BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM

dokumen-dokumen yang mirip
PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan


DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

BAB IV DATA DAN ANALISIS

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal)

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

BILL Of QUANTITY ( B.Q )

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

BAB IV DATA DAN ANALISIS

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BILL OF QUANTITY (BQ)

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

ABSTRAK. Kata kunci :Biaya, waktu, bata ringan Hebel, Kalsiboard.

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

DINDING DINDING BATU BUATAN

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

LAMPIRAN V KOP SURAT PERUSAHAAN REKAPITULASI

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan

No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Plafon juga sering disebut langit-langit merupakan komponen

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Addendum dokumen pengadaan dapat diambil dalam aplikasi SPSE melalui website Addendum dokumen berupa Gambar Rencana.

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;

LAMPIRAN A STANDAR HARGA SATUAN. Penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

Daftar Harga & Upah. Daftar upah tenaga harian untuk perumahan.

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR

PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

ESTIMASI BIAYA. Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin ESTIMASI BIAYA DAN MANAJEMEN WAKTU

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

Revisi SNI T C. Daftar isi

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

RSNI T C. Daftar isi

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN DRYWALL SYSTEM 4.1 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Ringan Didalam memulai pekerjaan pemasangan dinding bata ringan, terlebih dahulu hendaknya adalah pemilihan bahan material berkualitas yang merupakan hal terpenting karena ikut mempengaruhi kelancaran pelaksanaan pembuatan dinding yang bermutu.pengadaan material dan peralatan harus direncanakan dengan baik sesuai dengan jadwal pekerjaan dan bertujuan dapat mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan persediaan serta mencegah terjadinya kerusakan atau kehilangan selama penyimpanan. 4.1.1 MetodePelaksanaan Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Ringan Metode pemasangan bata merupakan bagian penting dalam proses pemasangan dinding dan berguna untuk menunjang dan mempercepat suatu pekerjaan. Berikut langkah-langkah metode pelaksanaan pekerjaan dinding menggunakan bata ringan : 1. Pembersihkan lahan atau area kerja supaya aman dan nyaman dari kotoran atau sampah-sampah (serpihan beton pada saat pengecoran struktur, sisa-sisa bekisting yang tidak terpakai). 2. Lakukan marking / beri tanda as dinding serta as kolom praktis pemarkingan sangat penting agar para pekerja mengetahui dimana as dinding tersebut. Selain as dinding biasanya marking juga diperlukan untuk menentukan posisi as kolom IV - 1

praktis dan letak posisi pintu pada dinding tersebut. Penentuan as kolom praktis dan pintu penting karena akan mengurangi luasan dinding. 3. Pemasangan dinding bata harus pada as dinding dan pemasangan harus zig-zag. Setelah ada markingan barulah dinding bata siap dipasang. Gambar 4.1Profil leveling dinding Buatlah profilan dari kayu serta ikatkan benang nylon pada profilan tersebut. Profilan ini berguna untuk mengecek kemiringan arah vertical dinding bata tersebut sehingga pada saat pemasangan dinding bata, antara bata bagian bawah dan bata bagian atas sejajar. Profilan tersebut juga berguna sebagai bekisting kolom praktis. Pada lapisan bawah berilah adukan mortar terlebih dahulu sebelum bata dipasang. Adukan mortar pada lapisan bawah bertujuan untuk merekatkan bata pada lapisan bawah. IV - 2

Gambar 4.2 Tahapan pemasangan bata ringan Pada pemasangan bata, sebaiknya pada lapisan bawah dengan lapisan diatasnya jangan sejajar. Buatlah selang-seling atau zig-zag antara lapisan bawah dengan lapisan yang diatasnya. Pemasangan bata dengan selang-seling atau zig-zag bertujuan supaya ikatan antara bata lebih erat. 4. Jika pertemuan antara dinding dengan struktur ( kolom,shearwall, dll ), berilah stek besi Gambar 4.3 GambarPemasangan stek pada struktur existing IV - 3

Pemberian stek berfungi untuk perkuatan dinding dengan struktur atau kolom praktis sehingga dinding lebih kuat dan tidak mudah roboh. Pemberian stek ini sangat diperlukan pada pemasangan dinding bata pada parimeter luar dan pada lantai yang cukup tinggi karena untuk penahan dinding dari hembusan angin. 5. Berilah kolom praktis dan ring balok pada pasangan dinding sesuai dengan ketentuan atau standard yang diijinkan. Gambar 4.4 Kolom Praktis Kolom praktis pada umumnya diberikan pada tiap pertemuan dinding bata dengan sisi yang berbeda.jika dinding cukup panjang maka berilah kolom praktis tiap 3 meter dengan tinggi mengikuti ketinggian dinding tersebut. Ring balok diberikan apabila dinding cukup tinggi pemberian kolom praktis juga diberikan tiap tinggi 3 meter dengan panjang mengikuti panjang dinding 6. Berilah sterofom pada lapisan atas yang bertemu struktur. Sterofom atau gabus diberikan pada lapisan atas dinding. Pemberian steroform untuk menutupi celah yang disebabkan lapisan permukaan atas struktur (palt atau IV - 4

balok ) tidak sejajar/rata dan pembagian ketinggian dinding dengan tinggi bata tidak mencukupi. 7. Plesteran Setelah dinding terpasang maka berikutnya adalah pekerjaan plesteran dan acian. Plesteran dan acian bertujuan untuk kerataan dan kelurusan dinding tersebut Sebelum dinding di plester sebaiknya, dinding tersebut disiram atau dibasahi terlebih dahulu dan diamkan sampai dinding mulai kering. Penyiram dinding supaya nanti dinding tersebut tidak mengalami retak rambut. Gambar 4.5 Kepalaan Plesteran Buatlah kepalaan plester pada dinding. Pembuatan kepalaan ini supaya plesteran menjadi rata. Kepalaan plesteran ini dibuat dengan jarak per 1-2 meter dengan ketinggian mengikuti tinggi dinding. Setelah selesai maka plesterlah bagian di tengah antara kepalaan plesteran satu dengan berikutnya dan ratakan / gosoklah plesteran tersebut dengan jidar dari bawah ke atas. Plesteran ini dilakukan sampai semua bidang plester telah selesai dikerjakan. Setelah plesteran telah selesai IV - 5

