BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana kualitas sebuah tiang pancang setelah diproduksi. Tiang pancang yang akan diproduksi oleh bagian produksi di kontrol oleh bagian quality control, kemudian dicatat secara manual dan menganalisa tiang pancang untuk menentukan kualitas tiang pancang tersebut layak atau tidak untuk dipasarkan. Setelah itu laporan tiang pancang tersebut diserahkan kepada kepala bagian produksi untuk disimpan sebagai bukti pengerjaan tiang pancang setiap harinya. III.1.1. Analisa Input Masukan sistem (Input) adalah merupakan data yang dicatat kedalam dokumen produksi tiang pancang. Pada bagian ini, yang menjadi masukan sistem adalah dokumen spesifikasi tiang pancang yang telah diproduksi. 26

2 27 Gambar III.1 Data Input Produksi Tiang Pancang Sumber : PT. Jaya Beton Indonesia III.1.2. Analisa Proses Proses penentuan kualitas produksi tiang pancang yang sedang berjalan yaitu dengan melihat spesifikasi tiang pancang dan biasanya dijadikan patokan oleh perusahaan, yaitu berdasarkan penampang pc wire, berat, panjang, joint, tebal beton. Awalnya bagian produksi menyerahkan data tiang pancang yang baru diproduksi, kemudian quality control menganalisa tiang pancang dan quality control dapat menentukan kualitas tiang pancang yang baru diproduksi tersebut.

3 28 Bagian Produksi Quality Control Mulai Memproduksi Tiang Pancang Data Tiang Pancang Yang Diproduksi Data Tiang Pancang Yang Diproduksi Menganalisa Kualitas Tiang Pancang Data Tiang Pancang Kualitas Buruk Tidak Kualitas Bagus Ya Data Tiang Pancang Kualitas Baik Selesai Gambar III.2 FOD Sistem Pendukung Keputusan Produksi Tiang Pancang III.1.3. Analisa Output Analisa ouput pada sistem yang berjalan yaitu laporan tiang pancang yang telah dianalisa kualitasnya.

4 29 Gambar III.3 Data Output Produksi Tiang Pancang Sumber : PT. Jaya Beton Indonesia III.2. Evaluasi sistem yang berjalan Dalam hal ini sistem yang digunakan belum efektif dikarenakan sistem yang digunakan dalam penentuan kualitas produksi tiang pancang yang ada masih tergolong manual. Penentuan kualitas tiang pancang yang diterapkan oleh PT. Jaya Beton Indonesia yaitu dengan melihat spesifikasi tiang pancang. Masalah yang ditimbulkan yaitu ketidakpuasan konsumen setelah membeli tiang pancang dari PT. Jaya Beton Indonesia. Dengan masalah tersebut penulis membuat dan merancang sistem dengan metode simple additive weighting menggunakan bahasa pemograman VB.Net dengan database SQL Server. III.3 Desain Sistem Untuk membantu membangun sistem pendukung keputusan produksi tiang pancang, penulis mengusulkan pembuatan sebuah sistem dengan menggunakan

5 30 aplikasi program yang lebih akurat dan lebih mudah dalam pengolahannya. Dengan menggunakan VB.Net, database SQL Server, dan menggunakan metode simple additive weighting dengan merancang sistem dengan menggunakan bahasa pemodelan uml. III.3.1 Desain Sistem Global Pada perancangan sistem ini terdiri dari tahap perancangan yaitu : 1. Perancangan Use Case Diagram 2. Perancangan Sequence Diagram 3. Perancangan Activity Diagram 4. Perancangan Class Diagram III Use Case Diagram Dalam penyusunan suatu program diperlukan suatu model data yang berbentuk diagram yang dapat menjelaskan suatu alur proses sistem yang akan di bangun. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode UML yang dalam metode itu penulis menerapkan diagram Use Case. Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

6 31 Sistem Pendukung Keputusan Produksi Tiang Pancang Isi Data Pengguna Isi Data Kriteria Isi Data Tiang Pancang <<include>> <<include>> Isi Data Himpunan Isi Data Produksi Kepala Produksi Isi Data Analisa <<extends>> Admin Gambar III.4 Use Case Sistem Pendukung Keputusan Produksi Tiang Pancang III Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan perilaku pada sebuah skenario, diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek objek ini di dalam use case, berikut gambar sequence diagram : a. Sequence Input Data Pengguna b. Sequence Data Produksi Tiang Pancang c. Sequence Data Kriteria d. Sequence Data Himpunan e. Sequence Data Hasil f. Sequence Data Produksi

