BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas IV semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada SD Negeri Kopeng 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan alasan a. Guru kelas IV SD Negeri Kopeng 01 menganggap bahwa siswa mempunyai tingkat keaktifan yang rendah dalam mengikuti pembelajaran IPS dikarenakan pembelajaran di sekolah tersebut masih bersifat konvensional dan monoton. b. SD Negeri Kopeng 01 merupakan daerah yang berada dilereng gunung merbabu yang sebagian besar orang tuanya bermata pencaharan sebagai petani dengan tingkat pendidikan yang rendah sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang rendah. 3.1.2Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kopeng 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Waktu pelaksanaan di awali dengan tahap persiapan sampai pelaporan, dilakukan dalam jangka waktu satu semester atau kurang lebih 4 bulan. Dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan April. Alasan mendasar penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2012 sampai bulan April 2012, karena hari-hari tersebut merupakan hari-hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari observasi awal, penyusunan proposal, penyusunan instrumen seperti RPP, lembar evaluasi dan media atau peralatan yang diperlukan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan hasil penelitian dengan rincian kegiatan seperti tersaji pada tabel pelaksanaan penelitian pada halaman 27 sebagai berikut 26

No Jenis Kegiatan 1 Observasi awal dengan guru sampai penyusunan proposal 2 Penyususnan RPP,penyiapan peralatan dan instrumen 3 Pengumpulan data/pelaksanaan penelitian yang terdiri dari siklus I dan siklus II 4 Analisis data 5 Penyusunan laporan Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian Januari 12 Febuari 12 Maret 12 April 12 Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 3.2 Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan judul penelitian yaitu upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui model index card match pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri Kopeng 01 Tahun Pelajaran 2011/2012, maka subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV SD Negeri kopeng 01 tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 16 anak perempuan. Latar belakang siswa tersebut 80% berasal dari keluarga kurang mampu orang tua mereka bermata pencaharian sebagai petani. Siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 01 mempunyai karakteristik yang berbedabeda. Keatifan awal sebelum dilakukannya tindakan masih tergolong rendah. Hal tersebut diperoleh dari informasi guru bahwa dari indikator keaktifan diperoleh rata rata keaktifan yang masih rendah. dalam proses pembelajaran siswa hanya sebatsa mencatat dan menerima begitu saja apa yang disampaikan oleh guru. prestasi awal siswa sebelum dikaukan tindakan juga tergolong rendah. Dari 26 siswa pada pra siklus menunjukan hanya sebesar 53.85%atau sebanyak 14 siswa yang tuntas belajar dengan mendapatkan nilai 65 keriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan sekolah. Siswa yang sudah tuntas belajar ini memang sudah memiliki tingkat pemahaman tergolong tinggi. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa 27

atau 46.15%. Siswa yang tidak tuntas belajar pada umunya sering tidak memperhatikan guru saat guru mengajar, meremehkan tugas yang diberikan guru, tidak mau bertanya pada teman atau pada guru apabila belum jelas dan tidak memanfaatkan sumber belajar yang ada. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variansi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2010). Jadi variabel penelitian merupakan suatu obyek pengamatan dalam penelitian yang akan dipalajari dan akan didapatkan kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah 1. Variabel bebas (Independen) Varabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat (dependen) (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah metode index card match (X). 2. Variabel terikat (dependen) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah: a. Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam pembelajaran berlangsung seperti berinteraksi dengan teman lain ataupun berinteraksi dengan guru, dimana siswa akan giat berusaha untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi diri siswa. Kekatifan belajar adalah variabel (Y 1 ) b. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi belajar adalah variabel (Y 2 ). 3.4 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SD Negeri Kopeng 01 tahun pelajaran 2011/2012, sebagai subyek penelitian. 28

