BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. pendatang baru, sepeda motor Yamaha yang sudah lama berada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di Jakarta. PT. YMKI memiliki jaringan distribusi yang berada di seluruh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mobil tidak lebih efisien dibandingkan dengan sepeda motor. Hal

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terletak pada seberapa jauh perusahaan tersebut memiliki kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun pasar global. Walaupun konsumen tetap ada namun daya

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah perubahan perekonomian dunia yang semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pelaku bisnis untuk menciptakan atau menarik konsumen pada suatu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bisnis maka perusahaan harus berusaha untuk mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah ketat. Setiap perusahaan berusaha dan berlomba-lomba untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB I PENDAHULUAN. sesuai untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang telah dihasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor.

BAB I PENDAHULUAN. hasilnya (Kotler dan Armstrong, dalam Erdogmus et al, 2012:399). Nilai suatu

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan para produsen sepeda motor semakin berlomba-lomba dalam menjual sepeda

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FAKTOR, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT. YAMAHA ALFA SCORPII MEDAN.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus UKDW

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

I. PENDAHULUAN. memenangkan persaingan. Melihat banyaknya produk yang dihasilkan produsen

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Jadi manusia dalam hal ini para

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

I. PENDAHULUAN. transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang

PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus di Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah)

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam era teknologi terjadi sangat cepat dimana fenomena

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer untuk menunjang segala aktifitas masyarakat di Kabupaten Karawang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan pada tahun Sumber : bps.go.id, 28 Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi pada saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. maupun pedesaan sudah tidak di pungkiri lagi sangat membutuhkan kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Peta persaingan juga mulai meningkat. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA (Studi Pada Mahasiswa FE UMS Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. pemain baru dalam industri bisnis. Kotler dan Keller (2009) mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menghadapi persaingan ketat akibat banyaknya perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, dapat tumbuh dan berkembang serta tetap eksis dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia khususnya di industri sepeda motor. Persaingan ketat yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif semakin menunjukan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia merupakan rangkaian kegiatan dari program-program

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, sarana transportasi merupakan suatu kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Citra Merek, Desain Produk Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Pada Dealer Catur Putra Group

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan memasarkan produknya dengan mengunakan merek sebagai pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek yang kuat akan terlindung dari strategi promosi pesaing. Selain itu nama merek yang kuat dapat menentukan loyalitas konsumen. Jadi perusahaan di seluruh dunia melakukan investasi dalam jumah besar untuk menciptakan pengakuan dan pemilihan nama merek yang kuat secara nasional bahkan global. Konsumen memandang merek sebagai bagian penting dari suatu produk, dan menetapkan merek dapat menambah nilai suatu produk. Jumlah konsumen yang meminta merek tertentu dan menolak produk pengganti cukup banyak meskipun barang pengganti tersebut dijual dengan harga yang lebih murah. Ketrampilan paling membedakan dari setiap produsen suatu produk atau jasa adalah kemampuan mereka untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan mendorong merek. Definisi merek menurut Kotler adalah sebagai berikut (Kotler dan Amstrong, 1996): Nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau jasa dari seorang atau beberapa penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat, dan jasa spesifik secara konsisten kepada konsumen. Merek terbaik menjadi jaminan kualitas bagi produk. Di satu sisi ada beberapa merek pada umumnya 1

2 tidak dikenal oleh kebanyakan konsumen. Namun di sisi lain ada merek yang telah dikenal konsumen. Akhirnya, beberapa merek menguasai loyalitas merek tingkat tinggi. Dalam industri otomotif khususnya sepeda motor, persaingan tidak hanya terjadi pada sisi produk, tetapi melibatkan juga brand image. Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) realiasasi penjualan tahun 2007 ini sebanyak 4,8 juta unit atau meningkat dibanding tahun 2006. Data perkembangan penjualan sepeda motor di Indonesia antara tahun 2001 sampai 2007 tersaji pada Tabel 1.1 (Marketing, 2007). Tabel 1.1 Data Penjualan Sepeda Motor Tahun 2001 2007 Tahun Jumlah Penjualan (unit) 2001 1.650.770 2002 2.337.991 2003 2.803.702 2004 3.887.822 2005 5.098.425 2006 4.470.722 2007 4.825.908 Sumber : Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) dalam Marketing, 2007. Tantangan baru bagi industri sepeda motor di masa mendatang adalah polusi dan kemacetan di kota besar akan semakin menjadi perhatian pemerintah. Hal ini bisa membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mempengaruhi industri sepeda motor. Mobilitas yang semakin tinggi dan pertumbuhan jalan raya yang semakin menurun membuat transportasi dengan sepeda motor relatif murah. Selain itu, penggunaan sepeda motor juga lebih praktis terutama di kota-kota besar yang sering terjadi kemacetan lalu lintas. Kota Yogyakarta sebagai daerah perkotaan, tidak dapat menghindari peningkatan sepeda motor setiap tahunnya.