janganlah langsung diaci tunggulah dinding hingga kering. Setelah kering acilah dinding dengan ruskam hingga semua bagian plesteran tertutup dengan acian. Sebelum acian tersebut kering atau setengah kering maka gosoklah acian tersebut menggunakan amplas agar dinding menjadi halus. 4.1.2 Analisa Biaya Pasangan Dinding ( Per m2 ) Dalam menganalisa biaya tentu kita memerlukan acuan atau pedoman yang bertujuan agar analisa kita tepat dan akurat. Penulis menggunakan acuan atau pedoman dari SNI ( Standard Nasional Indonesia ) dan berbagai brosur-brosur material yang digunakan. Untuk pekerjaan pasangan dinding bata ringan digunakan bata ringan dengan spesifikasi panjang 60cm, lebar 20 cm, dan ketebalan 10cm. Material pelapis dinding menggunakan mortar utama. Spesifikasi Mortar Utama Pemasangan dinding bata ringan MU 380 Plesteran dinding MU 301 Acian dinding MU 200 Tabel 4.1Spesifikasi Mortar Utama Kebutuhan bata ringan merupakan kebutuhan utama dalam pembuatan dinding.bata ringan pada umumnya dijual dalam satuan m3, sementara luasan dinding menggunakan satuan m2. IV - 6

Dengan ukuran bata ringan panjang 60cm, lebar 20cm dan ketebalan 10cm untuk satu bata maka dalam m3 terdapat jumlah bata sebanyak 83.3 buah didapat dari volume 1 m3, sementara untuk kebutuhan bata ringan dalam 1 m2 didapat dari 1 m2 dibagi luasan bata ( 0.6 x 0.2 ) sehingga hasilnya menjadi 8.33. maka untuk mengkorvesikan kebutuhan bata dari m3 ke m2 dikalikan 0.1. dalam pelaksanaannya ada kalanya luasan dinding per m2 tidak dapat di kerjakan dengan volume bata sebanyak 8.33buah. faktor kesalahan manusia / human erorr bisa saja terjadi (jatuhnya bata, salah ngebagi bata, bata dari supliernya terdapat yang retak) yang mengakibatkan kebutuhan bata tidak mencukupi untuk luasan dinding. Maka penulis memasukkan nilai waste atau faktor keamanan dalam pemasangan bata sebesar 5 %. Nilai waste (5%) itu dikalikan dari kebutuhan bata per m2 (0.1) menjadi 0.005. sehingga indeks atau faktor perkalian bata menjadi ( 0.1 + 0.005) 0.105. Produk Aplikasi Tebal (mm) Daya Sebar Zak (kg) MU-380 Perekat bata ringan 3 ALC 10 : 10 m2/ 3mm 40 MU-301 Plesteran 10 Bata ringan 2.6 m2 / 10 mm 50 MU-200 Acian plester dan beton 1.5 20 m2 / 1.5 mm 40 Tabel 4.2 Daya Sebar Mortar Utama Dari tabel diatas maka penulis menyimpulkan : MU 380 untuk 1 m 2 pasangan bata ringan dibutuhkan 0.1 zak MU 301 untuk 1 m 2 plesteran dibutuhkan 0.385 zak MU 200 untuk 1 m 2 acian dibutuhkan 0.05 zak IV - 7

Dalam menganalisa biaya dibutuhkan faktor keamanan atau nilai waste, karena dalam satu sak cenderung tidak bisa di gunakan secara keseluruhan yang di sebabkan terbuangnya material MU pada saat pelaksanaannya ( tumpahnya material MU pada saat membuka semen per sak walaupun dalam jumlah sedikit, terdapat sisa adukan MU pada ember adukan, dan faktor-faktor lainnya). Sehingga penulis memasukan nilai waste sebesar 5 %. Faktor keamanan atau nilai waste tersebut akan ditambahkan pada kebutuhan material mortar utama ( MU ) per m 2, sehingga kebutuhan mortar utama menjadi : MU 380 untuk 1 m 2 pasangan bata ringan dibutuhkan 0.105 zak MU 301 untuk 1 m 2 plesteran dibutuhkan 0.4043 zak MU 200 untuk 1 m 2 acian dibutuhkan 0.0525 zak Kolom praktis dan ring balok merupakan salah satu elemen yang terdapat pada pekerjaan pemasangan dinding. Selain berguna sebagai salah satu perkuatan dinding kolom praktis dan ring balok juga berfungsi sebagai pemisah antara bata dengan kusen pintu. Dalam menganalisa kolom praktis dan ring balok pada pekerjaan dinding ini penulis mengganti pekerjaan pembesian secara manual dengan kolom praktis yang telah tersedia satu set. Untuk pemasangan kolom praktis dan ring balok pada proyek ini mengikuti konsultan perencana yaitu tiap 12 m 2 harus ada kolom praktis dan ring balok. Kolom praktis atau ring balok pada proyek ini mempunyai dimensi 10 cm x 10 cm. Beton pada kolom praktis penulis mengacu pada beton site mix / dibuat dilapangan dengan perbandingan 1 : 3 : 5, sehingga kebutuhan beton tiap satu meter panjang kolom praktis atau ring balok adalah 0.01 m3 ( 0.1 m x 0.1 m x 1 m). Untuk bekisting pada pekerjaan IV - 8