Data yang dikumpulkan dari siswa meliputi data dari evaluasi setiap siklus dan lembar observasi keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran dengan metode index card match. Sedangkan data yang diperoleh dari guru berupa informasi observasi penerapan metode index card match. 3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrument yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,2005). Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Getasan 1 yang berada di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan siswa berjumlah 32. Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan dua kali. Uji validitas dan reabilitas instrumen siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2012 dan instrumen siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2012. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan alat analisis SPSS 17 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas isntrumen dapat dilihat angka pada Corrected Item- Total Coporrelation yang merupakan korelasi antar skor item dengan skor total. Menurut Azwar (1999) batasan yang digunakan untuk menentukan validitas instrumen dalam penelitian ini adalah 0.20. Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas instrumen pada penelitian in menggunakan rumus alpha-cronbach. Batasan instrument dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif jika dikenakan pada suatu objek. Untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas penelitian ini mengacu pada kriteria tingkat reliabilitas yang dikemukakan oleh Masidjo (1995) yang menentukan kriteria tingkat reliabilitas sebagai berikut 29

Tabel 3.2 KriteriaReliabilitas Instrumen Koefisien korelasi 0.91-1.00 0.71-0.90 0.41-0.70 0.21-0.40 Negatif-0,20 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Kualifikasi Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 3.3 Uji Validitas dan ReliabilitasInstrumen Soal Evaluasi Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.818 40 Item Soal Corrected Item- Total Keterangan Correlation VAR00001.463 VALID VAR00002.619 VALID VAR00003.445 VALID VAR00004.564 VALID VAR00005.481 VALID VAR00006.513 VALID VAR00007.375 VALID VAR00009.308 VALID VAR00010.428 VALID VAR00012.291 VALID VAR00014.261 VALID VAR00015.484 VALID VAR00016.235 VALID Item Soal Corrected Item- Total Keterangan Correlation VAR00017.389 VALID VAR00018.282 VALID VAR00019.546 VALID VAR00020.428 VALID VAR00021.367 VALID VAR00022.261 VALID VAR00024.331 VALID VAR00025.562 VALID VAR00033.533 VALID VAR00034.203 VALID VAR00035.324 VALID VAR00038.257 VALID VAR00039.442 VALID VAR00040.403 VALID 30

Berdasarkan tabel uji validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai evaluasi pada siklus I menunjukkan reliabilitas sebesar.818 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas tingkat tinggi. Soal yang validitasnya memenuhi kriteria sebanyak 27 soal dari 40 soal yang diujikan. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus I dalam penelitian yang akan dilakukan. Untuk mengetahui hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.812 40 Item soal Corrected Keterangan Item-Total Correlation VAR00001.295 VALID VAR00004.521 VALID VAR00005.300 VALID VAR00006.294 VALID VAR00007.248 VALID VAR00008.282 VALID VAR00009.549 VALID VAR00010.528 VALID VAR00011.474 VALID VAR00012.224 VALID VAR00015.591 VALID VAR00016.254 VALID VAR00019.249 VALID Item soal Corrected Keterangan Item-Total Correlation VAR00020.236 VALID VAR00021.430 VALID VAR00023.454 VALID VAR00024.564 VALID VAR00027.297 VALID VAR00028.331 VALID VAR00029.500 VALID VAR00031.396 VALID VAR00034.289 VALID VAR00036.478 VALID VAR00038.387 VALID VAR00040.359 VALID Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi siklus II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya.812 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas tingkat tinggi. Soal yang memenuhui kriteria validitas sebanyak 25 31

