharanya nilai-nilai luhur budaya bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45. Pelibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Penyediaan informasi dan penciptaan lapangan kerja. Peningkatan kualitas Sumber Daya Tenaga Kerja. Peningkatan Pendapatan Daerah. Perencanaan pembangunan yang berbasis kinerja. Konsistensi perencanaan pembangunan. 4.2 PRIORITAS DAN PEMBANGUNAN Rencana prioritas pembangunan daerah Tahun 2016 pada dasarnya adalah gambaran prioritas pembangunan tahun rencana yang diambil dan dikaitkan dengan program pembangunan daerah (RPJMD) tahun rencana/masa transisi, dijelaskan dalam tabel berikut: Program Prioritas Tahun No Rencana (RPJMD) 1 Urusan Pendidikan a Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Tabel 4.2 Prioritas Pembangunan Daerah Prioritas Pembangunan daerah (RKPD) (a). Penyediaan prasarana dan sarana pendidikan dasar yang berkualitas, termasuk pembangunan unit sekolah baru (USB) pada tingkat SMP/MTs, ruang kelas baru (RKB), laboratorium, perpustakaan, dan peralatan peraga pendidikan disertai penyediaan tenaga pendidik secara lebih merata dan bermutu. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 2

b c d e Program Pendidikan Menengah Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar SMK Program Pendidikan Non Formal (b). Percepatan rehabilitasi dan revitalisasi prasarana dan sarana pendidikan dasar yang rusak. (c). Penyediaan buku pokok mata pelajaran (termasuk muatan lokal) yang tepat dari aspek kualitas, kesesuaian dengan kondisi dan potensi daerah, dengan harga yang murah. (a). Penyediaan prasarana dan sarana pendidikan menengah yang berkualitas, ruang kelas baru (RKB), laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran dan peralatan peraga pendidikan. (b). Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik melalui peningkatan kualifikasi, dan sertifikasi guru. (c). Penyediaan bantuan operasional sekolah secara memadai, termasuk meningkatkan sosialisasi, pembinaan dan pengendalian program Biaya Operasional Sekolah (BOS). (d). Peningkatan partisipasi masyarakat, baik dalam penyelenggaraan, pembiayaan, maupun pengelolaan pembangunan pendidikan dasar, serta peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dasar bagi anak. (e). Peningkatan pemberdayaan orangtua siswa dan masyarakat sebagai stakeholders sekolah dalam mewujudkan manajemen berbasis sekolah melalui penciptaan iklim kondusif bagi terciptanya sekolah yang mandiri dan akuntabel, dengan mengoptimalkan peran komite sekolah. (a). Peningkatan rasio pelayanan tenaga pendidik. (b). Peningkatan kualitas layanan tenaga pendidik melalui pendidikan dan latihan agar memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai jenjang kewenangan mengajar. (a). Program ditujukan untuk memberikan pelayanan pendidikan terhadap murid yang dipersiapkan dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan (siap pakai). Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain : (b). Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan kejuruan dari aspek tenaga pendidik dan prasarana dan sarana praktek. (a). Penyediaan prasarana dan sarana pendidikan, beserta tenaga pendidik, dan lainnya, yang bermutu secara memadai, serta menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan non-formal. (b). Penguatan satuan-satuan pendidikan nonformal yang meliputi lembaga kursus, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. (c). Pelaksanaan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan dalam bentuk kegiatan belajar secara mandiri dan kelompok. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 3

(d). Penyediaan informasi pendidikan yang memadai yang memungkinkan masyarakat memilih pendidikan non-formal sesuai minat, potensi, dan kebutuhan. 2 Urusan Kesehatan a Program Obat dan Perbekalan Kesehatan (a). Peningkatan ketersediaan serta pemerataan obat dan perbekalan kesehatan, termasuk penyediaan obat-obat generik/esensial. (b). Peningkatan mutu obat dan perbekalan kesehatan. (c). Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit. b c d e f g Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru / Rumah Sakit Mata Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Program Sumber Daya kesehatan Program Perbaikan Gizi Masyarakat Menyediakan tempat untuk pelayanan berobat yang nyaman. Penyediaan, pengembangan serta pemeliharaan prasarana dan sarana kesehatan. (a). Peningkatan Pelayanan Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes). (b). Pengembangan dan penuntasan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin di puskesmas dengan menyederhanakan mekanisme administrasi. (c). Meningkatkan upaya penanggulangan masalah kesehatan masyarakat, seperti malaria, TBC, rendahnya status gizi, busung lapar, demam berdarah, flu burung, dan akses pelayanan kesehatan reproduksi, serta HIV/AIDS dan psikotropika (narkotika). (d). Peningkatan pelayanan air bersih dan sanitasi secara lintas sektoral. Memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu yang ingin melahirkan di puskesmas rawat inap dengan sarana dan prasarana yang memadai. (a). Perencanaan dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan yang berkualitas, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit. (b). Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. (a). Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi buruk, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya, terutama dikalangan penduduk miskin. (b). Mengadakan pembinaan dan penyuluhan tentang pentingnya gizi pada ibu hamil, bayi dan anak balita, serta peningkatan surveilens gizi. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 4

