ANALISIS PENERIMAAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL. Sri Lestari Universitas Widyatama Bandung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENERIMAAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL. Sri Lestari Universitas Widyatama Bandung"

Transkripsi

1 Jurnal Ilmiah Kopertis Wilayah IV ANALISIS PENERIMAAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Sri Lestari Universitas Widyatama Bandung ABSTRAK - Universitas Widyatama sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia telah menggunakan model pembelajaran e-learning untuk menunjang proses pembelajarannya dalam rangka peningkatan kualitas pendidikannya. Sistem E-Learning Universitas Widyatama memiliki sejumlah fasilitas seperti upload modul/bahan kuliah, tugas online, kuis online, forum, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi penerimaan mahasiswa terhadap penggunaan e-learning menggunakan dua factor persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use ) dari Technology Acceptance Model (TAM) pada matakuliah tang bersifat kuantitatif. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan sebuah model untuk menjelaskan dan memprediksi penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Hasil dari penelitian akan menggambarkan penerimaan mahasiswa terhadap system e-learning dan akan menjadi acuan pada keberlanjutan e-learning di Universitas Widyatama. Kata kunci : E-Learning, Technology Acceptance Model ABSTRACT - Widyatama University as one of the hihger educational institutions in Indonesia have been using e-learning models to support learning process to improve the quality of education. It has a number of facilities such as uploading moduls, online assignments and quizzes, forums, and others. The study focused on the individual users acceptance investigation for e-learning. It evaluate influence of two factors, perceived usefulness and perceived ease of use using E-Learning system using the Technology Acceptance Model (TAM) on quantitative subjects. Technology Acceptance Model (TAM) is a model to explain and predict the user acceptance of a technology based on the influence of two factors, perceived usefulness and perceived ease of use.the outcomes will enrich the understanding of students acceptance of e-learning system and will assist in its continuing implementation at Widyatama University. Keyword : E-Learning, Technology Acceptance Model PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem E-Learning merupakan salah satu inovasi di dalam pembelajaran online. Dengan model pembelajaran online, semua yang terlibat di dalam pembelajaran dapat dengan mudah mengakses materi, kuis, tugas, dan berkomunikasi di dalam forum layaknya di dalam kelas. Saat ini sistem E-Learning banyak digunakan oleh institusi pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan. Evaluasi terhadap sistem E-Learning dibutuhkan untuk mengetahui tingkat kelayakan serta keberhasilan dari 172 Tekno Efisiensi Vol.2 No. 2 Agustus 2017

2 kinerja e-learning sehingga akan dapat dinilai dan diukur manfaat dari penerapan e-learning tersebut. Universitas Widyatama sebagai salah satu institusi pendidikan di Indonesia telah menggunakan model pembelajaran e-learning untuk menunjang proses pembelajarannya dalam rangka peningkatan kualitas pendidikannya. Sistem E-Learning Universitas Widyatama memiliki sejumlah fasilitas seperti upload bahan kuliah, tugas online, kuis online, forum mata kuliah, melihat pengumuman, dan lain-lain. Sistem E-Learning Universitas Widyatama telah berjalan selama 4 tahun dan belum pernah dilakukan evaluasi. Berdasarkan wawancara singkat, beberapa dosen masih mengalami kesulitan untuk mengubah cara mereka mengajar dari pengajaran tradisional menjadi pengajaran e-learning. Sementara bagi mahasiswa mengeluhkan pada beberapa mata kuliah yang bersifat kuantitatif (menggunakan hitungan/program) apabila menggunakan e-learning, mereka kesulitan untuk memahami materi. Perumusan Masalah 1) Apakah ada pengaruh perceived ease of use terhadap attitude toward using e-learning. 2) Apakah ada pengaruh perceived usefulness terhadap attitude toward using e-learning. 3) Apakah ada pengaruh perceived ease of use terhadap actual usage e-learning. 4) Apakah ada pengaruh perceived usefulness terhadap actual usage e-learning 5) Apakah ada pengaruh attitude toward using terhadap actual usage e-learning TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi (e-learning) berdasarkan pengaruh dua factor, yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelola e-learning Universitas Widyatama untuk memperbaiki atau menyempurnakan system e-learning khususnya pada mata kuliah yang bersifat kuantitatif sehingga menjadi lebih baik dan dapat mendukung visi, misi dan tujuan Universitas Widyatama. Perceived Usefullness (PU) / Manfaat Perceived Ease Of Use (PEOU) / Kemudahan Attitute Toward Using (ATU) / Minat Actual Usage (AU) / Perilaku Gambar 1 Rancangan Penelitian TAM KAJIAN PUSTAKA Davis (1989) menjelaskan bahwa pada konsep TAM terdapat dua variabel perilaku utama dalam mengadopsi sistem informasi, yaitu persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi pengguna terhadap penggunaan (perceived ease of use). Perceived usefulness diartikan sebagai tingkat di mana seseorang percaya bahwa menggunakan system tertentu dapat meningkatkan kinerjanya, dan perceived ease of use Tekno Efisiensi Vol.2 No. 2 Agustus

