HUBUNGAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 44 SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG Reci Roverdi 1, Zafri 2, Liza Husnita 2 1 Students of History Education Studies Program STKIP PGRI West Sumatra 2 Lecturer of History Education Studies Program STKIP PGRI West Sumatra Reciroverd12@gmail.com ABSTRACT The background of this study is the number of students who are less motivated to carry out learning activities, it is seen from the number of students who do activities cheat or students who do not do the exercises. The teacher is only oriented in front of the class delivering the subject matter so as to create an unfavorable condition. This study aims to determine whether there is a significant relationship between the implementation of classroom management with student learning motivation in the lesson IPS Integrated into SMPN 44 Sijunjung Sijunjung district. The type of research used is correlational research. The population in this study is all students of SMPN 44 Sijunjung. The sample of this study was 54 students, taken by using proportional random sampling technique. Data collection techniques used in this study using a questionnaire. Instrument test is done by validity test and reliability test. Data analysis technique used is descriptive analysis and product moment correlation analysis. The results showed that classroom management included in the very good category with an average score of 82% and learning motivation including good category with an average score of 80%. Based on the results of the hypothesis (product moment) obtained a correlation of 0.452 which means there is a correlation or relationship between the two variables that belong to the category of a correlation coefficient is.the conclusion of this research is a significant relationship between classroom management with student learning motivation in Integrated IPS Lesson At SMPN 44 Sijunjung. Sijunjung District, which is shown by hypothesis test where rhitung> rtabel (0,452> 0,268). Suggestions for teachers have expected Socialization, attending workshops, seminars, and training in the field of education. Keywords: class management, learning motivation, Integrated IPS lesson PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dengan pendidikan manusia akan mampu mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan bangsa. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Menurut Skinner (Dimyati dan Mudjiono, 2015 : 9) belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. 1
Hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMP N 44 Sijunjung, siswa yang duduk di bangku barisan belakang kurang termotivasi melaksanakan kegiatan pembelajaran, hal ini terlihat siswa biasanya melakukan aktifitas mencontek kepada teman sebangku atau teman yang lain, maupun siswa tidak mengerjakan latihan tersebut, siswa tampak malas memperhatikan penjelasan dari guru. guru hanya berorientasi didepan kelas menyampaikan materi pelajaran sehingga menciptakan kondisi yang tidak kondusif menyebabkan siswa melakukan aktifitas lain selain belajar. Materi yang disampaikan guru tidak sampai secara sempurna kepada siswa mengakibatkan siswa, melamun, memainkan kertas dan melemparkan ke teman yang lain, berbicara dengan teman sebangku. Sikap tersebut mempengaruhi motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Padahal guru seharusnya melaksanakan kegiatan manajemen kelas seperti, pertama. mengatur ruang tempat belajar, kedua. Mengatur tempat duduk siswa, ketiga. ventilasi dan pengaturan cahaya, keempat. Sikap guru, kelima. Suara guru, dan keenem. Disiplin dan tatatertib. METODE PENELITIAN Penelitian ini Deskriftif korelasional. Menurut Arikunto (2012:64) adalah metode penelitian yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidikan dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta fakta yang tampak dan sebagaimana adanya dan kemudian dicari hubungannya. Penelitian dilaksanakan pada bulan juli semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 di SMPN 44 Sijunjung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa angket manajemen kelas dan angket motivasi belajar. Angket dibuat menggunakan empat alternatif jawaban. Untuk menentukan skor pilihan jawaban angket digunakan skala pengukuran adalah skala Likert. Dikemukakan Sugiyono (2012: 93) bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional sesuai dengan tujuan penelitian, serta mendeskripsikan data hasil 2
penelitian itu dengan menggunakan tabel sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam menginterpretasikan. Dalam menganalisis data tahapan yang dilalui adalah, uji normalitas, mndeskripsikan data dan uji hipotesis. Untuk menganalisis hubungan kedua variabel digunakan teknik analisa korelasi dengan rumus Product Moment, Keterangan: R = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel N = Jumlah individu dalam sampel X = Jumlah seluruh skor X Y = Jumlah seluruh skor X XY = Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y X 2 = Jumlah nilai X kuadrat Y 2 = Jumlah nilai Y kuadrat dengan maksud untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas secara sendiri-sendiri dengan variabel terikat. Selanjutnya Menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis dengan yang telah diajukan mengetahui tingkat signifikansi hubungan masing-masing variabel bebas dan terikat, dengan cara membandingkan besarnya r tabel dengan r hitung Selanjutnya untuk menyatakan besarnya kecilnya sumbangan variabel X terhadap Variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefesien determinan. Koefesien determinan adalah kuadrat dari koefesien korelasi yang dikalikan dengan 100%. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan jawaban angket penelitian yang digunakan untuk mengukur manajemen kelas dapat diperoleh deskripsi mengenai distribusi frekuensi manajemen kelas menunjukkan bahwa sebanyak 28 responden (51.85%) menyatakan bahwa manajemen kelas termasuk dalam kategori sangat baik, 21 siswa (38.88%) termasuk dalam kategori baik, dan 5 siswa (9.25 %) termasuk kategori cukup. Sehingga dapat diasumsikan bahwa penerapan manajemen kelas pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 44 Sijunjung termasuk dalam kategori sangat baik dikarenakan lebih dari 28 responden menyatakan bahwa penerapan manajemen kelas yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran sangat baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Angket Manajemen kelas 3
