SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI JURUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS DI SMKN BALEENDAH Erwin Teguh Arujisaputra 1, Hilman Fuadi 2 1 Program Studi Sistem Informasi, STEI ITB 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 6 Bandung 0266, Telp. 022 76282, Fax. 022 76282 Email: 1 erwin.teguh.a@gmail.com, 2 hilmanfuadi@hotmail.com Abstrak Pengambilan keputusan adalah kunci bagi individu atau orisasi yang akan menentukan apa yang akan terjadi kemudian setelah kita mengambil keputusan. Karir, kesehatan, pendidikan, dan semua hal yang terjadi dibentuk oleh keputusan yang diambil. Tujuan dinbuatnya penelitian ini aadalah membahas permasalahan sulitnya calon siswa/siswi SMK Negeri Baleendah dalam menentukan jurusan karena tidak mengetahui kemampuannya saat akan memilih jurusan dan tidak adanya proses penentuan jurusan di SMKN baleendah, sehingga calon siswa/siswi yang mendaftar pada satu jurusan akan langsung diterima. Maka penulis membangun system pendukung keputusan jurusan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) yang dapat membantu calon siswa/siswi SMK Negeri Baleendah dalam menentukan jurusan. Kata Kunci:, Sistem Pendukung Keputusan, Simple Additive Weighting 1. Pendahuluan Pengambilan keputusan adalah kunci bagi individu atau orisasi yang akan menentukan apa yang akan terjadi kemudian setelah kita mengambil keputusan. Kemudahan atau kesulitan dalam mengambil keputusan tertung pada banyaknya pilihan yang tersedia, semakin banyak pilihan yang tersedia, semakin sulit kita dalam mengambil keputusan. Tidak sedikit pula calon siswa yang memilih jurusan atas dasar mengikuti temannya dan atau paksaan dari orang tua. Tidak sedikit pula kasus siswa yang merasa tidak cocok den jurusan yang dipilihnya setelah memperoleh mata pelajaran di sekolah, dan ahirnya ingin mencari jurusan lain yang sama atau berbeda sama sekali den apa yang telah dipilihnya, hal ini dapat merugikan dalam hal biaya dan waktu. Maka dari itu sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan kepada calon siswa/siswi dalam memilih jurusan sangat dibutuhkan, dimana perangkat lunak akan membantu para siswa dalam menentukan jurusan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah: 1. Adanya kesulitan bagi calon siswa/siswi SMKN Baleendah dalam menentukan jurusan untuk melanjutkan pendidikannya. 2. Belum adanya metode yang jelas untuk menentukan jurusan di SMKN Baleendah. Berdasarkan masalah yang ada diatas maka perlu membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu sebagai 1. Aplikasi hanya memberi kepada calon pendaftar di SMKN Baleendah mengenai jurusan yang layak/cocok diambil; 2. Metode yang digunakan dalam perancan perangkat lnak ini adalah metode Simple additive weighting (SAW);. Penelitian ini di fokuskan pada calon siswa/siswi di SMKN Baleendah. Berdasarkan masalah diatas, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk: 1. Membangun aplikasi yang dapat memberikan jurusan bagi calon siswa/siswi SMKN Baleendah. 2. Mengimplementasikan sistem pendukung keputusan den metode Simple Additive Weighting untuk menentukan jurusan di SMKN Baleendah.