3 diartikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan system tidak diperlukan usaha apapun (Davis, 1989). Perceived ease of use juga berpengaruh pada perceived usefulness yang dapat diartikan bahwa jika seseorang merasa system tersebut mudah digunakan maka system tersebut berguna bagi mereka (Davis, 1989). Definisi tersebut juga didukung oleh Wibowo (2006) yang menyatakan bahwa persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi tersebut dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. TAM terkenal dengan model yang berkaitan dengan penerimaan teknologi dan penggunaan, telah menunjukkan potensi besar dalam menjelaskan dan memprediksi perilaku pengguna teknologi informasi (Park, 2009). Penelitian ini menunjukkan TAM sebagai model yang paling sesuai untuk mengeksplorasi penerimaan e-learning di Yordania. TAM dibangun di atas dua elemen dasar - persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Easy Of Use / PEU) dan persepsi mendatangkan manfaat (Perceived Usefulness / USE). Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), keinginan (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour relationship). Menurut Rigopoulos dan Askounis (2007), Gefen et al. (2003), serta Yahyapour (2008) perceived ease of use juga dapat diukur melalui indikator jelas dan mudah dimengerti, serta mudah dikuasai. Dalam Gefen et al. (2003) dan Yahyapour (2008) ditambahkan bahwa perceived usefulness dapat diukur dengan indikator meningkatkan produktivitas, menjadikan kerja lebih efektif, dan pekerjaan menjadi lebih cepat. Hal serupa juga diungkapkan Shun Wang et al. (2003) bahwa persepsi kemanfaatan merupakan definisi dimana seseorang percaya dengan menggunakan suatu sistem dapat meningkatkan kinerja mereka. Davis (1989) mengkonsepkan bahwa perceived usefulness diukur melalui indikator seperti meningkatkan kinerja pekerjaan, menjadikan pekerjaan lebih mudah. Menurut (Davis, 1993). attitude toward using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Menurut Widyarini (2005) disebutkan sikap menyatakan apa yang kita sukai dan tidak. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif (cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). Menurut Yahyapour (2008) sikap didefinisikan sebagai salah satu bentuk evaluasi terhadap konsekuensi telah melaksanakan suatu perilaku. Menurut Kusuma dan Susilowati (2007) serta Yahyapour (2008), attitude toward using e-learning diukur dengan indikator teknologi e-learning menyenangkan untuk digunakan, menggunakan e-learning merupakan ide yang bagus karena memudahkan, penggunaan e-learning dinilai perlu. Actual system usage merupakan perilaku nyata dalam mengadopsi suatu sistem. Dalam Davis (1989), actual system usage didefinisikan sebagai bentuk respon psikomotor eksternal yang diukur oleh seseorang dengan penggunaan nyata. Actual system usage dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi (Wibowo, 2006). Seseorang akan puas menggunakan sistem jika meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktivitas, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan. Dalam penelitian ini penggunaan e-learning didefinisikan sebagai kondisi nyata mahasiswa yang menggunakan e-learning yang dikonsepkan dalam bentuk pengukuran frekuensi penggunaan. Menurut Rigopoulos dan Askounis (2007), actual usage diukur berdasarkan penggunaan yang berulang-ulang dan penggunaan yang lebih sering, dalam hal ini penggunaan system e-learning. 174 Tekno Efisiensi Vol.2 No. 2 Agustus 2017

