BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II LANDASAN TEORI

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

Bab 3. Metodologi Penelitian

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III MOTODE PENELITIAN

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK

BAB III METODE PENELITIAN

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

BAB I PENDAHULUAN. tulang belakang (Benjamin W. Niebel, 2003). Serge Simoneau, dkk (1996)

BAB V HASIL DAN ANALISA

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA DAN KURSI WARNET ERGONOMIS BERDASARKAN DATA ANTHROPOMETRI

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB IV PEMBAHASAN 4. Pembahasan 4.1 Pengumpulan Data 4.2 Pengolahan Data

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET

KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

BAB II LANDASAN TEORI

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

DESAIN STASIUN KERJA

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun

BAB 4. Pengolahan Data dan Perancangan Produk

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

ANTROPOMETRI. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV KONSEP PRANCANGAN

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan

BAB III PENGUMPULAN DATA

LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri)

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

METODOLOGI PENELITIAN

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

KAJIAN ERGONOMI PADA FASILITAS DUDUK UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. DATA PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Seminar Nasional IENACO ISSN:

RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

III. METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI DAN PERANCANGAN ULANG RUANG KEMUDI DAN PENUMPANG MOBIL KANCIL BERDASARKAN PRINSIP ERGONOMI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I DESAIN ARSITEKTUR

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

PERANCANGAN PRODUK ALAT BANTU CLOSET JONGKOK

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

Transkripsi:

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Duduk nyaman di kursi adalah factor cukup penting untuk diperhatikan, apapun itu model kursi minimalis, kursi tamu atau pun model sofa minimalis semuanya berawal dari desain yang dibuat. Kursi yang tidak nyaman saat diduduki layak disebut sebagai kursi yang gagal. Bahkan lebih parah lagi apabila disebut bukan kursi, apabila tak ingin mendapatkan predikat tersebut. Kursi yang tidak nyaman untuk diduduki biasanya tidak mengikuti suatu proses yang benar, hal ini bisa menimpa berbagai macam kursi dari yang model kursinya minimalis, sofa minimalis yang dijadikan kursi tamu sekalipun. Untuk menjadi alat duduk yang nyaman biasanya dimulai dari ide sketsa, menggambarnya di autocad, membuat maket, mock-up, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan prototipe dan contoh produksi. Apabila produk tersebut lolos uji kenyamanan, fungsi dll maka layak sebuah desain untuk diproduksi secara masal. Kenyamanan kursi tergantung dari antropometri Gambar 4 Antropometri tubuh sumber: browsing.google.co.id 29

Untuk desain sofa perlunya antropometri untuk menunjang kenyamanan, kemudahan dan keamanan yang melalui ukuran-ukuran baku yang bisa diikuti. Dilansir dari majalah intisari 11-2012 dalam fase kenyamanan sebuah tempat duduk dalam ilmu atropometri dua ukuran persenti ke-5 dan persenti ke-95. Persenti ke-5 adalah menggambarkan ukuran manusia terkecil dan persenti ke-95 menggambarkan ukuran manusia yang terbesar. Dalam antropometri terdapat dua jenis dimensi struktural dan fungsional. Dimensi tubuh struktural yakni pengukuran tubuh manusia dalam keadaan tidak bergerak sementara dimensi tubuh fungsional pengukuran tubuh manusia dalam keadaan bergerak. Antropometri struktural ini diantaranya mengukur tinggi selangkangan, tinggi siku, tinggi mata, rentang bahu, tinggi pertengahan pundak pada posisi duduk, jarak ibu jari kaki dan tinggi mata pada posisi duduk. 1. Antropometri Antropometri mempermudah para desainer untuk menciptakan desain yang nyaman, adapun pedoman yang telah disepakati yaitu meliputi tinggi duduk, lebar duduk, kedalaman tempat duduk, tinggi sandaran punggung, tinggi sandaran lengan, dan jarak antar sandaran lengan (Human Dimension Interior Space, 1979). Sebelum merancang sofa, penulis terlebih dahulu melakukan pengukuran. Berikut dimensi dimensi tubuh (antropometri) yang akan digunakan untuk merancang sofa. A. TPo ( Tinggi Popliteal ) Definisi : Tinggi popliteal adalah jarak vertikal dari alas lantai sampai bagian bawah paha. Penggunaan : Data ini berguna untuk menentukan tinggi permukaan duduk dari alas lantai. Pertimbangan : Harus memperhatikan kekenyalan penutup alas duduk. 30

