ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya E-mail : antika.larasati@student.unsil.ac.id ABSTRACT Management information systems area (SIMDA) an application is made for financial data processing in each district, including (data input activities, financial realization, data input clerks) web-based to improve the effectiveness and efficiency of the organization. This paper describes the results of research on the relationship factors that influence the acceptance of the use of SIMDA using Technology Acceptance Model (TAM) 3. Data collected from respondents (employees and staff) who use SIMDA through primary data collection and distribution of questionnaires of 200 Penerimaan Pengguna Teknologi, Sistem Informasi Management Daerah (SIMDA), TAM 3 Keywords : User Acceptance Of Technology, SIMDA, TAM 3 ABSTRAK Sistem informasi management daerah (SIMDA) merupakan aplikasi yang di buat untuk pengolahan data keuangan di setiap kecamatan, meliputi (input data kegiatan, realisasi keuangan, input data pegawai) berbasis web untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja organisasi. Makalah ini menjelaskan tentang hasil penelitian mengenai hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan penggunaan simda dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) 3. Data di kumpulkan dari responden (karyawan dan staff) yang menggunakan SIMDA melalui pengambilan data primer dan penyebaran kuisioner sejumlah 200 orang. Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa actual technology usage secara signifikan dipengaruhi oleh perceive usefulness, percived ease of use dan behavior intention to use. Kata Kunci : Penerimaan Pengguna Teknologi, Sistem Informasi Management Daerah (SIMDA), TAM 3 I. Pendahuluan Penggunaan teknologi informasi tidak hanya digunakan oleh organisasi berbasis profit saja, namun kini pemerintahan yang tergolong non profit juga menggunakannya. Pemanfaatan teknologi informasi, saat ini hampir digunakaan pada setiap perkantoran dan instansi pemerintahan. Manfaat yang dihasilkan dari penggunaan teknologi informasi adalah mampu mengolah data administrasi tata usaha, pelayanan masyarakat public service), pengolahaan perencanaan, statistika dan lainlain. Penerimaan teknologi informasi merupakan syarat utama kesuksesan implementasi teknologi informasi. Karena pentingnya masalah ini, perilaku pemakai sistem terbentuk 1
dari sikap dan persepsi pemakai terhadap sistem informasi tersebut. Kunci utama untuk suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen ataupun pelanggannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Technology Aceptance Model (TAM) 3, sebuah model berbasis teori yang dikembangkan oleh Davis F.D (1989). II. Landasan Teori 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) TAM merupakan adaptasi dari TRA yang diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1986. Tujuan TAM lebih dikhususkan untuk menjelaskan perilaku para pengguna komputer (computer usage behavior). TAM menggunakan TRA sebagai dasar teoritikal untuk menspesifikasi hubungan kausal antara dua kunci kepercayaan (belief) yaitu persepsi manfaat (Perceive Usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (Perceieved Ease of Use). TAM jauh lebih spesifik dibandingkan dengan TRA, karena TAM ditujukan hanya untuk perilaku penggunaan teknologi komputer (Davis et.al,, 1986). Setelah TAM versi awal dan TAM 2, Venkatesh dan Bala membentuk TAM 3 dengan menambahkan variabel yang termasuk golongan adjustment dan anchor yang berhubungan dengan variabel persepsi kemudahan penggunaan (Perceived ease of use). Gambar 1 Model TAM 3 (sumber: Venkatesh dan Bala, 2008) 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian Gambar 2 Kerangka Konseptual Penelitian H1: Pengaruh Perceived ease of use (persepsi kemudahan) terhadap Perceived usefulness (persepsi kemanfaatan) H2: Pengaruh Perceived usefulness (persepsi kemanfaatan) terhadap Attitude toward using (sikap terhadap penggunaan) H3: Pengaruh Perceived ease of use (persepsi kemudahan) terhadap Attitude toward using (sikap terhadap penggunaan) H4: Pengaruh Attitude toward using (sikap terhadap penggunaan) terhadap Actual usage (penggunaan sesungguhnya) 2