4 METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Widyatama Reguler B1 dan Reguler B2 prodi Sistem Informasi dan Teknik Informatika yang telah mengikuti proses belajar mengajar menggunakan e-learning pada mata kuliah yang bersifat kuantitatif pada tahun akademik Ukuran sampel memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil, sebagaimana dalam metode struktural lainnya ukuran sampel ini menjadi dasar dalam estimasi kesalahan sampling. Ferdinand (2002 : 48) menyebutkan bahwa pedoman ukuran sampel adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 106 responden (13 indikator x 8). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu seseorang diambil sebagai sampel karena dipastikan bahwa seseorang tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian (Sugiyono, 2008 : 122). Kriteria dalam purposive sampling yang dimaksud, yaitu : Responden merupakan mahasiswa Universitas Widyatama pada prodi Sistem Informasi dan Teknik Informatika yang telah mengikuti perkuliahan mata kuliah yang bersifat kuantitatif menggunakan e-learning. Mata kuliah tersebut adalah Teknologi Informasi I, Perancangan Basis Data, Statistika, Otomasi Perkantoran, Matematika Diskrit, Metode Numerik, Rekayasa Perangkat Lunak, Logika Matematika dan Information Technology IV. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode survei yaitu menggunakan kuesioner yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008 : 199). Pertanyaan pada kuisioner tersebut berisi butir-butir pengukur konstruk atau variabel dalam bentuk daftar pertanyaan dan pernyataan yang digunakan dalam model penelitian. Penyebaran dan pengumpulan data dilakukan secara langsung kepada responden dan melalui dosen yang mengajar di prodi Sistem Informasi dan Teknik Informatika yang mewakili sampel tersebut dengan self administered report yaitu responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisikan pernyataan tertutup di mana jawaban sudah disediakan oleh peneliti. Penilaian mengenai konstruk dalam penelitian ini dilakukan dengan pertanyaan berskala. Bentuk dasar yang digunakan dalam kuesioner ini adalah close ended questions dan scaled response questions. Close ended questions adalah suatu bentuk pertanyaan atau pernyataan dengan berbagai alternatif respon bagi respondennya guna mengetahui karakteristik responden. Scaled response questions adalah bentuk pertanyaan atau pernyataan yang memakai skala interval guna mengukur dan mengetahui ekspektasi responden mengenai atribut-atribut yang sedang diteliti, dari sudut pandang responden. Skala interval merupakan skala angka untuk memeringkat obyek sedemikian rupa sehingga jarak setara secara numerik mewakili jarak setara karakteristik yang sedang diukur (Malhotra, 2006 : 278). Pada penelitian ini penilaian mengenai konstruk dalam penelitian ini dilakukan dengan pertanyaan berskala Jawaban yang terkumpul kemudian disusun dengan skala Likert menggunakan 5 skala yaitu Sangat Tidak Setuju (1), Tidak Setuju (2), Netral (3), Setuju (4), dan Sangat Tidak Setuju (5). Validitas adalah uji sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi ukurannya (Sugiyono, 2008 : 175). Tujuan dari Uji validitas adalah untuk memeriksa apakah isi kuesioner sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur dan cukup dipahami oleh semua responden. Indikasinya adalah kecilnya persentase jawaban responden yang tidak terlalu menyimpang dari responden lainnya. Masrun dalam Sugiyono (2008 : 188) menyatakan variabel-variabel terukur dikatakan valid jika muatan faktornya (r) 0,195 Tekno Efisiensi Vol.2 No. 2 Agustus