3 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera a Program Promosi Kesehatan Ibu dan Anak Memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu yang ingin melahirkan di puskesmas rawat inap dengan sarana dan prasarana yang memadai. b Program Keluarga Berencana (a). Pengembangan kebijakan tentang pelayanan KB, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) peran serta masyarakat dalam KB dan kesehatan reproduksi. (b). Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB, dan kesehatan reproduksi, terutama bagi masyarakat miskin. (c). Penyediaan alat, obat dan cara kontrasepsi dengan memprioritaskan keluarga miskin, serta kelompok rentan lainnya. 4 Urusan Kebudayaan a Program Pengembangan Nilai Budaya (a). Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah. (b). Pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama di bidang budaya. b Program Pengelolaan Kekayaan Daerah (a). Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya. (b). Pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala. (c). Pengembangan kebudayaan dan pariwisata. 5 Urusan Kepemudaan dan Olah raga a Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga (a). Pembibitan dan pembinaan olahragawan, dan olahraga prestasi di daerah. (b). Pengembangan olahraga prestasi, dan pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat. (c). Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pendanaan dan pembinaan olahraga. b Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan (a). Pembinaan, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan organisasi kepemudaan. (b). Fasilitasi kegiatan-kegiatan kepemudaan. 6 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a Program Penguatan (a). Pengembangan materi dan pelaksanaan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender komunikasi, informasi, dan edukasi tentang kesetaraan gender. dan Anak (b). Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan di daerah. 7 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri a Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan (a). Peningkatan upaya-upaya preventif terhadap terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, dengan meningkatkan kepekaan dan daya tanggap aparat dalam menyerap permasalahan yang terjadi di masyarakat. (b). Mendorong dan fasilitasi upaya-upaya penanggulangan kriminalitas untuk menciptakan rasa aman masyarakat. (c). Peningkatan bimbingan dan penyuluhan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 5

b c d e Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat Program Mendukung Proses Penegakan Hukum dan Perlindungan HAM masyarakat mengenai keamanan dan ketertiban masyarakat. (d). Peningkatan profesionalisme Polisi Pamong Praja dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga ketentraman dan ketertiban umum. Mendorong dan fasilitasi upaya-upaya penanggulangan kriminalitas untuk menciptakan rasa aman masyarakat. (a). Meningkatkan rasa solidaritas dan ikatan sosial masyarakat. (b). Meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur bangsa. (c). Memfasilitasi peningkatan wawasan kebangsaan. (a). Koordinasi penertiban terhadap pelanggaranpelanggaran peraturan perundang-undangan. (b). Fasilitasi penyuluhan dan sosialisasi terhadap peraturan perundang-undangan. (a). Peningkatan upaya-upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga negara di depan hukum, melalui keteladanan kepala pemerintahan dan jajarannya untuk mematuhi dan mentaati hukum dan HAM secara konsisten dan konsekuen. (b). Fasilitasi peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan HAM dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat berjalan dengan sewajarnya. (c). Fasilitasi peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektivitas penegakan hukum dan HAM. 8 Urusan Otoda, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian a Program Peningkatan Sarana tersedianya tanah aset Pemerintah Daerah (RS, dan Prasarana Aparatur SMKN dan BLK) b Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah (a). Optimalisasi pembiayaan daerah. (b). Optimalisasi pengelolaan aset daerah. (c). Peningkatan kualitas pelayanan, penataan dan pengembangan sistem pengelolaan keuangan daerah. c d Program Peningkatan Sistem Pengawasan internal dan Pengendalian Pelaksanaan kebijakan KDH Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan (a). Peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan dan audit internal, eksternal, dan pengawasan masyarakat. (b). Peningkatan tindak lanjut temuan pengawasan secara profesional. (c). Peningkatan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif. Mengikutsertakan tenaga pemeriksaan dalam pelatihan-pelatihan dan pendidikan pengawasan. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 6

e f g h i j k Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Peningkatan Pelayanan Prima Program Pembinaan Mental Spiritual Program Penataan Perundang-undangan Program Pendidikan Kedinasan Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Peningkatan Disiplin Pegawai dan Kualitas Personil Menerima dan menyelesaikan kasus-kasus yang diajukan masyarakat untuk ditindaklanjuti dengan laporan hasil pemeriksaan. Memberikan petunjuk atau aturan terhadap masyarakat yang akan menggunakan jasa layanan serta memperpendek waktu layanan yang merujuk pada Standar Pelayanan Minimal (SPM). (a). Peningkatan keharmonisan hubungan antarumat beragama, majelis agama dengan pemerintah melalui forum dialog. (b). Peningkatan efektivitas lembaga forum komunikasi kerukunan antar-umat beragama untuk membangun dan menciptakan harmoni sosial masyarakat, baik pada tingkat desa dan kecamatan. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah. Mengadakan pendidikan dan pelatihan teknis serta penjenjangan struktural bagi PNS dalam rangka peningkatan SDM Aparatur. (a). Penataan kembali sumber daya manusia aparatur sesuai kebutuhan akan jumlah dan kompetensi, serta perbaikan distribusi pegawai negeri sipil (PNS). (b). Peningkatan kompetensi sumber daya manusia aparatur dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. (c). Peningkatan kualitas sumber daya aparatur melalui perencanaan dan pengembangan, pendidikan latihan teknis, fungsional, struktural, dan pendidikan pelatihan kepemimpinan. (a). Pengawasan melekat (b). Menangani kasus-kasus pelanggaran disiplin pegawai. 9 Urusan Kependudukan dan catatan sipil a Program Penataan Administrasi Kependudukan (a). Penataan administrasi sistem Nomor Induk Kependudukan (NIK). (b). Pembangunan dan pengembangan SIAK terpadu. (c). Fasilitasi sosialisasi, koordinasi, sinkronisasi dan evaluasi kebijakan umum, serta identitas administrasi kependudukan dan catatan sipil. 10 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan desa a Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan (a). Program Usaha Ekonomi Masyarakat (PUEM), UP2K, UPPKA, Kopwan. (b). Membentuk lembaga simpan pinjam yang berlandaskan hukum (Bumdes). b Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat (a). Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat desa dalam pemanfaatan sumber RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 7

