MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 -
|
|
- Hendra Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran II.3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 433/PM.1/2007 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Direktorat Dana Perimbangan MENTERI KEUANGAN NAMA JABATAN: Direktur Dana Perimbangan 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi, perhitungan alokasi standarisasi, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi di bidang belanja untuk daerah (Dana Perimbangan dan Dana Otonomi Khusus). 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya rumusan kebijakan dana bagi hasil pajak, dana bagi hasil sumber daya alam, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan dana otonomi khusus yang akuntabel dan transparan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN : 4.1. Menetapkan Rencana Strategik (Renstra),Rencana Kerja (Renja), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat sebagai bahan masukan Renstra, Renja, RKT, dan LAKIP Direktorat Jenderal Perimbangan Mempelajari bahan masukan Renstra, Renja, RKT, dan Lakip Direktorat yang berkaitan dengan PDRD; Menugaskan Kepala Sub Direktorat PDRD sesuai dengan bidang tugasnya untuk mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan Renstra, Renja, RKT, dan Lakip Direktorat; Meneliti konsep bahan penyusunan Renstra, Renja, RKT dan Lakip Direktorat dari Kepala Sub Direktorat PDRD; Membahas konsep bahan penyusunan Renstra, Renja, RKT dan Lakip Direktorat dengan Kepala Sub Direktorat PDRD; Menugaskan Kepala Sub Direktorat PDRD untuk menyempurnakan sesuai rapat pembahasan; Menetapkan Renstra, Renja, RKT, dan Lakip Direktorat dan menyampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan 4.2. Menyiapkan perumuskan kebijakan umum belanja untuk daerah Menugaskan para Kepala Subdirektorat sesuai dengan tugasnya untuk menyusun perumusan kebijakan umum belanja untuk daerah; Meneliti dan mengoreksi perumusan kebijakan umum belanja untuk daerah yang telah disusun oleh para Kepala Subdirektorat; Menyampaikan rumusan kebijakan umum belanja untuk daerah kepada Direktur Jenderal Perimbangan 4.3. Mengkoordinasikan dan melaksanakan perhitungan, penetapan alokasi, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi dana bagi hasil pajak Menugaskan Kepala Subdirektorat Dana Bagi Hasil Pajak untuk melaksanakan dan mengevaluasi perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi dana bagi hasil pajak;
2 Meneliti dan menganalisa hasil pelaksanaan dan evaluasi perhitungan, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi, serta penyiapan penetapan alokasi dana bagi hasil pajak yang telah disusun oleh Kepala Subdirektorat Dana Bagi Hasil Pajak; Mengadakan pembahasan dengan Kasubdit Dana Bagi Hasil Pajak untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan dan evaluasi perhitungan, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi, serta penyiapan penetapan alokasi dana bagi hasil pajak; Menugaskan Kasubdit Dana Bagi Hasil Pajak untuk melaksanakan perhitungan, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi, serta penyiapan penetapan alokasi dana bagi hasil pajak; Melakukan koreksi atas hasil pelaksanaan perhitungan, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi, serta penyiapan penetapan alokasi dana bagi hasil pajak; Menyampaikan hasil pelaksanaan perhitungan, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi, serta penyiapan penetapan alokasi dana bagi hasil pajak kepada Direktur Jenderal Perimbangan 4.4. Mengkoordinasikan dan melaksanakan perhitungan, penetapan alokasi, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi dana bagi hasil sumber daya alam (SDA) Menugaskan Kepala Subdirektorat Dana Bagi Hasil SDA untuk melaksanakan dan mengevaluasi perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi dana bagi hasil pajak; Meneliti dan menganalisa hasil pelaksanaan dan evaluasi perhitungan, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi, serta penyiapan penetapan alokasi dana bagi hasil SDA yang telah disusun oleh Kepala Subdirektorat Dana Bagi Hasil SDA; Mengadakan pembahasan dengan Kasubdit Dana Bagi Hasil SDA untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan dan evaluasi perhitungan, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi, serta penyiapan penetapan alokasi dana bagi hasil SDA; Menugaskan Kasubdit Dana Bagi Hasil SDA untuk melaksanakan perhitungan, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi, serta penyiapan penetapan alokasi dana bagi hasil SDA; Melakukan koreksi atas hasil pelaksanaan perhitungan, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi, serta penyiapan penetapan alokasi dana bagi hasil SDA; Menyampaikan hasil pelaksanaan perhitungan, bimbingan teknis, dan pemantauan dan evaluasi, serta penyiapan penetapan alokasi dana bagi hasil SDA kepada Direktur Jenderal Perimbangan 4.5. Mengkoordinasikan dan melaksanaan penyusunan perumusan formula, perhitungan dan penetapan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU), bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAU Menugaskan Kepala Subdirektorat DAU untuk melaksanakan dan mengevaluasi rumusan formula, perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAU;