5 (untuk n = 100, pada α = 5%). Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini, menggunakan komputer dengan paket program SPSS for Windows Release. Analisis korelasi yang akan digunakan sebagai metode untuk melakukan uji validitas ialah Korelasi Pearson Product Moment (r) karena sangat populer dan sering dipakai oleh mahasiswa dan peneliti. Dengan analisis korelasi maka derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent) dapat diketahui. Teknik analisis Korelasi tersebut termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara acak (random), datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Kalau salah satu tidak terpunuhi persyaratan tersebut analisis korelasi tidak dapat dilakukan. Korelasi ini dilambangkan dengan (r).ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabilah nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r =0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r yang dapat dilihat di tabel di bawah ini. Menurut Sugiyono (2008 : 175), reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Tujuan dari uji reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana konsistensi alat ukur yang digunakan, sehingga bila alat ukur tersebut digunakan kembali untuk meneliti obyek yang sama dengan teknik yang sama walaupun waktunya berbeda, maka hasil yang diperoleh akan sama. Reliabilitas mampu menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya dan diandalkan. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas digunakan teknik analisis dengan formula Alpha Cronbach dengan program SPSS for Windows Release. Nilai suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai Alpha Cronbach 0,6 Tabel 1 Range Nilai Alpha Croanbach (Triton, 2005) Nilai Alpha Croanbach Keterangan 0,00 s.d. 0,20 kurang reliabel 0,21 s.d. 0,40 agak reliabel 0,42 s.d. 0,60 cukup reliabel 0,61 s.d. 0,80 reliabel 0,81 s.d. 1,00 sangat reliabel HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Widyatama Reguler B1 dan Reguler B2 prodi Sistem Informasi dan Teknik Informatika yang telah mengikuti proses belajar mengajar menggunakan e-learning pada mata kuliah yang bersifat kuantitatif seperti mata kuliah tersebut adalah Teknologi Informasi I, Perancangan Basis Data, Statistika, Otomasi Perkantoran, Matematika Diskrit, Metode Numerik, Rekayasa Perangkat Lunak, Logika Matematika dan Information Technology IV. Responden berjumlah 106, namun 1 responden tidak menjawab semua pertanyaan, sehingga dikeluarkan dalam perhitungan, sehingga jumlah responden menjadi 105. Dari jumlah responden terdata sebanyak 46.7% mahasiswa regular B1, dan 53.3 % mahasiswa regular B2. Sebanyak 69.1% merupakan mahasiswa di program studi Sistem Informasi, dan sisanya sebanyak 30.5% merupakan mahasiswa di program studi Teknik Informatika. Dari 105 responden sebanyak 63.8% lakilaki dan 35.2 % perempuan. Sebanyak 78.1 % telah menggunakan pembelajaran model e- 176 Tekno Efisiensi Vol.2 No. 2 Agustus 2017

6 learning selama 1-4 semester dan sisanya 21.9 % telah menggunakan pembelajaran model e- learning selama 5-8 semester. Pengujian yang berupa uji validitas dan reliabilitas diperlukan karena variabel penelitian diukur dengan menggunakan beberapa indikator. Variabel perceived ease of use diukur dengan empat indikator, perceived usefulness diukur dengan empat indikator, attitude toward using diukur dengan tiga indikator, dan actual usage diukur dengan dua indikator. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Indikator r (korelasi) Probabilitas Keterangan Perceived Easy Of Use Perceived Usefulness Attitute Toward Using Actual Usage PEOU Valid PEOU Valid PEOU Valid PEOU Valid PU Valid PU Valid PU Valid PU Valid ATU Valid ATU Valid ATU Valid AU Valid AU Valid Masrun dalam Sugiyono (2008 : 188) menyatakan variabel-variabel terukur dikatakan valid jika muatan faktornya (r) 0,195 (untuk n = 100, pada α = 5%). Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan harga r yang lebih besar dari 0.195, sehingga semua indicator dapat dikatakan valid atau dengan perkataan lain semua indikator tersebut memang merupakan indikator dari variabelnya. Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai Alpha Cronbach Keterangan Perceived Easy Of Use Reliabel Perceived Usefulness Reliabel Attitute Toward Using Reliabel Actual Usage Reliabel Berdasarkan pengukuran hasil uji reliabilitas yang disajikan pada Tabel 3 terlihat nilai Alpha Cronbach variabel perceived ease of use, variabel perceived usefulness, variabel attitude toward using, serta variabel actual usage sesuai dengan syarat 0,60. Ini berarti, instrumen untuk variabel ease of use, variabel perceived usefulness, variabel attitude toward using, serta variabel actual usage adalah reliabel. Bagian ini akan menguraikan analisis deskriptif tentang jawaban responden pembentukan variabel konstruk yang didasarkan kepada distribusi frekuensi hasil tabulasi skor jawaban. Intrepretasi bagi setiap indikator didasarkan kepada ketentuan-ketentuan seperti dalam Tabel 5.3 berikut ini. Tabel 4 Dasar Intrepretasi Indikator dan Variabel Penelitian No. Nilai Skor Intrepretasi Kurang Cukup Baik Sumber : Solimun & Adji (2009) Tekno Efisiensi Vol.2 No. 2 Agustus