c dalam Membangun Desa Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa daya setempat. (b). Pengembangan kelembagaan ekonomi, termasuk pasar desa dan lembaga keuangan mikro, dan peningkatan jangkauan layanan lembaga penyedia jasa pengembangan usaha untuk memperkuat pengembangan ekonomi lokal. (c). Pembangunan dan perluasan sistem transportasi, listrik, air bersih, telekomunikasi dan pengairan di pedesaan yang mendukung pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan. (a). Penguatan dan pengembangan sistem kelembagaan masyarakat. (b). Peningkatan dan pengembangan pelatihan penguatan kapasitas lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan desa. 11 Urusan Kearsipan a Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan b Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kearsipan 12 Urusan Penataan Ruang a Program Perencanaan Tata Ruang (a). Pengembangan sistem administrasi dan kearsipan yang efektif dan efisien. (b). Pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana kearsipan. (a). Pengelolaan arsip daerah yang optimal. (b). Pemeliharaan dokumen arsip daerah. (a). Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang. (b). Evaluasi rencana tata ruang. b Program Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan kawasan strategis kabupaten dan pemanfaatan kawasan andalan. c Program Pengendalian (a). Penyusunan rencana program pembangunan daerah. (b). Koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan pembangunan. 13 Urusan Pekerjaan Umum a Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (a). Pemasangan dan Pemeliharaan LPJU. (b). Pemeliharaan keindahan dan kebersihan kota. (c). Pembangunan dan pemeliharaan fasilitas dan utilitas. b Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Peningkatan daya dukung, kualitas, dan kapasitas jalan dan jembatan untuk mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas. c Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan d Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi (a). Peningkatan jalan/jembatan (b). Pemeliharaan Jalan/Jembatan (a). Pembangunan plengsengan saluran irigasi. (b). Rehabilitasi saluran irigasi. (c). Pemeliharaan jaringan irigasi. (d). Pemeliharaan prasarana dan sarana irigasi. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 8

e Program Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Waduk dan Sumber Daya Air lainnya (a). Pemberian bantuan teknis dalam pengelolaan sumber air di wilayah rawan air kepada masyarakat miskin. (b). Pembentukan mekanisme penyediaan dan pengelolaan air bersih dan aman serta sanitasi lingkungan berbasis komunitas yang berpihak kepada masyarakat miskin. (c). Peningkatan kemampuan stakeholders di daerah dalam pengelolaan dan penyediaan air bersih serta sanitasi dasar melalui pendekatan investasi bersama dalam penyediaan air bersih dan aman untuk masyarakat miskin. (d). Konservasi sumber-sumber air (sumber mata air, sungai dan embung). f g Program Pengembangan Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan (a). Pembangunan sarana air minum di perkotaan dan pedesaan, meliputi bangunan produksi sampai jaringan distribusi. (b). Pemulihan sarana air minum dan sanitasi yang rusak akibat bencana alam. (c). Revitalisasi dan perbaikan sarana air minum untuk menunjang peningkatan pemeliharaan guna pengendalian kebocoran. (d). Revitalisasi IPAL/IPLT. (e). Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi rumah tangga maupun komunal di pedesaan, terutama di kawasan permukiman masyarakat miskin. (a). Peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkungan. (b). Pembangunan saluran drainase 14 Urusan Perhubungan a Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ (a). Peningkatan keselamatan transportasi jalan. (b). Peningkatan dan pengembangan fasilitas jalan (rambu-rambu lalu lintas). b Program Peningkatan Pelayanan Angkutan (a). Peningkatan penggelolaan perparkiran. (b). Penunjang sarana transportasi darat. 15 Urusan Industri a Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial (a). Mendorong terjadinya kemitraan industri penunjang dan industri terkait. (b). Pengembangan dan pemberdayaan sentrasentra potensial industri kecil, dan desa kerajinan. (c). Fasilitasi pengembangan prasarana klaster industri. b Program pengembangan Industri Kecil dan Menengah (a). Penguatan dan peningkatan alih teknologi proses produksi, produk, serta pengembangan desain untuk industri kecil dan menengah, termasuk industri rumah tangga. (b). Peningkatan produktivitas industri kecil, dan kerajinan (industri rumah tangga), serta pengembangan pasarnya. (c). Peningkatan dan pengembangan industri kerajinan (industri rumah tangga) yang RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 9

berbasis seni dan budaya. (d). Penyelenggaraan pelatihan budaya usaha dan kewirausahaan, dan bimbingan teknis manajemen usaha. 16 Urusan Perdagangan a Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional Fasilitasi promosi produk komoditas industri yang berpotensi ekspor. b c Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan (a). Peningkatan pengelolaan pasar. (b). Peningkatan perlindungan konsumen. (c). Intensifikasi kemetrologian daerah. (d). Evaluasi dan monitoring usaha-usaha daerah. (a). Pembinaan organisasi pedagang kaki lima dan asongan. (b). Peningkatan prasarana dan sarana pedagang kaki lima. 17 Urusan Pertanian a Program Peningkatan Kesejahteraan Petani (a). Pengembangan kredit usaha berbasis pertanian di pedesaan, dan pembentukan lembaga keuangan mikro untuk melayani kebutuhan modal usaha petani. (b). Pemberdayaan usaha rakyat berbasis pertanian melalui akses permodalan (pinjaman lunak) dengan agunan aktivitas usaha itu sendiri. (c). Perbaikan sistem dan mekanisme distribusi pupuk bersubsidi mengantisipasi secara dini kelangkaan pupuk berulang pada setiap musim tanam. (d). Mendorong perkembangan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berbasis rakyat/komunitas, dan dikelola sebagai usaha bersama dari, oleh, dan untuk rakyat, melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal. b C Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan (a). Peningkatan produksi, produktivitas, mutu hasil pertanian dan perkebunan. (b). Peningkatan kualitas bibit/benih, kapasitas produksi, dan pengembangan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi dan berdaya saing tinggi. (c). Pengendalian dan penanggulangan hama dan penyakit. (a). Peningkatan ketersediaan pangan hasil ternak melalui peningkatan populasi ternak, produksi hasil ternak yang aman dan sehat. (b). Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak dan hewan lainnya. 18 Urusan kehutanan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (a). Bantuan penghijauan lingkungan. (b). Penanaman pohon pada hutan yang rusak. 19 Urusan Kelautan dan Perikanan Program Pengembangan (a). Peningkatan usaha perikanan skala kecil yang RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 10

