RANCANG BANGUN ALAT STEREO ROTATOR AND BLENDER

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN CAR AUDIO BREAKER BERBASIS MOBILE PHONE THE DESIGN OF MOBILE PHONE-BASED CAR AUDIO BREAKER

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT EFEK SURROUND DENGAN IC BUCKET-BRIGADE DEVICE (BBD) MN 3008

PENINGKAT HARMONISA, APLIKASI PENGOLAHAN SINYAL PADA AUDIO

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT SINGLE SIDEBAND SUPPRESSED CARRIER (SSBSC) MENGGUNAKAN PHASE SHIFT BERBASIS OP AMP

PENGGUNAAN SENSOR GAS MQ-2 SEBAGAI PENDETEKSI ASAP ROKOK

RANCANG BANGUN ALAT VOICE OPERATED EXCHANGE

RANCANG BANGUN DETEKTOR KECEPATAN DAN ARAH ANGIN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52

SOUND SWITCH DENGAN DIMMER MENGGUNAKAN DECADE COUNTER CD4017

RANCANG BANGUN WATER LEVEL CONTROL BERBASIS RANGKAIAN TERINTEGRASI 555 THE DESIGN OF WATER LEVEL CONTROL WITH IC 555

OPERATIONAL AMPLIFIERS (OP-AMP)

PERANCANGAN DEMODULATOR BPSK. Intisari

CLAP SWITCH TO CONTROL ROOM LIGHT

Penguat Inverting dan Non Inverting

MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

APLIKASI PERANGKAT LUNAK ELECTRONICS WORKBENCH PADA ALAT ELEKTRONIK ANALOG

LEMBAR KERJA V KOMPARATOR

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

Modul 04: Op-Amp. Penguat Inverting, Non-Inverting, dan Comparator dengan Histeresis. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat

BAB III PERANCANGAN ALAT

MODUL 08 Penguat Operasional (Operational Amplifier)

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI

PENGUAT OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Laporan Praktikum

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

SIMULASI FILTER SALLEN KEY DENGAN SOFTWARE PSPICE

MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENCAMPUR AUDIO MULTI KANAL SISTEM PAM-TDM

PENGATUR ALIRAN CAIRAN INFUS BERBASIS ATMEGA8535

PEMBUATAN AUDIO UNTUK MENGOLAH SINYAL INPUT DARI HANDPHONE

Sub Pokok Bahasan dan TIK Pembelajaran. 1 Konsep dasar Ruang Lingkup Mata Kuliah : Kuliah mimbar

SISTEM PENGATURAN BEBAN PADA MIKROHIDRO SEBAGAI ENERGI LISTRIK PEDESAAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.

Gambar 1.1 Rangkaian Dasar Komparator

SAKLAR YANG DIAKTIFKAN DENGAN GELOMBANG SUARA SEBAGAI PELENGKAP SARANA TATA SUARA

KARYA TULIS ILMIAH MEMPELAJARI DAN MENGANALISIS KELUARAN PENGUAT INSTRUMENTASI (INSTRUMENTATION AMPLIFIER)

Di bawah ini adalah tabel tanggapan frekuensi dari alat-alat music.

Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877

Elektronika. Pertemuan 8

OPERATIONAL AMPLIFIERS

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

PERANCANGAN DEMODULATOR BPSK. Intisari

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

Penguat Operasional OP-AMP ASRI-FILE

BAB II LANDASAN SISTEM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PENALA NADA GITAR SESUAI DENGAN FREKUENSI YANG DITENTUKAN

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP

PENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY )

MODUL - 04 Op Amp ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1

Gambar 1. Grafik Respon Frekuensi Equalizer Avmax = Vomax/Vin Avfl = Avfh = Avmax x 0,707 Vfl = Avfl x Vin Vfh = Avfh x Vin

PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT PENGUSIR NYAMUK MENGGUNAKAN FREKUENSI ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI

MODUL 05 TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGANTRIAN MEJA PADA RESTORAN MENGGUNAKAN FASILITAS SHORT MESSAGE SERVICE

