MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Pembiayaan Syariah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Berharga Syariah Negara

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Hubungan Kelembagaan

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Harga Surat Berharga Syariah Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Berharga Syariah Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Keuangan dan Fiskal

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Infrastruktur Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Peraturan Surat Utang Negara dan Evaluasi Kinerja

Melakukan identifikasi kebutuhan diklat, penyelenggaraan diklat, assessment center, serta pola mutasi di lingkungan Direktorat Jenderal.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Surat Berharga Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Administrasi Kepegawaian

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelaksanaan Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif II

Melakukan urusan perbendaharaan dan penerbitan surat perintah pembayaran di lingkungan Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pembiayaan Syariah

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Setelmen Transaksi Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Portofolio dan Risiko Pembiayaan Syariah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Penyusunan Anggaran. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pemantauan Kewajiban Kontinjensi

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Risiko Kewajiban Kontinjensi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan dan Perjanjian Kewajiban Kontinjensi

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Perancangan Sistem Teknologi Informasi

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Laba Badan Usaha Milik Negara

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Portofolio dan Risiko Pinjaman

-1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran II

NAMA JABATAN : Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penyusunan Anggaran Pendapatan Negara

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran II

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala seksi Penyajian Laporan dan Publikasi

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Asumsi Dasar dan Kerangka Ekonomi Makro

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran I

IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, teknologi informasi, dan evaluasi di bidang sistem penganggaran.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Akuntansi dan Pelaporan

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Strategi Utang

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Melaksanakan pengelolaan urusan organisasi, ketatalaksanaan, dan pelaporan direktorat jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data

Melakukan penyiapan bahan konsolidasi data pinjaman dan hibah, menyusun data, dan mengembangkan data pinjaman dan hibah.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Pinjaman dan Hibah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

- 1 - Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang dana perimbangan.

1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah.

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Strategi dan Portofolio Utang

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 187/KMK.01/2010 TENTANG STANDAR PROSEDUR OPERASI (STANDARD OPERATING PROCEDURE) LAYANAN UNGGULAN KEMENTERIAN KEUANGAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah.

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan Pembiayaan Utang

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengelolaan utang.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah IC

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 -

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pinjaman dan Hibah I

Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian direktorat jenderal.

1. NAMA JABATAN : Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah III A

Transkripsi:

- 249-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Dokumen Hukum 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan dokumen hukum dan perjanjian dalam rangka penerbitan, pembelian kembali (buy-back), dan penukaran (switching) instrumen pembiayaan syariah serta evaluasi kinerja konsultan hukum. 3. TUJUAN JABATAN: Terwujudnya dokumen hukum dan perjanjian dalam rangka penerbitan instrumen pembiayaan syariah yang akuntabel dan kredibel untuk mendukung pengelolaan pembiayaan syariah dalam rangka memenuhi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui Surat Berharga Syariah Negara yang cukup, efisien, aman dan berkelanjutan. 4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN: 4.1. Merumuskan bahan masukan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), Penetapan Kinerja (PK), serta Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat terkait dengan kebijakan di bidang pengelolaan pembiayaan syariah. 4.1.1. Mempelajari disposisi Kepala Subdirektorat untuk memberikan bahan masukan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), Penetapan Kinerja (PK), serta Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat terkait dengan kebijakan di bidang pengelolaan pembiayaan syariah, dan menugaskan para Kepala Seksi sesuai bidang tugasnya untuk menyusun konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, RKA-K/L, PK dan IKU Direktorat; 4.1.2. Membahas penyusunan konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, RKA-K/L, PK, dan IKU Direktorat, bersama pelaksana; 4.1.3. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep bahan masukan Renstra, Renja, RKT, RKA-K/L, PK, dan IKU Direktorat sesuai pembahasan beserta konsep nota dinas pengantar; 4.1.4. Meneliti bahan masukan Renstra, Renja, RKT, RKA-K/L, PK, dan IKU Direktorat dan menyampaikan kepada Kepala Subdirektorat disertai nota dinas pengantar.