kolom praktis ini bekisting menggunakan papan cor dimana satu kubik terdapat 63 buah papan cor, kebutuhan bekisting untuk tiap 1 m1 adalah 0.4 m2 sehingga untuk koefisien bekisting didapat 0.004 m3. Tabel 4.3Koefisien MaterialPadaPekerjaanKolom PraktisPer 1m 1 No KebutuhanMaterial Satuan Indeks 1 Kayu Kelas III M 3 0.002 2 Paku 5 12 cm Kg 0.010 3 Kolom Praktis M 1 1.000 4 Beton 1:3:5 M 3 0.010 Sumber analisa Tabel 4.4Koefisien MaterialPadaPengecetan 1m 2 No KebutuhanMaterial Satuan Indeks 1 Plamir Kg 0.10 2 Cat Dasar Kg 0.10 3 Cat Tembok Kg 0.26 Sumber : SNI 03-2842-2002 4.1.3 Analisa Waktu Pasangan Dinding ( Per m2 ) Kebutuhan pekerja sangatlah penting guna memprediksi berapa lama waktu yang di butuhkan untuk pekerjaan dinding bata ringan dan biaya jasa yang di perlukan. Penulis mengambil acuan dan pedoman dari SNI untuk pekerjaan dinding. IV - 9

Tabel 4.5KoefisienTenagaKerjaPadaPekerjaanPemasangan DindingPer 1m 2 No KebutuhanTenagaKerja Satuan Indeks 1 Pekerjaan OH 0,300 2 TukangBatu OH 0,100 3 Kepala Tukang OH 0,010 4 Mandor OH 0.015 Sumber : SNI 6897-2008 Berdasarkan tabel koefisien pekerjaan pemasangan dinding per 1 m 2 diatas, maka analisa waktu dapat diperoleh, berikut analisa waktu : - Tukang dengan koefisien 0.1 dalam sehari mampu mengerjakan pemasangan dinding sebanyak 1 m 2. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak 10 m 2 - Penulis tidak menganalisa waktu pekerja dikarenakan pekerja bukanlah tenaga ahli atau mahir dalam memasang bata sehingga hanya bertugas membantu tukang dalam pelaksanaan pemasangan bata. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan tukang dengan pekerja yaitu 1 : 3. Sehingga dalam pelaksanaannya 1 tukang dibantu oleh 3 pekerja. - Kepala tukang tidak penulis analisa waktu dikarenakan dalam pelaksanaannya kepala tukang atau bisa juga disebut sebagai wakil mandor sangat jarang bekerja memasang bata tetapi lebih ke pengawasan IV - 10

atau monitoring pelaksanaannya yang dilakukan oleh tukang dan pekerja. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan kepala tukang dan tukang 1 : 10 sehingga jika terdapat 10 tukang maka terdapat 1 kepala tukang. - Mandor merupakan kepala dari semua pekerja (pekerja, tukang, kepala tukang). Sehingga penulis tidak menganalisa waktu bekerja mandor. Dari data tersebut maka penulis menganalisa waktu pekerjaan pemasangan bata untuk 10 m2 dapat dikerjakan dengan 1 tukang, 3 pekerja, 1 kepala tukang, 1 mandor dapat dikerjakan dalam waktu 1 hari. Tabel 4.6KoefisienTenagaKerjaPadaPekerjaanPlesteranPer 1m 2 No KebutuhanTenagaKerja Satuan Indeks 1 Pekerjaan OH 0,300 2 TukangBatu OH 0,150 3 Kepala Tukang OH 0,015 4 Mandor OH 0.015 Sumber : SNI 2837-2008 Berdasarkan tabel koefisien pekerjaan plesteran per 1 m 2 diatas, maka analisa waktu dapat diperoleh, berikut analisa waktu : - Tukang dengan koefisien 0.15 dalam sehari mampu mengerjakan plesteran sebanyak 1 m 2. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak 6.67 m 2 IV - 11

- Penulis tidak menganalisa waktu pekerja dikarenakan pekerja bukanlah tenaga ahli atau mahir dalam plesteran sehingga hanya bertugas membantu tukang dalam pelaksanaan plesteran. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan tukang dengan pekerja yaitu 1 : 2. Sehingga dalam pelaksanaannya 1 tukang dibantu oleh 2 pekerja. - Kepala tukang tidak penulis analisa waktu dikarenakan dalam pelaksanaannya kepala tukang atau bisa juga disebut sebagai wakil mandor sangat jarang bekerja memlester tetapi lebih ke pengawasan atau monitoring pelaksanaannya yang dilakukan oleh tukang dan pekerja. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan kepala tukang dan tukang 1 : 10 sehingga jika terdapat 10 tukang maka terdapat 1 kepala tukang - Mandor merupakan kepala dari semua pekerja (pekerja, tukang, kepala tukang). Sehingga penulis tidak menganalisa waktu bekerja mandor. Dari data tersebut maka penulis menganalisa waktu pekerjaan plester untuk 6.67 m2 dapat dikerjakan dengan 1 tukang, 2 pekerja, 1 kepala tukang, 1 mandor dapat dikerjakan dalam waktu 1 hari. IV - 12