3 Meneliti dan menganalisa hasil pelaksanaan dan evaluasi rumusan formula, perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAU; Mengadakan pembahasan dengan Kasubdit DAU untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan dan evaluasi rumusan formula, perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAU; Menugaskan Kasubdit DAU untuk menyiapkan rumusan formula dan melaksanakan perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAU; Melakukan koreksi atas hasil rumusan formula dan pelaksanaan perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAU; Menyampaikan rumusan formula dan hasil pelaksanaan perhitungan, formula, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAU kepada Direktur Jenderal Perimbangan 4.6. Mengkoordinasikan dan melaksanakan penyiapan penyusunan kriteria, perhitungan, penetapan alokasi dana alokasi khusus (DAK) serta penyiapan bahan pedoman, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Menugaskan Kepala Subdirektorat DAU untuk melaksanakan dan mengevaluasi rumusan kriteria, perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAK; Meneliti dan menganalisa hasil pelaksanaan dan evaluasi rumusan kriteria, perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAK; Mengadakan pembahasan dengan Kasubdit DAK untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan kriteria, perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAK; Menugaskan Kasubdit DAK untuk melaksanakan penyiapan perumusan kriteria, perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAK; Melakukan koreksi atas rumusan kriteria dan hasil pelaksanaan perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAK; Menyampaikan hasil rumusan kriteria dan pelaksanaan perhitungan, bimbingan teknis, penyiapan penetapan alokasi, serta pemantauan dan evaluasi DAK kepada Direktur Jenderal Perimbangan 4.7. Menyiapkan perumusan penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Dana Alokasi Umum, Rancangan Peraturan Menteri Keuangan tentang Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil Pajak, dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Menugaskan kepada para Kepala Subdirektorat sesuai dengan bidangnya untuk melaksanakan penyiapan penyusunan Peraturan Presiden tentang Dana Alokasi Umum, Peraturan Menteri Keuangan tentang Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil Pajak, dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam;
4 Meneliti dan mengoreksi rancangan peraturan dimaksud yang diajukan oleh para Kepala Subdirektorat; Menyampaikan rancangan peraturan dimaksud kepada Direktur Jenderal Perimbangan 4.8. Menyiapkan perumusan pelaksanaan tindak lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Aparat Pengawasan Fungsional dan Pengawasan Masyarakat Mempelajari LHP aparat pengawas fungsional dan laporan dari pengawasan masyarakat yang disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan; Menugaskan para Kepala Subdirektorat sesuai dengan tugasnya untuk melaksanakan penyiapan perumusan mengenai tindak lanjut LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; Meneliti dan mengoreksi penyiapan perumusan mengenai tindak lanjut LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; Memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional dan pengawasan masyarakat; Menerima laporan tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional dan pengawasan masyarakat dari para Kasubdit; Menugaskan Kepala Subdirektorat Dana Bagi Hasil Pajak c.q. Kepala Subbagian Tata Usaha sebagai koordinator untuk membuat konsep nota dinas kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan mengenai tindak lanjut LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; Mengoreksi dan menandatangani nota dinas mengenai tanggapan atas tindak lanjut LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; Menyampaikan nota dinas mengenai tindak lanjut LHP Aparat Pengawasan Fungsional dan pengawasan masyarakat kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan 4.9. Menyiapkan penyusunan konsep Nota Keuangan di bidang belanja untuk daerah Menugaskan para Kepala Sub Direktorat sesuai dengan tugasnya untuk menyiapkan penyusunan konsep Nota Keuangan di bidang dana bagi hasil pajak dan SDA, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan dana otonomi khusus; Meneliti dan mengoreksi hasil penyusunan konsep Nota Keuangan di bidang dana bagi hasil pajak dan SDA, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan dana otonomi khusus; Menugaskan Kepala Sub Direktorat Dana Alokasi Umum untuk mengkoordinasikan penyusunan konsep Nota Keuangan di bidang belanja untuk daerah; Menyampaikan hasil penyusunan konsep Nota Keuangan di bidang belanja untuk daerah kepada Direktur Jenderal Perimbangan Menyusun bahan rapat pembahasan penetapan alokasi belanja untuk daerah antara Pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat RI.