- 250-4.2. Merumuskan draft dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah. 4.2.1. Meneliti dan mempelajari materi yang diperlukan untuk melakukan penyusunan draft dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah dan menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan dan menyusun konsep pengkajian dokumen hukum dalam rangka pembiayaan syariah; 4.2.2. Meneliti bahan dan membahas bersama pelaksana dan konsultan hukum mengenai konsep pengkajian dokumen hukum dalam rangka pembiayaan syariah; 4.2.3. Menugaskan pelaksana dan konsultan hukum untuk menyusun konsep penyusunan draft dokumen hukum dalam rangka pembiayaan syariah sesuai dengan hasil pembahasan; 4.2.4. Meneliti dan mengoreksi konsep penyusunan draft dokumen hukum instrumen pembiayaan syariah, dan menyampaikan kepada Kasubdit; 4.2.5. Membahas konsep penyusunan draft dokumen hukum dalam rangka pembiayaan syariah bersama Kasubdit dan Kepala Seksi lainnya dan menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep penyusunan draft dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah sesuai pembahasan beserta konsep nota dinasnya; 4.2.6. Meneliti dan mengoreksi konsep penyusunan draft dokumen hukum instrumen pembiayaan syariah sesuai pembahasan beserta konsep surat Kasubdit dan Direktur serta menyampaikannya kepada Kasubdit. 4.3. Merumuskan draft dokumen hukum dalam rangka perjanjian dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah. 4.3.1. Meneliti dan mempelajari materi yang diperlukan untuk melakukan penyusunan draft dokumen hukum perjanjian dalam rangka pembiayaan syariah dan menugaskan pelaksana dan konsultan hukum untuk mengumpulkan bahan dan menyusun konsep perjanjian dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah;

- 251-4.3.2. Meneliti bahan dan membahas bersama pelaksana dan konsultan hukum mengenai konsep perjanjian dokumen hukum dalam rangka pembiayaan syariah; 4.3.3. Menugaskan pelaksana dan konsultan hukum untuk menyusun konsep penyusunan draft perjanjian dokumen hukum dalam rangka pembiayaan syariah sesuai dengan hasil pembahasan; 4.3.4. Meneliti dan mengoreksi konsep penyusunan draft perjanjian dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah, dan menyampaikan kepada Kasubdit; 4.3.5. Membahas konsep penyusunan draft perjanjian dokumen hukum instrumen pembiayaan syariah bersama Kasubdit dan Kepala Seksi lainnya dan menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep penyusunan draft perjanjian dokumen hukum dalam rangka pembiayaan syariah sesuai pembahasan beserta konsep nota dinasnya; 4.3.6. Meneliti dan mengoreksi konsep penyusunan draft perjanjian dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah sesuai pembahasan beserta konsep surat Kasubdit dan Direktur serta menyampaikannya kepada Kasubdit. 4.4. Mengkoordinasilan penatausahaan dokumen hukum penerbitan dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah. 4.4.1. Meneliti dan mempelajari materi yang diperlukan untuk menatausahakan dokumen hukum Penerbitan dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah termasuk sistem pengkodean (codering) dan menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan dan menyusun konsep penatausahaan dokumen hukum Penerbitan dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah; 4.4.2. Meneliti bahan dan membahas bersama pelaksana mengenai konsep penatausahaan dokumen hukum Penerbitan dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah; 4.4.3. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep penatausahaan dokumen hukum Penerbitan dan perjanjian dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah sesuai dengan hasil pembahasan; 4.4.4. Meneliti dan mengoreksi konsep penatausahaan dokumen hukum Penerbitan dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah, dan menyampaikan kepada Kasubdit;