Tabel 4.7KoefisienTenagaKerjaPadaPekerjaanAcianPer 1m 2 No KebutuhanTenagaKerja Satuan Indeks 1 Pekerjaan OH 0,20 2 TukangBatu OH 0,10 3 Kepala Tukang OH 0,01 4 Mandor OH 0.01 Sumber : SNI 2837-2008 Berdasarkan tabel koefisien pekerjaan acian per 1 m 2 diatas, maka analisa waktu dapat diperoleh, berikut analisa waktu : - Tukang dengan koefisien 0.1 dalam sehari mampu mengerjakan acian sebanyak 1 m 2. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak 10 m 2 - Penulis tidak menganalisa waktu pekerja dikarenakan pekerja bukanlah tenaga ahli atau mahir dalam plesteran sehingga hanya bertugas membantu tukang dalam pelaksanaan acian. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan tukang dengan pekerja yaitu 1 : 2. Sehingga dalam pelaksanaannya 1 tukang dibantu oleh 2 pekerja. - Kepala tukang tidak penulis analisa waktu dikarenakan dalam pelaksanaannya kepala tukang atau bisa juga disebut sebagai wakil mandor sangat jarang bekerja memlester tetapi lebih ke pengawasan atau monitoring pelaksanaannya yang dilakukan oleh tukang dan pekerja. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa IV - 13

perbandingan kepala tukang dan tukang 1 : 10 sehingga jika terdapat 10 tukang maka terdapat 1 kepala tukang - Mandor merupakan kepala dari semua pekerja (pekerja, tukang, kepala tukang). Sehingga penulis tidak menganalisa waktu bekerja mandor. Dari data tersebut maka penulis menganalisa waktu pekerjaan plester untuk 10 m2 dapat dikerjakan dengan 1 tukang, 2 pekerja, 1 kepala tukang, 1 mandor dapat dikerjakan dalam waktu 1 hari. Tabel 4.8KoefisienPadaPekerjaanKolom PraktisPer 1m 1 No KebutuhanMaterial Satuan Indeks 1 Pekerja OH 0.180 2 Tukang Batu OH 0.020 3 Tukang Kayu OH 0.020 4 Kepala Tukang OH 0.060 5 Mandor OH 0.009 Sumber : SNI 7394-2008 Berdasarkan tabel koefisien pekerjaan kolom praktis per 1 m 2 dengan dimensi kolom praktis 10 cm x 10 cm diatas, maka analisa waktu dapat diperoleh, berikut analisa waktu : - Tukang batu dengan koefisien 0.2 dalam sehari mampu mengerjakan kolom praktis (beton) sebanyak 1 m 1. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak 50 m 1 untuk dimensi kolom 10 cm x 10 cm. IV - 14

- Tukang kayu dengan koefisien 0.2 dalam sehari mampu mengerjakan kolom praktis (bekisting) sebanyak 1 m 1. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak 50 m 1 untuk dimensi kolom 10 cm x 10 cm. - Penulis tidak menganalisa waktu pekerja dikarenakan pekerja bukanlah tenaga ahli atau mahir dalam plesteran sehingga hanya bertugas membantu tukang dalam pelaksanaan acian. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan tukang dengan pekerja yaitu 1 : 9. Sehingga dalam pelaksanaannya 1 tukang batu dan 1 tukang kayu dibantu oleh 9 pekerja. - Kepala tukang tidak penulis analisa waktu dikarenakan dalam pelaksanaannya kepala tukang atau bisa juga disebut sebagai wakil mandor sangat jarang bekerja membuat kolom praktis tetapi lebih ke pengawasan atau monitoring pelaksanaannya yang dilakukan oleh tukang dan pekerja. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan kepala tukang dan tukang 1 : 3 sehingga jika terdapat 10 tukang (tukang batu + tukang kayu) maka terdapat 1 kepala tukang - Mandor merupakan kepala dari semua pekerja (pekerja, tukang, kepala tukang). Sehingga penulis tidak menganalisa waktu bekerja mandor. IV - 15

Dari data tersebut maka penulis menganalisa waktu pekerjaan kolom praktis untuk 50 m 1 dapat dikerjakan dengan 1 tukang batu, 1 tukang kayu, 9 pekerja, 1 kepala tukang, 1 mandor dapat dikerjakan dalam waktu 1 hari. Tabel 4.9KoefisienPadaPekerjaan Kolom Pengecetan Per 1m 2 No KebutuhanMaterial Satuan Indeks 1 Pekerja OH 0.0630 2 Tukang Cat OH 0.0200 3 Kepala Tukang OH 0.0020 4 Mandor OH 0.0063 Sumber : SNI 03-2842-2002 Berdasarkan tabel koefisien pekerjaan pengecetan per 1 m 2 dengan dimensi, maka analisa waktu dapat diperoleh, berikut analisa waktu : - Tukang cat dengan koefisien 0.063 dalam sehari mampu mengerjakan pengecetan sebanyak 1 m 2. Sehingga jika koefisiennya di rubah menjadi 1 maka dalam sehari pekerja memungkinkan mampu mengerjakan sebanyak 15.87 m 2. - Penulis tidak menganalisa waktu pekerja dikarenakan pekerja bukanlah tenaga ahli atau mahir dalam pengecetan sehingga hanya bertugas membantu tukang dalam pelaksanaan pengecetan. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan tukang dengan pekerja yaitu 1 : 3. Sehingga dalam pelaksanaannya 1 tukang cat dibantu oleh 3pekerja - Kepala tukang tidak penulis analisa waktu dikarenakan dalam pelaksanaannya kepala tukang atau bisa juga disebut sebagai wakil IV - 16