5 Menugaskan para Kepala Sub Direktorat sesuai dengan tugasnya untuk menyiapkan penyusunan bahan rapat pembahasan penetapan belanja untuk daerah; Melakukan koreksi atas penyusunan bahan rapat pembahasan penetapan belanja untuk daerah; Melakukan diskusi dengan para Kepala Sub Direktorat atas konsep bahan rapat pembahasan penetapan belanja untuk daerah; Menyampaikan penyusunan bahan rapat pembahasan penetapan belanja untuk daerah kepada Direktur Jenderal Perimbangan Mengikuti rapat-rapat pembahasan penetapan belanja untuk daerah antara Pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat RI Menugaskan para Kepala Subdirektorat untuk bersama-sama dengan Kepala Direktur mengikuti rapat-rapat pembahasan mengenai belanja untuk daerah di DPR; Menugaskan Kepala Subdirektorat sesuai dengan tugasnya untuk mencatat berbagai pertanyaan dan tanggapan yang muncul dalam rapat pembahasan penetapan belanja ke daerah; Menugaskan Kepala Subdirektorat sesuai dengan tugasnya untuk menyusun konsep jawaban atas pertanyaan dan tanggapan yang muncul dalam rapat pembahasan belanja ke daerah; Meneliti dan mengoreksi atas konsep jawaban yang disusun oleh Kepala Sub Direktorat; Menyampaikan konsep jawaban atas pertanyaan dan tanggapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI dalam rapat pembahasan penetapan belanja ke daerah kepada Direktur Jenderal Perimbangan Melaksanakan urusan tata usaha Direktorat Menugaskan Kasubbag Tata Usaha Direktorat untuk menyiapkan rencana kegiatan pelaksanaan urusan tata usaha; Mengoreksi rencana kegiatan pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat tersebut; Mengarahkan pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat; Menandatangani nota dinas dan laporan pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat. 5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN : 5.1. Disposisi Direktur Jenderal Perimbangan; 5.2. Rencana Kerja Pemerintah; 5.3. Nota Keuangan RAPBN; 5.4. Peraturan di Bidang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 5.5. Pertanyaan dan tanggapan dari DPR; 5.6. Surat-surat masuk, baik dari Departemen/Instanbsi terkait maupun dari Daerah yang terkait dengan belanja ke daerah.; 5.7. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 5.8. LHP dari aparat pengawasan fungsional; 5.9. Konsep surat dan atau nota dinas, baik dari atasan maupun bawahan;
6 Hasil Kesepakatan Panja Belanja Daerah Panitia Anggaran DPR-RI dengan Pemerintah; Data-data yang dipergunakan dalam perhitungan alokasi dana perimbangan dan dana otonomi khusus; Surat-surat masuk dari instansi penyedia data. 6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN : 6.1. Undang-undang APBN dan Peraturan Pelaksanaannya 6.2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 6.3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah; 6.4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 6.5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 6.6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 6.7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 6.8. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang ditetapkan setiap tahun; 6.9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan; 7. HASIL KERJA : 7.1. Konsep-konsep surat mengenai perumusan kebijakan, koordinasi, perhitungan alokasi standardisasi, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi di bidang belanja untuk daerah (Dana Perimbangan dan Dana Otonomi Khusus) yang ditujukan kepada Departemen/Instansi/Unit teknis terkait dan Pemerintah Daerah; 7.2. Renstra, Renja, RKT, dan LAKIP Direktorat Dana Perimbangan; 7.3. Rumusan kebijakan umum belanja untuk daerah; 7.4. Konsep penghitungan alokasi belanja untuk daerah; 7.5. Bahan rapat pembahasan dengan Panitia Belanja Dearah dan Panitia Anggaran DPR RI; 7.6. Konsep-konsep jawaban dan tanggapan atas pertanyaan anggota DPR RI; 7.7. Laporan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan dana bagi hasil pajak dan SDA, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus; 7.8. Hasil penghitungan Alokasi DAU dan DAK yang siap untuk disampaikan dalam rangka pembahasan dengan DPR; 7.9. Hasil pelaksanaan Bimbingan Teknis pelaksanaan dana perimbangan kepada Daerah; Rancangan Peraturan Menteri Keuangan mengenai penetapan Alokasi Dana Bagi Hasil Pajak dan SDA, dan DAK; Konsep penyusunan pedoman umum pengelolaan DAK; Konsep dokumen transfer dana bagi hasil pajak dan SDA, DAU, dan DAK; Laporan hasil pelaksanaan sosialisasi dana perimbangan; Laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan dana perimbangan; Masukan dalam rangka penyusunan Nota Keuangan (NK) dan RAPBN dibidang belanja untuk daerah. 