- 252-4.4.5. Membahas konsep penatausahaan dokumen hukum Penerbitan dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah bersama Kasubdit dan Kepala Seksi lainnya dan menugaskan pelaksana untuk melaksanakan penatausahaan dokumen hukum Penerbitan dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah sesuai pembahasan dan menyusun laporan hasil penatausahaan; 4.4.6. Meneliti dan mengoreksi laporan penatausahaan dokumen hukum Penerbitan dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah, dan menyampaikan kepada Kasubdit. 4.5. Mengkoordinasilan penatausahaan dokumen hukum perjanjian dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah. 4.5.1. Meneliti dan mempelajari materi yang diperlukan untuk menatausahakan dokumen hukum perjanjian dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah termasuk sistem pengkodean (codering) dan menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan dan menyusun konsep penatausahaan dokumen hukum perjanjian dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah; 4.5.2. Meneliti bahan dan membahas bersama pelaksana mengenai konsep penatausahaan dokumen hukum perjanjian dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah; 4.5.3. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep penatausahaan dokumen hukum perjanjian dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah sesuai dengan hasil pembahasan; 4.5.4. Meneliti dan mengoreksi konsep penatausahaan dokumen hukum perjanjian dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah, dan menyampaikan kepada Kasubdit; 4.5.5. Membahas konsep penatausahaan dokumen hukum perjanjian dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah bersama Kasubdit dan Kepala Seksi lainnya dan menugaskan pelaksana untuk melaksanakan penatausahaan dokumen hukum perjanjian dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah sesuai pembahasan dan menyusun laporan hasil penatausahaan; 4.5.6. Meneliti dan mengoreksi laporan penatausahaan dokumen hukum perjanjian dalam rangka mendukung Pembiayaan Syariah, dan menyampaikan kepada Kasubdit. 4.6. Merumuskan konsep kajian dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah. 4.6.1. Meneliti dan mempelajari materi yang diperlukan untuk bahan kajian dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah dan menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan dan menyusun konsep bahan kajian dokumen hukum dalam rangka pembiayaan syariah;

- 253-4.6.2. Meneliti bahan dan membahas bersama pelaksana mengenai konsep bahan kajian dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah; 4.6.3. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep bahan kajian dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah sesuai dengan hasil pembahasan; 4.6.4. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan kajian dokumen hukum instrumen pembiayaan syariah, dan menyampaikan kepada Kasubdit; 4.6.5. Membahas konsep bahan kajian dokumen hukum dalam rangka pembiayaan syariah bersama Kasubdit dan Kepala Seksi lainnya dan menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep bahan kajian dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah sesuai pembahasan beserta konsep nota dinasnya; 4.6.6. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan kajian dokumen hukum instrumen pembiayaan syariah sesuai pembahasan beserta konsep surat Kasubdit dan Direktur serta menyampaikannya kepada Kasubdit. 4.7. Mengevaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah. 4.7.1. Meneliti dan mempelajari materi yang diperlukan untuk Menyusun evaluasi kinerja konsultan hukum kajian dokumen hukum dalam rangka pembiayaan syariah dan menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan dan menyusun konsep evaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah; 4.7.2. Meneliti bahan dan membahas bersama pelaksana mengenai konsep evaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah; 4.7.3. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep evaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah sesuai dengan hasil pembahasan; 4.7.4. Meneliti dan mengoreksi konsep evaluasi kinerja konsultan hukum instrumen pembiayaan syariah, dan menyampaikan kepada Kasubdit;

- 254-4.7.5. Membahas konsep evaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka pembiayaan syariah bersama Kasubdit dan Kepala Seksi lainnya dan menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep evaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah sesuai pembahasan beserta konsep nota dinasnya; 4.7.6. Meneliti dan mengoreksi konsep evaluasi kinerja konsultan hukum instrumen pembiayaan syariah sesuai pembahasan beserta konsep surat Kasubdit dan Direktur serta menyampaikannya kepada Kasubdit. 4.8. Merumuskan konsep kajian dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah. 4.8.1. Meneliti dan mempelajari materi yang diperlukan untuk Menyusun evaluasi kinerja konsultan hukum kajian dokumen hukum dalam rangka pembiayaan syariah dan menugaskan pelaksana untuk mengumpulkan bahan dan menyusun konsep evaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah; 4.8.2. Meneliti bahan dan membahas bersama pelaksana mengenai konsep evaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah; 4.8.3. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep evaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah sesuai dengan hasil pembahasan; 4.8.4. Meneliti dan mengoreksi konsep evaluasi kinerja konsultan hukum instrumen pembiayaan syariah, dan menyampaikan kepada Kasubdit; 4.8.5. Membahas konsep evaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka pembiayaan syariah bersama Kasubdit dan Kepala Seksi lainnya dan menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep evaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah sesuai pembahasan beserta konsep nota dinasnya; 4.8.6. Meneliti dan mengoreksi konsep evaluasi kinerja konsultan hukum instrumen pembiayaan syariah sesuai pembahasan beserta konsep surat Kasubdit dan Direktur serta menyampaikannya kepada Kasubdit.