soal dari 40 soal. Dengan demikian intrumen tersebut dapat digunakan untuk penelitian. Selain uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen yang akan digunakan dalam penelitian juga dilaksanakan uji tingkat kesukaran soal. Ciri soal yang baik adalah bahwa soal tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah untuk dikerjakan kelompok tertentu yang akan di tes. Tingkat kesukaran suatu butir soal ditandai oleh banyaknya siswa yang menjawab dengan betul soal yang bersangkutan maka soal tersebut termasuk dalam tingkat kesukaran mudah dan sebaliknya. Adapun kriteria tingkat kesukaran soal menurut Arikunto (2002) sebagai berikut 0.00 < P 0.30 : Sukar 0.30 < P 0.70 : Sedang 0.70 < P 1.00 : Mudah Uji tingkat kesukaran instrumen akan dilakukan untuk menguji instrumen pra siklus, siklus I dan siklus II yang bertujuan untuk mengetahui kategori instrumen yang digunakan dalam penelitian. Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan uji tingkat sukaran soal terhadap instrumen yang digunakan oleh guru sebagai instrumen yang digunakan sebagai sumber data pada pra siklus. Uji tingkat kesukaran pada instrumen pra siklus menunjukkan dari 30 soal terdapat 14 yang masuk dalam kategori sedang dan 16 soal termasuk mudah. Hasil dari uji tingkat kesukaran instrumen evaluasi siklus I dari 27 soal menunjukkan 18 soal masuk dalam kriteria mudah dan 9 soal masuk dalam kriteria sedang. Sedangkan Uji tingkat kesukaran instrumen evaluasi yang akan digunakan pada siklus II dari 25 soal menunjukan 11 soal masuk dalam kategori mudah, yang masuk dalam kategori sedang sebanyak 12 soal dan sebanyak 2 soal masuk dalam kategori sulit. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa lembar observasi keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode index card matchdan lembar evaluasi untuk mengetahui pencapaian prestasi belajar yang diperoleh siswa. 32

1. Observasi Untuk mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan data secara kualitatif mengenai keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan cara melengkapi format pengamatanatau observasi sebagai instrumen yang bertujuan untuk mencatat kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Kisi-kisi dalam pembuatan lembar observasi adalah sebagai berikut Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa No Aspek yang diamati Soal 1 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 1 2 Terlibat dalam pemecahan masalah 2 3 Bertanya pada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya 4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah 4 5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan pentunjuk guru 5 6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya 6 7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis 7 8 Kesempatan menggunakan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya 3 8 Tabel 3.6 Kisi Kisi Observasi Penerapan Metode Index Card Match No Aspek Indikator Item soal 1 Melakukan kegiatan awal a. Persiapan pembelajaran b. Menyampaikan apersepsi 1,2 3 2 Melakukan kegiatan pembelajaran 3 Melakukan kegiatan penutup c. Menyampaikan tujuan pembelajaran a. Mengarahkan siswa mencari informasi yang berkaitan dengan materi b. Menciptakan pastisipasi siswa dalam kegiatan tanya jawab c. Menyampaikan materi pelajaran d. Mengarahkan siswa bermain index card match e. Membimbing dan menjadi fasilitator saat siswa bermain kartu f. Memberikan umpan balik g. Memberikan refleksi h. Memberikan kesimpulan i. Memberikan evaluasi dan tindak lanjut 4 5 6 7 8, 9 10,11,12, 13,14,15, 16,17,18 20 21 22 23 33

2. Tes Soal tes ini digunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian penggunaan metode index card match dalam meningkatkan prestasi bealajar siswa pada mata pelajaran IPS. Adapun kisi-kisi dalam pembuatan tes adalah sebagai berikut Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal Tes SK KD Indikator Item soal 2. Mengenal 2.3 Mengenal 2.3.1 Siswa dapat Menjelaskan 1,3, 10,17 sumber daya perkembangan pengertian teknologi produksi, alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya komunikasi, dan transportasi 2.3.2 siswa dapat menyebutkan jenis teknologi produksi, komunikasi dan transportasi 2.3.2 siswa dapat membandingkan jenis teknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang digunakan jaman dahulu dan modern 2.3.3 siswa dapat menceritakan pengalaman menggunakan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi 2,4,5,9,12,1 3,14,18,20,2 1,22, 27 6,7,16,19,23,24,26 8,11,15,25 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya 2.4.1 Mengidentifikasi permasalahan sosial yang terdapat di daerahnya 2.4.2 Menceritakan dampak permasalahan sosial yang terdapat di daerahnya 2.4.3 Mengidentifikasi cara mengatasi permasalahan sosial yang terdapat di daerahnya 1,2,3,11,14, 18,21,25 4,7,8,9,12,1 5,19,23 5,610,13,16, 17,20,22,24 34