PENGESAHAN. Laporan tugas akhir dengan judul Perancangan Kontrol PI dengan Pendekatan Orde Satu Untuk

PENGUKURAN POWER RESPONSE DAN IMPULSE RESPONSE SPEAKER MEASUREMENT OF SPEAKER S POWER RESPONSE AND IMPULSE RESPONSE

Teknik Elektromedik Widya Husada 1

Budihardja Murtianta. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga

Rekayasa Sensor Kecepatan Angin sebagai Pengukur Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Desa Sungai Riam Kab. Tanah Laut Kalimantan Selatan

Bab III. Operational Amplifier

OPTIMALISASI ADC DENGAN REKAYASA PERANGKAT KERAS PADA PENGUKURAN SUHU

Perancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino

ANALISIS RESPON FREKUENSI PADA OP AMP LM324

Jurnal ILMU DASAR Vol. 5 No.1, 2004 : Misto Staf Pengajar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Jember

Desain Kontrol Beban Elektronik pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

DESAIN DAN REALISASI OSILOSKOP LCD PIXELS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DAN ATMEGA 16

BAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam

Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

POLYTRON Stereo Radio Cassette Recorder

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasi kan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasi

Modul 4. Asisten : Catra Novendia Utama ( ) : M. Mufti Muflihun ( )

RANCANG BANGUN ALAT DENGAR JARAK JAUH MENGGUNAKAN MULTI STAGE AMPLIFIER DAN LOW PASS FILTER (MULTI STAGE AMPLIFIER) LAPORAN AKHIR

Gambar 2.1. simbol op amp

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

Perancangan Prototipe Receiver Beacon Black Box Locator Acoustic 37,5 khz Pingers

Crane Hoist (Tampak Atas)

BABV PENUTUP. Berdasarkan hasil perencanaan, pembuatan, pengukuran dan. pengujian alat pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

KARYA TULIS ILMIAH MENGETAHUI DAN MENGANALISA KELUARAN PENGUAT INTEGRATOR (INTEGRATOR AMPLIFIER)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto

Rele Tegangan Elektronik

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN ALAT

ANALISIS DAN PERHITUNGAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG ELEKTROMAGNET TERHADAP DAYA PADA SEBUAH TRANSMITER FM

Perancangan Prototipe Transmitter Beacon Black Box Locator Acoustic 37.5 khz Pingers

PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT PENJEJAK KURVA KARAKTERISTIK KOMPONEN SEMIKONDUKTOR

Transkripsi:

Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer RANCANG BANGUN ALAT STEREO ROTATOR AND BLENDER (Equipment Design of Stereo Rotator and Blender) Albert Mandagi 1, Richie Estrada 2, Stanley Andhieka 3 1 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Trisakti 2,3 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Krida Wacana 1 albertmandagi@trisakti.ac.id, 2 richie.estrada@ukrida.ac.id, 3 stanley.andhieka@ukrida.ac.id Abstrak Stereo Rotator and Blender dirancang untuk menyempurnakan sistem stereo pada peralatan audio, karena pada beberapa peralatan audio masih memiliki sistem suara stereo yang terbatas. Dengan adanya alat ini diharapkan dapat berguna untuk melengkapi sistem audio yang memiliki sistem suara stereo yang terbatas. Rangkaian yang digunakan terdiri dari rangkaian penguat membalik, rangkaian penguat tak membalik, rangkaian penguat selisih, rangkaian penyangga, rangkaian pengatur putaran, dan rangkaian pengatur campuran. Rangkaian pengatur putaran dan rangkaian pengatur campuran yang terdapat pada alat Stereo Rotator and Blender berfungsi untuk membalik kedua kanal stereo dan memutar bidang stereo sesuai kehendak hati, sehingga suara musik atau vokalnya dapat dicampur dan diputar. Kata kunci: stereo, rotator, blender, audio Abstract Stereo Rotator and Blender are designed to enhance audio stereo system. Some audio equipment still have limited stereo sound system. This tool is expected to be useful to complement the audio system that has limited stereo sound system. The circuit used consists of inverting amplifier circuit, non inverting amplifier circuit, difference amplifier circuit, buffers, rotator circuit, and mixer circuit. Rotator circuits and mixer circuit serve to reverse the stereo channels and to rotate the two stereo field at will so that the music or the vocal sounds can be mixed and rotated. Keywords: stereo, rotator, blender, audio Tanggal Terima Naskah : 04 Maret 2014 Tanggal Persetujuan Naskah : 16 April 2014 1. PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia entertainment sangatlah pesat. Perangkat audio yang merupakan bagian terpenting dari dunia entertainment juga terus mengalami perkembangan. Salah satu bagian yang cukup berperan dalam perkembangan perangkat audio adalah sistem suara stereo yang dihasilkan. Saat ini, sebagian besar perangkat audio memiliki sistem stereo yang kurang lengkap, yaitu tidak didapatkannya suara stereo yang bervariasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dirancang sebuah alat Stereo Rotator and Blender, sehingga dengan alat tersebut pendengar dapat 108