7 32 a. Sequence Input Data Pengguna Bagian Produksi Main Form Form Pengguna Proses Tabel Pengguna Tampilkan Fom () Menu () click form produksi() add data () update data () delete data() Close form () Gambar III.5 Sequence Diagram Data Pengguna b. Sequnce Input Data Produksi Tiang Pancang Bagian Produksi Main Form Form Produksi Tiang Pancang Proses Tabel Produksi Tiang Pancang Tampilkan Fom () Menu () click form produksi() add data () update data () delete data() Close form () Gambar III.6 Sequence Diagram Data Produksi Tiang Pancang

8 33 c. Sequence Input Data Kriteria Bagian Produksi Main Form Form Kriteria Proses Tabel Kriteria Tampilkan Fom () Menu () click form produksi() add data () update data () delete data() Close form () Gambar III.7 Sequence Diagram Data Kriteria d. Sequence Input Data Himpunan Bagian Produksi Main Form Form Himpunan Proses Tabel Himpunan Tampilkan Fom () Menu () click form produksi() add data () update data () delete data() Close form () Gambar III.8 Sequence Diagram Data Himpunan

9 34 e. Sequence Input Data Hasil Bagian Produksi Main Form Form Hasil Proses Tabel Hasil Tampilkan Fom () Menu () click form produksi() add data () update data () delete data() Close form () Gambar III.9 Sequence Diagram Data Hasil f. Sequence Input Data Produksi Bagian Produksi Main Form Form Produksi Proses Tabel Produksi Tampilkan Fom () Menu () click form produksi() add data () update data () delete data() Close form () Gambar III.10 Sequence Diagram Data Produksi

10 35 III Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. 1. Activity Diagram Form Data Login Activity diagram form data login dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut : Form Login Memasukkan Username Memasukkan Password Valid Aktifkan Menu Administrator invalid Menampilkan Pesan Error Gambar III.11 Activity Diagram Halaman Login 2. Activity Diagram Form Data Pengguna, Data Produksi Tiang Pancang, Data Kriteria, Data Himpunan dan data Hasil Analisa. Activity diagram form data klasifikasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :

11 36 Mulai Tampil Form Pengguna Ya Baru Tidak Edit? tidak Input Data Pengguna ya Ubah Data Hapus? ya ya Simpan? tidak Simpan Batal tidak Hapus Data Gambar III.12 Activity Diagram Form Data Pengguna, Data Produksi Tiang Pancang, Data Kriteria, Data Himpunan dan data Hasil Analisa III Class Diagram Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

12 37 Kriteria -kode_kriteria -diameter_luar -tebal_beton -luas_penampang -panjang -berat -memuaskan -cukup +add() +update() +delete() Himpunan -id_himpunan -nama_kriteria -himpunan -nilai -kode_kriteria +add() +update() +delete() ModuleKoneksi 1 1 Produksi -kode_tiang_pancang -tanggal -diameter -beban_axial -panjang -berat -luas_penampang -tebal_beton +add() +delete() 1 * 1 +open +close 1 Pengguna -username -password -guest_level +add() +update() +delete() +getusername() +getpassword() Hasil -id_hasil -kode_tiang_pancang -nilai -keterangan +filter() 1 Gambar III.13 Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Produksi Tiang pancang 26

13 38 III.3.2. Desain Sistem Detail Desain sistem detail dari sistem pendukung keputusan pemilihan tiang pancang menggunakan metode simple additive weighting adalah sebagai berikut: III Desain Output Desain sistem ini berisikan pemilihan menu dan hasil pencarian yang telah dilakukan. Adapun bentuk rancangan output dari sistem pendukung keputusan pemilihan tiang pancang menggunakan metode simple additive weighting adalah sebagai berikut : 1. Rancangan Output Laporan Kriteria Rancangan output laporan kriteria berfungsi menampilkan data data kriteria dan himpunan tiang pancang. Adapun rancangan output laporan kriteria dapat dilihat pada Gambar dibawah ini sebagai berikut : Laporan Kriteria dan Himpunan Image Header Xx/xx/xxxx Nama Kriteria Kode Kriteria Atribut Bobot ID Himpunan Himpunan Nilai Xxxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Diketahui Oleh : Kepala Produksi ( ) Gambar III.14 Rancangan Output Laporan Kriteria 26