1.1 Landasan Teori Menurut Kusrini dalam bukunya Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Sistem pendukung keputusan adalah Sistem informasi yang membantu untuk mengindentifikasi kesempatan pengambilan keputusan atau menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan [1]. Simple additive weighting (SAW) sering juga dikenal den istilah metode penjumlahan terbobot. Dalam buku yang berjudul Data Minins vs Sistem Pendukung Keputusan, mengemukakan bahwa Konsep dasar Simple additive weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternative pada semua at [2]. 2. Gambaran Sistem 2.1 Aliran Proses Sub bab ini menjelaskan proses-proses yang digambarkan dalam use case diagram. Setiap use case di setai penjelasan yang diuraikan dalam use case scenario. 2.2.1 Use Case Diagram Diagram usa case memperlihatkan hubunhubun yang terhadi antara actor den use case dalam sistem. Gambar 1 Use Case Diagram SPK Rekomendasi 2.2.2 Use Case Scenario Use case scenario digunakan untuk menjelaskan secara detail kegiatan dari use case diatas atau untuk memberikan gambaran tentang aktivitas yang terjadi didalam use case. Tabel 1 Usecase Scenario Melakukan Pendaftaran Nomor UC-08 Deskripsi Untuk melihat laporan pendaftaran Actor terkait Kondisi awal Petugas Berada dihalaman awal aplikasi SPK, Belum melakukan login, belum terdaftar dan belum memiliki username dan password Kondisi akhir Data calon pendaftar tersedia dan sudah terkelola Aksi Aktor Reaksi Sistem Skenario Normal 1. Membuka aplikasi SPK halaman utama. Menekan tombol daftar. Mengisiform daftar 6. Menekkan tombol lanjutkan aplikasi. Menampilkan form daftar 7. Memvalidasi isi data form 8. Menyimpan data pendaftar Skenario alternatif 1: data gagal disimpan (data tidak lengkap atau data sudah ada) 1. Membuka aplikasi SPK. menekan tombol daftar. Mengisi data diri 6. Menekkan tombol lanjutkan halaman utama aplikasi. Menampilkan form isi data diri 7. Memvalidasi data isian form 8. Menampilkanpesan: Error data sudah ada/tidak lengkap Tabel 2 Usecase scenario Mendapatkan Rekomendasi Nomor UC-09 Deskripsi Mendaftar agar mendapat username dan password untuk login kedalam aplikasi Actor terkait Calon Pendaftar Kondisi awal Berada dihalaman awal aplikasi SPK, Belum melakukan login, belum terdaftar dan belum memiliki username dan password Kondisi akhir Memiliki username dan password dan data diri terdaftar didalam system Aksi Aktor Reaksi Sistem Skenario Normal 1. Masuk tampilan utama halaman menu utama aplikasi SPK sesuai hak. Tekan menu dapatkan akses. Sistem form nilai
. pendaftar mengisi formnilai 6. Calon pendaftar menekan tombol lanjutkan 7. Sistem mengolah nilai yang diinput oleh siswa 8. Sistem jurusan dari hasil olah nilai Skenario alternatif 1: data gagal disimpan (data tidak lengkap atau data sudah ada) 1. Masuk tampilan utama. Tekan menu dapatkan. Calon pendaftar mengisi form kriteria 6. Siswa menekan tombol masu 10. Mengisi field yang belum diisi/merubah isi field halaman menu utama aplikasi SPK sesuai hak akses. Sistem form nilai 7. Memeriksa form nilai 8. Form nilai yang di isi kurang lengkap atau tidak sesuai 9. Menampilkan pesan ada field yang belum terisi/tidak sesuai 11. Memeriksa form kriteria 12. Sistem mengolah data nilai yang diinput oleh siswa 1. Sistem jurusan dari hasil olah nilai yang diinput calon pendaftar 2.2 Activity Diagram Jika use case scenario menjelaskan sistem secara tekstual maka den activity diagram akan dijelaskan secara visual lalu dijelaskan kembali menggunakan uraian workflow. 