Budidaya Perikanan potensial dan peningkatan pemasaran, standar mutu, dan nilai tambah produk perikanan. (b). Pengembangan kawasan budidaya ikan kolam air tawar. 20 Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah a Program Penciptaan Iklim (a). Fasilitasi dan penyediaan kemudahan Usaha UKM yang Kondusif dalam formalisasi badan usaha. (b). Peningkatan kualitas penyelenggaraan koordinasi dalam perencanaan kebijakan dan program UMKM dengan partisipasi aktif para pelaku dan instansi terkait. (c). Peningkatan penyebarluasan dan kualitas informasi UMKM, termasuk pengembangan jaringan pelayanan informasinya. B C Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi (a). Peningkatan kegiatan koperasi siswa. (b). Fasilitasi keberdayaan KSP/USP/Kopwan. (a). Pemberian dukungan dan kemudahan kepada gerakan koperasi melakukan penataan dan perkuatan organisasi, serta modernisasi manajemen koperasi primer dan sekunder untuk meningkatkan pelayanan anggota. (b). Pemberian dukungan dan kemudahan untuk pengembangan koperasi di bidang pendidikan dan pelatihan, penyuluhan, penelitian dan pengembangan, keuangan dan pembiayaan, teknologi, informasi, promosi dan pemasaran. (c). Pengembangan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, calon anggota dan kader koperasi, terutama untuk menanamkan nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip koperasi dalam kehidupan koperasi, yang mengatur secara jelas adanya pembagian tugas dan tanggung jawab. (d). Penyediaan insentif dan fasilitasi pengembangan jaringan kerja sama usaha antar-koperasi. (e). Penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat luas disertai pemasyarakatan contoh-contoh koperasi sukses yang dikelola sesuai nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi. (f). Mendorong perkembangan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berbasis rakyat/komunitas, dan dikelola sebagai usaha bersama dari, oleh, dan untuk rakyat, melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal. 21 Urusan Pariwisata a Program Pengembangan Destinasi Pariwisata (a). Mendorong pertumbuhan dan perkembangan investasi industri pariwisata, melalui penyederhanaan perijinan bagi investor. (b). Mendorong pengembangan daya tarik wisata unggulan, secara bersama dengan pemerintah daerah, swasta dan masyarakat, untuk membuka lapangan kerja, dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). (c). Peningkatan kualitas pelayanan tujuan wisata, RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 11

B C Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengembangan Kemitraan dan aset-aset warisan budaya sebagai objek daya tarik wisata yang kompetitif. (d). Pengembangan kawasan ekowisata (agrowisata) diintegrasikan dengan pengembangan kawasan agropolitan. (e). Pemberian insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha pariwisata dalam membangun produk pariwisata (daya tarik dan sarana pariwisata), terutama di kawasan agropolitan, dan diarahkan untuk memperluas lapangan kerja. (f). Peningkatan sadar wisata di kalangan masyarakat, baik sebagai tuan rumah maupun calon wisatawan. (g). Memotivasi dan memberikan kemudahan bagi perjalanan wisata lokal. (h). Pengembangan sistem informasi pariwisata yang efisien dan efektif. (i). Optimalisasi kegiatan pameran pariwisata pada tingkat regional, nasional maupun internasional. (a). Monitoring dan pengawasan kegiatan migas, dan usaha jasa penunjang. (b). Fasilitasi keberlanjutan pelaksanaan konversi energi dari minyak tanah ke gas elpiji. (c). Fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan sumber energi terbarukan. 22 Urusan Energi Sumber Daya Mineral a Program Pembinaan dan Penyiapan potensi sumber daya, sarana dan Pengawasan Bidang prasarana daerah yang terkait dengan investasi, Pertambangan termasuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur untuk mendukung peningkatan investasi. B Program Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan (a). Fasilitasi kerja sama dan koordinasi pengembangan kelistrikan, energi dan migas. (b). Sosialisasi dan publikasi pengelolaan kelistrikan, energi, dan energi terbarukan. 23 Urusan Perumahan a Program Pengembangan Perumahan (a). Fasilitasi kerja sama dengan pengembang dalam pelaksanaan pembangunan perumahan yang layak, sehat, dengan harga yang terjangkau. (b). Revitalisasi kawasan kumuh melalui perbaikan lingkungan permukiman. (c). Fasilitasi dan bantuan teknis perbaikan rumah pada kawasan kumuh. B Program Lingkungan Sehat Perumahan (a). Penyediaan sarana air bersih. (b). Pembangunan sanitasi masyarakat. C Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran 24 Urusan Komunikasi dan Informatika a Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran. (a). Pengembangan dan pendayagunaan jaringan teknologi informasi dan komunikasi. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 12

