BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi. Perubahan lingkungan bisnis menuntut organisasi untuk menyesuaikan strategi agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini. Perkembangan teknologi informasi menuntut sistem informasi akuntansi yang ada untuk menjamin ketepatan waktu dalam menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini adalah mobile devices seperti smartphone dan tablet. Saat ini sudah umum bagi individu untuk memiliki lebih dari satu perangkat untuk mengakses jaringan internet seperti smartphone dan tablet untuk dapat mempermudah mengakses informasi. Perkembangan pesat dari teknologi mobile devices ini memungkinkan teknologi mobile dijadikan media untuk melakukan transaksi. Pekembangan pengguna smartphone menjadi pendorong munculannya aplikasi layanan mobile banking di Indonesia. Lembaga perbankan di Indonesia mengikuti tren peningkatan pengguna smartphone dengan meluncurkan layanan aplikasi mobile banking untuk memu- 1
2 dahkan nasabah dalam transaksi menggunakan smartphone mereka. Selain memudahkan nasabah dalam bertransaksi, munculnya mobile banking sebagai sumber daya teknologi informasi telah menjadikannya faktor penting yang mempengaruhi efisiensi bisnis perbankan. Mobile banking dapat meningkatkan keandalan dalam siklus akuntansi perbankan karena dapat mengurangi kemungkinan kesalahan (error) yang dilakukan oleh teller bank jika memproses transaksi tunai secara langsung. Sebelum adanya teknologi aplikasi mobile banking ini, teknologi Short Message Service (SMS) digunakan untuk mengakses rekening bank, kemudian teknologi ini berkembang dengan penggunaan penjelajah (browser) pada telepon seluler yang memiliki fitur internet untuk mengakses layanan internet banking. Saat ini mobile banking lebih sering diartikan sebagai aplikasi khusus yang dipasang (install) pada smartphone agar dapat memanfaatkan fitur-fitur dari smartphone tersebut untuk mengakses rekening yang dimiliki sehingga dapat melakukan transaksi perbankan dengan lebih mudah. Aplikasi mobile banking yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aplikasi untuk smartphone yang menyediakan layanan produk perbankan seperti cek saldo, cek histori transaksi, transfer sesama maupun antar bank, pembelian, pembayaran tagihan yang di unduh (download) oleh nasabah dari website resmi bank penyedia layanan atau penyedia software resmi dari vendor telepon genggam yang telah disetujui oleh bank penyedia layanan.
3 Adapun beberapa aplikasi smartphone yang dikeluarkan oleh instansi perbankan konvensional di wilayah Indonesia antara lain sebagai berikut: Tabel 1.1: Contoh Aplikasi Mobile banking yang Dikeluarkan oleh Lembaga Perbankan di Indonesia Aplikasi Dukungan platform Penyedia Layanan BCA Mobile Android Bank Central Asia Windows phone BNI SMS Banking Android Bank Negara Indonesia Windows phone BRI Mobile Android Bank Rakyat Indonesia Breeze Indonesia Android Bank Standard Chartered Citi Mobile Android Citibank Go Mobile Android CIMB Niaga Mega Mobile Android Bank Mega Mandiri Mobile Android Bank Mandiri BII Mobile banking Android Bank BII Permata Mobile Android Bank Permata. D-Mobile Android Bank Danamon (Sumber: http://id.techinasia.com)
4 Untuk dapat menggunakan layanan dari aplikasi mobile banking tersebut, pengguna harus memiliki rekening di bank yang bersangkutan. Setelah mengunduh aplikasi dari smartphone, pengguna dapat langsung melakukan registrasi pada aplikasi tersebut melalui Short Message Service (SMS) untuk masuk ke akun dengan menggunakan username dan password. Namun beberapa bank mengharuskan pengguna melakukan registrasi terlebih melalui ATM ataupun langsung datang ke bank bersangkutan dengan alasan keamanan dalam bertransaksi. Dari sisi pengguna, hasil survei dari lembaga survei MARS Indonesia tahun 2013 menemukan bahwa tingkat kepemilikan nasabah bank terhadap akun mobile banking relatif cukup tinggi, yakni sudah mencapai 41,2%. Atau masih ada 58,8% nasabah yang menyatakan belum memiliki akun mobile banking. Penetrasi mobile banking sebenarnya sudah mengalami peningkatan sebesar 23,6% dibandingkan survei tahun 2008, dimana penetrasi terhadap mobile banking baru sebesar 17,6%. (MARS Indonesia Newsletter, 2013). Peningkatan jumlah pengguna mobile banking tersebut berbanding terbalik dengan fenomena yang ada di masyarakat Indonesia yang masih menyukai transaksi tunai menggunakan uang kartal. Perkembangan teknologi informasi tidak serta-merta mengubah gaya hidup masyarakat. Meski kurang efisien, pembayaran secara tunai masih lebih disukai (Kompas, 2014). Kompas menyebutkan bahwa kurangnya kebiasaan bertransaksi nontunai terungkap dari hasil jajak pendapat yang dilakukan Kompas tentang cara bertransaksi masyarakat