7 1) Variabel Perceived Ease of Use Variabel perceived ease of use berkaitan dengan persepsi seseorang bahwa suatu teknologi khususnya pembelajaran e-learning pada mata kuliah yang bersifat kuantitatif dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Ada 4 dimensi untuk mengukur variabel perceived ease of use yaitu : mudah digunakan (PEOU1), jelas dan mudah dimengerti (PEOU2), mudah difahami (PEOU3), dan mudah ditemukan (PEOU4). Pengukuran berbagai indikator tersebut dilakukan secara kuantitatif, yaitu melalui pemberian skor terhadap persepsi responden mengenai kemudahan menggunakan e-learning pada pembelajaran yang bersifat kuantitatif. Secara keseluruhan persepsi responden terhadap indikator perceived ease of use dapat disajikan pada Tabel 5.4 berikut ini Tabel 5 Persepsi Responden Terhadap Indikator Perceived Easy Of Use Pernyataan Skala Jawaban Rata-rata Skala Jawaban Mudah digunakan Jelas dan mudah dimengerti Mudah difahami Mudah ditemukan Skor Rata-Rata 2.81 Berdasarkan data pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa dari keempat indikator perceived ease of use yang diteliti maka berdasarkan persepsi responden terhadap mudah digunakan (PEOU1) merupakan bagian dari perceived ease of use yang memiliki nilai rata-rata skala jawaban tertinggi yaitu (3,77), menjelaskan bahwa menurut pandangan responden setuju secara keseluruhan sistem e-learning mudah digunakan untuk pembelajaran yang bersifat kuantitatif. Sementara untuk persepsi responden tentang jelas dan mudah dimengerti (PEOU2) rata-rata skala jawabannya (2.34), artinya rata-rata responden menyatakan tidak setuju bahwa pembelajaran menggunakan e-learning untuk mata kuliah yang bersifat kuantitatif membut materi menjadi jelas dan mudah dimengerti. Untuk persepsi responden mudah dipahami (PEOU3) rata-rata skala jawabannya sebesar (2,39) artinya responden tidak setuju bahwa interaksi dalam pembelajaran e-learning untuk mata kuliah yang bersifat kuantitatif membuat mata kuliah menjadi jelas dan mudah dipahami. Persepsi responden mengenai mudah ditemukan (PEOU4) memiliki rata-rata skala jawaban sebesar (2,73), artinya rata-rata responden bersikap netral bahwa dengan metode pembelajaran dengan e-learning untuk mata kuliah yang bersifat kuantitatif membuat informasi mudah ditemukan. 2) Variabel Perceived Usefulness Variabel perceived usefulness berkaitan dengan suatu ukuran di mana pembelajaran e- learning pada mata kuliah yang bersifat kuantitatif dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Ada 4 dimensi untuk mengukur variabel perceived usefulness yaitu meningkatkan efektivitas (PU1), meningkatkan performance (PU2), meningkatkan produktivitas (PU3), dan bermanfaat (PU4). Pengukuran berbagai indikator tersebut dilakukan secara kuantitatif, yaitu melalui pemberian skor terhadap persepsi responden mengenai kemanfaatan yang diberikan oleh adanya fasilitas e-learning untuk pembelajaran pada mata kuliah yang bersifat kuantitatif. Secara keseluruhan persepsi responden terhadap indikator perceived usefulness disajikan pada Tabel 6 berikut ini. 178 Tekno Efisiensi Vol.2 No. 2 Agustus 2017