- 255-4.9. Merumuskan rencana kerja Agen Penjual & Konsultan Hukum dalam rangka penerbitan SBSN dengan cara bookbuilding untuk mendukung Pembiayaan Syariah. 4.9.1. Menugaskan pelaksana untuk menyusun rencana kerja Agen Penjual & Konsultan Hukum serta dokumen surat perjanjian kerja dalam rangka penerbitan SBSN untuk mendukung Pembiayaan Syariah sesuai pembahasan dan menyusun laporan hasil penatausahaan; 4.9.2. Meneliti dan mengoreksi laporan rencana kerja dokumen seleksi Agen Penjual & Konsultan Hukum serta dokumen surat perjanjian kerja dalam rangka penerbitan SBSN untuk mendukung Pembiayaan Syariah, dan menyampaikannya kepada Kasubdit. 4.10. Merumuskan bahan masukan tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional. 4.10.1. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan tanggapan atas LHP yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional; 4.10.2. Membahas bahan masukan tanggapan atas LHP yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional bersama kepala seksi lainnya dan pelaksana; 4.10.3. Menugaskan pelaksana untuk mengoreksi dan menyiapkan bahan masukan tanggapan atas LHP yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional sesuai dengan hasil pembahasan dan membuat konsep nota dinas pengantar; 4.10.4. Mengoreksi konsep nota dinas dan bahan masukan tanggapan atas LHP yang telah dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional dan menyampaikannya kepada Direktur Pembiayaan Syariah. 4.11. Merumuskan bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Direktorat, bahan masukan penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja Direktorat Jenderal dan Kementerian, yang meliputi antara lain Analisis Beban Kerja (ABK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 4.11.1. Menerima dan mempelajari disposisi dari Kepala Subdirektorat untuk menyusun rumusan dokumen evaluasi, melaksanakan monitoring, dan pelaporan kinerja terkait pengelolaan pembiayaan syariah, serta koordinasi dengan pihak/unit terkait; 4.11.2. Mengarahkan dan menugaskan pelaksana untuk menyusun rumusan dokumen evaluasi, melaksanakan monitoring, dan pelaporan kinerja terkait pengelolaan pembiayaan syariah, serta koordinasi dengan pihak/unit terkait; 4.11.3. Meneliti rumusan dokumen evaluasi, melaksanakan monitoring, dan pelaporan kinerja terkait pengelolaan pembiayaan syariah; 4.11.4. Menyampaikan rumusan dokumen evaluasi, melaksanakan monitoring, dan pelaporan kinerja terkait pengelolaan pembiayaan syariah, kepada Kepala Subdirektorat;