Media massa (b). Fasilitasi untuk mendorong terciptanya masyarakat yang sadar informasi. (c). Peningkatan operasional sandi dan telekomunikasi. B Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa 25 Urusan Ketransmigrasian Program Transmigrasi Regional 26 Urusan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 27 Urusan Ketenagakerjaan a Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Fasilitasi kerja sama antar Pemerintah Kabupaten dengan Media massa. Penyuluhan pembekalan transmigrasi lokal dan regional. (a). Pemantauan kualitas udara dan air tanah, khususnya di perkotaan dan kawasan industri; kualitas air permukaan, terutama pada kawasan sungai padat pembangunan secara berkesinambungan dan terkoordinasi antardaerah dan antar-sektor. (b). Pengawasan penataan baku mutu air limbah, emisi atau gas buang dan pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) dari sumber institusi (point sources) dan sumber non - institusi (non point sources). (c). Peningkatan fasilitas laboratorium lingkungan serta fasilitas pemantauan udara (ambient) (d). Sosialisasi penggunaan teknologi bersih dan eko-efisiensi di berbagai kegiatan manufaktur dan transportasi. (e). Peningkatan produksi dan penggunaan pupuk kompos yang berasal dari limbah domestik perkotaan. (f). Peningkatan produksi dan penggunaan pupuk organik di kawasan pedesaan, terutama yang berbasis pertanian. (g). Pengembangan dan penerapan berbagai instrumen pengelolaan lingkungan hidup, termasuk tata ruang, kajian dampak lingkungan, dan perijinan. (h). Pengembangan teknologi yang berwawasan lingkungan, termasuk teknologi tradisional dalam pengelolaan sumber daya alam, pengelolaan limbah, dan teknologi industri yang ramah lingkungan. Pelatihan membangun kewirausahaan masyarakat, pengawasan norma K3, pembinaan hubungan industrial dan syarat kerja untuk meningkatkan motivasi kerja dan kesejahtera,an pekerja dengan mengadakan pembangunan Balai Latihan Kerja sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran. b c Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya, sehingga dapat menekan angka pengangguran dengan cara pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan-pelatihan. Memfasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 13

28 Urusan Sosial a Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Mengadakan pembinaan terhadap eks penderita kusta, penyantunan eks penderita kusta diluar permukiman serta penanggulangan dan pemberdayaan anak-anak jalanan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial. B C Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS Program Pembinaan eks Penyandang Penyakit Sosial (eks napi, PSK, narkoba, dll) (a). Peningkatan kemampuan petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya. (b). Pelatihan ketrampilan berusaha bagi keluarga miskin dan PMKS. (c). Pemberdayaan fakir miskin. Mengadakan operasi razia terhadap PSK (Wanita Harapan) Gepeng dan Anjal yang akhirnya prosentase penyandang penyakit sosial yang ada dapat berkurang dengan adanya pembinaan dan berhasil hidup mandiri. D Program Pemberdayaan Peningkatan peran aktif masyarakat dalam Kelembagaan Kesejahteraan peningkatan jejaringan kerjasama pelakupelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat, Sosial sehingga ada peningkatan kualitas SDM kesejahteraan masyarakat. 29 Urusan Perencanaan Pembangunan a Program Perencanaan (a). Penyusunan Dokumen Perencanaan, baik Pembangunan Daerah jangka panjang, menengah, maupun tahunan. (b). Mengadakan pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan mulai dari desa, kecamatan dan kabupaten, serta mensinkronkan program-program yang ada di provinsi maupun pusat. (c). Melaksanakan Pengendalian dan Evaluasi Kebijakan Perencanaan Pembangunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan, serta Pengendalian dan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan. B C Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial dan Budaya Perencanaan dan pembangunan potensi daerah, indikator ekonomi makro dan pengembangan penanaman modal. (a). Pelaksanaan perencanaan pembangunan atas sektor-sektor sosial budaya. (b). Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia 30 Urusan Statistik a Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik Daerah 31 Urusan Ketahanan Pangan a Program Peningkatan Ketahanan Pangan Menyusun Data Potensi Daerah, Produk Domestik Regional Bruto (a). Pemantapan ketersediaan pangan di tingkat dusun, desa dan daerah, melalui pengembangan cadangan pangan masyarakat. (b). Pengamanan ketersediaan pangan antara lain melalui pencegahan konversi lahan sawah di daerah irigasi, dan peningkatan mutu intensifikasi pertanian. RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 14

(c). Peningkatan distribusi pangan, melalui penguatan kapasitas kelembagaan pangan, dan peningkatan infrastruktur pertanian dan pedesaan yang mendukung sistem distribusi pangan, untuk menjamin keterjangkauan masyarakat atas pangan. 32 Urusan Perpustakaan Adapun untuk Penjelasan Program Pembangunan Daerah dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.3 Penjelasan Program Pembangunan Daerah No Prioritas Pembangunan Program/ Pembangunan Kinerja (Th 2015) Indikator Target SKPD 1. Urusan Pendidikan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun APM SD/MI 99,90 Dinas Pendidikan APM SMP/MTs 94,61 Program Pendidikan Menengah APK SD/MI 102,32 APK SMP/MTs 94,88 Persentase jumlah 99% penduduk usia > 15 tahun yang melek huruf Jumlah siswa gakin 28% SMP/MTs sasaran bantuan persentase kualitas 60% prasarana dan sarana pendidikan yang memadai (dari SDN/MIN = 501, SMPN/MTsN = 38) APM SMA/MA/SMK 74,00 Dinas Pendidikan APK SMA/ MA /SMK 77,40 Persentase 100% SMKNberakreditasi minimal B. (dari 8 sekolah) Persentase SMAN/ MAN 79 yang memiliki laboratorium fisika, kimia, dan biologi. Persentase kualitas 93% prasarana dan sarana pendidikan yang memadai (dari 12 SMAN dan 2 MAN) RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 15