Gambar 5 Tinggi Popliteal B. PPO ( Pantat Popliteal ) Definisi : pantat popliteal adalah jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai lekukan lutut sebelah dalam (popliteal) paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku siku. Penggunaan : Data ini berguna untuk menentukan panjang alas duduk. Gambar 6 Pantat Popliteal C. LP ( Lebar Pinggul ) Definisi : lebar pinggul adalah jarak horizontal dari bagian luar pinggul sisi kiri sampai bagian terlual pinggul sisi kanan. Penggunaan : Data ini berguna untuk menentukan panjang alas duduk 31

Gambar 7 Lebar Pinggul D. TSP ( tinggi sandaran punggung ) Definisi : Tinggi sandaran punggung adalah jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai puncak tulang belikat. Penggunaan : Data ini berguna untuk menentukan tinggi sandaran punggung dari alas duduk. Gambar 8 Tinggi Sandaran Punggung E. LSD ( Lebar Sandaran Duduk ) Definisi : Lebar sandaran duduk adalah jarak vertikal dari tulang belikat sebelah kiri ke tulang belikat sebelah kanan. Penggunaan : Data ini berguna untuk lebar sandaran duduk. namun dengan alasan estetika dan kenyamanan maksimal, lebar sandaran duduk penulis sesuaikan dengan lebar pinggul. 32

Gambar 9 Lebar Sandaran Duduk F. TSD ( tinggi siku duduk ) Definisi : Tinggi siku duduk adalah jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bawah siku lengan atas membentuk sudut siku-siku dengan lengan bawah. Penggunaan : Data ini berguna untuk menentukan tinggi meja kerja dari alas. Gambar 10 Tinggi Siku Duduk G. Lebar bahu ke pungung ( LBP ) Definisi : Lebar bahu ke punggung diukur dari pusat pesendian di bahu sampai punggung. Penggunaan : Untuk menghitung jangkauan normal terhadap punggung, sehingga dapat diketahui jarak efektif meja kerja terhadap tubuh. 33

Gambar 11 Lebar Punggung Bahu ke H. JJ ( jangkauan jauh) Definisi : Anthropometri dinamis yang mengukur rentang lengan keluar diputar sekitar bahu. Penggunaan : Untuk menentukan panjang dan lebar minimum meja kerja. Gambar 12 Jangkauan Jauh I. JN ( jangkauan normal ) Definisi : Anthropometri dinamis yang mengukur panjang lengan bawah yang berputar pada bidang horizontal dengan siku tetap. Penggunaan : Menentukan letak alat alat kerja agar berada dalam jangkauan optimum. 34

Gambar 13 Jangkauan Normal 2. Ergonomi Menurut Dr Ninis Sri Prasetyowati, Sp.KFR dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Rumus kursi yang ergonomis mempertimbangkan panjang kaki atau tungkai dan ukuran lebar panggul.panjang kaki dibagi menjadi 2 bagian, yaitu panjang tungkai bagian atas dan panjang tungkai bagian bawah. Hal ini untuk mencegah terjadinya dampak yang negative seperti nyeri punggung bagian bawah. Perlu dibuat kursi yang ergonomis sesuai antropometri tubuh.bentuk dan ukuran kursi yang dapat mempengaruhi posisi lengkung tulang belakang. Ada beberapa elemen dalam desain kursi yang mempengaruhi ergonomi, termasuk: 35