Vol. 03 No. 10, Apr Jun 2014 melengkapi sistem audionya, dan dapat mengubah suara stereo tersebut sesuai dengan yang diinginkannya [1], [2]. 2. REALISASI Secara garis besar, gambar jalannya putaran oleh pengatur putaran pada rangkaian Stereo Rotator and Blender ditunjukkan pada Gambar 1 berikut ini. N L R Gitar Vokal Piano (a) N L R Vokal Piano Gitar (b) N L R Piano Gitar Vokal (c) Gambar 1. Jalannya pemutaran oleh pengatur putaran Gambar 1 (a) menunjukkan posisi tombol pemutar berada di tengah (posisi normal). Pada posisi ini sebagai contoh suara gitar berada di kiri, vokal berada di tengah, dan piano berada di posisi kanan. Gambar 1 (b) menunjukkan posisi tombol pemutar telah diputar berlawanan arah jarum jam. Pada posisi ini suara vokal dan piano bergeser satu langkah ke kiri, sedangkan suara gitar menghilang dari kiri dan muncul di sebelah kanan. Gambar 1 (c) menunjukkan posisi tombol pemutar telah diputar searah jarum jam. Pada posisi ini arah pergeseran akan berlawanan arah dengan arah pergeseran yang terjadi pada Gambar 1 (b). Pada posisi ini suara vokal dan gitar yang bergeser ke kanan satu langkah, sedangkan suara piano akan menghilang dari kanan dan muncul di sebelah kiri. Bagian kedua dari Stereo Rotator and Blender ini adalah bagian pencampur. Fungsi dari bagian pencampur ini adalah untuk membalik kedua kanal stereo. Kedudukan normal akan diperoleh bila tombol pencampur diputar penuh searah jarum jam. Bila tombol pencampur ini diputar berlawanan arah jarum jam, maka bidang stereo akan menjadi mono pada saat tombol pemutar mencapai posisi tengah. Bila putaran 109