2. Urusan Kesehatan Program Pendidikan Non Formal Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar SMK Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Gratis biaya dasar pendidikan Persentase buta aksara usia 15 tahun yang terselesaikan Persentase UPT yang telah memiliki TBM Persentase guru SD/MI berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMP/MTs berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMAN/MAN berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMKN berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMKN bersertifikat kompetensi Persentase SMKN menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta didik yang kontekstual berbasis IT (dari 8 SMKN) Persentase SMKN memiliki bengkel kerja kejuruan Persentase ketersediaan obat dan vaksin Jumlah puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap (dari 27 puskesmas) Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan Persentase balita ditimbang berat badannya Persentase peningkatan kualitas pelayanan puskesmas dan Pustu (dari 27 puskesmas dan 55 Pustu) Gratis biaya pengobatan di puskesmas 100 % 100% Dinas Pendidikan 80% 80% Dinas Pendidikan 95% 100% 100% 70% 70% Dinas Pendidikan 100% 100% Dinas Kesehatan 17 puskesmas Dinas Kesehatan 100% Dinas Kesehatan 100% 100% Dinas Kesehatan 100% RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 16

Pembantu dan Jaringannya Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru / Rumah Sakit Mata Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Program Sumber Daya kesehatan Persentase Peningkatan Pelayanan rumah sakit (standar BLUD dan peningkatan tipe ) Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan Gratis ibu melahirkan di Puskesmas rawat inap Persentase tenaga kesehatan yang rofessional dan memenuhi standar kompetensi 3. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 4. Urusan kebudayaan Program Keluarga Berencana Program Promosi Kesehatan Ibu dan Anak Program Pengembangan Nilai Budaya Jumlah peserta KB baru /PB Jumlah peserta KB aktif/pa Jumlah peserta KB aktif mandiri pembinaan kesehatan ibu dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat Jumlah inventarisasi, dan dokumentasi kelompok Budaya Jumlah fasilitasi pergelaran budaya 100% Dinas Kesehatan 100% Dinas Kesehatan 100% 100 % Dinas Kesehatan 24.597 BPPKB 187.147 116.318 570 kelompok posyandu 24 kelompok 2 pergelaran BPPKB Disporabud par Program Pengelolaan Kekayaan Daerah Jumlah budaya daerah pagelaran 3 Disporabud pergelaran par 5. Urusan Pemuda dan Olah raga Program Peningkatan Jumlah cabor yang aktif 25 cabor Disporabud par, KONI RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 17

Peran Serta Kepemudaan Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 6. Urusan Pemberdayaan Perempuan Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaa n Gender dan Anak Jumlah klub pada semua cabor Jumlah pelatih olahraga pendidikan yang memiliki kompetensi Jumlah penyelenggaraan/ invitasi olahraga jumlah lembaga berbasis gender yang diberdayakan 100 club 45 orang Disporabud par 10 kali 190 lembaga BPPKB 7. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program Deteksi situasi Peningkatan Keamanan dan keamanan wilayah dan rawan bencana Kenyamanan Lingkungan Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat Program Mendukung Proses Penegakan Hukum dan Perlindungan HAM Terpeliharanya trantibmas Jumlah pembinaan wawasan kebangsaan Jumlah tramtibmas Jumlah Kadarkum Operasi pembinaan peta rawan bencana dan laporan situasi keamanan Operasional Pol PP se Kab. Mojokerto Bakesbang polinmas, Satpol PP, Badan Penanggula ngan Bencana Daerah Bakesbang polinmas, Satpol PP Bakesbang polinmas, Satpol PP 5 kali Bakesbang polinmas, Satpol PP 4 kali Bag. Hukum, Bakesbang polinmas, Satpol PP 8. Urusan Otoda, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 18

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Peningkatan Sistem Pengawasan internal dan Pengendalian Pelaksanaan kebijakan KDH Program peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Penataan Perundangundangan Program Pembinaan Mental Spiritual Program peningkatan Pelayanan Prima Program Pendidikan Kedinasan tersedianya tanah aset Pemerintah Daerah Pelatihan, pembinaan dan aplikasi pengelolaan keuangan serta aset daerah Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan Jumlah pendidikan fungsional pengawasan Persentase penanganan pengaduan administratif Persentase penerimaan/ penanganan unjuk rasa Penerbitan Perda sesuai kebutuhan aktual Jumlah pembinaan keagamaan bagi karyawan Terbantunya TDL pada tempat peribadatan Jumlah jenis pelayanan prima Pendidikan penjejangan dan teknis fungsional semua SKPD semua SKPD semua SKPD DPPKA Dinas Pendapatan Pengelolaa n Keuangan dan Aset Inspektorat 1 kali Inspektorat 100% Inspektorat, Bakesbangpollinmas 100% 100 % Setda (Bagian Hukum) 5 kali Setda (Bag. Kesejahtera an Rakyat) 4671 DPPKA tempat ibadah 4 jenis BPPT, Dispendukc apil, RS/Puskes mas, Dinas Pendidikan Pendidikan BKPP penjejangan/ fungsional Program Pengelolaan administrasi semua BKPP RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 19

Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Peningkatan Disiplin Pegawai dan Kualitas Personil kepegawaian Pengujian kesehatan pegawai/pejabat struktural Peningkatan pembinaan disiplin pegawai melalui pembinaan waskat dan khusus 9. Urusan Kependudukan dan catatan sipil Program Aplikasi jaringan sistem penataan informasi administrasi Administrasi kependudukan (SIAK) Kependudukan Gratis pengurusan KTP, KK, Akte kelahiran anak ke 1 2, Akte nikah non muslim pegawai Pegawai usia > 40 tahun semua SKPD - aplikasi SIAK - tidak dipungut retribusi 100% semua SKPD Dinas Kependudu k-an & Catatan Sipil 10. Urusan Pemberdayaan masyarakat dan desa Program Jumlah program yang Peningkatan melibatkan partisipasi Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa masyarakat 11. Urusan Kearsipan 12. Urusan Penataan Ruang Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa Program Peningkatan Peran Perempuan Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kearsipan Terbinanya aparatur desa Jumlah kegiatan yang dilaksanakan organisasi wanita Meningkatnya tertib administrasi kearsipan Kapasitas penyimpanan arsip yang memenuhi syarat 100% Bapemas Pembinaan Kades (1 kali) 2 kegiatan Bapemas Bapemas 90% Kantor Perpustaka an, Arsip dan Dokumenta si 100% Kantor Perpustaka an, Arsip dan Dokumenta si RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 20