8. WEWENANG : 8.1. Mengajukan usul, saran, dan pendapat mengenai perumusan kebijakan, koordinasi, perhitungan alokasi standardisasi, bimbingan teknis,
7 - 7 - pemantauan dan evaluasi di bidang belanja untuk daerah (Dana Perimbangan dan Dana Otonomi Khusus) kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; 8.2. Melakukan simulasi penghitungan Dana Perimbangan dan Dana Otonomi Khusus; 8.3. Meminta data dan informasi dalam rangka menyusun kebijakan Dana Perimbangan; 8.4. Mengajukan konsep Peraturan Presiden mengenai alokasi DAU dan Peraturan Menteri Keuangan mengenai alokasi DBH Pajak, DBH SDA, DAK, dan Dana Otonomi Khusus; 8.5. Mengoreksi dan menandatangani surat dan laporan mengenai perumusan kebijakan, koordinasi, perhitungan alokasi standardisasi, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi di bidang belanja untuk daerah (Dana Perimbangan dan Dana Otonomi Khusus); 8.6. Mengajukan konsep dokumen transfer dana perimbangan dan dana otonomi khusus; 8.7. Memberikan bimbingan teknis mengenai dana perimbangan dan dana otonomi khusus; 8.8. Menetapkan Renstra, Renja, RKT, dan LAKIP Direktorat Dana Perimbangan. 9. TANGGUNG JAWAB : 9.1. Kebenaran atas usul, saran, dan pendapat mengenai perumusan kebijakan, koordinasi, perhitungan alokasi standardisasi, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi di bidang belanja untuk daerah (Dana Perimbangan dan Dana Otonomi Khusus) kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan; 9.2. Keakuratan simulasi penghitungan Dana Perimbangan dan Dana Otonomi Khusus 9.3. Kelengkapan dan kebenaran data dan informasi dalam rangka menyusun kebijakan Dana Perimbangan; 9.4. Kebenaran atas konsep Peraturan Presiden mengenai alokasi DAU dan Peraturan Menteri Keuangan mengenai alokasi DBH Pajak, DBH SDA, DAK, dan Dana Otonomi Khusus; 9.5. Kebenaran atas surat dan laporan mengenai perumusan kebijakan, koordinasi, perhitungan alokasi standardisasi, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi di bidang belanja untuk daerah (Dana Perimbangan dan Dana Otonomi Khusus); 9.6. Keakuratan konsep dokumen transfer dana perimbangan dan dana otonomi khusus; 9.7. Kebenaran atas bimbingan teknis mengenai dana perimbangan dan dana otonomi khusus; 9.8. Keakuratan Renstra, Renja, RKT, dan LAKIP Direktorat Dana Perimbangan. 10. DIMENSI JABATAN: Mengelola sebagian belanja untuk daerah di APBN Jumlah wilayah yang dilayani meliputi : Provinsi = 33 Kabupaten/Kota= HUBUNGAN KERJA :
8 Direktur Jenderal dalam hal menerima tugas, pengarahan, dan mengajukan usul, saran dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas; Para Direktur dan Sekretaris di lingkungan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas; Badan Analisa Fiskal dalam hal penetapan pagu DAU nasional; Direktorat Jenderal Pajak dalam hal penyelesaian masalah dana bagi hasil dari penerimaan pajak; Ditjen Anggaran Departemen Keuangan dalam hal penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara dalam hal penyelesaian penyaluran dana perimbangan; Ditjen Migas Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam hal penyelesaian pekerjaan yang berhubungan dengan dana bagi hasil dari penerimaan minyak bumi dan gas alam, pertambangan umum, dan panas bumi; Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan dalam hal penyelesaian pekerjaan yang berhubungan dengan dana bagi hasil dari penerimaan sektor kehutanan; Setjen Departemen Kelautan dan Perikanan dalam hal penyelesaian pekerjaan yang berhubungan dengan dana bagi hasil dari penerimaan sektor perikanan; Setjen Departemen Kehutanan dalam hal penyelesaian pekerjaan yang berhubungan