PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT. BANK PANIN Tbk dan Entitas Anak

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2018

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1-2

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN

PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2017 ( UNAUDITED) DAN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED)

P.T. VICTORIA INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1

P.T VICTORIA INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (TIDAK AUDIT)

PT. PT BANK GANE SHA

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT POOL ADVISTA INDONESIA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT. PT BANK GANE SHA

PT POOL ADVISTA INDONESIA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 JUNI 2017 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - 0 -

PT POOL ADVISTA INDONESIA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDITED 31 MARET 2017 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - 0 -

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2015

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2012, dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk (d/h PT. VERENA OTO FINANCE Tbk)

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2015

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT VICTORIA INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT CAPITAL FINANCIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Intraco Penta Tbk dan Entitas anak

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

JUMLAH ASET Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT LIPPO SECURITIES Tbk


PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

Beserta Laporan Auditor Independen

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT VICTORIA INSURANCE

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Dewan Komisaris Komisaris Utama Mu min Ali Gunawan Mu min Ali Gunawan. Komisaris Roosniati Salihin Roosniati Salihin

PT CAPITAL FINANCIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT CAPITAL FINANCIAL INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN. 30 Juni 2016 dan PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk. Jalan P. Jayakarta No. 55 Mangga Dua Selatan Sawah Besar Jakarta Pusat

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT INTRACO PENTA TBK DAN ENTITAS ANAK

30 Juni 31 Desember

PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT. POLYCHEM INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 31 Maret 2013, 31 Maret 2012 dan

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan Laporan Posisi Keuangan 3

Transkripsi:

PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)

DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 serta periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2017 dan 2016 - Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 - Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 3-4 - Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 - Laporan Arus Kas Konsolidasian 6-7 - Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 142 INFORMASI TAMBAHAN - Informasi Laporan Posisi Keuangan Tersendiri Entitas Induk 143 144 - Informasi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Tersendiri Entitas Induk 145 - Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Entitas Induk 146 - Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Entitas Induk 147 - Informasi Investasi dalam Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 148

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) 31 MARET 31 DESEMBER Catatan 2017 2016 ASET K a s 5 1,171,395 1,433,984 Giro pada Bank Indonesia 6 11,073,670 10,248,678 Giro pada bank lain 7, 48 Pihak berelasi 82,789 104,979 Pihak ketiga 907,015 1,230,964 Jumlah 989,804 1,335,943 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga 8 6,358,478 12,528,047 Efek - efek - pihak ketiga 9 25,081,872 21,378,759 Cadangan kerugian penurunan nilai (6,300) (6,300) Jumlah 25,075,572 21,372,459 Tagihan derivatif - pihak ketiga 10 10,155 12,850 Kredit 11, 48 Pihak berelasi 500,113 462,648 Pihak ketiga 124,956,516 127,646,821 Cadangan kerugian penurunan nilai (3,143,505) (3,060,349) Jumlah 122,313,124 125,049,120 Tagihan anjak piutang - pihak ketiga 12 1,332,829 1,342,738 Cadangan kerugian penurunan nilai (59,342) (55,305) Jumlah 1,273,487 1,287,433 Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - pihak ketiga 13 15,370,322 4,187,436 Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga 14 1,940,147 1,712,429 Cadangan kerugian penurunan nilai (56,398) (52,628) Jumlah 1,883,749 1,659,801 Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga 15 5,483,183 5,159,176 Cadangan kerugian penurunan nilai (121,384) (104,109) Jumlah 5,361,799 5,055,067 Tagihan akseptasi 16, 48 Pihak berelasi 1,640 2,839 Pihak ketiga 2,473,129 1,793,904 Jumlah 2,474,769 1,796,743 Penyertaan dalam bentuk saham 17 635,787 562,273 Cadangan kerugian penurunan nilai (625) (625) Jumlah 635,162 561,648 Biaya dibayar dimuka 18 238,591 104,449 Aset tetap - bersih 19 9,805,339 9,851,752 Aset pajak tangguhan - bersih 44 303,229 335,480 Aset tak berwujud Perangkat lunak - bersih 20 119,650 120,553 Goodwill 9,918 9,918 Jumlah 129,568 130,471 Aset Lain-lain - bersih 21 2,246,978 2,223,692 JUMLAH ASET - BERSIH 206,715,191 199,175,053 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) 31 MARET 31 DESEMBER Catatan 2017 2016 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera 432,990 256,477 Simpanan 22, 48 Pihak berelasi 1,526,192 1,615,664 Pihak ketiga 144,270,755 141,038,551 Jumlah 145,796,947 142,654,215 Simpanan dari bank lain 23, 48 Pihak berelasi 9 9 Pihak ketiga 2,588,028 1,718,131 Jumlah 2,588,037 1,718,140 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga 24 1,127,680 1,606,876 Liabilitas derivatif 10 Pihak berelasi 2 - Pihak ketiga 16,793 23,930 Jumlah 16,795 23,930 Liabilitas akseptasi 16, 48 Pihak berelasi 1,466 10,423 Pihak ketiga 2,477,726 1,791,549 Jumlah 2,479,192 1,801,972 Surat berharga yang diterbitkan - bersih 25 5,840,939 5,960,556 Pinjaman yang diterima - pihak ketiga 26 3,263,039 3,269,131 Utang pajak 27 321,977 251,771 Liabilitas imbalan pasca kerja 46 882,711 859,092 Liabilitas pajak tangguhan - bersih 44 141 - Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain - lain 28 2,063,990 2,076,947 Obligasi subordinasi - bersih 29 6,885,973 4,495,146 Jumlah Liabilitas 171,700,411 164,974,253 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham Modal dasar - 96.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham 30 2,408,765 2,408,765 Agio saham 30 3,444,330 3,444,330 Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non - pengendali 31 (51,315) (51,315) Penghasilan Komprehensif Lain 33 6,806,903 6,783,649.. Saldo Laba Ditentukan penggunaannya 140,000 140,000 Tidak ditentukan penggunaannya 19,614,364 18,889,464 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 32,363,047 31,614,893 Kepentingan Non Pengendali 32 2,651,733 2,585,907 Jumlah Ekuitas 35,014,780 34,200,800 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 206,715,191 199,175,053 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 2