mandor sangat jarang bekerja membuat kolom praktis tetapi lebih ke pengawasan atau monitoring pelaksanaannya yang dilakukan oleh tukang dan pekerja. Berdasarkan koefisien diatas maka penulis hanya menganalisa perbandingan kepala tukang dan tukang 1 : 10 sehingga jika terdapat 10 tukang maka terdapat 1 kepala tukang - Mandor merupakan kepala dari semua pekerja (pekerja, tukang, kepala tukang). Sehingga penulis tidak menganalisa waktu bekerja mandor. Dari data tersebut maka penulis menganalisa waktu pekerjaan kolom pengecetan untuk 15.87 m 2 dapat dikerjakan dengan 1 tukang batu, 3 pekerja, 1 kepala tukang, 1 mandor dapat dikerjakan dalam waktu 1 hari. 4.1.4 Penggangkutan Material Material pasangan dinding menggunakan bata ringan tentu akan di angkat ke area pekerjaan/lantai (5 sampai 19). Penulis akan menganalisa waktu serta biaya pengangkutan material pasangan dinding bata ringan ke area kerja. Kebutuhan material pasangan dinding bata ringan dapat diketahui dari volume pekerjaan pasangan dinding bata per lantainya. Untuk volume pekerjaan dari lantai 5 sampai 19 adalah 1100 m 2 per lantainya, sehingga kebutuhan material per lantai adalah : Bata ringan : 8.33 x 1100 =9163 buah bata ringan Mortar utama - Mu 380 : 0.1 x 2200 = 110 sak - MU 301 : 0.385 x 2200 = 847 sak - Mu 200 : 0.05 x 2200 = 110 sak Kolom praktis dipasang tiap 12 m 2 sehingga kebutuhan kolom praktis tiap lantai adalah 1100 / 12 = 91.667 x 7 = 641.67 m 1 IV - 17

Cat - Plamir : 0.1 x 2200 = 220 kg atau 11 pel - Cat dasar : 0.1 x 2200 = 220 kg atau 11 pel - Cat tembok : 0.26 x 2200 = 572 kg atau 28.6 pel Sementara waktu pengangkatan material menggunakan tower crane adalah Tabel 4.10Durasi pengangkatan material lantai 5 No Nama Pekerjaan Waktu 1 Pemasangan sabuk material 3 menit 2 Pengangkatan 3 menit 3 Buka Sabuk 2 menit Total 8 menit Hasil pengamatan pada proyek Alila SCBD Waktu pengangkatan hampir sama dikarenakan bangunan ini tingginya sama/typikal sehingga waktu pengangkatan tiap lantainya memiliki selisih waktu yang sama, berikut waktu pengangkatan material lantai per lantainya: - Pada lantai 5 waktu pengangkatannya adalah 3 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 8 menit - Pada lantai 6 waktu pengangkatannya adalah 3.5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 8.5 menit - Pada lantai 7 waktu pengangkatannya adalah 4 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 9 menit - Pada lantai 8 waktu pengangkatannya adalah 4.5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 9.5 menit IV - 18

- Pada lantai 9 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 10 menit - Pada lantai 10 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 10.5 menit - Pada lantai 11 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 11 menit - Pada lantai 12 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 11.5 menit - Pada lantai 13 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 12 menit - Pada lantai 14 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 12.5 menit - Pada lantai 15 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 13 menit - Pada lantai 16 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 13.5 menit - Pada lantai 17 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 14 menit - Pada lantai 18 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 14.5 menit - Pada lantai 19 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 15 meni Pengangkatan material ke area pekerjaan akan dilakukan bertahap. Berikut kapasitas pengangkatan : IV - 19

Bata ringan Volume kebutuhan bata ringan per lantai adalah 9163 buah bata atau 110 m 3. Pengangkata bata ringan dengan menggunakan tower crane adalah 1m 3 atau tiap satu palet untuk sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 110 kali angkatan atau 110 palet. Mortar Utama Volume kebutuhan mortar utama per lantai adalah 1067 sak (Mu 380, Mu 301, Mu 200). Pengangkatan mortar utama dengan tower crane adalah 60 sak sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 17.78 18 kali angkatan Kolom praktis Volume kebutuhan kolom praktis per lantai adalah 641.47 m 1 (bekisting, kolom praktis, semen, pasir, split). Pengangkatan kolom praktis dengan tower crane adalah 70 m 1 sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 10 kali angkatan Cat Volume kebutuhan cat per lantai adalah 1012 kg atau 50.6 pel (plamir, cat dasat, cat tembok). Pengangkatan cat dengan tower crane adalah 10 pel sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 6 kali angkatan Dari data di atas penulis dapat menyimpulkan, untuk satu lantai dibutuhkan 144 kali angkatan material menggunakan alat bantu tower crane. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk total pengangkatan material tiap lantainya adalah : IV - 20

No Lantai Jumlah Pengangkata Waktu Pengangkatan Total Waktu (menit) (menit) 1 Lantai 5 144 8 1152 2 Lantai 6 144 8,5 1224 3 Lantai 7 144 9 1296 4 Lantai 8 144 9,5 1368 5 Lantai 9 144 10 1440 6 Lantai 10 144 10,5 1512 7 Lantai 11 144 11 1584 8 Lantai 12 144 11,5 1656 9 Lantai 13 144 12 1728 10 Lantai 14 144 12,5 1800 11 Lantai 15 144 13 1872 12 Lantai 16 144 13,5 1944 13 Lantai 17 144 14 2016 14 Lantai 18 144 14,5 2088 15 Lantai 19 144 15 2160 Total 24840 Tabel 4.11 Total Durasi Pengangkatan Material Dari analisi waktu pengangkatan material tersebut maka diperlukan waktu sebanyak 24840 menit atau 51.75 hari 52 hari (satu hari 8 jam ). biaya pengangkutan, penulis akan memasukkan biaya sewa per bulan dari tower crane. Biaya sewa tower crane per satu bulan adalah Rp. 35,000,000 ( tiga puluh lima juta rupiah).sementara waktu yang dibutuhkan untuk pengangkatan 52 hari atau 1.733 bulan, penulis juga akan memasukkan nilai waste atau faktor keamanan jika pengangkutan melebihi waktu yang direncanakan yaitu sebesar 5% Biaya sewa tower crane per bulan 1.050 Ls Tower Crane Rp 35,000,000 Rp 36,750,000 Rp 36,750,000 Jumlah Harga : Rp 36,750,000 Jasa 10% Rp 3,675,000 Jumlah total Rp 40,425,000 Dibulatkan Rp 40,425,000 Tabel 4.12 Analisa Harga Satuan Tower Crane IV - 21