3 Hal ini dikarenakan meningkatkan kegiatan masyarakat Kota Yogyakarta, baik untuk kegiatan yang sifatnya sosial maupun kegiatan perekonomian. Banyaknya sepeda motor di Kota Yogyakarta Tahun 2000 2006 tersaji pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Banyaknya dan Peningkatan Sepeda Motor di Kota Yogyakarta Tahun 2000 2006 Tahun Jumlah Sepeda Motor Jumlah Peningkatan (unit) Jumlah Peningkatan (%) 2000 159.259 - - 2001 168.468 9.209 5,80% 2002 179.813 11.345 6,70% 2003 195.407 15.594 8,70% 2004 213.690 18.283 9,40% 2005 226.414 12.724 6,00% 2006 240.075 13.661 6,00% Sumber : Kota Yogyakarta Dalam Angka Tahun 2006 Berdasarkan data pertumbuhan sepeda motor secara nasional maupun regional dapat diketahui bahwa kompetisi antar merek sepeda motor sangat ketat. Pemain utama pasar sepeda motor Indonesia masih dipegang oleh tiga besar merek Jepang antara lain merek Honda, Yamaha dan Suzuki. Merek-merek lain tetap memiliki peluang pasar yang sama. Yamaha menjadi istimewa karena dua tahun silam, market sharenya masih jauh ketinggalan. Perusahaan ini mampu mengejar ketertinggalannya tidak lepas dari kesigapan mereka dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Yamaha dari dulu terkenal sebagai raja motor 2 tak dengan produk RX King. Tetapi mulai tahun 2002, pasar motor jenis ini kian menyusut. Justru jenis 4 tak yang makin berjaya dengan menguasai 81% pangsa pasar di mana 75% dikuasai Honda. Kondisi inilah yang membuat perusahaan Yamaha segera berputar haluan ke motor 4 tak. Mereka meluncurkan Yamaha Jupiter yang kemudian sukses di pasar. Jenis motor

4 4 tak merekapun terus bertambah dan diperbaharui, antara lain: Jupiter Z, Vega R, Nouvo, Scorpio dan Mio. Yamaha, pada bulan Maret 2007 telah menoreh tinta emas pada sejarah penjualan sepeda motor di Indonesia dengan mengalahkan Honda yang selama ini menjadi selalu di peringkat pertama. Pada bulan tersebut Yamaha berhasil menjual 159.035 unit lebih besar 7.961 unit daripada sepeda motor Honda. Yamaha hanya memimpin bulan Maret saja. Bulan berikutnya Honda kembali memimpin. Selama tahun 2007 market share Honda sebesar 43,03% dan Yamaha sebesar 42,77% (Marketing, 2007). Tingkat loyalitas terhadap merek sangat penting dalam kehidupan bisnis, karena apabila loyalitas konsumen terhadap merek menurun, maka diperlukan investasi yang besar untuk membangun nama merek. Itu sebabnya banyak perusahaan melakukan market research untuk mengetahui secara lebih pasti loyalitas konsumen akan produk yang dihasilkan dengan merek yang dimiliki. Pengetahuan tentang loyalitas merek sangatlah penting karena dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Mowen dan Minor dalam Junaedi (2003) mengemukakan loyalitas merek adalah sebagai berikut: Kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya di masa mendatang. Konsumen yang mendapatkan kepuasan atas produk cenderung melakukan pembelian ulang produk yang sama. Dalam mengembangkan suatu produk mencakup penetapan manfaat yang akan disampaikan dalam pelayanan. Manfaat ini dikomunikasikan dan disampaikan oleh atribut produk seperti kualitas pelayanan, sifat dan rancangan. Kualitas layanan berarti kemampuan produk