1. sudut kursi 2. jenis pelapis dipasang 3. ketinggian kursi di atas lantai 4. ketinggian kursi untuk bekerja tingkat 5. ketinggian sisa lengan atas kursi 6. ketinggian sandaran di atas permukaan kursi 7. lebar kursi 8. penyediaan permukaan datar, kubah atau cekung 9. penyediaan sayap atau lugs di kursi belakang 10. ketentuan untuk bantal longgar atau guling Gambar 14 Practical applications of ergonomics Sumber : www.apollocanard.com Chair - Sudut optimal : 90 o - Sudut permukaan badan paha : 90 o - Rotasi ke belakang pelvis lebih besar atau sama dengan 30 derajat Lounge - Sudut optimal sekitar 100 o 110 o - Sudut permukaan duduk yang optimal sekitar 5 o 10 o Reclining Chair - Sudut optimal sekitar 110 o 130 o - Sudut permukaan duduk yang optimal adalah 5 o 10 o - Sudut permukaan sandaran kaki yang optimal 130 o 135 o 36

Gambar 15 Seatback Angles Sumber : www.apollocanard.com Dari data gambar 2, Semakin miring maka semakin banyak berat badan yang disupport oleh backrest sehingga tekanan kompresi pada batas tulang punggung dan pinggul menjadi berkuran. Kemudian semakin besar sudut antara paha dan tulang punggung maka lordosisi lumbal bertambah hingga bagian horizontal dari vertebra yang mengalami tekanan komresi semakin bertambah. Pada kursi santai optimal angle adalah sekitar 100 o 110 o, yakni cocok untuk kursi santai. Untuk sudut yang berlebihan tidak cocok untuk low atau medium level backrest, karena bagian atas badan menjadi tidak terangsang. Dalam factor kenyamanan yang mempengaruhi sebuah desain produk yang dibuat. Dari bentuk sebuah sandaran kepala sampai dudukan yang dilengkapi busa/spon memberikan efek kenyamanan dan santai saat bersantai. Dalam hal ini estetika pada warna mempengaruhi bentuk desain pada sofa ringan ini. Dengan tema modern yang dimana sofa ini memiliki konsep hangat maka dipilih warna warna yang mempengaruhi konsep dan tema. Terkumpulah beberapa data seperti: 37

1. Bentuk Gambar 16 Bentuk kotak Dalam desain sofa ringan ini saya dengan bentuk kotak. Bentuk Kotak menunjukan kestabilitasan. Bentuk kotak adalah bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Bentuk kotak melambangkan kekuatan yang stabil. Gambar 17 Kotak tumpul Dalam sebuah furniture kotak tumpul sangat penting, karena dengan ujung yang tumpul tidak akan menyakiti pengguna. 2. Garis Gambar 18 Garis lurus horizontal Dalam sebuah desain tidak pernah terlepas dari sebuah garis. Disini garis lurus memberikan kesan ketenangan dan sesuatu yang tidak bergerak. Garis dalam sebuah furniture memberikan keseimbangan yang dibutuhkan pengguna. 38

3. Warna Gambar 19 Warna Hijau Tua Warna Hijau tua memberika kesan hangat. Desainer mengunakan warna hijau tua karena desainer mengangkat konsep tenang dan damai pada visual sofa tersebut, konsep hangat muncul karena sebuah ruang gerak yang luas dan tenang. Dari penggunaan warna pada sofa ringan ini di sesuaikan konsep dan tema dan juga memberikan kesan kehangatan. Di bawah ini merupakan gambar ukuran standar kursi tamu dalam ukuran mm yaitu sebagai berikut: Gambar 20 Ukuran Standar Kursi Tamu (Sumber: Gani Kristianto, 1993:68) 39

Berdasarkan gambar di atas, maka kursi tamu memiliki ketinggian dudukan 40 cm sampai dengan 45 cm, panjang dudukan 48 cm, lebar dudukan 50 cm sampai 55 cm, tinggi sandaran dari atas sampai ke bawah (lantai) 70 cm sampai 90 cm, dan kemiringan sandaran kursi yaitu 105. Kursi memiliki banyak jenis, setiap jenis tentu memiliki model bentuk yang berbeda, kursi terdiri dari: Kursi makan, kursi santai, kursi tamu, kursi kerja. Setiap kursi memiliki ukuran yang berbeda-beda, ukuran paling menonjol untuk membedakan antara kursi makan, kursi tamu, dan kursi kerja terlekak pada ketinggian dudukan serta kemiringan sandaran. Kursi tamu dan kursi santai itu pada dasarnya memiliki ukuran yang sama. 40