Sehingga total biaya penyewaan tower crane adalah 1.733 x40,425,000menjadi Rp. 70,070,000 (Tujuh Puluh Tujuh Puluh Ribu Rupiah). Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Pasangan Bata Pekerjaan Plesteran Pekerjaan Acian Pekerjaan Pengecetan Pekerjaan Pengangkata Material Pekerjaan Pasangan Bata Lantai 15 sampai Lantai 19 Pekerjaan Plesteran Lantai 15 sampai Lantai 19 Pekerjaan Acian Lantai 15 sampai Lantai 19 Pekerjaan Pengecetan Lantai 15 sampai Lantai 19 IV - 22

4.2 Pekerjaan Pasangan Dinding Dengan Drywall System Metode pemasangan dinding drywall system tak berbeda jauh dengan metode pemasangan dinding menggunakan bata ringan. Metode ini juga berguna bagaimana cara membuat dinding menggunakan drywall system. Berikut langkah-langkah metode pelaksanaan pekerjaan dinding menggunakan drywall system : Gambar 4.6 Material Drywall System Keterangan: 1. Joining Tape 2. Metal Tract 3. Metal Stud 4. Papan Gypsum 5. Glasswooll/Rockwoll IV - 23

4.2.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Berikut langkah-langkah atau metode pemasangan dinding drywall system : 1. Pembersihkan lahan atau area kerja supaya aman dan nyaman dari kotoran atau sampah-sampah (serpihan beton pada saat pengecoran struktur, sisasisa bekisting yang tidak terpakai). 2. Lakukan marking / beri tanda as dinding serta berilah tanda jika pada bagian dinding terdapat posisi pintu. 3. Pasang rangka metal tract pada marking atau tanda posisi dinding. 4. Pasanglah rangka metal stud didalam rangka metal tract. Rangka metal stud dipasang pada posisi ujung dinding dan pasang lah rangka metal stud jika terdapat pertemuan (siku) dinding. Pemasangan rangka metal stud pun harus berhati-hati gunakanlah bantuan alat unting-unting atau waterpass secara vertikal agar rangka metal stud berdiri secara lurus tidak miring. 5. Pasang gypsum dengan skrup gysum 2mm sebelah saja di setiap rangka partisi pada item nomor 1 diatas. 6. Pasang peredam Glasswoll/Rockwoll, sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan untuk density-nya. 7. Pasang gypsum sebelahnya setelah peredam terpasang pada item nomor 3 diatas dan pelaksanaannya sama persis seperti item nomor 2 diatas. 8. Coumpond setiap pertemuan dinding (siku), sambungan antara papan gypsum yang satu dengan yang lainnya dan bekas skrup berfungsi untuk melekatkan atau menempelkan jointing tape. IV - 24

9. Tempel kain tip / jointing tape disetiap pertemuan dinding (siku) dan sambungan antara papan gypsum yang satu dengan yang lainnya yang sudah di coumpond agar setiap gypsum merekat menjadi satu. 10. Coumpond kembali diatas kain tip / jointing tape sampai halus, jika coumpond sudah mengering maka amplaslah permukaan coumpond tersebut agar permukaan coumpond dan permukaan gypsum memiliki kerataan yang sama dan tidak bergelombang sehingga mendapatkan hasil dinding yang baik dan maksimal. 11. Partisi Drywall System sudang siap untuk di finishing akhir. Finishing dinding drywall system dapat berupa cat, wall paper atau finishing lainnya sesuai dengan kebutuhan. IV - 25

4.2.2 Analisa Biaya Pasangan Dinding Drywall System( Per m2 ) Glass woll / rock woll Metal Stud Papan Gypsum Gambar 4.7 Dimensi Dinding Drywall System Dalam menganalisa biaya tentu kita memerlukan acuan atau pedoman yang bertujuan agar analisa kita tepat dan akurat. Untuk pekerjaan pasangan dinding drywall system ini Penulis menggunakan acuan atau pedoman dari brosur suplier Jayaboard dan berdasarkan pengamatan penulis pada saat pekerjaan dilakukan. Dengan ukuran 1 papan gypsum panjang240cm, lebar 120cm dan ketebalan1.2 cm maka dalam 1 m2 dibutuhkan 0.35 papan gypsum dikarenakan untuk pekerjaan dinding drywall system terdapat 2 sisi maka 0.35 x 2 sehingga menjadi 0.7. sementara untuk rangka perkuatan vertikalmenggunakan rangka metal stud, berdasarkan pengamatan dan juga wawancara oleh suplier jayaboard maka rangka metal stud dipasang tiap jarak 0.5m arah horizontal, sehingga untuk 1m2 dibutuhkan 3 rangka metal stud yang dikali 1m sehingga total kebutuhan rangka metal stud untuk pemasangan dinding drywall system tiap 1 m2 dibutuhkan rangka metal stud sepanjang 3m. Penjualan rangka metal stud adalah per batang dimana satu batangnya memiliki panjang 3m, sehingga penulis memasukan angka indeks/koefisien sebesar 1 dalam analisa harga. Rangka metal track digunakan untuk perkuatan horizontal, berdasarkan pengamatan dan juga wawancara oleh suplier jayaboard, rangka metal track dipasang tiap jarak 1m arah vertikal. sehingga untuk IV - 26

