GAMBARAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA STAFF BIDANG PAJAK PENETAPAN DAN BIDANG PAJAK PENDAFTARAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PENGURUS ORGANISASI AIESEC BANDUNG VEMDIA GARLISHA RASNADIPUTRI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah

TINJAUAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior

BAB II LANDASAN TEORI. Cascio (2003) mengungkapkan OCB sebagai perilaku kebijaksanaan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI

DAFTAR ISI. JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR iv. DAFTAR ISI... v. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1

BAB I PENDAHULUAN. banyak hal, selain kualitas SDM, sistem dalam organisasi, prosedur

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

BAB I PENDAHULUAN. siap terhadap perubahan tersebut. Globalisasi ditandai dengan adanya keterbukaan

KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kebutuhan yang cukup penting. Hal ini menjadikan industri jual beli

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan,

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan tenaga kerja yang ulet dan terampil sehingga dicapailah performa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dinamika kerja di lingkungan industri dan organisasi akhir-akhir ini selalu

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. diperlukan, maka individu dalam organisasi memerlukan perilaku untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Deskriptif Mengenai Organizational Citizenship Behavior Pada Pegawai Negeri Sipil Di Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda dunia mengharuskan perusahaan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus diperhatikan, dijaga dan

II. TINJAUAN PUSTAKA Modal Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya akan berelasi dengan orang lain pun akan meningkat. Individu akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan sumberdaya manusia yang berkualitas saat ini semakin

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DITINJAU DARI JENIS ORGANISASI ( PROFIT DAN NONPROFIT )

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior

Kata kunci : Iklim, Iklim Organisasi, Litwin & Stringer

Profil Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan Pada Wanita Karir Usia Tahun Yang Belum Menikah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat S-1 Program Studi Psikologi. Disusun oleh : MALIYYASSILMI AINURRAKHMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dalam melakukan tugastugas

CONTROL PADA PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MELALUI KOMITMEN ORGANISASI (Studi Kasus: Bank Bukopin Semarang Pusat)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori pertukaran sosial. Fung et

BAB III METODE PENELITIAN. variable dioperasionalkan dengan memakai instrument. Tehnik pengumpulan data

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 1 (E-HRM 2016) Special Issues of Human Resource Management

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting. Menurut Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa

Gambaran Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Kualitas Pelayanan Hema Resto Kemang Pratama di Bekasi

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting disamping sumber-sumber daya lain yang dimiliki

Hubungan Work Family Conflict Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Wanita Perusahaan X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. habisnya. Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara job..., Putriani Pradipta Utami Setiawan, FISIP Universitas UI, 2010 Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian OCB dan DOCB

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Schultz (Prihatsanti, 2010) menyatakan bahwa OCB melibatkan

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) (STUDI PADA GURU SMP NEGERI 4 RAHA KAB.

HUBUNGAN ANTARA INTERNAL LOCUS OF CONTROL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitan merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kecerdasan adalah kemampuan kognitif pada suatu individu untuk memberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. 1. Pengertian Kinerja. tujuan organisasi (Viswesvaran & Ones, 2000). McCloy et al. (1994)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Mitra Balindo mendapatkan SIPPTKI dengan nomor KEP 302/MEN/VIII/2007. Pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Perawat bagian rawat inap Rumah Sakit X menunjukkan derajat OCB

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan bagian dari ilmu perilaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

GAMBARAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA STAFF BIDANG PAJAK PENETAPAN DAN BIDANG PAJAK PENDAFTARAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG AMBARWULAN Dr. Anissa Lestari Kadiyono, M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Individual behavior in the organization is a key of organization s effectiveness. Behavior that discretionary, not directly or explicitly recognize by the formal reward system, and in the aggregate promotes the efficient and effective functioning of the organization are identified as Behavior (Organ, Podsakoff, & MacKenzie, 2006). This study aims to show Organizational Citizenship Behavior of civil servant in Bandung s tax service office. Tax service office in Bandung has five divisions that ought to coordinate each other. But, in this study was focus on Division of Tax Stabilization and Division of tax Registration that both of division were organized the tax from taxpayer directly. The study design used in this research is non-experimental descriptive quantitative, using questionnaire as data collection method. The study was conducted on 84 people from Division of Tax Stabilization and Division of tax Registration. The instrumental used was the questionnaire based on Organ, Podsakoff, & MacKenzie (2006). Reliability of the instrumental measurement was 0.956 which means the instrument is reliable. The result of the research showed that the overall of Behavior in staff who work at Division of Tax Stabilization and Division of tax Registration (56%) are high. It shows that the respondents s behavior in the organization setting are tend to maintain organization effectiveness. Key words: Behavior, Civil Servants

PENDAHULUAN Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas Negara lainnya, serta digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan pembagian kerja menurut wilayah kerja, Pegawai Negeri Sipil dapat dibedakan menjadi PNS Pusat dam PNS Daerah. Kedua jenis PNS ini sama-sama bertanggung jawab pada pelaksanaan pemerintahan Negara Indonesia. Sebagai pegawai yang mengabdi dan bekerja untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pegawai Negeri Sipil memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi kehormatan negara, bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara, mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan, serta memberikan pelayanan sebaikbaiknya kepada masyarakat (UU Nomor 53 Pasal 3 Tahun 2010). Salah satu daerah yang memiliki reputasi yang baik akan kinerja PNS nya adalah Kota Bandung. Di kota Bandung sendiri terdapat tujuh belas dinas yang bekerja dalam menberikan pelayanan kepada masyarakat di Kota Bandung. Pegawai Negeri Sipil ini akan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan dinas tempatnya bekerja. Salah satu dinas yang memiliki peranan penting untuk pemerintahan Kota Bandung adalah Dinas Pelayanan Pajak (Disy anjak). Dinas ini berhubungan langsung dengan pemenuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dimana pemasukan terbesar yang didapat daerah untuk pemenuhan biaya APBD berada pada sektor pajak. Pajak memiliki peranan sebesar 70% didalam menjaga pemasukan di daerah Kota Bandung. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung memiliki lima bidang yang berkoordinasi didalam menentukan kebijakan dan perencanaan kerja yang akan dijalankan. Namun dari kelima bidang yang ada, Bidang Pajak Pendaftaran merupakan dua bidang yang memiliki peranan sentral di dalam pelaksanan pajak di Kota Bandung. Selain dalam pelaksana teknis, dua bidang ini juga dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang baik terhadap para Wajib Pajak. Sebagai dinas yang memilki peranan sentral dalam pendapatan daerah di Kota Bandung, Dinas Pelayanan Pajak memiliki tuntutan yang sangat besar. Hal ini dikarenakan