14 39 2. Rancangan Output Laporan Produksi Tiang Pancang Rancangan output laporan produksi tiang pancang berfungsi menampilkan data data produksi tiang pancang. Adapun rancangan output laporan produksi tiang pancang dapat dilihat pada Gambar dibawah ini sebagai berikut : Laporan Produksi Image Header Xx/xx/xxxx Kode Tiang Pancang Tanggal Diameter Tebal Luas Panjang Berat Beban Xxxxxxx Xxxxxx Xxxxxxx Xxxxxxx Xxxxxxx Xxxxxxx Diketahui Oleh : Kepala Produksi ( ) Gambar III.15 Rancangan Output Laporan Produksi Tiang Pancang 3. Rancangan Output Laporan Hasil Keputusan Rancangan output laporan hasil keputusan berfungsi menampilkan data data hasil analisa tiang pancang. Adapun rancangan output laporan hasil keputusan dapat dilihat pada Gambar dibawah ini sebagai berikut :

15 40 Laporan Hasil Image Header Xx/xx/xxxx Kode Hasil Kode Tiang Nilai Keterangan Xxxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Diketahui Oleh : Kepala Produksi ( ) Gambar III.16 Rancangan Output Laporan Hasil Keputusan III Desain Input Perancangan input merupakan masukan yang penulis rancang guna lebih memudahkan dalam entry data. Entry data yang dirancang akan lebih mudah dan cepat dan meminimalisir kesalahan penulisan dan memudahkan perubahan. Perancangan input tampilan yang dirancang adalah sebagai berikut : 1. Rancangan Form Menu Utama Rancangan input menu utama berfungsi untuk menampilkan tampilan halaman utama pada sistem. Adapun rancangan menu utama dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :

16 41 Pile Foundation DSS Pengaturan Input Data Lihat Data Laporan Gambar III.17 Rancangan Input Form Menu Utama 2. Rancangan Form Login Perancangan input login berfungsi untuk verifikasi pengguna yang berhak menggunakan sistem. Adapaun rancangan form login dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut : Gambar III.18 Rancangan Input Form Login

17 42 3. Rancangan Form Input Data Pengguna Perancangan form input data pengguna merupakan form untuk penyimpanan data data pengguna. Adapun bentuk form input data pengguna dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut : Form Pengguna Kode Pengguna : Username : Password : Hak Akses : Simpan Data Gambar III.19 Rancangan Input Form Input Data Pengguna 4. Rancangan Form Input Data Kriteria Penilaian Perancangan form input data kriteria penilaian merupakan form untuk penyimpanan data data dari kriteria penilaian. Adapun bentuk form input data kriteria penilaian dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :

18 43 Form Kriteria Bobot Diameter Luar : Bobot Tebal Beton : Bobot Luas Penampang : Bobot Panjang : Bobot Berat : Bobot Beban Axial : % % % % % % Memuaskan : - Cukup Memuaskan : - Kurang Memuaskan : - Simpan Pengaturan Gambar III.20 Rancangan Form Input Data Kriteria Penilaian 5. Rancangan Form Input Data Produksi Tiang Pancang Perancangan form input data produksi tiang pancang merupakan form untuk penyimpanan data data tiang pancang. Adapun bentuk form input data produksi tiang pancang dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :

19 44 Form Produksi Kode Tiang Pancang : Tanggal Produksi Diameter Luar : Tebal Beton : Luas Penampang : Berat : Panjang : Beban Axial : Simpan Data Gambar III.21 Rancangan Form Input Data Produksi Tiang Pancang 6. Rancangan Input Form Input Data Himpunan Perancangan input form input data himpunan merupakan form untuk penyimpanan data data himpunan. Adapun bentuk form input data himpunan dapat dilihat pada Gambar Sebagai berikut :