Tabel 1 definisi dari model di atas Variabel Perceived Usefulness Devinisi Komponen ini menunjukkan tingkat dimana seorang manusia percaya bahwa dengan menggunakan sistem informasi akan membantuk dirinya untuk meningkatkan performa pekerjaan. Perceived Ease Of Use Behavior Intention Use Behavior III. Didefinisikan sebagai persepsi manusia bahwa sebuah sistem informasi yang di lihat mudah digunakan. Berkaitan dengan tingkatan dimana seorang manusia sudah memformulasikan rencana untuk melakukan atau tidak melakukan sebuah perilaku di masadepan Perilaku manusia sebenarnya ketika menggunakan sebuah sitem informasi Metodologi Penelitian Pengukuran tingkat penerimaan media embelajaran berbasis TIK bagi guru Sekolah Menengah Pertama ini menggunakan pendekatan Technology Aceptance Model (TAM) dan alat analisis Structural Equation Model (SEM) dengan tahapan-tahapan yang digambarkan ke dalam flow chart metodologi penelitian : Gambar 3 Flow chart Metode Penelitian 3.1 Sampel Pengambilan sample di lakukan dengan cara acak sederhana. Dengan jumlah populasi 300 pegawai di perkirakan jumlah sample yang di butuhkan adalah 200 sampel. Hal ini di dasarkan pada perhitungan rumus Taro Yamane presisi 5% dengan tingkat kepercayaan 95% (Bungin, 2005:105). Data yang di gunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data di peroleh dengan memberikan kuisioner kepada responden. IV. Hasil dan pembahasan Pengukuran tingkat penerimaan media embelajaran berbasis TIK bagi guru Sekolah Menengah Pertama ini mengimplementasikan pendekatan Technology Aceptance Model (TAM) dan alat analisis Structural Equation Model (SEM) dengan 4 variabel yang diteliti yaitu Perceived ease of use (PEU), Perceived usefulness (PU), behavior intention (BI) dan Actual usage (AU). 3
4.1 Membuat Path Diagram singularitas, sehingga data itu tidak dapat digunakan untuk penelitian. Hasil output AMOS memberikan nilai Determinant of sample covariance matrix = 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah multikolinieritas dan singularitas pada data yang dianalisis. 3. Uji kelayakan model a. Hasil Uji Goodness of Fit Tabel 2 hasil GOF awal Gambar 4 Outputpath diagram Awal 4.2 Mengevaluasi Estimasi Model 1. Uji Normalitas Dari hasil output AMOS mengenai penilaian normalitas data (dapat dilihat pada gambar 4.2.), terlihat bahwa data tidak terdistribusi normal secara multivariat, nilai c.r. data keseluruhan sebesar 1,370. Nilai ini berada dalam rentang nilai c.r dari data yang terdistribusi normal, yaitu -2,58 s.d. +2,58. Goodness Of Estimasi Kriteria Keterangan Fit Chi-Square 157,178 Kecil Ditolak Nilai P 0,000 >0,05 Ditolak CMIN/df 2,153 <2 Ditolak RMSEA 0,076 <0,08 Diterima GFI 0,902 > 0,90 Diterima AGFI 0,859 > 0,90 Diterima TLI 0,720 > 0,90 Ditolak CFI 0,776 > 0,90 Ditolak 4. Melakukan Interpretasi dan Memodifikasi model Berikut adalah Modification Indices hasil output AMOS yang meberikan rekomendasi garis koneksi yang bisa dihubungkan untuk memperoleh model yang lebih fit. Gambar 5 assesment of normality tabel 2. Multikolinearitas Multikolinearitas dapat dilihat melalui determinan matriks kovarians. Nilai determinan yang sangat kecil menunjukkan indikasi terdapatnya masalah multikolinieritas atau Gambar 6 Outputpath diagram Modifikasi 4
Tabel 2 GOF Goodness Of Estimasi Kriteria Keterangan Fit Chi-Square 87,189 Kecil Diterima Nilai P 0,058 >0,05 Diterima CMIN/df 1,282 <2 Diterima RMSEA 0,038 <0,08 Diterima GFI 0,945 > 0,90 Diterima AGFI 0,915 > 0,90 Diterima TLI 0,932 > 0,90 Diterima CFI 0,949 > 0,90 Diterima Dari hasil pengujian GOF yang terangkum ada tabel 7 terbukti bahwa model hasil modifikasi terakhir fit dengan data yang ada. Oleh karena itu, pengujian hipotesis bisa dilakukan. Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai C.R. (critical ratio) yang terdapat pada tabel output AMOS mengenai regression weights yang ditunjukkan pada tabel Gambar 7 Regression Weight Hasil model struktural diatas dapat disimpulkan : Hipotesis 1 (standardized regression weight) antara PEU terhadap PU menunjukkan adanya pengaruh sebesar 1,964 Nilai critical ratio(cr) sebesar 0,578 dengan nilai p-value pada tingkat signifikansi 0,563. Karena nilai CR>1,96 dan signifikansi >0,05 maka menunjukkan bahwa PEU berpengaruh positif secara signifikan terhadap PU. Dengan demikian hipotesis 1 menunjukan H 1 : Ada hubungan pengaruh positif antara perceived ease of use penggunaan SIMDA dengan perceived usefulness bagi pegawai kecamatan. Hipotesis 2 (standardized regression weight) antara PU terhadap BI menunjukkan adanya pengaruh sebesar 0,69. Nilai critical ratio (CR) sebesar 1,964 dengan nilai p-value pada tingkat signifikansi 0,050. Karena nilai CR>1,96 dan signifikansi <0,05 maka menunjukkan bahwa PU berpengaruh negatif secara signifikan terhadap BI. Dengan demikian hipotesis 2 menunjukan H 0 : Tidak ada hubungan pengaruh positif antara perceived usefulness penggunaan SIMDA dengan behavior intention bagi pegawai kecamatan. Hipotesis 3 (standardized regression weight) antara PEU terhadap BI menunjukkan adanya pengaruh sebesar 4,185. Nilai critical ratio (CR) sebesar 0,611 dengan nilai p-value pada tingkat signifikansi 0,541. Karena nilai CR>1,96 dan signifikansi >0,05 maka menunjukkan bahwa PEU berpengaruh positif secara signifikan terhadap BI. Dengan demikian hipotesis 3 menunjukan H 1 : Ada hubungan pengaruh positif antara perceived ease of usefulness penggunaan SIMDA dengan behavior intention bagi pegawai kecamatan. Hipotesis 4 (standardized regression weight) antara BI terhadap AU menunjukkan adanya pengaruh sebesar 3,822. Nilai critical ratio (CR) sebesar 3,055 dengan nilai p-value pada tingkat signifikansi 0,002. Karena nilai CR>1,96 dan signifikansi <0,05 maka menunjukkan bahwa BI berpengaruh negatif secara signifikan terhadap AU. Dengan demikian hipotesis 4 menunjukan H 0 : Tidak ada hubungan pengaruh positif antara perceived usefulness penggunaan 5
SIMDA dengan behavior intention bagi pegawai kecamatan. V. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, kesimpulan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) Perceived ease of use berpengaruh positif secara signifikan terhadap Perceived usefullness. Pengaruh positif ini memberikan makna bahwa persepsi pegawai tentang kemudahan (perceived ease of use) tidak terbentuk maka tidak ditunjukan persepsi pegawai tentang manfaat dari SIMDA (perceived usefulness) di Kecamatan. 2) Perceived usefulness berpengaruh negatif dan signifikan terhadap behavior intention. Pengaruh negatif ini memberikan makna bahwa persepsi pegawai tentang manfaat (perceived usefulness) yang terbentuk maka ditunjukkan dengan sikap pegawaiyang akan menggunakan SIMDA (behavior intention) di Kecamatan. 3) Perceived ease of use berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavior intention. Pengaruh positif ini memberikan makna bahwa sikap pegawaiyang akan menggunakan SIMDA (Perceived ease of use) tidak terbentuk karena persepsi pegawai tentang kemudahan (behavior intention) tidak tercapai di Kecamatan. 4) Behavior intention berpengaruh negatif secara signifikan terhadap actual usage. Pengaruh ini memberikan makna bahwa persepsi pegawai tentang adopsi terhadap SIMDA (behavior intention) terbentuk sehingga pegawai ingin menggunakan SIMDA (actual usage) di Kecamatan. 5.2. Saran Setelah mempelajari, menganalisis, membahas dan menarik kesimpulan maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan di masa mendatang. 1) Peneliti berharap kepada setiap Kecamatan untuk menambah kualitas dan kuantitas untuk penggunaan SIMDA, sehingga dapat membantu dalam proses kegiatan pengolahan data keuangan di kecamatan. 2) Melakukan sosialisasi tentang cara penggunaan dan manfaat SIMDA untuk mempermudah proses pengolahan data di Kecamatan. VI. DAFTAR PUSTAKA Davis, F. D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of lnformation Technology. MIS Quarterly. Vol 13 (3); 318-340 Sugiyono, 2003. Statistika untuk penelitian (edisi pertama). Bandung: Alfabeta. Sutabri, Tata. 2003. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta :Penerbit Andi Davis, Fred D., et. al. 1989. User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of Two Theoritical Models. Management Science, 35 (8), p.982-1002. Venkatesh, V., and Bala, H. 2008. Technology Acceptance Model 3 and a Research Agenda on Interventions, Decision Sciences, 39, 273-315. 6
7