8 Tabel 6. Persepsi Responden Terhadap Indikator Perceived Usefulness Skala Jawaban Pernyataan Rata-rata Skala Jawaban Meningkatkan efektivitas Meningkatkan performance Meningkatkan produktivitas Bermanfaat Skor Rata-Rata 2.83 Berdasarkan data pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa dari keempat indikator perceived usefulness yang diteliti maka berdasarkan persepsi responden terhadap meningkatkan efektivitas (PU1) merupakan bagian dari perceived usefulness yang memiliki nilai rata-rata skala jawaban tertinggi yaitu (3,46), menjelaskan bahwa menurut pandangan responden setuju pembelajaran menggunakan akan meningkatkan efektivitas pembelajaran sehingga dapaat menghemat waktu.. Sementara untuk persepsi responden tentang meningkatkan performance (PU2) rata-rata skala jawabannya (2.57), artinya rata-rata responden menyatakan netral bahwa pembelajaran menggunakan e-learning akan meningkatkan performance untuk mata kuliah yang bersifat kuantitatif. Untuk persepsi responden meningkatkan produktivitas (PU3) rata-rata skala jawabannya sebesar (2,54) artinya responden bersikap netral bahwa pembelajaran menggunakan e-learning akan meningkatkan produktivitas untuk mata kuliah yang bersifat kuantitatif. Persepsi responden mengenai bermanfaat (PU4) memiliki rata-rata skala jawaban sebesar (2,73), artinya rata-rata responden bersikap netral bahwa keseluruhan system e-learning bermanfaat dalam proses pembelajaran untuk mata kuliah yang bersifat kuantitatif. 3) Variabel Attitude Toward Using Dalam penelitian ini variabel attitude toward using berkaitan dengan perilaku terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan dan penolakan sebagai dampak menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Ada 3 dimensi untuk mengukur variabel attitude toward using yaitu menyenangkan (ATU1), ide yang bagus (ATU2),dinilai perlu (ATU3). Pengukuran berbagai indikator tersebut dilakukan secara kuantitatif, yaitu pemberian skor terhadap persepsi responden mengenai sikap nyata para pengguna e-learning khususnya pada mata kuliah yang bersifat kuantitatif. Secara keseluruhan persepsi responden terhadap indikator attitude toward using dapat disajikan pada Tabel 5.6 berikut ini. Tabel 7. Persepsi Responden Terhadap Indikator Attitude Toward Using Pernyataan Skala Jawaban Rata-rata Skala Jawaban Menyenangkan Ide yang bagus Dinilai Perlu Skor Rata-Rata 2.64 Berdasarkan data pada Tabel 7 di atas, menunjukkan bahwa dari ketiga indikator attitude toward using yang diteliti maka berdasarkan persepsi responden terhadap dinilai perlu (ATU3) merupakan bagian dari attitude toward using yang memiliki nilai rata-rata skala jawaban tertinggi yaitu sebesar (2,66), menjelaskan menurut pandangan responden netral Tekno Efisiensi Vol.2 No. 2 Agustus

9 pembelajaran model e-learning sangat diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran pada mata kuliah yang bersifat kuantitatif. Selanjutnya menyenangkan (ATU1) dengan nilai ratarata skala jawabannya sebesar (2,6) menunjukkan pandangan responden yang netral terhadap pembelajaran model e-learning menyenangkan untuk digunakan pada mata kuliah yang bersifat kuantitatif. Sementara untuk ide yang bagus (ATU2) nilai rata-rata responden (2,64) menunjukkan sikap netral terhadap model pembelajaran e-learning merupakan ide yang bagus digunakan pada mata kuliah yang bersifat kuantitatif 4) Variabel Actual Usage Actual usage dalam penelitian ini merupakan bentuk nyata adopsi layanan e-learning yang dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Ada 2 dimensi untuk mengukur variabel actual usage yaitu kontinu (AU1), menggunakan lebih banyak (AU2) Pengukuran berbagai indikator tersebut dilakukan secara kuantitatif, yaitu melalui pemberian skor terhadap persepsi responden mengenai adopsi e-learning yang dilakukan oleh responden. Secara keseluruhan persepsi responden terhadap actual usage dapat disajikan pada Tabel 8 berikut ini. Tabel 8 Persepsi Responden Terhadap Indikator Actual Usage Pernyataan Skala Jawaban Rata-rata Skala Jawaban Kontinu Menggunakan Lebih Banyak Skor Rata-Rata 3.31 Berdasarkan data pada Tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa dari dua indikator actual usage yang diteliti maka berdasarkan persepsi responden terhadap penggunaan untuk transaksi pribadi merupakan bagian dari actual usage yang memiliki rata-rata skala jawaban tertinggi yaitu kontinu (ATU1) sebesar (3,5), menjelaskan menurut pandangan responden setuju ketika masa perkuliahan e-learning mereka selalu mengikuti semua aktifitasnya secara kontinu selama satu semester. Selanjutnya menggunakan lebih banyak (ATU2) dengan nilai rata-rata skala jawabannya sebesar (3,12) menunjukkan pandangan responden yang netral terhadap partisipasi dalam forum lebih dari 2 kali untuk mata kuliah 2 sks, dan lebih dari 3 kali untuk mata kuliah 3 sks. Dengan menggunakan software AMOS didapatkan hasil standard test regresi seperti pada table dibawah ini Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa PEOU(Kemudahan) berpengaruh positif terhadap ATU(minat) PU (Manfaat) berpengaruh signifikan terhadap ATU (minat) ATU(minat) tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku (AU) PU(Manfaat) tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku (AU) PEOU(Kemudahan) tidak berpengaruh signifikan terhadap AU(perilaku) 180 Tekno Efisiensi Vol.2 No. 2 Agustus 2017