20 45 Form Himpunan Kode Himpunan : Baru Simpan Himpunan : Nilai : Edit Hapus Gambar III.22. Rancangan Input Form Input Data Himpunan 7. Rancangan Input Form Data Hasil Keputusan Perancangan input form input data hasil keputusan merupakan form untuk penyimpanan data data hasil keputusan. Adapun bentuk form input data hasil keputusan dapat dilihat pada Gambar Sebagai berikut :

21 46 Form Hasil Kode Tiang Pancang : Gambar III.23. Rancangan Input Form Input Data Hasil Keputusan III Perancangan Database III Kamus data (Data Dictionaries) Kamus data merupakan suatu daftar terorganisasi tentang komposisi elemen data, aliran data dan data store yang digunakan. Pengisian data dictionary dilakukan setiap saat selama proses pengembangan berlangsung, ketika diketahui adanya data atau saat diperlukan penambahan data item ke dalam sistem. Berikut kamus data dari sistem pendukung keputusan pemilihan tiang pancang menggunakan metode simple additive weighting : 1. produksi = kode_tiang_pancang + tanggal + diameter_luar + luas _penampang + berat + panjang + beban_axial + tebal_beton

22 47 2. kriteria = kode_kriteria + diameter_luar + tebal_beton + luas_penampang + panjang + berat + memuaskan + cukup 3. himpunan = kode_kriteria + id_himpunan + nama_kriteria + himpunan + nilai 4. hasil = id_hasil + kode_tiang + nilai + keterangan 5. pengguna = kode_pengguna + username + password + hak_akses III Desain Tabel / File Perancangan struktur database adalah untuk menentukan file database yang digunakan seperti field, tipe data, ukuran data. Sistem ini dirancang dengan menggunakan database SQL Server. Berikut adalah desain database dan tabel dari sistem yang dirancang : 1. Tabel Pengguna Nama Database Nama Tabel Primary Key : PileFoundation : pengguna : kode_pengguna Tabel III.1 Tabel Pengguna Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan *Kode_pengguna Varchar 5 *Kode Pengguna username Varchar 10 Username password Varchar 5 Password hak_akses Varchar 25 Level 2. Tabel Smartphone Nama Database Nama Tabel Primary Key : PileFoundation : produksi : kode_tiang_pancang

23 48 Foreign Key : - Tabel III.2 Tabel Produksi Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan *kode_tiang Varchar 5 *Kode Tiang Pancang Tanggal Date 10 Tanggal Produksi Penampang Varchar 25 Penampang PC Wire Tebal Varchar 25 Tebal beton Panjang Varchar 25 Panjang Tiang Berat Varchar 25 Berat Joint Varchar 25 Joint Tiang Pancang 3. Tabel Kriteria Nama Database Nama Tabel Primary Key : PileFoundation : kriteria : kode_kriteria 4. Tabel Himpunan Tabel III.3 Tabel Kriteria Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan *kode_kriteria Integer 5 *Kode Kriteria diameter_luar Varchar 25 Nama Kriteria tebal_beton Varchar 20 Atribut Kriteria luas_penampang Integer 10 Bobot / Nilai panjang Integer 10 Bobot / Nilai berat Integer 10 Bobot / Nilai memuaskan Integer 10 Bobot / Nilai cukup Integer 10 Bobot / Nilai Nama Database Nama Tabel Primary Key : PileFoundation : himpunan : id_himpunan Foreign Key : -

24 49 Tabel III.4 Tabel Himpunan Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan *kode_kriteria Integer 5 *Kode Himpunan id_himpunan Varchar 5 Id Kriteria nama_kriteria Varchar 25 Nama Kriteria Himpunan Varchar 25 Himpunan Nilai Integer 10 Nilai 5. Tabel Hasil Nama Database Nama Tabel Primary Key : PileFoundation : hasil : id_hasil Secondary Key : - Tabel III.5 Tabel Hasil Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan *id_hasil Integer 5 *ID Hasil kode_tiang Varchar 5 Kode Tiang Pancang Nilai Float 10 Nilai Akhir Keterangan Text 25 Keterangan Hasil III ERD (Entity Relationship Diagram)/ Relasi Antar Tabel Setelah merancang database maka dapat dibuatkan relasi antar tabel sebagai kebutuhan data. Relasi ini menggambarkan hubungan antara satu tabel dengan tabel yang lain. Apakah hubungan satu dengan satu, satu dengan banyak dan banyak dengan banyak. Adapun relasi antar tabel dapat ditunjukkan pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :

25 50 Kode_tiang tanggal diameter Kode_kriteria Tebal_beton panjang berat Id_himpunan Nama_kriteria himpunan nilai Produksi Mempunyai Kriteria Mempunyai Himpunan Luas_penampang memuaskan Diameter_luar cukup Mempunyai Hasil Keputusan nilai Id_hasil keterangan Kode_tiang Gambar III.24. Entity Relationship Diagram (ERD) SPK Produksi Tiang Pancang

26 51 III Normalisasi Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standart untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Bentuk bentuk normalisasi pada rancangan database adalah sebagai berikut : 1. Tabel Pengguna Tabel pengguna memiliki atribut: kode pengguna, username, password, dan hak_akses. Melihat struktur tabel tersebut tidak ada redundansi sehingga sudah memenuhi bentuk normalisasi pertama (1NF). 2. Tabel Kriteria Tabel kriteria memiliki atribut: kode_kriteria, diameter_luar, tebal_beton, luas_penampang, panjang, berat, memuaskan dan cukup. Melihat struktur tabel tersebut tidak ada redundansi sehingga sudah memenuhi bentuk normalisasi pertama (1NF). 3. Tabel Produksi Tabel produksi memiliki atribut: kode_tiang_pancang, tanggal, diameter, luas_penampang, tebal, panjang, berat, beban. Melihat struktur tabel tersebut tidak ada redundansi sehingga sudah memenuhi bentuk normalisasi pertama (1NF). 4. Tabel Himpunan Tabel himpunan memiliki atribut: kode kriteria, id_himpunan, nama_kriteria, himpunan dan nilai. Melihat struktur tabel tersebut tidak

27 52 ada redundansi sehingga sudah memenuhi bentuk normalisasi pertama (1NF). 5. Tabel Hasil Tabel hasil memiliki atribut : id_hasil, kode_tiang, nilai, keterangan. Melihat struktur tabel tersebut tidak ada redundansi sehingga sudah memenuhi bentuk normalisasi pertama (1NF). Jadi, dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa rancangan tabel pada database sudah normal. Artinya sistem akan melakukan aktifitasnya sesuai dengan yang telah ditargetkan sebelumnya karena tidak ada redundansi atau duplikasi data. III.4. Metode Simple Additive Weight (SAW) Langkah-langkah dari metode SAW adalah: 1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu C. 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (C), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (A) sebagai solusi. Contoh Kasus :

28 53 PT. Jaya Beton Indonesia memproduksi tiang pancang dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Menentukan Bobot Kriteria Tabel III.6. Bobot Kriteria Kode Kriteria Bobot C1 Penampang Besi PC Wire 20 C2 Tebal Beton 20 C3 Joint 20 C4 Panjang 20 C5 Berat Menentukan Tunai Konversi dari Diskrit Ke Tunai Kontinu Masing-masing Kriteria Tabel III.7. Ranking Nilai Himpunan Bobot Keterangan 5 Sangat Baik 4 Baik 3 Cukup 2 Buruk 1 Sangat Buruk Tabel III.8. Konversi Nilai Nama Kriteria Diskrit Konversi 7 mm mm 4 Penampang 7.2 mm 3 Besi PC Wire 7.3 mm mm 1 75 mm 5 74 mm 4 Tebal Beton 73 mm 3 72 mm 2 71 mm mm 5 Joint 349 mm mm mm 2

29 54 Panjang Berat 346 mm 1 15 m 5 14 m 4 13 m 3 12 m 2 11 m 1 2,11 Ton 5 1,96 Ton 4 1,81 Ton 3 1,66 Ton 2 1,51 Ton 1 3. Membuat Daftar Kriteria Tiang Pancang Kode Tiang Pancang Tabel III.9. Kriteria Tiang Pancang Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 TP001 7mm 70mm 350mm 6m 113Kg TP mm 69mm 340mm 6.1m 114Kg TP003 7mm 69mm 350mm 6.1m 113Kg TP mm 68mm 320mm 6m 117Kg

