32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif. Penelitian desktipif adalah teknik mengumpulkan, mengolah, menyederhanakan, menyajikan, dan menganalisa data agar dapat memberikan gambaran yang teratur tentang suatu peristiwa dengan observasi yang dinyatakan dalam angka-angka, Anton Dajan (2000). 3.2 Waktu Penelitian waktu yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini yakni kurang lebih 4 bulan yaitu dmi bulan Maret 2013 sampai bulan Juli 2013. 3.3 Lokasi Penelitian pada bursa Lokasi penelitian adalah PT. Hanjaya Mandala Sampoema" Tbk yang tercatat 3.4 Dat* dan sumber data 3.4.1 Ilata Pengertian Data Sekunder atau Definisi Data Sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek
33 penelitiannya. Data sekunder ini disebut juga dengan Data Tangan Kedua. Data Sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia Saifuddin Arwar QAU\. Data sekunder tersebut berupa laporan keuangan perusahaan selama tahun 2008 - Z}l2yangmeliputi neraca, rugi-lab4 dan jumlah tenaga kerja. 3.4.2 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari Bursa Efek Indonesia dengan mengakses di internet W,+,v,.sampoerntt.comiid:id (dengan memilih perusahaan PT. Hanjaya Mandala Sampoema, Tbk. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat dan atau mengcopy data sekunder. 3.6 Teknik Analisis data Teknik analisis data adalah suatu usaha dalam rangka memperoleh jawaban dalam penelitian. Dengan demikian analisis data merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian karena dengan melal<ukan analisis data maka fenomena dari penelitian dapat terpecahkan analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan rasio keuangan :
34 1. Rasio Likuiditas Rasio-rasio yang termasuk dalam rasio likuiditas yaitu : a. Rasio lancar (Current Rasio) Rasio Lancar yaitu rasio yang menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar Riyanto B (1995)- Aktiva Lancar Current Ratio: x 100 Hutang Lancar b. Quick Ratio Quick Ratio merupakan ukuran yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban atau hutang lancar dengan aktiva yang lebih likuid Lukrnan Syamsudin (2AOT- Aktiva Lancar - Persediaan Quick Ratio: xl00% Hutang Lancar c. Cash Ratio Cash ratio yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan untuk membbyar kewajiban dengan kas yang tersedia dan efek yang segera dicairkan Sawir (200s). Cash Ratio: x 100% Hutang Lancar
35 2. Rasio Solvabilitas Rasio-rasio yang termasuk dalam rasio Solvabilitas yaitu : a. Debt Ratio Debt Ratio yang mengukur seberapa besar a*tiva perusahaan yang digunakan untuk menjamin utang Riyanto B (1995). Total Hutans Debt Ratio: x 100% Total Aktiva b. Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara jurnlah pinjaman yang diberikan oleh pemilik perusahaan atau bagian dan seitap rupiah Modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang Riyanto B (1ee5). Hutang Jangka Panjang Debt to Equity Ratio: xt00% Modal Sendiri 3. Rasio Aktivitas Rasio-rasio yang termasuk dalam rasio aktivitas yaitu a. Total Asset Turn Over Yaitu kemampuan dana yang tertanam dalam keselunrhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang di investasikan untuk menghasilkan "revenue", Riyanto B( I 995)
36 Penjualan Bersih TATO: x 100% Jwnlah Aktiva b. Inventory Turn Over Yaitu kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adarrya "Over Stoclf' Riyanto B (1995). Harga Pokok Penjualan ITO: x 100% Rata-rata persediaan 4. Rasio Profibilitas Rasio-rasio yang termasuk dalam msio profibilitas yaitu: a. Gross Profit Margin Mencerminkan laba kotor yang dapat dicapai dari setiap rupiah penjualan. Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur efisiensi kegiatan produksi dan hubungan antara harga pokok dengan penjualan yang telah dicapai, Riyanto B (1995). Laba Kotor GPM: x 100% Penjualan Bersih b. Net Profit Margin Digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu, Riyanto B (1995).
37 Laba Bersih NPM: x 100% Peniualan Bersih c. Return On Invesment Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas keseluruhan investasi yang digunakan, Riyanto B (1995) Laba Bersih Setelah Paiak ROI = x100% Total Aktiva d. Return on Equity Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas modal yang di investasikan dalam perusahaan, Riyanto B (1995). Laba Bersih ROE: xl00% Modal Sendiri e. Return Of Assel Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tinlkat ase yang tertentq Riyanto B (1995). Laba Bersih ROA: xtag% Total Aset
38 Tabel3.l VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR Current Ratio Likuiditas Quiek Ratio Cash Rqtio Solvabilitas Debt to Asset Rotio Debt to Equity Ralio Kinerja Keuangan Aktivitas Profitabilitas Total Asset Turn Over Inventory Turn Over Gross Profit Margrn Net Profit Margin Return On Investment Return On Equity Return On Asset Sumber: Kasmir (2008)