- 256-4.11.5. Melaksanakan rapat pembahasan dengan para Kepala Subdirektorat dan Kepala Seksi, dengan dipimpin Direktur dalam rangka perumusan dokumen evaluasi, serta pelaksanaan monitoring, dan pelaporan kinerja terkait pengelolaan pembiayaan syariah. 4.12. Membina pegawai pada Seksi Seksi Dokumen Hukum untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja. 4.12.1. Memberikan nasehat, menegakkan dan meningkatkan disiplin bawahan; 4.12.2. Memberikan kesempatan bawahan untuk mengembangkan diri; 4.12.3. Mengusulkan mutasi dan promosi bawahan; 4.12.4. Memberikan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan bawahan. 5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN: 5.1. Disposisi dari Kepala Subdirektorat Peraturan dan Kebijakan Operasional; 5.2. Kesepakatan dan keputusan rapat teknis; 5.3. Konsep surat/nota dinas yang disiapkan pelaksana; 5.4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah; 5.5. Laporan hasil pelaksanaan tugas Subdirektorat; 5.6. Surat dari instansi terkait; 5.7. Pertanyaan DPR; 5.8. LHP aparat pengawasan fungsional; 5.9. Data dan informasi terkait dengan pembiayaan yang berbasis syariah; 5.10. Fatwa Dewan Syariah Nasional-MUI; 5.11. Sharia Standar Accounting and Auditing Organisation for Islamic Financial Institution (AAOIFI). 6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN: 6.1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara; 6.2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 6.3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 6.4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 6.5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara; 6.6. Undang-Undang tentang APBN; 6.7. Undang-Undang tentang Perpajakan; 6.8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia; 6.9. Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

- 257-6.10. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 6.11. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 6.12. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 6.13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; 6.14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil; 6.15. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 6.16. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6.17. Keputusan Presiden mengenai pelaksanaan APBN; 6.18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.01/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan di Lingkungan Departemen Keuangan; 6.19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.01/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedures) di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55 /PM.1/2007; 6.20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/PMK.01/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis) di Lingkungan Departemen Keuangan; 6.21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.09/2008 tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Departemen Keuangan; 6.22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.01/2010 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Keuangan; 6.23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan; 6.24. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 40/KMK.01/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2010-2014; 6.25. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 759/KM.1/2010 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Unit-Unit Organisasi di Lingkungan Kementerian Keuangan; 6.26. Keputusan Direktur Jenderal Nomor Kep-16/PU/2010 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Tahun 2010-2014; 6.27. Keputusan Direktur Jenderal tentang Strategi Pengelolaan Utang Tahunan; 6.28. Peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait di bidang pengelolaan pembiayaan syariah; 6.29. Keputusan atau Peraturan Menteri Keuangan lainnya yang terkait pelaksanaan tugas; 6.30. Prosedur Operasi Standar Pengelolaan Utang dan Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang; 6.31. Prosedur Operasi Standar (Standart Operating Procedures/SOP) terkait dengan pengelolaan pembiayaan syariah; 6.32. Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang;

- 258-6.33. Referensi terkait dengan pembiayaan yang berbasis syariah 6.34. Internet. 7. HASIL KERJA: 7.1. Konsep bahan masukan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), Penetapan Kinerja (PK), serta Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat terkait dengan kebijakan di bidang pengelolaan pembiayaan syariah; 7.2. Draft dokumen hukum dalam rangka Pembiayaan Syariah; 7.3. Draft perjanjian yang berkaitan dengan pembiayaan syariah; 7.4. Daftar inventarisasi dokumen hukum yang berkaitan dengan pembiayaan syariah; 7.5. Kompilasi dokumen hukum dalam rangka Pembiayaan Syariah; 7.6. Konsep kajian dokumen hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah; 7.7. Konsep hasil evaluasi kinerja konsultan hukum dalam rangka penerbitan, pembelian kembali, dan penukaran instrumen pembiayaan syariah; 7.8. Konsep nota dinas Direktur Pembiayaan Syariah untuk menyampaikan konsep dokumen hukum yang memerlukan tandatangan Menteri Keuangan atau pejabat lain melalui Direktur Jenderal Pengelolaan Utang; 7.9. Konsep rencana kerja Agen Penjual & Konsultan Hukum dalam rangka penerbitan SBSN dengan cara bookbuilding untuk mendukung Pembiayaan Syariah; 7.10. Konsep surat Direktur Pembiayaan Syariah kepada pihak/instansi terkait dalam rangka koordinasi pelaksanaan tugas Direktorat Pembiayaan Syariah; 7.11. Konsep tanggapan LHP aparat pengawasan fungsional pada Direktorat Pembiayaan Syariah; 7.12. Konsep dokumen pembinaan para pegawai pada Seksi Dokumen Hukum; 7.13. Konsep bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Direktorat yang meliputi antara lain Analisis Beban Kerja (ABK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 8. WEWENANG: 8.1. Mengajukan konsep bahan masukan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), Penetapan Kinerja (PK), serta Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat terkait dengan kebijakan di bidang pengelolaan pembiayaan syariah; 8.2. Mengajukan draft dokumen hukum dalam rangka Pembiayaan Syariah; 8.3. Mengajukan draft perjanjian yang berkaitan dengan Pembiayaan Syariah; 8.4. Mengajukan daftar inventarisasi dokumen hukum yang berkaitan dengan Pembiayaan Syariah;