Disyanjak memiliki target tahunan yang harus dicapai. Kepala Disyanjak mengatakan jika pada tahun 2014 mereka harus mampu memperoleh pendapatan daerah sebesar 1.4 triliyun rupiah. Namun target yang besar ini bukan hanya merupakan target utama dari Disyanjak. Selain itu, para staf di kedua bidang ini juga harus mampu memberikan pelayanan dan informasi yang baik mengenai perpajakan kepada para Wajib Pajak. Pelayanan yang baik ini dapat tercapai jika para staf mampu memberikan inovasi secara terus menerus dalam memfasilitasi para WP ketika mereka harus mengantri membayar pajak. Hal lain yang menjadi kesulitan dari para staf adalah kesadaran dari para Wajib Pajak untuk membayarkan kewajibannya. Tidak semua WP sadar akan hal ini, sehingga para staf harus melakukan sosialisasi guna meningkatkan kesadaran WP dalam membayar pajak. Dengan tuntuan yang berat ini, para staf di Bidang Pajak Penetapan dan Bidang Pajak Pendaftaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sudah mampu menunjukkan produktivitas yang baik. Pada tahun 2014, Bidang Pajak Penetapan dan Bidang pajak Pendaftaran sudah dapat memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Disyanjak Kota Bandung sebesar 1.4 triliyun rupiah. Selain itu Bidang Pajak Pendaftaran sudah dapat memberikan pelayanan yang baik kepada setiap Wajib Pajak. Hal ini dapat dilihat dari penghargaan yang didapatkan oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang mendapatkan predikat biru dari sistem penilaian ISO. Predikat biru menjelaskan jika Disyanjak Kota Bandung sudah dapat memberikan kepuasan kepada Wajib Pajak didalam memberikan pelayanan. Para Wajib Pajak mengaku jika mereka sudah merasa puas dengan kinerja yang ditunjukkan oleh para staf di Bidang Pajak Pendaftaran. Para staf sudah dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dengan para WP secara jelas. Hal ini dapat dilakukan karena para staf di Bidang Pajak Penetapan dan Bidang Pajak Pendaftaran sudah memiliki informasi yang sama terkait pelayanan pada setiap staf walaupun pekerjaan staf tersebut tidak berhubungan langsung. Tuntutan kerja yang dimiliki oleh Bidang Pajak Penetapan dan Bidang Pajak Pendaftaran dapat dilakukan dengan baik jika para staf di bagian tersebut memiliki tingkat produktivitas dan efektivitas yang tinggi. Produktivitas dapat terukur dari

para staf yang mampu bekerja dengan baik dalam memenuhi tujuan yang telah ditetapkan oleh Disyanjak Kota Bandung. Disyanjak Kota Bandung memiliki tujuan untuk dapat bekerja secara ekonomis, efektif, efisien, dan akuntabel sehingga Disyanjak mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan Kota Bandung dan pelayanan terbaik terhadap masyarakat Bandung melalui sektor pajak. Untuk dapat mencapai tujuan dari Disyanjak Kota Bandung serta tuntutan kerja yang terdapat di Bidang Pajak Pendaftaran, para staf di bidang tersebut tidak dapat hanya berfokus pada pekerjaan yang tertera pada job description saja, namun banyak perilaku laku lain diluar pekerjaan formalnya yang dapat dilakukan dan berdampak pada efektivitas Disyanjak Kota Bandung. Untuk dapat mencapai tuntutan yang dimilikinya, para staf di Bidang Pajak Pendaftaran sering melakukan kerja malam. Kerja malam ini dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimilikinya tanpa mengganggu jam pelayanan publik. Selain itu, staf di kedua bidang ini juga selalu menghadiri apel pagi yang diselenggarakan oleh Disyanjak Kota Bandung. Apel pagi ini berfungsi sebagai briefing yang dilakukan atasan kepada bawahan sebelum mereka mulai bekerja. Pekerjaan di Bidang Pajak Pendaftaran merupakan pekerja yang menuntut para staf untuk selalu berkoordinasi dan memiliki komunikasi yang baik diantara rekan kerjanya. Tuntutan yang banyak ini juga dapat menimbulkan konflik diantara sesama rekan kerja, namun para staf mampu mencegah timbulnya konflik diantara sesama rekan kerja dengan selalu berbagi informasi terkait pekerjaan kepada sasama rekan kerja maupun membantu jika ada staf lain yang mengalami kesulitan. Selain melakukan pekerjaan di kantor, para staf juga sering mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Disyanjak seperti kegiatan outbond maupun training. Para staf ingin mengikuti kegiatan seperti ini karena mereka memiliki kesadaran akan pentingnya kegiatan seperti ini untuk mereka dan untuk kelangsungan Disyanjak Kota Bandung. Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Organ, Podsakoff, & MacKenzie demi tercapainya peningkatan efektivitas kinerja dari para pegawai di Bidang Pajak

Pendaftaran dibutuhkan para staf yang melakukan extra-role behavior. Sama dengan extra role behavior, Behavior juga merupakan perilaku individu yang dilakukan untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari organisasi namun tidak dimasukkan kedalam sistem reward yang formal. Dengan ditampilkannya OCB ini maka pegawai akan menampilkan perilakuperilaku diluar jadi pekerjaan formalnya, seperti membantu sesama rekan kerja dan para wajib pajak yang membutuhkan informasi, menampilkan ketepatan waktu saat hadir ketika bekerja atau kembali bekerja setelah waktu istirahat selesai sehingga mampu menjaga keluhan negatif dari para wajib pajak, membantu menjelaskan pekerjaan kepada pegawai baru, mencegah timbulnya masalah diantara sesama rekan kerja, memaklumi keadaan rekan kerja dan organisasi yang kurang ideal, membuat saran inovatif dalam rangka meningkatkan kinerja di Bidang Pajak Penetepan dan Bidang Pajak Pendaftaran, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh sesama rekan kerja, serta melakukan hal-hal yang memberikan kesan baik untuk organisasi. Perilaku-perilaku ini ditunjukkan semata-mata untuk membantu menjaga keefektifan dan keefisienan Disyanjak Kota Bandung khususnya di Bidang Pajak Penetapan dan Bidang Pajak Pendaftaran dimana kedua bidang ini merupakan bidang yang tidak hanya berhubungan dengan pihak internal saja namun juga berkaitan langsung dengan para Wajib Pajak (ekternal). TINJAUAN PUSTAKA Behavior Konsep Organizational Citizenship Behavior (OCB) bermula dari konsep dasar menolong ( helping behavior). Helping behavior merupakan perilaku menolong yang termasuk ke dalam prosocial behavior yaitu tindakan yang dilakukan secara spontan guna memberikan bantuan pada orang lain tanpa adanya reward ekstrinsik dari orang yang berkaitan (Organ, 1988). Organ, Podsakoff, & MacKenzie (2006) mendefinisikan Organizational Citizenship Behavior (OCB) sebagai Individual behavior that is discretionary, not directly or explicitly recognized by the formal reward system, and in the aggregate promotes the efficient and effective functioning of the organization dimana hal ini berarti OCB merupakan perilaku

individu yang secara sadar dilakukan dan dalam jumlah tertentu dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi organisasi, namun tidak mendapatkan imbalan melalui sistem reward organisasi ( Organ, Podsakoff, & MacKenzie, 2006). Walaupun definisi OCB sesuai dengan konsep prosocial behavior, namun beberapa alasan dikemukakan oleh Organ, Podsakoff, & MacKenzie (2006) bahwa OCB tidak sepenuhnya sama dengan prosocial behavior. Pertama, OCB diidentifikasi sebagai keterlibatan individu di dalam organisasi yang tidak secara spesifik hanya fokus untuk membantu individu tertentu dan tidak fokus pada kebutuhan yang diperlukan segera. Kedua, perhatian utama dari OCB adalah pola kumulatif atas kontribusi individu dalam organisasi. Dengan kata lain, OCB muncul dalam setting organisasi yang memiliki struktur, konteks, dan kontinuitas yang signifikan (Organ, Podsakoff, & MacKenzie, 2006). Menurut Podsakoff, MacKenzie, Paine, dan Bachrach (2000) terdapat 4 faktor atau situasi yang dapat mempengaruhi tingkat OCB atau yang biasa disebut Antecendent OCB, yaitu: 1. Karakteristik Individu 2. Karakteristik tugas 3. Karakteristik Organisasi 4. Perilaku Pemimpin Dimensi Behavior 1. Altruism Tindakan membantu secara sukarela yang ditunjukan kepada individu tertentu dalam organisasi. Bantuk perilaku yang menggambarkan altruism antara lain membantu pekerjaan rekan kerja yang tidak masuk, membantu atasan yang terdesak oleh deadline, membantu karyawan yang sedang kerepotan, dan lain-lain. 2. Conscientiousness Tindakan membantu secara sukarela yang ditunjukan kepada individu tertentu dalam organisasi. Bantuk perilaku yang menggambarkan altruism antara lain membantu pekerjaan rekan kerja yang tidak masuk, membantu atasan yang terdesak oleh deadline, membantu karyawan yang sedang kerepotan, dan lain-lain. 3. Sportmanship Toleransi terhadap situasi yang kurang ideal di tempat bekerja tanpa mengeluh. Yang termasuk ke dalam bentuk ini adalah tidak membicarakan pekerjaan dibelakangnya, menerima kondisi tempat kerja yang kurang

nyaman, menerima resiko kerja, tidak mencari-cari kesalahan organisasi, dan lain-lain. 4. Courtesy Mencegah timbulnya masalah sehubungan dengan pekerjaannya dengan cara memberikan konsultasi dan informasi yang dibutuhkan rekan kerja, menghormati dan menghargai rekan kerja, serta mempertimbangkan keputusan yang dapat mempengaruhi rekan kerja. 5. Civic Virtue Mencegah timbulnya masalah sehubungan dengan pekerjaannya dengan cara memberikan konsultasi dan informasi yang dibutuhkan rekan kerja, menghormati dan menghargai rekan kerja, serta mempertimbangkan keputusan yang dapat mempengaruhi rekan kerja. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental, yaitu penelitian kuantitatif dimana variabel bebas tidak dimanipulasi oleh peneliti (Christensen, 2011). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan sebuah fenomena, kejadian, atau situasi (Christensen, 2011). Tujuannya adalah untuk menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Partisipan Subjek penelitian ini adalah staf Bidang Pajak Penetapan dan Bidang Pajak Pendaftaran Disyanjak Kota Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling, sehingga didapatkan sampel sebanyak 46 staf di Bidang Pajak Penetapan dan 38 staf di Bidang Pajak Pendaftaran. Pengukuran Variabel penelitian yaitu Behavior akan diukur menggunakan kuisioner yang diadaptasi dari Organizational Citizenship Behavior dari Organ, Podsakoff, dan MacKenzie (2006). Kemudian dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan kondisi staf di Bidang Pajak Pendaftaran Disyanjak Kota Bandung. Alat ukur ini terdiri dari 45 item yang mencakup 5 dimensi yang membangun OCB, yaitu altruism, conscientiousness, sportsmanship, courtesy, dan civic virtue. Terdapat 4 alternatif jawaban dimulai dari 1

(Tidak pernah), 2 (Jarang), 3 ( Sering), dan 4 (Selalu). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan content validity (dengan metode expert judgement) dan construct validity (dengan melihat nilai corrected item total correlation). Dari kedua metode tersebut, alat ukut dalam penelitian ini dinyatakan valid, sehingga dapat mengukur variabel yang akan diukur. Sedangkan reliabilitas alat ukur ini adalah sebesar 0.956 dengan melihat nilai Cronbach s Alpha menggunakan program SPSS for Windows 20.0 dan didasarkan pada kriteria Kaplan & Saccuzzo. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis pembahasan mengenai Behavior, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian Behavior pada staf di Bidang Pajak Penetapan dan Bidang Pajak Pendaftaran Disyanjak Kota Bandung, diperoleh gambaran bahwa secara umum responden menampilkan Behavior yang tinggi (diagram 4.1). Organizational Citizenship Behavior pada responden yang tinggi ini dapat diartikan jika dalam setiap kesempatan responden akan selalu berpartisipasi aktif dalam pekerjaan formal maupun informal, menerima perbedaan yang terjadi pada rekan kerja, dan melakukan hal-hal yang dapat menjaga koordinasi di Disyanjak Kota Bandung khususnya di Bidang Pajak Pendaftaran. Perilaku-perilaku ini merupakan perilaku yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi Bidang Pajak Penetapan dan Bidang Pajak Pendaftaran di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, seperti pencapaian target tahunan yang telah ditetapkan oleh Disyanjak Bandung dan memberikan pelayan yang terbaik kepada Wajib Pajak. 2. Berdasarkan hasil penelitian, dimensi Organizational Citizenship Behavior yang dominan ditampilkan oleh staf di Bidang Pajak Penetapan dan Pendaftaran adalah courtesy. Kemudian dimensi berikutnya

adalah civic virtue, altruism, sportsmanship, dan conscientiousness. 3. Staf di Bidang Pajak Penetapan dan Bidang Pajak Pendaftaran akan lebih cenderung untuk menampilkan perilaku yang menggambarkan altruism dibandingkan dengan general compliance. Altruism ditunjukkan para staf dengan menampilkan perilaku menolong rekan kerja, bertoleransi terhadap kondisi Disyanjak Kota Bandung, serta menghargai hak-hak yang dimiliki oleh sesama rekan kerja. Sedangkan general compliance ditunjukkan dengan datang dan memulai pekerjaan tepat waktu, datang pada kegiatan Disyanjak Kota Bandung, serta mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. 4. Perbedaan dalam usia dan jenis kelamin dari staf di Bidang Pajak Penetapan dan Bidang Pajak Pendaftaran tidak berpengaruh kepada kecenderungan staf untuk menampilkan Organizational Citizenship Behavior. Namun lamanya bergabung di dalam organisasi dapat menjadi sebab adanya perbedaan dari para staf untuk menampilkan Behavior. 5. Behavior dipengaruhi oleh bagaimana karakteristik individu, karakteristik tugas, karakteristik organisasi, dan juga perilaku pemimpin. Mayoritas staf di Bidang Pajak Pendaftaran berada pada fase pematangan dalam karirnya (establishment), mereka akan memantapkan dirinya dalam pekerjaanya melalui pengalaman yang dimilikinya selama menjalani suatu karir di Bidang Pajak Penetapan ataupun Pendaftaran. Staf di Bidang Pajak Penetapan dan Pendaftaran juga memiliki persepsi yang sama mengenai karakteristik tugas, persepsi positif mengenai pemimpinnya, serta karakteristik Disyanjak yang menuntun para pekerjanya untuk membangun kerja sama diantara para pekerjanya. 6. Staf yang bekerja di Bidang Pajak Pendaftaran lebih sering

untuk Organizational menampilkan Citizenship Behavior pada setiap kesempatan dibandingkan dengan staf yang bekerja di Bidang Pajak Penetapan. Namun di kedua bidang ini sama-sama tinggi dalam menampilkan Citizenship Organizational Behavior. Perbedaan ini dapat disebabkan karena pada kedua bidang ini dipimpin oleh pemimpin yang berbeda. Selain itu, perbedaan individu yang bekerja di Bidang Pajak Penetapan dan Bidang Pajak Pendaftaran dapat pula menjadi perbedaan untuk menampilkan Citizenship Organizational Behavior. Perbedaan dalam cara memimpin dan karakteristik individu inilah yang dapat menjadi antecendent perbedaan kedua bidang ini dalam menampilkan Citizenship Behavior. DAFTAR PUSTAKA Pustaka dari buku Organizational E.Riggio, Ronald. 2009. Introduction to Industrial/ Organizational Psychology. 5 th ed. New Jersey: Pearson Education. Gibson, James L, et.al. 2006.Organization: Behavior, Structure, Processes. 12 th ed.new York: McGraw-Hill. Kerlinger, Fred N. 1990. Asas-asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Organ, Dennis W.2006. Behavior: its nature, antecendents, and consequence. Dennis W.Organ, Philip M.kodsakoff, Scoot B. MacKenzie. 2006. USA:Sage Publication, Inc. Robbins Stephan P. 2001.Organizational Behavior. 9 th ed. New Jersey : Prentice-Hall,Inc. Pustaka Jurnal Bahrami, Mohammad Amin. 2013. Demographic Determinants of Behavior among Hospital Employees Sharma, Jai Prakash; Bajpai; 2011. Behavior in Public and Private Sector and Its Impact on Job Satisfaction Teoh Wee Jim, Bernard Hi, Lee Kah Shing, Ong Siew Lin, Siti Yasmin, Sofiah Kadar Khan. 2013. Effecting Organizational Citizenship Behavior in Banking Industry Zhang, Deww. 2011. White paper organizational citizenship behavior