3.7 Analisis Data Data pada penelitian tindakan ini dianalisis sejak awal pembelajaran sampai pra siklus, siklus I dan siklus II. Analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan diskripsi komparasi yaitu membandingkan data sebelum tindakan atau pra siklus, setrlah tindakan siklus I dan setelah tindakan siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskripsi data. 3.8 Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Yang menjadikan indikator kinerja dalam penilitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa yang ditunjukan dengan adanya kenaikan taraf keaktifan siswa dan kenaikan nilai yang menjadi prestasi siswa pada setiap siklus. Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Yang menjadikan indikator kinerja dalam penilitian ini adalah peningkatan keaktifan yang ditunjukan dengan adanya kenaikan taraf keaktifan siswa. sedangkan indikator kinerja prestasi belajar ditetapkan sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ada di SD Negeri Kopeng 01 pada mata pelajaran IPS yaitu 65 maka melalui model index card matchpeneliti memberi target 75% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai katuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai 65 sesuai KKM 3.9 Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis dan Mc Tagaart (Arikunto, 2010) yang menyatakan bahwa pengamatan dan tindakan merupakan suatu peristiwa yang simultan. Siklus yang akan dipergunakan dalam penelitian ini ada dua sikulus dan masing-masing siklus mengikuti tahapan perencanaa (planning) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan, dan refleksi. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) 35

sehingga dapat langsung memulaitahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi. Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan tingkat keaktifan dan prestasi belajar yang rendah pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 01 dilakukan tahap-tahap perencanaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Permintaan izin Permintaan izin penelitian kepada kepala sekolah di SD Negeri Kopeng 01 2. Observasi dan wawancara Kegiatan observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang SD Negeri Kopeng 01 secara keseluruhan dan keadaan proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS. Kegiatan wawancara dilakukan pada guru kelas IV untuk mengetahui situasi dan kondisi proses pembelajaran IPS dikelas IV yang meliputi keaktifan dan prestasi belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPS 3. Identifikasi masalah Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS kelas IV di SD Negeri Kopeng 01, pembelajaran masih bersifat konvensional, sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa merasa bosan, siswa hanya belajar dengan hafalan dari catatan dan ceramahan guru. Dari hal ini pembelajaran terlihat monoton karena tidak ada interaksi antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa lain. Selain itu juga masih terdapat siswa yang belum dapat menguasai konsep materi yang dipelajari dengan baik karena tingkat pemahaman yang dimiliki siswa tergolong rendah sehingga pencapaian prestasi belajarnya rendah. 4. Menyusun rencana penelitian Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh dengan melakukan 2 siklus tindakan. Pada tahap ini dilakukan seperangkat tahap penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan 36

Pembelajaran). adapun tahap perencanaan tindakan meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi, dalam setiap siklus. Secara rinci prosedur penelitian tindakan pada siklus I dapat dijabarkan dalam uraian berikut 1) Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan. a. Guru menentukan standar kompetensi dan indikator yang akan dicapai b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) c. Menyiapkan kartu tema, kartu soal dan kartu jawaban yang akan diguankan dalam permainan index card match d. Menyiapkan lembar observasi keaktifan belajar siswa, observasi penerapan index card match dan soal evaluasi akhir siklus 2) Pelaksanaan tindakan (action) Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, yaitu sebagai berikut a. Pertemuan pertama Langkah-langkah pembelajarannya adalah:. a) Guru melibatkan siswa untuk mencari informasi materi yang akan Dipelajari b) Guru mengajukan pertanyaan pada siswa berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari c) Guru mulai menjelaskan materi pembelajaran pada siswa d) Siswa menjelaskan pengertian teknologi produksi, komunikasi dantrasnportasi berdasarkan contoh benda yang telah disebutkan e) Siswa mengidentifikasi dan menjelaskan contoh benda serta manfaat teknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang digunakan padajaman dahulu f) Siswa mengidentifikasi dan menjelaskan contoh benda serta manfaatteknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang digunakan padajaman modern 37