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT) PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL 31 MARET 31 MARET Catatan 2017 2016 Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh 35, 48 4,169,363 4,090,451 Provisi dan komisi kredit 111,922 144,089 Jumlah pendapatan bunga 4,281,285 4,234,540 Beban Bunga 36, 48 2,199,414 2,236,451 Pendapatan Bunga - bersih 2,081,871 1,998,089 Pendapatan Operasional Lainnya Keuntungan bersih penjualan efek 37 34,198 28,888 Provisi dan komisi selain kredit - bersih 38 29,710 26,645 Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 28,473 31,110 Kenaikan (penurunan) nilai efek yang diperdagangkan 9 23,117 38,293 Bagian laba bersih entitas asosiasi 17 24,388 22,385 Lainnya 39 361,910 146,950 Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 501,796 294,271 Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai Aset keuangan 9, 11 459,751 380,474 12, 14, 15, 40, 48 Aset non keuangan 21, 40 90 85,665 Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai 459,841 466,139 Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi 41, 48 417,966 408,701 Tenaga kerja 42 484,216 431,521 Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya 46 61,020 55,090 Lainnya 43 177,639 148,335 Jumlah Beban Operasional Lainnya 1,140,841 1,043,647 Beban Operasional Lainnya - Bersih (1,098,886) (1,215,515) LABA OPERASIONAL 982,985 782,574 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 3

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 31 MARET Catatan 2017 2016 PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Hasil sewa 1,473 2,510 Lainnya - bersih 21,304 4,859 PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH 22,777 7,369 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 1,005,762 789,943 MANFAAT (BEBAN) PAJAK 44 Pajak kini (228,694) (188,267) Pajak tangguhan (16,663) (2,463) Jumlah (245,357) (190,730) LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 760,405 599,213 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 33 Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan revaluasi aset tetap (24,148) - Bagian pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi 17 (357) (1,819) Jumlah pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi untuk tahun berjalan (24,505) (1,819) Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual 63,407 32,305 Manfaat (beban) pajak terkait dengan pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 44 (15,851) (8,077) Jumlah pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi untuk tahun berjalan 47,556 24,228 Jumlah Laba Komprehensif 783,456 621,622 LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk 724,708 574,321 Kepentingan Non Pengendali 32 35,697 24,892 LABA BERSIH 760,405 599,213 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk 748,154 597,220 Kepentingan Non Pengendali 35,302 24,402 Jumlah Laba Komprehensif 783,456 621,622 LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 45 Dasar/Dilusian 30.09 23.84 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 4