- 259-8.5. Mengajukan kompilasi dokumen hukum dalam rangka Pembiayaan Syariah; 8.6. Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Subdirektorat Pengkajian Peraturan dan Kebijakan Operasional; 8.7. Mengoreksi dan memaraf konsep surat, laporan, daftar, atau dokumen lain mengenai Pembiayaan Syariah; 8.8. Mengajukan konsep tanggapan LHP aparat pengawasan fungsional pada Direktorat Pembiayaan Syariah; 8.9. Mengikuti pembahasan dengan instansi terkait mengenai Pembiayaan Syariah; 8.10. Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas; 8.11. Mengajukan dokumen pembinaan para pegawai pada Seksi Dokumen Hukum; 8.12. Mengajukan konsep bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Direktorat yang meliputi antara lain Analisis Beban Kerja (ABK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 9. TANGGUNG JAWAB: 9.1. Kebenaran konsep bahan masukan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), Penetapan Kinerja (PK), serta Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat terkait dengan kebijakan di bidang pengelolaan pembiayaan syariah; 9.2. Kebenaran draft dokumen hukum dalam rangka Pembiayaan Syariah yang diajukan; 9.3. Kebenaran draft perjanjian yang berkaitan dengan Pembiayaan Syariah yang diajukan; 9.4. Kebenaran daftar inventarisasi dokumen hukum yang berkaitan dengan Pembiayaan Syariah yang diajukan; 9.5. Kebenaran kompilasi dokumen hukum dalam rangka Pembiayaan Syariah yang diajukan; 9.6. Kebenaran substansi usulan, saran, dan pendapat kepada Kepala Subdirektorat Pengkajian Peraturan dan Kebijakan Operasional; 9.7. Kebenaran substansi konsep nota dinas, surat, laporan, daftar, atau dokumen lain yang terkait dengan tugas Direktorat Pembiayaan Syariah; 9.8. Kebenaran substansi atas pendapat dan saran dalam pembahasan dengan instansi terkait; 9.9. Terjaganya kerahasiaan pelaksanaan tugas; 9.10. Kebenaran konsep tanggapan LHP aparat pengawasan fungsional pada Direktorat Pembiayaan Syariah; 9.11. Kebenaran dokumen pembinaan para pegawai pada Seksi Dokumen Hukum; 9.12. Kebenaran konsep bahan masukan dokumen evaluasi kinerja Direktorat yang meliputi antara lain Analisis Beban Kerja (ABK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

- 260-10. DIMENSI JABATAN: 10.1. Dimensi Finansial: Nilai instrument pembiayaan berbasis syariah yang akan diterbitkan untuk satu tahun anggaran, disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dalam APBN, yang terdiri dari: 10.1.1. Total nilai nominal penerbitan SBSN dan instrumen pembiayaan syariah lainnya dalam denominasi rupiah; 10.1.2. Total nilai nominal penerbitan SBSN dan instrumen pembiayaan syariah lainnya dalam valuta asing; 10.1.3. Total nilai Barang Milik Negara dan objek yang dijadikan sebagai underlying asset dalam penerbitan SBSN; 10.1.4. Total nilai nominal penerbitan Sukuk Ritel; 10.1.5. Total nilai nominal penerbitan SBSN dalam rangka pembiayaan proyek infrastruktur; 10.1.6. Total nilai nominal pembelian kembali SBSN; 10.1.7. Jumlah potensi dan daya serap pasar keuangan syariah. 10.2. Dimensi Non Finansial: 10.2.1. Jenis dan jumlah instrumen pembiayaan syariah berupa SBSN, terdiri dari: 10.2.1.1. SBSN dalam denominasi Rupiah atau Valas; 10.2.1.2. Sukuk Ritel; 10.2.1.3. Sukuk Jangka Pendek (Islamic Treasury-bills); 10.2.1.4. SBSN untuk pembiayaan proyek infrastruktur (project financing). 10.2.2. Jenis dan jumlah akad/perjanjian Sukuk, antara lain meliputi: 10.2.2.1. Ijarah; 10.2.2.2. Mudharabah; 10.2.2.3. Musharakah; 10.2.2.4. Istisna'; 10.2.2.5. Perjanjian atau akad lainnya sepanjang sesuai dengan prinsip syariah atau berdasarkan kombinasi dari perjanjian atau akad lainnya tersebut. 10.2.2.6. Jenis dokumen penerbitan SBSN, yang terdiri dari: 10.2.2.7. Perjanjian jual beli (akad al-bai ); 10.2.2.8. Perjanjian sewa dan menyewa (Ijarah); 10.2.2.9. Perjanjian pengelolaan Aset SBSN; 10.2.2.10. Pernyataan pembelian Aset SBSN; 10.2.2.11. Pernyataan penjualan Aset SBSN oleh Perusahaan Penerbitan SBSN; 10.2.2.12. Pernyataan kepemilikan Barang Milik Negara; 10.2.2.13. Penetapan Barang Milik Negara sebagai Aset SBSN; 10.2.2.14. Ketentuan dan syarat (Terms and Conditions) SBSN; 10.2.2.15. Perjanjian wali amanat (declaration of trust). 10.2.3. Unit koordinasi terkait pembiayaan syariah: 10.2.3.1. Menteri Keuangan; 10.2.3.2. Komite Syariah SBSN; 10.2.3.3. Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

- 261-10.2.3.4. Unit-unit terkait di lingkungan Ditjen Pengelolaan Utang; 10.2.3.5. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara; 10.2.3.6. Direktorat Jenderal Pajak; 10.2.3.7. Biro Hukum Departemen Keuangan; 10.2.3.8. Instansi Pengguna Barang Milik Negara; 10.2.3.9. Bank Indonesia; 10.2.3.10. Bapepam dan Lembaga Keuangan; 10.2.3.11. Bappenas; 10.2.3.12. SROs/Dealers /Bank Penata Usaha/Wali Amanat; 10.2.3.13. Market analysts, pelaku pasar, dan investors; 10.2.3.14. Mejelis Ulama Indonesia/ Dewan Syariah Nasional; 10.2.3.15. International Islamic Financial Market (IIFM); 10.2.3.16. International Financial Services Board (IFSB); 10.2.3.17. Accounting and Auditing Organisation for Islamic Financial Institutions (AAOIFI); 10.2.3.18. Islamic Development Bank (IDB); 10.2.3.19. Islamic Research and Training Institute (IRTI); 10.2.3.20. Lembaga keuangan syariah dalam dan luar negeri; 10.2.3.21. Asosiasi syariah di bidang ekonomi, perbankan, asuransi, dan pasar modal; 10.2.3.22. Rating Agencies; 10.2.3.23. Instansi dan unit kerja terkait lainnya. 10.2.4. Barang Milik Negara dan objek yang dapat digunakan sebagai dasar penerbitan Surat Berharga Syariah Negara, dapat berupa: (i) tanah dan/atau bangunan, dan (ii) selain tanah dan/atau bangunan yang jenis, nilai dan spesifikasinya ditetapkan oleh Menteri. 11. HUBUNGAN KERJA : 11.1. Kepala Subdirektorat dalam hal menerima tugas dan pengarahan serta mengajukan usul, saran, dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas; 11.2. Para Kepala Seksi pada Subdirektorat Pengkajian Peraturan dan Kebijakan Operasional dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas; 11.3. Para pejabat terkait di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dalam hal identifikasi Barang Milik Negara yang akan dijadikan aset SBSN; 11.4. Para pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran dalam hal pelaksanaan tugas; 11.5. Bappenas dalam hal pelaksanaan tugas; 11.6. Bank Indonesia dalam hal pelaksanaan tugas; 11.7. Biro Hukum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan dalam rangka penyiapan dokumen hukum dan konsep perjanjian yang terkait dengan Pembiayaan Syariah; 11.8. Para donor/lender dalam hal penyusunan konsep perjanjian Pembiayaan Syariah; 11.9. Instansi dan unit terkait lainnya dalam rangka penyusunan Offering Memorandum.