5 di 12 kota besar di Indonesia. Lebih dari 70 persen responden mengaku lebih menyukai bertransaksi menggunakan uang kartal (uang logam dan kertas) daripada menggunakan alat pembayaran nontunai. Selain itu juga disebutkan bahwa sekitar 30 persen responden yang rajin berinternet setiap hari tetap memilih transaksi secara tunai. Faktor keamanan dan kepercayaan masih menjadi pertimbangan dasar seseorang mau melakukan transaksi nontunai, termasuk bagi publik yang melek teknologi sekalipun. Berdasarkan statistik tersebut sebenarnya masih terdapat peluang yang sangat lebar bagi bank penyedia layanan mobile banking untuk meningkatkan jumlah pengguna dan jumlah transaksi non tunai melalui mobile banking mengingat bahwa Bank Indonesia saat ini juga sedang gencar-gencarnya mendorong program branchless banking. Bank Sentral Indonesia dalam upaya mendorong keuangan inklusif melalui branchless banking telah melibatkan berbagai penyedia jasa telekomunikasi untuk menjangkau pelayanan kegiatan perbankan dengan menggunakan teknologi yang berbasis telepon seluler. (Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, 2013) Berdasarkan beberapa fenomena diatas, menurut peneliti penting untuk mengetahui keberterimaan aplikasi mobile banking ini dari perspektif pengguna sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bahwa aplikasi mobile banking dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja organisasi, khususnya bisnis perbankan. Penelitian ini menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) untuk menguji keberterimaan aplikasi mobile
6 banking dari perspektif pengguna. UTAUT pertama kali diperkenalkan oleh Venkatesh, V pada tahun 2003. Dalam model UTAUT terdapat empat konstruk utama yang memainkan peran utama sebagai determinan langsung dari niat untuk berperilaku (behavioral intention) dan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi (use behavior), yaitu persepsi orang-orang terhadap ekspektansi kinerja (performance expectancy), ekspektansi usaha (effort expectancy), pengaruh sosial (social influence) dan kondisi-kondisi pemfasilitasi (facilitating conditions). Faktor-faktor dalam model UTAUT akan dimodifikasi sesuai dengan karakteristik penelitian dengan tidak menggunakan variabel ekspektansi kinerja (performance expectancy) ke dalam model penelitian dan menggantinya dengan menambahkan variabel persepsi keamanan (perceive security) dan kepercayaan (trust). Variabel ekspektansi kinerja (performance expectancy) dianggap kurang cocok untuk dimasukkan ke dalam model karena penelitian ini menguji keberterimaan aplikasi mobile banking yang bukan merupakan suatu aplikasi yang menunjang kinerja dalam pekerjaan. Variabel persepsi keamanan (perceive security) serta kepercayaan (trust) dianggap lebih cocok untuk ditambahkan ke dalam model penelitian ini karena kedua faktor tersebut dianggap faktor penting yang menjadi pertimbangan seseorang ketika menggunakan satu aplikasi layanan perbankan dalam melakukan transaksi. Variabel variabel yang ada dalam model UTAUT akan diuji kembali beserta variabel persepsi keamanan (perceive security) dan kepercayaan (trust) yang ditambahkan ke dalam model penelitian untuk melihat hubungan antar
7 variabel dalam model penelitian jika dilihat dari karakteristik sampel yang berbeda, mengingat budaya yang berbeda dari masyarakat yang ada di setiap negara. Peneliti ingin menjelaskan bagaimana aplikasi mobile banking diterima dan digunakan oleh pengguna dengan menganalisis faktor faktor apa saja yang mempengaruhi keberterimaan dan penggunannya dengan menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang dimodifikasi pada penelitian yang berjudul: Analisis Keberterimaan Aplikasi Mobile banking: Menggunakan Pendekatan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). 1.2 Perumusan Masalah Penelitian ini menggunakan model UTAUT sebagai model dasar dalam penelitian ini. Model ini akan dimodifikasi dengan menambahkan variabel persepsi keamanan (perceived security) dan kepercayaan (trust) kedalam model dalam mempengaruhi niat untuk menggunakan (intention to reuse). Modifikasi atas model ini dilakukan karena penelitian ini menguji keberterimaan aplikasi mobile banking yang sangat erat hubungannya dengan faktor keamanan dan kepercayaan nasabah atas aplikasi tersebut. Sehingga akan didapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang faktor yang mempengaruhi perilaku pengguna dalam menggunakan kembali aplikasi mobile banking. Penelitian ini juga menambahkan variabel penghasilan (income) pengguna sebagai variabel bebas dalam model penelitian yang bertujuan untuk membandingkan analisis