Rancang Bangun Alat Stereo diputar penuh berlawanan arah jarum jam (posisi invers), maka kedudukan suara akan terbalik, yang sebelumnya berada di kiri akan berada di kanan, dan akan menukar kedua kanal kiri dan kanan.[2]. Gambar konsep ditunjukkan pada Gambar 2 berikut ini. Sumber Sinyal Audio MP3 Player CD Player Tape Player Dan Lain-Lain Stereo Rotator and Blender Penguat Speaker Gambar 2. Konsep dasar alat stereo rotator and blender Diagram blok dari alat Stereo Rotator and Blender dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini. MASUKAN KIRI (L) DEPAN KANAL KIRI (L) PENGUAT SELISIH Titik Uji 1 MASUKAN KANAN (R) DEPAN KANAL KANAN (R) Titik Uji 1 Titik Uji 2 Titik Uji 2 PENGUAT MEMBALIK L-R R-L PENGATUR PUTARAN PENGUAT TAK MEMBALIK KANAL KIRI (L) Titik Uji 4 Titik Uji 3 PENGUAT TAK MEMBALIK KANAL KANAN (R) TENGAH KANAL KIRI (L) TENGAH KANAL KANAN (R) Titik Uji 3 Titik Uji 4 PENGATUR CAMPURAN Gambar 3. Diagram blok alat stereo rotator and blender BELAKANG KANAL KIRI (L) BELAKANG KANAL KANAN (R) Titik Uji 5 Titik Uji 5 KELUARAN KIRI (L) KELUARAN KANAN (R) Fungsi dari rangkaian-rangkaian dalam diagram blok pada Gambar 3 adalah sebagai berikut: [3], [4], [5] 1) Rangkaian Penyangga Depan Kanal Kiri (L) dan Kanal Kanan (R) Rangkaian Penyangga Depan kanal kiri (L) berfungsi untuk mengurangi efek pembebanan rangkaian terhadap sinyal masukan kiri (L), dan Rangkaian Penyangga Depan kanal kanan (R) juga berguna untuk mengurangi efek pembebanan terhadap sinyal masukan kanan (R). 2) Rangkaian Penguat Selisih Rangkaian Penguat Selisih berfungsi menghasilkan selisih tegangan di antara kedua masukannya sehingga dihasilkan sinyal kanan dikurang sinyal kiri (R L). 3) Rangkaian Penguat Membalik Rangkaian Penguat Membalik berfungsi untuk membalikkan sinyal masukannya, yaitu sinyal kanan dikurang sinyal kiri (R-L) menjadi sinyal kiri dikurang sinyal kanan (L-R) dengan faktor penguat sebesar 1 kali. 4) Rangkaian Pengatur Putaran Rangkaian Pengatur Putaran berfungsi mengatur efek putaran (rotate control) atau putaran terhadap sinyal masukannya, yang terdiri dari sinyal kiri (L), sinyal kanan (R), sinyal kiri dikurang sinyal kanan (L R), sinyal kanan dikurang sinyal kiri (R-L). 5) Rangkaian Penguat Tak Membalik Kanal Kiri (L) Dan Kanal Kanan (R) Rangkaian Tak Membalik kanal kiri (L) berfungsi sebagai penguat untuk sinyal keluaran dari Rangkaian Penyangga kanal kiri (L) dan Rangkaian Tak Membalik kanal kanan (R) berfungsi sebagai penguat untuk sinyal keluaran dari Rangkaian Penyangga kanal kanan (R) dengan penguatan sebesar dua kali. 6) Rangkaian Penyangga Tengah Kanal Kiri (L) dan Kanal Kanan (R) 110

Vol. 03 No. 10, Apr Jun 2014 Rangkaian Penyangga Tengah kanal kiri (L) dan kanal kanan (R) berfungsi untuk mengurangi efek pembebanan rangkaian terhadap sinyal keluaran dari Rangkaian Pengatur Putaran yang telah mengalami pengolahan. 7) Rangkaian Pengatur Campuran Rangkaian Pengatur Campuran berfungsi untuk mengatur efek campuran sehingga didapat lebar bidang stereo yang diinginkan, yaitu dari stereo normal dimana kedudukan potensio RV 15 berada pada posisi atas, mono dimana kedudukan potensio RV 15 berada pada posisi tengah, maupun reversed stereo dimana kedudukan potensio RV 15 berada pada posisi bawah. 8) Rangkaian Penyangga Belakang Kanal Kiri (L) dan Kanal Kanan (R) Rangkaian Penyangga Belakang kanal kiri (L) dan kanal kanan (R) berfungsi untuk mengurangi efek pembebanan rangkaian terhadap sinyal keluaran dari Rangkaian Pengatur Campuran yang telah mengalami pengolahan. 9) Rangkaian Catu Daya Rangkaian Catu Daya berfungsi untuk memberi catu daya pada seluruh rangkaian alat Stereo Rotator and Blender. Gambar 4, 5, 6 berikut ini adalah rangkaian keseluruhan alat Stereo Rotator and Blender, Rangkaian Volume Unit (VU) meter, dan Rangkaian Catu Daya: Gambar 4. Rangkaian keseluruhan alat stereo rotator and blender LED NO. 1 LED NO. 10 18 17 16 15 14 13 12 11 10 V- V+ L0 SIG HI LM3915 OUT ADJ MODE R R REF REF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 R23 R21 + VCC 15V MASUKAN KANAN RV22 Gambar 5. Rangkaian volume unit (VU) meter 111