g) Guru menjelaskan materi pelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yang masih berkaitan dengan perkembangan teknologi dan pada pertemuan berikutnya akan diadakan permainan mencocokan kartu b. Pertemuan kedua Langkah-langkah pembelajarannya sebagai beikut a) Guru menyampaikan materi yang masih berkaitan denganperkembangan teknologi b) Siswa diminta untuk membandingkan teknologi produksi, komunikasidan transportasi yang digunakan pada jaman dahulu dan modern c) Siswa diminta untuk menceritakan pengalaman menggunakan ataumemanfaatkan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi d) Siswa bermain pencocokan kartu e) Siswa bermain index card match atau pencocokan kartu f) Setiap siswa mencari pasangan tema yang sama dari tema yang sudahditetapkan guru g) Siswa yang sudah mendapatkan tema yang sama duduk berdampingansambil menunggu teman lain mendapatkan pasangan tema h) Siswa berpasangan untuk mengisi satu kartu soal dan satu kartujawaban berdasarkan tema yang diperoleh i) Setiap siswa mengumpulkan kartu yang sudah dibuatnya j) Setelah semua kartu terkumpul guru mengacak semua kartusiswa diminta mengambil satu kartu secara acak k) Siswa yang sudah mendapat kartu tidak boleh melihat isi kartu tersebutsebelum semua siswa sudah mendapatkan kartu l) Siswa mulai mencari pasangan dari kartu yang didapatkannya 38

m) Siswa yang sudah berpasangan duduk berdampingan sambilmenunggu teman lain mendapatkan pasangannya n) Setiap pasangan maju ke depan kelas untuk membacakan pertanyaanpada siswa lain dan meminta siswa lain keculi pasangannya untukmenjawabnya o) Siswa yang memegang kartu jawaban memberikan tanggapan dari jawaban yang diberikan oleh temannya p) Siswa membuat rangkuman dari pengetahuan yang didapatkannya dari permainan kartu c. Pertemuan ke tiga a) Guru memberikan soal tes pada siswa b) Guru bersama siswa membahas soal tes yang sudah dikerjakan untukmengetahui tingkat keberhasilan siswa 3) Pengamatan (observasi) Pengamatan (observasi) dilakukan oleh observer bersamaan dengan pelaksanaan tindakan sedang berlangung sehingga observer dapat menganalisis peristiwa yang terjadi saat proses kegiatan belajar mengajar secara menyuluruh dari kegaitan awal, inti dan akhir untuk mengetahui keaktifan siswa serta penerapan metode index card match yang digunakan guru 4) Refleksi (reflecting) Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan dan untuk melihat kembali apakah tindakan yang dilaksanakan dapat menghasilkan perbaikan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kegiatan refleksi dilakukan setelah guru melakukan tindakan dengan metode index card match. Guru sebagai kolaborator, peneliti, observer dan perwakilan dari siswa melakukan dialog untuk membahas permasalahan yang terjadi didalam pelaksanaan tindakan yang telah terekam dalam lembar observasi dan menganalisis temuantemuan yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini 39

observer memberikan masukan-masukan berdasarkan lembar observasi yang sudah diisi. Guru sebagai pelaksana menceritakan pengalamannya selama melaksankan kegiatan pembelajaran. Sedangkan perwakilan siswa diminta memberikan komentar dari pembelajaran yang sudah mereka laksanakan. Kemudian guru, observer, peneliti dan perwakilan siswa mengambil kesimpulan untuk melihat kekurangan serta kelebihan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Apabila pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada kompetensi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi akan dilanjutkan ke siklus II pada kompetensi berikutnya yaitu mengenal permasalahan sosial. Namun apabila belum memperlihatkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada kompetensi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi maka pada siklus II harus dilakukan tindakan pengulangan (remidi) terhapap proses pembelajaran sampai menunjukan keberhasilan sesuai tujuanyang diharapkan. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan seperti tindakan pada siklus I dengan langkah-langkah kegiatan sebaga berikut 1) Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan. a. Guru menentukan standar kompetensi dan indikator yang akan dicapai b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) c. Menyiapkan kartu tema, kartu soal dan kartu jawaban yang akan diguankan dalam permainan index card match d. Menyiapkan lembar observasi keaktifan belajar siswa, observasi penerapan index card match dan soal evaluasi akhir siklus 2) Pelaksanaan tindakan (action) Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, yaitu sebagai berikut 40

a. Pertemuan pertama a) Guru melibatkan siswa untuk mencari informasi materi yang akan dipelajari b) Guru mengajukan pertanyaan pada siswa berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari c) Guru mulai menjelaskan materi pembelajaran pada siswa d) Siswa menyebutkan contoh permasalahan sosial yang ada dilingkungan sekitar e) Siswa menggolongkan permasalahan sosial yang ada berdasarkan jenis permasalahannya f) Siswa menjeleaskan dampak terjadinya permasalahan sosial g) Siswa menjelaskan dampak dari permasalahan sosial h) Guru menjelaskan materi pelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yang masih berkaitan dengan permasalahan sosial dan pada pertemuan berikutnya akan diadakan permainan mencocokkan kartu b. Pertemuan kedua Langkah-langkah pembelajarannya sebagai beikut a) Guru mengulang sedikit materi yang pembelajaran yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya mengenai permasalhan sosial b) Guru melakukan tanya jawab pada siswa mengenai materi permasalahan sosial c) Siswa bermain index card match atau pencocokan kartu d) Setiap siswa mencari pasangan tema yang sama dari tema yang sudahditetapkan guru e) Siswa yang sudah mendapatkan tema yang sama duduk berdampingansambil menunggu teman lain mendapatkan pasangan tema f) Siswa berpasangan untuk mengisi satu kartu soal dan satu kartu jawaban berdasarkan tema yang diperoleh 41

g) Setiap siswa mengumpulkan kartu yang sudah dibuatnya h) Setelah semua kartu terkumpul guru mengacak semua kartu siswa diminta mengambil satu kartu secara acak i) Siswa yang sudah mendapat kartu tidak boleh melihat isi kartu tersebut sebelum semua siswa sudah mendapatkan kartu j) Siswa mulai mencari pasangan dari kartu yang didapatkannya k) Siswa yang sudah berpasangan duduk berdampingan sambil menunggu teman lain mendapatkan pasangannya l) Setiap pasangan maju ke depan kelas untuk membacakan pertanyaan pada siswa lain dan meminta siswa lain keculi pasangannya untuk menjawabnya m) Siswa yang memegang kartu jawaban memberikan tanggapan dari jawaban yang diberikan oleh temannya n) Siswa membuat rangkuman dari pengetahuan yang didapatkannya dari permainan kartu c. Pertemuan ketiga Berikut merupakan rincian kegiatan pada pertemuan ketiga a) Guru memberikan soal tes pada siswa b) Guru bersama siswa membahas soal tes yang sudah dikerjakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa 3) Pengamatan (observasi) Pengamatan (observasi) dilakukan oleh observer bersamaan dengan pelaksanaan tindakan sedang berlangung sehingga observer dapat menganalisis peristiwa yang terjadi saat proses kegiatan belajar mengajar secara menyuluruh dari kegaitan awal, inti dan akhir untuk mengetahui keaktifan siswa serta penerapan metode index card match yang digunakan guru dengan mendasarkan pada lembar observasi yang telah dipersiapkan. 42

4) Refleksi (reflecting) Kegiatan refleksi kembali dilakukan oleh guru sebagai kolaborator,observer, peneliti dan perwakilan siswa setelah guru melaksanakan tindakan berupa penerapan metode index card matchuntuk memaknai dan memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan tindakan yang telah dilakukan pada siklus II.. 43