30 55 4. Konversi Matrik Kriteria Tabel III.10. Matriks Keputusan Kode Tiang Pancang Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 TP TP TP TP Menghitung Rank Dengan Penjumlahkan Matriks Kriteria Masing Masing Alternatif X= R(1,1) = 5/ Max (5;4;5;2) = 5/5 = 1 R(2,1) = 4/ Max (5;4;5;2) = 4/5 = 0,8 R(1,2) = 5/ Max (5;4;4;3) = 5/5 = 1 R(2,2) = 4/ Max (5;4;4;3) = 4/5 = 0,8 R(1,3) = 5/ Max (5;4;5;2) = 5/5 = 1 R(2,3) = 4/ Max (5;4;5;2) = 4/5 = 0,8 R(1,4) = 5/ Max (5;4;4;5) = 5/5 = 1 R(2,4) = 4/ Max (5;4;4;5) = 4/5 = 0,8 R(1,5) = 5/ Max (5;4;4;1) = 5/5 = 1 R(2,5) = 4/ Max (5;4;4;1) = 4/5 = 0,8 R(3,1) = 5/ Max (5;4;5;2) = 5/5 = 1 R(4,1) = 2/ Max (5;4;5;2) = 4/5 = 0,4 R(3,2) = 4/ Max (5;4;4;3) = 4/5 = 0,8 R(4,2) = 3/ Max (5;4;4;3) = 4/5 = 0,6

31 56 R(3,3) = 5/ Max (5;4;5;2) = 5/5 = 1 R(4,3) = 2/ Max (5;4;5;2) = 4/5 = 0,4 R(3,4) = 5/ Max (5;4;4;5) = 5/5 = 1 R(4,4) = 5/ Max (5;4;4;5) = 4/5 = 1 R(3,5) = 4/ Max (5;4;4;1) = 4/5 = 0,8 R(4,5) = 1/ Max (5;4;4;1) = 4/5 = 0,2 Tabel III.11. Matriks Ternormalisasi Kode Tiang Pancang Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 TP TP002 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 TP ,8 1 0,8 1 TP004 0,4 0,6 0,4 1 0,2 Menghitung Rank Dengan Menjumlahkan Matriks Kriteria Masing Masing Alternatif TP001 : Rank : ( 1 * Bobot C1 ) + ( 1 * Bobot C2 ) + ( 1 * Bobot C3 ) + ( 1 * Bobot C4 ) + ( 1 * Bobot C5 ) : ( 1 * 20 ) + ( 1 * 20 ) + ( 1 * 20 ) + ( 1 * 20 ) + ( 1 * 20 ) : : 100 TP002 : Rank : ( 0,8 * Bobot C1 ) + ( 0,8 * Bobot C2 ) + ( 0,8 * Bobot C3 ) + ( 0,8 * Bobot C4 ) + ( 0,8 * Bobot C5 ) : ( 0,8 * 20 ) + ( 0,8 * 20 ) + ( 0,8 * 20 ) + ( 0,8 * 20 ) + ( 0,8 * 20 ) : : 80 TP003 : Rank : ( 1 * Bobot C1 ) + ( 0,8 * Bobot C2 ) + ( 1 * Bobot C3 ) + ( 0,8 * Bobot C4 ) + ( 1 * Bobot C5 ) : ( 1 * 20 ) + ( 0,8 * 20 ) + ( 1 * 20 ) + ( 0,8 * 20 ) + ( 1 * 20 )