Rancang Bangun Alat Stereo IC 7815 T1 Penyearah C 5 IN OUT GND C 7 + VCC AC 220V D 4 D 1 D 2 D 3 C 6 C 8 IN GND OUT - VCC IC 7915 Gambar 6. Rangkaian catu daya alat stereo rotator and blender 3. CARA KERJA KESELURUHAN Alat Stereo Rotator and Blender ini bekerja dengan mendapatkan sinyal masukan dari kanal kiri (L) dan kanan (R). Pertama-tama sinyal dimasukkan pada masukan Stereo Rotator and Blender ini ke Rangkaian Penyangga Depan kanal L untuk kanal kiri dan Rangkaian Penyangga Depan kanal R untuk kanal kanan. Rangkaian Penyangga ini berfungsi untuk mengurangi efek pembebanan terhadap sinyal masukannya. Selanjutnya setelah melalui Rangkaian Penyangga Depan kanal Kiri (L) dan Rangkaian Penyangga Depan kanal kanan (R), maka sinyal tersebut kemudian diumpankan ke sebuah Rangkaian Penguat Selisih yang akan menghasilkan selisih tegangan di antara kedua sinyal masukannya sehingga dihasilkan sinyal kanan dikurang sinyal kiri (R-L). Kemudian sinyal kanan dikurang sinyal kiri (R-L) ini akan dibalik fasanya oleh Rangkaian Penguat Membalik menjadi sinyal kiri dikurang sinyal kanan (L R). Setelah itu sinyal kiri (L), sinyal kanan (R), sinyal kiri dikurang sinyal kanan (L R), sinyal kanan dikurang sinyal kiri (R-L) tersebut akan diumpankan ke Rangkaian Pengatur Putaran (rotate control), dimana pada rangkaian ini akan didapat efek putaran (rotate), sehingga pergeseran dari bidang stereo terjadi. Selanjutnya sinyal yang telah melalui pengaturan putaran kemudian diumpankan ke Rangkaian Penyangga Tengah kanal kiri (L) dan Rangkaian Penyangga Tengah kanal kanan (R) untuk kemudian diatur kembali oleh Rangkaian Pengatur Campuran. Di dalam rangkaian Pengatur Campuran ini akan dihasilkan efek-efek suara campuran, yaitu stereo normal biasa, mono sampai reversed stereo, yaitu kanal kiri (L) dan kanan (R) ditukar atau dibalik posisinya. Selanjutnya sinyal yang telah melalui pengaturan campuran kemudian diumpankan ke Rangkaian Penyangga Belakang kanal kiri (L) dan Rangkaian Penyangga Belakang kanal kanan (R). Alat Stereo Rotator and Blender ini bekerja dengan tegangan catu daya sebesar ±15 V DC, yang dihasilkan dari sebuah Rangkaian Catu Daya yang menggunakan IC regulator tegangan positif dan negatif [3], [4], [5]. 4. HASIL PENGUJIAN Setelah rangkaian alat Stereo Rotator and Blender ini direalisasikan, maka dilakukan pengujian terhadap beberapa bagian rangkaian dari alat tersebut dengan tujuan 112