dengan dana bagi hasil dari penerimaan sektor kehutanan; Ditjen Otonomi Daerah, Depdagri dalam hal koordinasi mengenai informasi yang berkaitan dengan kebijakan otonomi daerah khususnya bidang desentralisasi fiskal; Ditjen Bina Administrasi Daerah, Depdagri dalam hal koordinasi mengenai informasi yang berkaitan dengan kebijakan otonomi secara umum; Ditjen Pemerintahan Umum, Depdagri dalam hal koordinasi pembiayaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan; Bappenas dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas; Badan Pusat Statistik, dalam hal penyediaan data dasar perhitungan dan penetapan alokasi DAU; Badan Kepegawaian Negara dalam hal koordinasi mengenai formasi, pengangkatan dan mobilitas PNS Daerah; Pemerintah Daerah, seluruh Propinsi, Kabupaten, dan Kota di Indonesia dalam hal informasi dan umpan balik mengenai alokasi dan pemanfaatan Dana Perimbangan; Panitia Anggaran DPR RI dalam hal penetapan formula dan perhitungan DAU; Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah dalam hal pelaksanaan tugas; Para Kepala Subdirektorat dan Kasi di lingkungan Direktorat Dana Perimbangan; Pihak lain yang terkait dalam hal pelaksanaan tugas 12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN: Tuntutan koordinasi/kerjasama yang baik antar instansi terkait di tingkat pusat dan daerah, sehingga perlu ditingkatkan frekuensi pertemuan; Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) selaras dengan tuntutan perkembangan zaman untuk dapat menghasilkan output berbasis outcome seoptimal mungkin dengan batasan waktu dan target operasional yang telah ditetapkan, sehingga perlu dukungan teknis yang memadai.
9 Sering terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas dan wewenang antar instansi terkait, sehingga perlu adanya ketegasan pembagian fungsi dan wewenang Masih kurangnya peraturan pelaksanaan terkait permasalahan sektoral SDA yang ada, sehingga perlu didorong untuk mempercepat adanya peraturan pelaksanaan tersebut Masih belum dilaksanakannya formula murni dalam proses penghitungan alokasi DAU, sehingga perlu ketegasan dan konsistensi pelaksanaan peraturan perundangan-undangan yang berlaku; Masih adanya intervensi politis terhadap kebijakan formula yang akan dilaksanakan dalam penghitungan alokasi DAU dan DAK, sehingga perlu ketegasan dan konsistensi pelaksanaan peraturan perundangan-undangan yang berlaku; Sering adanya kebijakan-kebijakan pada tahun anggaran berjalan setelah alokasi DAU ditetapkan, yang akan berimplikasi kepada dana perimbangan pada umumnya dan DAU khususnya, sehingga diperlukan sinkronisasi dan koordinasi diantara instansi terkait Kurangnya kesadaran pemerintah daerah dalam penyampaian laporan atau laporan yang disampaikan belum sesuai dengan ketentuan, sehingga sosialisasi peraturan perundang-undangan mengenai DAK perlu ditingkatkan. 13. RISIKO BAHAYA : Tidak Ada 14. SYARAT JABATAN : Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda / IV c Pendidikan Formal : Strata 1/Strata 2/Strata Kursus/Diklat : Diklatpim Tk. II Syarat Lainnya : - Pernah menduduki jabatan eselon III - Standar Kompetensi: a. Kerjasama (TW) b. Peduli terhadap Keteraturan (CO) c. Pemikiran Konseptual (CT) d. Inisiatif (INT) e. Integritas (ING) f. Pengarahan (DIR) g. Pemikiran Analitis (AT) h. Komitmen Organisasi (OC) i. Kepemimpinan Perubaham (CL).
10 15. KEDUDUKAN JABATAN: MENTERI KEUANGAN DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL DIREKTUR PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DIREKTUR DANA PERIMBANGAN DIREKTUR PINJAMAN, HIBAH DAN KAPASITAS DAERAH DIREKTUR EVALUASI PENDANAAN DAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH KASUBDIT DANA ALOKASI UMUM KASUBDIT DANA ALOKASI KHUSUS KASUBDIT DANA BAGI HASIL PAJAK KASUBDIT DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
1. NAMA JABATAN : Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah
- 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi pendanaan
Lebih terperinci- 1 - Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang dana perimbangan.
LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN: Direktur Dana Perimbangan.