10 KESIMPULAN Berdasarkan analisa yang dilakukan pada bab sebelumnya maka kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Perceived ease of use (kemudahan) berpengaruh signifikan terhadap attitude toward using (minat) 2) Perceived usefulness (manfaat) berpengaruh signifikan terhadap attitude toward using (minat) 3) Perceived ease of use (kemudahan) tidak berpengaruh signifikan terhadap attitude toward using ATU(minat) 4) Perceived usefulness (manfaat) tidak berpengaruh signifikan terhadap attitude toward using (minat) 5) Attitude toward using (minat) tidak berpengaruh signifikan terhadap actual usage perilaku (AU) SARAN 1) Penelitian dapat dikembangkan untuk responden yang lebih luas yaitu seluruh mahasiswa Universitas Widyatama 2) Pengukuran dan analisa dapat menggunakan software Lisrel agar dihasilkan hasil yang lebih akurat Beberapa saran yang diajukan untuk penelitian berikutnya adalah: Penelitian tentang perilaku pengguna terhadap penerimaan teknologi menggunakan TAM dapat dikembangkan lebih lanjut dengan mengkombinasi teori lain dari bidang ilmu sosial, ekonomi, psikologi atau bidang ilmu lainnya. Bagi para peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan variabel penelitian tambahan di luar variabel dalam penelitian ini DAFTAR PUSTAKA Arief Wibowo, (2006), Kajian tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM), Universitas Budi Luhur Jakarta Davis, F.D., (1989), Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology, MIS Quarterly, Vol.13, No.3, pp Davis, F.D. (1993). User Acceptance of Information Technology: System Characteristics, User Perception and Behavioral Impacts. International Journal of Man-Machine Studies. 38 (3): Davis, F.D., Bagozzi, R.P dan Warshaw, P.R. (1989). User Acceptance of Information Technology: A Comparison of Two Theoritical Model. Management Science, 35, Ferdinand, Augusty, (2002), Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen, FE UNDIP Semarang Ghozali, Imam ( 2006), Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS, Cetakan Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali, Imam (2013). Model Persamaan Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan program AMOS Versi 21.0, Cetakan Kelima.Universitas Diponegoro, Semarang Park, S. Y. (2009). An Analysis of the Technology Acceptance Model in Understanding University Students' Behavioral Intention to Use e-learning. Tekno Efisiensi Vol.2 No. 2 Agustus

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian kausal karena bertujuan untuk mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 TAM (Technological Acceptance Model) Salah satu unsur penting dalam penerapan sebuah sistem informasi adalah penerimaan terhadap sistem informasi. Bagi sebuah Perusahaan, sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Konseptual dan Hipotesis Untuk model konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Model Konseptual Dari model konseptual pada Gambar 3.1, hipotesis

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI AKADEMIK

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN Studi komparatif metode Utaut & Tam terhadap penerapan SIA 1 Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Yani Iriani 1, Adjeng Mariana 2, Sri Lestari 3, Murnawan 4 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti

Lebih terperinci

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jln. Raya Puputan no.86 Renon Denpasar e-mail: ratna@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Lilis Suhartini, Eka Wahyu Hidayat, Aldy Putra Aldya Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE Gita Indah Marthasari* 1, Nur Hayatin 2 1,2 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Gita Indah Marthasari e-mail:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan penelitian yang akan digunakan untuk meneliti penerimaan penerapan PARIS (Parking Information System) dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2008), Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian deskriptif ditandai adanya upaya untuk mengetahui