Vol. 03 No. 10, Apr Jun 2014 untuk mengetahui kinerja alat ini. Titik-titik pengujian dari alat Stereo Rotator and Blender meliputi: Titik uji 1: Pengujian pada keluaran Rangkaian Penyangga Depan kanal kiri (L) dan kanal kanan (R). Titik uji 2: Pengujian pada keluaran Rangkaian Penguat Selisih dan Rangkaian Penguat Membalik. Titik uji 3: Pengujian pada keluaran Rangkaian Penguat Tak Membalik kanal kiri (L) dan kanal kanan (R). Titik uji 4: Pengujian pada Rangkaian Penyangga Tengah kanal kiri (L) dan kanal kanan (R). Titik uji 5: Pengujian pada Rangkaian Penyangga Belakang kanal kiri (L) dan kanal kanan (R). Titik uji 6: Pengujian Tanggapan Frekuensi dari Alat. Hasil Pengujian Rangkaian Alat Stereo Rotator and Blender dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Hasil pengujian alat stereo rotator and blender Titik Uji 1 2 Hasil Pengujian Alat yang digunakan/ Analisis Hasil Pengujian Alat yang Digunakan: -2 buah Generator Audio KENWOOD tipe AG- 203CR. -1 buah Osiloskop INSTEK 2 kanal tipe GDS-830 Analisis Hasil Pengujian: Berdasarkan hasil pengujian Rangkaian Penyangga Depan kanal kiri (L) dan kanal kanan (R) di atas, Rangkaian Penyangga Depan kanal kiri (L) dan kanal kanan (R) mengeluarkan sinyal yang serupa dengan masukannya, dengan penguatan sebesar 1 kali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Rangkaian Penyangga Depan kanal kiri (L) dan kanal kanan (R) ini dapat bekerja dengan baik. Alat yang Digunakan: -2 buah Generator Audio KENWOOD tipe AG- 203CR. -1 buah Osiloskop INSTEK 2 kanal tipe GDS-830 Analisis Hasil Pengujian: Berdasarkan hasil pengujian Rangkaian Penguat Selisih dan Rangkaian Penguat Membalik, Rangkaian Penguat Selisih menghasilkan sinyal kiri dikurang sinyal kanan (L R), pengurangan sinyal pada keluarannya terjadi. Pada Rangkaian Penguat Membalik, sinyal masukan dari Rangkaian Penguat Membalik ini dibalik fasanya sehingga menghasilkan sinyal kanan dikurang sinyal kiri (R L). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Rangkaian Penguat Selisih dan Penguat Membalik ini dapat bekerja dengan baik. 113

Rancang Bangun Alat Stereo Tabel 1. Hasil pengujian alat stereo rotator and blender (lanjutan) Titik Uji 3 4 Hasil Pengujian RV 14 Diputar Pada Posisi Atas RV 14 Diputar Pada Posisi Tengah Alat yang digunakan/ Analisis Hasil Pengujian Alat yang Digunakan: -2 buah Generator Audio KENWOOD tipe AG-203CR. -1 buah Osiloskop INSTEK 2 kanal tipe GDS-830 Analisis Hasil Pengujian: Berdasarkan hasil pengujian Rangkaian Penguat Tak Membalik kanal kiri (L) dan Rangkaian Penguat Tak Membalik kanal kanan (R) di atas, Rangkaian Penguat Tak Membalik kanal kiri (L) dan Rangkaian Penguat Tak Membalik kanal kanan (R) menghasilkan sinyal yang serupa dengan masukannya, dengan penguatan sebesar 2 kali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Rangkaian Penguat Tak Membalik kanal kiri (L) dan Rangkaian Penguat Tak Membalik kanal kanan (R) ini dapat bekerja dengan baik. Alat yang Digunakan: -2 buah Generator Audio KENWOOD tipe AG-203CR. -1 buah Osiloskop INSTEK 2 kanal tipe GDS-830 Analisis Hasil Pengujian: Berdasarkan hasil pengujian Rangkaian Penyangga Tengah kanal kiri (L) dan kanal kanan (R) di atas, Rangkaian Penyangga Tengah kanal kiri (L) dan kanal kanan (R), untuk ketiga posisi RV14, rangkaian mengeluarkan sinyal yang serupa dengan masukannya, dengan penguatan sebesar 1 kali setelah sebelumnya mengalami penjumlahan sinyal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Rangkaian Penyangga Tengah kanal kiri (L) dan kanal kanan (R) ini dapat bekerja dengan baik. RV 14 Diputar Pada Posisi Bawah 114