1. Activity diagram Melakukan Pendaftaran Activity Diagram ini menggambarkan alur dari proses pendaftaran calon pendaftar kedalam aplikasi. Gambar 2 Activity diagram melakukan pendaftaran 2. Activity Diagram Mendapatkan Rekomendasi Jursan Activity Diagram ini menggambarkan alur dari proses mendapatkan jurusan. Gambar Activity diagram mendapatkan jurusan 2. Class Diagram Class Diagram sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengemban dan desain berrorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (ate/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi). Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class package dan object beserta hubun satu sama lain seperti containtment, pewarisan, asosiasi, dan lainlain. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi den satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
Gambar Class Diagram. Implementasi Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap tepat. Maka sub bab ini berisi penjelasan yang meliputi cara, langkah-langkah serta jadwal pelaksanaan untuk mengimplementasikan rancan aplikasi. Jadwal implementasi ini juga menjelaskan tentang aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan mulai dari implementasi antar muka, pengujian sistem, dan instalasi, serta jadwal pelaksanaan. Penggambaran menggunakan Gantt Chart. Berikut merupakan rencana implementasi yang dirancang untuk membangun sistem pendukung keputusan jurusan menggunakan metode SAW: Langkah-langkah dalam kegiatan implementasi sistem adalah sebagai 1. Mendengarkan pelang. 2. Membangun dan memperbaiki prototype.. Pengujian prototype oleh pelang. Dibawah ini merupakan tabel rencana aktifitas yang dilakukan dalam pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Menggunakan Metode SAW. Gambar Gantt Chart Implementasi Metode Prototype Dalam Membangun SPK Rekomendasi.1 Lingkup Dan Batasan Implementasi Lingkup dan Batasan implementasi sistem pendukung keputusan kompetensi keahlian di SMKN Baleendah yaitu: 1. Lingkup dan batasan implementasinya hanya sebatas simulasi dari penggunaan aplikasi dari sisi penggunaan aplikasi dari sisi pengguna dan administrator. 2. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP;. Database yang digunakan adalah XAMPP (mysql php myadmin);. Aplikasi atau website ini fungsi utamanya yakni memberikan kompetensi keahlian kepada calon siswa di smkn baleendah menggunakan metode Simple additive weighting (SAW;. Kriteria yang digunakan pada aplikasi atau website ini adalah nilai un berupa: matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa inggris, dan ilmu pengetahuan alam; Alternative yang digunakan pada aplikasi atau website ini adalah jurusan yang ada di SMKN Baleendah yaitu: akuntansi, agribisnis pembibitan dan kultur jarin tanaman, perkantoran dan pemasaran.. Hasil Dan Pembahasan SMKN Baleendah memiliki kompetensi keahlian yang akan digunakan sebagai alternative dalam pemberian jurusan. Untuk Alternatif yang akan digunakan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel Alternatif No. Alternatif 1 A 1 Akuntansi 2 A 2 Pertanian A Pemasaran A Perkantoran Kriteria yang dijadikan acuan pengambilan keputusan ini ada kriteria. Kriteria-kriteria tersebut antara lain: Tabel Kriteria Kriteria At C 1 Matematika Benefit C 2 Bahasa Inggris Benefit C B. Indonesia Benefit C IPA Benefit Setelah itu, rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria dinilai den nilai crisp sebagai Tabel Nilai Crisp NILAI NILAI 1 SANGAT RENDAH 2 RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI Den ketentuan yang sudah ditentukan sebagai A. Ketentuan nilai crisp jurusan akuntansi