32 57 TP004 : : : 92 Rank : ( 0,4 * Bobot C1 ) + ( 0,6 * Bobot C2 ) + ( 0,4 * Bobot C3 ) + ( 1 * Bobot C4 ) + ( 0,2 * Bobot C5 ) : ( 0,4 * 20 ) + ( 0,6 * 20 ) + ( 0,4 * 20 ) + ( 1 * 20 ) + ( 0,2 * 20 ) : : 52 Tabel III.12. Pengaturan Keterangan Kualitas Kualitas Syarat Penilaian Memuaskan Cukup Memuaskan Kurang Memuaskan 0 69 Tabel III.13. Hasil Perankingan Kode Tiang Pancang Nilai Keterangan Kualitas TP Memuaskan TP Memuaskan TP Memuaskan TP Kurang Memuaskan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada proses metode penilitian dengan metode waterfall. Analisa sistem dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan SMAN 1 Percut Sei Tuan dalam menentukan Pemilihan jurusan menggunakan beberapa faktor ng menjadi kriteria. Pemilihan jurusan mengacu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 28 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. CCBI Northern Sumatra adalah kesulitan dalam mencatat Akumulasi Penyusutan Aktiva yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli peternakan. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan pemilihan bibit kelinci ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual studio. Net dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Dinas Perhubungan Sumatra Utara adalah kesulitan dalam pencatatan serta menentukan banyak setoran pendapatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dirancangan berdasarkan kebutuhan pengguna. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pendukung keputusan pembelian buku bacaan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan pada CV. Baritama Guna Sejahtera saat ini masih menggunakan sistem manual, semua kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di Rutan Kelas I Medan dalam hal pengolahan remisi tahanan masih dilakukan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan untuk proses pengadaan alat kerja clening service yang dilakukan pada CV. Sapta Darma Utama Medan ini masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 36 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Dari hasil analisa yang dilakukan oleh penulis pada SMP Harapan Mekar Medan khususnya pada bagian Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Operasional

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 33 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan III.1.1. Analisa Input Berdasarkan pengamatan penulis proses simpan pinjam pada koperasi PT. Pacific Medan Industri sudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Bandar Klippa masih mengalami kesulitan dalam memilih kualitas produksi buah kelapa sawit yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai masih dilakukan menggunakan aplikasi sederhana yaitu aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Sriwidjaja dalam hal pengolahan penjualan pupuk masih dilakukan dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Yang Sedang Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Coca-Cola adalah kesulitan dalam Perhitungan danpencatatan, dan seringnya terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah dari pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Pemerintahan Provinsi Sumatra Utara Badan Ketahanan Pangan. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem pengolahan data yang saat ini sedang berjalan pada DISPENDASU UPT Medan Utara masih dilakukan secara semi komputerisasi yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Kualitas Buah Apel Menggunakan Metode SAW Pada Swalayan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Penyewaan Gaun Pengantin di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem evaluasi Prosedur Pembayaran Hutang yang diterapkan pada CV. Heru Computer masih dilakukan secara semi komputerisasi, yaitu setiap pendataan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Yang Sedang Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Blue Bird Medan adalah kesulitan dalam mencatat dan membedakan Penyusutan Aktiva

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Bank BPR Sumut KCP Ujung Padang adalah kesulitan dalam mencatat dan membedakan jenis pendapatan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pemilihan karyawan berprestasi pada CV. Cyber Computindo saat ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi dari segi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi petty cash pada PT. ZC Industries (Swagelok Medan) menggunakan metode tidak tetap yang meliputi analisa sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 29 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Kantor SAR Banda Aceh adalah kesulitan dalam mengolah dan mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMPN 13 yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Unitama Sari Mas adalah kesulitan dalam pencatatan data bahan dan pencatatan laporan produksi dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sistem yang sedang berjalan pada saat ini dalam proses seleksi penerimaan team leader di PT. KAO Indonesia masih secara semikomputerisasi, sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Propan Raya adalah kesulitan dalam menetapkan dan mencari harga pokok produksi, serta kesulitan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Pengolahan Aktiva Tetap Pada CV. Jaya Agung yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Sistem Pada dasarnya konsep DSS (Design Support System) atau sistem pengambilan keputusan hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah yang Sedang Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Serdang Tanjung Purba Kab. Deli Serdang adalah adanya kesulitan serta kesalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Matahari Department Store Grand Palladium Medan sulit dalam mengelola diskon aging akan suatu produk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 40 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh RSUD Lukas Nias Selatan adalah kesulitan dalam mengolah data rekam medis akan pasien dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sulitnya untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Kedaung Group Medan adalah adanya kesulitan serta kesalahan dalam pencatatan jumlah data produksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Telkom, Tbk Medan Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Agri First Indonesia adalah kesulitan dalam menetapkan dan mencari harga pokok produksi, serta kesulitan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Jurusan SMK Pada Sekolah Marisi Medan ini merupakan sistem pendukung keputusan untuk membantu siswa siswi dalam memilih jurusan yang sesuai

Lebih terperinci