BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

dokumen-dokumen yang mirip
Perbandingan Time Serries Bank BRI, Mandiri, dan BNI Dengan Lima Bank. Berikut ini adalah data perbandingan rasio-rasio penilaian kesehatan bank

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode CAMEL di PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan jelas dalam GBHN bahwa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan urat nadi perekonomian suatu bangsa, sehingga apabila terjadi masalah di dunia perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak yang kelebihan dana kemudian menempatkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana melalui penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Perbankan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup masyarakat serta menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi pembayaran serta alat transmisi kebijakan moneter (Mouri, 2012). Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat. Guna menjaga kepercayaan masyarakat, maka tingkat kesehatan bank perlu dipelihara. Pemeliharaan kesehatan bank dapat dilakukan dengan cara tetap menjaga likuiditasnya sehingga bank dapat memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang menarik atau mencairkan simpanannya sewaktu-waktu. Kesiapan dalam pemenuhan kewajiban sewaktu-waktu menjadi semakin penting mengingat peranan bank sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Disamping faktor likuiditas, keberhasilan suatu bank juga ditentukan oleh kesanggupan para pengelola dalam menjaga 1

rahasia keuangan nasabah yang dipercayakan kepadanya serta keamanan atas uang dan asset lainnya yang dititipkan pada bank. Laporan keuangan bank disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu (Taswan, 2006:37). Pengukuran kinerja bank dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan analisis rasio keuangan untuk mengetahui beberapa aspek yang berpengaruh terhadap posisi keuangan serta perkembangan bank tersebut. Dalam menilai kinerja perusahaan perbankan, umumnya digunakan lima aspek penilaian yaitu Capital, Assets, Management, Earnings dan Liquidity (CAMEL). Kelima aspek tersebut dihitung dengan menggunakan rasio keuangan. Indikator-indikator rasio CAMEL yang digunakan dalam mengukur tingkat kesehatan bank adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Berdasarkan laporan keuangan pada bank umum milik pemerintah dan bank umum swasta nasional, sepanjang tahun 2014 laba dari 6 bank beraset besar yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), Bank CIMB Niaga dan Bank Danamon mencapai Rp82,13 triliun. Angka tersebut tumbuh 5,18 persen dibandingkan periode akhir 2013 yang mencapai Rp78,09 triliun. Di tahun 2014 total laba yang dibukukan oleh Bank Mandiri, BRI dan BNI mencapai Rp56 triliun atau naik 12,07 persen dari laba tahun 2013 yang mencapai Rp49,97 triliun. Sementara bank milik swasta 2

hanya mencatat total laba Rp26,13 triliun atau turun 7,06 persen dari perolehan laba di akhir tahun 2013 yang sebesar Rp28,12 triliun. (Kompas, 2015) Dari kategori bank plat merah, hampir semua bank mengalami kenaikan laba bersih setiap tahunnya selama periode 2010 hingga 2014. Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih menjadi bank dengan laba bersih terbesar. Bank spesialis kredit mikro ini memperoleh laba bersih berturut-turut Rp11,47 triliun; Rp15,08 triliun; Rp18,52 triliun; Rp21,16 triliun dan Rp24,19 triliun. Kemudian disusul oleh Bank Mandiri yang memperoleh laba bersih berturut-turut sebesar Rp8,75 triliun; Rp11,37 triliun; Rp14,30 triliun; Rp17,21 triliun dan Rp19,42 triliun. Untuk Bank Negara Indonesia (BNI) memperoleh laba bersih berturut-turut sebesar Rp4,06 triliun; Rp5,77 triliun; Rp6,79 triliun; Rp8,88 triliun dan Rp10,51 triliun. Berikut ini adalah grafik kenaikan laba bersih bank umum milik pemerintah selama periode 2010 hingga 2014: Laba Bersih Bank Umum Milik Pemerintah MANDIRI BNI BRI 11,472,000 8,750,708 4,064,772 18,521,000 15,083,000 14,301,901 11,377,033 5,779,209 6,792,072 24,197,000 21,160,000 17,212,968 19,428,328 10,515,588 8,881,963 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber: bi.go.id, 2015 (diolah) Grafik 1.1 Laba Bersih Bank Umum Milik Pemerintah 3

Sementara itu, dari kategori bank swasta nasional, Bank Central Asia (BCA) menjadi bank dengan perolehan laba bersih paling tinggi selama periode 2010 hingga 2014. Bank Central Asia (BCA) memperoleh laba berturut-turut sebesar Rp8,11 triliun; Rp10,58 triliun; Rp11,97 triliun; Rp14,36 triliun dan Rp15,96 triliun. Kemudian disusul Bank CIMB Niaga yang memperoleh laba bersih berturut-turut sebesar Rp2,54 triliun; Rp3,09 triliun; Rp4,09 triliun; Rp4,14 triliun dan Rp2,60 triliun. Selanjutnya Bank Danamon yang perolehan laba bersihnya berturut-turut Rp2,04 triliun; Rp2,52 triliun; Rp3,24 triliun; Rp2,96 triliun dan Rp4,35 triliun. Berikut ini adalah grafik laba bersih bank umum swasta nasional selama periode 2010 hingga 2014: Laba Bersih Bank Swasta Nasional BCA CIMB DANAMON 14,369,307 15,962,981 10,585,687 11,974,418 8,117,995 2,548,253 1,894,737 3,099,158 2,521,682 4,092,279 4,148,347 3,247,425 2,963,654 4,358,567 2,609,024 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber: bi.go.id, 2015 (diolah) Grafik 1.2 Laba Bersih Bank Swasta Nasional Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh La Porta et all (1999) dalam Christian (2009) mengenai peran kepemilikan pemerintah dalam kinerja bank disebutkan bahwa kepemilikan pemerintah memperlambat perkembangan yang 4

terjadi di sektor keuangan. Berbeda dengan penelitian La Porte et all, kajian Infobank (2007) terkait dengan penyusunan peringkat perbankan nasional berdasarkan kinerja keuangan CAMEL, menunjukkan bahwa bank umum milik pemerintah selalu menempati posisi teratas dalam daftar peringkat bank umum di Indonesia. Dengan kepemilikan bank yang cukup beragam jenisnya baik pemerintah, swasta maupun asing, perlu dilihat lagi lebih jauh pengaruhnya terhadap kinerja keuangan masing-masing bank. Berdasarkan adanya dua pendapat berbeda tersebut di atas maka penelitian ini berjudul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional dengan Menggunakan Rasio CAMEL 2010-2014 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah belum memahami kinerja keuangan bank umum milik pemerintah dan bank swasta nasional periode 2010-2014 untuk masing-masing rasio keuangan. 1.3 Batasan Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini dilakukan pada 3 bank umum milik pemerintah dan 3 bank umum swasta nasional yang mempunyai laba bersih di atas 2 triliun yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), CIMB Niaga dan Bank Danamon. 5

2. Data yang digunakan berupa laporan keuangan bank periode 2010 sampai dengan 2014. 3. Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Return On Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Laba Operasional (BOPO) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Perkembangan kinerja bank umum milik pemerintah dan bank umum swasta nasional periode 2010-2014. 2. Perbandingan kinerja keuangan antara bank umum milik pemerintah dengan bank umum swasta nasional yang ada di Indonesia diukur dengan masing-masing rasio keuangan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh bagi beberapa pihak mengenai penelitian ini adalah: 1. Bagi akademik, memberikan kontribusi sebagai tambahan referensi dalam penelitian sejenis di masa yang akan datang. 2. Bagi sektor perbankan, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola bank agar dapat menghasilkan kinerja yang baik sehingga dapat lebih meningkatkan nilai bank atau perusahaan. 6

3. Bagi masyarakat umum pengguna jasa perbankan, menjadi masukan dalam menganalisa kinerja bank sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dasar dalam penanaman investasi. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam penyajian dan pembahasannya, maka tugas akhir ini dibagi ke dalam lima bab, yaitu: BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penellitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan dan kerangka pemikiran. BAB II : Landasan Teori Dalam bab ini akan dikemukakan tentang landasan teori mengenai bank yang meliputi pengertian bank dan jenis-jenis bank, laporan bank yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas, kinerja keuangan, analisis rasio keuangan, aspek pengukur kinerja perusahaan perbankan yang terdiri dari aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas BAB III : Metodologi Penelitian Dalam bab ini akan dikemukakan tentang desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis data, metode pengumpulan data, pengukuran variabel penelitian dan metode analisis data. 7

BAB IV : Analisa dan Pembahasan Dalam bab ini akan dikemukakan tentang analisis data yang meliputi perkembangan kinerja bank umum milik pemerintah, perkembangan kinerja bank umum swasta nasional, statistik deskriptif bank umum milik pemerintah, statistik deskriptif bank umum swasta nasional dan pembahasan BAB V : Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini akan dikemukakan tentang kesimpulan dari penelitian. 1.7 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran menunjukkan skema yang menjelaskan antar variabel dalam penelitian tersebut. Penelitian ini menganalisis tentang kinerja keuangan bank umum nasional yang dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bank umum milik pemerintah meliputi Bank Mandiri, Bank Nasional Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) serta bank umum swasta nasional meliputi Bank Central Asia (BCA), CIMB Niaga dan Bank Danamon. Kinerja keuangan bank dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rasio keuangan model CAMEL (Capital, Assets, Management, Earning dan Liquidity) yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Return On Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Rasio keuangan tersebut kemudian akan diuji dengan uji statistik deskriptif. Apabila kerangka pemikiran digambarkan dalam bentuk bagan akan sebagai berikut: 8

Bank Umum Pemerintah Bank Umum Swasta Nasional CAR NPL NIM ROA BOPO LDR Uji Statistik Deskriptif Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Keterangan: CAR : Capital Adequacy Ratio NPL NIM : Non Performing Loan : Net Interest Margin ROA : Return On Assets BOPO : Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional LDR : Loan to Deposit Ratio 9