Lebih terperinci1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
-1- Lampiran II.1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 433/PM.1/2007 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan 1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal
Lebih terperinci1. NAMA JABATAN : Direktur Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
Lampiran II.2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 433/PM.1/2007 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Pajak Daerah
Lebih terperinci1. NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan Nomor 433/PMK.1/2007 tentang Uraian Jabatan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan MENTERI KEUANGAN -1-1 -- 1. NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Perimbangan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Laba Badan Usaha Milik Negara
- 1366-1 NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Laba Badan Usaha Milik Negara 2 IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standardisasi, dan evaluasi di bidang PNBP dari laba
Lebih terperinci1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah.
LAMPIRAN IV KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan
Lebih terperinci1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah.
LAMPIRAN VI KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
LAMPIRAN II.2 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan
Lebih terperinciIKHTISAR JABATAN : Menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, teknologi informasi, dan evaluasi di bidang sistem penganggaran.
LAMPIRAN II.7 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Sistem Penganggaran 2. IKHTISAR JABATAN
Lebih terperinci1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat
Lebih terperinci4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :
- 807-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Anggaran IIIE 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan penyusunan laporan keuangan, memberikan bimbingan teknis penyusunan laporan keuangan, melakukan monitoring dan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penyusunan Anggaran Pendapatan Negara
- 298-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penyusunan Anggaran Pendapatan Negara 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan penyusunan analisis kebijakan serta perkembangan realisasi dan sasaran pendapatan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja
- 360-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja Direktorat meliputi perencanaan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Asumsi Dasar dan Kerangka Ekonomi Makro
- 16-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Asumsi Dasar dan Kerangka Ekonomi Makro 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan penyusunan analisis perkembangan dan prospek perekonomian dalam
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran 2. IKHTISAR
Lebih terperinci-1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran II
LAMPIRAN II.4 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DEPARTEMEN KEUANGAN -1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran II 2. IKHTISAR
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran
LAMPIRAN II.1 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subbagian Penyusunan Anggaran. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal.
- 118-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Penyusunan Anggaran 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja
- 107-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja Direktorat meliputi perencanaan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja
- 264-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja Direktorat meliputi perencanaan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Surat Utang Negara
- 223-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Surat Utang Negara 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Peraturan Surat Utang Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan peraturan perundang-undangan,
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi
- 245-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran I
-970-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran I 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan pengumpulan data anggaran, koordinasi dan laporan perencanaan anggaran pada
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA DAN BUKAN PAJAK
Dasar Hukum: 1 Undang-undang APBN dan Peraturan Pelaksanaannya 2 Undang-undang No. 44 Prp tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 3 Undang-undang No. 8 tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara
- 155-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara 2. IKHTISAR JABATAN : Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara mempunyai tugas melaksanakan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif
- 193-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, analisis dan kajian
Lebih terperinciMelaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.
- 101-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Keuangan 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya pengelolaan keuangan yang efektif dan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 9 - Melaksanakan pengelolaan urusan organisasi, ketatalaksanaan, dan pelaporan direktorat jenderal.
1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana 2. lkhtisar JABATAN : - 9 - Melaksanakan pengelolaan urusan organisasi, ketatalaksanaan, dan pelaporan direktorat jenderal. 3. TUJUAN JABATAN
Lebih terperinciMelakukan identifikasi kebutuhan diklat, penyelenggaraan diklat, assessment center, serta pola mutasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
- 80-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan Pegawai 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan identifikasi kebutuhan diklat, penyelenggaraan diklat, assessment center, serta pola mutasi di lingkungan Direktorat
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor
- 130-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja
- 234-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran II
-962-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran II 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan pengumpulan data anggaran, koordinasi dan laporan perencanaan anggaran pada
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Keuangan dan Fiskal
- 169-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Keuangan dan Fiskal 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Analisis Keuangan dan Fiskal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis dan kajian yang terkait dengan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 59 -
- 59-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Laksana 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan bahan ketatalaksanaan, penyusunan standar operasi dan prosedur kerja, analisis beban kerja, serta penyiapan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 495-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Teknologi Informasi Penganggaran 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan pengkajian, perumusan, pembangunan, pengembangan, dan evaluasi basis data dan penerapan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subbagian Administrasi Kepegawaian
- 89-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Administrasi Kepegawaian 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan bahan formasi dan perencanaan pegawai, urusan pengangkatan pegawai, gaji berkala, kepangkatan,
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor
- 143-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan teknik,
Lebih terperinciMelakukan urusan perbendaharaan dan penerbitan surat perintah pembayaran di lingkungan Direktorat Jenderal.