interval Kategori F % 82 100 Sangat baik 28 51,85 63 81 Baik 21 38,88 44 62 Cukup 5 9.25 Rata-rata 82 25 43 Kurang Jumlah 54 100% SB Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini manajemen kelas sangat baik baik cukup kurang presentase yang tertinggi berada di indikator ruang tempat belajar (83,33%) dan yang terendah pada indikator suara guru (80,00%) dan pengaturan tempat duduk(80,00%) juga di presentase baik. Untuk lebih jelas lihat tabel dibawah ini. Tabel 2. rata rata variabel manajemen kelas (X) No Indikator No Perse Ntase (%) 1 Ruang tempat belajar 1-6 83,33 2 Tempa duduk 7-12 80,44 3 Ventilasi dan cahaya 13-14 81,94 4 Sikap guru 15-18 83,22 5 Suara guru 19-23 80,00 6 Disiplin dan tata 24-27 tertib 82,69 Rata-Rata Variabel 81,94 Diagram persentase hasil angket manajemen kelas tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berasumsi penerapan manajemen kelas pada SMPN 44 Sijunjung termasuk dalam kategori sangat baik. Secara lebih rinci hasil angket manajemen kelas pada setiap indikatornya terlihat setiap rata tiap indikator berada di posisi sangat baikdan baik, karena Berdasarkan jawaban angket penelitian yang digunakan untuk mengukur Motivasi belajar dapat diperoleh deskripsi mengenai distribusi frekuensi motivasi belajar menunjukkan bahwa sebanyak 20 responden (37.03%) menyatakan bahwa motivasi belajar termasuk dalam kategori sangat baik, 32 siswa (59,25.%) termasuk dalam kategori baik, dan 2 siswa (3.70 %) termasuk kategori cukup. Sehingga dapat diasumsikan bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 44 Sijunjung termasuk dalam kategor baik 4
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar interval Kategori F % 82 100Sangat baik 20 37,03 63 81 Baik 32 59,25 44 62 Cukup 2 3.70 25 43 Kurang Rata-rata 80,15 Jumlah 54 100% Baik Berdasarkan uji hipotesis dapat diketahui tingkat hubungan antara manajemen kelas dan motivasi belajar pada penelitian ini dengan koefisien korelasi sebesar 0,452 masuk dalam tingkat hubungan yang sedang. Hubungan antara manajemen kelas dengan motivasi belajar bersifat positif atau searah, terlihat dari koefisien korelasi bernilai positif 0,452 dan signifikan. yaitu Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini Diagram persentase hasil angket motivasi belajar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berasumsi motivasi belajar pada siswa SMPN 44 Sijunjung termasuk dalam baik. Secara lebih rinci hasil angket motivasi belajar pada setiap indikatornya terlihat setiap rata tiap indikator berada di posisi sangat baik, karena presentase yang tertinggi beraada di indikator perhatian dalam belajar (81,94%) dan yang terendah pada indikator tekun (78,90%). Akan tetapi tiap indikator berada di posisi presentase baik. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4. rata rata angket motivasi belajar No Indikator No Item %) 1. Tekun 1-7 78,90 2. Ulet 8-10 79,32 3. Mandiri dalam 11-18 mengerjakan tugas 79,57 4. Perhatian dalam 19-22 belajar 81,94 5. Dapat 23-25 mempertahankan 81,02 pendapat Rata-Rata Variabel 80,15 Sumber: Olahan Data Primer, 2017 sangat baik baik cukup kurang Hubungan yang signifikan dalam penelitian ini mengandung arti bahwa, semakin baik manajemen kelas yang dilaksanakan oleh guru seperti mengatur 5
ruang tempat berlansungnya proses pembelajaran, pengaturan tempat duduk siswa, ventilasi dan pengaturan cahaya, sikap guru, suara guru, dan menciptakan disiplin beserta tatatertib pada saat proses pembelajaran, maka akan membuat siswa memiliki sikap positif terhadap gurunya serta memiliki motivasi belajar yang tinggi ditunjukkan dengan ketekunan siswa menghadapi tugas, keuletan menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam masalah, lebih senang bekerja mandiri, perhatian dalam belajar dan dapat mempertahankan pendapat. Keberhasilan proses pembelajaran bergantung bagaimana interaksi belajar mengajar yang dialami antara guru dan siswa bagaiaman stimulus yang diberikan oleh guru dan respons yang ditampilkan oleh siswa. Pembelajaran yang menarik, menyenangkan, tertib, aktif dengan dilaksanakannya manajemen kelas oleh guru akan membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Uno dalam Kompri (2016:231) belajar sebagai proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons. Dan belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang dalam memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman belajar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, Adanya hubungan yang signifikan antara manajemen kelas dengan motivasi belajar siswa di SMPN 44 Sijunjung yang ditunjukkan dengan uji hipotesis yang menunjukkan r hitung > r tabel. (0,452 > 0,268). Dengan demikian, hipotesis adanya hubungan yang signifikan antara mananjemen kelas dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 44 Sijunjung diterima. Hubungan yang signifikan antara manajemen kelas dengan motivasi belajar menunjukkan bahwa semakin manajemen kelas maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta. Ahmad, Rohani. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono. 2015. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran 6
Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: Rosda Sardiman. A.M. 2005. interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta 7