1m2 dibutuhkan 3 rangka metal track yang dikali 1m sehingga total kebutuhan rangka metal track untuk pemasangan dinding drywall system tiap 1 m2 dibutuhkan rangka metal track sepanjang 3m. Penjualan rangka metal track adalah per batang dimana satu batangnya memiliki panjang 3m, sehingga penulis memasukan angka indeks/koefisien sebesar 1 dalam analisa harga. Joining tape digunakan sebagai penghubung papan gypsum antara satu dengan yang lainnya, berdasarkan pengamatan penulis joining tape dipasang tiap sisi papan gypsum, sehingga untuk kebutuhan 1m2 dibutuhkan sebanyak 4m joining tape. 1 roll joining tape itu sepanjang 75 m, sehingga penulis memaasukkan angka indeks/koefisien sebesar 0.053 dalam analisa harga. Glass woll berfungsi sebagai peredam suara yang terletak pada lapisan dalam atau sebelum dibungkus papan gypsum, kebutuhan glass woll adalah 1 m2 dengan ketebalan 10 cm dan density/kepadatan glass woll 80 kg / m3 sehingga total volume glass woll yang dibutukan jika dikubikasi adalah 0.1 m3. Berdasarkan info dari supplier glass woll dijual dengan spesifikasi panjang 120 cm dan lebar 60 cm serta ketebalan 5 cm (total volume jika di kubikasi 0.036 m3) untuk satu lembarnya.sehingga untuk 1m2 pembuatan pasangan dinding dry wal dibutuhkan glass woll 2.78 lembar. Penulis juga mendapat info bahwa untuk pemakaian 1 sak coumpound dapat digunakan untuk 35 m2 papan gypsum, sehingga untuk kebutuhan 1 m2 dibutuhkan coumpound 0.0286 sak coumpound. Untuk kebutuhan sekrup tiap 1 m2 dibutuhkan sekitar 0.2 kg sekrup. IV - 27

Tabel 4.13Koefisien Material PadaPekerjaanDinding Drywall SystemPer 1m 2 No Kebutuhan Material Satuan Indeks 1 Papan Gypsum Lbr 0.700 2 Rangka Metal Stud Btg 1.000 3 Rangka Metal Track Btg 1.000 4 Glass Woll Lbr 2.870 5 Joining Tape Roll 0.053 6 Sekrup Kg 0.200 7 Coumpound Sak 0.029 Hasil Analisa Untuk analisa pekerjaan pengecetan penulis menyamakan dengan pengecetan dinding bata ringan hanya pekerjaan pengecetan untuk dinding drywall system tidak menggunakan cat dasar, dikarenakan permukaan papan gypsum sudah berwarna putih. Sehingga hanya dibutuhkan sebanyak 0.26 kg cat 4.2.3Analisa Waktu Pasangan Dinding Kebutuhan pekerja sangatlah penting guna memprediksi berapa lama waktu yang di butuhkan untuk pekerjaan dinding bata ringan dan biaya jasa yang di perlukan. Berdasarkan pengamatan penulis pada pekerjaan dinding drywall system pada saat pelaksanaan. 1 orang tukang dibantu dengan 2 orang pekerja mampu menyelesaikan 10 m2 pasangan dinding drywall system termasuk pekerjaan coumpound untuk memperhalus permukaan papad gypsum pada saat sambungan maupun pemasangan IV - 28

sekrup. Sehingga berdasarkan hasil pengamatan itu maka penulis mendapatkan nilai koefisien/indeks tenaga kerja sebagai berikut : Tabel 4.14KoefisienTenagaKerjaPadaPekerjaanDrywall SystemPer 1m 2 No KebutuhanTenagaKerja Satuan Indeks 1 Pekerjaan OH 0,20 2 Tukang Gypsum OH 0,10 3 Kepala Tukang OH 0,01 4 Mandor OH 0.02 Hasil pengamatan dilapangan Tabel 4.15KoefisienPadaPekerjaanPengecetan Per 1m 2 No KebutuhanMaterial Satuan Indeks 1 Pekerja OH 0.0630 2 Tukang Cat OH 0.0200 3 Kepala Tukang OH 0.0020 4 Mandor OH 0.0063 Sumber : SNI 03-2842-2002 4.2.4 Penggangkutan Material Material pasangan dinding drywall system menggunakan papan gypsum tentu akan di angkat ke area pekerjaan/lantai (5 sampai 19). Penulis akan menganalisa waktu serta biaya pengangkutan material pasangan dinding bata ringan ke area kerja. Kebutuhan material pasangan dinding drywall system dapat diketahui dari volume pekerjaan pasangan dinding per lantainya. Untuk volume pekerjaan dari lantai 5 sampai 19 adalah 1100 m 2 per lantainya, sehingga kebutuhan material per lantai adalah : IV - 29

Papan Gypsum : 0.7 x 1100 = 770 papan gypsum Rangka Metal Stud : 1 x 1100 = 1100 batang Rangka Metal Track : 1 x 1100 = 1100 batang Glass Woll : 2.87 x 1100 = 3157 Lbr Joining Tape : 0.053 x 1100 = 58.3 roll Sekrup : 0.2 x 1100 = 220 kg Coumpound : 0.029 x 1100 = 31.9 sak Cat tembok : 0.26 x 2200 = 572 kg atau 28.6 pel Sementara waktu pengangkatan material menggunakan tower crane adalah Tabel 4.16 Durasi pengangkatan material lantai 5 No Nama Pekerjaan Waktu 1 Pemasangan sabuk material 3 menit 2 Pengangkatan 3 menit 3 Buka Sabuk 2 menit Total 8 menit Hasil pengamatan pada proyek Alila SCBD Waktu pengangkatan hampir sama dikarenakan bangunan ini tingginya sama/typikal sehingga waktu pengangkatan tiap lantainya memiliki selisih waktu yang sama, berikut waktu pengangkatan material lantai per lantainya: - Pada lantai 5 waktu pengangkatannya adalah 3 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 8 menit - Pada lantai 6 waktu pengangkatannya adalah 3.5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 8.5 menit - Pada lantai 7 waktu pengangkatannya adalah 4 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 9 menit IV - 30