- 131-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Perbendaharaan 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan urusan perbendaharaan dan penerbitan surat perintah pembayaran di lingkungan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN:
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Peraturan Surat Utang Negara dan Evaluasi Kinerja
- 205-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Peraturan Surat Utang Negara dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Subdirektorat Peraturan Surat Utang Negara dan Evaluasi Kinerja mempunyai tugas melaksanakan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 288-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengelolaan Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyusunan, penelaahan, monitoring, dan evaluasi pencapaian kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama, serta
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Utang Negara
- 181-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Utang Negara 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Analisis Pasar Surat Utang Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, analisis kinerja,
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Surat Berharga Negara
- 287-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Surat Berharga Negara 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan akuntansi dan rekonsiliasi data terkait dengan pengelolaan Surat Utang Negara
Lebih terperinciBuku Profil DJPK COVER DEPAN. Selayang Pandang DJPK
Buku Profil DJPK 1 COVER DEPAN Selayang Pandang DJPK Buku Profil DJPK 3 Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Selayang Pandang DJPK 4 Buku Profil DJPK NILAI-NILAI KEMENTERIAN KEUANGAN Integritas Berpikir,
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pembiayaan Syariah
- 281-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pembiayaan Syariah 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga, serta memberikan bantuan teknis
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Infrastruktur Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif
- 53-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Infrastruktur Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Infrastruktur Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif mempunyai tugas melakukan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,
1 of 8 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 116-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Hubungan Kelembagaan 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Hubungan Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Strategi Utang
- 30-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Strategi Utang 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan perumusan, evaluasi, analisis, dan rekomendasi strategi pengelolaan utang jangka
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Pemantauan Kewajiban Kontinjensi
- 252-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pemantauan Kewajiban Kontinjensi 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan pemantauan pelaksanaan kebijakan yang menimbulkan kewajiban kontinjensi, melakukan analisis dan mitigasi
Lebih terperinciDANA BAGI HASIL YANG BERSUMBER DARI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
DANA BAGI HASIL YANG BERSUMBER DARI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Dgchuank.blogspot.com I. PENDAHULUAN Dalam rangka menciptakan suatu sistem perimbangan keuangan yang proporsional, demokratis, adil,
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
DIREKTORAT JENDERAL TENTANG PEMROSESAN PEMBAYARAN SUBSIDI YANG DITUGASKAN PADA DIREKTORAT Dasar Hukum : 1. UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. 2. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 246-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Setelmen Transaksi Instrumen Pembiayaan Syariah 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan pengumpulan data dan informasi perkiraan pembayaran kewajiban; melakukan rekonsiliasi
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 21/DPD RI/I/2013 2014 HASIL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2013 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR
Lebih terperinciDANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH
DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH Oleh: DR. MOCH ARDIAN N. Direktur Fasilitasi Dana Perimbangan dan Pinjaman Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH 2018 1 2 KEBIJAKAN
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan
- 141-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan 2. lkhtisar JABATAN : Melakukan akuntansi pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan keuangan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN :
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.
No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan dan Perjanjian Kewajiban Kontinjensi
- 271-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan dan Perjanjian Kewajiban Kontinjensi 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan, perumusan, review dan penyusunan rekomendasi terhadap peraturan perundang-undangan,
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara
- 175-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan verifikasi dokumen/realisasi penarikan dan dokumen/tagihan pembayaran
Lebih terperinciPERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN disampaikan pada: Sosialisasi
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN, PENELAAHAN, DAN PENETAPAN ALOKASI BAGIAN ANGGARAN BENDAHARA
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi
- 26-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi 2. IKHTISAR JABATAN: Merumuskan dan melaksanakan kegiatan perencanaan, penyiapan infrastruktur, pelaksanaan, dan penatausahaan transaksi;
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat:
Lebih terperinciBAB IV DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN. Bagian Pertama. Tugas dan Fungsi. Pasal 182
- 53 - BAB IV DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 182 Direktorat Jenderal Anggaran mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.
