BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin hari dunia kontruksi berkembang makin pesat. Kita sebagai pelaku konstruksi dituntut untuk mampu memahami dan menguasai setiap aspek yang berkembang tersebut. Penguasaan dan pemahaman yang tepat terhadap inovasi dan perkembangan yang berlangsung akan menjadi dasar penting dalam berkecimpung di dunia konstruksi. Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas dan dimaksudkan untuk melaksanakan suatu tugas yang telah ditentukan (Soeharto, 1995). Tahap paling awal pada suatu proyek yaitu perencanaan yang didefinisikan sebagai suatu tahapan meletakkan dasar tujuan dan sasaran berikut menyiapkan langkah langkah kegiatan termasuk menyiapkan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Tahap perencanaan proyek sendiri meliputi beberapa aktivitas seperti studi kelayakan, desain dan estimasi biaya. Estimasi biaya menjadi salah satu hal yang paling penting dijalankan untuk mendapatkan perkiraan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek tersebut. Estimasi biaya tahap konseptual dapat didefinisikan sebagai perkiraan biaya proyek yang dilakukan sebelum sejumlah informasi yang signifikan terkumpul dari detail desain dengan lingkup pekerjaan yang masih belum lengkap. Estimasi biaya tahap konseptual dibutuhkan oleh pihak owner, pihak konsultan, dan pihak kontraktor untuk memberikan gambaran biaya yang diperlukan dalam suatu I-1
proyek. Melalui estimasi konseptual, owner/pemilik dapat memiliki informasi biaya seawal mungkin, sehingga dapat mengambil keputusan berkaitan dengan cakupan proyek yang akan dilaksanakan (Roring, 2014). Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi. Ketidakakuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Estimasi biaya berdasarkan spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan owner harus menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan kontraktor dapat menerma keuntungan yang layak. Estimasi biaya konstruksi dikerjakan sebelum pelaksanaan fisik dilakukan dan memerlukan analisis detail dan kompilasi dokumen penawaran dan lainnya. Estimasi biaya memunyai dampak pada kesusesan proyek dan perusahaan pada umumnya. Keakuratan dalam estimasi biaya tergantung pada keahlian dan ketelitian estimator dalam mengikuti seluruh proses pekerjaan sesuai dengan informasi terbaru (Pranata, 2011). Meskipun estimasi biaya pada tahap awal sangat penting, namun tidak mudah untuk dilakukan karena kurangnya informasi yang tersedia pada tahap awal proyek konstruksi. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pembangunan gedung dan bangunan di bidang konstruksi, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisis Biaya Konstruksi (disingkat ABK) adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan persatuan pekerjaan konstruksi analisis biaya konstruksi yang selama ini dikenal yaitu analisis BOW (Bugerlijke Openbare Werken) (Sastraatmadja, 1994). I-2
Di Indonesia saat ini ada beberapa metode estimasi yang dijadikan acuan para pelaku proyek konstruksi dalam membuat estimasi. Diantaranya metode BOW, SNI 2013, versi owner. Tiap metode memiliki formula perhitungan sendiri yang membuat setiap estimasi memiliki hasil yang berbeda. Estimasi biaya versi owner (PT. TMMIN) telah dijadikan dasar dalam membuat estimasi di internal perusahaan. PT. TMMIN sendiri adalah salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia. Dalam menjalankan proyek konstruksi memakai tenaga internal dari bidang teknik sipil untuk mengontrol dan menjalankan proyek konstruksi tersebut. Proyek Gedung Asrama Cor Jesu, Malang adalah proyek swasta, yang saat penelitian ini dijalankan masuk dalam tahap persiapan pekerjaan oleh CV. Abadi Wijaya. Final estimasi hasil tender yang disetujui dari CV. Abadi Wijaya menjadi acuan pembanding dalam penelitian ini. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam suatu proyek, terdapat proses estimasi biaya. Mulai dari tahap perencanaan oleh owner, estimasi kontraktor saat proses tender, hingga estimasi aktual saat pelaksanaan. Estimasi ini berdampak langsung ke owner selaku penyedia anggaran untuk proyek tersebut. Akurasi dari estimasi biaya owner memastikan keamanan anggaran yang disediakan sehingga mampu memenuhi kebutuhan anggaran ketika proyek dilaksanakan. Estimasi biaya proyek versi owner telah dijalankan di internal perusahaan selama periode proyek yang telah berjalan. Dalam perjalanannya produk estimasi yang telah dihasikan masih memunculkan beberapa problem baik berupa munculnya biaya tambahan maupun biaya sisa. Kondisi akurasi yang kurang atas perencanaan anggaran dan aktualisasinya akan berdampak signifikan pada operasi perusahaan. I-3
1.3 Rumusan Masalah Rumusan atau pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu meliputi : 1. Berapa besar nilai perbedaan metode estimasi BOW 1921 terhadap kontraktor? 2. Berapa besar nilai perbedaan metode estimasi SNI 2013 terhadap kontraktor? 3. Berapa besar nilai perbedaan metode estimasi versi owner terhadap kontraktor? 4. Bagaimana perbandingan estimasi biaya antara BOW 1921, SNI 2013, versi owner terhadap kontraktor? 1.4 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas dapat ditentukan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui nilai perbedaan metode estimasi BOW 1921 terhadap 2. Mengetahui nilai perbedaan metode estimasi SNI 2013 terhadap 3. Mengetahui nilai perbedaan metode estimasi versi owner terhadap 4. Mengetahui perbandingan akurasi metode estimasi BOW 1921, SNI 2013, dan versi owner terhadap I-4
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diharapkan dari penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan dalam mementukan metode mana yang memiliki tingkat akurasi paling tepat dalam membuat estimasi proyek. 2. Nilai perbedaan yang diperoleh dari masing masing metode ini membantu pelaku bidang konstruksi dalam menyiapkan dan mengelola biaya proyek dengan baik. 1.6 Pembatasan & Ruang Lingkup Masalah Batasan & ruang lingkup masalah dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Proyek yang menjadi sampel penelitian adalah proyek pembangunan gedung asrama Cor Jesu, Malang. 2. Analisis perbandingan estimasi hanya dilakukan pada item pekerjaan yang ada pada metode BOW 1921, SNI 2013, versi owner, dan 3. Data yang dikumpulkan berasal dari data tahap desain owner. 4. Harga satuan pekerjaan yang dipakai adalah area Malang (lokasi proyek). 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunann penelitian ini adalah sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan I-5
Bab ini memuat latar belakang masalah dan rumusan penelitian serta memuat tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Tinjauan Pustaka Dalam bab ini terdapat sub bab dan landasan teori dari penelitian terdahulu yang memaparkan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang ditelitidan beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Bab III. Metode Penelitian Bab ini menguraikan deskripsi tentang bagaimana penelitian akan dilaksanakan dengan menjelaskan variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan jenis sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis. Bab IV. Hasil dan Pembahasan Bab ini menguraikan tentang deskripsi objek penelitian melalui gambaran umum dan proses penginterpretasian data yang diperoleh untuk mencari makna da implikasi dari hasil analisis. Bab V. Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang dilakukan. I-6