HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH NUZULUL RAHMI Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh Abstrak Pada tahun 2012, jumlah kematian bayi mencapai 27 orang sementara Provinsi Aceh 32/10.00 kelahiran, Banda Aceh sendiri 5/1000 kelahiran bayi meninggal tiap tahun. Kematian bayi baru lahir dalam satu bulan pertama dapat dicegah bila bayi disusui langsung oleh ibunya dalam satu jam pertama. Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah bayi mulai menyusu segera setelah lahir selama satu jam. Selain mencegah kematian bayi, proses IMD juga dapat menghasilkan oksitosin yang dapat membantu proses pengeluaran plasenta. Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan proses pengeluaran plasenta pada ibu bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah ibu bersalin, sampel 38 orang. Tempat penelitian di lakukan di RSIA pada taggal 29 Agustus-3 september tahun 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan mengobservasi. Kemudian di uji statistik menggunakan Chi-square, Ho ditolak jika p value > 0,05 dan Ha diterima jika p value < 0,05. Dari 20 responden yang tidak berhasil dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) sebanyak 60 % lambat dalam proses pengeluaran plasenta dan dari 18 responden yang berhasil dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebanyak 88,9% cepat dalam proses pengeluaran plasenta (p value 0,005). Ada hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan proses pengeluaran plasenta pada ibu bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Diharapkan bagi institusi pendidikan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bacaan dan acuan bagi mahasiswi Akbid U Budiyah untuk penelitian selanjutnya yang sejenis. Kata kunci : Inisiasi menyusu dini (IMD), Pengeluara plasenta PEDAHULUAN Organisasi kesehatan dunia, WHO (world health organisation) tahun 2000 memperkirakan bahwa seluruh dunia sekitar 1,5 juta bayi meninggal tiap tahun. Sekitar 40% kematian terjadi pada satu bulan pertama.inisiasi menyusui dini dapat mengurangi angka kematian bayi 28 hari (Utami, 2007). Berdasarkan data dari BKKBN Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, pada tahun 2009 jumlah kematian bayi di aceh mencapai 40 orang per 1000 bayi lahir. Jumah itu diatas rata-rata nasional yang hanya 37 orang bayi per 1000 kelahiran (BKKBN 2010). Pemberian ASI yang baik adalah sesuai kebutuhan bayi istilahnya on demand, kalau ASI diberikan pada saat anak sudah menangis sebenarnya sudah terlambat. Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat pemberian Asi. Kalau diperhatikan sebelum menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan akan Asi berupa gerakan-kerakan memainkan mulut dan lidah atau tangan di mulut (Depkes RI 2007).
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012 lalu menemukan bahwa sekitar lebih dari 80.000 bayi baru lahir meinggal,angka Kematian Bayi di indonesia masih tinggi yaitu sebesar 32/1000 kelahiran hidup (Dinkes,2012). Pemberian ASI dapat mempercepat penurunan angka kematian bayi dan sekaligus meningkatkan status gizi anak yang pada akhirnya akan meningkatkan status gizi masyarakat menuju tercapainya kualitas sumber daya manusia yang memadai. Itu pula sebabnya Inisiasi Menyusu Dini menjadi tema pada Pekan ASI sedunia, sesuai dengan ketetapan yang dikeluarkan oleh Word Alliance For BreastfeedingAction (WABA) atau Asosiasi ASI Dunia pada bulan Agustus 2008 lalu. Salah satu dasar pemikiran dipilihnya tema tersebut adalah sebagai bukti ilmiah baru yang menyatakan bahwa jika semua wanita mulai menyusui dalam satu jam setelah bayi lahir, dapat dicegah kematian satu juta bayi baru lahir.. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut, Bagaimana Hubungan Pelakasanaan IMD Dengan Proses Pengeluaran Plasenta Pada Ibu Bersalin Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Banda Aceh Tahun 2013,? Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui Hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan proses pengeluaran plasenta pada ibu bersalin di RSIA 2. Tujuan khusus a. Mengetahui Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Pada Ibu Bersalin di RSIA b. Mengetahui Pengeluran Plasenta Pada Ibu Bersalin di RSIA Manfaat Penelitian 1. Memberi pengalaman pertama pada peneliti menyangkut implementasi tri darma perguruan tinggi 2. Memberikan masukan pengetahuan tentang inisiasi menyusu dini, khususnya ibu bersalin sehingga melakukan atau melaksanakan inisiasi meyusu dini. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Berdasarkan dari pembahasan di atas bahwa penelitian ini bersifat analitik, untuk lebih jelas berikut kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pelaksanaan IMD Proses Pengeluaran plasenta Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut: 1. Proses pengeluaran plasenta: Plasenta akan segera lahir setelah 15-30 menit bayi lahir,baik pada primipara maupun pada multipara. Variabel ini akan diukur dengan mengobsevasi menggunakan checklist. Hasil ukur di kategorika dalam 2 karegori yaitu: (1) Cepat = Bila plasenta lahir 15-30 menit setelah bayi lahir (2) Lambat = bila plasenta tidak lahir setelah >30 menit bayi lahir. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 2. Inisiasi menyusu dini: Bayi mulai mencari puting susu sendiri atau bayi
menyusu sendiri tanpa dibantu oleh siapapun. Variabel ini akan diukur dengan observasi menggunakan lembaran observasi. Hasil ukur dikategorikan dalam 2 kategori yaitu: (1) Berhasil = bila semua penyataan ada dilakukan (2) Tidak berhasil = bila salah satu pernyataan tidak di lakukan. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. Hipotesa Ada Hubungan Proses Pengeluaran Plsaenta Dengan Inisiasi Menyusu Dini di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kota Banda Aceh Wilayah Generalisasi Hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan untuk seluruh tenaga kesehatan dan layanan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kota Banda Aceh. Populasi dan Sampel 1. Populasi Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin pada waktu penelitian dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan jumlah rata-rata perminggu 56 orang. 2. Sampel Teknik pegambilan sampel dalam penelitian ini di lakukan dengan metode accdental sampling, dengan jumlah responden 38 responden. Desain Penelitian Adapun penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pelaksanaan IMD Dengan Proses Pengeluaran Plasenta Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Banda Aceh Tahun 2013. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Banda Aceh, pada bulan Agustus Tahun 2013 Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengobservasi responden dan menjelaskan tujuan dilakukannya observasi agar tidak ada kesalah pahaman dalam melakukan penelitian untuk data primer dan sekunder diperoleh dari buku registerasi Rumah Sakit Ibu Dan Anak Banda Aceh Tahun 2013. Analisa Data a. Analisa univariat Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada tiap variabel dalam penelitian b. Analisa Bivariat Untuk mengindetifikasi ada tidaknya hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, dan variabel independen dengan variabel dependen dibuat dalam bentuk tabel silang. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti lakukanb melalui observasi pada esponden yang berjumlah 38 orang diperoleh hasil sebagai sebagi berikut: Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Proses Pengeluaran Plasenta Pada Responden Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2013 No. Proses Frekuensi (%) Pengeluara n Plasenta 1 Cepat 24 63,2 2 Lambat 14 36,8
Total 38 100 Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 38 responden mayoritas berada pada kategori cepat dalam proses pengeluaran plasenta yaitu sebanyak 24 responden (63,2 %). No. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan IMD Pada Responden Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2013 Pelaksanaan Frekuensi (%) Inisiasi Menyusu Dini 1 Berhasil 18 47,4 2 Tidak Berhasil 20 52,6 Total 38 100 Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 38 responden mayoritas berada pada kategori tidak berhasil dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini yaitu sebanyak 20 responden (52,6 %). Tabel 5.3 Hubungan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dengan Proses Pengeluaran Plasenta Pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda AcehTahun 2013 No Pelaks. anan Inisias i Menyu su Dini 1 Berhas il Proses Pengeluaran Plasenta Cepat Lambat Total F % f % F % 1 6 88, 9 2 11, 1 p_ value 0,005 18 100 2 Tidak Berhas il Total 2 4 8 40 12 60 20 100 63, 2 14 36, 8 38 Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 20 responden yang tidak berhasil melaksanakan inisiasi menyusu dini dan lambat dalam proses pengeluaran plasenta sebanyak 60 %, serta dari 18 responden yang berhasil melaksanakan inisiasi menyusu dini dan cepat dalam proses pengeluaran plasenta sebanyak 88,9 %. Hasil analisa statistik menggunakan uji chi-square diperoleh p value 0,005 yang artinya Ha diterima atau ada hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan proses pengeluaran plasenta pada ibu bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. PEMBAHASAN Hubungan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dengan Proses Pengeluaran Plasenta Pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Dari Hasil analisa statistik menggunakan uji chi-square diperoleh p value 0,005 yang artinya Ha diterima atau ada hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan proses pengeluaran plasenta pada ibu bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardiani (2008) yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi proses kala III persalinan pada ibu bersalin di puskesmas Ingin Jaya Aceh besar menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian ASI terhadap proses kala III
persalinan pada ibu bersalin (p value 0,017). Menurut Roesli( 2008) menyatakan bahwa inisiasi menyusu dini adalah bayi mulai menyusui sediri segera setelah lahir, bayi mempunyai kemampuan menyusui sendiri asalkan dibiarkan kontak kulit bayi dengan ibunya, setidaknya selama satu jam segera setelah lahir dan cara ini dinamakan The Breast Crawt atau merangkak mencari payudara. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Prasetyono (2009) bahwa salah satu manfaat inisiasi menyusui dini adalah yang mana sentuhan, kuluman/emutan serta jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting yang dapat menyebabkan rahim berkontraksi, karena pengisapan puting susu akan merangsang pelepasan oksitosin sehingga membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu serta mempercepat involusi uterus. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sbagai berikut: Ada hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan proses pengeluaran plasenta pada ibu bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2013. Saran 1. Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang penulisan karya tulis ilmiah sehingga dapat menambah ilmu peneliti yang dapat digunakan dalam penelitian. 2. Diharapkan bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U Budiyah, agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk dapat dijadikan bahan bacaan guna meningkatkan pengetahuan mahasiswi kebidanan tentang inisiasi menyusui dini serta dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya yang sejenis dengan variabel yang lebih lengkap. 3. Bagi tempat penelitian Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan guna meningkatkan pengetahuan ibu bersalin tentang inisiasi menyusu dini sehingga ibu dapat berhasil melakukan inisiasi menyusu dini. Daftar Pustaka BKKBN. 2010.Kematian ibu dan bayi belum dapat diatasi, nad.bkkbn.go.id/new/news-detail.php?nid =270 Depkes RI,2007.Pekan ASI sedunia satu jam pertama ASI kurangi resiko kematian bayi. Depkes RI. Jakarta http://www.bescommetro.com/2009/05/akidanakb-tahun-2007.html (19 juli 2012) Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Penerbit PT. Rineka Cipta.Jakarta, 2003 Notoatmadjo,S.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat. Renika Cipta. Jakarta Notoatmodjo,S.2007. Metode Penelitian Kesehatan.Renika Cipta. Jakarta Roesli. Inisiasi Menyusu Dini. Trubus:Jakarta. 2008 Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia, Dinkes, 2012. Utami, 2007. Inisiasi Menyusu Dini Asi Ekslisif. Jakarta 2007. Sukses Menuju Dengan Menyusu Dini. www.reepublika. co.id
Wardiani,2008.FaktorFaktorYangMempeng arui Proses Kala III persalinan Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas Ingin Jaya Aceh Besar.