Vol. 03 No. 10, Apr Jun 2014 Tabel 1. Hasil pengujian alat stereo rotator and blender (lanjutan) Titik Uji Hasil Pengujian RV 14 Dan RV 15 Diputar Pada Posisi Atas Alat yang digunakan/ Analisis Hasil Pengujian Alat yang Digunakan: -2 buah Generator Audio KENWOOD tipe AG-203CR. -1 buah Osiloskop INSTEK 2 kanal tipe GDS-830 RV 14 Diputar Pada Posisi Atas Dan RV 15 Diputar Pada Posisi Tengah Analisis Hasil Pengujian: Berdasarkan hasil pengujian Rangkaian Penyangga Belakang kanal kiri (L) dan kanal kanan (R) di atas, untuk berbagai macam posisi RV14 dan RV15 Rangkaian Penyangga Belakang kanal kiri (L) dan kanal kanan (R) mengeluarkan sinyal yang serupa dengan masukannya, dengan penguatan sebesar 1 kali setelah sebelumnya mengalami proses pengolahan pada Rangkaian Pengatur Campuran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Rangkaian Penyangga Belakang kanal kiri (L) dan kanal kanan (R) ini dapat bekerja dengan baik. 5 RV 14 Diputar Pada Posisi Tengah Dan RV 15 Diputar Pada Posisi Atas 115

Rancang Bangun Alat Stereo Tabel 1. Hasil pengujian alat stereo rotator and blender (lanjutan) Titik Uji Hasil Pengujian Tabel Tanggapan Frekuensi Alat Stereo Rotator and Blender Frekuensi (Hz) Vin (V) Vout (V) db = Vout 20 log Vin 16 1,22 0,54-7,08 17 1,22 0,57-6,67 20 1,22 0,58-6,46 30 1,22 0,66-5,34 40 1,22 0,70-4,83 50 1,22 0.72-4,58 100 1,22 0,78-3,88 150 1,22 0,80-3,67 200 1,22 0,80-3,67 300 1,22 0,80-3,67 400 1,22 0,80-3,67 500 1,22 0,80-3,67 1.000 1,22 0,80-3,67 2.000 1,22 0,80-3,67 5.000 1,22 0,80-3,67 10.000 1,22 0,80-3,67 20.000 1,22 0,80-3,67 50.000 1,22 0,80-3,67 100.000 1,22 0,80-3,67 250.000 1,22 0,76-4,11 500.000 1,22 0,70-4,83 1.250.000 1,22 0,57-6,67 1.300.000 1,22 0,56-6,76 1.500.000 1,22 0,54-7,08 Alat yang digunakan/ Analisis Hasil Pengujian Berdasarkan Tabel Tanggapan Frekuensi, hasil pengujian keseluruhan Alat Stereo Rotator and Blender ini, alat ini memiliki frekuensi kerja antara 17 Hz sampai 1.250.000 Hz. 4. KESIMPULAN Setelah alat Stereo Rotator dan Blender ini direalisasi, kemudian diuji, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1) Rangkaian Pengatur Putaran mampu memutar sinyal masukannya, yang terdiri dari sinyal kiri (L), sinyal kanan (R), sinyal kiri dikurang sinyal kanan (L R), sinyal kanan dikurang sinyal kiri (R-L). 2) Rangkaian Pengatur Campuran mampu menghasilkan efek campuran sehingga didapat lebar bidang stereo yang diinginkan, yaitu dari stereo normal (kedudukan tombol di kanan), mono (kedudukan tombol di tengah), maupun reversed stereo (kedudukan tombol di kiri). REFERENSI [1] Ballou, G., 2008. Handbook for Sound Engineers, 4th Edition, Burlington Elsevier Inc. 116

Vol. 03 No. 10, Apr Jun 2014 [2] Johnson, W. P. JR., 1978. Build A Stereo Roto-Blender Popular Electronics, October 1978 [3] Boylestad, R. & Louis N., 2012. Electronic Devices and Circuit Theory, 11th edition, New Jersey, Pearson Education, Inc. [4] Dailey, D.J., 1989. Operational Amplifier and Linier Integrated Circuit, Theory and Applications Pennsylvania, McGraw-Hill Book Co. [5] Ramakant, A. G., 2009. Op-Amp and Linier Integrated Cicuit, 4th Edition, New Jersey: Prentice-Hall International Inc. 117