- 262-12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN: Terbatasnya perangkat peraturan di bidang pengelolaan pembiayaan syariah, infrastruktur kelembagaan, dan infrastruktur pasar SBSN akan berdampak negatif terhadap perumusan standar dokumen hukum dan perjanjian dalam rangka penerbitan instrumen pembiayaan syariah, sehingga dapat menyebabkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan dan pencapaian kinerja pengelolaan pembiayaan syariah tidak tercapai secara optimal. Untuk itu, diperlukan konsep standar penyusunan dokumen hukum dan perjanjian untuk masing-masing struktur Surat Berharga Syariah Negara dalam rangka penerbitan instrumen pembiayaan syariah yang akuntabel, kredibel serta menjamin kepastian hukum untuk mendukung pengelolaan pembiayaan syariah dalam rangka memenuhi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui Surat Berharga Syariah Negara yang cukup, efisien, aman dan berkelanjutan. 13. RISIKO JABATAN : Tidak Ada. 14. SYARAT JABATAN : 14.1. Pangkat/ golongan : Penata (III/c) 14.2. Pendidikan formal : Strata 1 14.3. Diklat/Kursus : 14.3.1. Diklatpim Tk.IV; 14.3.2. Legal Drafting; 14.3.3. Islamic Financial Legal Documentations & Contracts; 14.3.4. Contract Drafting; 14.3.5. Financial Market; 14.3.6. Capital Market; 14.3.7. Islamic Financing. 14.4. Syarat lainnya : 14.4.1. Menguasai bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan; 14.4.2. Memiliki pengetahuan hukum perjanjian; 14.4.3. Memiliki dasar pengetahuan ekonomi dan/atau keuangan syariah; 14.4.4. Memahami peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara, badan hukum dan kelembagaan negara; 14.4.5. Memahami peraturan perundang-undangan di bidang SBSN dan pasar modal; 14.4.6. Memahami instrument pembiayaan syariah; 14.4.7. Memahami prosedur dan mekanisme penerbitan SBSN; 14.4.8. Memahami SOP; 14.4.9. Memahami Kode Etik Pegawai DJPU; 14.4.10. Standar Kompetensi: 14.4.10.1. In-Depth Problem Solving & Analysis (2);

- 263-15. KEDUDUKAN JABATAN: 14.4.10.2. Planning and Organizing (2); 14.4.10.3. Continuous Improvement (2); 14.4.10.4. Policies, Processes & Procedures (2); 14.4.10.5. Stakeholder Service (3); 14.4.10.6. Integrity (3); 14.4.10.7. Team Leadership (2); 14.4.10.8. Interpersonal Communication (2); 14.4.10.9. Written Communication (2). KEPALA SUBDIREKTORAT PERATURAN SBSN DAN EVALUASI KINERJA KEPALA SEKSI PERATURAN PEMBIAYAAN SYARIAH KEPALA SEKSI DOKUMEN HUKUM KEPALA SEKSI PERENCANAAN DAN EVALUASI KINERJA Perumus Bahan Dokumen Hukum Senior Perumus Bahan Dokumen Hukum Junior Pemroses Bahan Dokumen Hukum Senior Pemroses Bahan Dokumen Hukum Junior Penyaji Bahan Dokumen Hukum Senior Penyaji Bahan Dokumen Hukum Junior Penata Usaha Senior Penata Usaha Senior Penata Usaha Senior