5 untuk melaksanakan fungsinya, termasuk didalamnya keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki, serta atribut bernilai yang lain. Kualitas layanan dapat digunakan perusahaan untuk mengembangkan loyalitas merek dari konsumennya. Jika pemasar memperhatikan kualitas dan diperkuat dengan periklanan yang intensif, loyalitas konsumen pada merek yang ditawarkan akan lebih mudah diperoleh. Dapat dipastikan bahwa konsumen yang loyal adalah konsumen yang puas akan nilai-nilai ditawarkan perusahaan sehingga mereka mau melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk merek tertentu. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul: PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PRODUK SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA DI KOTAMADYA YOGYAKARTA. 1.2. Perumusan masalah Masalah yang diteliti selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh kualitas layanan yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty secara parsial terhadap loyalitas merek pada produk sepeda motor merek Yamaha di Kotamadya Yogyakarta? 2. Apakah ada pengaruh kualitas layanan yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty secara simultan terhadap loyalitas merek pada produk sepeda motor merek Yamaha di Kotamadya Yogyakarta?

6 1.3. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Menganalisis pengaruh kualitas layanan yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty secara parsial terhadap loyalitas merek pada produk sepeda motor merek Yamaha di Kotamadya Yogyakarta. 2. Menganalisis pengaruh kualitas layanan yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty secara simultan terhadap loyalitas merek pada produk sepeda motor merek Yamaha di Kotamadya Yogyakarta. 1.4. Manfaat penelitian Manfaat hasil penelitian ini adalah : 1. Secara teoritik, hasil penelitian ini dapat memperkaya studi tentang manajemen khususnya yang terkait dengan pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas merek. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat merangsang penelitian lain di masa mendatang sekaligus menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada penelitian ini. 2. Secara praktis, penelitian ini merupakan kesempatan yang baik untuk melatih diri dalam bidang penelitian, pengamatan, analisis, menginterpretasikan dan menuangkannya dalam bentuk tulisan berupa skripsi ini.

7 1.5. Batasan Penelitian 1. Lokasi penelitian di Kotamadya Yogyakarta. 2. Responden yang dipilih adalah konsumen yang memiliki produk sepeda motor merek Yamaha. 3. Loyalitas merek merupakan variabel dependen sedangkan tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty merupakan variabel independen. 4. Kualitas layanan dalam penelitian ini yang dimaksud adalah kualitas yang diterima konsumen yaitu keseluruhan kesan konsumen terhadap superioritas perusahaan beserta jasa yang ditawarkan. Sedangkan skala yang digunakan didasarkan pada konsep Servqual (Servis Quality) yang terdiri dari variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. 5. Variabel tangibles meliputi : a. Desain body sepeda motor merek Yamaha lebih bergaya dan menarik. b. Desain body sepeda motor merek Yamaha kuat dan tahan lama. c. Konsumen puas dengan desain body sepeda motor merek Yamaha. 6. Variabel reliability meliputi : a. Ketepatan memenuhi janji sepeda motor merek Yamaha yang benar-benar sepeda motor yang tangguh dan modern. b. Sepeda motor merek Yamaha benar-benar sesuai untuk penampilan. c. Keakuratan teknologi yang terkandung dalam mesin sepeda motor Yamaha.

8 7. Variabel responsiveness meliputi : a. Kemudahan memperoleh sepeda motor merek Yamaha. b. Kemudahan dalam mendapatkannya mempengaruhi keputusan. c. Harga sepeda motor merek Yamaha sesuai untuk berbagai jenis model yang ada 8. Variabel assurance meliputi : a. Sepeda motor merek Yamaha, aman digunakan. b. Konsumen memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk sepeda motor merek Yamaha. c. Konsumen merasa sepeda motor merek Yamaha sangat aman untuk dikendarai. 9. Variabel emphaty meliputi : a. Sepeda motor merek Yamaha memberikan jaminan kualitas yang sesuai dengan yang diharapkan. b. Sepeda motor merek Yamaha karena mendukung status. c. Sepeda motor merek Yamaha yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. 10. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk loyal pada suatu merek, dalam penelitian selain skala servqual berdasarkan pada penilaian lima dimensi ukuran kualitas jasa yaitu variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty diabaikan.

9 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan akan diuraikan dalam lima bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori marketing mix, perilaku konsumen, kualitas, loyalitas merek, teori-teori lain yang berhubungan dengan yang dibahas dalam skripsi ini. BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN DAN PERUSAHAAN Bab ini berisi gambaran umum Kotamadya Yogyakarta dan Perusahaan. BAB IV ANALISIS DATA Bab ini berisi hasil analisis data yang diperoleh secara statistik dengan mengunakan analisis regresi berganda, uji t, uji F dan dan koefisien determinasi, serta intepretasi dari hasil pengolahan data. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan penulis serta saran-sarannya.