8 data berdasarkan karakteristik sampel. Penghasilan (income) dijaikan variabel kontrol karena dianggap sebagai faktor penting sebagai penentu seseorang dalam menggunakan aplikasi mobile banking. Masalah yang diteliti kemudian dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah modifikasi model UTAUT yang diusulkan dapat memprediksi keberterimaan pengguna atas aplikasi mobile banking secara akurat? 2. Apakah perilaku niat (behavioral intention) untuk menggunakan mobile banking memiliki pengaruh positif pada perilaku menggunakan kembali (reuse behavior) aplikasi mobile banking. 3. Apakah ekspektasi usaha (effort expectancy) memiliki pengaruh positif terhadap perilaku niat (behavioral intention) untuk menggunakan aplikasi mobile banking? 4. Apakah pengaruh sosial (social influence) memiliki pengaruh positif terhadap perilaku niat (behavioral intention) untuk menggunakan aplikasi mobile banking? 5. Apakah kondisi-kondisi penfasilitasi (facilitating condition) memiliki pengaruh positif terhadap perilaku penggunaan (reuse behavior) dalam adopsi aplikasi mobile banking. 6. Apakah persepsi keamanan (perceived security) memiliki pengaruh positif terhadap perilaku niat (behavioral intention) untuk menggunakan aplikasi mobile banking?
9 7. Apakah kepercayaan (trust) atas aplikasi mobile banking memiliki pengaruh positif terhadap perilaku niat (behavioral intention) untuk menggunakan aplikasi mobile banking? 8. Apakah pengaruh variabel-variabel dalam model penelitian tergantung pada penghasilan (income) pengguna? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberterimaan aplikasi mobile banking oleh nasabah dengan menggunakan model UTAUT dimodifikasi sesuai dengan karakteristik penelitian. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini: 1. Untuk menguji modifikasi model UTAUT yang diusulkan dalam memprediksi keberterimaan pengguna atas suatu sistem informasi, khususnya aplikasi mobile banking 2. Untuk menguji pengaruh perilaku niat (behavioral intention) terhadap perilaku penggunaan (reuse behavior) dalam adopsi aplikasi mobile banking. 3. Untuk menguji pengaruh ekspektasi usaha (effort expectacy) terhadap perilaku niat individu (behavioral intention) dalam adopsi aplikasi mobile banking. 4. Untuk menguji pengaruh sosial (social influence) terhadap perilaku niat individu (behavioral intention) dalam adopsi aplikasi mobile banking.
10 5. Untuk menguji pengaruh kondisi pemfasilitasi (facilitating condition) terhadap perilaku penggunaan (reuse behavior) dalam adopsi aplikasi mobile banking. 6. Untuk menguji pengaruh persepsi keamanan (perceived security) terhadap perilaku niat individu (behavioral intention) dalam adopsi aplikasi mobile banking. 7. Untuk menguji pengaruh kepercayaan (trust) atas aplikasi mobile banking terhadap perilaku niat (behavioral intention) untuk menggunakan aplikasi mobile banking? 8. Untuk menguji pengaruh penghasilan (income) terhadap hubungan antar variabel-variabel yang ada dalam model penelitian. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat diharapkan dapat bermanfaat bagi penyedia layanan, pengguna dan pihak lain. 1. Bagi penyedia layanan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi penyedia layanan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna untuk mengadopsi aplikasi mobile banking sehingga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanannya untuk meningkatkan keberterimaan bagi konsumen.
11 2. Bagi pengguna, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan bagi pengguna sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan aplikasi mobile banking dalam melakukan aktivitas transaksi. 3. Bagi pihak lain, memberikan sumbangan wawasan terhadap penelitian akuntansi yang berhubungan dengan sistem informasi keperilakuan. 1.5 Sistematika Penelitian Untuk memberikan gambaran secara singkat mengenai keseluruhan isi penelitian, penulis menyusun sistematika penelitian yang terdiri dari lima bab, yaitu: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penelitian. BAB II: LANDASAN TEORI DAN FORMULASI HIPOTESIS Bab ini berisikan tentang landasan teori yang digunakan untuk mendukung penelitian serta mengembangkan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini. BAB III: METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai pembahasan analisis data yang merupakan hasil dari data-data yang telah dikumpulkan dan diolah.
12 BAB V: PENUTUP Dalam bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian, keterbatasan dan hambatan dalam melakukan penelitian, serta usulan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.