No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 249-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Dokumen Hukum 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan dokumen hukum dan perjanjian dalam rangka penerbitan, pembelian kembali (buy-back), dan penukaran (switching)
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.175, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran. Penyusunan. Pengesahan. Petunjuk. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.02/2013
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelaksanaan Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif II
- 83-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelaksanaan Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif II 2. IKHTISAR JABATAN : Seksi Pelaksanaan Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif II mempunyai tugas melakukan
Lebih terperinci21 Universitas Indonesia
BAB 3 GAMBARAN UMUM DEPARTEMEN KEUANGAN DAN BALANCED SCORECARD TEMA BELANJA NEGARA 3.1. Tugas, Fungsi, dan Peran Strategis Departemen Keuangan Republik Indonesia Departemen Keuangan Republik Indonesia
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 344-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Gaji 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan urusan kesejahteraan pegawai, mengajukan permintaan pembayaran, pembuatan daftar gaji dan tunjangan, pembayaran gaji dan tunjangan,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.851, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DBH. SDA Migas. Tahun Anggaran 2011. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 222/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN TAHUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN TAHUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciIV. STANDAR KOMPETENSI JABATAN STRUKTURAL ESELON II, III, DAN IV PADA SATUAN ORGANISASI SEKRETARIAT MENTERI SEKRETARIS NEGARA
- 650 - IV. STANDAR KOMPETENSI JABATAN STRUKTURAL ESELON II, III, DAN IV PADA SATUAN ORGANISASI SEKRETARIAT MENTERI SEKRETARIS NEGARA A. Biro Perencanaan A.1. Kepala Biro Perencanaan 1.1. Nama Jabatan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 333-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Rumah Tangga 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan urusan dalam, penyediaan kendaraan dinas operasional dan koordinasi penyiapan dokumen perjalanan dinas dalam dan luar
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Risiko Kewajiban Kontinjensi
- 234-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Risiko Kewajiban Kontinjensi 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan pemetaan kewajiban kontinjensi sebagai akibat peraturan perundang-undangan, perjanjian/kontrak perikatan,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1334, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA. Penyusunan. Pengesahan. Petunjuk. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 156/PMK.02/2013 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciMelaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian direktorat jenderal.
- 141-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Kepegawaian 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian direktorat jenderal. 3. TUJUAN JABATAN : Agar kebijakan yang ditetapkan berkaitan dengan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 of 41 1/31/2013 12:38 PM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN R I
MENTERI KEUANGAN R I Yth. 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu 2. Jaksa Agung RI 3. Kepala Kepolisian RI 4. Para Kepala Lembaga Pemerintahan Non Departemen 5. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Pembiayaan Syariah
- 238-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Pembiayaan Syariah 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan perumusan peraturan perundang-undangan dan pengkajian peraturan yang berkaitan dengan pembiayaan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Setelmen Transaksi Surat Utang Negara
- 237-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Setelmen Transaksi Surat Utang Negara 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan pengumpulan data dan informasi perkiraan pembayaran kewajiban; melakukan rekonsiliasi realisasi
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci-1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran III
LAMPIRAN... PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PM.1/2007 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DEPARTEMEN KEUANGAN -1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran III 2. IKHTISAR JABATAN
Lebih terperinci2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran
No.851, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DBH. SDA Migas. Tahun Anggaran 2011. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 222/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a.
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Akuntansi dan Pelaporan
- 260-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Akuntansi dan Pelaporan 2. IKHTISAR JABATAN: Melaksanakan akuntansi dan konsolidasi data, verifikasi data, pencatatan basis data, penyajian laporan, rekonsiliasi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN DTSS PENGELOLAAN TRANSFER DANA KE DAERAH
MATA PELAJARAN : PRINSIP-PRINSIP DASAR DESENTRALISASI FISKAL : 6 JAMLAT @ 45 MENIT meningkatkan kompetensi kinerja mereka setelah memahami prinsip-prinsip dasar desentralisasi fiskal dan Kebijakan Transfer
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Berharga Syariah Negara
- 153-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Berharga Syariah Negara 2. IKHTISAR JABATAN: Melaksanakan pemantauan dan analisis terhadap perkembangan pasar keuangan, analisis
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 355-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Perlengkapan 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan bahan perencanaan kebutuhan dan pelaksanaan urusan pengadaan barang/jasa, urusan penerimaan, penyimpanan,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH.
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor
- 125-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan serta mengembangkan teknik, metode, dan materi layanan informasi dan komunikasi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.67, 2014 KEMEN ESDM. Dekonsentrasi. Energi dan Sumber Daya Mineral. Gubernur. TA 2014. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1278, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Anggaran. Transfer. Daerah. Pengalokasian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.07/2013 TENTANG PENGALOKASIAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinci