Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Manajemen S-1 Ruang Lingkup Manajemen Operasional Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa selalu melaksanakan kegiatan operasional. Oleh karenanya manajemen produksi dan operasi dapat diartikan sebagai usaha-usaha pengelolaan secara optimal dari penggunaan berbagai sumber daya (faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, bahan mentah, modal, keahlian, dan mesin-mesin) dalam proses perubahan bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa. Yusman, SE., MM.
Ruang Lingkup Manajemen Operasional Pengertian Manajemen, Produksi dan Operasional Manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana perencanaan (planning); pengorganisasian (organizing); penggerakan (actuating), dan pengawasan (controlling) atas alat-alat dan manusia serta sumber daya lainnya dalam rangka pencapaian tujuan tertentu. Secara sederhana produksi dapat diartikan sebagai kegiatan menghasilkan suatu barang atau jasa, atau mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi / barang jadi. Namun dalam arti yang lebih luas, produksi diartikan sebagai semua kegiatan yang bersifat menambah atau meningkatkan nilai guna (utility) suatu barang atau jasa. Kegiatan Operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif Pada umumnya, suatu sistem produktif adalah proses pengubahan masukan-masukan sumber daya menjadi barang-barang dan jasa yang lebih bernilai guna. Masukanmasukan (input) ini diubah menjadi barang-barang dan jasa dengan menggunakan tingkat teknologi tertentu secara efisien dan efektif. Masukan : Tenaga kerja, bahan baku, modal, skill, energi, Proses transformasi (konversi), Keluaran (output) : Barang-barang dan jasa.
Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan-kegiatan Manajerial Manajemen operasi dapat didefinisikan sebagai pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perangcangan, pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sistem-sistem produktif. Sejarah Perkembanagan Manajemen Operasional Manajemen operasi telah ada sejak orang mulai memproduksi barang dan jasa. Ada enam aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan bidang manajemen operasional. Pembagian Kerja : Pembagian kerja didasarkan atas konsep yang sangat sederhana. Spesialisasi tenaga kerja pada suatu tugas tunggal dapat menghasilkan produktivitas dan efisiensi yang lebih besar. Revolusi Industri : esensi revolusi industri adalah menggantikan tenaga manusia dengan mesin, terutama setelah ditemukannya mesin ketel uap oleh James Watt. Manajemen Ilmiah : dalam manajemen operasi, manajemen ilmiah mempunyai dua pengertian. Pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan metoda-metoda ilmiah pada studi, analisis dan pemecahan masalah-masalah operasi. Kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme dan teknik untuk meningkatkan efisiensi operasi organisasi. Hubungan Manusiawi : pendekatan hubungan manusiawi menekankan pentingnya motivasi dan unsur manusia dalam desain kerja. Model-model Keputusan Kuantitatif : model-model keputusan dapat digunakan untuk menyajikan suatu sistem produktif dalam model-model matematika.
Manajemen Operasi dan Lingkungannya Mengapa Mempelajarai Manajemen Operasional Ada empat alasan mengapa kita mempelajari Manajemen Operasi : (i) Manajemen Operasi adalah satu dari tiga fungsi utama setiap organisasi (pemasaran, produksi/operasi, keuangan/akuntansi) dan juga sangat berhubungan dengan fungsi-fungsi bisnis lainnya, (ii) kita mempelajari Manajemen Operasi karena kita ingin tahu bagaimana cara memproduksi barang dan jasa, (iii) kita mempelajari Manajemen Operasi karena ini adalah bagian termahal dari suatu organisasi (sebagian besar pendapatan perusahaan digunakan untuk membiayai fungsi Manajemen Operasi, (iv) mempelajari Manajemen Operasi adalah agar kita mengerti apa yang dilakukan oleh manajer operasi. Hubungan Fungsi produksi dan Lingkungannya Dalam hampir semua organisasi, produksi adalah suatu fungsi internal yang berhubungan dengan lingkungan eksternal melalui penyangga (buffer) fungsi-fungsi organisasi lainnya. Kegiatan Operasi Dalam Sektor Jasa Jasa diartika sebagai suatu keluaran yang tidak berujud, dalam pengadaannya tidak memerlukan bahan baku kecuali tenaga kerja dan peralatan, tidak dapat dijual kembali (reselling). Perbedaan Antara barang dan jasa : (i) jasa tidak berujud, (ii) jasa biasanya diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan, contoh salon kecantikan, (iii) jasa bersifat unik, (iv) jasa memiliki interaksi dengan pelanggan yang tinggi, karena jasa tidak ada standarisasi, sehingga diukur berdasarkan kepuasan pelanggan, (v) jasa memiliki definisi produk yang tidak konsisten.
Pertumbuhan Sektor Jasa Perkembangan ekonomi di negara-negara maju meskipun masih didominasi oleh sektor industri manufaktur, namun perkembangan sektor jasa menunjukkan kemajuan yang signifikan. Terutama di sektor perbankan dan asuransi serta sektor teknologi informasi dan telekomunikasi. Imbalan yang diterima pekerja di sektor jasa juga cukup besar, bahkan lebih besar dibanding imbalan yang diterima oleh pekerja di sektor industri manufaktur, terutama untuk level yang sama. Tantangan Meningkatkan Produktivitas. Proses pembuatan barang dan jasa memerlukan transformasi sumber daya menjadi barang dan jasa. Produktivitas secara tidak langsung menyatakan kemajuan dari perubahan ini. Peningkatan berarti perbandingan yang naik antara jumlah sumber daya yang dipakai (input) dengan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan (output). Pengurangan input pada saat output tetap, atau penambahan output sementara input tetap menunjukkan peningkatan produktivitas. Pengukuran Produktivitas Pengukuran produktivitas dalam beberapa hal sangatlah jelas. Produktivitas dapat dihitung melalui rasio antara unit produksi yang dihasilkan dengan total masukan yang digunakan. Produktivitas = Output/ Input Produktivitas mempunyai nilai 1
Variabel Produktivitas Perubahan produktivitas sangat tergantung kepada faktor berikut : a. Tenaga kerja : pengelolaan tenaga kerja yang baik berpengaruh positif terhadap peningkatan produktivitas. Ada tiga variable kunci untuk produktivitas ketenagakerjaan : (i) Pendidikan dasar yang sesuai bagi angkatan kerja yang efektif, (ii) pengetatan angkatan kerja, (iii) Pengeluaran social yang membuat tenaga kerja tersedia, seperti transportasi dan sanitasi. b. Modal : dalam kegiatan produksi manusia menggunakan peralatan. Investasi modal menyediakan peralatan ini. Peningkatan investasi modal akan dapat meningkatkan produktivitas. Inflasi, pajak dan bunga akan menaikkan biaya modal, sehingga biaya modal semakin mahal. Manajemen : manajemen adalah faktor dari produksi dan sumber daya ekonomi. Manajemen bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa tenaga kerja dan modal digunakan secara efektif untuk meningkatkan produktivitas. Produktivitas Sektor Jasa. Sektor jasa mempunyai tantangan terhadap pengukuran produktivitas dan perbaikan produktivitas yang tepat. Namun demikian produktivitas sektor jasa telah terbukti sulit untuk berkembang karena pekerjaan dari sektor jasa adalah : (a) Tenaga kerja biasa rutin (konsultan, pengajar), (b) Sering kali seseorang dibentuk (konsultan investasi), ( (c) Sering kali tugas intelektual dilakukan oleh para professional (diagnosis kesehatan), (d) Sering kali sulit untuk dimekanisasi atau diotomatisasi (potong rambut), (e) Sering kali sulit untuk dievaluasi mutunya (kinerja biro hukum).
Terima Kasih Yusman, SE., MM.