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT) Selisih transaksi Penghasilan komprehensif lain Perubahan nilai Ekuitas yang ekuitas dengan Keuntungan wajar efek Bagian penghasilan Saldo laba dpt diatribusikan Kepentingan Modal Agio pihak Surplus revaluasi (kerugian) tersedia komprehensif lain Ditentukan Tidak ditentukan ke pemilik Non Jumlah Catatan saham saham non-pengendali aset tetap aktuarial untuk dijual atas entitas asosiasi penggunaannya penggunaannya entitas induk Pengendali Ekuitas Saldo per 1 Januari 2016 2,408,765 3,444,330 (51,104) 6,061,063 (140,193) 4,600 1,614 140,000 16,482,118 28,351,193 2,455,010 30,806,203 Laba bersih periode berjalan - - - - - - - - 574,321 574,321 24,892 599,213 Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak 33 - - - - - 23,681 (782) - - 22,899 (490) 22,409 Setoran modal entitas anak - - - - - - - - - - 95 95 Saldo per 31 Maret 2016 2,408,765 3,444,330 (51,104) 6,061,063 (140,193) 28,281 832 140,000 17,056,439 28,948,413 2,479,507 31,427,920 Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non pengendali 31 - - (211) - - - - - - (211) 211 - Laba bersih periode berjalan - - - - - - - - 1,830,972 1,830,972 87,863 1,918,835 Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak 33 - - - 781,206 3,899 49,330 1,285 - - 835,719 12,009 847,728 Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - - (2,053) - - - - 2,053-1,263 1,263 Setoran modal entitas anak - - - - - - - - - - 5,054 5,054 Saldo per 31 Desember 2016 2,408,765 3,444,330 (51,315) 6,840,216 (136,295) 77,611 2,117 140,000 18,889,464 31,614,893 2,585,907 34,200,800 Laba bersih periode berjalan - - - - - - - - 724,708 724,708 35,697 760,405 Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak 33 - - - (23,963) - 47,515 (153) - - 23,399 (395) 23,004 Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - - (145) - - - - 192 47-47 Setoran modal entitas anak - - - - - - - - - - 30,524 30,524 Saldo per 31 Maret 2017 2,408,765 3,444,330 (51,315) 6,816,108 (136,295) 125,126 1,964 140,000 19,614,364 32,363,047 2,651,733 35,014,780 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 5

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : 31 MARET 31 MARET 2017 2016 Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 4,239,420 4,126,118 Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar (2,153,959) (2,222,470) Penerimaan pendapatan operasional lainnya 329,609 202,483 Pembayaran beban operasional lainnya (1,108,092) (1,013,554) Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih 20,334 55,588 Penerimaan pendapatan non operasional - bersih 20,720 7,308 Pembayaran beban pajak (147,058) (107,531) Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 1,200,974 1,047,942 Penurunan (kenaikan) aset operasi Efek-efek (1,606,764) 357,378 Kredit 2,380,459 1,127,005 Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (11,182,886) 1,297,261 Piutang sewa pembiayaan (231,448) 106,273 Penempatan pada bank lain 396,560 834,407 Piutang pembiayaan konsumen (357,896) (25,169) Tagihan anjak piutang 9,909 3,205 Aset lain-lain (81,781) (78,869) Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera 176,512 93,866 Simpanan 3,142,731 (393,501) Simpanan dari bank lain 869,897 2,829,576 Liabilitas Akseptasi (806) 1,783 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (479,196) (2,426,448) Liabilitas lain-lain (13,778) (10,843) Kas bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (5,777,513) 4,763,866 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan penyertaan pada entitas asosiasi (5,250) - Hasil penjualan aset tetap 623 768 Penerimaan dividen 34 - Perolehan aset tetap (10,276) (23,262) Kas bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (14,869) (22,494) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerbitan surat berharga 2,400,000 - Pelunasan surat berharga yang diterbitkan (132,000) - Penambahan modal disetor entitas anak dari exercise waran 27,158 1,234 Biaya emisi obligasi yang diterbitkan (11,614) - Pembayaran pinjaman yang diterima (6,092) (142,834) Kas bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 2,277,452 (141,600) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (3,514,930) 4,599,772 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 25,150,092 20,744,977 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 21,635,162 25,344,749 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 6

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 31 MARET 2017 2016 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari : Kas 1,171,395 1,163,472 Giro pada Bank Indonesia 11,073,670 8,952,260 Giro pada Bank Lain 989,804 1,152,363 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 6,358,478 8,929,101 Sertifikat Bank Indonesia 2,041,815 5,147,553 Total kas dan setara kas 21,635,162 25,344,749 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 7

1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 42 tanggal 19 Mei 2016 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, sehubungan dengan penyesuaian anggaran dasar sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0055417 tertanggal 8 Juni 2016. Bank berkedudukan di Jakarta dengan 58 kantor cabang di Indonesia dan 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah rata-rata karyawan Bank dan entitas anak 11.597 karyawan pada 31 Maret 2017 dan 10.930 karyawan pada 31 Desember 2016. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group dengan entitas induk terakhir adalah PT Panin Investment. Susunan pengurus dan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Drs. Johnny N. Wiraatmadja Drs. Johnny N. Wiraatmadja Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Lintang Nugroho Lintang Nugroho Wakil Presiden Komisaris Chandra R. Gunawan **) Chandra R. Gunawan **) Komisaris Independen Drs. H. Riyanto Drs. H. Riyanto Drs. H. Bambang Winarno Drs. H. Bambang Winarno Komisaris Lianna Loren Limanto Lianna Loren Limanto Direksi Presiden Direktur Herwidayatmo Herwidayatmo Wakil Presiden Direktur I Roosniati Salihin Roosniati Salihin Wakil Presiden Direktur II Hendrawan Danusaputra *) Hendrawan Danusaputra *) Direktur Perbankan Ritel Ng Kean Yik Ng Kean Yik Direktur Perbankan Komersial Edy Heryanto Edy Heryanto Direktur Perkreditan dan Korporasi Januar Hardi Januar Hardi Direktur Umum dan SDM Lionto Gunawan Lionto Gunawan Direktur Institutional Banking Hendrawan Danusaputra Hendrawan Danusaputra Direktur Treasury Gunawan Santoso Gunawan Santoso Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Antonius Ketut Dwirianto Antonius Ketut Dwirianto Direktur Administrasi Keuangan H. Ahmad Hidayat H. Ahmad Hidayat Direktur Operasional Suwito Tjokrorahardjo **) Suwito Tjokrorahardjo **) 8

31 Maret 2017 31 Desember 2016 Komite Audit Ketua Drs. H. Riyanto Drs. H. Riyanto Anggota Yessica Novia Santoso Yessica Novia Santoso Lukman Abdullah Lukman Abdullah Lianna Loren Limanto Lianna Loren Limanto Komite Pemantau Risiko Ketua Lintang Nugroho Lintang Nugroho Anggota Drs. H. Bambang Winarno Drs. H. Bambang Winarno Lukman Abdullah Lukman Abdullah Yessica Novia Santoso Yessica Novia Santoso Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Drs. H. Bambang Winarno Drs. H. Bambang Winarno Anggota Drs. Johnny N. Wiraatmadja Drs. Johnny N. Wiraatmadja Drs. H. Riyanto Drs. H. Riyanto Akijat Lukito Akijat Lukito Yusak Zefanya Yusak Zefanya Internal Audit Herbert J.S. Sibuea Herbert J.S. Sibuea Sekretaris Perusahaan Jasman Ginting Jasman Ginting (*) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 13 Desember 2016 Berlaku efektif jika sudah mendapat persetujuan dari OJK. (**) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 29 Mei 2015 Berlaku efektif jika sudah mendapat persetujuan dari OJK. Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012. b. Entitas anak Bank memiliki secara langsung lebih dari 50% saham atau memiliki pengendalian atas manajemen entitas anak berikut: Entitas anak Jenis Usaha Persentase Pemilikan Tahun Operasi Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) Komersial 31-Mar-17 31-Dec-16 31-Mar-17 31-Dec-16 Rp juta Rp juta PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI) Lembaga pembiayaan 51,49% 51,49% 1982 7,360,890 6,744,190 PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PDSB) Bank Syariah 50,22% 51,61% 2009 8,996,498 8,757,964 PT Verena Multi Finance Tbk (VMF) Lembaga pembiayaan 42,87% 42,87% 1994 1,703,114 1,790,467 Seluruh entitas anak berdomisili di Jakarta, dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Bank mempunyai kepemilikan sebesar 42,87% pada VMF, namun manajemen menyimpulkan bahwa Bank memiliki hak suara yang cukup dominan untuk mengarahkan aktivitas relevan dari VMF berdasarkan ukuran absolut dari kepemilikan Bank dan ukuran relatif dan penyebaran kepemilikan dari pemegang saham lain. Bagian kepemilikan sebesar 24,35% dan 9,74% dimiliki masing-masing oleh PT Verena Kapital dan Murniaty Santoso. Bagian 23,04% lainnya dimiliki oleh beberapa pemegang saham individu, yang secara individual memiliki tidak lebih dari 5%. Per tanggal 16 Januari 2017 yaitu tanggal berakhirnya pelaksanaan Waran Seri I, total Waran Seri I yang telah dilaksanakan adalah berjumlah 48.986.878.160 waran sehingga kepemilikan Bank menurun menjadi 50,22%. Rincian dari entitas anak yang tidak dimiliki sepenuhnya dimana Grup memiliki kepentingan non pengendali diungkapkan di Catatan 32. 9

c. Penawaran Umum Efek Grup Penawaran Umum Saham Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas 1.637.500 saham Bank kepada masyarakat. Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut: Nilai Harga Jumlah Nominal Penawaran Nomor dan tanggal surat Tahun Keterangan Saham per saham per saham efektif dari Bapepam Rp Rp 1982 Penawaran Umum Perdana 1,637,500 1,000 3,475 SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982 1983 Penawaran Umum Kedua 3,162,500 1,000 3,550 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983 1989 Penawaran Umum Terbatas I 914,655 1,000 4,500 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989 1990 Penawaran Umum Terbatas II 2,614,410 1,000 13,000 21 April 1990 1995 Penawaran Umum Terbatas III 60,180,462 1,000 1,900 S-725/PM/1995 8 Juni 1995 1997 Penawaran Umum Terbatas IV 300,902,312 500 1,200 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997 1998 Penawaran Umum Terbatas V 702,105,395 500 500 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998 1999 Penawaran Umum Terbatas VI 1,225,406,221 250 1,100 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999 2006 Penawaran Umum Terbatas VII 4,016,358,393 100 350 S-791/BL/2006 28 Juni 2006 Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 31 Maret 2017, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa. Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 17 Juni 2016, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan surat No. S-299/D.04/2016 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahun 2016 kepada masyarakat dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 10.000 miliar. Pada tanggal 28 Juni 2016, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap I Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 2.000 miliar. Pada tanggal 29 Juni 2016, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 2016, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 2.125 miliar. Pada tanggal 28 Oktober 2016, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 12 Desember 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-14175/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2012, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 Nopember 2012, VMF memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam-LK berdasarkan surat No. S-13646/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance kepada masyarakat dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp 1.000 miliar. 10

Pada tanggal 11 Desember 2012, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 dengan nilai nominal Rp 300 miliar. Pada tanggal 12 Desember 2012, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Obligasi telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 9 Desember 2016. Pada tanggal 24 Desember 2013, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 dengan nominal Rp 153 miliar. Pada tanggal 27 Desember 2013, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Obligasi telah dilunasi sebesar Rp. 113 miliar pada tanggal 23 Desember 2016. Sisa outstanding Rp 40 miliar. Pada tanggal 19 Maret 2014, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 dengan nominal Rp 135 miliar. Pada tanggal 20 Maret 2014, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Obligasi telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 19 Maret 2017. Penawaran Umum Medium Term Notes Pada tanggal 26 Maret 2015 CFI menerbitkan Medium Term Notes II Clipan Finance Indonesia Tahun 2015 dengan nilai nominal sebesar Rp 700 miliar sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Penerbitan dan Agen Pemantauan Medium Term Notes II Clipan Finance Indonesia Tahun 2015 No. 53 tanggal 25 Maret 2015. Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Pada tanggal 17 Juni 2016, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dengan surat No. S-299/D.04/2016 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahun 2016 kepada masyarakat dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 10.000 miliar. Pada tanggal 29 Juni 2016, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap I Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 100 miliar. Pada tanggal tersebut, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 17 Maret 2017, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 2.400 miliar. Pada tanggal tersebut, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 12 Desember 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No.S-14175/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.000 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2012, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.460 miliar. Pada tanggal 5 November 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan standar baru, sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada 1 Januari 2016. Amandemen PSAK 5 Segmen Operasi, (i) mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kriteria penggabungan segmen operasi, termasuk deskripsi singkat tentang segmen operasi yang 11

telah digabungkan dan indikator ekonomik yang telah dinilai dalam menentukan bahwa segmen operasi yang digabungkan memiliki karakteristik ekonomik yang serupa; dan (ii) mengklarifikasi bahwa rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen secara regular disediakan kepada pengambil keputusan operasional. Grup menggabungkan beberapa segmen operasi menjadi satu segmen operasi tunggal dan membuat pengungkapan yang disyaratkan dalam Catatan 50 sesuai dengan amandemen. Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan konsolidasian pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya: Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 7, Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi PSAK 13, Properti Investasi Amandemen PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Takberwujud: Model Revaluasi penyajian kembali secara proporsional depresiasi dan amortisasi PSAK 22, Kombinasi Bisnis PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas dan PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar PSAK 70. Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Standar baru ini secara khusus mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan Undang-undang tentang Pengampunan Pajak. PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen telah melakukan review atas peraturan di atas dan menerapkan sesuai dengan standar yang berlaku. b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi. Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: Amandemen PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 69: Agrikultur Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen telah melakukan review atas peraturan di atas, dan tidak terdapat dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian. 12

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis, kecuali aset tetap dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Laporan keuangan entitas anak yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2014) tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah. c. Dasar Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai dimana Bank memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Bank menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan di atas. Ketika Bank memiliki kurang dari hak suara mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Bank mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Bank cukup untuk memberikan Bank kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Bank relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Bank, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Bank memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya. Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Bank memperoleh pengendalian atas entitas anak dan akan dihentikan ketika Bank kehilangan pengendalian pada entitas anak. Secara khusus, pendapatan dan beban entitas anak diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian Bank sampai tanggal ketika Bank berhenti untuk mengendalikan entitas anak. 13

Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan nonpengendali. Bank juga mengatribusikan total laba komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup. Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian. Perubahan kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian Grup atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari kepemilikan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan non pengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk. Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Grup telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan/diizinkan oleh standar akuntansi yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk akuntansi berikutnya dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama. d. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan. Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan non pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon. Kepentingan non-pengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas bagian proposional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur 14

pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain. Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi. Akuntansi berikutnya untuk perubahan nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjensi diklasifikasikan. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada setiap tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Laporan keuangan individu masing-masing entitas Grup diukur dan disajikan dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian dari Grup dan laporan posisi keuangan Bank disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Bank dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasian. Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual grup, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya. f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. iii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. iv. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 15

v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). viii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor. Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. g. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3k. 16

Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) AFS aset keuangan adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan baik sebagai AFS atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) dimiliki hingga jatuh tempo atau (c) aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. 17

Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Grup harus menghitung: Probability of default ( PD ) model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. Recoverable amount didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow). Loss given default ( LGD ) Grup mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Grup apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan. Loss identification period ( LIP ) periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/ pembiayaan secara individual. Exposure at default ( EAD ) Grup mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/ pembiayaan pada saat terjadi tunggakan. PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/ piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/ piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset 18