Resiliensi pada Remaja Wanita yang Mengalami Kekerasan Seksual. Nama : Yudha Ardhiyanto Kelas : 3 PA 01 NPM : Pembimbing : Diana Rohayati

dokumen-dokumen yang mirip
Resiliensi Seorang Wanita Dalam Menghentikan Perilaku Merokok dan Minum Alkohol HELEN YOHANA SIRAIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis

RESILIENSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI YANG TERLAMBAT MENYELESAIKAN SKRIPSI DI UNIVERSITAS X

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyandang tunadaksa seringkali digambarkan sebagai figur yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RESILIENSI PADA PENYANDANG TUNA DAKSA PASCA KECELAKAAN

RESILIENSI PADA WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH. Disusun Oleh: Anggi Putri Pratiwi Hidayat

2016 PROSES PEMBENTUKAN RESILIENSI PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK PENYANDANG DOWN SYNDROME

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Kekerasan dalam Rumah Tangga

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

Gambaran konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Pendahuluan

A. Remaja. Istilah remaja atau adolescence berasal dari kata latin adolescere yang berarti

Kecerdasan Emosi Pada Pemain Biola Remaja Putra. Disusun Oleh : NPM : Jurusan : Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja merupakan penerus generasi keluarga dan bangsa. Perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Arasiana, Fenty. (2008). Resiliensi Pada TKW yang Mengalami Kekerasan Fisik dan Seksual. Retrivied From

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB III METODE PENELITIAN. yang dihasilkan dari kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku orang-orang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual memiliki gejala gangguan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II KAJIANPUSTAKA. (penderitaan) lainnya (Smet, 1990 dalam Desmita, 2009).

golongan ekonomi menengah. Pendapatan keluarga rata-rata berada pada kisaran lima jutaan rupiah perbulan dengan sebagian besar ayah bekerja sebagai

BAB I A. Latar Belakang Masalah dewasa muda Tugas tugas pergembangannya Wanita Kebutuhan intimacy workaholic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Psychological Well Being. menerima dirinya apa adanya, membentuk hubungan yang hangat dengan

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Jelia Karlina Rachmawati, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. salah satunya adalah kecelakaan. Ada berbagai jenis kecelakaan yang dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan yang terus mengalami perubahan, dan bagaimana mengambil inisiatif

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin (adolescence)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. paling penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai upaya meningkatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Resiliensi Pada Mahasiswa Tahun Pertama Program Kelas Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada waktu dan tempat yang kadang sulit untuk diprediksikan. situasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan fisik dan juga kelainan fisik yang sering disebut tunadaksa.

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kontrol Diri Pada Remaja Akhir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai akhir hayat. Belajar bukan suatu kebutuhan, melainkan suatu. berkembang dan memaknai kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi kecepatan perubahan hidup. Perubahan tersebut sering kali. dalam perasaan jenuh, cemas, putus asa karena tidak mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

TINJAUAN PUSTAKA Remaja

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya, adolescentia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. para pekerja seks mendapatkan cap buruk (stigma) sebagai orang yang kotor,

NO KESAN/DETAIL DESKRIPSI ANALISIS 1. Garis Penarikan satu kali garis pada bagian cabang, Garis tipis yang dipertebal pada bagian batang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas,

BAB III METODE PENELITIAN

Studi Deskriptif Children Well-Being pada Korban Pelecehan Seksual yang Berusia 8-12 Tahun di Sukabumi

SS S TS STS SS S TS STS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Bekerja. Kata motivasi ( motivation) berasal dari bahasa latin movere, kata dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merawat dan memelihara anak-anak yatim atau yatim piatu. Pengertian yatim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbicara terkait kasus-kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dianggap sebagai masa topan badai dan stres, karena remaja telah memiliki

PEDOMAN WAWANCARA. b. Pengendalian Impuls 1. apa yang responden lakukan jika teringat pada kenikmatan melakukan ritual-ritual penggunaan narkoba

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktunya berbeda bagi setiap orang tergantung faktor sosial dan budaya.

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan zaman yang semakin pesat ini membawa dampak ke berbagai

Periodisasi Perkembangan Peserta Didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, individu, dan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

Disampaikan oleh Kusmarwanti, M. Pd. (dari berbagai sumber)

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. selesaikan oleh individu untuk kemudian di lanjutkan ketahapan berikutnya.

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Mendengar terjadinya sebuah kekerasan dalam kehidupan sehari-hari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilaku remaja. Dimana konsep-konsep ini akan membantu dalam menjelaskan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. serangkaian kemampuan pribadi, emosi dan sosial yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Valentina, 2013). Menurut Papalia dan Olds (dalam Liem, 2013) yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992)

BAB I PENDAHULUAN. Tugas akhir atau yang sering disebut skripsi merupakan gerbang terakhir yang

PENERIMAAN DIRI ORANG TUA TERHADAP ANAK YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Klinik Bersalin Ramini Medan Tahun apabila anda tidak bersedia maka saya akan tetap mengahargainya.

DINAMIKA FAKTOR-FAKTOR RESILIENSI PADA REMAJA YANG PERNAH MENGALAMI KERUSUHAN DI AMBON TAHUN 1999

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atika Permata Sari, 2015

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. gambaran harga diri (self esteem) remaja yang telah melakukan seks di luar nikah

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebahagiaan merupakan salah satu kajian dalam psikologi positif.