Program perencanaan Tata Ruang Program pemanfaatan Ruang Program pengendalian 13. Urusan Pekerjaan Umum Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Pengembangan dan Pengelolaan jaringan Irigasi Program Pengembangan Pengelolaan dan konservasi Sungai, Waduk dan Sumber Daya Air lainnya Program Pengembangan Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Jumlah rencana tata ruang (RTRW, RUTRK, /RDTRK, RTRK) Prosentase Pemanfaatan rencana tata ruang pada setiap perijinan Prosentase evaluasi rencana tata ruang Persentase jalan kabupaten konstruksi aspal (dari 864 km) Persentase jalan kabupaten kondisi baik (dari 864 km) Luas layanan jaringan irigasi teknis (Ha) Jumlah jaringan irigasi yang direhabilitasi Jumlah kumulatif waduk/ embung yang dinormalisasi Jumlah kumulatif sungai yang dinormalisasi Jumlah desa terlayani jaringan PDAM 22 dokumen Bappeda, DPU Cipta Karya 100% Bappeda, DPU Cipta Karya 100% Bappeda, DPU Cipta Karya 99% DPU Bina Marga 77% DPU Bina Marga 17.190 Ha 20 lokasi DPU Pengairan 15 lokasi DPU Pengairan 8 sungai 80 desa PDAM, DPU Cipta Karya dan Tata Ruang Jumlah pelanggan PDAM 15.700 pelanggan Kumulatif jumlah 19 lokasi prasarana sanitasi komunal Kebersihan Kota (11 IKK) 80% DPU Cipta dan terpeliharanya LPJU Karya dan (4400 titik LPJU) Tata Ruang Kumulatif LPJU Penambahan 100 titik RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 21

14. Urusan Perhubungan 15. Urusan Perindustrian 16. Urusan Perdagangan Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional Jumlah desa status sangat maju dan maju (versi KPDT) Persentase jalan lingkungan konstruksi aspal/paving/makadam (dari 2484,61 km jalan lingkungan) Persentase pusat permukiman yang mempunyai jalan lingkungan berkualitas baik (dari 1198 dusun/lingkungan) Persentase Kualitas dan kuantitas rambu lalu lintas, RPPJ, APILL dan marka jalan Persentase Prasarana penunjang LLAJ (halte, guard drill) Ketertiban angkutan umum dan perparkiran Meningkatnya Jumlah pengusaha industri kecil dan menengah yang sehat (dari 2790 IKM) Peningkatan kualitas sentra industri kecil (pembinaan 5 sentra) Peningkatan pengelolaan pasar (14 pasar) Persentase penanganan pengaduan konsumen Jumlah mengikuti kegiatan promosi pasar regional, nasional, dan internasional 216 desa DPU Cipta Karya dan Tata Ruang 74,5% 100% 65% Dishubkomi nfo 75% se Kab. Mojokerto Dishubkomi nfo 70% Disperinda g 80% Disperinda g se Kab. Mojokerto 100% Disperinda g 4 kali Disperindag, Bag. Perekonomia n Program Terbina dan tertatanya 1 kali Disperindag, RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 22

17. Urusan Pertanian pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Program peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 18. Urusan kehutanan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 19. Urusan Kelautan dan Perikanan Program Pengembangan Budidaya Perikanan pedagang kaki lima Kumulatif Jumlah desa penerima program pengembangan usaha agribisnis Produksi padi Jagung Kedelai Ketersediaan bahan pangan daerah Beras Pembinaan peningkatan usaha ternak Persentase peningkatan jumlah ternak Sapi potong (66.175 ekor) Sapi perah (2.614 ekor) Kambing (156.260 ekor) Ayam potong (1.241.065 ekor) Ayam petelur(275.471 ekor) Itik (246.018 ekor) Pelestarian penghijauan lahan kritis dan hutan kemasyarakatan Pembinaan usaha budidaya ikan (5 lokasi) Operasional Balai Benih Ikan (BBI) 20. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Program penciptaan Iklim Usaha UKM yang Kondusif Program pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Terbinanya kelompok UKM Jumlah sasaran pembinaan kewirausahaan UKM Bag. Perekonomia n 171 desa Dinas Pertanian 342.000 ton 159.000 ton 4.500 ton 194,000 ton se Kab. Mojokerto 2 % 2 program se Kab. Mojokerto 1 balai se Kab. Mojokerto 10 kelompok Dinas Pertanian Dinas Peternakan dan Perikanan Dinas Hutbun Dinas Peternakan dan Perikanan Dinkop dan UMKM Dinkop dan UMKM, Disperinda g RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 23