Tabel 6 Pembobotan Crisp Matematika <9 <0 <0 <0 Rendah <70 <9 <61 <61 Sedang <80 <61 <71 <71 Tinggi <90 <71 <81 <81 >89 >70 >80 >80 Tabel 7 Pembobotan Crisp nilai Bahasa Indonesia <0 <0 <9 <9 Rendah <61 <61 <70 <70 Sedang <71 <71 <80 <80 <81 <81 <90 <90 >80 >80 >89 >89 Tabel 8 Pembobotan Crisp nilai Bahasa Inggris <0 <0 <0 <0 Rendah <9 <0 <9 <61 Sedang <61 <0 <61 <71 Tinggi <71 <61 <71 <81 >70 >60 >70 >80 Tabel 9 Pembobotan Crisp nilai Ilmu Pengetahuan Alam <0 <9 <0 <0 Rendah <0 <70 <0 <0 Sedang <0 <80 <0 <0 Tinggi <61 <90 <61 <61 >60 >89 >60 >60 Sebagai contoh seorang calon pendaftar akan melakukanpendaftaran di SMKN Baleendah. Nilai yang dimiliki calon pendaftar itu adalah sebagai Tabel 10 Tabel Nilai Kriteria Kriteria Mate- Bahasa Bahasa IPA matika Indonesia inggris Nilai 76 7 6 7 Nilai calon pendaftar tersebut lalu akan dikonversi sesuai den nilai crisp yang sudah ditentukan. hasil konfersi dari nilai calon pendaftar dapat dilihat pada table Tabel 11 Nilai Konversi Crisp KRITERIA ALT. C 1 C 2 C C A 1 A 2 A A Setelah nilai dikonversi dan bobot ditentukan, maka akan dibuat matriksnya. X= { Setelah matriks dibentuk, langkah selanjutnya adalah melakukan normalisasi matriks X berdasarkan persamaan metode SAW sebagai R11 = R12 = R1 = R1 = R1 = R16 = R17 = R18 = R19 = R20 = R21 = R22 = Max {; ; ; } = = 0.6 Max {; ; ; } = = 1 Max {; ; ; } = = 0.8 Max {; ; ; } = = 0.8 Max {; ; ; } = = 1 Max {; ; ; } = = 1 } Max {; ; ; } = = 0.7 Max {; ; ; } = = 0.7 Max {; ; ; } = = 0.8 Max {; ; ; } = = 1 Max {; ; ; } = = 0.8 Max {; ; ; } = = 0.6
R2 = Max {; ; ; } = = 1 R2 = R2 = R26 = Max {; ; ; } = = 0.6 Max {; ; ; } = = 1 Max {; ; ; } = = 1 Setelah perhitun normalisasi X selesai, diperoleh nilai matriks ternormalisasi R sebagai { 0.6 1 0.8 1 1 1 1 0.6 } 0.8 0.7 0.8 1 0.8 0.7 0.6 1 Proses selanjutnya akan dilakukan proses perankin menggunakan bobot pcrisp yang sudah ditentukan, untuk memperoleh alternative terbaik den melakukan perankin nilai ter. Bobot kriteria untuk aplikasi ini bias dilihat ditabel Tabel 12 Tabel Bobot Nilai Kriteria Akuntansi Nilai 0. 0. 0.2 0.1 Tabel 1 Tabel Bobot Nilai Kriteria Pertanian Nilai 0. 0. 0.2 0.1 Tabel 1 Tabel Bobot Nilai Kriteria Pemasaran Nilai 0. 0. 0.2 0.1 Berikut adalah hasil dari proses perankin metode SAW: A1 = (0.6*0.) + (1*0.) + (0.8*0.2) + (1*0.1) = 0.21+0.+0.2+0.1 = 0.81 A2 = (1*0.2) + (1*0.2) + (1*0.2) + (0.6*0.) = 0.2+0.2+0.2+0.2 = 0.8 A = (0.8*0.2) + (0.7*0.) + (0.8*0.) + (1*0.1) = 0.2+0.26+0.2+0.1 = 0.80 A = (0.9*0.) + (0.7*0.) + (0.6*0.) + (1*0.1) = 0.2+0.2+0.18+0.1 = 0.7 Berdasarkan perhitun tersebut, den demikian alternative A2 ( Pertanian) adalah alternative yang dapat dipilih sebagai pilihan jurusan terbaik untuk calon pendaftar.. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi den metode SAW ini dapat disimpulkan yaitu: 1. Sistem pendukung keputusan yang dibangun dapat membantu calon siswa dalam memilih jurusan 2. Sistem pendukung keputusan yang dibangun menggunakan metode simple additive weighting dapat memberikan informasi yang cepat dalam melakukan perankin dan memberi jurusan siswa DAFTAR PUSTAKA [1] Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, 2007. [2] D. Nofriansyah, Konsep Data Mining VS Sistem Pendkung Keputusan, Medan: deepublish, 201. Tabel 1 Tabel Bobot Nilai Kriteria Perkantoran Nilai 0. 0. 0.2 0.1