Hubungan antara Kematangan Emosi dan Happiness pada Remaja Wanita yang Menikah Muda

BAB V PEMBAHASAN. program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam membantu peserta didik agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan pengaruh orangtua dalam setiap pengambilan keputusan

FORGIVENESS PADA DEWASA AWAL PUTRI YANG MENGALAMI KEKERASAN PADA MASA KANAK-KANAK

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Resiliensi pada Ibu yang Memiliki Anak Autis Penulisan Ilmiah

Transkripsi:

Resiliensi pada Remaja Wanita yang Mengalami Kekerasan Seksual Nama : Yudha Ardhiyanto Kelas : 3 PA 01 NPM : 19510348 Pembimbing : Diana Rohayati

BAB I Latar Belakang Peningkatan tahun kekerasan seksual semakin bertambah setiap Para korban kekerasan seksual dapat mengalami beberapa dampak Kekerasan Seksual Namun ada beberapa korban yang dapat menjalani hidup dengan baik meski pernah mengalami kekerasan seksual Perumusan Masalah Bagaimana proses resiliensi pada remaja wanita yang mengalami kekerasan seksual? Apa saja yang menjadi faktor pembentuk resiliensi pada wanita yang mengalami kekerasan seksual?

Tujuan Penelitian Mengetahui proses terbentuknya resiliensi Mengetahui faktor apa saja yang dapat membentuk resiliensi Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

BAB II Resiliensi A.Resiliensi Hasil dari adaptasi yang sukses terhadap suatu kesulitan Aspek-aspek Resiliensi Pengendalian emosi Kemampuan untuk mengontrol impuls Optimis Kemampuan untuk menganalisis penyebab dari masalah Kemampuan untuk berempati Self efficacy Kemampuan untuk meraih apa yang diinginkan

Karakteristik Resiliensi Insight Kemandirian Hubungan Inisiatif Kreativitas Humor Moralitas Faktor-faktor Resiliensi I HAVE I AM I CAN

Kekerasan Seksual B.Kekerasan Seksual Eksploitasi anak-anak untuk kepuasan orang dewasa dalam aktifitas yang diharapkan untuk memunculkan gairah seksual Bentuk Kekerasan Seksual Tindakan tanpa kontak seksual Kontak seksual (dengan atau tanpa pakaian) Penetrasi menggunakan jari atau benda lain Oral seks Penetrasi penis

Karakteristik Kekerasan Seksual Tidak adanya persetujuan Eksploitasi Ambivalen Pemaksaan Dampak Kekerasan Seksual Trauma seksual Stigmatisasi Penghianatan Ketidakberdayaan Faktor yang Meningkatkan Resiko Kekerasan Seksual Umur Jenis kelamin Penyandang cacat Riwayat menjadi korban Karakteristik keluarga Karakteristik orang tua yang dikaitkan dengan peningkatan resiko

C.Remaja Remaja Remaja adalah masa perkembangan dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan yang ditandai dengan pertumbuhan fisik, emosi, sosial, intelektual dan spiritual Ciri-ciri Perubahan pada Masa Remaja Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain Perubahan nilai Remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi

Tahap Perkembangan Remaja Remaja awal (early adolescence) Remaja madya (middle adolescence) Remaja akhir (late adolescence) Tugas perkembangan masa remaja

Resiliensi pada Remaja Wanita yang Mengalami Kekerasan Seksual Kekerasan seksual adalah cobaan yang berat namun ada beberapa korban yang dapat bangkit setelah melalui kekerasan seksual Individu ini adalah individu yang memiliki resiliensi tinggi. Resilensi adalah suatu kemampuan untuk bertahan dan beradaptasi dengan sesuatu yang terlihat salah atau tidak sesuai. Resilensi sangat penting dalam membantu individu untuk mengatasi segala kesulitan yang muncul setiap hari Resiliensi merupakan hal yang penting untuk para korban kekerasan seksual karena dampak dari kekerasan seksual yang diantaranya adalah trauma seksual, stigmatisasi, penghianatan, ketidakberdayaan

Dapat dicegah jika korban kekerasan seksual memiliki aspek-aspek resiliensi yang terdiri dari pengendalian emosi, kemampuan untuk mengontrol impuls, optimis, kemampuan untuk menganalisis penyebab dari masalah, kemampuan untuk berempati, Self efficacy, kemampuan untuk meraih apa yang diinginkan Karena apek resiliensi sangat bertolak belakang dengan dampak kekerasan seksual sehingga dapat mencegah agar dampak kekerasan seksual tidak mengganggu kehidupan individu yang menjadi korban kekerasan seksual.

BAB III A.Metode Penelitian Metode Kualitatif Studi kasus C.Tahap-tahap Penelitian B. Subjek Karakteristik subjek Jumlah subjek Tahap persiapan penelitian Tahap pelaksanaan penelitian D.Teknik Pengumpulan Data Wawancara Observasi

E.Instrumen Penelitian Pedoman wawancara Pedoman Observasi Recorder (Alat Perekam) Alat-alat lainnya F.Keakuratan Penelitian Triangulasi data