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 21. Urusan Pariwisata Program pengembangan Pemasaran Pariwisata Program pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Kemitraan 22. Urusan Energi Sumber Daya Mineral Program pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Program Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrika n 23. Urusan Perumahan Program Pengembangan Perumahan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran 24. Urusan Komunikasi dan Informatika Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media massa Per sent ase pembinaan usaha koperasi. (dari 747 koperasi) Persentase koperasi yang menerapkan prinsip akuntabilitas dan pengendalian koperasi. Promosi skala regional dan nasional Peningkatan kualitas obyek wisata Kumulatif jumlah program kemitraan Pembinaan kegiatan usaha pertambangan Pengembangan energi alternatif terbarukan Pengembangan perumahan baru Kumulatif jumlah desa yang terlayani Prasarana dan Sarana Air Bersih (PSAB) 100 % Dinkop dan UMKM 60% 4 media promosi Disporabudp ar 2 lokasi Disporabudp ar 5 obyek wisata 18 Kecamat an Disporabudp ar Setda (Bagian perekonomia n) 1 lokasi Bappeda, BLH, Setda (Bagian perekonomia n) 1 lokasi DPU Cipta Karya dan Tata Ruang 98 desa DPU Cipta Karya dan Tata Ruang Jumlah unit PMK - DPU Cipta Karya dan Tata Ruang Meningkatnya jumlah sarana IT dan jenis media informasi yang digunakan (KIM, Wika FM, Tabloid Majatama, 4 kelompok Dishubkomi nfo RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 24

Program Kerjasama Informasi dengan Media massa 25. Urusan Transmigrasi Program Transmigrasi Regional 26. Urusan Lingkungan Hidup Program Pengendalian pencemaran dan perusakan Lingkungan Hidup 27. Urusan Tenaga Kerja Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 28. Urusan Sosial Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan eks Penyandang Penyakit Sosial (eks napi, PSK, narkoba, dll) Web) Terjalinnya kerjasama dengan mass media (media cetak dan elektronik) Pembinaan kesiapan peserta transmigrasi Pembinaan peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pelayanan uji lab Jumlah Tenaga kerja yang memenuhi ketentuan standar kompetensi kerja Adanya sistem informasi lapangan kerja (AKAL, AKAD, AKAN) Pembinaan organisasi ketenagakerjaan, pembinaan hubungan bipartit, tripartit, dewan pengupahan % perusahaan yang memenuhi norma kerja perempuan dan anak (dari 550 perusahaan) Persentase jumlah anak terlantar yang berhasil dibina baik di dalam maupun diluar panti Persentase PMKS penerima manfaat yang mampu melaksanakan peranan dan fungsi sosial Jumlah operasi tramtibmas Pekerja sosial dan tenaga kerja sosial yang kompeten/terlatih 80% Setda (Bag. Humas dan Protokol) 20 KK Disnakertra ns se Kab. Mojokerto 170 orang tenaga kerja terlatih BLH Disnakertra ns 100% Disnakertra ns 3 kali Disnakertra ns 75 % 90% Dinas Sosial 80% Dinas Sosial 3 kali Dinas Sosial 3 tenaga RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 25

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 29. Urusan Perencanaan Pembangunan Program Perencanaan Pembangunan Daerah Prosentase PMKS penerima manfaat yang mampu berperan dalam penyelanggaraan kesejahteraan sosial (dari 80 orang) 80% Dinas Sosial Tersusunnya RKPD Ada Bappeda Persentase kesesuaian RKPD dengan usulan Musrenbang Persentase kesesuaian antara muatan RKPD dengan RPJMD 100 % 100 % Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial dan Budaya Persentase kesesuaian antara muatan RPJMD dengan visi, misi, dan program Bupati terpilih Terdapatnya Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Perencanaan bidang ekonomi pedesaan Perencanaan sosial budaya bidang 100 % ada ada ada tersusun Kab. Mojokerto Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian, Bappeda Bappeda 30. Urusan Statistik Program Pengembangan Data / Informasi / Statistik Daerah Tersedianya data dan informasi pembangunan 4 media informasi Bag. PDE, Bappeda RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 26

31. Urusan Ketahanan Pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) 32. Urusan Perpustakaan Peningkatan prasarana usaha tani 50 lokasi Kantor Ketahanan Pangan RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab IV - 27

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Berdasarkan visi, misi, kebijakan dan sasaran sebagaimana tertuang dalam RPJP Kabupaten Mojokerto Tahun 2005-2025, RPJMD Kabupaten Mojokerto Tahun 2011-2015 maupun perkembangan kebijakan pemerintah dalam skala regional dan nasional, serta dengan memperhatikan kondisi umum dan permasalahan yang dihadapi dan diformulasikan dalam hasil musrenbang Tahun 2015, maka dalam rangka penyelenggaraan manajemen pemerintah daerah untuk Tahun 2016 difokuskan pada pembangunan daerah yang menjadi kebijakan umum dalam penyusunan APBD Tahun 2016 Rencana program dan kegiatan Pemerintah Daerah disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD 2011-2015 Tahun ke-4. Rencana program dan kegiatan prioritas merupakan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun Anggaran 2015 atau merupakan Tahun ke-5 Program RPJMD pada masa transisi, sebagaimana dalam tabel berikut: RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab V - 1

BAB VI P E N U T U P Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 merupakan kerangka pokok pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Mojokerto Tahun Anggaran 2016 sehingga RKPD Tahun 2016 menjadi pedoman dalam penyusunan KUA, PPAS Tahun 2016 dan juga sebagai acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun masyarakat termasuk dunia usaha untuk mencapai sinergi dalam pelaksanaan pembangunan, dalam mencapai keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan, seperti Musrenbang ditingkat desa, Musrenbang Kecamatan ditingkat Kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten ditingkat Kabupaten. Selanjutnya seluruh SKPD dan penyelenggara Pemerintah Daerah lainnya dalam menyusun Renja SKPD harus mengacu pada program dan kegiatan sebagaimana yang dituangkan dalam RKPD Kabupaten Mojokerto Tahun 2016. Keberhasilan RKPD Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 sangat tergantung pada sikap mental, tekad, semangat, ketaatan, keinginan untuk maju dan disiplin dari semua pihak yang terkait. BUPATI MOJOKERTO MUSTOFA KAMAL PASA RKPD TAHUN 2016 KAB. MOJOKERTO / BAPPEDA Bab VI - 1

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 264 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016; Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur juncto Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);