Lebih terperinci

Fadlillah Mukti Ayudewi 1*, Handayaningsih 2** Ahmad Dahlan Yogyakarta, Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, C 55164

Fadlillah Mukti Ayudewi 1*, Handayaningsih 2** Ahmad Dahlan Yogyakarta, Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, C 55164 ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA TERHADAP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUANG UNIVERSITAS ABC MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR PERBAIKAN PADA SISTEM Fadlillah Mukti Ayudewi 1*, Handayaningsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Logika dan Desain Pemrograman adalah salah satu mata kuliah yang ada di Stikom Surabaya. Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 Sistem

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Berikut ini adalah diagram alir penelitian yang merupakan pengembangan diagram alir dari (Sekaran, 2008, pp.117). Diagram alir ini menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. TAM (Technology Acceptance Model) model 1 merupakan model

BAB II LANDASAN TEORI. TAM (Technology Acceptance Model) model 1 merupakan model BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Technology Acceptance Model 1 (TAM 1) TAM (Technology Acceptance Model) model 1 merupakan model penelitian yang pada umumnya digunakan untuk meneliti penerimaan teknologi informasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah Mahasiswa, Dosen, dan Operator SIAT Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Eki Saputra 1, Misfariyan 2 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Lokasi penelitian ini tepatnya di Universitas Mercu Buana Jakarta Barat, provinsi DKI Jakarta. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Administrasi Bisnis Angkatan Tahun 2010/2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi pengaruh pada perkembangan dibidang pendidikan. Teknologi informasi telah menawarkan paradigma baru di Perguruan Tinggi yang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET Ali Sadiyoko 1, Ceicalia Tesavrita 2, Irfan Suhandi 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh dengan cepat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan alat komunikasi yang semakin canggih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam diagram alur penelitian di bawah ini : Diagram Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam diagram alur penelitian di bawah ini : Diagram Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian atau langkah-langkah penelitian ini dapat dijelaskan dalam diagram alur penelitian di bawah ini : Tabel 3. 1 Diagram Alur Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN / E-ISSN

JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN / E-ISSN Penggunaan Technology Acceptance Model dalam Kajian E-Learning Dari Sudut Pandang Pengguna (Studi Kasus Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur) Grace Gata Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 59 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Pendahuluan Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa LMS moodle cukup efektif digunakan dalam proses belajar mengajar pada matakuliah Teori Graf. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Unilever Indonesia, Tbk. merupakan perusahaan yang berupaya mengutamakan prinsip tanggung jawab sosial dengan mendorong perkembangan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu produk fashion pada online shop. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Manajemen FEB Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dibuat ke dalam pendekatan penelitian korelasional, melalui pendekatan yang dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Obyek Penelitian Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survei. Menurut Sugiyono (014) metode penelitian kuantitatif dapat

Lebih terperinci

PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP ATTITUDE TOWARD USING E-FAKTUR

PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP ATTITUDE TOWARD USING E-FAKTUR JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen) Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 307-322 PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2008:11), penelitian asosiatif/ hubungan adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan pada data-data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi desain, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Menurut Sugiyono(2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Berdasarkan pada permasalahan yang diteliti, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Gallery Smartfren Wayhalim, Jl. Arif rahman Hakim No. 18,Bandar Lampung. 3.2 Jenis Sumber Data 3.2.1 Jenis Data Data yang

Lebih terperinci

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas 367 E-Mail di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Edi Nur Cahyaningtyas *), Hanung Adi Nugroho **), Eko Nugroho ***) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infinite).

BAB III METODOLOGI. sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infinite). BAB III METODOLOGI 3.1. Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infinite). Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah BPJS Kesehatan. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning Yogyakarta. B. Jenis

Lebih terperinci

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT BERPERILAKU DALAM PENGGUNAAN E-LEARNING (Studi Pada Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Fitri Imandari Endang Siti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tempat penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian. ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan. 1 Kesalahan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 2 Bandar Lampung. pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014.

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 2 Bandar Lampung. pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014. III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 2 Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Sampel Penelitian Teknik pengambilan

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus : Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memungkinkan

Lebih terperinci

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL Ni Made Shandyastini 1, Kadek Dwi Pradnyani Novianti 2 STMIK STIKOM Bali shandyastini311090@yahoo.co.id 1, novianti@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci