BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi parabola dengan merek BP Sat dan merek QQ. PT. Bintang Persada Satelit didirikan pada tahun 2001. Sebelum perusahaan ini didirikan, pemilik perusahaan ini, Bapak Susanto Lim hanya menerima perbaikan parabola di rumahnya. Beberapa tahun kemudian, ia bekerja sebagai agen televisi berlangganan. Karena jaringan bisnis tersebut mulai meluas dan permintaan yang meningkat pesat, ia mulai berpikir untuk mendirikan pabrik sendiri dari modal yang telah dikumpulkan. Pada tahun 2001, Director dari PT. Bintang Persada Satelit mulai mendirikan pabrik di Jl. Ladang, Titi Kuning. Di pabrik itulah para pekerja merakit parabola dan perangkatnya. Setelah beberapa tahun perusahaan tersebut beroperasi dan mengalami peningkatan pendapatan, pemilik perusahaan memperluas bisnisnya dengan memproduksi kereta sorong dengan merek Kiu Kiu. PT. Bintang Persada Satelit ini beralamat di Jalan Raya Medan-Delitua yaitu Jalan Brigjend Zein Hamid / Jalan Ladang, Gang Perdamaian No. 34, Medan dan memiliki kantor pemasaran di Jalan Sutomo Ujung Medan.
Orientasi pasar PT. Bintang Persada Satelit adalah berbagai daerah di Pulau Sumatera dan sekarang telah meluas hingga ke luar Pulau Sumatera yaitu Pulau Jawa dan wilayah Indonesia Bagian Timur. 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Bintang Persada Satelit adalah suatu perusahaan manufaktur swasta yang bergerak di bidang pembuatan parabola. Perusahaan tersebut memproduksi parabola yang terdiri atas dua merek, yaitu merek BP Sat dan QQ. Masing-masing merek memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Selain memproduksi parabola, PT. Bintang Persada Satelit Medan juga melayani produksi berupa kereta sorong Kiu-Kiu, tetapi yang menjadi prioritas utama produksi perusahaan ini adalah parabola. 2.3. Lokasi Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit terletak di Jalan Raya Medan-Delitua yaitu Jalan Brigjend Zein Hamid / Jalan Ladang, Gang Perdamaian No. 34, Medan. PT. Bintang Persada Satelit menempati areal seluas ± 1,5 Hektar. 2.4. Daerah Pemasaran Produk-produk yang diproduksi PT. Bintang Persada Satelit Medan, dipasarkan ke berbagai daerah di Pulau Sumatera dan sekarang meluas hingga ke wilayah Pulau Jawa dan Indonesia Bagian Timur.
Perusahaan ini memiliki kantor pemasaran di beberapa kota, seperti Jakarta, Padang dan sebagainya. Untuk daerah Medan, produk parabola ini memiliki kantor pemasaran di Jl. Sutomo Ujung, Medan. 2.5 Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara anggota organisasi yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Struktur organisasi merupakan bagian yang penting dalam pendirian suatu perusahaan untuk memperlancar jalannya perusahaan, sehingga pendistribusian tugas, dan tanggung jawab serta hubungan antara satu anggota dengan yang lain menjadi jelas. Dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik karena perintah yang akan diterima oleh seorang bawahan dari atasannya tidak akan tumpang tindih dengan perintah atasan yang lain kepada bawahan tersebut. Bentuk struktur organisasi pada PT. Bintang Persada Satelit adalah bentuk fungsional. Struktur organisasi fungsional yaitu di mana terdapat hubungan organisasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi/divisi/sub divisi. Adapun struktur organisasi PT. Bintang Persada Satelit dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Direktur Wakil Direktur General Manager Auditor Financial and Accounting Manager Purchasing Operational Manager Marketing Manager HRD Manager Tax Accounting ADM Financial and Accounting Kabag T.Engineering Kabag Produksi Kabag Logistik Kabag General Administration Machinery Electrical Technical Supervisor Dish Supervisor Mounting Supervisor K. Sorong ADM Logistik Supervisor Gudang Security Karyawan Cleaning Service Driver Sumber: PT. Bintang Persada Satelit Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Bintang Persada Satelit
2.5.1. Pembagian Tugas dan Tanggung jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit dapat dilihat pada lampiran 1. 2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.6.1. Jumlah Tenaga Kerja Salah satu faktor yang mempunyai peranan penting di dalam menjalankan dan mengendalikan kegiatan guna mencapai tujuan perusahaan ialah tenaga kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat diperoleh melalui proses recruitment (fungsi penarikan tenaga kerja). Kegiatan utama proses recruitment adalah program penerimaan tenaga kerja, diharapkan dapat memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. PT. Bintang Persada Satelit memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 166 orang dengan perincian ditunjukkan pada Tabel 2.1. berikut: Tabel 2.1. Tenaga Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja No. Jabatan Jumlah 1. Direktur 1 2. Wakil Direktur 1 3. General Manager 1 4. Auditor 1 5. Financial and Accounting Manager 1 6. Operational Manager 1 7. Marketing Manager 1 8. HRD Manager 1 9. Purchase 2 10. Tax 1 11. Accounting 3 12. ADM Financial and Accounting 4 13. Kabag T. Engineering 1 14. Kabag Produksi 1
Tabel 2.1. Tenaga Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja (Lanjutan) No. Jabatan Jumlah 15. Kabag Logistik 1 16. Kabag General Administration 1 17. Machinery 2 18. Electrical 2 19. Technical 2 20. Supervisor Dish 1 21. Supervisor Mounting 1 22. Supervisor Kereta Sorong 1 23. ADM Logistik 2 24. Supervisor Gudang 1 25. Security 4 26. Karyawan 120 27. Cleaning Service 2 28. Driver 5 TOTAL 166 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit 2.6.2. Jam Kerja PT. Bintang Persada Satelit menetapkan jam kerja efektif adalah 7 jam per hari. Apabila target produksi tidak tercapai, maka akan diadakan lembur selama 4 jam per hari dan akan diberikan upah lembur oleh perusahaan. 2.7. Proses Produksi Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber daya (tenaga kerja, mesin, bahan baku dan uang) yang ada.
2.7.1. Standar Mutu Bahan/Produk Setiap produk yang dihasilkan harus memenuhi kriteria tertentu. Demikian juga dengan produk parabola yang dihasilkan PT. Bintang Persada Satelit harus memenuhi beberapa kriteria dan spesifikasi tertentu, seperti : Tabel 2.2. Jenis Produk Parabola PT. Bintang Persada Satelit Type Rangka Bibir Tinggi Diameter Kecekungan Mesh (cm) Plat Strip 6 BP 96 148 77 188 31,5 55 x 120 85 7 QQ 110 167 85 212 36,5 70 x 120 103 7 BP 102 155 80 107 33,5 70 x 120 103 8 QQ 123,5 186 97 237,5 43,2 60 x 120 116 8 BP 117 177 93 225 38,5 60 x 120 116 9 QQ 142 212 106,5 270 50 165 x 120 135 9 BP 142 212 106,5 270 50 165 x 120 135 10 QQ 152 226 106,5 288 55 175 x 120 145 10 BP 147 220 106,5 278 53,5 175 x 120 145 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit 2.7.2. Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam proses produksi parabola terdiri dari bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan. 2.7.2.1.Bahan Baku Berbagai jenis bahan baku yang digunakan untuk produksi parabola antara lain adalah aluminium coil, plat besi, pipa besi, plat strip dan aluminium hollow. Aluminium coil digunakan untuk membuat komponen dish yang terdiri dari jaring mesh. Plat strip dan aluminium hollow digunakan untuk membuat komponen rangka dan bibir dish. Plat besi dan pipa besi digunakan untuk komponen mounting.
2.7.2.2.Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas dan fungsi produk, baik itu dikenakan secara langsung maupun tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi. Bahan penolong dalam proses pembuatan parabola adalah: 1. Dimension A Dimension A digunakan sebagai pengilat pada komponen mounting. 2. Dimension B Dimension B digunakan untuk menghilangkan noda dan kotoran pada komponen mounting. 3. Batang kawat las Batang ini digunakan untuk menyatukan masing-masing komponen baik komponen mounting dan komponen dish. 4. Zink Zink digunakan untuk melapisi komponen-komponen dari parabola agar tidak berkarat. 5. HCl (Asam klorida) HCl (Asam klorida) digunakan untuk menghilangkan karat-karat pada komponen parabola. 2.7.2.3.Bahan Tambahan Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan guna meningkatkan
citra produk dan nilai tambah dimata konsumen. Adapun bahan tambahan yang digunakan selama proses produksi berlangsung yaitu: 1. Baut Baut digunakan untuk melekatkan setiap komponen penyusun parabola. 2. Cat Cat digunakan untuk menulis atau mencetak merek produk pada parabola. 3. Paku tembak Paku tembak digunakan untuk menyatukan antara mesh yang satu dan mesh lainnya. 2.7.3. Uraian Proses Produksi PT. Bintang Persada Satelit Medan menghasilkan produk yang sangat beragam tetapi mempunyai proses produksi yang sama di mana perbedaanya terletak pada perlakuan terhadap proses dalam work center tertentu. Proses pembuatan parabola di perusahaan ini terdiri dari beberapa tahapan yang dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu: 1. Proses pembuatan dish 2. Proses pembuatan Mounting 2.7.3.1.Proses Pembuatan Dish Dish merupakan komponen utama dari parabola. Proses pembuatan dish terdiri dari proses pembuatan rangka dish dan bibir dish, plat strip, dan proses
pembuatan mesh yang kemudian diikuti proses perakitan. Adapun proses-proses dalam membuat dish adalah sebagai berikut: 1. Proses pembuatan rangka dish dan bibir dish. Proses pembuatan rangka dish dan bibir dish terdiri dari beberapa urutan, yaitu: a. Pembuatan rangka dish Bahan baku pembuat rangka dish yaitu aluminium hollow dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 inch. Kemudian hasil potongan aluminium hollow yang masih lurus tersebut kemudian di roll rangka sampai bengkok, agar bisa dibentuk mengikuti kecekungan parabola. b. Pembuatan bibir dish Bahan baku pembuat bibir dish yaitu aluminium hollow dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 inch. Kemudian hasil potongan aluminium hollow yang masih lurus tersebut kemudian di roll rangka sampai bengkok, agar bisa dibentuk mengikuti kecekungan parabola. c. Pengeboran Setelah rangka dish diroll kemudian rangka tersebut dibor. Bor terdiri dari bor satu lubang (bor 1) dan bor tiga lubang (bor 3). Proses pengeboran bor 1 digunakan untuk menyatukan mounting, sedangkan pengeboran bor 3 digunakan untuk menyatukan rangka tiap parabola dengan mesh. d. Pengelasan Rangka dan bibir dish yang telah dibor 1 dan bor 3 tersebut kemudian dilas. Proses pengelasan rangka dan bibir dish dilakukan untuk
menyatukan empat keping rangka yang akan membentuk dish. Pengelasan dilakukan pada 5 titik, yaitu 4 titik untuk menyatukan tiap rangka dan bibir serta satu titik persekutuan keempat rangka. 2. Proses pembuatan mesh Bahan baku pembuat mesh yaitu aluminium coil dibentuk menggunakan mesin pembuat mesh. Lempengan aluminium coil dimasukkan ke mesin sehingga menghasilkan lembaran jaring-jaring mesh. Ukuran mesh disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan yang akan diatur melalui waktu yang ada pada mesin mesh. Setelah menjadi jaring-jaring mesh kemudian dimasukkan ke dalam mesin roll agar menjadi lurus. Kemudian mesh tersebut dimasukkan ke dalam mesin potong dan dipotong menjadi dua bagian yang akan berbentuk menjadi mesh segitiga. Setelah dihasilkan mesh segitiga, maka dapat dilakukan pemberian merek sesuai dengan keinginan pelanggan. 3. Proses pembuatan plat strip Plat strip dibuat menggunakan mesin pemotong plat strip. Bahan baku berupa lembaran aluminium dipotong dengan spesifikasi tertentu. Plat strip merupakan lembaran dari aluminium yang digunakan untuk menyatukan dish dengan mesh. Lembaran ini digunakan sebagai alas sebelum diberikan paku tembak untuk menyatukan dish dan mesh tersebut. 4. Proses perakitan komponen Setelah semua proses pembentuk komponen dish selesai, tahapan berikutnya adalah penyatuan rangka dish, bibir dish, mesh dan plat strip. Rangka dan bibir dish yang telah disatukan dengan dilas tersebut kemudian dipasang jaring
mesh. Mesh disusun di atas empat keping bagian dish dan dipasang plat strip untuk menyatukan antara mesh yang satu dengan mesh yang lain. Setelah itu ditembak menggunakan paku tembak ke lubang-lubang dan kemudian dibor untuk menyatukan mesh, plat strip dengan rangka dan bibir dish. 2.7.3.2.Proses Pembuatan Mounting Mounting adalah bagian bawah parabola yang berfungsi untuk menyangga dish, dan tempat tiang fokus. Adapun tahapan-tahapan dalam membuat mounting adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan badan mounting Badan mounting dibuat dari bahan baku plat 2 mm ukuran 120 x 240 cm. Badan mounting terdiri dari botol siku, plat U siku, kuping siku, mounting siku, pipa mounting, kran hidrolik, dan tiang hidrolik. 2. Pembuatan tiang fokus Tiang fokus dibuat sesuai ukuran spesifikasi parabola yang akan dibuat. Bahan baku pembuat tiang fokus adalah pipa besi ukuran 1 inchi x 5,7 m. 3. Cetak dan pon Proses cetak dan pon yaitu proses mencetak berbagai komponen-komponen yang dibutuhkan untuk mounting dan proses pengepresan. Berbagai komponen seperti piring atas, piring bawah, dan tutup botol dicetak dan dipon agar dapat digabungkan nantinya.
4. Pengelasan dan pembautan Komponen yang telah selesai dicetak dan pon kemudian dilas dan dibaut untuk menyatukan beberapa komponen menjadi komponen-komponen utama penyusun mounting. 5. Galvanis Pada proses ini komponen-komponen utama pembentuk mounting dilakukan galvanis. Galvanis merupakan proses pembersihan komponen pembentuk mounting dari karat dan oli/minyak yang melekat pada komponen pembentuk mounting. Proses galvanis dilakukan dengan memasukkan komponen pembentuk mounting ke dalam larutan Hcl untuk menghilangkan karat yang melekat pada komponen pembentuk mounting. Setelah komponen pembentuk mounting bersih kemudian dimasukkan ke dalam larutan dimension agar komponen pembentuk mounting menjadi kilat. 6. Penghalusan Komponen mounting yang telah melalui proses galvanis kemudian dihaluskan permukaannya dengan menggunakan gerinda. Proses gerinda dilakukan untuk meratakan bagian yang merupakan bekas hasil potongan. 7. Perakitan Setelah komponen pembentuk mounting kilat maka proses selanjutnya adalah proses perakitan. Pada proses ini komponen utama pembentuk mounting disatukan dan dirakit menjadi mounting. Blok diagram pembuatan parabola dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Pembuatan Rangka dan Bibir Dish Pembuatan Badan Mounting Pembuatan Mesh Pembuatan Tiang Fokus Pembuatan Plat Strip Cetak dan Pon Komponen Pembentuk Mounting dan Tiang Fokus Penyatuan Komponen Dish (Rangka Dish, Bibir Dish, Mesh dan Plat Strip) Pengelasan dan Pembautan Menjadi Komponen Utama Mounting Galvanis Komponen Pembentuk Mounting Penghalusan Permukaan Perakitan Komponen Mounting Parabola Gambar 2.2. Blok Diagram Pembuatan Parabola di PT. Bintang Persada Satelit 2.8. Mesin dan Peralatan Adapun mesin dan peralatan yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit untuk mendukung proses produksinya dapat dilihat pada Lampiran 2.