- Pada lantai 8 waktu pengangkatannya adalah 4.5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 9.5 menit - Pada lantai 9 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 10 menit - Pada lantai 10 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 10.5 menit - Pada lantai 11 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 11 menit - Pada lantai 12 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 11.5 menit - Pada lantai 13 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 12 menit - Pada lantai 14 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 12.5 menit - Pada lantai 15 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 13 menit - Pada lantai 16 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 13.5 menit - Pada lantai 17 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 14 menit - Pada lantai 18 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 14.5 menit - Pada lantai 19 waktu pengangkatannya adalah 5 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 15 menit IV - 31

Pengangkatan material ke area pekerjaan akan dilakukan bertahap. Berikut kapasitas pengangkatan : Papan Gypsum Volume kebutuhan bata ringan per lantai adalah 770 papan bata. Pengangkata papan gypsum dengan menggunakan tower crane adalah tiap dua puluh lima papan gypsum untuk sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 30.8 31 kali angkatan. Metal Stud Volume kebutuhan rangka metal stud per lantai adalah 1100 batang. Pengangkatan rangka metal stud dengan tower crane adalah 100 batang sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 11 kali angkatan Rangka Metal Track Volume kebutuhan rangka metal track per lantai adalah 1100 batang. Pengangkatan rangka metal track dengan tower crane adalah 100 batang sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 11 kali angkatan. Glass woll Volume kebutuhan glass wool per lantai adalah 3157Lbr. Pengangkatan glass woll dengan tower crane adalah 40lembar sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 78.92 79 kali angkatan. Joining Tape, Sekrup, Coumpound Volume kebutuhan joining tape adalah 58.3 roll, sementara volume kebutuhan Sekrup adalah 220 kg, dan volume kebutuhan coumpound adalah 31.9 sak. Pengangkatan ketiga material tersebut dengan tower crane adalah 16 sak IV - 32

coumpound, 110 kg sekrup, 25 roll joining tape, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 2 kali angkatan Volume kebutuhan cat per lantai adalah 572 kg atau 28.6 pel. Pengangkatan cat dengan tower crane adalah 10 pel sekali angkatan, sehingga untuk satu lantai dibutuhkan 2.86 3 kali angkatan Dari data di atas penulis dapat menyimpulkan, untuk satu lantai dibutuhkan 137 kali angkatan material menggunakan alat bantu tower crane. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk total pengangkatan material tiap lantainya adalah : No Lantai Jumlah Pengangkata Waktu Pengangkatan Total Waktu (menit) (menit) 1 Lantai 5 137 8 1096 2 Lantai 6 137 8,5 1164,5 3 Lantai 7 137 9 1233 4 Lantai 8 137 9,5 1301,5 5 Lantai 9 137 10 1370 6 Lantai 10 137 10,5 1438,5 7 Lantai 11 137 11 1507 8 Lantai 12 137 11,5 1575,5 9 Lantai 13 137 12 1644 10 Lantai 14 137 12,5 1712,5 11 Lantai 15 137 13 1781 12 Lantai 16 137 13,5 1849,5 13 Lantai 17 137 14 1918 14 Lantai 18 137 14,5 1986,5 15 Lantai 19 137 15 2055 Total 23632,5 Tabel 4.17 Total Durasi Pengangkatan Material Dari analisi waktu pengangkatan material tersebut maka diperlukan waktu sebanyak 23632.5menit atau 49.233 hari 50 hari (satu hari 8 jam ). Biaya pengangkutan, penulis akan memasukkan biaya sewa per bulan dari tower crane.biaya sewa tower crane per satu bulan adalah Rp. 35,000,000 ( tiga puluh lima juta rupiah). Sementara waktu yang dibutuhkan untuk pengangkatan 50 hari atau 1.67 bulan, penulis juga akan memasukkan nilai waste atau faktor keamanan jika pengangkutan melebihi waktu yang IV - 33

direncanakan yaitu sebesar 5%. Sehingga total biaya penyewaan tower crane adalah 1.67 x 40,425,000 menjadi Rp. 67,509,750 (Enam Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Sembilan Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah). Pekerjaan Pasangan Dinding Drywall System Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Pasangan Gypsum Pekerjaan Pengecetan Pekerjaan Pengangkata Material Pekerjaan Pasangan Gypsum Lantai 15 sampai Lantai 19 Pekerjaan Pengecetan Lantai 15 sampai Lantai 19 IV - 34

4.3 Output Dari pemaparan diatas maka perbandingan dari pekerjaan dinding mengunakan bata ringan dan menggunakan drywall system adalah sebagai berikut Tabel 4.18 Hasil Perbandingan Dinding No Uraian Sat Dinding Bata Ringan Dinding Drywall System Vol Harga satuan Total Vol Harga satuan Total I Analisa Biaya 1 Pekerjaan Pasangan Dinding m2 16500 131.100 2.163.150.000 16500 592.500 9.776.250.000 2 Pekerjaan Kolom Praktis m1 9625 61.000 587.125.000 - - - 3 Pekerjaan Plesteran m2 33000 52.700 1.739.100.000 - - - 4 Pekerjaan Acian m2 33000 28.400 937.200.000 - - - 5 Pekerjaan Pengecetan m2 33000 33.200 1.095.600.000 33000 27.700 914.100.000 6 Pekerjaan Mobilisasi bln 1,733 40.425.000 70.056.525 1,67 40.425.000 67.509.750 Total Biaya 6.592.231.525 10.757.859.750 II Analisa Waktu 1 Waktu Yang Diperlukan hari 133 77 2 Kebutuhan Tenaga Kerja A. Tukang org 107 75 B. Pekerja org 203 200 C. Kepala Tukang org 11 8 D. Mandor org 5 2 IV - 35